BAB II
Menurut pendapat S. J. Fachema Andrea, akta berasal dari bahasa latin yaitu
kata akta berasal dari kata “acta” yang merupakan bentuk jamak dari kata “actum”,
2. Suatu tulisan yang dibuat untuk dipakai atau untuk digunakan sebagai hukum
tanda tangan, yang memuat peristiwa-peristiwa, yang menjadi dasar dari suatu hak
atau perikatan, yang dibuat sejak semula dengan sengaja untuk pembuktian.45
Akta merupakan tulisan yang sengaja dibuat untuk dijadikan alat bukti. Dalam
Hukum (Acara) Perdata (Pasal 138, 165, 167 HIR, Pasal 1868 KUH perdata), alat
bukti yang sah atau yang diakui oleh hukum terdiri atas:
42
Pasal 1868 Undang – Undang Hukum Perdata
43
R. Subekti dan R. Tjitrosudibio, Op.Cit.hal 38.
44
Tesis Masdalia Pertiwi, “Tanggung Jawab Notaris Terhadap Akta Otentik yang Berakibat
Batal Demi Hukum Saat Berakhir Masa Jabatannya, MKn Unud Bali, 2014, hal 67.
45
R. Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, (Jakarta, Intermasa, 1980), hal. 29.
22
a. Bukti tulisan;
c. Persangkaan-persangkaan;
d. Pengakuan;
e. Sumpah.46
Akta yang dibuat dihadapan atau oleh Notaris berkedudukan sebagai akta
otentik menurut bentuk dan tata cara yang ditetapkan dalam UUJN, hal ini sejalan
dengan pendapat Philipus M. Handjon bahwa syarat suatu akta otentik yaitu:
Dikemukakan pula oleh Irawan Soerodjo, bahwa ada tiga (3) unsur esensilia
c. Akta yang dibuat oleh atau dihadapan pejabat umum yang berwenang untuk itu
Otentik tidaknya suatu Akta (otensitas) tidaklah cukup jika akta tersebut
dibuat oleh atau di hadapan Pejabat (Notaris) saja, namun cara membuat akta otentik
46
Wordpress.com, Otensititas Suatu akta Otentik, diakses 20 Juli 2016.
47
Habib Adjie, “Sekilas Dunia Notaris dan PPAT Indonesia”, Mondar maju Bandung ,
2009.hal 43
48
Paragraf V Penjelasan UUJN
akta otentik dalam hal pembuktian tentunya diharapkan dapat menjelaskan secara
menekankan pada alat-alat bukti yang sah menurut pasal 184 Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana (KUHAP), antara lain : Keterangan saksi; Keterangan ahli;
Menurut Pasal 1868 KUH Perdata, yang dimaksud dengan akta otentik adalah
suatu akta yang dibuat dalam bentuk yang ditentukan oleh undang-undang atau di
hadapan pejabat umum yang berwenang untuk itu di tempat akta itu dibuat. Menurut
ketentuan pasal ini, sebuah akta dapat dikatakan otentik apabila telah memenuhi
b. Dibuat oleh atau di hadapan pejabat umum yang berwenang untuk maksud
yang dibuat oleh atau dihadapan” menujukkan adanya 2 (dua) golongan bentuk Akta
Notaris yaitu :
1. Akta yang dibuat oleh (door) Notaris atau yang dinamakan Akta relaas atau Akta
Pejabat (ambtelijke akten). Akta relaas atau Akta Pejabat (ambtelijke Akten)
merupakan suatu akta yang memuat “relaas” atau menguraikan secara otentik
49
Mkn-Unsri, blogspot.com, diakses 26 Juni 2016
suatu tindakan yang dilakukan atau suatu keadaan yang dilihat didengar dan
disaksikan oleh pembuat akta itu, yakni Notaris sendiri didalam menjalankan
jabatannya untuk dituangkan dalam Akta Notaris. Akta yang dibuat sedemikian
dan yang memuat uraian dari apa yang dilihat dan disaksikan serta dialaminya itu
dinamakan Akta yang dbuat oleh ( door ) Notaris (sebagai Pejabat Umum).
