Hand Out
ke-1
Kultum
• Notaris harus profesional akan lebih bagus kalau bisa
sampai dengan ideal (sidiq, tablig, amanah, fathonah)
• Pasal 15 huruf c menjadi penasehat hukum harus
profesional
Padahal hukum MKn merupakan “ hutan belantara
hukum”
• Ideal amanah jelas-jelas sebatas titipan PPh &
BPHTB dari klien ditelep jelas amat mudah dibuktikan
• Notaris melarikan diri jadi DPO diusulkan dipecat
(oleh saya = MPW Jateng, Semarang)
• Kebutuhan manusia termasuk notaris tidak banyak
= dijogja tanpa mobil 1 juta cukup, diboyolali 500 ribu
cukup
• Keinginan manusia tidak terbatas/tidak terhingga
anggota DPR 120 juta/bulan masih kurang
• Tukang ojek di pengkolan, mau makan 1 gorengan
“mikir” penghasilan 1,5/bulan cukup.
Yang harus dibaca mahasiswa Mkn
1. KUHPerdata; KUHD
2. UUJN UU no. 30 Tahun 2004 jo UU no. 2
Tahun 2014
3. UUPT; UU Fidusia; UU Koperasi; UU Yayasan;
UUHT;UU Perbankan → UU perkawinan (UU no 1
tahun 1974) dan beberapa Putusan Mahkamah Konstitusi
4. Badan Usaha; Perkumpulan
5. Kriminalisasi pelaksanaan tugas jabatan
sebagai notaris (dalam pembuatan PKR atas
RUPS suatu PT).
6. Kesalahan Notaris Dalam Pembuatan Akta
Perubahan Anggaran Dasar CV
7. Yayasan, sebelum dan sesudah berlakunya
Undang-Undang Yayasan (UU no. 63 Tahun
2008)
Lanjutan
8. Yayasan, Kajian Hukum di Dalam Praktek.
9. Perjanjian (teknik, cara membuat, dan
hukum perjanjian yang harus dikuasai).
10.Yayasan, solusi dengan berlakunya PP no. 2
Tahun 2013
11.Pertanggung jawaban Notaris – PPAT dalam
menjalankan Tugas Jabatannya.
12.Yayasan (Periodisasi Dalam Pembuatan
Akta, Mal Praktek dalam pembuatan akta)
13.Legal standing
14.Perkumpulan
15.Yayasan Rumah Sakit menjadi PT Rumah
Sakit
16.Buku P. Habib Adjie; Herlin Boediono
Perundang - undangan yang
harus dikuasai oleh notaris
UUJN; KUHPerdata;
Perjanjian; Penjaminan;
Hukum Perusahaan =
◦ non Badan Hukum (UD/UP; maatschap; Firma,
CV)
◦ Berbadan hukum (PT, Koperasi)
◦ Badan sosial (Yayasan, perkumpulan)
Peraturan Perundang-undangan terkait :
◦ UUPT; KUHD; UU Perbankan
◦ UU Yayasan; UU Koperasi; UU Perburuhan
◦ UU Perkawinan
◦ Permenkumham
Notaris adalah jabatan profesi oleh
karenanya harus profesional
Pasal 15 ayat (2) huruf e
mampu menjadi penyuluh hukum
terutama terkait dengan hukum
sehubungan dengan akta yang
akan dibuat
Pasal 16 ayat (1) huruf a mandiri,
jujur, dan seterusnya tidak boleh
merugikan pihak yang terkait
sehubungan dengan perbuatan
hukum yang dimuat dalam akta.
lanjutan
Akibat dengan tidak dipenuhinya Pasal
15 ayat (2) huruf e dan Pasal 16 ayat (1)
huruf a Notaris bisa :
◦ Digugat secara perdata (diminta ganti rugi,
bunga dan biaya oleh pihak yang merasa
dirugikan atas akta yang dibuat
oleh/dihadapan notaris.
