Disusun oleh :
garuda
sehingga
dianggap
hukumnya
sama
sah
dengan
sama
dengan
akta
dibawah
harus
disimpan
oleh
diberikan
siapa siapa yang menandatangani akta itu itu satu tahun sekali harus
dikirim ke pengadilan negeri
buku repertorium itu sebelum dipergunakan harus lebih dahulu di
kirim ke pengadilan negeri untuk ditandatangani oleh ketua pengadilan
pada halaman pertama dan terakhir buku itu sedang halaman halaman
lainnya cukup bila dibubuhi paraf oleh ketua pengadilan negeri
tersebut
minit akta perlambarnya harus diberi materai,khusus untuk akta sewa
menyewa materainya ditentukan satu per mil dari harga sewa ditambah
dengan 10 persennya.
Notaris itu:
bukan pegawai negeri tetapi pejabat umum yang diangkat oleh menteri
kehakiman
jabatan notaris tidak boleh dirangkap dengan jabatan jabatan gubernur
kepala daerah hakim, balai harta peninggalan, advokat, pokrol
notaris tidak boleh meninggalkan daerahnya lebih dari 3 kali 24 jam
notaris itu tidak boleh membuat akta yang menghadapnya tidak dikenal
tidak boleh membuat akta yang salah satu pihaknya ia sendiri, istrinya,
saudara saudaranya sedarah atau karena perkawinan sampai derajat ketiga
notaris tidak boleh membuka rahasia kepada orang lain.
2. Notaris Tidak Pasti Sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah
Apabila akta jual beli tanah dibuat oleh seorang notaris yang bukan merupakan
akta notaris jual beli tanah, maka dalam membuat akta itu, kualitasnya sebagai
PPAT. jika seorang notaris itu tidak ditunjuk sebagai PPAT maka sudah pasti notaris
itu tidak dapat membuat akta jual beli tanah.
Notais bukan notaris atau camat karena jabatannya ditunjuk sebagai PPAT
sementara, notaris adalah pejabat umum yang diangkat oleh menteri kehakiman
khusus berwenang membuat akta otentik umpamanya; pendirian CV, PT, yayasan,
perjanjian
perjanjian
adopsi, keterangan
waris
pengangkatan
wali, sewa
Undang-Undang
Pokok
Agraria dan
aturan
pelaksanaannya ditentukan bahwa peralihan hak atas tanah harus dilakukan dengan
akta yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah PPAT. Peralihan hak atas tanah
yang dimaksud adalah jual beli, tukar menukar hibah, pemisahan dan pembagian
biasa, pemisahan dan pembagian harta warisan, penyerahan wasiat, hipotek, crediet
verband.
Perbedaan antara notaris dan PPAT adalah sebagai berikut:
Notaris:
diangkat oleh menteri kehakiman
karena jabatannya dapat mendaftarkan sebagai peserta ujian PPAT
berwenang membuat akta otentik
untuk dapat diangkat menjadi notaris harus bergelar CN yaitu fakultas hukum
jurusan notaris
pendidikan notaris mereka yang telah bergelar SH dapat diterima di fakultas
Hukum Jurusan Notariat
wilayah kerjanya notaris yang ditunjuk sebagai PPAT lebih dari satu kecamatan
diangkat sebagai notaris untuk waktu sampai dengan nomor 67 tahun ( menurut
undang undang tetapi pada umumnya diperpanjang dua tahun lagi).
PPAT
diangkat oleh menteri dalam negeri
jika hendak ikut ujian notaris bukan karena dia ppat
berwenang membuat akta peralihan hak atas tanah saja
yang dapat ditunjuk sebagai PPAT ada yang dapat ditunjuk sebagailah yang telah
lulus PPAT. kecuali PPAT sementara yaitu camat karena jabatannya saja
pendidikan untuk kusus PPAT tidak ada
wilayah kerjanya sama kecuali PPAT sementara hanya satu kecamatan
ditunjuk untuk waktu yang tidak terbatas.
Pasal 7
Perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 tahun
dan pihak wanita sudah mencapai umur 16 tahun.
Pasal 47
Anak yang belum mencapai umur 18 tahun atau belum pernah melangsungkan
perkawinan ada di bawah kekuasaan orang tuanya selama mereka itu tidak
dicabut dari kekuasaannya.
umur dibawah umur sedang pasangannya adalah meerderjarrig atau of-age salin
dengan dewasa cukup umur. Yang sudah cukup umur adalah cakap untuk tidak
hukum sedang yang belum cukup umur tidak cakap untuk bertindak hukum.
c. Dewasa itu umur berapa
Dari peraturan peraturan yang dikutip di atas dapat ditarik 3 peraturan yang
menyangkut pengertian dewasa pada umumnya, Yaitu yang dapat bertindak
hukum sendiri tanpa bantuan orang lain.
KUHS:
Dewasa ialah orang yang sudah genap 21 tahun atau sebelum itu sudah pernah
kawin
Ordonansi 31 Januari 1931 stb.1931-54:
Apabila perundang undangan menyebut istilah dewasa cukup umur untuk orang
indonesia asli itu dimaksudkan orang yang sudah genap berumur 21 tahun atau
sebelum itu sudah pernah kawin.
Undang undang perkawinan nomor 1 tahun 1974:
Adalah anak yang belum mencapai umur 18 tahun atau belum pernah
melangsungkan perkawinan ada di bawah kekuasaan orang tuanya. Orang tua
mewakili anak tersebut mengenai segala perbuatan hukum di dalam dan di luar
pengadilan.
d. Orang dewasa dapat menandatangani akta notaris
Orang yang menghendaki agar perbuatannya atau perjanjian atau ketetapan
yang dibuat dengan akta otentik dengan sendirinya harus memenuhi syarat antara
lain adanya kehendak bebas dan telah cakap untuk bertindak hukum oleh karena
itu menandatangani akta notaris harus dilakukan oleh orang yang dewasa.
Menandatangani akta untuk dirinya sendiri atau karena kuasa dari orang yang
dewasa yang dia sendiri belum dewasa tidak dapat dilakukan.
