Anda di halaman 1dari 170

AHIP

PENDAHULUAN
Akta adalah surat yang diberi tandatangan, memuat peristiwa yang
menjadi dasar suatu hak atau perikatan, dibuat sejak semula dengan
sengaja untuk pembuktian.
Menurut bentuknya, akta dapat dibagi menjadi Akta Otentik dan
Akta Di Bawah Tangan.
Akta Otentikialah suatu akta yang didalam bentuk yang ditentukan
oleh Undang-Undang, dibuat oleh atau dihadapan Pegawai-Pegawai
Umum yang berkuasa untuk itu di tempat dimana akte dibuatnya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan, bahwa akta otentik itu dapat
dibedakan atas :
1. Akta yang dibuat pejabat (ambtelyke acte, procesverbaal acte,
relaas acte).
2. Akta yang dibuat dihadapan pejabat oleh para pihak (party acte).
Perbedaan antara kedua akta itu antara lain :
1. Akta relas (akta berita acara) dibuat oleh pejabat, sedang akta para
pihak dibuat oleh para pihak dihadapan pejabat atau para pihak
meminta bantuan pejabat itu untuk membuat akta yang mereka
inginkan.
2. Akta para pihak (party akta) harus ditandatangani oleh para pihak
dengan ancaman kehilangan sifat otentiknya, sedang akta relas
tanda tangan demikian tidak merupakan keharusan.
3. Akta para pihak (party akta) berisikan keterangan yang dikehendaki
oleh para pihak yang membuat atau menyuruh membuat akta itu,
sedang akta relas berisikan keterangan tertulis dari pejabat yang
membuat akta itu sendiri.
4. Kebenaran dari isi akta relaas tidak dapat diganggu gugat, kecuali
dengan menuduh bahwa akta itu adalah palsu, sedang kebenaran isi
party akta dapat digugat tanpa menuduh kepalsuan akta itu.

Akta dibawah tangan adalah akta yang sengaja dibuat untuk


pembuktian oleh para pihak tanpa bantuan dari seorang pejabat.

BAGIAN-BAGIAN AKTA NOTARIS sesuai Pasal 38 UUJN sebagai


berikut:
1. AWAL AKTA atau KEPALA AKTA meliputi :
a. Judul Akta
b. Nomor Akta
c. Jam, hari, tanggal, bulan dan tahun
d. Nama lengkap dan tempat kedudukan Notaris.
2. BADAN AKTA meliputi :
a. KOMPARISI.
b. PRAEMISSE (tidak disebut secara tegas)
c. ISI AKTA.
d. SAKSI PENGENAL
3. AKHIR AKTA atau PENUTUP AKTA

1
AHIP

BAGIAN I
AWAL AKTA ATAU KEPALA AKTA
Awal Akta atau Kepala Akta dalam akta notaris meliputi :
1. Judul Akta
2. Nomor Akta
3. Jam, Hari, Tanggal, Bulan, dan tahun
4. Nama Lengkap dan Tempat kedudukan Notaris.

1. JUDUL AKTA
Merumuskan suatu persoalan menjadi suatu judul yang singkat
tidaklah mudah.Merumuskan judul terlalu singkat kadang-kadang
kurang jelas.
Contoh :
- Jual - Beli
- Jual – Beli Perusahaan.
Jika Jual beli itu belum mungkin dilakukan sedangkan para pihak
sudah bersedia mengikatkan diri dan berjanji untuk nantinya akan
melakukan jual beli atas barang tertentu, maka judulnya menjadi :
- Pengikatan Jual Beli
- Pengikatan Jual Beli Saham
Contoh lain :
- Hutang piutang dengan Jaminan Borg dan Gadai.
2. NOMOR AKTA
- Didalam Pasal 38 ayat 2 huruf b Undang Undang Nomor 2
Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang Undang
Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris, Notaris
diwajibkan membuat nomor dari tiap akta yang dibuat.
- Berdasarkan Pasal 58 UUJN, Notaris diwajibkan membuat
daftar akta (repertorium), didalam mana Notaris wajib antara
lain membuat nomor dari akta-akta yang disimpan, baik
dalam bentuk minuta maupun originali.
Untuk menyesuaikan nomor-nomor dalam daftar akta (repertorium) itu,
maka notarismembuat nomor-nomor akta, dimulai dengan nomor.01
setiap bulan, setiap ganti bulan dimulai dengan nomor.01.
Nomor akta tidak boleh dibuat/ditulis dengan huruf.
Misalnya : Nomor .02 (dua) dan tidak boleh ditambah tahun,
Misalnya : Nomor. 02/1997 yang benar, contoh :