2. Akta yang dibuat dihadapan (ten overstaan) Notaris atau yang dinamakan Akta
partij (partij-akten) atau disebut juga Akta para pihak.Akta partij atau akta pihak
(partij akten) merupakan berisikan suatu cerita dari apa yang terjadi karena
perbuatan yang dilakukan oleh pihak lain dihadapan Notaris, artinya yang
diterangkan atau diceritakan oleh pihak lain kepada Notaris dalam menjalankan
jabatannya dan untuk keperluan mana pihak lain itu sengaja datang dihadapan
Notaris dan memberikan keterangan itu atau melakukan perbuatan itu dihadapan
Notaris agar keterangan atau perbuatan itu dikonstair oleh Notaris didalam suatu
Akta Otentik. Akta seperti itu dinamakan Akta yang dibuat dihadapan Notaris (
sebaliknya terhadap isi akta. Dengan demikian terhadap kebenaran isi akta pejabat
atau akta relaas tidak dapat digugat, kecuali dengan menuduh bahwa akta tersebut
palsu. Sedangkan pada partij akta, isi akta dapat digugat tanpa menuduh
50
Herlien Budiono, Kumpulan Tulisan Hukum Perdata di Bidang Kenotariatan, PT. Citra
Aditya Bakti: Bandung, 2007),hal 51-52.
Pembuatan akta, baik relaas akta partij akta menjadi dasar utama atau inti dalam
pembuatan akta otentik yaitu harus ada keinginan atau kehendak (wilsvorming) dan
permintaan para pihak. Jika keinginan dan permintaan para pihak tidak ada maka
Akta Notaris sebagai alat bukti tidak perlu dinilai atau ditafsir lain selain yang tertulis
pembuktian sepanjang para pihak mengakuinya atau tidak ada penyangkalan dari
pihak lain,51 jika para pihak mengakuinya maka akta dibawah tangan mempunyai
pembuktian yang sempurna sebagai Akta otentik.52Jika salah satu pihak tidak
Akta tersebut dan penilaian penyangkalan atas bukti tersebut diserahkan kepada
hakim.53
Pecantuman judul akta, nomor, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun serta nama
lengkap dan tempat kedudukan Notaris ditentukan dalam Pasal 38 ayat (2) UUJN.
51
M.Ali Budiarto, Kompilasi Kaidah Hukum Putusan Mahkamah Agung , Hukum Acara
Perdata Setengah Abad, (Jakarta: Swa Justitia, 2004), hal 145.
52
Pasal 1875 KUHPerdata
53
M. Ali Budiarto. Op. Cit. hal 136
54
Habis Adjie, “Sanksi Pedata dan Administratif terhadap Notaris Sebagai Pejabat Publik”,
PT. Refika Aditama, Bandung 2009, hal 49.
2. Komparisi
didalam akta, yang mana nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan atau
jabatan dan tempat tinggal setiap penghadap serta Nomor KTP/identitas harus jelas
keterangan atau pernyataan awal dari sebuah isi akta atau juga merupakan alasan atau
4. Isi/badan akta
diuraikan dalam kata atau kalimat atau bahasa hukum yang dimengerti oleh para
pihak atau pihak lain yang suatu ketika membaca akta tersebut.
5. Akhir/penutup akta
Uraian tentang keharusan para notaris yang membacakan akta yang dibuat
dihadapannya kepada (para) penghadap, para saksi dan sebagainya demikian pula
apabila ada. Pencantuman nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan/jabatan,
55
Habib adjie, Ibid.
56
Pasal 1320 KUHPerdata
1. Adanya kesepakatan dua belah pihak, maksud kata sepakat adalah kedua belah
pihak yang membuat perjanjian sepakat mengenai hal-hal yang diatur dalam
kontrak.
