Anda di halaman 1dari 8

PERANCANGAN

KONTRAK
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS
MPU TANTULAR

Dosen: Dr. Niru Anita Sinaga, SH., MH.


MATERI IX
Materi Dasar, Teknik Pembuatan Akta
Materi Dasar, Teknik Pembuatan Akta
Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta
autentik dan memiliki kewenangan lainnya sebagaimana
dimaksud dalam Undang- Undang tentang Jabatan Notaris atau
berdasarkan undang-undang lainnya.
Akta Notaris yang selanjutnya disebut Akta adalah akta autentik
yang dibuat oleh atau di hadapan Notaris menurut bentuk dan
tata cara yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini.
Unsur-unsur :
• Surat tanda bukti
• Isinya pernyataan resmi
• Dibuat menurut peraturan yang berlaku
• Disaksikan dan disahkan oleh notaris atau pejabat pemerintah
yang berwenang.
Pembuatan akta harus mengacu pada Undang-undang Nomor 2
Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30
Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris
Yang Berwenang Membuat Akta

Pasal 15 ayat 1 UUJN=>“Notaris berwenang membuat


akta autentik (…)” yang dalam pengertian teknis
adalah melakukan sejumlah pekerjaan yang
diperlukan untuk terjadinya akta (notaris).
Akta Notaris
Akta dalam dunia kenoktariatan yaitu akta pihak dan akta berita.

• Akta pihak “membuat” akta terdiri dari penyusunan, pembacaan akta oleh
notaris, penanda tanganan akta oleh para penghadap, saksi dan notaris.

• Akta relaas “membuat” akta diartikan sebagai pengamatan notaris pada


suatu peristiwa atau fakta (hukum), menyusun berita acara, membacakan
dan menandatangani akta tersebut bersama dengan para saksi, termasuk
keterangan alasan mengapa para penghadap tidak menandatangani
aktanya.

• Akta relaas => Bentuk akta yang dibuat untuk bukti oleh (para) penghadap,
dimana di dalam akta tersebut diuraikan secara otentik tindakan yang
dilakukan atau kaedaan yang dilihat dan disaksikan sendiri oleh notaris
dalam menjalankan jabatannya sebagai notaris.
Pasal 38 ayat 1 UUJN => Setiap akta notaris terdiri atas:
• Awal akta atau kepala akta
• Badan aktaAkhir atau penutup akta.
Awal Akta atau kepala Akta memuat:
a. judul Akta;
b. nomor Akta;
c. jam, hari, tanggal, bulan, dan tahun; dan
d. nama lengkap dan tempat kedudukan Notaris

Badan Akta memuat


a. nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, kewarganegaraan,
pekerjaan, jabatan, kedudukan, tempat tinggal para penghadap
dan/atau orang yang mereka wakili;
b. keterangan mengenai kedudukan bertindak penghadap;
c. isi Akta yang merupakan kehendak dan keinginan dari pihak
yang berkepentingan; dan
d. nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, serta pekerjaan,
jabatan, kedudukan, dan tempat tinggal dari tiap-tiap saksi
pengenal.
Akhir atau penutup Akta memuat:
a. uraian tentang pembacaan Akta
b. uraian tentang penandatanganan dan tempat penandatanganan
atau penerjemahan Akta jika ada;
c. nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, jabatan,
kedudukan, dan tempat tinggal dari tiap-tiap saksi Akta; dan
d. uraian tentang tidak adanya perubahan yang terjadi dalam
pembuatan Akta atau uraian tentang adanya perubahan yang
dapat berupa penambahan, pencoretan, atau penggantian serta
jumlah perubahannya.
Sumber-Sumber Hukum Teknik Pembuatan Akta
Perjanjian

Berikut ini, disajikan sumber-sumber hukum tersebut :


1. Buku I KUH Perdata
2. Buku III KUH Perdata tentang Perikatan
3. Buku IV KUH Perdata tentang pembuktian dan daluarsa.
4. Undang-Undang tentang Jaminan Fidusia
5. Undang-undang tentang Jabatan Notaris.

Anda mungkin juga menyukai