Anda di halaman 1dari 134

TPA 1

Hand Out
ke-1
Kultum
• Notaris harus profesional akan lebih bagus kalau bisa
sampai dengan ideal (sidiq, tablig, amanah, fathonah)
• Pasal 15 huruf c  menjadi penasehat hukum  harus
profesional
Padahal hukum MKn merupakan “ hutan belantara
hukum”
• Ideal  amanah  jelas-jelas sebatas titipan PPh &
BPHTB dari klien ditelep  jelas amat mudah dibuktikan
• Notaris melarikan diri jadi DPO  diusulkan dipecat
(oleh saya = MPW Jateng, Semarang)
• Kebutuhan manusia termasuk notaris  tidak banyak
= dijogja tanpa mobil 1 juta cukup, diboyolali 500 ribu
cukup
• Keinginan manusia  tidak terbatas/tidak terhingga 
anggota DPR  120 juta/bulan  masih kurang
• Tukang ojek di pengkolan, mau makan 1 gorengan
“mikir” penghasilan 1,5/bulan cukup.
Yang harus dibaca mahasiswa Mkn
1. KUHPerdata; KUHD
2. UUJN  UU no. 30 Tahun 2004 jo UU no. 2
Tahun 2014
3. UUPT; UU Fidusia; UU Koperasi; UU Yayasan;
UUHT;UU Perbankan → UU perkawinan (UU no 1
tahun 1974) dan beberapa Putusan Mahkamah Konstitusi
4. Badan Usaha; Perkumpulan
5. Kriminalisasi pelaksanaan tugas jabatan
sebagai notaris (dalam pembuatan PKR atas
RUPS suatu PT).
6. Kesalahan Notaris Dalam Pembuatan Akta
Perubahan Anggaran Dasar CV
7. Yayasan, sebelum dan sesudah berlakunya
Undang-Undang Yayasan (UU no. 63 Tahun
2008)
Lanjutan
8. Yayasan, Kajian Hukum di Dalam Praktek.
9. Perjanjian (teknik, cara membuat, dan
hukum perjanjian yang harus dikuasai).
10.Yayasan, solusi dengan berlakunya PP no. 2
Tahun 2013
11.Pertanggung jawaban Notaris – PPAT dalam
menjalankan Tugas Jabatannya.
12.Yayasan (Periodisasi Dalam Pembuatan
Akta, Mal Praktek dalam pembuatan akta)
13.Legal standing
14.Perkumpulan
15.Yayasan Rumah Sakit menjadi PT Rumah
Sakit
16.Buku P. Habib Adjie; Herlin Boediono
Perundang - undangan yang
harus dikuasai oleh notaris
UUJN; KUHPerdata;
Perjanjian; Penjaminan;
Hukum Perusahaan =
◦ non Badan Hukum (UD/UP; maatschap; Firma,
CV)
◦ Berbadan hukum (PT, Koperasi)
◦ Badan sosial (Yayasan, perkumpulan)
Peraturan Perundang-undangan terkait :
◦ UUPT; KUHD; UU Perbankan
◦ UU Yayasan; UU Koperasi; UU Perburuhan
◦ UU Perkawinan
◦ Permenkumham
Notaris adalah jabatan profesi oleh
karenanya harus profesional
Pasal 15 ayat (2) huruf e 
mampu menjadi penyuluh hukum
terutama terkait dengan hukum
sehubungan dengan akta yang
akan dibuat
Pasal 16 ayat (1) huruf a mandiri,
jujur, dan seterusnya tidak boleh
merugikan pihak yang terkait
sehubungan dengan perbuatan
hukum yang dimuat dalam akta.
lanjutan
Akibat dengan tidak dipenuhinya Pasal
15 ayat (2) huruf e dan Pasal 16 ayat (1)
huruf a Notaris bisa :
◦ Digugat secara perdata (diminta ganti rugi,
bunga dan biaya oleh pihak yang merasa
dirugikan atas akta yang dibuat
oleh/dihadapan notaris.
◦ Didenda oleh hakim sebagai akibat ketidak
profesionalan notaris (uang dendanya masuk
ke negara)
◦ Dituntut secara pidana kalau terpenuhi unsur
tindak pidana apa yang telah diperbuat oleh
notaris yang biasa dituduhkan ialah pasal
263, 264, 266, 55 dan/atau 56 KUHPidana
Contoh-contoh akta notariil yang
menunjukkan bahwa notaris
yang bersangkutan tidak
profesional (yang otomatis juga
melanggar pasal 15 ayat (2)
huruf e; Pasal 16 ayat (1) huruf a
Perjanjian antara calon PNS dengan calon PNS
Pendirian CV hanya sebatas mencantumkan
direktur (Pesero Pengurus) sedangkan pesero
diamnya akan ditentukan kemudian
Pendirian PT yang modalnya adalah
merupakan harta kekayaan likuidasi dari
yayasan
Perubahan AD yayasan yang menghadap
sama sekali bukan anggota organ yayasan
yang bersangkutan
lanjutan
Pemberian kuasa dari WNI (istri) kepada WNA
(Suami) menyetujui obyek jual beli (yang
merupakan tanah Hak Milik harta bersama suami
istri tersebut.
PPJB yang obyeknya bukan/belum menjadi milik
dari Penjual
Membuat akta perubahan AD yayasan;
mengubah maksud dan tujuan yayasan
Membuat akta pernyataan keputusan rapat
(PT/yayasan) yang tidak menyalin kata demi kata
atas Risalah Berita Acara RUPS PT/atas Risalah
berita acara rapat pembina yayasan
Membuat akta pendirian (baru) yayasan, padahal
yang benar seharusnya dibuat akta penyesuaian
AD/akta pendirian yayasan dengan UU yayasan
Yang bukan merupakan pembuatan
akta (yang dilakukan notaris)
Membuat somasi terhadap salah satu pihak yang
wanprestasi dalam perjanjian utang piutang
Menjual obyek bidang tanah kepada pihak ketiga
(Tuan C) dalam kedudukannya selaku PPAT
padahal sebelumnya obyek telah di AJB kepada
pihak (Tuan X) yang kemudian mendapat kredit
dari Bank dengan jaminan obyek bidang tanah
tersebut, bahkan PPAT dalam kedudukan sebagai
Notaris telah membuat perjanjian kredit dengan
jaminan obyek tanah yang sama dan sudah
membuat covernote bahwa APHT atas obyek
bidang tanah tersebut setelah selesai akan
diserahkan Bank.
lanjutan
Menjadi mediator ikatan jual
beli/PPJB rencana AJB yang
sertifikat aslinya dititipkan pada
Notaris
Sebagai PPAT membuat akta jual
beli yang obyeknya bangunan
rumah tinggal diatas HGB yang
sudah habis masa berlakunya
Sebagai PPAT membuat akta jual
beli subyek hukum pembelinya CV
Pernyataan Ketua INI pusat bahwa
output prodi MKn belum siap untuk
buka praktek
Pernyataan tersebut tidak
sepenuhnya salah sebagai akibat dari
: berbeda dengan input
Sistim output MKn tidak jauh
Kurikulum silabus yang tidak sepenuhnya menunjang
Rekruitmen dosen pengajar MKn
Target mayoritas mahasiswa sebatas lulus, bukan
benar-benar berusaha bisa
Jumlah SKS tatap muka yang minim (untuk TPA)
Banyak Tesis yang tidak ada kontribusi dengan MKn
(praktek Notaris/PPAT)
Dosen TPA terpaksa mengulangi hukum-hukum yang
seharusnya telah diterima dan dikuasai ketika S1,
karena mahasiswa kurang / tidak paham.