2. Kecakapan untuk melakukan perbuatan hukum. Ini adalah suatu azas dalam ilmu
hukum yang berarti orang yang sudah cukup umur/dewasa dan sehat pikirannya.
Menurut KUHPerdata yang termasuk dewasa adalah bagi laki-laki 21 tahun dan
perempuan 19 tahun.
3. Adanya objek dari suatu perjanjian haruslah memuat sesuatu hal/ tindakan atau
4. Adanya kuasa yang halal. Pasal 1335 KUHPerdata, suatu perjanjian yang tidak
Akta yang dibuat secara otentik dengan akta yang dibuat secara dibawah
untuk membuktikan dirinya sendiri sebagai akta otentik. Mengingat sejak awal yaitu
sejak adanya niat dari pihak (pihak-pihak) yang berkepentingan untuk membuat atau
melahirkan alat bukti, maka sejak saat mempersiapkan kehadirannya itu telah melalui
Tahun 2014 (atau dahulu Stbl 1860 Nomor 3 Reglement of Notaris Ambt in
Indonesia). Kemampuan atau kekuatan pembuktian lahiriah ini tidak ada pada
akta otentik, bukan akta otentik, maka penilaian pembuktiannya harus didasarkan
kepada syarat-syarat akta Notaris sebagai akta otentik. Pembuktian semacam ini harus
bahwa secara lahiriah akta yang menjadi objek gugatan bukan akta Notaris.58
Kekuatan pembuktian formil artinya dari akta otentik itu dibuktikan bahwa
apa dinyatakan dan dicantumkan dalam akta itu adalah benar merupakan uraian
kehendak pihak-pihak yang dinyatakan dalam akta itu oleh atau dihadapan Pejabat
yang berwenang dalam menjalankan jabatannya. Dalam arti formil akta otentik
menjamin kebenaran :
1. Tanggal ;
2. Tanda tangan ;
3. Komparan, dan ;
Kekuatan pembuktian materil artinya bahwa secara hukum ( yuridis) isi dari
akta itu telah membuktikan keberadaannya sebagai yang benar terhadap setiap orang,
57
Tesis Dewangga Bharline, “Analisis Yuridis Pertanggungjawaban Notaris Berdasarkan UU
No.30 tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris”, UNDIP 2009, hal 74.
58
Habib Adjie, Hukum Notaris Indonesia ,Op. Cit. hal. 72.
yang membuat atau menyuruh membuat akta itu sebagai tanda bukti terhadap dirinya
(termasuk ahli warisnya atau orang lain yang mendapat hak darinya); inilah yang
Pasal 1870, 1871 dan 1875 KUHPerdata. Oleh karena itulah maka akta otentik itu
berlaku sebagai alat bukti sempurna dan mengikat pihak (pihak-pihak) yang membuat
akta itu.59 Dengan demikian siapapun yang membantah kebenaran akta otentik
dihadapan pejabat umum, seperti Notaris atau Openbaar Ambtennar dan lainnya.
Komparisi berasal dari kata “Comparatn” yang arti yang lebih luas yaitu komparisi
tidak hanya berupa tindakan menghadap tetapi juga mengenai Identitas Penghadap.61
seorang Notaris, apakah ia bertindak untuk diri sendiri atau sebagai wakil orang lain
keterangan dari Notaris mengenai para penghadap atau atas permintaan siapa dibuat
59
G.H.S. Lumban. Peraturan Jabatan Notaris, (Jakarta: Penerbir Erlangga, 1999), hal.1.
60
Tesis Dewangga Bharline, Op. Cit.
61
Blog Arif Indra Setyadi, Komparisi Akta Notaris, di akses tanggal 24 Mei 2016.
menghadap”.