PENGIKATAN JUAL BELI


Nomor : 02

3. JAM, HARI DAN TANGGAL.....


Harus ditulis :
- “Pada pukul 12.00 (dua belas) Waktu Indonesia Barat, hari ini
Rabu, tanggal 10-06-1997 (sepuluh Juni seribu sembilan ratus
sembilan puluh tujuh)”.

2
AHIP

Tidak boleh ditulis :


- “Pada pukul 12.00 (dua belas) Waktu Indonesia Barat, hari ini,
hari Rabu, tanggal 10-06-1997 (sepuluh Juni seribu sembilan
ratus sembilan puluhtujuh)”.

Menulis angka dan diulang dengan huruf.


Keterangan :
- “Pada pukul 12.00 (dua belas) Waktu Indonesia Barat, hari ini, Rabu
tanggal 10-06-1997 (sepuluh Juni seribu sembilan ratus sembilan
puluh tujuh), ialah pada hari ketika notaris telah siap dengan naskah
aktanya, kemudian dibacakan dan ditandatangani oleh para
penghadap, para saksi, dan Notaris”.
- Jadi bukan jam dan hari ketika para penghadap memberi keterangan
kepada Notaris.

KALIMAT “MENGHADAP KEPADA SAYA”, ……………….


Kata-kata Menghadap kepada saya, merupakan kalimat Aktif, jadi
betul-betul orang yang berkeinginan membuat akta menghadap
kepada Notaris.
- Sesuai UUJN Notaris mempunyai wilayah kerja seluruh Provinsi,
apabila Notaris meresmikan akta diluar kedudukannya, menurut
hemat kami kata yang tepat adalah “BERHADAPAN DENGAN
SAYA”.

4. MENYEBUT NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN NOTARIS


DENGAN BEBERAPA VARIASI.
a. PALING SEDERHANA.
- Menghadap kepada saya, SUGIARTO Sarjana Hukum,
Notaris berkedudukan di Yogyakarta.

b. PENGGANTI NOTARIS YANG SEDANG CUTI 6 BULAN ATAU


KURANG DARI 6 BULAN.
(Ijin Majelis Pengawas Daerah) Pasal 27 ayat(2) huruf a yungto
Pasal 38 ayat (5).
“Menghadap kepada saya, HENDRO KARTIKO, Sarjana Hukum,
berdasarkan Surat Penetapan Majelis Pengawas Daerah Kota
Yogyakarta Tertanggal ……….. Nomor ……….., sebagai
pengganti dari Tuan ABUBAKAR Sarjana Hukum, Notaris
berkedudukan di Yogyakarta”.

c. PENGGANTI NOTARIS YANG CUTI LEBIH DARI 6 BULAN


SAMPAI DENGAN 1 TAHUN. (Majelis Pengawas Wilayah) Pasal
27 ayat (2) huruf b.
“Menghadap kepada saya, HENDRO BUDIONO Sarjana Hukum,
berdasarkan surat Penetapan Majelis Pengawas Wilayah Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta tertanggal …….... Nomor ……….
Sebagai pengganti dari Tuan ABU BAKAR Sarjana Hukum,
Notaris berkedudukan di Yogyakarta”.