Penjelasan lebih rinci mengenai
tersebut diatas
Pasal 15 ayat (2) huruf e
Notaris berwenang pula “memberikan
penyuluhan hukum sehubungan dengan
pembuatan akta”
Redaksi pasal inilah yang dipakai sebagai
dasar atas pertanyaan : Apakah notaris
dibenarkan untuk menjadi penasehat
hukum/penyuluh hukum?
Jawab : Notaris berwenang bahkan sebenarnya
lebih tepat kalau berkewajiban untuk
memberikan nasehat hukum atau penuluhan
hukum atas rencana akta yang akan dibuat
oleh/dihadapannya selaku notaris.
Lanjutan
Yang demikian otomatis setiap notaris
dituntut untuk tidak sebatas mengerti
dan memahami hukum sehubungan
dengan rencana akta yang akan dibuat
oleh/dihadapan notaris, melainkan
notaris harus menguasai dengan baik
dan benar hukum yang berlaku/sedang
berlaku/masih berlaku terhadap
perbuatan hukum yang dimuat dalam
rencana akta yang akan dibuat
oleh/dihadapannya selaku notaris.
Sebagai contoh :
datang klien akan mendirikan CV, maka
notaris harus memahami secara baik dan
benar mengenai hukum CV yang antara
lain :
◦ bahwa CV adalah perusahaan non badan
hukum yang minimal harus ada 1 (satu) pesero
pengurus dan 1 (satu) pesero diam dan oleh
karenanya minimal didirikan oleh 2 (dua) orang
◦ Pasal 16 ayat (1) huruf a dalam menjalankan
jabatannya notaris berkewajiban yang antara
lain notaris bertindak jujur, saksama, mandiri,
tidak berpihak dan menjaga kepentingan pihak
yang terkait dalam pembuatan akta.
lanjutan
Datang klien, 2 (dua) orang membawa akta
pendirian AD Yayasan. Entah bagaimana bisa
terjadi di dalam akta pendirian AD Yayasan
tersebut mereka (klien notaris tersebut) sama
sekali tidak duduk sebagai anggota organ
yayasan, baik sebagai pembina, pengawas
maupun pengurus, sehingga yayasan tersebut
adalah bukan yayasan mereka, melainkan
yayasan orang lain.
2 (dua) klien notaris tersebut menghendaki agar
dibuatkan akta perubahan AD yayasan dan
notaris yang bersangkutan kemudian juga
mengerjakan yaitu membuat akta perubahan AD
yayasan sesuai dengan kehendak klien tersebut.
Lanjutan
Dari redaksi kalimat terakhir dari Pasal 16
ayat (1) huruf a tersebut, yaitu dalam
membuat akta notaris berkewajiban
menjaga kepentingan pihak yang terkait
dalam perbuatan hukum sebagaimana
dimuat dalam akta yang dibuat
oleh/dihadapan notaris.
Contoh dalam pembuatan akta perubahan
akta pendirian/AD yayasan sebagaimana
tersebut diatas jelas-jelas sudah pasti
merugikan anggota organ yayasan yang
diubah akta pendirian/AD nya oleh notaris
tersebut.
Ruang Lingkup TPA I
1. Akta, akta otentik, akta notaris (sebatas sebagai alat
bukti, merupakan keharusan sebagaimana diharuskan
UU)
2. Merupakan bukti yang sempurna  tanpa tambahan
bukti Hakim dalam memutus perkara.
Representasi dari Notaris itu ya aktanya itu, sehingga
kalau penyidik sudah pegang akta notaris untuk apa
harus memanggil notaris.
3. tugas, kewenangan, kewajiban (nasehat hukum),
larangan bagi notaris harus dipahami
Larangan :
- memihak
- membuat pencabutan kuasa yang dimasa lalu dibikin
pemberi dan penerima kuasa (kecuali kuasa yang
mengandung syarat batal)
- membuat perjanjian pinjam nama, perjanjian
simulasi, perjanjian yang melanggar/bertentangan
dengan UU, ketertiban umum dan kesusilaan
lanjutan
4. Bentuk akta
Pasal 38 UUJN (awal akta, badan akta, akhir
akta)  banyak buku yang membahas termasuk
bagaimana yang dibakukan Kongres INI
a. awal akta  judul, nomor akta, pada hari ini…
dst
menghadap kepada saya
b. komparisi bertindak :
- untuk diri sendiri (kalau penghadap sebatas
bertindak
untuk diri sendiri tidak perlu dinyatakan
dalam akta)
- dalam 2 kualitas atau lebih
> dalam hal ini bertindak :
a. untuk diri sendiri
b. berdasarkan kuasa dari dan oleh karena itu
lanjutan
c.Sesudah komparisi
- Para penghadap telah saya / notaris
kenal,pasal 39 :
(2)  penghadap / para penghadap harus
dikenal oleh notaris
(3)  hal demikian harus dinyatakan dalam
akta notaris
- Para penghadap terlebih dahulu menerangkan
sebagai berikut : (Frasa demikian dalam hal
semua komparan/penghadap sebatas bertindak
untuk diri sendiri)
- Para penghadap dalam kedudukannya
sebagaimana tersebut diatas, terlebih
dahulu menerangkan sebagai berikut :(Frasa
demikian digunakan dalam hal salah satu, salah
dua atau semua penghadap bertindak tidak
lanjutan
d. Premisse
- penjelasan awal sebelum masuk isi akta
- tidak semua akta memerlukan premisse (akta-akta yang
simple/sederhana)
e. Isi akta
- kalau berupa perjanjian , berisikan hak dan kewajiban
para/masing-masing pihak
- keterangan domisili pilihan
* di Pengadilan Negeri ….. bukan dikantor Panitera PN
* kalau perjanjian syariah … seharusnya di Pengadilan
Agama, yang dulu sebatas NTR
f. Penutup akta
Demikian akta ini  untuk menjadi bukti yang sah dst
Guna memenuhi ketentuan pasal 16 huruf c disertakan
kertas tersendiri yang memuat sidik jari para penghadap.
KRIMINALISASI NOTARIS
Dalam pembuatan akta tiada satu ketentuan hukum pun
yang dilanggar oleh Notaris, baik :
- Teknik Pembuatan Akta
- bentuk akta otentik yang diharuskan Pasal 38 UUJN
- Tiada melanggar ketentuan larangan dalam pembuatan
akta
Kalau menyangkut Perubahan AD/Data PT
- tidak melanggar UU PT / KUHD
- tidak melanggar AD PT
- tidak melanggar Peraturan/Surat Edaran Menteri Hukum
dan HAM RI sehubungan dengan Perubahan AD PT
tetapi tetap disidik, bahkan kemudian dipidana.
- kalau yang dibuat oleh notaris hanya sebatas Partij akta
sebenarnya Notaris tidak dapat dipertanggungjawabkan
baik secara Perdata maupun Pidana atas akta yang
dibuat di hadapan Notaris (dalam hal Notaris tidak
terbukti memihak dsb)
Contoh Kriminalisasi Notaris
1. Notaris Tjondro Santoso di Surakarta
- yang dibuat adalah PKR RUPS LB PT

