Anda di halaman 1dari 4

Etika dan Tanggung Jawab Profesi Hukum

Notaris
3 Maret 2023

1. Dasar Hukum:

2. Notaris merupakan pejabat, tetapi ia tidak mendapat gaji. Seorang notaris mendapatkan
honorarium. Secara khusus, Notaris ataupun PPAT merupakan pejabat umums

3. S

4. Perlu dipahami bahwa kewenangan notaris diantara berbagai negara tentulah berbeda-beda

5. Apa yang dimaksud dengan PPAT?


PPAT atau Pejabat Pembuat Akta Tanah merupakan xxx

6. Apakah PPAT sama dengan Notaris?


Berbeda

7. Bagaimana kewenangan PPAT?


Dalam ketentuan UU Jabatan Notaris, Notaris sejatinya
Secara umum, kewenangan Notaris itu lebih luas dibandingkan PPAT
Yang mengangkat Notaris  Menteri Hukum dan HAM
Yang mengangkat PPAT  Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN

Kewajiban untuk menempuh pendidikan S2 (Magister Kenotariatan) dibutuhkan untuk


Notaris, sementara untuk menjadi PPAT tidak harus menempuh pendidikan S2 berupa MKn
(bisa cukup menempuh Sekolah Pertanahan di tingkat S1).
Catatan  untuk menjadi MKn, harus menempuh status SH terlebih dahulu

8. Seseorang yang menjadi Notaris tidak harus menjadi PPAT, begitu juga sebaliknya. Namun
ketika seorang Notaris itu melakukan pelanggaran sehingga diberhentikan oleh Menkumham,
ia tidak serta merta/otomatis akan diberhentikan sebagai PPAT. Meski begitu, akan terdapat
suatu rekomendasi dari Menkumham kepada Menteri ATR/BPN agar yang bersangkutan
juga diberhentikan dari jabatannya sebagai PPAT.

9. Pengangkatan Notaris
a. Notaris diangkat dan diberhentikan oleh menteri
b. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum
(Pasal 1 angka 14 UU Jabatan Notaris)
c. Berdasarkan Formasi Jabatan Notaris  Notaris hanya bisa menjabat sebagai Notaris di
beberapa wilayah tertentu (berbeda dengan Advokat yang bisa bekerja di seluruh wilayah
Indonesia)

10. Pengaturan Formasi Jabatan Notaris:


a. Penentuan jumlah Notaris yang dibutuhkan pada suatu Kabupaten/Kota ditetapkan
berdasarkan:
- Kegiatan dunia usaha
- Jumlah penduduk
- Rata-rata jumlah akta yang dibuat notaris
b. Dasar Hukum  Permenkumham Nomor 19 Tahun 2021

11. Notaris diangkat berdasarkan permohonan dari Notaris (Notaris harus memperhatikan kuota
Formasi Jabatan di wilayah setempat  melalui AHU Online)
12. Dalam ketentuan UUJN, Notaris dapat mengajukan perpindahan wilayah kerja setelah masa
kerja di satu wilayah selama minimal 3 tahun
13. Formasi Jabatan berlaku terhadap jabatan Notaris karena terdapat batasan usia kerja/usia
pensiun bagi Notaris, sementara bagi Advokat itu tidak ada. Formasi Jabatan juga berlaku
terhadap profesi PPAT.
14. Dalam UUJN, Notaris hanya memiliki organisasi bersifat tunggal yaitu INI (Ikatan Notaris
Indonesia)  diatur pada Pasal 82 UUJN. Karena organisasinya tunggal, maka pengawasan
menjadi sangat mudah dilakukan (lebih sederhana)

15. Tanggung Jawab dan Profesi Notaris:


a. UUJN
b. Kode Etik INI

16. Kewenangan Notaris menurut Pasal 15 UUJN:


a. Notaris berwenang membuat Akta autentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan
penetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan dan/atau yang
dikehendaki oleh yang berkepentingan untuk dinyatkaan dalam akta autentik, menjamin
kepastian tanggal pembuatan akta, menyimpan akta, memberikan grosse, salinan dan
kutipan Akta, semuanya itu sepanjang pembuatan Akta itu tidak juga ditugaskan atau
dikecualikan kepada pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan oleh undang-undang
(dibuat oleh notaris dan ditandatangani oleh para pihak di hadapan notaris)
b. Mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian tanggal surat di bawah tangan
dengan mendaftar dalam buku khusus  legalisasi (perjanjian sudah dibuat terlebih
dahulu dan disepakati oleh para pihak, sehingga para pihak dan saksi itu hanya datang ke
notaris untuk minta tanda tangan dari notaris)
c. Membukukan surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus 
warmerking (perjanjian sudah ditandantangani oleh para pihak, dimana satu orang
sebagai perwakilan dari para pihak kemudian hanya meminta si notaris untuk me-
registrasi perjanjian itu semata)
Diantara ketiga akta yang ada di poin a hingga c, yang paling kuat ialah keberadaan akta
autentik (poin a). Poin b dan poin c merupakan akta dibawah tangan (tidak dibuat dihadapan
pejabat yang berwenang yaitu Notaris)
d. Membuat kopi (fotokopi) dari asli surat di bawah tangan berupa salinan yang memuat
uraian sebagaimana ditulis dan digambarkan dalam surat yang bersangkutan  legalisir
e. Melakukan pengesahan kecocokan fotokopi dengan surat aslinya
f. Memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan pembuatan akta
g. Membuat akta yang berkaitan dengan pertanahan
h. Membuat akta risalah lelang

