TANAH
Oleh:
Dr. ALIN ARDINAL WIDJAKSANA, S.H., M.Kn.
DASAR HUKUM
1. KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA
2. UNDANG-UNDANG RI NOMOR 5 TAHUN 1960 TENTANG PERATURAN DASAR
POKOK-POKOK AGRARIA
3. UNDANG-UNDANG RI NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN
4. UNDANG-UNDANG RI NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN
TERBATAS
5. UNDANG-UNDANG RI NOMOR 4 TAHUN 1996 TENTANG HAK TANGGUNGAN
ATAS TANAH BESERTA BENDA-BENDA YANG BERKAITAN DENGAN TANAH
6. PERATURAN PEMERINTAH RI NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG
PENDAFTARAN TANAH
7. PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN
2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI NEGARA AGRARIA/
KEPALA BADANPERTANAHAN NASIONAL NOMOR 3 TAHUN 1997 TENTANG
KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN
1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH
8. PERATURAN PEMERINTAH RI NOMOR 37 TAHUN 1998 TENTANG PERATURAN
JABATAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH
9. KETENTUAN PERATURAN YANG TERKAIT LAINNYA
POKOK BAHASAN
Apakah yang Saudara ketahui tentang :
• Istilah dan Pengertian Akta
• Akta Otentik
• Akta di bawah tangan
1. Istilah dan Pengertian Akta.
Batal demi hukum artinya adalah dari semula dianggap tidak pernah
ada dilahirkan suatu perjanjian dan tidak pernah ada
suatu perikatan.
3 (tiga) unsur dalam perjanjian, yaitu :
1. Unsur Essensialia, Unsur essensialia adalah sesuatu yang harus ada yang
merupakan hal pokok sebagai syarat yang tidak boleh diabaikan dan harus
dicantumkan dalam suatu perjanjian.Bahwa dalam suatu perjanjian haruslah
mengandung suatu ketentuan tentang prestasi-prestasi. Hal ini adalah penting
disebabkan hal inilah yang membedakan antara suatu perjnajian dengan
perjanjian lainnya.
2. Unsur Naturalia, Naturalia adalah ketentuan hukum umum, suatu syarat yang
biasanya dicantumkan dalam perjanjian. Unsur-unsur atau hal ini biasanya
dijumpai dalam perjanjian-perjanjian tertentu, dianggap ada kecuali dinyatakan
sebaliknya. Merupakan unsur yang wajib dimiliki oleh suatu perjanjian yang
menyangkut suatu keadaan yang pasti ada setelah diketahui unsur
essensialianya. Jadi terlebih dahulu harus dirumuskan unsur essensialianya baru
kemudian dapat dirumuskan unsur naturalianya.
3. Unsur Aksidentalia, Yaitu berbagai hal khusus (particular) yang dinyatakan dalam
perjanjian yang disetujui oleh para pihak. Accidentalia artinya bisa ada atau
diatur, bisa juga tidak ada, bergantung pada keinginan para pihak, merasa perlu
untuk memuat ataukah tidak.
Note:
“Suatu akta, yang, karena tidak berkuasa
atau tidak cakapnya pegawai dimaksud di
atas, atau karena suatu cacat dalam
bentuknya, tidak dapat diperlakukan
sebagai akta otentik, namun demikian
mempunyai kekuatan sebagai tulisan di
bawah tangan jika ia ditandatangani oleh
para pihak. (Pasal 1869 KUH Perdata).
Menurut Wiratni Ahmadi Cs (2016: 9)
“akta di bawah tangan adalah suatu akta
yang sengaja dibuat untuk pembuktian oleh
para pihak tanpa bantuan dari seorang
pejabat. Cara pembuatan atau terjadinya
tidak dilakukan oleh atau dihadapan pejabat
pegawai umum, tetapi cukup oleh pihak yang
berkepentingan saja.
(vide Pasal 1874 KUH Perdta).
Menurut Wiratni Ahmadi Cs. (2016: 11):
Subyek Hukum Badan Usaha, Adalah suatu perkumpulan atau lembaga yang dibuat
oleh hukum dan mempunyai tujuan tertentu.
Sebagai subjek hukum, badan hukum mempunyai syarat-syarat yang telah ditentukan
oleh hukum yaitu :
1. Memiliki kekayaan yang terpisah dari kekayaan anggotanya
2. Hak dan Kewajiban badan hukum terpisah dari hak dan kewajiban para
anggotanya.
KODE ETIK PPAT
KEPUTUSAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG /KEPALA BADAN
PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR
112/KEP-4.1/IV/2017 TENTANG PENGESAHAN KODE ETIK IKATAN PEJABAT
PEMBUAT AKTA TANAH
Kode Etik PPAT yang selanjutnya disebut Kode Etik adalah seluruh kaidah
moral yang ditentukan oleh perkumpulan berdasarkan keputusan Kongres
dan/atau yang ditentukan oleh dan diatur dalam peraturan perundang-
undangan yang mengatur tentang hal itu dan yang berlaku bagi serta
wajib ditaati oleh anggota perkumpulan IPPAT dan semua orang yang
menjalankan tugas Jabatan sebagai PPAT, termasuk di dalamnya para PPAT
pengganti.