◦ Didenda oleh hakim sebagai akibat ketidak
profesionalan notaris (uang dendanya masuk
ke negara)
◦ Dituntut secara pidana kalau terpenuhi unsur
tindak pidana apa yang telah diperbuat oleh
notaris yang biasa dituduhkan ialah pasal
263, 264, 266, 55 dan/atau 56 KUHPidana
Contoh-contoh akta notariil yang
menunjukkan bahwa notaris
yang bersangkutan tidak
profesional (yang otomatis juga
melanggar pasal 15 ayat (2)
huruf e; Pasal 16 ayat (1) huruf a
Perjanjian antara calon PNS dengan calon PNS
Pendirian CV hanya sebatas mencantumkan
direktur (Pesero Pengurus) sedangkan pesero
diamnya akan ditentukan kemudian
Pendirian PT yang modalnya adalah
merupakan harta kekayaan likuidasi dari
yayasan
Perubahan AD yayasan yang menghadap
sama sekali bukan anggota organ yayasan
yang bersangkutan
lanjutan
Pemberian kuasa dari WNI (istri) kepada WNA
(Suami) menyetujui obyek jual beli (yang
merupakan tanah Hak Milik harta bersama suami
istri tersebut.
PPJB yang obyeknya bukan/belum menjadi milik
dari Penjual
Membuat akta perubahan AD yayasan;
mengubah maksud dan tujuan yayasan
Membuat akta pernyataan keputusan rapat
(PT/yayasan) yang tidak menyalin kata demi kata
atas Risalah Berita Acara RUPS PT/atas Risalah
berita acara rapat pembina yayasan
Membuat akta pendirian (baru) yayasan, padahal
yang benar seharusnya dibuat akta penyesuaian
AD/akta pendirian yayasan dengan UU yayasan
Yang bukan merupakan pembuatan
akta (yang dilakukan notaris)
Membuat somasi terhadap salah satu pihak yang
wanprestasi dalam perjanjian utang piutang
Menjual obyek bidang tanah kepada pihak ketiga
(Tuan C) dalam kedudukannya selaku PPAT
padahal sebelumnya obyek telah di AJB kepada
pihak (Tuan X) yang kemudian mendapat kredit
dari Bank dengan jaminan obyek bidang tanah
tersebut, bahkan PPAT dalam kedudukan sebagai
Notaris telah membuat perjanjian kredit dengan
jaminan obyek tanah yang sama dan sudah
membuat covernote bahwa APHT atas obyek
bidang tanah tersebut setelah selesai akan
diserahkan Bank.
lanjutan
Menjadi mediator ikatan jual
beli/PPJB rencana AJB yang
sertifikat aslinya dititipkan pada
Notaris
Sebagai PPAT membuat akta jual
beli yang obyeknya bangunan
rumah tinggal diatas HGB yang
sudah habis masa berlakunya
Sebagai PPAT membuat akta jual
beli subyek hukum pembelinya CV
Pernyataan Ketua INI pusat bahwa
output prodi MKn belum siap untuk
buka praktek
Pernyataan tersebut tidak
sepenuhnya salah sebagai akibat dari
: berbeda dengan input
Sistim output MKn tidak jauh
Kurikulum silabus yang tidak sepenuhnya menunjang
Rekruitmen dosen pengajar MKn
Target mayoritas mahasiswa sebatas lulus, bukan
benar-benar berusaha bisa
Jumlah SKS tatap muka yang minim (untuk TPA)
Banyak Tesis yang tidak ada kontribusi dengan MKn
(praktek Notaris/PPAT)
Dosen TPA terpaksa mengulangi hukum-hukum yang
seharusnya telah diterima dan dikuasai ketika S1,
karena mahasiswa kurang / tidak paham.
Penjelasan lebih rinci mengenai
tersebut diatas
Pasal 15 ayat (2) huruf e
Notaris berwenang pula “memberikan
penyuluhan hukum sehubungan dengan
pembuatan akta”
Redaksi pasal inilah yang dipakai sebagai
dasar atas pertanyaan : Apakah notaris
dibenarkan untuk menjadi penasehat
hukum/penyuluh hukum?
Jawab : Notaris berwenang bahkan sebenarnya
lebih tepat kalau berkewajiban untuk
memberikan nasehat hukum atau penuluhan
hukum atas rencana akta yang akan dibuat
oleh/dihadapannya selaku notaris.