Perubahan Pengurus (Komisaris) dikeluarkan


walaupun ia Pemegang Saham (minoritas)
- RUPS kourum telah terpenuhi

2.Notaris Stefanus di Surabaya


-yang memalsu identitas adalah penghadapnya
tetapi
Notarisnya yang kemudian dihukum, dianggap
telah
memasukkan keterangan palsu ke dalam
akta otentik (akta
Notaris), padahal yang memalsukan identitas
penghadapnya
Tanggung Jawab Notaris dalam Legalisasi
Kuasa Menjual
- sebenarnya Notaris sebatas menjamin
yang tanda tangan adalah orang yang
bersangkutan
- tetapi tanda tangannya semua harus di
hadapan Notaris
- jangan sekali-sekali percaya untuk
ditandatangankan penghadap yang lain
walaupun semuanya teman dekat
- kalau kemudian Kuasa Jual (atas bidang
tanah) yang dilegalisir Notaris, dalam
hal pembubuhan tanda tangannya tidak
di hadapan Notaris, maka Notaris bisa
dipertanggungjawabkan secara perdata
Hak/Kewajiban Ingkar
Notaris
- Notaris berkewajiban merahasiakan isi akta
dan semua keterangan yang disampaikan
penghadap dalam rangka pembuatan akta
serta semua data/dokumen yang dilekatkan
pada minuta akta
- Polisi biasanya berpedoman kepada KUHPidana
dan UU Kepolisian. Yang menyatakan bahwa
siapapun tidak terkecuali (termasuk Notaris)
harus menyampaikan/memberikan keterangan
yang diminta Kepolisian dalam rangka
penyidikan
- Hakimlah yang kemudian yang berwenang
untuk mengabulkan/tidak mengabulkan
terhadap Notaris untuk menggunakan
hak/kewajiban ingkar tersebut
Memasukkan Keterangan Palsu
ke dalam Akta Otentik
- dalam membuat akta Kesaksian mengenai hal yang
sebenarnya tetapi ternyata keterangan yang diminta untuk
dituangkan dalam akta notaris tersebut tidak yang
sebenarnya
- walaupun dalam hal demikian, yang dibuat notaris adalah
partij akta, notaris dianggap/didakwa telaah memasukkan
keterangan palsu ke dalam akta otentik (Notariil)
- padahal dalam hal demikian keterangan yang dimuat dalam
akta tersebut adalah keterangan dari penghadap/para
pengahadap
- lalu apa bedanya bila Polisi membuat berita acara/laporan
dari seseorang yang menerangkan/menyatakan bahwa
sertifikat aslinya hilang, (padahal tidak hilang) tetapi
sebenarnya digadaikan secara tidak resmi kepada seseorang
Yang menjadi pertanyaan dalam hal Polisi membuat Berita
Acara demikian, apakah juga bisa dikatakan bahwa Polisi telah
memasukkan keterangan palsu ke dalam Berita Acara
Kehilangan yang dibuatnya tersebut ?
Tugas
1. Apa yang dimaksud dengan :
a. Saksi Instrumenter
b. Fungsi dan peran saksi
instrumenter
c. Akta – akta notaris
d. Akta othentik; premisse
e. Akta notaris mempunyai kekuatan
pembuktian yang sempurna
f. Anatomi akta; premisse; renvoi
2.Kapan frasa sebagaimana
tersebut di bawah ini muncul ?
Jelaskan dan tentukan dasar
hukumnya !
a. Para penghadap telah notaris
kenal
b. Para penghadap terlebih
dahulu menerangkan
c. Para penghadap dalam
kedudukannya sebagaimana
tersebut diatas, terlebih
3.
a. Apakah notaris diwenangkan
untuk sekaligus menjadi
“Penasehat Hukum” ? Sebutkan
dasar hukumnya !
b. Pembuatan Akta yang
bagaimana yang dilarang untuk
dilakukan oleh Notaris dan
pembuatan Akta yang
bagaimana yang dilarang untuk
dilakukan oleh PPAT ?
c. Apa maksud dari bahwa dalam
setiap pembuatan akta tidak
4.
a. Apa dasar pertimbangan suatu perjanjian harus
dibuat secara notariil ?
 Kapan suatu perjanjian notariil tersebut kemudian
menjadi terdegradasi menjadi sebatas seperti akta
dibawah tangan, sebutkan dasar hukumnya !
b. Apakah notaris mempunyai kewenangan hukum
untuk menolak membuat akta ? Berilah
contohnya (minimal 3 contoh) !
c. Apakah Notaris demikian juga PPAT wenang
untuk membatalkan akta yang dibuat
dihadapanya selaku notaris apabila klien
membawa dokumen palsu/dipalsukan, kemudian
dokumen tersebut dipakai sebagai dasar dalam
pembuatan akta, apakah dengan demikian bagi
penyidik untuk menuduh notaris telah
memasukkan keterangan palsu kedalam akta
otentik ?
5.
a. Apa saja yang merupakan
kewenangan lain dari notaris ?
 Sebagaimana diatur dalam UUJN
 Sebagaimana diatur dalam Per UU yang
lain
b. bagaimanakah bunyi redaksi dalam
penutup akta, dalam hal Pemegang
Protokol yang telah diserahi Protokol
notaris oleh notaris yang kemudian
Werda ?
c. Kewenangan apa saja yang dimiliki
notaris sehubungan dengan
“Pertanahan” ?
TPA I
Hand Out
ke-2
Agar Notaris dalam Membuat Akta
Menjadi Otentik, Antara Lain :
1. Notaris tidak dalam keadaan Cuti.
2. Semua ketentuan per Undang –
Undangan harus dipenuhi / tidak ada
yang dilanggar.
3. Kalau berupa Berita Acara Rapat →
misal Rapat Badan Pembina :
a. Harus ditulis siapa saja yang hadir.
b. Terpenuhi kuorum.
c. Harus ada pimpinan / ketua rapat.
d. Harus ada keputusan rapat.
Yang Harus Dirahasiakan
Oleh Notaris
1. Semua pembicaraan dengan
klien menjelang / pada waktu
akan dibuatnya akta.
2. Semua identitas / tanda
pengenal / Kitas penghadap.
3. Semua dokumen / data yang
dipakai sebagai dasar dalam
pembuatan akta, yang
dilekatkan pada minuta akta.
4. Perbuatan hukum sebagaimana
Notaris yang tidak
menjaga kepentingan para
penghadap / pihak yang
terkait
Yang seharusnya dibuat akta
penyesuaian AD Yayasan dengan
UU Yayasan, sebatas dibuat Akta
Pendirian Yayasan baru.
Buat Akta Pasal 39 & 40 UUJN
dan/atau Pasal 16 Huruf C.
Berikan Anggota organisasi
Yayasan mengubah AD Yayasan.
Fungsi Saksi Instrumenter dalam Akta
Notaris
1. Mengetahui / menyaksikan
penghadap / para penghadap, hari,
tanggal, bulan. Tahun, jam (menit)
menghadapa Notaris dan dimana
pada waktu itu menghadapnya.
2. Mengetahui/menyaksikan mulai
dari kedatangan klien Notaris,
pembicaraan, pada waktu proses
menjelang akan dibuatnya Akta
sampai dengan dibuatnya Akta.
3. Turut serta meneliti identitas (KTP,
Kitas,Pasport) dari Penghadap /
Lanjutan
4. Turut serta mengecek dan
meneliti semua dokumen & data
dari penghadap / para penghadap
yang nantinya dilekatkan pada
Minuta Akta sebagai protokol
Notaris yang notabenya
merupakan Arsip Negara.
5. Mengetahui garis besar
perbuatan hukum sebagaimana
dimuat didalam akta.
Idealnya seorang notaris
• profesional
• jaga harkat dan martabat jabatan
• sidiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tablig
(menyampaikan), fathonah (cerdas), adil dan
tidak memihak
• belajar dan belajar, ikuti perkembangan
semua regulasi
• rajin ikut kongres dan selalu ikuti “kajian-
kajian hukum dalam praktek” dalam setiap
kongres/pertemuan-pertemuan Notaris-PPAT
• memahami/menguasai IT dalam rangka
menyongsong cyber notary
• bisa memanage Pegawai/Kantor dengan baik
Yang dibutuhkan masyarakat
(pengguna jasa notaris) adalah
notaris yang profesional
• yang memahami dengan baik dan benar
hukum kenotariatan secara keseluruhan
• yang mematuhi larangan-larangan dalam
pembuatan akta
• yang bisa/dapat memberikan nasehat hukum
minimal atas rencana akta yang akan dibuat
(dari segala sesuatu yang disampaikan klien,
dapat mengarahkan/memberikan solusi akta
apa yang seharusnya dibuat).
• yang teliti dan hati-hati dan sangat paham
bahwa semua akta notaris harus diusahakan
mengandung unsur kebenaran, kelengkapan,
kejelasan dan keabsahan.
Sedangkan notaris yang ideal
adalah Notaris yang
profesional, masih ditambah :
yang selalu menjaga harkat dan
martabat jabatan notaris
yang tidak melakukan persaingan
yang tidak sehat
yang sidiq, amanah, tablig,
fathonah, yang jujur, adil dan tidak
