Anda di halaman 1dari 8

Dasar-Dasar Teknik Pembuatan Akta

Kuliah I September 4, 2019

Komponen : Bahan Kuliah :


Absen : 20% UU Jabatan Notaris (harus dibawa)
Tugas : 10% Dasar-Dasar Teknik Pembuatan Akta Notaris (Alwesius)
UTS : (open book) Pengertian & Praktik Pembuatan Akta
UAS : (open book)

Task :
Bikin CV

Pelajaran:
UUJN :
Ps. 15 (1) Notaris harus disumpah. Berwenang membuat Akta Otentik semua perjanjian,
baik menurut Peraturan Perundang-undangan dan Para Pihak, kecuali dikecualikan oleh
peraturan.
Ps. 15 (2) Notaris berwenang selain membuat akta otentik. Mensahkan dan
menandatangani surat di bawah tangan yang belum bertanggal dan belum ditanda tangani
oleh Para Pihak (legalisasi). Surat bawah tangan kemudian dibawa ke Notaris, dan
ditandatangani oleh Para Pihak dihadapan Notaris. Notaris membubuhkan tanggal dan
nomor legalisasi. Kenapa harus dilegalisasi? untuk kekuatan pembuktian sehingga terjamin
kepastian tanggal dan tandatangan. Jadi Para Pihak itu tidak bisa menyangkal
tandatangannya dipalsu.
Membukukan Surat-Surat (waarmaking). Surat sudah lengkap dengan bertanggal dan
bertandatangan lalu di bawa ke Notaris, untuk dicatat dan dibukukan dalam pendaftaran
surat-surat dibawah tangan. Notaris mencantumkan tanggal dan nomor waarmaking.
Fungsinya? Jika sudah di waarmaking, ada kepastian tanggal.
Membuat copy dari surat dibawah tangan (salinan). Karena dulu tidak ada mesin FC,
sehingga notaris menyalin surat tersebut.
Melakukan pengesahan atau pencocokan surat salinan dengan aslinya. Kemudian Notaris
menandatanganinya. Dengan ada keterangan untuk keperluan apa salinan tersebut.
Tidak boleh memberikan konsultasi hukum. Karena notaris tidak boleh berpihak kepada
suatu pihak tertentu.
Membuat akta yang berkaitan dengan pertanahan (tapi sekarang tidak boleh).
Membuat akta risalah lelang (sekarang notaris harus menjadi Pejabat lelang kelas II).

PPAT berwenang untuk membuat akta-akta yang terkait dengan pertanahan.

Notaris & PPAT bisa satu orang. Tapi kewenangannnya tetap berbeda.
Akta Otentik :
1. Ada kewenangan di bawah Notaris
2. Ada kewenangan di bawah pejabat lain (Akta kelahiran, akta perkawinan, dll)
3. Ada kewenangan di bawah pejabat lain dan Notaris

Ruang Lingkup Kewenangan Notaris :


1. Tempat : Ps. 18 – 19 UUJN
 Ada wilayah jabatan : 1 Provinsi, Notaris berwenang menjalankan jabatannya di
hanya satu provinsi tersebut. Dilarang menjalankan jabatannya, diluar wilayah
jabatannya (ps.17 a).
 Tempat kedudukan : Kabupaten/kota. Notaris harus berkantor di tempat
kedudukannya. Tidak boleh punya kantor cabang. Harus menjalankan jabatannya di
kantornya (ex: notaris harus melakukan ttd dikantornya, bukan di tempat lain
seperti mall, kantor klien).
2. Waktu : Tidak berwenang menjalankan kewenangannya jika sedang cuti atau pensiun.
3. Orang : Berwenang untuk kepentingan semua orang. Notaris tidak boleh menolak
membuat akta tanpa alasan yang sah, kecuali untuk orang-orang tertentu (Ps. 52 UUJN)
termasuk dalam keluarga semenda (keluarga suami/istri).
4. Akta : Harus membuat akta yang memang kewenangannya berada dibawah Notaris.