3
AHIP

Catatan :
- Dalam hal menjadi Notaris Pengganti karena perpanjangan,
maka tanggal dan Nomor Surat Keputusan Majelis Pengawas
Wilayah adalah sejak tanggal perpanjangan, bukan sejak
tanggal cuti permulaan, karena pada waktu permulaan cuti,
belum di ketahui akan di perpanjang, maka masih dengan
surat Majelis Pengawas Daerah.

d. PENGGANTI NOTARIS YANG SEDANG CUTI LEBIH DARI 1


TAHUN (Majelis Pengawas Pusat) Pasal 27 ayat (2) huruf c.
“Menghadap kepada saya, HENDRO KARTIKO Sarjana Hukum,
Berdasarkan Penetapan Majelis Pengawas Pusat ……….
Tertanggal ……Nomor …………….. sebagai pengganti dari Tuan
ABU BAKAR Sarjana Hukum, Notaris berkedudukan di
Yogyakarta”.

e. PEJABAT SEMENTARA NOTARIS .(Pasal 1 Ayat 2 yungto


Pasal 35 ayat 3)
“Menghadap kepada saya, HENDRO KARTIKO Sarjana Hukum,
Pejabat Sementara Notaris, sebelumnya Notaris Pengganti dari
Tuan TARZAN Sarjana Hukum, Notaris berkedudukan di
Yogyakarta yang telah meninggal dunia di Yogyakarta pada
tanggal ………….. dan oleh karena itu menurut pasal 35 Undang-
undang Jabatan Notaris berwenang menjalankan Jabatan Notaris
yang meninggal dunia sampai dengan tanggal ……… demikian
berdasarkan Penetapan Majelis Pengawas Daerah Kota
Yogyakarta, Nomor……… tertanggal ……………

5. SESUDAH MENYEBUT NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN


NOTARIS, DILANJUTKAN DENGAN :
……………; dengan dihadiri para saksi yang telah saya, Notaris
kenal yang nama-namanya akan disebut pada bagian akhir akta ini.

6. KEPALA AKTA DALAM PARTY AKTA MEMPUNYAI SUSUNAN


YANG BERBEDA DENGAN AKTA RELAAS (AKTA BERITA
ACARA).
Contoh : Akta Berita Acara (Akta Relaas)
- Pada Pukul 10.00 – 12.00 (sepuluh sampai dengan dua belas)
Waktu Indonesia Barat, Hari ini, Senin …….............………… dst.
Saya, SUGIARTO Sarjana Hukum, Notaris di Yogyakarta,
dengan dihadiri para saksi yang telah saya, Notaris kenal dan
nama-namanya akan disebut pada bagian akhir dari akta ini.
Atas permintaan Direksi dari Perseroan Terbatas “P.T.GUNA
BHAKTI AKSARA”, berkedudukan di Yogyakarta yang Anggaran
Dasarnya dibuat dihadapan JESSICA Sarjana Hukum, Magister
Kenotariatan, Notaris di Yogyakarta,dibawah Nomor …………..
tertanggal ………….., yang salinan resminya bermeterai cukup,

4
AHIP

diperlihatkan kepada saya Notaris, yang telah mendapat


pengesahan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan keputusan tertanggal...…...….,
Nomor...…. dan dimuat dalam TambahanBerita Negara Republik
Indonesia Tanggal…............................................ Nomor ….…….;
berada di Kantor Perseroan, Jalan Jendral Sudirman Nomor.1
Yogyakarta, untuk membuat risalah dari semua yang dibicarakan
dalam rapat umum luar biasa para pemegang saham perseroan
yang akan diadakan pada hari, tanggal, jam dan tempat seperti
tersebut diatas ----------------------- Telah hadir didalam rapat
………………….. dst …………...........

5
AHIP

BAGIAN II
KOMPARISI
BAB I
ARTI DAN TEMPAT KOMPARISI
1. ARTI KOMPARISI
Komparisi (comparitie) berarti tindakan menghadap dalam hukum atau
di depan Pejabat umum.
Komparisi merupakan bagian dari akta notaris yang memuat
keterangan-keterangan mengenai nama orang (-orang) yang
menghadap, tempat dan tanggal lahir, kewarganegaraan,
pekerjaan/jabatanya dan tempat tinggalnya serta keterangan dalam
kualitas apa orang (-orang) bertindak.
2. TEMPAT KOMPARISI
Akta Notaris terdiri dari : Awal Akta (kepala Akta) dan Badan Akta
meliputi komparisi, premisse (kalau ada), isi dan saksi pengenal (kalau
ada) Dan Akhir Akta (Penutup Akta).
Komparisi merupakan bagian dari Badan Akta yang ditempatkan
sebelum premisse/Isi akta.
Awal Akta meliputi Judul, Nomor dan penyebutan nama Notaris dan
tempat Kedudukannya.
Contoh awal akta dan komparisinya :
PENGIKATAN JUAL BELI