4. Akta Dibuat Oleh Notaris Di Hadapan Notaris Dan Akta Dibawah Tangan
Akta adalah surat yang sengaja dibuat dan ditandatangani untuk dijadikan alat
bukti. Akta dibawah tangan adalah surat yang sengaja dibuat oleh orang orang oleh
pihak pihak sendiri tidak dibuat dihadapan yang berwenang untuk dijadikan alat
bukti.
a. Akta dibuat oleh notaris
Akta ini berbeda dengan akta yang dibuat dihadapan notaris. Apabila seorang
notaris atau permintaan suatu perkumpulan atau perseroan,
untuk datang
membuat catatan, tentang apa yang dibicarakan dalam rapat, dan apa yang
diputuskannya.
dan
mencatat secara teliti apa yang dimintanya, maka akta demikian itu namanya akta
dibuat oleh notaris, atau disebut akta berita acara atau disebut juga akta relaas.
Apabila dalam berita acara tidak ada tanda tangan orang orang yang
mengadakan rapat itu
kalimat nya para pihak pihak sendiri dan bukan kalimatnya notaris. Notaris hanya
bisa membantu merumuskan kalimat para pihak, lantas apabila cocok dengan
rumusan yang dibantu oleh notaris itu, lantas kalimat itu diakui oleh para pihak
sebagai kalimatnya sendiri.
c. Notaris sebagai penasihat hukum
Sebelum para penghadap menuangkan kehendaknya dalam akta, notaris
memberikan nasihat seperlunya kepada para pihak, antara lain siapa yang boleh
melakukan perbuatan hukum, apa yang boleh dan tidak boleh menurut hukum
akta yang dibuatnya, apa yang harus dilengkapi untuk membuat akta dan lain
sebagainya.
yang
diatur dalam pasal 17 peraturan jabatan notaris, yang antara lain sumpah itu
berbunyi sebagai berikut:
Bahwa saya akan menjalankan jabatan saya dengan jujur, saksama dan tidak
berpihak. Bahwa saya akan merahasiakan sedapat dapatnya isi akta akta selaras
dengan peraturan peraturan.
Notaris tidak boleh berpihak, artinya bahwa notaris dalam membantu para
pihak merumuskan dalam akta, harus diingat kepentingan kedua pihak. Lebih
lebih kalau pada akhirnya apa yang dibuat dihadapan notaris itu dijadikan
sengketa sampai di muka pengadilan,
sebab
komentar terhadap isi akta itu sudah berpihak, padahal tidak boleh. Hakim
mempunyai wewenang sepenuhnya dan memutuskan atas adanya sengketa itu,
dan untuk itu hakim berhak menilai apa dan bagaimana akta itu.
e. Notaris diminta menjadi saksi dalam suatu perkara
Menurut hukum akta yang dibuat dihadapan notaris itu adalah akta otentik
barangsiapa yang membantah kebenarannya akta itu maka yang membantah itu
harus membuktikan, bukan notaris dan juga bukan yang memanfaatkan akta itu.
Notaris menurut ketentuan hukum tidak boleh berpihak dan harus merahasiakan
yang berhubungan dengan jabatannya.
f. Notaris adalah jabatan kepercayaan
Notaris berkewajiban untuk merahasiakan isi aktanya,
bahkan wajib
merahasiakan semua pembicaraan para pihak pada waktu diadakan bagi persiapan
persiapan untuk membuat akta. Kewajiban merahasiakan ini diatur oleh Undang
Undang, bahkan ada ancaman hukumannya apabila rahasia itu dibuka. Pasal 322
KUHP menyebutkan:
ada
kepastian
siapa
yang
menandatangani.
Apakah
yang
penghadap,
apabila ada
kalimat yang tidak dimengerti. Namun apabila hal tersebut dinyatakan sesudah akta
ditandatangani maka keadaannya sudah terlambat, akta yang ditandatangani sudah
mempunyai kekuatan hukum dan mengikat para pihak. Notaris dalam melakukan
jabatannya itu terikat dengan ketentuan ketentuan yang harus ditaati. Yaitu sebagai
b. kekuatan pembuktian material adalah membuktikan bahwa para pihak betul betul
bahwa peristiwa atau kejadian yang disebutkan dalam akta itu telah terjadi
c. kekuatan pembuktian terhadap pihak ketiga yaitu para pihak pada tanggal tersebut
dalam akta telah menghadap notaris dan melakukan tindakan sebagai disebut
dalam akta
Notaris sebelum menerangkan tentang tindakan hukum yang dilakukan oleh
penghadap terlebih dahulu harus ditulis:
a. Para penghadap telah dikenal oleh saya, notaris
b. Para penghadap masing masing dikenalkan kepada saya, notaris oleh dua orang
saksi yang memperkenalkan dan yang atas pertanyaan saya, notaris, menerangkan
bernama A pekerjaan, bertempat tinggal di, dan B pekerjaan, bertempat tinggal di,
dan seterusnya.
Di dalam penutupan akta notaris selalu ditulis sebagai berikut:
a. Setelah akta ini dibacakan oleh saya, notaris, kepada para penghadap dan
paras aksi tersebut maka segera akta ini ditandatangani oleh para penghadap
saksi-saksi tersebut dan saya, notaris.
b. Jika yang menghadap notaris buta huruf. Setelah akta ini dibacakan oleh saya,
notaris, kepada para penghadap dan para aksi tersebut maka segera
ditandatangani oleh A, sedangkan B menerangkan tidak bisa membubuhi
tanda tangannya pada akta ini karena tidak pernah belajar, demikian dan oleh
karena itu membubuhkan cap jempol tangan kirinya.
c. Jika yang menghadap notaris itu buta. Harus ditambah keterangan walaupun
penghadap A menerangkan berhalangan membubuhi tanda tangannya karena
buta dan tidak melihat tempat pembubuhan tanda tangan namun beliau telah
saya tuntun dan dipegang tangannya oleh saya, notaris untuk membubuhi
tanda tangan di bawah tanda tangan dari para penghadap lainnya.
d. Jika penghadap itu tuli tetapi bisa membaca: Setelah akta ini dibacakan oleh
saya, notaris kepada para penghadap dan para saksi dan setelah penghadap A
karena tuli telah membaca sendiri surat akta ini maka seketika itu juga lantas
ditandatangani oleh para penghadap, saksi-sasksi tersebut dan saya, notaris.