memihak
yang ikut secara aktif dan berperan
serta dalam organisasi INI dan/atau
Syarat yang diharuskan UU no.
2 tahun 2014 tentang jabatan
notaris
• takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
(dengan demikian diharapkan selalu
menjaga harkat, martabat jabatan
notaris, dan yang sidiq, amanah, tablig,
fathonah, jujur, adil dan tidak memihak
• lulus S1 dan S2 (MKn) : dengan demikian
diharapkan menjadi “profesional”
• keharusan magang : dengan demikian
diharapkan akan lebih terampil dalam
praktek dan percaya diri serta mampu
memanage pegawai/kantor notaris-PPAT
TESIS MKn
Isi dari tesis seharusnya :
• ada aspek hukumnya
• ada kontribusi minimal kepada salah satu atau
dua dari :
1). MKn :
- HAKI; perjanjian; hak merk; jaminan; kuasa;
- kepailitan; leasing
- agraria/pertanahan; pendaftaran tanah;
SKMHT; APHT
- UUJN; kode etik; MPD; MPW; MPP; Majelis
Kehormatan
- hukum perusahaan, yayasan, perkumpulan,
dll
2). notaris :
- tingkatkan keprofesionalan
- perbaikan kinerja
lanjutan ada kontribusi kepada :
3) PPAT :
- kuasai data fisik & data yuridis persiapan
pendaftaran tanah
- agar lebih menguasai semua regulasi/ketentuan
yang berlaku dan sehubungan dengan pekerjaan
sebagai PPAT
- amanah/tepati sesuai dengan covernote yang
pernah dibuat
4) Kantor Pertanahan :
- agar patuhi/tepati SOP yang dibuat sendiri oleh
Kepala BPN
- agar tidak mempersulit dalam pelayanan
pendaftaran tanah
- agar kuasai peraturan sehubungan dengan tugas
dan pekerjaannya serta ada kemauan dan
kemampuan dalam penyelesaian tugas dan
kewajibannya.
lanjutan ada kontribusi kepada :
5) Pembentuk Peraturan Per UU an :
- dalam membuat/merevisi UU/peraturan (UUJN;
Pertanahan/Agraria berikut peraturan
pelaksanaannya tentang jaminan; PT; Yayasan,
Koperasi, Perkumpulan, Peradilan Agama, Perbankan
syariah, dll)
- agar dalam membuat peraturan tidak tumpang
tindih (tidak ada sinkronisasi dalam peraturan)
- agar dalam membuat UU antara preambule, batang
tubuh serta penjelasan sinkron
6) Majelis Hakim/hakim :
- dasar pertimbangan yang kurang pas bahkan tidak
benar
- dengan mudahnya menyatakan bahwa notaris telah
memasukkan keterangan palsu atau memalsukan
akta, padahal akta notariilnya adalah partij akta.
Dosen Pembimbing Tesis :
diharapkan yang benar-
benar
menguasai/memahami
aspek hukum/substansi dari
judul yang diambil
mahasiswa.
berkesempatan (punya
waktu) untuk membimbing
sungguhan
Fenomena yang ada
• banyak notaris yang melakukan mal praktek dalam
pembuatan akta
• banyak akta yang dinyatakan tidak mempunyai kekuatan
hukum oleh pengadilan.
• banyak notaris yang melakukan persaingan tidak sehat
• banyak notaris yang dijatuhi hukuman pembayaran ganti
rugi, bunga, biaya dan kurungan/penjara
• kepercayaan masyarakat semakin lama makin luntur
karena notaris tidak : profesional, sidiq, amanah, tablig,
fathonah, jujur, adil dan tidak memihak, menjaga harkat,
martabat, jabatan Notaris.
• beberapa tesis tidak lebih baik dari skripsi, kurang begitu
ada aspek hukumnya antara sub judul dengan uraian
dibawahnya tidak nyambung, kalimat terlalu panjang
dan sulit untuk dimengerti dan tidak begitu ada kontribusi
terhadap salah satu/dua dari : MKn, notaris, PPAT, Kantor
Pertanahan, pembentuk UU/peraturan; hakim, dsb.
Contoh mal praktek
pendirian CV tanpa pesero diam
pendirian PT, pendiri ada yang
tidak ambil bagian saham
perubahan komposisi kepemilikan
saham dalam PT karena jual beli
saham, akta jual beli sahamnya
tidak pernah dibuat dan oleh
karenanya belum/tidak
dilaporkan/diberitahukan kepada
Menteri mengenai peralihan hak
atas saham tersebut
Lanjutan contoh mal praktek
• perubahan data (komposisi kepemilikan
saham) dalam PT karena salah seorang
pemegang shaam meninggal dunia tanpa
didukung SKW, akta penunjukan dari
keseluruhan Ahli Waris kepada salah seorang
Ahli Waris yang menggantikan pemegang
saham yang meninggal dunia., dsb.
• buat berita acara Perubahan AD PT yang
komposisi kehadirannya adalah para
pemegang saham sesudah RUPS, bukan
pemegang saham sebelum RUPS.
• penyesuaian AD Yayasan tidak dihadiri
pengurus pleno lengkap
• seharusnya dibuat akta penyesuaian dengan
UU yayasan tetapi karena tidak paham
Lanjutan contoh mal
buat
praktek
SKMHT oleh semua ahli waris,
sertifikat masih atas nama Pewaris
Pemberi kuasa SKMHT berdasarkan
kuasa substitusi
tak terpenuhinya “legal standing”
dalam pembuatan akta
Buat akta perjanjian langgar asas
nemoplus juris
sebagai PPAT membuat akta jual
beli, pembelinya CV obyeknya
tanah SHM
Lanjutan contoh mal praktek
• sebagai PPAT, membuat APHT kedudukan
pemberi dan penerima Hak Tanggungannya
terbalik
• seharusnya dibuat PPJB/ikatan jual beli atas
bidang tanah tertentu yang dibuat akta
“pelepasan hak”
• salah dalam membuat komparisi
• pembelian bidang tanah tertentu oleh istri
(WNI) yang menikah tanpa janji kawin
dengan pria (WNA), 2 tahun kemudian
(sebagai Notaris) membuat akta persetujuan
dalam penjualan atas bidang tanah tertentu
yang merupakan harta bersama tersebut.
Membuat akta yang
dilarang
• pencabutan kuasa sepihak atas kuasa yang dulunya
dibuat 2 pihak (pemberi & penerima kuasa)
• buat perjanjian yang bertentangan dengan UU,
ketertiban umum dan/atau kesusilaan
- perjanjian antara pria yang hamili dengan wanita
yang dihamili
- perjanjian antara calo PNS dengan calon PNS
• buat perjanjian simulasi (pinjam nama); (banyak
dijumpai di Bali dan di Yogyakarta)
• buat perjanjian yang tidak sebenarnya (JB saham
dengan harga pari pada waktu PT kekayaannya
sudah berlipat-lipat dibanding ketika baru berdiri;
utang piutang dibuat PPJB).
• buat perjanjian, notarisnya memihak kepada salah
satu pihak.
Contoh belum/tidak
profesional :
• tidak mengerti akta-akta mana
yang dilarang untuk dibuat
• kurang bisa bedakan antara :
UD/UP; maatschap; firma dan
CV; PT; yayasan ; perkumpulan
• kurang pahami “legal standing”
: perusahaan non badan
hukum; perusahaan berbadan
hukum; badan sosial;
perorangan; suami-istri, dsb
SUASANA PERKULIAHAN
• hanya sebatas “one way traffic”
sulit untuk dibangkitkan menjadi “two way traffic”
apalagi untuk sampai dengan menjadi mahasiswa
kritis
• mahasiswa datang kuliah tanpa belajar/membaca
lebih dahulu (dengan otak kosong)
• tujuan/mahasiswa kuliah tidak berusaha agar
benar-benar kuasai/pahami materi masing-masing
mata kuliah
• target mahasiswa hanya untuk bisa lulus sehingga
penuhi syarat untuk dapat SK buka praktek
• untungkan dosen pengampu yang sebenarnya
memang kurang menguasai materi kuliah, karena
tidak ada mahasiswa yang bertanya/kritisi
• sungguh berat beban Program Pendidikan MKn
untuk bisa cetak lulusan MKn yang profesional
INDONESIANA
• Karena kekurang pahaman penegakan hukum
terhadap hukum kenotariatan, bisa terjadi
kriminalisasi terhadap notaris
• Karena penghadap memalsukan identitas,
notaris dianggap telah memasukkan
keterangan palsu/memalsukan akta dan dijatuhi
hukuman kurungan.
• Yayasan yang didirikan sebelum UU yayasan
yang sudah disesuaikan sebelum 6 Oktober
2008 tidak memiliki SK Pengesahan Menteri,
melainkan hanya sebatas surat keterangan
telah diterimanya pemberitahuan dari notaris
oleh Menteri, oleh karenanya tidak benar kalau
kemudian Kadiknas memaksakan harus ada SK
pengesahan Menteri terhadap yayasan tersebut.
lanjutan Indonesiana