Akta otentik (Ps. 1868 KUHPer)  Dalam bentuk yang ditentukan oleh UU, yang dibuat oleh
pejabat yang berwenang. Ada 3 syarat agar dikatakan sebagai akta otentik:
 Dibuat atau dihadapan oleh pejabat umum;
Akta yang dibuat di hadapan notaris disebut akta parte/akta pihak (para pihak
datang ke Notaris untuk melakukan suatu perbuatan hukum yang kemudian
dilegalisasi).
Akta yang dibuat oleh notaris disebut akta relas/akta pejabat (keterangan dari
notaris terkait dengan apa yang dia lihat, dengar sehubungan dengan perbuatan
tertentu yang dituangkan dalam akta). Ex: membuat berita acara rapat
Perbedaan utama antara keduanya adalah masalah penandatanganan. Dalam akta
Pihak, apabila ada salah satu pihak yang menolak ttd, maka tidak tercipta aktanya.
Dalam akta pejabat, Notaris benar-benar menerangkan kejadian suatu peristiwa
tertentu secara runtut. Sehingga akta itu tetap tercipta.
 berdasarkan UU;
 pejabat umum tersebut memiliki kewenangan di tempat ia berwenang;
Jika salah satu tidak dipenuhi, maka akta sama sebagai akta di bawah tangan.
Kuliah II

Bentuk Akta :
Pasal 38 (1) UUJN Akta notaris terdiri dari :
1. Awal akta
a. Judul Akta  mengetahui perbuatan hukumnya itu apa.
Ada perjanjian bernama : Judulnya mengikuti apa yang disebutkan dalam UU
(Sewa-menyewa, pinjam pakai). Perjanjian tak bernama : timbul dalam
praktik Para Pihak untuk melakukan suatu hal yang tercermin dalam
judulnya.
b. Nomor akta  Nomor akta notaris tunggal : sesuai dengan norotorium yang
dimulai pada nomor 1 pada setiap tanggal 1 tiap bulan.
c. Waktu Pembuatan akta  Jam, hari, tanggal, bulan, dan tahun;
d. Nama lengkap dan tempat kedudukan notaris  Mau pakai/tidak wilayah
jabatan boleh saja. Tapi sebaiknya dituliskan juga karena bisa saja, tempat
pembuatannya diluar tempat kedudukan
2. Badan Akta
a. Komparisi akta  Para Pihak dalam Akta. Selain berisi identitas penghadap,
sekaligus mencerminkan kecakapan dan kewenangan bertindak seseorang
tersebut dihadapan notaris sesuai dengan tindakan hukumnya. Untuk memenuhi
syarat sah perjanjian dalam 1320 Kuhper. Seseorang yang cakap adalah
seseorang yang dewasa. Dewasa menurut SEMA 7/2018 usianya 18 tahun atau
sudah menikah. Seseorang itu bisa bertindak untuk:
o diri sendiri (nama, ttl, kwn, pekerjaan, alamat, no. kartu identitas) untuk
kepentingan diri sendiri; Kalo berhubungan dengan harta gono-gini, harus
ada ket. dia sudah menikah/blm. Jika pasangan suami-istri membuat
perjanjian kawin, perbuatan hukum mengenai harta, mencantumkan
identitas istri dan disebutkan telah melakukan perjanjian kawin.
Harta Pribadi  Harta bawaan, harta warisan, hadiah/hibah (untuk
perkawinan yg dilangsungkan setelah UU Perkawinan). Harta pribadi bisa
bercampur dengan harta Bersama, Ex: tanah punya si suami, trs pas udah
nikah diatas tanah dibangun rumah. Sehingga rumah tsb adalah harta
Bersama.
o pihak melalui kuasa; atau
o pihak dalam jabatan/kedudukan.
b. Premise akta  berisikan latar belakang dibuatnya perjanjian/akta dan
terkandung kesepakatan para pihak. Ada yang langsung kesepakatan saja, tapi
untuk akta-akta tertentu perlu latar belakang untuk tercapainya kesepakatan
misalnya Perjanjian Pengikatan Jual Beli, Perjanjian Jaminan, akta-akta
perubahan.
c. Isi akta  syarat-syarat yang diperjanjikan oleh para pihak. Ada yang esensial
(hal-hal yang harus ada), ada yang sudah dianggap ada dalam UU.
3. Uraian mengenai pengenalan penghadap 
4. Akhir Akta
Tempat Kabupaten kota tempat akta tersebut dibacakan dan ditandatangani.