Lanjutan
Yang demikian otomatis setiap notaris
dituntut untuk tidak sebatas mengerti
dan memahami hukum sehubungan
dengan rencana akta yang akan dibuat
oleh/dihadapan notaris, melainkan
notaris harus menguasai dengan baik
dan benar hukum yang berlaku/sedang
berlaku/masih berlaku terhadap
perbuatan hukum yang dimuat dalam
rencana akta yang akan dibuat
oleh/dihadapannya selaku notaris.
Sebagai contoh :
datang klien akan mendirikan CV, maka
notaris harus memahami secara baik dan
benar mengenai hukum CV yang antara
lain :
◦ bahwa CV adalah perusahaan non badan
hukum yang minimal harus ada 1 (satu) pesero
pengurus dan 1 (satu) pesero diam dan oleh
karenanya minimal didirikan oleh 2 (dua) orang
◦ Pasal 16 ayat (1) huruf a dalam menjalankan
jabatannya notaris berkewajiban yang antara
lain notaris bertindak jujur, saksama, mandiri,
tidak berpihak dan menjaga kepentingan pihak
yang terkait dalam pembuatan akta.
lanjutan
Datang klien, 2 (dua) orang membawa akta
pendirian AD Yayasan. Entah bagaimana bisa
terjadi di dalam akta pendirian AD Yayasan
tersebut mereka (klien notaris tersebut) sama
sekali tidak duduk sebagai anggota organ
yayasan, baik sebagai pembina, pengawas
maupun pengurus, sehingga yayasan tersebut
adalah bukan yayasan mereka, melainkan
yayasan orang lain.
2 (dua) klien notaris tersebut menghendaki agar
dibuatkan akta perubahan AD yayasan dan
notaris yang bersangkutan kemudian juga
mengerjakan yaitu membuat akta perubahan AD
yayasan sesuai dengan kehendak klien tersebut.
Lanjutan
Dari redaksi kalimat terakhir dari Pasal 16
ayat (1) huruf a tersebut, yaitu dalam
membuat akta notaris berkewajiban
menjaga kepentingan pihak yang terkait
dalam perbuatan hukum sebagaimana
dimuat dalam akta yang dibuat
oleh/dihadapan notaris.
Contoh dalam pembuatan akta perubahan
akta pendirian/AD yayasan sebagaimana
tersebut diatas jelas-jelas sudah pasti
merugikan anggota organ yayasan yang
diubah akta pendirian/AD nya oleh notaris
tersebut.
Ruang Lingkup TPA I
1. Akta, akta otentik, akta notaris (sebatas sebagai alat
bukti, merupakan keharusan sebagaimana diharuskan
UU)
2. Merupakan bukti yang sempurna tanpa tambahan
bukti Hakim dalam memutus perkara.
Representasi dari Notaris itu ya aktanya itu, sehingga
kalau penyidik sudah pegang akta notaris untuk apa
harus memanggil notaris.