• Putusan PN (Pengadilan Negeri) memerintahkan


agar Notaris-PPAT membatalkan akta jual beli
terhadap putusan PN tersebut dikuatkan oleh
putusan PT (Pengadilan Tinggi) (padahal
Notaris-PPAT bukan Pejabat Administrasi
Negara), sehingga notaris/PPAT tidak
mempunyai kewenangan untuk membatalkan
aktanya sendiri.
• Salah satu dari instansi/dinas di
kabupaten/kodia walaupun bukan sebagai
pemilik, namun turut serta bahkan yang
menentukan harga bidang tanah tertentu
(tanpa validasi instansi tersebut, peralihan
hak/jual beli tidak bisa dilanjut, yang dengan
demikian sebenarnya pejabat publik tersebut
telah menyalahi/melampaui batas kewenangan
atau penggunaan kekuasaan sewenang-wenang
Dari yang disampaikan tersebut diatas output
MKn seharusnya hasilkan lulusan yang benar-
benar siap buka praktek, dalam arti :
 profesional :
Menguasai dengan baik hukum kenotariatan
secara keseluruhan, sehingga :
Mampu memberikan nasehat hukum minimal
atas rencana akta yang akan dibuat
Mampu mengarahkan kepada klien dengan
kemukakan berbagai alternatif pilihan berikut
akibat hukumnya, sehingga akta yang dibuat
adalah tepat dan benar.
Yang mengetahui dan mematuhi semua
larangan-larangan dalam pembuatan akta.
Yang tidak melakukan mal praktek dalam
pembuatan akta apapun
Notaris yang ideal adalah disamping
profesional, masih harus ditambah :
• yang jujur, adil, tidak memihak, sidiq, amanah, tabliq,
fathonah sehingga dengan demikian :
• tidak dimungkinkan klien dirugikan karena notarisnya
memihak (dalam membuat perjanjian).
• tidak dimungkinkan adanya penggelapan atas uang PPh
dan BPHTB yang dititipkan klien dalam kedudukannya
sebagai PPAT
• tidak dimungkinkan notaris menahan sertifikat asli dari
klien, agar klien tidak pindah ke notaris lain.
• tidak dimungkinkan adanya notaris asongan dan notaris
yang menggunakan jasa calo guna meramaikan kantornya.
• tidak dimungkinkan melakukan persaingan tidak sehat
dengan sesama notaris
• tidak dimungkinkan notaris-PPAT yang kemudian tidak
menjaga harkat dan martabat jabatan baik sebagai Notaris
maupun PPAT
Usaha guna peroleh output MKn
yang demikian
• sesuaikan kurikulum dan silabus dengan
kebutuhan (selalu dievaluasi) (beban SKS
untuk mata kuliah yang harus ditambah,
harus ditambah)
• penekanan (stressing) terhadap penguasaan
ilmu hukum kenotariatan yang biasa/sering
dihadapi sehari-hari oleh notaris dan yang
merupakan ciri khas MKn setempat (UNS)
• agar selalu diingatkan (oleh dosen) kepada
mahasiswa betapa pentingnya selalu
menjaga harkat dan martabat jabatan notaris
(jadi orang penting/terkenal itu penting,
tetapi lebih penting menjadi orang baik)
Penekanan terhadap ilmu hukum
kenotariatan yang biasa dihadapi
sehari-hari
• hukum perjanjian pada umumnya
berikut asas-asasnya :
• teknik pembuatan akta (semua akta
Notaris – PPAT)
• hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pembuatan akta berikut larangan-
larangannya.
• akta perjanjian-perjanjian syariah
• hukum : UD/UP; maatschap; Firma; CV;
PT; Yayasan; Koperasi dan Perkumpulan
lanjutan hukum kenotariatan yang dihadapi
notaris sehari-hari
• akta pendirian/perubahan
AD/pembubaran dari perusahaan-
perusahaan tersebut berikut badan sosial
• Hukum pertanahan; pendaftaran tanah
dan semua ketentuan yang terkait
dengan peralihan hak, pembebanan hak
• SKMHT, APHT, Peningkatan hak,
Penurunan hak, covernote, dsb
• peralihan/pembebanan Hak atas Tanah
dengan segala permasalahannya
• akta/ketentuan mengenai PT-PT PMA
• Ketentuan mengenai perpajakan
Langkah-langkah yang harus ditempuh
agar hasilkan MKn yang profesional
• Penerimaan/seleksi mahasiswa yang
daya nalar/logikanya kuat
• Kurikulum dan silabus selalu dievaluasi
secara berkala
• Rekruitmen dosen yang memadai, yang
bisa menstranfer ilmunya
• Penekanan terhadap ilmu hukum
kenotariatan yang benar-benar
dibutuhkan dalam praktek sehari-hari
• Kriteria kelulusan/tidak mudah
meluluskan baik ujian per mata kuliah
maupun dalam pembuatan tesis
Kesimpulan
• notaris– PPAT harus profesional, jaga
harkat dan martabat, sidiq, amanah,
tabliq dan fathonah
• masih banyak mal praktek yang terjadi di
masyarakat yang dilakukan baik sebagai
notaris maupun sebagai PPAT
• harus ada usaha untuk hasilkan notaris
dan PPAT yang profesional
• program pendidikan notariat punya peran
yang strategis untuk hasilkan notaris yang
profesional
• kemungkinan ditambahnya mata kuliah
dan bobot SKS untuk mata kuliah tertentu
REKOMENDASI
• program Pendidikan MKn harus serius
susun kurikulum dan silabus, selektif
dalam penerimaan mahasiswa dan dosen,
tak mudah meluluskan mahasiswa.
• mata kuliah yang materinya banyak
ditambah bobot SKSnya atau dipecah
• bila perlu ada penambahan mata kuliah :
penemuan hukum, logika/penalaran,
perjanjian syariah
• kewajiban kultum bagi dosen sehubungan
adanya keharusan jaga harkat dan
martabat jabatan sebagai notaris - PPAT
Tugas
1.
a. Apakah yang dimaksud dengan bahwa “Akta
Notaris” adalah merupakan representasi dari
notaris yang membuat akta tersebut ?
b. Apa sajakah yang harus dirahasiakan oleh
notaris setelah membuat akta,dan apakah
dapat dibenarkan notaris menyerahkan
minuta akta kepada penyidik ?
2.
a. Apakah yang dimaksud dengan dalam
pembuatan Akta seharusnya notaris tidak
sebatas terpenuhinya kebenaran formal ?
b. Berilah minimal 3 (empat) contoh notaris telah
melanggar harkat, martabat jabatan notaris !
3.
a. Apa saja penyebab Akta Notaris menjadi
terdegradasi? Sebutkan dasar hukumnya
dan apa akibat hukumnya kalau hal
demikian menimpa akta perjanjian yang
formal, dan bagaimana halnya kalau
menimpa pada perjanjian yang tidak
formal ?
b. Kenapa pembuatan akta – akta
sebagaimana tersebut dibawah dilarang
dibuat oleh notaris :
1) Beberapa orang yang sama sekali bukan
anggota organ yayasan mengubah AD
Yayasan
2) Suami (WNA) memberi kuasa menjual
kepada istri (WNI) atas harta bersama
berupa bidang tanah HM yang dibeli ketika
dalam masa perkawinan
Lanjutan ..

3. Perjanjian antara Calon PNS


dengan calo PNS dimana Calon
PNS pada waktu di tanda
tangani perjanjian membayar
uang dan kekurangannya akan
dibayar setelah SK sebagai PNS
turun
4. Obyek PPJB yang belum / tidak
sepenuhnya telah menjadi milik
/ kepunyaan dari penjual
diminta agar Notaris
4.
a. Ada beberapa orang menghadap
notaris meminta notaris untuk
membuatkan “Akta Pernyataan
Bersama Kesaksian mengenai hal
yang sebenarnya” yaitu “bahwa
sebidang tanah tertentu adalah
milik/kepunyaan dari salah seorang
yang menghadap tersebut.” Ternyata
dikemudian hari ada orang yang
sebenarnya adalah benar- benar
pemilik dari bidang tanah yang
dimaksud dalam akta tersebut,
kemudian melaporkan notaris
tersebut kepada polisi dengan
Lanjutan
b. Apa yang dimaksud dengan
“Kriminalisasi Notaris” ?
Berilah contoh :
◦ Sehubungan dengan akta PT
◦ Sehubungan dengan akta CV
◦ Sehubungan dengan akta
yang lainnya
TPA 1
Hand Out
Ke-3
KOMPARISI
 Penting untuk setiap akta
 Kalau salah → -Tidak terpenuhi
- Tidak wenang
- Rugikan para pihak/pihak terkait
 Terhadap aktanya →- Dapat dibatalkan
- Batal demi hukum
 Terhadap Notarisnya → - Sanksi adm
- Sanksi perdata (ganti rugi,
bunga,biaya)
- Sanksi Pidana
Perbuatan Hukum-Ada
Akibat Hukum
Subyek hak yang wenang melakukan
- Persoon (Orang-Perorangan) : Si Herma,Si
Mira
- Recht Persoon (Badan hukum) : PT,
Yayasan,
Perkumpulan, Koperasi
Perusahaan/Badan Usaha yang bukan Badan
Hukum : UD/UP, Firma, CV, Maatschap
Badan Sosial

- Yayasan
- Perkumpulan : Berbadan Hukum, tidak
Berbadan hukum
LS = Kewenangan hak dalam
melakukan suatu perbuatan
hukum.
Asas Nemoplusjuris :
Orang/Badan hukum hanya
diwenangkan untuk melakukan
perbuatan hukum sesuai
sebatas kewenangan yang
ia/badan hukum miliki.
Contoh : Penyewa tidak wenang
untuk menjual barang yang ia
sewa pemilik serta, tidak
wenang untuk menjaminkan/
LS Orang-Perseorangan
Cakap bertindak (dewasa, tidak gila, tidak
dibawah pengampuan)
Ketentuan dewasa yang belum seragam :

- UU Perkawinan 1/74
- UU JN
- KUH Perdata/BPN
Cakap tetapi tak wenang
Tidak sebatas pemilik serta
Sebagai PPAT-Penghadap keluarga sendiri
Sebagai saksi
LS S/I Terhadap Harta
Bersama
Perkawinan tanpa janji kawin : Harta yang
diperoleh selama perkawinan merupakan harta
bersama
Pasal 35 UU 1/74 ada tesis yang
pernyataannya salah :
- harta yang diperoleh selama perkawinan
menjadi
bersama
- yang dari hadiah/pemberian/warisan tetap
dibawah penguasaan masing-masing
Abaikan :

- atas nama siapa, suami atau istrinya


- yang bekerja (suami saja, istri saja, kedua-
duanya).
LS Harta Bersama
Harta Bersama : Karena Kawin, Patungan,
Sesama Ahli waris
Sertifikat masih atas nama pewaris :

- Baik SKMHT/APHT tidak wenang para


Ahli
Waris terhadap harta warisan/harta
peninggalan
- Harus di alihkan haknya ke Ahli Waris
terlebih dahulu
Yang afdol tidak sebatas turut menyetujui
tetapi turut serta hadir dan bersama
menjual/menjaminkan
LS Perusahaan Perseorangan
( UD/UP )
Tidakada ketentuan hukum yang
mengatur baik KUH Perdata maupun
KUHD
Hanya mendasarkan kebiasaan
Yang wenang mendirikan mengubah,
membubarkan UD/UP adalah pendiri
yang kemudian menjadi Pengurus.
Dasar si Pengurus melakukan perbuatan
hukum mewakili UD/UP adalah
mendasarkan pada Akta Pendirian/AD
UD/UP
LS Maatschap
Dasar hukum pasal 1618 s/d 1652
KUHPerdata
Mendirikan, minimal 2 orang
Mengubah dan membubarkan tergantung
pada saat akan menghadap Notaris ada
berapa sekutu
Anggota maatschap Notaris dalam melayani
klien bertindak untuk dan/atau diri sendiri
sesuai dengan SK Kemenkumham (dasar
hukum + pasal 20 UU no 2 tahun 2014)
Kalau maatschap yang mendasarkan
KUHPerdata salah seorang sekutu untuk dan
atas nama maatschap dan semua sekutu
harus memberi kuasa.
LS Firma
Sekutu Firma namanya Firman
Pada waktu mendirikan minimal 2 orang
Pada waktu mengubah dan membubarkan
tergantung berapa “firman” yang ada pada
waktu akan menghadap Notaris
Yang berhak mewakili Firma adalah masing-
masing Firman bertanggung jawab secara
tanggung renteng untuk seluruhnya atas
segala perikatan yang dilakukan bersama-
sama (Firman) lainnya
Pertanggung jawaban dalam bertindak
mendasarkan akta pendirian/AD Firma
seorang Firman tidak perlu kuasa dari Firman
lainnya
LS CV
Dasar hukum pasal 16 sampai dengan 35
KUHD
LS dalam mendirikan CV minimal 2 orang
yang satu pesero pengurus yang satu pesero
diam
LS untuk mengubah dan membubarkan
tergantung ketika akan menghadap Notaris
ada berapa pesero
LS dalam berindak mewakili CV adalah pesero
pengurus. Tetapi untuk perbuatan hukum
tertentu harus persetujuan pesero diam
Dalam melakukan perbuatan hukum, pesero
pengurus mendasarkan pada Akta
Pendirian/AD CV
LS CV Terhadap Kepemilikan
Atas Bidang Tanah