Perjanjian Sewa Menyewa


Nomor : 15

- Pada hari ini, Senin, tanggal 04-09-2017 (empat September  CONTOH AWAL AKTA
dua ribu tujuh belas); ________________________________
Pukul 17.30 WIB (tujuh belas lewat tiga puluh menit Waktu
Indonesia Barat);____________________________________
- Berhadapan dengan saya, XXXX, Sarjana Hukum, Magister
Kenotariatan, Notaris di Jakarta Pusat dengan wilayah
jabatan seluruh wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta,
dengan dihadiri saksi-saksi, yang saya, Notaris Kenal, yang
nama-namanya akan disebut pada bagian akhir akta ini:

Kuliah III September, 18 2019

Ada yang pakai “Menghadap” ditafsirkan bahwa Notaris lebih tinggi dibanding si penghadap
atau orang lain itu datang ke kantor Notaris. Sehingga jadi masalah jika tandatangan tidak
dilakukan di Kantor Notaris.
“Hadir Di Hadapan” ditafsirkan bahwa Si penghadap yang datang ke kantor Notaris.
Dari segi hukum Kenotariatan, menggunakan kata-kata “Berhadapan”, “Hadir di Hadapan”,
ataupun “Menghadap” artinya sama, yaitu orang yang berkepentingan memang berada
dihadapan Notaris.

Nama yang dicantumkan dalam akta atau papan nama harus mengikuti SK-nya, jika mau
diubah, harus mengajukan permohonan penggantian nama di Menkumham (termasuk
terhadap penggunaan gelar).

Tempat kedudukan di Kabupaten/Kota harus diberitahukan di dalam akta.

Biasanya, tulisan yang merah itu dihilangkan, dan ditaruh di belakang saja.

Notaris punya hak untuk cuti. Jika cuti, dia akan digantikan oleh Notaris Pengganti. Sehingga,
akta bisa dibuat oleh notaris atau notaris pengganti. Cuti bisa dari MPD atau MPW (prov),
MPPN (pusat). Lama izin cuti diberikan oleh : <6 bulan  MPD, 6 bulan sampai 1 tahun 
MPW, lebih dari satu tahun  MPPN. Notaris Pengganti biasanya diusulkan langsung oleh si
Notaris yang akan cuti.

Contoh Awal Akta Notaris Pengganti apabila Cuti tidak lebih dari 6 bulan:

- Berhadapan dengan saya, XXXX, Magister Kenotariatan


bedasarkan Surat Keputusan Majelis Pengawas Daerah
Kabupaten Tangerang Nomor 02/MPDN-Tgr/X/2017, tanggal
01-08-2017 (Satu Agustus dua ribu tujuh belas), pengganti
dari Sendhi Thias, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan,
Notaris di Kabupaten Tangerang, dengan dihadiri oleh saksi-
saksi yang saya, Notarus kenal, yang nama-namanya akan
disebut pada akhir akta
ini.____________________________
Jika saat cuti, Notaris yang sedang cuti meninggal dunia, maka Notaris Pengganti demi
hukum menjadi Penjabat Sementara Notaris (PSN). PSN ini menjabat selama 30 hari
dihitung setelah kematian si Notaris untuk membereskan protocol Notaris dan Protocol
Notaris itu akan diserahakan PSN ke MPD paling lama 60 hari.

Contoh Awal Akta untuk Pejabat Sementara Notaris

- Berhadapan dengan saya, XXXX, Sarjana Hukum, Magister


Kenotariatan selaku Pejabat Sementara Notaris, sebelumnya
berdasarkan Surat Keputusan Majelis Pengawas Daerah
Kabupaten Tangerang Nomor ……….. tanggal 01-09-2017 (Satu
September dua ribu tujuh belas), pengganti dari Hasan Sanusi,
Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan di Kabupaten Tangerang,
dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang saya, Notarus kenal, yang
nama-namanya akan disebut pada akhir akta
ini.__________________________________________________
_
Pejabat Sementara Notaris dapat membuat akta atas Namanya sendiri dan
mempunyai Protocol Notaris.