3. tugas, kewenangan, kewajiban (nasehat hukum),
larangan bagi notaris harus dipahami
Larangan :
- memihak
- membuat pencabutan kuasa yang dimasa lalu dibikin
pemberi dan penerima kuasa (kecuali kuasa yang
mengandung syarat batal)
- membuat perjanjian pinjam nama, perjanjian
simulasi, perjanjian yang melanggar/bertentangan
dengan UU, ketertiban umum dan kesusilaan
lanjutan
4. Bentuk akta
Pasal 38 UUJN (awal akta, badan akta, akhir
akta) banyak buku yang membahas termasuk
bagaimana yang dibakukan Kongres INI
a. awal akta judul, nomor akta, pada hari ini…
dst
menghadap kepada saya
b. komparisi bertindak :
- untuk diri sendiri (kalau penghadap sebatas
bertindak
untuk diri sendiri tidak perlu dinyatakan
dalam akta)
- dalam 2 kualitas atau lebih
> dalam hal ini bertindak :
a. untuk diri sendiri
b. berdasarkan kuasa dari dan oleh karena itu
lanjutan
c.Sesudah komparisi
- Para penghadap telah saya / notaris
kenal,pasal 39 :
(2) penghadap / para penghadap harus
dikenal oleh notaris
(3) hal demikian harus dinyatakan dalam
akta notaris
- Para penghadap terlebih dahulu menerangkan
sebagai berikut : (Frasa demikian dalam hal
semua komparan/penghadap sebatas bertindak
untuk diri sendiri)
- Para penghadap dalam kedudukannya
sebagaimana tersebut diatas, terlebih
dahulu menerangkan sebagai berikut :(Frasa
demikian digunakan dalam hal salah satu, salah
dua atau semua penghadap bertindak tidak
lanjutan
d. Premisse
- penjelasan awal sebelum masuk isi akta
- tidak semua akta memerlukan premisse (akta-akta yang
simple/sederhana)
e. Isi akta
- kalau berupa perjanjian , berisikan hak dan kewajiban
para/masing-masing pihak
- keterangan domisili pilihan
* di Pengadilan Negeri ….. bukan dikantor Panitera PN
* kalau perjanjian syariah … seharusnya di Pengadilan
Agama, yang dulu sebatas NTR
f. Penutup akta
Demikian akta ini untuk menjadi bukti yang sah dst
Guna memenuhi ketentuan pasal 16 huruf c disertakan
kertas tersendiri yang memuat sidik jari para penghadap.
KRIMINALISASI NOTARIS
Dalam pembuatan akta tiada satu ketentuan hukum pun
yang dilanggar oleh Notaris, baik :
- Teknik Pembuatan Akta
- bentuk akta otentik yang diharuskan Pasal 38 UUJN
- Tiada melanggar ketentuan larangan dalam pembuatan
akta
Kalau menyangkut Perubahan AD/Data PT
- tidak melanggar UU PT / KUHD
- tidak melanggar AD PT
- tidak melanggar Peraturan/Surat Edaran Menteri Hukum
dan HAM RI sehubungan dengan Perubahan AD PT
tetapi tetap disidik, bahkan kemudian dipidana.
- kalau yang dibuat oleh notaris hanya sebatas Partij akta
sebenarnya Notaris tidak dapat dipertanggungjawabkan
baik secara Perdata maupun Pidana atas akta yang
dibuat di hadapan Notaris (dalam hal Notaris tidak
terbukti memihak dsb)
Contoh Kriminalisasi Notaris
1. Notaris Tjondro Santoso di Surakarta
- yang dibuat adalah PKR RUPS LB PT
- Yayasan
- Perkumpulan : Berbadan Hukum, tidak
Berbadan hukum
LS = Kewenangan hak dalam
melakukan suatu perbuatan
hukum.
Asas Nemoplusjuris :
Orang/Badan hukum hanya
diwenangkan untuk melakukan
perbuatan hukum sesuai
sebatas kewenangan yang
ia/badan hukum miliki.
Contoh : Penyewa tidak wenang
untuk menjual barang yang ia
sewa pemilik serta, tidak
wenang untuk menjaminkan/
LS Orang-Perseorangan
Cakap bertindak (dewasa, tidak gila, tidak
dibawah pengampuan)
Ketentuan dewasa yang belum seragam :
- UU Perkawinan 1/74
- UU JN
- KUH Perdata/BPN
Cakap tetapi tak wenang
Tidak sebatas pemilik serta
Sebagai PPAT-Penghadap keluarga sendiri
Sebagai saksi
LS S/I Terhadap Harta
Bersama
Perkawinan tanpa janji kawin : Harta yang
diperoleh selama perkawinan merupakan harta
bersama
Pasal 35 UU 1/74 ada tesis yang
pernyataannya salah :
- harta yang diperoleh selama perkawinan
menjadi
bersama
- yang dari hadiah/pemberian/warisan tetap
dibawah penguasaan masing-masing
Abaikan :
…………, 2016
Notaris di …..
(nama notaris)
Contoh legalisasi (akhir-akhir ini)
Legalisasi, nomor …
Saya yang bertandatangan dibawah ini, …..notaris di ….