Nomor : 18

Pada pukul 12.00 (dua belas) Waktu Indonesia Barat, hari ini, Jumat
tanggal 10-06-1994 (Sepuluh Juni Seribu sembilan ratus sembilan puluh
empat). ----------------------------------------------------------------------------------
Menghadap kepada saya, BIROWO SARJANA HUKUM, Notaris
berkedudukan di Yogyakarta, dengan dihadiri para saksi yang telah saya
Notaris kenal dan nama-namanya akan disebut pada bagian akhir akta
ini:-----------------------------------------------------------------------------------------
1. Tuan WIJAYA dahulu bernama THE BING HAN, lahir di Semarang
pada tanggal 03-03-1976 (tiga Maret seribu sembilan ratus tujuh puluh
enam), Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di Jalan
Dokter Sutomo Nomo. 15 Yogyakarta. ---------------------------------------------
-------------------------------- PIHAK PERTAMA ------------------------------------
2. Nona AGUSTINA, lahir di Sragen pada tanggal 03-04-1977 (tiga April
seribu sembilan ratus tujuh puluh tujuh) Warga Negara Indonesia,
Dosen, bertempat tinggal di Jalan Dokter Merpati. 23 Yogyakarta. --------
-------------------------------------- PIHAK KEDUA----------------------------------

6
AHIP

Mulai dari Judul sampai Notaris di Yogyakarta disebut awal akta,


sedangkan Tuan WIJAYA dan Nona AGUSTINA sampai
denganYogyakarta disebut Komparisi.
Ada kalanya sebagian komparisi tidak ditempatkan sesudah awal akta,
tetapi ditempatkan setelah isi perjanjian.
Ini terjadi apabila, bagian komparisi tersebut mengenai penghadap yang
berlainan kepentingannya dengan (para) penghadap yang telah
disebutkan sesudah awal akta.
Komparisinya sebagai berikut ;
“ Turut menghadap pula kepada saya, Notaris dengan dihadiri para
saksi yang sama ialah tuan AMIR, lahir di Yogyakarta pada tanggal
…………….. Warga Negara Indonesia, Pegawai Negeri, bertempat
tinggal di jalan Sukowati Nomor.12 Yogyakarta”. --------------------------

BAB II
DASAR HUKUM, ISI DAN FUNGSI KOMPARISI

1. DASAR HUKUM KOMPARISI


Dasar hukum Komparisi diatur Pasal 38 ayat 3 huruf a dan b, dan
Pasal 47 Undang Undang Jabatan Notaris.
- Pasal 38 ayat 3 huruf a dan b mengatur beberapa unsur yang
harus dimasukkan dalam komparisi.
- Unsur-unsur tersebut meliputi :
a. Nama kecil, nama termasuk gelar baik Akademik maupun
kebangsawanan yang disebutkan adalah (para) penghadap,
mereka yang diwakili dan para saksi.
b. Tempat dan tanggal lahir, kewarganegaraan, pekerjaan
(jabatan) atau kedudukan dalam masyarakat.
c. Tempat tinggal (para) penghadap dan yang diwakilinya.
d. Hubungan atau kedudukan apa seseorang bertindak, dengan
menyebut pemberian kuasa atau atas dasar
ketetapan/keputusan apa ia/mereka bertindak.
PASAL 47 :
1. Surat kuasa dibawah tangan, demikian juga kuasa otentik yang
dikeluarkan dalam aslinya harus dilekatkan pada minut akta.
2. Surat Kuasa Otentik yang dibuat minut, harus diterangkan di
dalam akta.
3. Kewajiban untuk melekatkan pada minut seperti diuraikan dalam
ayat sebelumnya, dibebaskan surat-surat kuasa yang telah
dilekatkan pada akte-akte yang dibuat oleh Notaris atau pejabat