CV tidak memiliki LS untuk


memiliki bidang tanah dengan
hak apapun
CV sebatas memiliki LS untuk
menyewa bidang tanah tertentu
atau bidang tanah tertentu
berikut bangunan yang berada
diatasnya
LS PT
Dasar hukum UU 1/95 jo UU 40/2007
LS dalam mendirikan PT : 2 orang atau lebih
badan hukum atau lebih atau minimal satu
orang perseorangan dan satu badan hukum
Indonesia atau badan hukum asing
LS mengubah AD 2/3 pemegang saham
LS membubarkan PT 3/4 pemegang saham
LS mewakili PT (di dalam dan di luar PN)
adalah pengurus untuk perbuatan hukum
tertentu dengan persetujuan RUPS atau
Dewan Komisaris PT (dengan mendasarkan UU
PT dan/atau AD PT)
Direktur dan/atau Komisaris belum berakhir
masa jabatannya.
LS Selaku Pemilik PT yang
baru karena telah membeli
semua saham PT
A,B (Penjual/Pemilik semula saham) :
C,D (Pembeli Semua Saham)
Notaris sebatas membuat RUPS yang
hadir A dan B menyetujui semua
saham A dijual kepada C, semua
saham B dijual kepada D tanpa
diikuti akta JB saham bahkan RUPS-
A,B dilanjut sampai dengan
Pergantian Pengurus, C,D tidak
terpenuhi LS untuk RUPS
RUPS tidak 100% dihadiri
Pemegang Saham/Terwakili
RUPS tidak memiliki hak/kewenangan untuk
melanjutkan rapat bila:
tidak didahului undangan 14 hari sebelum
hari H dengan surat tercatat atau iklan
surat kabar yang kemudian di lekatkan
pada minuta akta mengenai kourum
tergantung agenda/acara rapat
Apabila RUPS di hadiri 100% pemegang
saham/terwakili, tata cara rapat pemegang
saham tidak perlu di perhatikan, Rapat
dapat di langsungkan dan dapat mengambil
keputusan yang sah dan mengikat
LS CV Mendirikan PT
(ditingkatkan)
Syarat :
- Akta Pendirian CV berikut semua
perubahan AD CV yang telah di daftar di
PN
- di buat neraca terakhir yang gambarkan
harta kekayaan terakhir CV oleh Akuntan
publik
LS adalah mantan pesero-pesero dalam
CV judul Akta : “Pendirian PT..... yang
beda di premisse dan penutup akta aset
CV minimal 25% modal dasar.
Yayasan
LS pendiri :
- orang perseorangan
- badan hukum → publik, privat
- pelaksana wasiat
LS mengubah AD adalah keputusan Badan
Pembina
LS mengangkat dan memberhentikan
pengurus dan/atau pengawas adalah
Rapat Badan Pembina
LS mewakili yang adalah pengurus dalam
perbuatan hukum tertentu harus
mendapat persetujuan dari Badan Pembina
LS Menggugat Yayasan
Yayasan setelah mendapatkan pengesahan
kemenkumham aset menjadi milik yayasan
atau masyarakat (yang mempunyai
kepentingan langsung dengan yayasan)
Asas yayasan setelah UU Yayasan adalah
“transparasi”, “akuntabilitas” dan
“publisitas”
Sehingga kalau ada indikasi salah urus
anggota masyarakat yang berkepentingan
kalau yayasan selenggarakan rumah sakit
yang punya LS gugat yayasan adalah
pasien/orang tua pasien. Kalau
selenggarakan pendidikan adalah
mahasiswa/mahasiswi atau orang tua.
LS Tentukan Harga JB Bidang
Tanah
Di hukum perjanjian (termasuk JB) di
kenal asas kebebasan berkontrak,
termasuk tentukan harga JB
Dalam praktek kantor pajak pratama
dan DPPKAD yang ditentukan harga
Yang demikian melanggar asas
kebebasan berkontrak, asas nemo
plus juris dan merupakan de
tournement de pouvoir.
LS Kepala Dinas mendirikan
Yayasan
Yang dibenarkan/wenang
mendirikan Yayasan adalah :
Orang-Perseorangan, Badan
Hukum, Pelaksana Wasiat
Dinas suatu Kab/Kodia adalah
bukan Badan Hukum
Baru terpenuhi bila untuk atas
nama Bupati didirikan
Yayasan→Badan Hukum Publik
LS Pengurus Yayasan yang
didirikan Sebelum UU Yayasan
Notaris harus paham dibedakan
antara Yayasan yang masih diakui
sebagai Badan Hukum dan yang tidak
diakui sebagai Badan Hukum
Yayasan yang masih diakui sebagai
Badan Hukum, pengurus lengkap
harus rapat bentuk data Yayasan.
Pengertian lengkap harus didukung
data yang meninggal harus ada surat
kematian yang mengundurkan diri
harus ada surat pengunduran diri.
LS Perkumpulan
Perkumpulan :
- Berbadan Hukum
- Tidak Berbadan Hukum
LS Perkumpulan yang berbadan hukum
terpenuhi :
- Akta pendiriannya dibuat di hadapan Notaris
- Disahkan Kemenkumham
LS Perkumpulan, ada pada Pengurus sebatas
Persetujuan Pengawas atau Persetujuan RUA
(Rapat Umum Anggota) tergantung AD nya.
Dasar hukum pasal 1653-1665 KUHPerdata
Stbl 1870-64
LS Penerima Kuasa Menjual
Bidang Tanah
Tidak wenang untuk menjual
bidang tanah yang dikuasakan
untuk sebatas dijual saja.
Karena termasuk kuasa khusus
Penjaminan sudah diatur dalam
UU secara limitatif. Contoh :
- Fidusia → Pasal 5 harus notariil
- APHT → Harus dihadapan PPAT
yang berwenang
LS Pemberi HT
Harus cakap bertindak :
Dewasa dan tidak di taruh
dibawah pengampuan
Memiliki kewenangan hak
sepenuhnya atas
barang/benda yang
dijaminkan dengan HT
Kewenangan hak tersebut
ada pada saat didaftar di
LS Kreditur atas Benda
yang Dijaminkan
Klausulayang menyatakan
bahwa kreditur menjadi pemilik
benda jaminan bila Debitur
Wanprestasi adalah batal Demi
Hukum
Benda jaminan adalah sebatas
untuk pemenuhan kewajiban
pengembalian pinjaman debitur
LS Penerima Kuasa Substitusi
untuk APHT
Penerima kuasa substitusi SKMHT tidak
wenang untuk pasang APHT, karena pasal
15 (1) UU no 4/1996 tentang HT SKMHT
harus :
- Tidak memuat kuasa selain untuk APHT
- Tidak memuat kuasa substitusi
- Mencantumkan secara jelas obyek HT,
jumlah utang, nama dan identitas
krediturnya, nama dan identitas debitur,
apabila debitur bukan pemberi HT
LS Pemilik Hak Pakai atas
Tanah untuk dijaminkan
LS untuk jaminkan Hak pakai
atas tanah terpenuhi hanya
dalam hal :
- Jangka waktu berlakunya HP
dalam
waktu tertentu atau ada batas
jangka
waktu berlakunya
LS untuk jaminkan tak
terpenuhi dalam hal:
LS Pejabat Pembuat Perjanjian
Penjaminan Fidusia
Hanya Notaris dan harus di buat
secara notariil
Tidak dibenarkan dibuat secara
dibawah tangan
Tidak dibenarkan Notaris
melegalisir perjanjian penjaminan
fidusia dibawah tangan
Di beberapa BPR Bank ada
jaminan fidusia yang di legalisir
Notaris
LS Kepala Kantor Cabang
PT...Bank Tbk
Yang wenang mewakili PT
adalah Direktur untuk/atas
nama Direksi PT
Direktur PT dibenarkan untuk
memberikan kuasa kepada
orang/pihak lain
Kepala cabang PT Bank...Tbk
berdasarkan surat kuasa dari
direktur untuk/atas nama
Direksi PT Bank....Tbk oleh
LS Notaris Indonesia dalam Membuat
Akta Pernyataan Hak Mewaris WNA
yang mempunyai Ahli Waris dan Harta
Peninggalan/Harta Warisan di
Indonesia
Notaris Indonesia tidak memiliki LS
untuk membuat pernyataan hak
waris dimana pewarisnya WNA
Yang wenang adalah pejabat yang
diwenangkan oleh Negara si WNA
bertempat tinggal, meninggal dunia
Dilegalisasi Kedubes RI yang
berada di Negara tersebut,
kemudian dibawa ke Indonesia
LS Developer menjual Bidang
Tanah (Kavlingan) berikut
Bangunan diatasnya
LS Developer terpenuhi dalam hal :
- benar bahwa bidang tanah tersebut telah
dibeli oleh Developer
- proses pelepasan hak kemudian
permohonan Developer (PT) sudah
terbit sertifikat atas nama PT
- pemecahan atas bidang-bidang
(kavlingan) untuk Developer sudah
selesai masing-masing kavling sudah atas
nama PT
LS menyewakan HGB yang
hampir habis jangka waktu HGB
sedangkan masa sewanya lebih
lama
Dalam hal demikian LS pihak yang
menyewakan tidak sepenuhnya
wenang
Perpanjangan masa berlakunya
HGB mendatang, tidak ada
kepastian hukum bisa diperpanjang
Baru wenang bila persetujuan
perpanjangan jangka waktu HGB
telah disetujui/berhasil
LS Hibah yang sudah merupakan
(sebagian) Barang Warisan, si
Penerima Hibah wenang
terhadap sebagian Objek Hibah
S-I → Istri meninggal
Harta Peninggalan - Beban Harta
Peninggalan = Harta Warisan
Harta Warisan adalah hak dari S +
Anak-anak
Perbuatan hukum yang benar adalah
Persetujuan Pembagian Harta Warisan
Tugas
1.
a. Kenapa dalam pembuatan setiap Akta
bahwa “Komparisi”nya harus benar ? Apa
akibat hukumnya dalam hal ternyata si
komparian tidak wenang untuk melakukan
perbuatan hukum yang dimuat dalam
akta ?
b. Apa yang dimaksud dalam legal standing ,
jelaskan bagaimana hubungannya dengan
“asas nemo plus juris”, berikan contoh
dalam komparisi yang Legal Standingnya
tidak terpenuhi (3(tiga)) contoh komparisi
dan jelaskan kenapa demikian !
2.
a. Siapakah/apakah yang
sebenarnya wenang untuk
melakukan perbuatan hukum ?
Bagaimana halnya dengan
perusahaan yang non badan
hukum (UD/UP; Firma;
Maatschap; CV) yang ternyata
didalam masyarakat juga
menjadi subyek hukum yang
melakukan perbuatan hukum?
b. Kenapa dalam suatu kasus C dan
D yang telah membeli suatu PT
3.
a. Kapan CV Legal Standingnya terpenuhi
untuk di tingkatkan menjadi PT? Jelaskan
!
b. Kenapa Rumah Sakit yang semula di
selenggarakan oleh Yayasan tidak dapat
dibenarkan (menurut hukum) untuk
diubah menjadi Rumah Sakit yang
diselenggarakan oleh PT ?
c. Kenapa personil Kantor Pajak Pratama
dan/atau Kantor DPPKAD suatu
Kabupaten/Kodia seharusnya tidak
wenang untuk memberikan “Validasi”
atas harga yang tercantum dalam akta
Jual-Beli PPAT ?
4.
a. Jelaskan perbedaan dan
persamaan secara garis besar
tentang PT; Yayasan;
Perkumpulan ; dan Koperasi,
serta kapan Legal Standingnya
(masing-masing) terpenuhi
dalam melakukan suatu
perbuatan hukum !
b. Apakah notaris dibenarkan
melegalisir Perjanjian Penjaminan
Fidusia ? Apakah si penerima
kuasa menjual atas sebidang
5.
a. Apakah Penerima Kuasa
Substitusi SKMHT wenang untuk
memasang APHT ? Jelaskan dan
sebut dasar hukumnya !
b. Apakah Kreditur wenang untuk
memiliki benda jaminan Debitur?
Kapan pemberi HT wenang untuk
menjaminkan benda jaminan ?
Hak apa saja yang dibenarkan
untuk di pasang HT,bagaimana
halnya dengan HP ?
6.
a. Tn A (WNA (WN Australia)) meninggal
dunia, mempunyai harta benda tidak
bergerak di Indonesia dan Ahli Waris di
Indonesia. Apakah saudara sebagai
Notaris wenang membuat pernyataan
Hak Mewarisi? Dimana para Ahli Waris
(WNI) menghadap saudara? Bagaimana
agar harta warisan nya dapat dibagi ?
b. Kenapa sering dimuat di surat kabar
pembeli bidang tanah kavlingan berikut
bagaimana yang berada diatasnya lewat
Bank tidak kunjung diperoleh sertifikat
bahkan gagal mendapatkannya ?
TPA I
Hand Out
Ke-4
Contoh legalisasi (dimasa lalu)
Legalisasi, nomor …
Saya yang bertandatangan dibawah ini, …..notaris di ….
Menerangkan bahwa saya telah bacakan dan
terangkan
dengan jelas isi surat ini kepada :
1. Nama ….. Identitas komplit
2. Nama …. Identitas komplit
Yang keduanya telah saya, Notaris kenal dan seketika
setelah itu mereka menandatangani surat dibawah
tangan tersebut diatas dihadapan saya, Notaris pada
tanggal …..