Para Penghadap harus dikenal atau diperkenalkan kepada Notaris, hal ini
sebagaimana tercantum dalam Pasal 39 ayat (2) UUJN yang menyebutkan sebagai
berikut “Penghadap harus dikenal oleh Notaris atau diperkenalkan kepadanya oleh 2
(dua) orang sanksi pengenal yang berumur paling sedikit 18 (delapan belas) tahun
atau telah menikah dan cakap melakukan perbuatan hukum atau diperkenalkan oleh 2
dipakai lebih meluas sampai menjangkau ke pejabat umum yang dinamakan Notaris,
bahkan sekarang ini ada kesan seakan-akan perkataan komparisi ini khusus berlaku
merumuskan dengan kalimat-kalimat yang jelas dengan kualitas apa seseorang itu
menghadap Notaris agar dapat jelas diketahui siapa yang menjadi subjek hukum yang
terikat atas akibat hukum yang timbul dari perjanjian atau pernyataan yang dimuat
62
G.H.S Lumban Tobing, Peraturan Jabatan Notaris, Jakarta Erlangga,1983 hal 215.
63
Pasal 39 (2) UUJN
64
M.U. Sembiring, Op. Cit. hal 29.
65
Ibid
Menurut Pasal 38 ayat (3) huruf (a), UU No. 2 tahun 2014, komparisi terdapat
di dalam badan akta yang terdiri dari: nama lengkap, tempat dan tanggal lahir,
Sapaan dalam komparisi umumnya; Tuan, digunakan untuk setiap laki-laki dewasa
yang belum, atau sudah pernah menikah; Nyonya, digunakan untuk setiap wanita
yang bersuami atau pernah bersuami; Nona, digunakan untuk Perempuan yang belum
bersuami; Wanita, untuk anak atau perempuan yang sudah berumur tetapi belum
bersuami.67
Syarat sahnya suatu perikatan dilihat juga dari kitab Undang-Undang Hukum
Perdata karena syarat sahnya perjanjian dalam perikatan yang dibuat oleh Notaris
harus sesuai dengan ketentuan Pasal 1320, jika tidak memenuhi hal tersebut maka
dalam perikatan dianggap cacat hukum. UUJN cenderung kedalam Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata maka dalam membuat komparisi harus memenuhi semua
66
UUJN No 2 Tahun 2014, Pasal 38 (3) a .
67
Paulus J.Soepratignja, Op. Cit. hal.43.
Perdata. Dari kesimpulan diatas maka dalam membuat komparisi maka syarat
subjektif, yaitu:
a. Adanya kesepakatan,
b. Kecakapan untuk melakukan perbuatan hukam yang tersebut dalam pasal 1320
KUHPerdata harus terpenuhi, karena jika syarat ini tidak dipenuhi dan atas
Identitas para penghadap dan/atau orang yang mereka wakili harus memuat:
1. Nama Lengkap yaitu nama harus sesuai dengan KTP (Kartu Tanda Penduduk)
atau akta kelahiran atau identitas lainnya, tidak boleh menggunakan nama
2. Tempat dan Tanggal Lahir yaitu harus sesuai dengan kebenarannya, harus
3. Kewarganegaraan yaitu harus sesuai dengan KTP dan dokumen lain misalnya
kartu keluarga.
4. Pekerjaan yaitu dilihat dari KTP misalnya pegawai negeri, swasta atau
mahasiswa.
5. Jabatan yaitu dilihat dari pekerjaannya, posisinya sebagai apa, misalnya seorang
2. Selaku kuasa
3. Dalam jabatan/kedudukan
5. Sebagai wali
6. Sebagai pengampu
7. Perwakilan sukarela
c. Dasar kedudukan
Seseorang yang menghadap Notaris guna pembuatan akta dapat bertindak dalam
Artinya dia menghadap adalah kepentingan sendiri, karena itu apa yang
namanya sendiri dan begitu juga akibat hukumnya adalah untuknya atau atas
2. Menghadap atau bertindak untuk dan atas nama orang lain melalui lembaga
kuasa.
68
UUJN Pasal 38
Artinya seseorang menghadap Notaris bukan untuk dirinya sendiri tetap atas
nama dan untuk orang lain. Karena itu akibat hukum dari perbuatan itu adalah
untuk manfaat dan atas tanggungan orang lain itu. Dasar hukum wewenang
orang yang menghadap itu mewakili orang lain tersebut adalah lembaga
pemberian kuasa.