7
AHIP

yang sama dan disimpan sebagai minuta, asal demikian itu


disebutkan dalam akte.
Disamping diatur dalam Pasal 38, Pasal 47 UU Jabatan Notaris,
dalam hal-hal tertentu harus di perhatikan pula di luar UUJN.
Misalnya ;
1. Yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (B.W).
Pasal 309 Jo Pasal 393; yaitu untuk tindakan pemilikan untuk dan
atas nama anak-anak dibawah umur, orang tua yang
menjalankan kekuasaan orang tua memerlukan ijin atau kuasa
dari Pengadilan Negeri setempat.
2. Yang diatur dalam Undang Undang Perkawinan (Undang Undang
Nomor 1 Tahun 1974).
a. Pasal 31 ayat 2 :
Masing-masing pihak (suami/istri) berhak untuk melakukan
tindakan hukum.
b. Pasal 36 :
Mengenai harta bersama suami atau istri dapat bertindak atas
persetujuan kedua belah pihak, sedangkan mengenai harta
bawaan masing-masing suami dan istri mempunyai hak
sepenuhnya untuk melakukan perbuatan hukum mengenai harta
bendanya.
2. Dan lain-lain peraturan perundangan.

3. ISI
Isi komparisi ialah segala ketentuan-ketentuan yang diharuskan
sebagaimana diatur dalam Pasal 38 dan 47 Undang Undang Jabatan
Notaris.
4. FUNGSI
Fungsi Komparisi ialah menjelaskan identitas penghadap, dalam
kedudukan apa ia bertindak, dan atas dasar apa ia bertindak, serta
ia adalah cakap dan berwenang serta sah melakukan tindakan
hukum yang disebut di dalam akta.

8
AHIP

BAB III
DASAR DASAR KOMPARISI

1. PENGHADAP
Penghadap ialah orang yang menghadap kepada Notaris, untuk
kepentingannya atau orang yang diwakilinya, yang meminta jasa Notaris
untuk membuat akta yang diperlukan oleh penghadap sendiri atau oleh
yang diwakilinya.
BERBAGAI MACAM PEMBEDAAN PENGHADAP
Penghadap dapat dibedakan menjadi 4 macam :
a. Penghadap untuk diri sendiri.
Penghadap untuk diri sendiri, ialah penghadap yang bertindak untuk
dan atas namanya sendiri, tidak untuk atas dan nama orang (badan)
lain. Misalnya :
- Tuan Budi bertindak untuk kepentingan Tuan Budi sendiri.
b. Penghadap selaku kuasa.
Penghadap selaku kuasa, ialah penghadap yang bertindak bukan
untuk dan atas dirinya sendiri, tetapi untuk dan atas nama orang lain,
berdasarkan kuasa.
c. Penghadap selaku wakil.
Penghadap selaku wakil, ialah penghadap yang bertindak mewakili
orang / badan yang diwakilinya, berdasarkan peraturan perundangan
/ Anggaran Dasar.
d. Penghadap dalam hal khusus.
Penghadap dalam hal khusus, ialah penghadap yang untuk tindakan
tertentu perlu persyaratan khusus. Misalnya :
- Anak dibawah umur yang akan membuat perjanjian kawin harus
dibantu orangtuanya.

