Anda di halaman 1dari 11

PERBEDAAN NOTARIS DAN PPAT

NAMA : ADELIA
NIM : P2B220026
TUGAS : TEKNIK PEMBUATAN
AKTA 1
JURUSAN : KENOTARIATAN (S2)
Definisi Notaris dan PPAT

 Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat


akta autentik dan memiliki kewenangan lainnya sebagaimana
dimaksud dalam Undang-undang ini atau berdasarkan undang-
undang No.2 Tahun 2014 (Pasal 1 angka 1 UUJN)

 Penjabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) adalah penjabat umum yang


diberikan kewenangan untuk membuat akta-akta otentik mengenai
perbuatan hokum tertentu mengenai hak atas tanah atau Hak Milik
atas Satuan Rumah Susunan (Pasal 1 angka 1 PP No 24 Tahun
2016)
KEWENANGAN NOTARIS DAN PPAT

 Kewenangan Notaris
- dalam Pasal 15 Ayat (1) UUJN:
Notaris berwenang membuat Akta Otentik mengenai semua perbuatan,
perjanjian dan penetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang-
undangan dan/atau yang dikehendaki oleh yang berkepentingan untuk
dinyatakan dalam akta autentik, menjamin kepastian tanggal pembuatan akta,
menyimpan akta, memberikan grosse, Salinan dan kutipan akta, semuanya itu
sepanjang pembuatan akta itu tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada
pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan oleh undang-undang.
- Pasal 15 Ayat (2) UUJN
a. Mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian tanggal surat di bawah
tangan dengan mendaftar dalam buku khusus;
b. Membukakan surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus;
c. Membuat kopi dari asli surat di bawah tangan berupa Salinan yang membuat
uraian sebagaimana ditulis dan digambarkan dalam surat yang bersangkutan;
d. Melakukan pengesahan kecocokan fotokopi dengan surat aslinya;
e. Memberikan penyuluhan hokum sehubungan dengan pembuatan akta;
f. Membuat akta yang bersangkutan dengan pertanahan, atau
g. Membuat akta risalah hilang.
 Kewenangan PPAT
dapat dikatakan bahwa akta-akta yang menjadi kewenangan PPAT angat
terbatas, yaitu;
1. Jual beli;
2. Tukar menukar;
3. Hibah;
4. Pemasukan ke dalam perusahaan (inbreng);
5. Pembagian hak bersama;
6. Pemberian Hak Guna Bangunan/Hak Pakai ata Tanah Hak Milik;
7. Pemberian Hak Tanggungan;
8. Pemberian Kuasa Membebankan Hak Tanggungan.
KODE ETIK NOTARIS DAN PPAT

 Kode etik Notaris berdasarkan Pasal 1 Angka 13 Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM
No.M-01.H.T.03.01 Tahu n 2003 terkait kenotarisan, organisasi notaris satu-satunya yang
diakui oleh pemerintah adalah ikatan notaris Indonesia (INI). INI-lah yang menerbitkan
kode etik notaris yang berlaku vagi seluruh notaris dalam pelaksanaan jabatannya.
berdasarkan Pasal 1 Ayat (2) Kode Etik Notaris, Kode Etik Notaris adalah;
“seluruh kaidah moral yang ditentukan oleh perkumpulan Ikatan Notaris Indonesia yang
selanjutnya akan disebut “perkumpulan” berdasar keputusan kongres perkumpulan dan/atau
yang ditentukan oleh dan diatur dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang
hal itu dan yang berlaku bagi serta wajib ditaati oleh setiap dan semua anggota perkumpulan
dan semua orang yang menjalankan tugas jabatan sebagai notaris, termasuk di dalamnya para
pejabat sementara notaris, notaris pengganti, dan notaris khusus.”
- Kode Etik PPAT adalah Keputusan Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 112/KEP-
4.1/IV/2017 tentang pengesahan Kode Etik Ikatan Pejabat
Pembuat Akta Tanah.
PERBEDAAN CARA KERJA NOTARIS DAN PPAT
 Berdasarkan Pasal 15 ayat (1) undang-undang jabatan Notaris, seseorang notaris
memiliki cara kerja yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan/atau
yang dikehebdaki oleh pihak yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam akta
otentik, menjamin kepastian tanggal pembuatan akta, menyimpang akta,
memberikan grosse dan Salinan serta kutipan akta. Semua itu dilakukan se-anjang
pembuatan akta tidak ditugaskan kepada pejabat lain yang ditetapkan oleh
undang-undang.
 Sementara cara kerja seorang PPAT adalah focus untuk melaksanakan kegiatan
pendaftaran tanah dalam membuat akta sebagai bukti telah dilakukannya
perbuatan hokum tertentu mengenai hak atas tanah atau Hak Milik atas Satuan
Rumah Susun, yang nantinya dijadikan dasar bagi pendaftaran perubahan data
pendaftaran tanah yang diakibatkan oleh perbuatan hokum tersebut.
PERBEDAAN KEWENANGAN WILAYAH NOTARIS DAN PPAT

 Jika anda punya tanah dan bangunan yang akan disewakan atau dijual kepada
orang lain, maka anda bias mengurus surat dan akta perjanjiannya melalui kantor
notaris yang berada disekitar tempat tinggal.

dengan kata lain, tidak perlu mendatangi kantor notaris terdekat sesuai area
property tersebut, “ilustrasinya seperti ini, misalnya anda hendak menjual rumah di
bandung kepada pembeli yang menetap di kerinci. Untuk melakukan penandatangan
akta jual beli (AJB), Anda dan rekan tidak harus mengujungi kantor notaris yang
berbeda di bandung, melainkan cukup di wilayah Kerinci”.
- Berbeda dengan PPAT, kewenangan wilayahnyaa hanya mencakup
domisili yang telah ditentukan, dan tidak mempunyai kuasa untuk
menjalankantugas dan tidak mempunyai kuasa untuk menjalankan
tugas di luar daerah lain. Disebutkan dalam Pasal 12 ayat (1) PP No.
24 Tahun 2016, bahwa daerah kerja PPAT adalah satu wilayah kerja
kantor pertanahan kabupaten/kota madya Daerah Tingkat II.
Terima Kasih semoga bermanfaat. Aamiin

Anda mungkin juga menyukai