Menerangkan bahwa saya telah mencocokkan
1. Nama ….. Identitas komplit
2. Nama …. Identitas komplit
(kedua orang tersebut) dengan identitas yang dibawa
mereka
masing-masing, kemudian mereka menandatangani
surat
dibawah tangan tersebut dihadapan saya, notaris
tanggal....
…………, 2016
Notaris di …..
(nama notaris)
Contoh Warmerking
Warmerking, nomor ….
Ditandai dan dimasukkan di dalam buku
daftar yang disediakan untuk keperluan
itu pada hari …. tanggal …..
…………,………..2015
Notaris di …..
(nama notaris )
LEGAL STANDING SALAH
a. Menjaminkan tanah dan bangunan yang merupakan harta bersama
(suami dan istri), dilakukan oleh istri saja :
Nyonya, dst
- untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA/PIHAK
PENJAMIN
b. Direktur PT dalam perbuatan hukum dimaksud menurut AD PT
seharusnya harus mendapat persetujuan RUPS PT, tetapi sebatas
persetujuan Dewan Komisaris.
Tuan X, dst
dalam hal ini bertindak dalam kedudukannya sebagai Direktur
Utama PT. …. Oleh karenanya untuk dan atas nama Direksi PT
tersebut yang dalam tindakan menurut akta ini telah mendapat
persetujuan Dewan Komisaris PT tersebut sebagaimana surat
persetujuan tertulis bermeterai cukup tanggal … dilaketkan pada
minuta akta ini, oleh karenanya sah bertindak untuk dan atas
nama PT …. Yang berkedudukan di …. Yang akta pendiriannya
dibuat oleh Tuan …. Notaris di …. Tanggal … nomor … yang telah
mendapat pengesahan dari Kemenkumham RI tanggal … nomor
- untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
LEGAL STANDING KEPALA
KANTOR CABANG BANK
• Bagaimanakah redaksi sebagai penghadap di dalam
perjanjian kredit agar Bank Kantor Cabang yang
diwakili Pmpinan Cabangnya terpenuhi legal
standingnya mewakili Bank tersebut dalam
kedudukannya sebagai Kreditur. Katakanlah
Pimpinan Kantor Cabang BTN Solo, maka berlakulah
dalam hal ini sebagai sekutu mandater sekaligus
bertindak sebagai sekutu statuter.
• Yang dimaksud sekutu mandater adalah sekutu yang
bertindak berdasarkan mandat atau kuasa dari
pihak lain. Kalau badan hukumnya PT maka yang
wenang mewakili PT bertindak untuk dan atas nama
PT baik di dalam maupun di luar pengadilan adalah
salah seorang Direktur betindak untuk dan atas
nama direksi PT tersebut.
Lanjutan ..
Yang dimaksud sekutu statuter adalah
sekutu yang bertindak berdasarkan
statute atau Akta Pendirian/Anggaran
Dasar dari suatu badan hukum. Kalau
badan hukumnya PT harus disebutkan
kapan didirikan di hadapan notaris siapa,
pada tanggal, bulan, tahun, di bawah
nomor berapa dan telah mendapat
pengesahan dari Menteri kapan dan
nomor berapa, berikut Akta perubahan-
perubahan AD nya sampai dengan
perubahan yang terakhir.
Lanjutan..
• Redaksi sebagai komparan, menjadi sebagai berikut :
Tuan X Pimpinan Kantor Cabang BTN Solo identitas
komplit dan seterusnya, berdasarkan surat kuasa dari
Direktur, untuk dan atas nama Direksi tertanggal …..
nomor …. dari PT BTN Tbk Jakarta, oleh karenanya
bertindak untuk dan atas nama serta sah mewakili
Perseroan Terbatas PT BTN Tbk berkedudukan di
Jakarta yang berkantor pusat di jalan ….. no ….
Jakarta, didirikan di hadapan … notaris di Jakarta.