2. POLA (bentuk) KOMPARISI


Untuk memudahkan membuat berbagai variasi komparisi, maka perlu
memahami pola (bentuk) komparisi.
Untuk memudahkan membuat komparisi, maka dibagi menjadi 4 pola:
1. Pola 1 untuk penghadap yang bertindak untuk diri sendiri.
Tuan ………(1), lahir di………pada tanggal ………(2),..Warga
Negara ……….(3),Pekerjaan……(4)………… bertempat tinggal di
……….(5)……..................……
2. Pola 2 untuk penghadap selaku kuasa
Tuan …………….(1), lahir di…………pada tanggal ....………(2),
Warga Negara………….(3), Pekerjaan…….(4), bertempat tinggal
di ....………(5)Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak
selaku kuasa dari dan karena itu untuk serta atas
nama………..(4), lahir di……..... pada tanggal……………….(5),
Warga Negara.…………(6), pekerjaan………………(7), bertempat
tinggal di………………(8), demikian berdasarkan…………….(9)

9
AHIP

3. Pola 3 untuk penghadap selaku wakil.


Tuan……………….(1),lahir di …………pada tanggal…….(2),
Warga Negara……….(3),Pekerjaan ……..(4),bertempat tinggal di
………(5)Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak dalam
jabatannya tersebut diatas oleh karena itu sah mewakili
………….(4) demikian berdasarkan Pasal………..Anggaran
Dasarnya yang dimuat
……………………..................................................................

4. Pola 4 untuk penghadap dalam hal khusus.


Yaitu pola 1 atau pola 2 atau pola 3 dengan dilanjutkan dengan
tambahan kalimat :
……………………...dan untuk melakukan tindakan hukum dalam
akta ini dibantu oleh Tuan…………..(1), lahir di…………………
pada tanggal…………..(3), Warga Negara ……………(4)
pekerjaan………….(5) bertempat tinggal di…………(6)……….yang
turut menghadap pula kepada saya, Notaris.Atau …………..dan
untuk melakukan tindakan hukum dalam akta ini telah mendapat
persetujuan dari……………..(7), seperti ternyata dari surat
persetujuan……………………..(8)

3. BAGIAN YANG SELALU ADA DALAM KOMPARISI


Bagian komparisi yang selalu ada baik dalam pola 1,2,3 dan 4 yaitu:
1. Nama
2. Lahir di……..,, pada tanggal………..
3. Kewarganegaraan
4. Pekerjaan………….
5. Bertempat tinggal di…………

4. BERBAGAI VARIASI KATA / BAHASA DALAM KOMPARISI.


Variasi kata / bahasa dalam komparisi biasanya sesuai dengan selera
bahasa masing-masing Notaris.
1. Tuan……………………….: untuk laki-laki.
Nyonya…………………….:untuk wanita bersuami / sudah
pernah bersuami.
Nona……………………….: untuk wanita yang belum
bersuami.
Wanita……………………..: untuk wanita yang sudah punya
anak tetapi belum pernah kawin /
bersuami.
2. bertempat tinggal di ………………………. atau
tempat tinggal di ………………………….. atau
tinggal di …………………………………………
3. bertindak berdasarkan ……………………… atau
bertindak atas kekuatan ………………………………
4. dan karena itu untuk dan atas nama ………………… atau
dan oleh sebab itu untuk dan atas nama ……………..
5. berdasarkan pasal …………………………….. atau
atas kekuatan pasal …………………………………

10
AHIP

6. dan untuk melakukan tindakan hukum dalam akta ini


………….. atau
dan untuk melakukan tindakan dalam akta ini
7. seperti ternyata dari ………………………………. atau
seperti termuat dalam ……………………………………..

11
AHIP

BABIV
PENGHADAP
Penghadap :
Yaitu mereka yang datang menghadap pada Notaris untuk
pembuatan suatu akta tidak termasuk mereka yang di wakili dalam akta.
Seorang suami yang turut hadir didalam pembuatan akta untuk
membantu / memberi persetujuan isterinya juga disebut penghadap.
Penghadap haruslah orang.
1. KUALITAS PENGHADAP
a. MACAM KUALITAS
Penghadap kemungkinan dapat bertindak dalam 4 kualitas :
1. untuk diri sendiri
2. sebagai kuasa dari orang (badan) lain, karena itu
bertindak untuk dan atas nama orang (badan) lain
tersebut.
3. sebagai wakil orang (badan) lain, karena itu bertindak
untuk dan atas nama orang (badan) lain tersebut.
4. khusus.