…………, 2016
Notaris di …..

(nama notaris)
Contoh legalisasi (akhir-akhir ini)
Legalisasi, nomor …
Saya yang bertandatangan dibawah ini, …..notaris di ….
Menerangkan bahwa saya telah mencocokkan
1. Nama ….. Identitas komplit
2. Nama …. Identitas komplit
(kedua orang tersebut) dengan identitas yang dibawa
mereka
masing-masing, kemudian mereka menandatangani
surat
dibawah tangan tersebut dihadapan saya, notaris
tanggal....

…………, 2016
Notaris di …..

(nama notaris)
Contoh Warmerking
Warmerking, nomor ….
Ditandai dan dimasukkan di dalam buku
daftar yang disediakan untuk keperluan
itu pada hari …. tanggal …..
…………,………..2015
Notaris di …..

(nama notaris )
LEGAL STANDING SALAH
a. Menjaminkan tanah dan bangunan yang merupakan harta bersama
(suami dan istri), dilakukan oleh istri saja :
Nyonya, dst
- untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA/PIHAK
PENJAMIN
b. Direktur PT dalam perbuatan hukum dimaksud menurut AD PT
seharusnya harus mendapat persetujuan RUPS PT, tetapi sebatas
persetujuan Dewan Komisaris.
Tuan X, dst
dalam hal ini bertindak dalam kedudukannya sebagai Direktur
Utama PT. …. Oleh karenanya untuk dan atas nama Direksi PT
tersebut yang dalam tindakan menurut akta ini telah mendapat
persetujuan Dewan Komisaris PT tersebut sebagaimana surat
persetujuan tertulis bermeterai cukup tanggal … dilaketkan pada
minuta akta ini, oleh karenanya sah bertindak untuk dan atas
nama PT …. Yang berkedudukan di …. Yang akta pendiriannya
dibuat oleh Tuan …. Notaris di …. Tanggal … nomor … yang telah
mendapat pengesahan dari Kemenkumham RI tanggal … nomor
- untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
LEGAL STANDING KEPALA
KANTOR CABANG BANK
• Bagaimanakah redaksi sebagai penghadap di dalam
perjanjian kredit agar Bank Kantor Cabang yang
diwakili Pmpinan Cabangnya terpenuhi legal
standingnya mewakili Bank tersebut dalam
kedudukannya sebagai Kreditur. Katakanlah
Pimpinan Kantor Cabang BTN Solo, maka berlakulah
dalam hal ini sebagai sekutu mandater sekaligus
bertindak sebagai sekutu statuter.
• Yang dimaksud sekutu mandater adalah sekutu yang
bertindak berdasarkan mandat atau kuasa dari
pihak lain. Kalau badan hukumnya PT maka yang
wenang mewakili PT bertindak untuk dan atas nama
PT baik di dalam maupun di luar pengadilan adalah
salah seorang Direktur betindak untuk dan atas
nama direksi PT tersebut.
Lanjutan ..
Yang dimaksud sekutu statuter adalah
sekutu yang bertindak berdasarkan
statute atau Akta Pendirian/Anggaran
Dasar dari suatu badan hukum. Kalau
badan hukumnya PT harus disebutkan
kapan didirikan di hadapan notaris siapa,
pada tanggal, bulan, tahun, di bawah
nomor berapa dan telah mendapat
pengesahan dari Menteri kapan dan
nomor berapa, berikut Akta perubahan-
perubahan AD nya sampai dengan
perubahan yang terakhir.
Lanjutan..
• Redaksi sebagai komparan, menjadi sebagai berikut :
Tuan X Pimpinan Kantor Cabang BTN Solo identitas
komplit dan seterusnya, berdasarkan surat kuasa dari
Direktur, untuk dan atas nama Direksi tertanggal …..
nomor …. dari PT BTN Tbk Jakarta, oleh karenanya
bertindak untuk dan atas nama serta sah mewakili
Perseroan Terbatas PT BTN Tbk berkedudukan di
Jakarta yang berkantor pusat di jalan ….. no ….
Jakarta, didirikan di hadapan … notaris di Jakarta.
Tanggal… tahun …. nomor …. Yang telah mendapatkan
pengesahan dari Menteri tanggal …. nomor …., diubah
AD nya di hadapan …. Notaris di … tanggal …, nomor …
dan telah mendapat persetujuan Menteri tanggal …
nomor … dan seterusnya sampai dengan perubahan AD
yang terakhir. Untuk selanjutnya disebut sebagai “P
II/KREDITUR”
LEGAL STANDING BERTINDAK SELAKU PENGURUS DARI
YAYASAN (yang memang perbuatan hukum yang akan
dilakukan tidak memerlukan persetujuan Pembina Yayasan)
Tuan ..../ Nyonya ... (identitas komplit),
 