Menurut pasal 1793 KUHPerdata maka ditinjau dari bentuknya ada 3 (tiga)
b. Kuasa yang diberikan dengan surat kuasa yang diperbuat secara dibawah
tangan
c. Kuasa yang diberikan dengan surat kuasa yang diperbuat dihadapan notaris
(akta otentik).69
a. Kedudukan sebagai orang tua mewakili anak dibawah umur atau dibawah
pengampuan
misalnya :
69
M.U.Sembiring, Op. Cit, hal 30.
b. Anak dibawah umur, dapat membuat perjanjian kawin. Untuk itu perlu
bantuan atau persetujuan seseorang atau dua orang komisaris sesuai dengan
Perdata, sejak seorang lahir, malahan anak dalam kandungan dianggap sebagai telah
dilahirkan berkedudukan sebagai subjek hukum dan sebab itu pula memiliki
e. Para pihak memiliki hak untuk melakukan suatu tindakan yang akan dicantumkan
70
Tesis Tumpal Naibaho “Pengaruh Komparisi Terhadap Kekuatan Akta Otentik Sebagai
Alat Bukti Atas Akta Yang Dibuat Oleh Pejabat Umum Ditinjau Dari Hukum Pembuktian”,FH UI,
2009, hal 42.
71
Blog Arif Indra Setyadi, Op. Cit..
bertindak
didalam akta dan ia mempunyai hak untuk melakukan tindakan yang dinyatakan
dalam akta.72
Perjanjian menurut pasal 1313 KUH Perdata73 adalah perbuatan dengan mana
satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih. Dari
peristiwa ini, timbulah suatu hubungan hukum antara dua orang atau lebih yang
disebut perikatan yang didalamnya terdapat hak dan kewajiban masing-masing pihak.
Dalam hal ini, kedua belah pihak telah menyetujui untuk melakukan suatu perjanjian
tanpa adanya paksaan maupun keputusan yang hanya bersifat sebelah pihak.
yang terjadi dapat berjalan dengan lancar dan untuk mengurangi resiko terjadinya
penipuan atau hal apapun yang beresiko merugikan salah satu pihak. Hukum
Perjanjian dilakukan oleh dua pihak atau lebih yang saling bekerjasama, ketika
mereka sepakat untuk melakukan kerjasama dengan disertai beberapa syarat yang
telah disepakati maka pada saat itu sudah terjadi Hukum Perjanjian.
72
I.G. Rai Widjaya, Merancang suatu Kontrak,cet 2, Bekasi, Kesaint Blanc, 2004, hal 107.
73
Pasal 1313 KUHPerdata
dapat dilihat melalui Pasal 1315 dan 1340 KUHPerdata yang menyatakan
seseorang tidak dapat melakukan perikatan melainkan untuk dirinya sendiri dan
perjanjian hanya berlaku terhadap pihak yang berbuat. Atau perjanjian tersebut
dibuat hanya mengaitkan kedua belah pihak saja dan tidak ada pihak ketiga yang
Yang dimaksud dengan iktikad baik adalah hukum perjanjian tersebuat dibentuk
dengan suatu tujuan dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak yang
usaha, dan prestasi mereka sesuai dengan yang tertera di dalam surat perjanjian.
3. Asas Konsensualitas
Bahwa suatu perjanjian dan perikatan yang timbul telah lahir sejak detik
lain. Maksudnya adalah perjanjian tersebut sudah dinyatakan sah oleh kedua
belah pihak dan bukan merupakan suatu perjanjian yang bersifat formalitas
belaka.
74
Pasal 1315 dan Pasal 1340 KUHPerdata
Maksudnya adalah perjanjian yang telah dibuat dan sudah disahkan dianggap
sebagai acuan yang mengikat kedua belah pihak untuk bertindak sesuai isi
perjanjian.