Skema :
Penghadap 1. untuk diri sendiri
2.sebagai kuasa dari 1. orang
3. sebagai wakil 2. badan
4. dalam keadaan khusus
b. PIHAK / BUKAN PIHAK
Penghadap dimungkinkan di dalam akta bertindak sebagai pihak dan
bukan sebagai pihak.
- Penghadap sebagai pihak, jika penghadap bertindak untuk diri
sendiri.
- Penghadap bukan pihak, jika penghadap bertindak untuk dan
atas nama / mewakili orang (badan) lain.
Dalam hal ini sebagai kuasa / wakil.
- Dimungkinkan penghadap bertindak sekaligus sebagai pihak dan
bukan pihak, artinya penghadap bertindak ;
1. untuk diri sendiri ;
2. sebagai kuasa atau wakil.
- Apabila penghadap bertindak sebagai pihak saja, maka cukup
disebutkan identitasnya saja.

12
AHIP

- Apabila penghadap bertindak sebagai kuasa atau wakil, maka harus


disebutkan :
1. Identitas penghadap
2. Identitas pemberi kuasa atau yang di wakilinya
3. Dasar dari kuasa atau Perwakilan
4. Menurut keterangannya dalam hal ini
5. Bertindak untuk dan atas nama pemberi kuasa atau yang di wakilinya.
- Apabila penghadap bertindak untuk diri sendiri dan sebagai kuasa atau
wakil, maka harus disebutkan :
1. Untuk diri sendiri.
2. Untuk dan atas nama pemberi kuasa atau yang diwakilinya, dan
2.1. identitas pemberi kuasa
2.2. dasar pemberian kuasa atau perwakilan
2.3. menurut keterangannya dalam hal ini …..
2. IDENTITAS
Adalah keterangan-keterangan tentang orang atau badan sehingga jelas
orang atau badan yang dimaksud. Oleh karena itu tercegah
kemungkinan salah tafsir tentang orang atau badan yang di maksud.
Identitas dapat dilihat dari :
a. identitas orang dapat dilihat dari tanda pengenalnya
b. identitas badan dapat dilihat dalam peraturan dasar yang disebut Akta
Pendiriannya / Anggaran Dasarnya
3. PENGHADAP DALAM TINDAKANNYA UNTUK DIRI SENDIRI
Penghadap untuk diri sendiri adalah penghadap yang bertindak untuk
dan atas nama dirinya sendiri dan tidak untuk dan atas nama orang atau
badan lain.
Penghadap untuk diri sendiri dimungkinkan :
a. Tidak memerlukan bantuan / ijin / persetujuan orang / badan
lain.
Termasuk penghadap untuk diri sendiri adalah :
a.1. Orang dewasa yang cakap.
Contoh Komparisi :
Tuan SASTRO, lahir di Yogyakarta pada tanggal 04-09-1967
(empat September seribu sembilan ratus enam puluh
tujuh), Warga Negara Indonesia, Pegawai Negeri, bertempat
tinggal di Jalan Sultan Agung Nomor . 45, Yogyakarta.
a.2. Orang yang belum dewasa tetapi berumur 18 Tahun / lebih

13
AHIP

dalam membuat surat wasiat (Psl 897 BW).


Contoh Komparisi :
Tuan RUDI dahulu bernama TAN KIM SIAN, lahir di Yogyakarta
pada tanggal 03-08-1987 (tiga Agustus seribu sembilan ratus
delapan puluh tujuh), Warga Negara Indonesia, Pelajar,
bertempat tinggal di Jalan Melati Nomor. 14, Yogyakarta ------------
b. Memerlukan bantuan / ijin / persetujuan orang / badan lain.
- Dalam hal penghadap cakap bertindak tetapi hanya berwenang
melakukan perbuatan hukum kalau mendapat bantuan / ijin /
persetujuan dari orang / badan lain, bila tidak mendapat persetujuan,
maka tindakan penghadap tidak sah, sehingga dapat dimintakan
pembatalan.
b.1. Orang belum dewasa yang berkehendak untuk membuat
perjanjian harta kawin harus dibantu oleh semua mereka
yang ijinnya untuk kawin diperlukan (Ps 151 BW).
- Orang yang harus membantu turut menghadap.
Contoh Komparisi :
“Tuan AGUS, lahir di Jepara pada tanggal 05-05-1987 (lima Mei
seribu sembilan ratus delapan puluh tujuh), Warga Negara
Indonesia, Mahasiswa, bertempat tinggal di Jalan Merapi Nomor.
14 Yogyakarta, untuk melakukan tindakan hukum dalam akta ini
dibantu oleh ayah dan ibunya yaitu masing-masing berturut-turut :
Tuan HARJO, lahir di………………, pada tanggal……………….,
Warga Negara Indonesia, dan Nyonya AMINAH, lahir
di……………….., pada tanggal………………….., Warga Negara
Indonesia, keduanya swasta, bertempat tinggal sama dengan
anaknya tersebut diatas, yang turut menghadap pula kepada
saya Notaris”. --------------------------------------------------------------------