Jadi kesimpulan dalam tulisan ini adalah:
menghadap kepada notaris maka akibatnya ialah bahwa akta itu tidak mempunyai
kekuatan otentik.
Jika kedua orang saksi pengenal itu menipu notaris yakni yang diperkenalkan itu
tidak benar atau yang menunjukkan tanda kenal itu diperoleh karena dipalsukan
apakah berakibat notaris memalsukan akta?
Aktanya adalah benar memang betul dibuat dihadapan notaris penghadap nya lah
yang memalsu dalam hal demikian seharusnya:
a. yang dirugikan mengadu kepada yang berwenang untuk mengusut pemalsu dan
yang menggunakannya.
b. bila telah diputuskan salah dan dihukum barulah mohon kepada yang berwenang
untuk menyatakan batal akta nya.
c. notaris diajukan sebagai saksi dalam pemalsuan itu bukan sebagai tertuduh.
8. Perbuatan Khilaf dalam Akta Notaris
Khilaf itu berasal dari bahasa Arab, yang artinya Gawal, Silap, Salah. Kekhilafan
adalah kesalahan yang tidak disengaja, demikian itu Sutan Muhammad Zain menulis
dalam kamusnya. Khilaf dalam bahasa Belanda Dwaling dengan terjemahan bahasa
Indonesia lainnya adalah salah pengiraan, salah faham, kesesatan, dalam bahasa
Inggrisnya adalah error.
Hukum mengatur, bahwa suatu perikatan yang dibuat karena adanya kekhilafan
menerbitkan suatu tuntutan untuk membatalkannya. Dalam semua hal, dimana suatu
tuntutan pernyataan batalnya suatu perikatan tidak dibatasi dengan suatu ketentuan
Undang-Undang khusus sehingga suatu waktu yang lebih pendek, waktu itu adalah
lima tahun dihitung sejak hari diketahuinya ada kekhilafan itu.
Jadi pembatalan suatu perikatan yang diakibatkan karena adanya kekhilafan, perlu
diadakan tuntutan di muka hakim untuk pembatalannya. Jika tidak ada tuntutan
semacam itu maka perikatan tetap berlaku dan harus ditaati oleh para pihak yang
bersangkutan.
Untuk sahnya suatu persetujuan harus memenuhi syarat antara lain harus ada
kesepakatan dari mereka yang membuatnya. Kesepakatan itu tidak sah bila diberikan
karena kekhilafan, atau karena paksaan atau penipuan, yang dalam hal demikian
dapat dituntut pembatalannya. Tuntutan untuk pernyataan batal, gugur, jika orang
yang dapat mengajukannya secara tegas atau secara diam diam telah menguatkan
persetujuannya setelah diketahui adanya kekhilafan, paksaan, dan penipuan.
Pasal 1322 KUH Perdata: Kekhilafan tidak mengakibatkan batalnya suatu
persetujuan selainnya apabila kekhilafan itu terjadi mengenai hakikat barang yang
menjadi pokok persetujuan. Kekhilafan tidak menjadi sebab kebatalan, jika
kekhilafan itu hanya terjadi mengenai dirinya orang dengan siapa, orang bermaksud
membuat suatu persetujuan, kecuali jika persetujuan itu telah dibuat terutama karena
mengingat dirinya orang tersebut.
Suatu persetujuan yang dibuat dihadapan notaris, mempunyai kekuatan otentik,
mengingat para pihak yang mengadakannya. Apabila kemudian ternyata bahwa para
pihak mengetahui menyadari bahwa persetujuan itu dibuat dengan kekhilafan, mudah
penyelesaiannya, yakni bersama sama datang kepada notaris untuk membuat akta
pembatalan atau akta pembetulan. Demikian itu sesuai dengan ketentuan hukum
bahwa, persetujuan itu tidak dapat di tarik kembali selain dengan kesepakatan kedua
belah pihak. Akan tetapi adalah merupakan kesulitan, apabila hanya ada satu pihak
saja yang merasa ada kekhilafan sedang pihak lain tidak oleh karena itu tidak bersedia
untuk mengadakan akta pembatalan atau pembetulan. Dalam hal demikian itu
timbullah sengketa. Maka satu-satunya jalan salah satu pihak yang merasa adanya
kekhilafan itu mengajukan tuntutan kepada Pengadilan dan, oleh karena itu mohon
dibatalkannya persetujuan yang telah dibuatnya. Dalam permohonannya tentu harus
disertai dengan alasan yang pantas, harus dapat dimengerti, harus tidak aneh, dan
harus dapat dimaafkan, demikian sebagai diutarakan oleh Wirjono Projodikoro.
Notaris tidak mempunyai wewenang untuk menilai ada tidaknya kekhilafan
notaris tidak dapat membuat akta pembatalan suatu persetujuan hanya atas
permintaan salah satu pihak saja.
9. Perbuatan Pura-Pura dalam Akta Notaris
Salah satu syarat untuk sahnya suatu persetujuan ialah adanya sebab yang halal.
Suatu persetujuan yang mempunyai sebab yang palsu atau yang terlarang tidak sah,
batal demi hukum. Jika sebenarnya hutang piutang, ditulis sebagai jual beli, atau sewa
menyewa, atau bagi hasil, maka ini merupakan sebab yang tidak halal sebab yang
tidak diperkenankan sebab yang palsu. Jadi dalam suatu perkara, diketahui bahwa
perbuatan yang dilakukan itu adalah perbuatan yang sesungguhnya terjadi.
Pasal 1335 Kitab Undang Undang Hukum Perdata: Berbunyi suatu persetujuan
tanpa sebab, atau yang telah dibuat karena sesuatu sebab yang palsu atau terlarang,
tidak mempunyai kekuatan. Dalam kenyataan memang sulit untuk mengetahui bahwa
perbuatan itu adalah perbuatan pura pura atau sesungguhnya, tidak mudah, karena
rapinya,
dan
pada
permulaannya
mendapatkan
bantuan
dua
pihak
yang
melakukannya.