5. Kebebasan Berkontrak
Bahwa para pihak dalam suatu perjanjian bebas untuk menentukan materi/isi dari
kepatuhan. Azas ini tercermin jelas dalam pasal 1338 KUH Perdata yang
menyatakan bahwa semua perjanjian yang dibuat secara sah mengikat sebagai
belah pihak dan obyek perjanjian, dan dilengkapi dengan materai, apabila obyek
perjanjian menyangkut masalah seperti warisan atau jual beli tanah, maka
2. Bentuk-Bentuk Komparisi
b. Tidak menggunakan singkatan nama (Pasal 42 ayat (1)) atau identitas para pihak
Contoh : Amir MA harus ditulis menjadi Amir Makmur Amin sesuai dengan
c. Pekerjaan, jabatan, kedudukan hanya diambil salah satu yang relevansi dengan
Nyonya Ana, lahir di Surakarta, pada tanggal 15-01-1990 (lima belas Januari seribu
sembilan ratus enam puluh), Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di
Surakarta, Jalan Slamet Riyadi No.1, Rukun Tetangga 01, Rukun Warga 01,
76
Ibid
Dalam hal ini menurut keterangannya belum menikah sehingga dalam melakukan
memberikan kekuasaan kepada orang lain untuk dan atas namanya menyelenggarakan
suatu urusan. Penerima kuasa diberi wewenang untuk mewakili pemberi kuasa dalam
tindakan hukum yang dilakukan sebagaimana tercantum dalam surat kuasa. Surat
1. Kuasa Otentik
Contoh :
Contoh :
77
Hadir untuk diri sendiri belum menikah
tinggal di Jalan Raya No. 10, Kelurahan Hutan Kayu Kecamatan Kota Jakarta
Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Nyonya
Ana, lahir di Surakarta, pada tanggal 15-01-1960 (lima belas Januari seribu
tinggal di Surakarta, Jalan Slamet Riyadi No.1, Rukun Tetangga 01, Rukun
Februari dua ribu dua belas) bermaterai cukup yang aslinya dilekatkan pada
b. Kuasa waarmerking yaitu suatu akta dibawah tangan yang ditandatangani oleh
para pihak untuk kemudian didaftarkan pada Notaris, karena hanya didaftarkan
Contoh :
tinggal di Jalan Raya No. 10, Kelurahan Hutan Kayu Kecamatan Kota Jakarta
dibawah tangan tertanggal 01-02-2012 (satu Februari dua ribu dua belas), yang
di Jakarta pada tanggal 10-03-2012 (sepuluh Maret dua ribu dua belas) nomor :
2/waar/2012. Surat tersebut bermaterai cukup dan dilekatkan pada minuta akta
ini, kuasa dari dan dengan demikian untuk dan atas nama Nyonya M, lahir di
delapan puluh dua), swasta, Warga Negara Indonesia, bertempat tinggal di Jalan
Raya No. 10, Kelurahan Hutan Kayu Kecamatan Kota Jakarta Pusat, Pemegang
c. Akta Legalisasi yaitu akta dibawah tangan yang dibuat oleh pihak tetapi
Contoh :
Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama serta sah
(lima Oktober seribu sembilan ratus delapan puluh), Swasta, Warga Negara
Indonesia, bertempat tinggal di Jalan Raya No. 10, Kelurahan Hutan Kayu
3. Kuasa Legalisir
Contoh :
78
Dalam hal menjual rumah, surat persetujuan istri/suami harus dilekatkan dalam minuta akta
Menurut keterangannya dalam hal ini surat kuasa dibawah tangan tanggal…..,,
4. Kuasa Lisan
Contoh :
Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak berdasarkan kuasa lisan dan
bertanggung jawab penuh selaku kuasa untuk dan atas nama Tuan B, lahir di
Jakarta pada tanggal 05-10-1980 (lima Oktober seribu Sembilan ratus delapan
puluh), Swasta, Warga Negara Indonesia, bertempat tinggal di Jalan Raya No. 10,