Badan Akta:
Sesuai Ps. 38 ayat (3) UUJN, jadi badan akta dimulai dengan komparisi. Sehingga
akan terlihat Akta tersebut sah/tidak berdasarkan kecakapan bertindak atau kewenangan
bertindak. Jika tidak cakap/berwenang, maka akta tidak sah.
Kedudukan bertindak dalam komparisi bisa bertindak untuk diri sendiri, kuasa atau
untuk jabatan.
Kuliah IV September, 25 2019

Dalam pembuatan akta harus kedudukan para pihaknya seimbang sehingga jika ada
sengketa, salah satu pihak tidak dapat dikalahkan.

Dalam Komparisi, jika seseorang telah menikah dan di dalam akta tersebut disebutkan nama
suami – isteri nya, maka masing-masing harus tetap melampirkan alamatnya karena untuk
menentukan alamat secara yuridis.

Minuta akta boleh dicap ibu jari, tapi harus pakai serogan sebagai pengganti tandatangan.
Kalau cap jari untuk membuktikan kehadirannya saja dihadapan notaris dengan
menggunakan lembar khusus.

Dalam tempat pembacaan akta harus ada Kota tempat dibacakan dan tempat
ditandatangan.

Kuliah V October, 2 2019

Jika akta menggunakan Bahasa Inggris, harus dengan saksi dari dari native-nya.

Yang saya Notaris kenal:


- Bisa 22nya dikenal;
- Bisa 22nya tidak dikenal;
- Bisa hanya salah satu saja yg dikenal.

Selesai Minuta Akta dibacakan, langsung ditandatangani oleh Para Pihak, Notaris, dan Saksi-
saksi.

Renvoi :
Langsung dilakukan oleh Notaris, tidak boleh karyawannya.
Dilakukan sebelum akta di tandatangani. Perubahan harus berupa tambahan, pencoretan,
dan penggantian.
Contoh kalimat : “Dilangsungkan dengan 6 (enam) perubahan, yaitu karena 1 (satu)
penambahan, 2 (dua) pencoretan, dan 3 (tiga) penggantian.
Kalo terlalu banyak perubahan, biasanya akan diprint baru dan untuk itu harus di bacakan
ulang.
Jika masih ada salah juga padahal sudah ditulis mengenai perubahan, maka

Pembacaan:
Bahasa Dalam Akta:
1. Akta Notaris harus dibuat dalam Bahasa Indonesia, sejalan pula dengan UU 24 tahun
2009. Apabila Para Pihak menghendaki, akta boleh dibuat dalam asing. Tapi Notaris
harus paham akan isinya dalam Bahasa Inggris (UU 30/2004). Dalam Perubahan
UUJN yang baru, tidak ada syarat bahwa notaris harus mengerti Bahasa asing
tersebut.
2. Notaris harus menjelaskan pokok-pokok isi akta. Tidak boleh Notaris membuat akta
dalam Bahasa yang dia tidak mengerti. Jika di daerah tersebut tidak ada penerjemah,
maka Notaris akan menghubungi kantor kantor konsulat sesuai dengan Bahasa yang
digunakan.
3. Judul akta, awal akta dan Komparisi wajib dibacakan.
4. Membaca isi akta, kemudian harus menjelaskan pokok2nya.
5. Akhir akta wajib dibaca

Minuta akta dittd oleh semua pihak, notaris, dan saksi2. Dimana Notaris harus yg terakhir
ttdnya.
Dalam Akta parte harus ada ttd, jika penghadap tdk bisa tandatangan tp ingin ttd, maka bisa
pakai orang lain yg menandatangan dengan keterangan alasan mengenai kenapa penghadap
tidak bisa TTD. Jika ada Penghadap yang tidak punya tangan, bisa pakai cap pakai
mulut/kaki dengan ditambah keterangan dari notaris.