Akta yang dibuat dihadapan notaris merupakan bukti otentik bukti sempurna,
dengan segala akibatnya. Akta jual beli, walaupun itu mungkin hanya pura pura saja.
tetapi akta itu mempunyai kekuatan. Kebanyakan akta kuasa untuk menjaminkan
kepada bank, dilatarbelakangi, hendak membagi pinjaman yang diberikan oleh bank,
antara peminjam dan pemilik tanah yang dijaminkan. Oleh karena itu dan mengingat
kecerdasan dan kemampuan masyarakat awam akan akibat hukum dari pada adanya
surat Kuasa untuk menjaminkan itu, maka kiranya tepat bila diambil kebijaksanaan,
pada saat menyerahkan pinjaman dari bank, pemilik tanah jaminan, diminta hadir,
dan bilamana perlu diberikan keterangan sekali lagi, akibat dari kuasa tersebut. Atau
sama sekali, dengan kuasa untuk menjaminkan itu ditolak saja.
Tetapi perlu diketahui bahwa, pernah terjadi orang yang dapat meminjam kepada
bank, menginginkan agar sertifikat, diatasnamakan pihak peminjam itu dahulu, untuk
itu maka dibuatkanlah akta jual beli/hibah, padahal sebenarnya tidak, mereka itu
hanya berjanji agar pinjaman yang akan diperoleh dari bank nantinya dibagi dua.
Dalam keterangan yang sejelas itu, notaris akan menolong untuk membuat
aktanya. Akan tetapi cerita sesungguhnya disembunyikan, datang ke notaris hanya
mengatakan mohon dibuatkan akta jual beli, notaris akan mengerjakannya, dan tidak
perlu mengusut apa benar apa tidak jual beli itu.
10. Notaris Buka Kartu, Melanggar Sumpah Jabatan
Sebelum notaris menjalankan jabatannya, harus terlebih dahulu mengangkat
sumpah di hadapan Gubernur. Pasal 18 Peraturan Jabatan Notaris (PJN) disebutkan:
Sebelum bersumpah para notaris yang diangkat tidak boleh melakukan apapun yang
termasuk lapangan jabatannya, dengan sanksi denda Rp.100 sampai dengan Rp.300
dengan tidak mengurangi keharusannya mengganti biaya, kerugian dan bunga. Bunyi
sumpah sebagai berikut:
Demi allah saya bersumpah
a. Bahwa saya akan patuh setia kepada Negara Republik Indonesia dan Undang
Undang Dasarnya
b. Bahwa saya akan menghormati semua pembesar pembesar, hakim hakim,
pengadilan dan pembesar pembesar lainnya
c. Bahwa saya akan menjalankan jabatan saya dengan jujur saksama dan tidak
berpihak
d. Bahwa saya akan menepati secara teliti telitinya semua peraturan peraturan
bagi jabatan notaris yang sedang berlaku atau yang akan diadakan
e. Bahwa saya akan merahasiakan sedapat dapatnya isi akta akta selaras dengan
ketentuan ketentuan peraturan peraturan tadi
Saya Bersumpah
f. Bahwa saya untuk mendapatkan pengangkatan saya langsung atau tidak,
dengan nama atau kilah akan apapun juga, tidak pernah telah memberikan
atau menjanjikan sesuatu pun tidak akan memberikan atau menjanjikannya,
kepada siapapun juga.
Untuk pertama kalinya diambil sumpah seorang notaris di Indonesia adalah
Melchior Kerchem, pada tanggal 27 Agustus 1620, kemudian menyusul notarisnotaris yang diangkat sesudahnya.
Notaris yang membuka rahasia jabatan, diancam hukuman berupa hukuman
penjara, denda, membayar biaya kerugian dan bunga serta kemungkinan dipecat dari
jabatan notaris terhadap pelanggarannya.
Pasal 17 PJN menyebutkan tentang sumpah jabatan pasal 40 PJN menyebutkan:
Para notaris tidak diperbolehkan memberikan grosse, salinan atau kutipan, tidak
diperkenankan memperlihatkan atau memberitahukan isi akta akta, selain kepada
orang orang yang langsung berkepentingan ahli waris atau penerima hak mereka.
Pasal 322 KUH pidana disebutkan: Barang siapa dengan sengaja membuka
rahasia yang wajib disimpannya karena jabatan atau pencahariannya, baik yang
sekarang, maupun yang dahulu, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan
bulan atau denda paling banyak Rp.600
Dengan mengingat sumpah jabatan, notaris harus merahasiakan akta akta yang
dibuatnya. Melanggar sumpah jabatan diancam hukuman. Semua itu ditentukan
dalam suatu peraturan. Untuk menghindari pelanggaran sumpah jabatan dimaksud,
ada dua pilihan, menggunakan hak untuk mengundurkan diri atau tidak bicara sama
sekali tentang akta akta yang dibuat di hadapannya, bila notaris dipanggil sebagai
saksi.
Kitab Undang Undang Hukum Perdata Pasal 1909 dan reglemen hukum acara
perdata pasal 146 memberikan hak kepada orang yang karena martabat pekerjaan atau
jabatan yang sah, diwajibkan menyimpan rahasia, dapat minta mengundurkan diri
menjadi saksi dalam suatu perkara Mr.M. Tresna dalam bukunya komentar atas HIR
menyebutkan hak untuk mengundurkan diri sebagai saksi itu ialah, pendeta pendeta
gereja Katolik Romawi, para dokter, apoteker, notaris, pegawai pegawai kantor
telegram, sedang lain lainnya tergantung dari pendapat hakim apakah ada hak
mengundurkan diri atau tidak.
12. Untuk Propaganda Politik Dilarang, untuk Cap Notaris Harus dengan Tinta Merah
Notaris harus mempunyai cap dengan tinta merah, yang memuat di dalamnya
gambar Lambang Negara Republik Indonesia dan di pinggir sekelilingnya tertulis
nama, jabatan, dan tempat kedudukan notaris. Notaris harus mengirimkan dalam
waktu 1 bulan setelah menerima jabatannya, tanda tangan, paraf, berikut dengan
teraan dengan tinta merah cap yang hendak dipergunakan, kepada Sekretaris Negara,
Departemen Kehakiman, Panitera Mahkamah Agung, Panitera Pengadilan Negeri,
dan Kepala Pemerintah Daerah di mana tempat kedudukannya berada.