17. Perlu dipahami bahwa selain Notaris, Advokat juga dapat membuat perjanjian. Namun,
hanya perjanjian/akta yang dibuat Notaris-lah yang memiliki kekuatan pembuktian sempurna
(merupakan akta otentik). Meski begitu, perlu dipahami bahwa akta/perjanjian yang dibuat
selain oleh Notaris sebenarnya tetaplah memiliki kekuatan pembuktian sempurna, tetapi
selama keberadaannya tidak disangkal oleh pihak lain

18. Minuta = asli akta

19. Kewajiban Notaris (Pasal 16 UUJN)

20. Notaris harus merahasiakan akta yang dibuat olehnya atau dibuat dihadapannya dengan dalih
apapun (Pasal 16 ayat (1) huruf f UUJN). Notaris boleh mengambil foto saat proses akad
(penandatanganan akta) berlangsung, tetapi foto itu tidak boleh dipublikasi olehnya (hanya
diperbolehkan untuk kepentingan pribadi)

21. Larangan Notaris (Pasal 17 UUJN)


a.
Catatan  meski dilarang menjadi pejabat negara, Notaris dapat mengambil cuti untuk
beberapa waktu ketika hendak mencalonkan diri menjadi pejabat negara. Selain itu, Notaris
juga dapat mengambil waktu untuk berlibur selama beberapa waktu, meskipun ada larangan
bahwa Notaris tidak boleh meninggalkan wilayah kerjanya selama 7 hari berturut-turut.
Caranya ialah dengan mengajukan cuti.
Secara lebih lanjut, perlu diingat juga bahwa kantor Notaris itu tidak boleh pernah tutup.
Maka dari itu, ketika Notaris sedang mengajukan cuti, ia harus menunjuk Notaris Pengganti
yang secara lebih lanjut akan diangkat melalui SK Kemenkumham.
Dalam hal ini, si Notaris Pengganti ini akan memiliki kewenangan layaknya si Notaris yang
digantikan (artinya  Notaris Pengganti ini dimungkinkan untuk menyusun perjanjian akta
baru, dimana tanda tangan di perjanjian akta baru tersebut akan dilakukan oleh Notaris
Pengganti. Pada bagian tanda tangan tersebut, akan dicantumkan bahwa si Notaris Pengganti
ini berkedudukan menggantikan si Notaris asli dengan berdasar pada keberlakuan SK
Kemenkumham pengangkatan dirinya sebagai Notaris Pengganti).
Apabila si Notaris Pengganti ini diberhentikan oleh Menkumham karena terbukti melakukan
pelanggaran, maka harus dicari Notaris Pengganti lain yang baru. Dalam hal ini, akan
diterbitkan lagi SK Kemenkumham pengangkatan Notaris Pengganti yang baru ini

22. Larangan Jabatan Notaris menurut Kode Etik INI (Pasal 4)

23. Contoh Soal:


a. Razi yang berdomisili di Medan dan Ines yang berdomisili di Surabaya bekerja sama
menjalankan usaha di Jakarta. Usaha mereka kian berkembang, sehingga mereka
bermaksud mendirikan PT yang berdomisili di Jakarta. Dalam hal ini, mereka
menghubungi teman kuliah mereka yaitu Notaris Fais untuk membuat PT. Notaris Fais
sendiri berkedudukan di Depok.

Apakah Notaris Fais berwenang untuk membuat akta pendirian PT kedua temannya
tersebut?
Boleh saja, tetapi Razi dan Ines selaku para pihak menghadap ke Notaris Fais di
wilayah kerja si Notaris Fais.
Dalam konteks PPAT, pengesahan atas perbuatan hukum terhadap tanah di suatu
tempat hanya dapat diajukan kepada PPAT di wilayah yang sama (pemilihan
PPAT-nya disesuaikan dengan letak objek tanah yang hendak diperjanjikan).

b.

24. Diantara sesama notaris, tiap-tiap notaris harus bersedia menerima protokol (arsip akta 
merupakan arsip negara) dari notaris lain yang akan pindah ke wilayah kerja lain. Misalnya,
Notaris A yang saat ini berkedudukan di Depok akan berpindah ke Jakarta. Protokol-protokol
yang ada di Notaris A harus diberikan/dipindahkan ke notaris lain yang berada di Depok
(misalnya Notaris B  Notaris B wajib menerima protokol dari Notaris A). Ketika seorang
notaris berpindah wilayah kerja, protokol-protokol yang ada padanya tidak boleh dibawa
bersamaan ke wilayah kerja baru bersama si notaris yang bersangkutan.

Ketika Notaris A itu berstatus sebagai PPAT, maka formasi jabatan PPAT-nya ikut
berpindah saat ia hendak memindahkan formasi jabatan Notaris-nya

Anda mungkin juga menyukai