Akta Relas hanya merupakan keterangan notaris. Jd tidak perlu ttd para pihak.

UTS : DISEDIAKAN AKTA DAN DISURUH MANA YANG DI RENVOI. UJIANNYA OPEN BOOK

Kuliah VI 23 October 2019

Perseroan Terbatas

Didirikan atas perjanjian antara 2 (dua) orang atau lebih, bisa orang atau badan hukum.
Pendirian tidak boleh didirikan oleh suami dan isteri, karena merupakan suatu kesatuan
dengan memiliki harta Bersama, kecuali ada perjanjian kawin dengan harta terpisah.

PT menjadi badan hukum sejak disahkan sebagai badan hukum oleh Menteri. Setelah
disahkan, syarat pemegang saham untuk 2 (dua) orang harus tetap berlaku. Jika setelah
disahkan malah menjadi 1 orang, maka saham yang satu harus dialihkan kepada orang lain.

Alat perlengkapan/organ PT : RUPS (sebagai kekuasaan tertinggi), Direksi (organ yang


melakukan tindakan pengurusan yang mewakili PT baik di dalam maupun luar pengadilan)
dan Dewan Komisaris. Untuk megetahui siapa yang mewakili direksi, harus melihat anggaran
dasar PTnya. Biasanya adalah Direktur Utama, jika dewan direksi lebih dari satu orang. Jadi
yang berhak mewakili itu harus ada diketentuan di anggaran dasarnya. Setelah tau yang
berwenang siapa, maka harus diperhatikan apakah jabatan sebagai direksinya masih berlaku
atau tidak. Jika sudah expired, maka ia sudah tidak berwenang lagi untuk mewakili.
Adanya penggantian ditengah jalan ex: A diangkat menjadi direktur utama PT X pada
September 2014, tapi ditengah jalan yaitu pada September 2017, direktur utama dan
komisaris utama diganti. Sistem penggantiannya dalam PT biasa, kebanyakan yang terjadi
adalah anggota direksi/komisaris yang baru atau pengganti diangkat untuk masa jabatan 5
(lima) tahun. Seharusnya mengikuti sisa jabatan direktur/komisaris sebelumnya.
Akibatnya adanya perbedaan jangka waktu antara direksi/komisaris yang baru dengan yang
stay.
Kemudian dalam praktik, selalu dilakukan jika ada penggantian salah satu direksi/komisaris,
langsung diambil inisiatif, semua direksi/komisaris diberhentikan lalu diangkat kembali.

Harus dilihat jangkawaktunya yang ada di dalam pasal-pasalnya, jangan hanya melihat
tanggal di anggaran dasar.

Direksi berwenang mewakili segala perbuatan hukum yang dilakukan oleh PT tanpa
pembatasan, kecuali dibatasi oleh UU. Yang dibatasi ada di Ps. 102 UUPT.

Dengan dilaksanakannya jual beli asset/mengalihkan/menjaminkan, jika ada jumlah tertentu


diatas 50%, harus pake persetujuan RUPS. Jadi Notaris harus tanya dulu.

Pembatasan selanjutnya harus ditetapkan di anggaran dasar PT. Tapi dalam anggaran dasar
harus dicantumkan adanya ketentuan untuk mendapatkan persetujuan dewan komisaris
untuk melakukan perbuatan hukum tertentu.

Untuk melakukan perbuatan hukum terhadap asset tidak bergerak PT, harus ada
persetujuan dewan komisaris. Dewan komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri untuk
memberikan persetujuan, sekalipun ditentukan dalam Anggaran Dasar. Bisa ga dibikin hanya
1 (satu) orang saja dewan komisaris yang melakukan persetujuan tertentu? BISA. Tapi harus
dicantumkan di luar anggaran dasar, namun harus melalui persetujuan antar dewan
komisaris untuk menentukan perbuatan hukum apa yang bisa disetujui oleh salah satu
komisaris saja.

Jika dalam rangka menjalankan kegiatan usaha PT, maka bisa hanya persetujuan Direksi
saja, kecuali dikecualikan lain.

Anda mungkin juga menyukai