Maksud pengiriman tersebut agar instansi instansi tersebut menyimpan arsip
untuk perbandingan apabila suatu saat terjadi perbedaan dalam suatu perkara
mengenai keabsahan suatu akta notaris. Dengan demikian sudah barang tentu apabila
notaris hendak mengubah tanda tangan dan paraf, ataupun hendak menggantikan
yang rusak maka semua itu harus pula dikirimkan penggantian tersebut kepada
instansi instansi yang bersangkutan.
Cap jabatan dengan Lambang Negara di dalamnya hanya dibolehkan untuk cap
jabatan Presiden, Wakil Presiden, Menteri, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Ketua
Konstituante, Ketua Dewan Nasional, Ketua Mahkamah Agung, ketua Dewan
Pengawas Keuangan, Kepala Daerah, dari tingkat Bupati dan Notaris. Surat
jabatannya dapat pula menggunakan lambang negara tertentu.
Notaris itu pejabat umum yang diangkat oleh pemerintah (Menteri Kehakiman)
untuk membuat akta otentik. Segala sesuatu yang berhubungan dengan notaris, apa
yang boleh dan yang tidak boleh, bagaimana keharusannya, semua itu diatur, jadi
tidak bebas, seperti orang swasta pada umumnya, seperti orang dagang umpamanya.
Notaris harus mempunyai tempat tinggal yang sebenarnya, mengadakan kantor
menyimpan akta nya di tempat kedudukan yang ditunjuk baginya. Apabila ini
dilanggar maka ia dipecat dari jabatannya. Notaris tidak boleh berada di luar daerah
jabatan lebih dari 3 kali 24 jam, kecuali dengan cuti. Permohonan cuti yang kurang
dari 6 bulan diajukan dan diberikan oleh Ketua Pengadilan Negeri. Lebih dari 6 bulan
diajukan dan diberikan oleh Menteri Kehakiman.
Notaris tidak diperkenankan mempunyai kantor cabang di tempat lain. Notaris
tidak dapat dirangkap dengan jabatan-jabatan: Kepala Daerah Tingkat I, anggota
badan badan pengadilan, Presiden, Anggota atau Sekretaris, Balai Harta Peninggalan,
Pengacara dan juru sita.
Demikian ini larangan sebagaimana disebutkan dalam pasal 10 notaris reglement,
akan tetapi peraturan peraturan di luar itu ada juga melarang untuk dirangkap dengan
jabatan jabatan lainnya.
Notaris tidak boleh mengadakan persekutuan dalam menjalankan jabatannya. Ini
dimaksudkan agar masyarakat bebas untuk memilih notaris yang dikehendakinya, dan
dalam hal demikian itu rahasia jabatan notaris kurang terjamin, sehubungan dengan
suatu ketentuan yaitu dalam sumpah jabatan, ditetapkan bahwa notaris wajib untuk
merahasiakan dapat-dapatnya isi akta.
13. Perjanjian Sewa-Kontrak Bea Meterainya Satu Permil
Perjanjian sewa menyewa telah dibuat dan ditandatangani oleh para pihak diatas
kertas bermaterai 25 rupiah sewa menyewa itu berlaku untuk 2 tahun dengan harga
satu juta lima ratus ribu rupiah.
Surat perjanjian yang dibuat di bawah tangan itu dibawa kepada saya selaku
notaris, dimintakan legalisasi. Atas permintaan itu saya tidak dapat memenuhi, karena
ada dua kekeliruan:
a. untuk keperluan legalisasi itu, para pihak harus datang menghadap dan
membubuhkan tanda tangannya di hadapan notaris, setelah lebih dahulu notaris
menerangkan isi dan maksud dari perjanjian itu.
siapa saja yang menjadi persero pengurus, dan yang berhak mewakili perseroan
persero pengurus ini yang bertanggung jawab sampai harta pribadinya. Siapa
persero komanditer yang harus bertanggung jawab sebesar modal yang telah
dimasukkan ke dalam perseroan saja.
g.
h. buku perseroan harus ditutup pada akhir tahun dan disahkan oleh para persero,
kemudian sesudah itu lalu diadakan perhitungan dan pembagian laba dan rugi,
yang pembagiannya berdasarkan atas perbandingan modal yang dimasukkan ke
dalam perseroan.
i.
belikan
barang
barang
tidak
bergerak
milik
perseroan
atau
menjualbelikan barang barang yang tidak bisa ditangani oleh perseroan, menjadi
penjamin.
j.
persero dianggap keluar bila persero jatuh pailit, atau ditaruh dibawah
pengampuan
pembubaran itu lebih baik sekaligus diadakan memberi saran pembubaran dan
perseroan yang tidak dengan persetujuan bulat dari semen pasir bisa menimbulkan
persoalan persoalan.
CV yang dibubarkan bubar dan tidak segera diadakan membereskan dapat
menyulitkan persero persero sendiri karena suatu saat dapat muncul gugatan gugatan.
II. PERIHAL HAK ATAS TANAH DAN BERBAGAI MASALAH HUKUM LAINNYA
1. Mengurus Sertifikat Hak atas Tanah
Mengurus sertifikat hak atas tanah, tidak begitu mudah, singkat seperti yang
diinginkan, satu bulan, dua bulan atau tiga bulan tidak mungkin sependek itu bisa
selesai.
Undang Undang Pokok Agraria berlaku sejak tanggal 24 September 1960
semenjak itu di negara kita berlaku 1 macam hukum tanah. sebelum Undang Undang
Pokok Agraria berlaku ada dua macam hukum tanah yaitu:
a. tanah tanah yang tunduk kepada hukum barat, seperti tanah eigendom, opstal,
erfpacht, yang peralihan hanya dilakukan dihadapan notaris.
b. tanah tanah yang tunduk pada hukum adat, yaitu tanah gogolan, tanah yayasan,
tanah sanggan, dan lain sebagainya, yang peralihan hak nya dilakukan dengan
kertas bermaterai dilakukan di hadapan lurah desa.