Kelurahan Hutan Kayu Kecamatan Kota Jakarta Pusat, Pemegang Kartu Tanda
Apabila salah satu dari kedua orang tua meninggal dunia, maka perwalian terhadap
anak-anak yang belum dewasa atau belum nikah, demi hukum dipangku oleh orang
tua yang hidup terlama, jika orang tua terlama hidup tidak telah dibebaskan atau
Contoh :
Nyonya Santi, lahir di Medan tanggal 10-08-1980 (sepuluh Agustus seribu Sembilan
ratus delapan puluh), pegawai, bertempat tinggal di Jalan Bilal no.9, Warga Negara
79
Isnaland.blogspot.com diakes 10 Juli 2016
Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak dalam kedudukannya sebagai ibu dan
oleh karena itu dengan sedirinya menurut Undang-Undang wali dari anaknya yang
masih dibawah umur bernama C, bertempat tinggal bersama dengan ibunya, demikian
Anak yang belum mencapai umur 18 tahun atau belum pernah melangsungkan
perkawinan, yang tidak berada dibawah kekuasaan orang tua, berada dibawah
kekuasaan wali. Pada dasarnya orang tua yang hidup terlama secara otomatis atau
Contoh :
Nyonya Santi, lahir di Medan tanggal 10-08-1980 (sepuluh Agustus seribu Sembilan
ratus delapan puluh), pegawai, bertempat tinggal di Jalan Bilal no.9, Kelurahan Duren
Tengah, Kecamatan Medan Timur, Warga Negara Indonesia,, Pemegang Kartu Tanda
Menurut keterangannya dalam melakukan perbuatan hukum ini bertindak selaku wali
dari anak yang belum dewasa/masih dibawah umur yang bernama Nona Bella, lahir
di Medan pada tanggal 05-07-2000 (lima Juli dua ribu), pelajar. Demikian
80
MU Sembiring, Op. Cit, hal 93
Contoh :
Nyonya Santi, lahir di Medan tanggal 10-08-1980 (sepuluh Agustus seribu Sembilan
ratus delapan puluh), pegawai, bertempat tinggal di Jalan Bilal no.9, Warga Negara
Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak selaku orang tua yang hidup terlama
dan karenanya demi hukum selaku wali ayah/ibu dari dan oleh karena itu untuk dan
atas nama anak dibawah umur bernama Debora, lahir di Medan pada tanggal 11-02-
2005 (sebelas Februari dua ribu lima), pelajar bertempat tinggal bersama ibunya. 82
Contoh :
Tuan Anton, lahir di Jakarta tanggal 02-05-1870 (dua Mei seribu delapan ratus tujuh
puluh), Swasta, bertempat tinggal di Jalan Kebayoran lama No,6 Jakarta Pusat,
81
Teknik pembuatan Akta, blogspot.notaril.com diakses 25 Juni 2016
82
Habib Adjie, “Kebatalan dan Pembatalan Akta Notaris”, Op. Cit hal 46
83
Wali Berdasarkan Wasiat
almarhum dengan wasiatnya yang dimuat dalam akta wasiat tertanggal 10-05-2000
Nyonya Santi, lahir di Medan tanggal 10-08-1980 (sepuluh Agustus seribu Sembilan
ratus delapan puluh), pegawai, bertempat tinggal di Jalan Bilal no.9, Kelurahan Duren
Tengah, Kecamatan Medan Timur, Warga Negara Indonesia, Pemegang Kartu Tanda
Menurut keterangannya dalam hal ini ia bertindak sebagai pengampu (curator) dari
dan karena itu untuk dan atas nama ……….., yang telah ditaruh dibawah
persekutuan yang didirikan oleh dua orang atau lebih, yang mana salah satu pihak
bertindak sebagai sekutu komanditer atau sekutu pelepas uang dan sekutu lainnya
85
MU. Sembiring, Op.Cit. hal 99
perbuatan hukum adalah CV sebagai persekutuan aktif dari PT, yaitu direktur.