Tuan ..../ Nyonya ... (identitas komplit),
 
Tuan ..../ Nyonya ... (identitas komplit),
 
- Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak dalam
jabatannya masing-masing dan berturut-turut selaku Ketua,
Sekretaris dan Bendahara yayasan yang akan disebut dan secara
bersama-sama selaku Dewan Pengurus dari dan oleh karena itu
untuk dan atas nama serta sah mewakili yayasan .... berkedudukan
di ..........yang anggaran dasarnya dimuat dalam akta
tanggal.......,nomor ...., yang dibuat dihadapan ........Notaris di ......,
dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal....,Nomor ....dan telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor .....,
tanggal ....
TEORI
1. a. Membuat akta tidak ada frasa “Para
penghadap telah saya, notaris kenal 
akibat hukum bagi akta terdegradasi dari
otentik menjadi dibawah tangan. Akibat
kepada notaris, adalah sanksi administratif
 mulai diperingatkan kalau berkali-kali
bersalah diulang-ulang bisa diusulkan untuk
diberhentikan sebagai notaris.
b. membuat akta perjanjian ikatan jual beli
saksinya anak kandung dari salah satu pihak.
akibat hukumnya adalah sanksi administratif
 mulai diperingatkan kalau berkali-kali
bersalah diulang-ulang bisa diusulkan untuk
diberhentikan sebagai notaris.
lanjutan
2. Keuntungan dibuatnya perjanjian dihadapan notaris :
- manusia pada dasarnya tempatnya lupa dan khilaf,
sehingga bisa sebagai pengingat para pihak terhadap hak
dan
kewajiban masing-masing pihak yang membuat perjanjian
- dapat dipakai sebagai alat bukti yang sempurna
- Kalau hilang bisa minta salainan lagi kepada Notaris si
pembuat
akta/notaris pemegang protokol.
3. Yang dimaksud bahwa notaris harus menjaga kepentingan
pihak yang terkait dalam perbuatan hukum dalam pembuatan
akta.
a. berapa orang yang sama sekali tidak duduk sebagai Pengurus
atau di organ yayasan bermaksud mengubah AD yayasan.
b. Seseorang yang semula sebagai pemberi kuasa mencabut
kuasa tanpa hadirnya/persetujuan penerima kuasa (padahal
isi kuasanta tidak mengandung syarat batal)
Lanjutan
4. Notaris berhak menolak untuk
membuat akta dalam hal diminta klien
untuk membuat akta sebagaimana
tersebut dipoint 3. a dan b tersebut
diatas.
a. Frasa “para penghadap telah saya, notaris,
kenal” diletakkan sesudah akhir komparisi
atau sebelum penutup akta, harus ada di
setiap/semua akta, apabila akta notaris
tidak memuat frasa yang demikian, maka
akta yang semula otentik terdegradasi
menjadi akta dibawah tangan.
b. frasa “para penghadap dalam kedudukannya sebagaimana
tersebut diatas, terlebih dahulu menerangkan”, diletakkan
sesudah frasa “para penghadap telah saya, notaris, kenal,
sebelum premisse :
- apabila para penghadap salah satu, salah dua, atau semua
penghadap tidak sebatas bertindak untuk diri sendiri
melainkan dalam 2 (dua) atau 3 (tiga) kualitas, sebagai misal :
Tuan A dst
menurut keterangannya dalam hal ini :
a. bertindak untuk diri sendiri
b. bertindak sebagai kuasa dari dan untuk atas nama Tuan
X dst
sebagaimana tercantum dalam surat kuasa dibawah tangan
tanggal …
bermeterai cukup, dilekatkan pada minuta akta ini
Tuan R dst
menurut keterangannya dalam hal ini bertindak selaku
Direktur PT dst
Notaris adalah bukan Pejabat
Administrasi Negara
Kalau pejabat administrasi negara berhak/berwenang
mengeluarkan keputusan yang bersifat : konkrit,
individual dan final dan Pejabat Administrasi Negara
tersebut wenang untuk mencabut Surat Keputusan
yang pernah dikeluarkan/diterbitkan tersebut tetapi
kalau Notaris tidak mempunyai kewenangan untuk itu.
Notaris dalam partij akta hanya sebatas menuangkan
apa yang dikehendaki oleh para penghadap/para pihak
untuk dituangkan kedalam akta otentik (akta notaris)
Dan Notaris tidak mempunyai kewenangan untuk
mencabut/membatalkan akta yang dibuat
oleh/dihadapannya.
Tugas Teori
1. Berilah contoh akta perjanjian
formil, bagaimana akibat hukumnya
bila akta perjanjian formil
terdegradasi?
2. Notaris dalam membuat akta
seharusnya tidak sebatas berusaha
terpenuhinya kebenaran formil,
melainkan agar diusahakan juga
sampai dengan kebenaran material.
Jelaskan dan bagaimana caranya!
3.Dalam akta Notaris, kapan dan
dalam hal bagaimana digunakan
frasa :
◦ Para penghadap telah saya
Notaris kenal
◦ Bertindak untuk diri sendiri
◦ Para penghadap terlebih dahulu
menerangkan
◦ Para penghadap, dalam
kedudukannya sebagaimana
tersebut diatas, terlebih dahulu
meneranngkan
4. Apa yang di maksud dengan :
◦ Legal Standing dan apa
hubungannya dengan “Asas
Nemoplus Juris”, berilah 2 (dua)
contoh komparisi yang salah!
◦ Apa yang dimaksud dengan
“Kriminalisasi Notaris”?
5. Apa saja yang menjadi pembeda
Akta Notaris mengenai
“Perjanjian Syari’ah” dengan
“Akta Perjanjian yang non
Syari’ah”?
6. Apakah Notaris-PPAT itu
termasuk Pejabat
Administrasi Negara,
jelaskan!
7. Kewenangan lain yang
dimaksud dalam peraturan
perundang-perundangan
yang dimiliki notaris itu apa
saja?
8. Apa yang dimaksud dengan
bahwa notaris harus
9. apa yang dimaksud kriminalisasi terhadap
notaris?
10.unsur apa saja yang harus di penuhi
dalam pembuatan akta agar notaris
aman?
11.Apa yang dimaksud dengan protokol
notaris ?
12.apa keuntungan dibuatnya perjanjian
dihadapan notaris? apa yang dimaksud
bahwa notaris harus menjaga
kepentingan pihak yang terkait dalam
perbuatan hukum dalam pembuatan akta
dan dalam hal tertentu apa bisa
dibenarkan notaris menolak untuk
membuat akta?
13.Kesalahan notaris yang
bagaimana dalam pembuatan
akta yang tidak sesuai/melanggar
UUJN ?
14.Apakah dimungkinkan notaris
sebatas melegalisir surat dibawah
tangan, menuai gugatan perdata
dan tuntutan pidana?
15.Jelaskan secara singkat
mengenai :
a. Perbedaan antara minuta akta dan
salinan akta.
b. Perbedaan antara Akta Pejabat
Tugas Praktik
1. Buatlah komparisi yang legal
standingnya terpenuhi,
mengenai :
a. Perorangan selaku kuasa
b. Badan hukum : PT dan Yayasan
2. Buatlah contoh :
a. Legalisasi dimasa lalu
b. Legalisasi dimasa sekarang
c. Warmeking
3. Tersebut dibawah ada
kejanggalan/kesalahan dimanakah letak
kesalahannya dan bagaimana seharusnya
yang benar!
Lanjutan..
Lanjutan..
4. Ada lebih dari 10 (sepuluh) kesalahan di
salinan akta notaris dibawah ini,
sebutkan 10 (sepuluh) kesalahan dan bagian
mana yang salah, dan yang benar seharusnya
bagaimana?
Lanjutan..
5. Contoh akta tersebut dibawah ini ada lebih 10
kesalahan, tunjukkan minimal 10 kesalahannya,
dan bagaimana seharusnya yang benar

Anda mungkin juga menyukai