Hak hak atas tanah sebagian diatur dalam Undang Undang Pokok Agraria ialah
hak milik, hak guna bangunan, hak pakai, dan hak guna usaha.
Semua hak atas tanah yang ada pada seseorang, baik tanah itu dengan hak barat,
maupun dengan hak adat, harus disesuaikan dengan hak atas tanah sebagai yang
diatur dalam Undang Undang Pokok Agraria. Penyesuaian hak atas tanah sebelum
berlakunya Undang Undang Pokok Agraria menjadi hak atas tanah sebagian diatur
dalam Undang Undang Pokok Agraria itu namanya konversi. Umpamanya, hak
eigendom dapat dikonversikan menjadi hak milik jika pemegang hak nya adalah
Warga Negara Indonesia. hak opstal dapat dikonversikan menjadi hak guna bangunan
jika pemegang hak Warga Negara Indonesia, hak yayasan, hak gogolan, hak druwe,
tetap dapat dikonversikan menjadi hak milik.
Konversi hak atas tanah itu tidak dengan sendirinya terjadi, akan tetapi harus
diajukan permohonan. Atas permohonan yang lengkap, oleh kantor Agraria diadakan
pengukuran, diumumkan dua bulan lamanya, jika selama pengumuman itu tidak ada
yang mengaku sebagai miliknya, atau tidak ada yang keberatan, kemudian
sertifikatnya mulai diproses.
Menurut ketentuan, disebutkan bahwa setiap peralihan hak atas tanah seperti: jual
beli, tukar menukar, hibah, pemisahan dan pemecahan hak bersama atas warisan,
harus dilakukan dihadapan PPAT. Notaris yang telah lulus ujian yang diadakan oleh
Direktorat Jenderal Agraria di Jakarta dapat ditunjuk sebagai PPAT, di samping itu
Pensiunan Pegawai Agraria dalam kedudukan tertentu juga dapat ditunjuk sebagai
PPAT. Camat karena jabatannya sebagai PPAT sementara.
Dengan demikian maka setiap peralihan hak atas tanah yang dilakukan dengan
perjanjian jual beli yang dibuat diatas kertas bermaterai 25 rupiah dan diketahui oleh
lurah atau RT RW adalah tidak sah, oleh karena itu harus diperbaharui. Yang paling
sulit jika jual beli demikian itu telah berkali kali diadakan, bagaimana memperbaharui
nya jelas sulit. Kiranya hanya pihak Kantor Agraria saja yang dapat memecahkannya.
Menurut kenyataan sampai sekarang ini masih saja banyak terjadi jual beli tanah
dilakukan hanya dengan akta dibawah tangan, dan tidak dilakukan dihadapan PPAT
alasannya sederhana saja karena mudah, cepat dan murah.
2. Akta Perjanjian Bagi Hasil Tanah Pertanian Harus Dibuat Dihadapan Kepala Desa
Kita mengenal asas kebebasan untuk membuat perjanjian, bebas untuk
menentukan isi perjanjian yang akan dibuatnya. Bahkan perjanjian yang telah dibuat
oleh pihak pihak itu diberi kekuatan oleh peraturan:
a. perjanjian yang telah dibuat oleh pihak pihak berlaku sebagai Undang Undang
bagi mereka yang membuatnya.
b. perjanjian tidak dapat dicabut oleh satu pihak saja kecuali atas persetujuan
bersama.
Akan tetapi untuk melaksanakan kebebasan nya itu ayda pembatasan pembatasan
nya yakni asal tidak bertentangan dengan Undang Undang ketertiban umum dan tata
susila.
Dengan adanya peraturan perjanjian bagi hasil tanah pertanian sebagai tersebut di
atas, adalah merupakan pembatasan, untuk melindungi si lemah. Di jaman Belanda
saja ada peraturan disebut Woeker Ordonantie, bunga yang terlalu banyak adalah
dilarang ini juga merupakan pembatasan untuk melindungi silemah.
Dengan ditetapkannya Undang Undang Pokok Agraria dan peraturan peraturan
pelaksanaannya, didasari pemikiran, bahwa tanah itu untuk tani, yang khususnya
petani penggarap mendapatkan perhatian khusus. Petani penggarap adalah si lemah,
dia tidak punya modal uang, dia punya hanya modal tenaga, oleh karena itu hanya
bisa menggarap saja. Tanah tidak untuk tuan tanah yang hanya diam saja dengan
modal uang yang dapat dipakai untuk membeli tanah sebanyak banyaknya menerima
hasil sebanyak banyaknya.
Oleh karena itu pemiliknya tanah di batasi luasnya, pemilik tanah harus berada di
daerah kecamatan dimana tanah itu berada. Orang di Surabaya mempunyai tanah
pertanian di Tretes, Jombang, Trenggalek umpamanya, sebenarnya menurut peraturan
ini tidak boleh, tanah yang demikian itu namanya tanah guntai atau absentee yang
apabila ada yang demikian itu, harus segera dialihkan kepada orang berada ditempat
kecamatan dimana tanah itu berada, kecuali untuk pegawai pemerintah ada sedikit
kelonggaran.
Akta perjanjian bagi hasil tanah ditentukan dengan tegas, yaitu harus dibuat
dihadapan kepala desa, yang disahkan camat. Ketentuan demikian itu adalah
merupakan ketentuan yang khusus. Notaris adalah Pejabat Umum yang diangkat oleh
pemerintah untuk membuat akta otentik tetapi khusus mengenai akta perjanjian bagi
hasil itu diharuskan harus dibuat dihadapan kepala desa.