Contoh :
Tuan A, lahir di Medan tanggal 15-10-1970 (lima belas seribu Sembilan ratus tujuh
puluh, swasta, bertempat tinggal di jalan Luku No.16 Medan, Kelurahan Kwala
Bekala, Kecamatan Medan Johor, Warga Negara Indonesia, Pemegang Kartu Tanda
Dalam hal ini bertindak selaku persero pengurus dengan jabatan sebagai Direktur dari
dan demikian sah mewakili, dan oleh karena itu untuk dan atas nama perseroan
komanditer “CV B”, berkedudukan di Medan dan berkantor di jalan Iskandar Muda
No.110, dan untuk tindakan ini telah mendapat persetujuan dari persero lainnya
Notaris…,Nomor….,tertanggal….86
persekutuan yang didirikan oleh dua orang atau lebih, yang mana salah satu pihak
bertindak sebagai sekutu komanditer atau sekutu pelepas uang dan sekutu lainnya
1. Mengurus CV
86
Habib Adjie, Kebatalan dan Pembatalan Akta Notaris, Op. Cit hal 54.
Dalam hal ini melakukan pengurusan atau bekerja dalam perusahaan (CV) baik
dengan atau tanpa pemberian kuasa, maka berlaku pasal 21 KUHD bahwa
Contoh :
Tuan A, lahir di Medan tanggal 15-10-1970 (lima belas seribu Sembilan ratus tujuh
puluh, swasta, bertempat tinggal di jalan Luku No.16 Medan, Kelurahan Kwala
Bekala, Kecamatan Medan Johor, Warga Negara Indonesia, Pemegang Kartu Tanda
Dalam hal ini bertindak selaku persero pengurus dengan jabatan sebagai Direktur dari
dan demikian sah mewakili, dan oleh karena itu untuk dan atas nama perseroan
komanditer “CV B”, berkedudukan di Medan dan berkantor di jalan Iskandar Muda
No.110, dan untuk tindakan ini telah mendapat persetujuan dari persero lainnya
Notaris…,Nomor….,tertanggal….
c. Kepengurusan Firma
Contoh :
Tuan A, lahir di Medan tanggal 15-10-1970 (lima belas seribu Sembilan ratus tujuh
puluh, swasta, bertempat tinggal di jalan Luku No.16 Medan, Kelurahan Kwala
Bekala, Kecamatan Medan Johor, Warga Negara Indonesia, Pemegang Kartu Tanda
Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak dalam kedudukannya sebagai persero
pengurus Direktur dan oleh karena itu untuk dan atas nama firma yang berkedudukan
A, sarjana hukum, notaris di….. dan oleh karena ittu berhak melakukan perbuatan
Tuan A, lahir di Medan tanggal 15-10-1970 (lima belas seribu Sembilan ratus tujuh
puluh, swasta, bertempat tinggal di jalan Luku No.16 Medan, Kelurahan Kwala
Bekala, Kecamatan Medan Johor, Warga Negara Indonesia, Pemegang Kartu Tanda
Menurut ketrangannya dalam hal ini bertindak dalam kedudukannya sebagai Direktur
yng mewakili Direksi karena itu untuk dan atas nama PT…., berkedudukan di… yang
untuk melakukan perbuatan hukum yang disebut dalam akta ini berwenang sesuai
87
MU Sembiring, Op. Cit. hal 104
88
MU Sembiring, Op. Cit. hal 111
d. Kepengurusan Yayasan
Tuan A, lahir di Medan tanggal 15-10-1970 (lima belas seribu Sembilan ratus tujuh
puluh, swasta, bertempat tinggal di jalan Luku No.16 Medan, Kelurahan Kwala
Bekala, Kecamatan Medan Johor, Warga Negara Indonesia, Pemegang Kartu Tanda
Dalam hal ini bertindak dalam kedudukannya sebagai ketua dari dan selaku demikian
oleh karena itu untuk dan atas nama Yayasan yang berkedudukan di ……, dan
berkantor dijalan…….,Nomor….