Tanggal… tahun …. nomor …. Yang telah mendapatkan
pengesahan dari Menteri tanggal …. nomor …., diubah
AD nya di hadapan …. Notaris di … tanggal …, nomor …
dan telah mendapat persetujuan Menteri tanggal …
nomor … dan seterusnya sampai dengan perubahan AD
yang terakhir. Untuk selanjutnya disebut sebagai “P
II/KREDITUR”
LEGAL STANDING BERTINDAK SELAKU PENGURUS DARI
YAYASAN (yang memang perbuatan hukum yang akan
dilakukan tidak memerlukan persetujuan Pembina Yayasan)
Tuan ..../ Nyonya ... (identitas komplit),
Tuan ..../ Nyonya ... (identitas komplit),
Tuan ..../ Nyonya ... (identitas komplit),
- Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak dalam
jabatannya masing-masing dan berturut-turut selaku Ketua,
Sekretaris dan Bendahara yayasan yang akan disebut dan secara
bersama-sama selaku Dewan Pengurus dari dan oleh karena itu
untuk dan atas nama serta sah mewakili yayasan .... berkedudukan
di ..........yang anggaran dasarnya dimuat dalam akta
tanggal.......,nomor ...., yang dibuat dihadapan ........Notaris di ......,
dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal....,Nomor ....dan telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor .....,
tanggal ....
TEORI
1. a. Membuat akta tidak ada frasa “Para
penghadap telah saya, notaris kenal
akibat hukum bagi akta terdegradasi dari
otentik menjadi dibawah tangan. Akibat
kepada notaris, adalah sanksi administratif
mulai diperingatkan kalau berkali-kali
bersalah diulang-ulang bisa diusulkan untuk
diberhentikan sebagai notaris.
b. membuat akta perjanjian ikatan jual beli
saksinya anak kandung dari salah satu pihak.
akibat hukumnya adalah sanksi administratif
mulai diperingatkan kalau berkali-kali
bersalah diulang-ulang bisa diusulkan untuk
diberhentikan sebagai notaris.
lanjutan
2. Keuntungan dibuatnya perjanjian dihadapan notaris :
- manusia pada dasarnya tempatnya lupa dan khilaf,
sehingga bisa sebagai pengingat para pihak terhadap hak
dan
kewajiban masing-masing pihak yang membuat perjanjian
- dapat dipakai sebagai alat bukti yang sempurna
- Kalau hilang bisa minta salainan lagi kepada Notaris si
pembuat
akta/notaris pemegang protokol.
3. Yang dimaksud bahwa notaris harus menjaga kepentingan
pihak yang terkait dalam perbuatan hukum dalam pembuatan
akta.
a. berapa orang yang sama sekali tidak duduk sebagai Pengurus
atau di organ yayasan bermaksud mengubah AD yayasan.
b. Seseorang yang semula sebagai pemberi kuasa mencabut
kuasa tanpa hadirnya/persetujuan penerima kuasa (padahal
isi kuasanta tidak mengandung syarat batal)
Lanjutan
4. Notaris berhak menolak untuk
membuat akta dalam hal diminta klien
untuk membuat akta sebagaimana
tersebut dipoint 3. a dan b tersebut
diatas.
a. Frasa “para penghadap telah saya, notaris,
kenal” diletakkan sesudah akhir komparisi
atau sebelum penutup akta, harus ada di
setiap/semua akta, apabila akta notaris
tidak memuat frasa yang demikian, maka
akta yang semula otentik terdegradasi
menjadi akta dibawah tangan.
b. frasa “para penghadap dalam kedudukannya sebagaimana
tersebut diatas, terlebih dahulu menerangkan”, diletakkan
sesudah frasa “para penghadap telah saya, notaris, kenal,
sebelum premisse :
- apabila para penghadap salah satu, salah dua, atau semua
penghadap tidak sebatas bertindak untuk diri sendiri
melainkan dalam 2 (dua) atau 3 (tiga) kualitas, sebagai misal :
Tuan A dst
menurut keterangannya dalam hal ini :
a. bertindak untuk diri sendiri
b. bertindak sebagai kuasa dari dan untuk atas nama Tuan
X dst
sebagaimana tercantum dalam surat kuasa dibawah tangan
tanggal …
bermeterai cukup, dilekatkan pada minuta akta ini
Tuan R dst
menurut keterangannya dalam hal ini bertindak selaku
Direktur PT dst
Notaris adalah bukan Pejabat
Administrasi Negara
Kalau pejabat administrasi negara berhak/berwenang
mengeluarkan keputusan yang bersifat : konkrit,
individual dan final dan Pejabat Administrasi Negara
tersebut wenang untuk mencabut Surat Keputusan
yang pernah dikeluarkan/diterbitkan tersebut tetapi
kalau Notaris tidak mempunyai kewenangan untuk itu.