3. Jual Beli Tanah Dan Atau Rumah Apa Dan Bagaiaman Aktanya
Hak hak atas tanah menurut Undang Undang Pokok Agraria ada macam-macam:
a. Hak Milik, adalah hak turun menurun, terkuat dan terpenuhi yang dapat
dipunyai orang atas tanah dengan mengingat fungsinya sosial. Yang boleh
mempunyai memiliki tanah ialah: Warga Negara Indonesia, badan-badan
hukum yang ditunjuk oleh pemerintah, yaitu: bank-bank yang didirikan oleh
negara, perkumpulan koperasi pertanian, badan-badan hukum keagamaan
badan-badan sosial.
b. Hak Guna Usaha, adalah hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai
langsung oleh negara, dan diberi untuk jangka waktu 25 sampai 35 tahun.
Yang dapat mempunyai hak guna usaha ialah: Warga Negara Indonesia, badan
hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di
Indonesia.
c. Hak Guna Bangunan, adalah hak untuk mendirikan dan mempunyai
bangunan-bangunan diatas tanah bukan miliknya sendiri, dengan jangka
paling lama 30 tahun. Umumnya diberikan 20 tahun yang dapat mempunyai
hak guna bangunan ialah, Warga Negara Indonesia, badan hukum yang
didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia.
d. Hak Pakai, adalah hak untuk menggunakan dan atau memungut hasil dari
tanah yang dikuasai langsung oleh negara atau tanah milik orang lain. Pakai
umumnya diberikan untuk jangka waktu 10 tahun. Yang dapat mempunyai
hak pakai ialah: Warga Negara Indonesia orang asing yang berkedudukan di
Indonesia, badan badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di
Indonesia
Tanah tanah hak disebutkan di atas bila ada bangunan rumahnya dan terjadi
transaksi jual beli ada beberapa kemungkinan:
a. Jika yang dijual hanya atas sebidang tanahnya saja, sedang bangunan rumahnya
tidak dijual, maka akta jual beli harus dilakukan dihadapan pejabat pembuat akta
tanah. Sedang rumahnya, yang memilikinya boleh dibongkar untuk dapat
didirikan di atas tanah lain. Atau jalan lainnya ialah, rumah tersebut tetap berdiri
di atas sana itu dan dipakai, akan tetapi harus ada persetujuan dengan pemilik
tanah, berapa lama dan diberikan dengan hak pakai atau hak sewa membayar
sewa, atau tidak dan lain sebagainya.
b. Jika yang dijual itu tanahnya, beberapa truk umpamanya untuk menimbun, maka
jual beli tanah yang demikian, tidak perlu dengan akta PPAT atau biasanya hanya
dengan perjanjian lisan saja, walaupun sebenarnya juga dapat dibuat aktanya
dengan akta notaris. Yaitu akan dijual perjanjian jual beli tanah untuk urug.
c. Jika yang dijual rumahnya saja, maka akta jual belinya, baik membeli rumah
untuk dibedol maupun beli rumah itu untuk dipakai di atas tanah tersebut, maka
Pejabat Pembuat Akta Tanah tidak berwenang membuat akta jual belinya. Tetapi
notaris berwenang untuk membuat akta jual beli rumah tersebut.
d. Jika yang dijual itu sebidang tanah beserta rumah yang ada di atasnya, maka
aktanya harus dibuat di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah. Yang dalam
rumusan formulir akta jual beli yang dibeli di kantor pos, ada kata kata yang
berbunyi sebagai berikut:
selanjutnya para penghadap menerangkan bahwa jual beli ini meliputi pula
bangunan dan tanaman yang ada di atasnya tanah tersebut yaitu berupa. . . . . . . .
Titik titik itu tinggal mengisi saja apa yang ada di atas dana yang diperjualbelikan
tersebut yang ikut diperjualbelikan.
e. Di samping itu, ada kalanya jual beli tanah beserta rumah yang ada di atasnya.
aktarnya dipisahkan. Yaitu akta jual beli rumah, dibuat dihadapan notaris, sedang
akta jual beli tanah nya di tunda, walaupun harga tanahnya telah dibayar. Untuk
menghindari segera membayar biaya balik namanya. Dalam hal demikian maka
dalam suatu pasar jual beli rumah tersebut, ditulis pembeli rumah diberi kuasa
penuh dan tidak dapat dicabut kembali untuk menandatangani akta di hadapan
Pejabat Pembuat Akta Tanah, untuk dijual kepada diri sendiri atau kepada orang
lain.
f.
Ada lagi cara lain, yaitu bila pembeli ingin membeli tanah beserta rumah yang
ada di atasnya. Tanah itu sudah ada sertifikat. Tetapi pembeli tidak ingin segera
balik nama, maka dibuatlah kata ikatan jual beli, dan kuasa penuh. Pembeli diberi
kuasa penuh untuk apa saja, melakukan seluruh perbuatan hukum atas nama
penjual. Bila sewaktu waktu pembeli ingin balik nama, maka harus menghadap
kepada Pejabat Pembuat Akta Tanah, untuk membuat akta jual belinya.
Bila permohonan itu dikabulkan, maka pemohon akan menerima Surat Keputusan
yang disebutkan di dalamnya pemohon harus membayar uang pemasukan kepada
pemerintah. Setelah dibayar maka barulah diurus sertifikat tanah hak milik tersebut
atas nama pemohon.
Di dalam Undang Undang Pokok Agraria disebutkan bumi, air, ruang angkasa
termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya yaitu pada tingkatan tertinggi
dikuasai oleh negara, sebagai organisasi kekuasaan seluruh rakyat.
Hak menguasai oleh negara itu adalah terhadap tanah di seluruh Indonesia ini.
Hak menguasai itu dibagi 2 macam:
a. Tanah yang dikuasai tidak langsung oleh negara, atau disebut tanah negara tidak
bebas, seperti tanah tanah yang biasanya hanya disebut masing masing dengan
nama haknya, misalnya tanah hak milik, tanah HGU, tanah HGB, tanah Hak
Pakai dan lain sebagainya.
b. Tanah tanah yang dikuasai langsung oleh negara. Tanah-tanah inilah yang
biasanya disebut secara singkat tanah negara.