Notaris dalam partij akta hanya sebatas menuangkan
apa yang dikehendaki oleh para penghadap/para pihak
untuk dituangkan kedalam akta otentik (akta notaris)
Dan Notaris tidak mempunyai kewenangan untuk
mencabut/membatalkan akta yang dibuat
oleh/dihadapannya.
Tugas Teori
1. Berilah contoh akta perjanjian
formil, bagaimana akibat hukumnya
bila akta perjanjian formil
terdegradasi?
2. Notaris dalam membuat akta
seharusnya tidak sebatas berusaha
terpenuhinya kebenaran formil,
melainkan agar diusahakan juga
sampai dengan kebenaran material.
Jelaskan dan bagaimana caranya!
3.Dalam akta Notaris, kapan dan
dalam hal bagaimana digunakan
frasa :
◦ Para penghadap telah saya
Notaris kenal
◦ Bertindak untuk diri sendiri
◦ Para penghadap terlebih dahulu
menerangkan
◦ Para penghadap, dalam
kedudukannya sebagaimana
tersebut diatas, terlebih dahulu
meneranngkan
4. Apa yang di maksud dengan :
◦ Legal Standing dan apa
hubungannya dengan “Asas
Nemoplus Juris”, berilah 2 (dua)
contoh komparisi yang salah!
◦ Apa yang dimaksud dengan
“Kriminalisasi Notaris”?
5. Apa saja yang menjadi pembeda
Akta Notaris mengenai
“Perjanjian Syari’ah” dengan
“Akta Perjanjian yang non
Syari’ah”?
6. Apakah Notaris-PPAT itu
termasuk Pejabat
Administrasi Negara,
jelaskan!
7. Kewenangan lain yang
dimaksud dalam peraturan
perundang-perundangan
yang dimiliki notaris itu apa
saja?
8. Apa yang dimaksud dengan
bahwa notaris harus
9. apa yang dimaksud kriminalisasi terhadap
notaris?
10.unsur apa saja yang harus di penuhi
dalam pembuatan akta agar notaris
aman?
11.Apa yang dimaksud dengan protokol
notaris ?
12.apa keuntungan dibuatnya perjanjian
dihadapan notaris? apa yang dimaksud
bahwa notaris harus menjaga
kepentingan pihak yang terkait dalam
perbuatan hukum dalam pembuatan akta
dan dalam hal tertentu apa bisa
dibenarkan notaris menolak untuk
membuat akta?
13.Kesalahan notaris yang
bagaimana dalam pembuatan
akta yang tidak sesuai/melanggar
UUJN ?
14.Apakah dimungkinkan notaris
sebatas melegalisir surat dibawah
tangan, menuai gugatan perdata
dan tuntutan pidana?
15.Jelaskan secara singkat
mengenai :
a. Perbedaan antara minuta akta dan
salinan akta.
b. Perbedaan antara Akta Pejabat
Tugas Praktik
1. Buatlah komparisi yang legal
standingnya terpenuhi,
mengenai :
a. Perorangan selaku kuasa
b. Badan hukum : PT dan Yayasan
2. Buatlah contoh :
a. Legalisasi dimasa lalu
b. Legalisasi dimasa sekarang
c. Warmeking
3. Tersebut dibawah ada
kejanggalan/kesalahan dimanakah letak
kesalahannya dan bagaimana seharusnya
yang benar!
Lanjutan..
Lanjutan..
4. Ada lebih dari 10 (sepuluh) kesalahan di
salinan akta notaris dibawah ini,
sebutkan 10 (sepuluh) kesalahan dan bagian
mana yang salah, dan yang benar seharusnya
bagaimana?
Lanjutan..
5. Contoh akta tersebut dibawah ini ada lebih 10
kesalahan, tunjukkan minimal 10 kesalahannya,
dan bagaimana seharusnya yang benar