Tata cara permohonan hak atas tanah:
a. Permohonan hak milik atas tanah negara diajukan kepada pejabat yang
berwenang dengan perantaraan Bupati Walikota Kepala Daerah Kepala
Kantor Agraria Kabupaten Kotamadya dibuat rangkap 6.
b. Permainan itu harus menyebutkan identitas pemohon, keadaan tanah yang
dimohon, tanah tanah yang telah dipunyai, dan dilampiri dengan keteranganketerangan lain yang perlu untuk menguatkan permohonan.
c. Kantor agraria menerima permohonan dan kepala seksi pengurusan hak,
mencatatnya dan mengadakan pemeriksaan apakah surat surat lengkap.
d. Seksi-seksi pendaftaran tanah, tata guna tanah, dan pengurusan hak tanah
menyelesaikan bahan-bahan untuk mengambil keputusan dan memberikan
pertimbangan.
e. Jika permohonan itu telah lengkap maka dikirimkan kepada Gubernur Kantor
Agraria Tingkat Provinsi tembusannya dikirim kepada pemohon.
f.
diwakafkan itu betul-betul merupakan milik bersih dan tidak ada catatannya dari
sudut pemilikan. Selain daripada itu persyaratan ini dimaksudkan untuk mencegah
terjadinya atau terbawa-bawa lembaga perwakafan ini untuk sering berhadapan
dengan Pengadilan yang dapat memerosotkan wibawa dan syariat Agama Islam.
Berdasarkan pandangan tersebut di atas, maka tanah yang mengandung
pembebanan hipotik, credit verband, tanah dalam proses perkara dan sengketa tidak
dapat diwakafkan sebelum masalahnya diselesaikan terlebih dahulu.
Hukum wakaf itu adalah merupakan cabang penting dari hukum islam dan yang
menurut Mahkamah Agung, soal wakaf yang berasal dari Hukum Islam di Indonesia
sudah dapat dianggap meresap dalam hukum adat. Arti dari wakaf itu sendiri ada
bermacam macam ulama memberikan definisinya. Orang hanya dapat mewakafkan
tanahnya atau barang miliknya untuk setiap tujuan yang tidak bertentangan dengan Al
Qur'an dan hadist.
Wakaf adalah perbuatan hukum seseorang atau badan hukum yang memisahkan
sebagian dari harta kekayaannya yang berupa tanah milik dan melembagakannya
untuk selama lamanya untuk kepentingan peribadatan atau keperluan umum lainnya
sesuai dengan ajaran agama islam. Wakif adalah orang atau orang orang ataupun
badan hukum yang mewakafkan tanah miliknya. Ikrar adalah pernyataan kehendak
dari wakif untuk mewakafkan tanah miliknya. Nadzir adalah kelompok orang atau
badan hukum yang diserahi tugas pemeliharaan dan pengurusan benda wakaf.
Pihak yang hendak mewakafkan tanahnya diharuskan datang di hadapan Pejabat
Pembuat Akta Ikrar Wakaf untuk melaksanakan wakaf. Pejabat Pembuat Akta Ikrar
Wakaf diangkat dan diberhentikan oleh Menteri Agama. Pihak yang mewakafkan
tanah diharuskan membawa serta dan menyerahkan kepada pejabat tersebut.
a. sertifikat hak milik atau tanda bukti lainnya
b. surat keterangan dari kepala desa diperkuat oleh camat setempat yang
menerangkan kebenaran kepemilikan tanah dan tidak tersangkut sesuatu
sengketa
c. surat keterangan pendaftaran tanah
d. izin dari Bupati Walikota Madya, Kantor Agraria
Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf atas nama nadzir diharuskan mengajukan
permohonan kepada Kantor Agraria untuk mendaftarkan perwakafan tanah milik
yang bersangkutan menurut Peraturan Pemerintah 10-1861. Tanah milik yang
diwakafkan yang belum mempunyai sertifikat, maka pencatatannya dilakukan setelah
untuk tanah tersebut dibuatkan sertifikatnya. Oleh menteri dalam negeri diatur tata
cara pencatatan perwakafan yang dimaksud.
Pada dasarnya terhadap tanah hak milik yang telah diwakafkan tidak dapat
dilakukan perubahan peruntukan atau penggunaan lain daripada yang disebutkan
dalam ikrar wakaf, penyimpangan hal tersebut hanya dapat dilakukan setelah
mendapatkan persetujuan Menteri Agama. Perubahan itu harus dilaporkan kepada
kantor agraria.
Setiap perjanjian yang bermaksud memindahkan hak atas tanah, memberikan
sesuatu hak atas tanah, menggadaikan tanah untuk meminjamkan uang dengan
jaminan hak tanggungan, harus dibuktikan dengan suatu akta yang dibuat oleh dan
dihadapan pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Agraria. Akta tersebut bentuknya
ditetapkan oleh Menteri Agraria.
Demikian itu suatu ketentuan yang disebutkan dalam Pasal 19 Peraturan
Pemerintah 1-1961. Akan tetapi Peraturan Pemerintah Dalam Negeri No 6-1997
menyebutkan dalam Pasal 2 dengan pengembangan seperlunya dengan ketentuan
Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 10-1861 maka:
a. yang bertindak sebagai Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf adalah pejabat yang
diangkat dan diberhentikan oleh menteri agama
b. bentuk akta ikrar wakaf ditentukan menteri agama
Sehingga dengan demikian Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf adalah merupakan
penyimpangan dari peraturan yang ada sebelumnya, yaitu pemindahan hak atas tanah
yang harus dilakukan dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah, sedangkan Pejabat
Pembuat Akta Ikrar Wakaf itu, peraturannya keluar sesudah 16 tahun keluarnya
peraturan tentang Pejabat Pembuat Akta Tanah
Di dalam peraturan ternyata digunakan dua macam istilah yaitu pejabat untuk
PPAT dan pejabat untuk PPAIW. Tidak dijelaskan mengapa dua istilah tersebut
digunakan, padahal maksudnya adalah sama sama memindahkan hak atas tanah.
Jadi di setiap kecamatan ada Pejabat Pembuat Akta Tanah, ialah camat untuk
sementara dan Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf yaitu Kepala Kantor Urusan
Agama. Jadi ada perbedaan antara camat menjadi Pejabat Pembuat Akta Tanah
sementara, Kepala Kantor Urusan Agama, menjadi Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf
tidak ada tambahan sementara.