b.2. Istri yang kawin mengadakan perjanjian kawin terpisah.


Menurut Pasal 108 BW harus mendapat bantuan atau ijin dari
suaminya demikian juga diatur dalam Pasal 140 BW.
- Istri mendapat bantuan dari suaminya, suaminya turut
menghadap notaries.
Contoh Komparisinya :
“Nyonya ISMIYATI, lahir di Yogyakarta pada tanggal 17-08-1965
(tujuh belas Agustus seribu sembilan ratus enam puluh lima),
Warga Negara Indonesia, Ibu rumah tangga, bertempat tinggal di
Jalan Kusumanegara Nomor.40 Yogyakarta, menurut
keterangannya telah mengadakan perjanjian harta kawin secara
terpisah sama sekali dengan suaminya Tuan AMIR yang akan
disebut seperti ternyata dari akta tertanggal 01-09-1990 (satu

14
AHIP

September seribu sembilan ratus sembilan puluh) dibawah


Nomor.20 yang dibuat dihadapan Tuan SUGIARTO, Sarjana
Hukum, Notaris di Semarang, yang salinan resminya bermeterai
cukup diperlihatkan kepada saya Notaris dan dalam hal ini dibantu
oleh suaminya Tuan AMIR, lahir di Yogyakarta, pada tanggal 17-
05-1945 (tujuh belas Mei seribu sembilan ratus empat puluh lima),
Warga Negara Indonesia, Pegawai Negeri, bertempat tinggal sama
dengan istrinya tersebut menurut keterangannya hadir dihadapan
saya, Notaris untuk membantu istrinya tersebut. -------------------------

- Istri mendapat ijin/persetujuan dari suaminya dengan akta di


bawah tangan.
Contoh Komparisinya :
“Nyonya ISMIYATI, lahir di Yogyakarta pada tanggal 17-08-1965
(tujuh belas Agustus seribu sembilan ratus enam puluh lima), Warga
Negara Indonesia, Ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Jalan
Kusumanegara Nomor.40 Yogyakarta, menurut keterangannya telah
mengadakan perjanjian harta kawin secara terpisah sama sekali
dengan suaminya Tuan AMIR, lahir di Yogyakarta pada tanggal 17-
05-1945 (tujuh belas Mei seribu sembilan ratus empat puluh lima)
Warga Negara Indonesia, Pegawai Negeri, bertempat tinggal sama
dengan istrinya tersebut, seperti ternyata dari akta tertanggal 01-09-
1990 (satu September seribu sembilan ratus sembilan puluh)
dibawah Nomor.20 yang dibuat dihadapan Tuan SUGIARTO,
Sarjana Hukum, Notaris di Semarang, yang salinan resminya
bermeterai cukup diperlihatkan kepada saya Notaris; untuk
melakukan tindakan hukum dalam akta ini telah mendapat ijin dari
suaminya tersebut, seperti ternyata dari Akta yang dibuat dibawah
tangan tertanggal 16-08-1994 (enam belas Agustus seribu sembilan
ratus sembilan puluh empat), yang aslinya bermeterai cukup dan
dilekatkan pada minuta akta ini”. -------------------------------------------

4. PENGHADAP DALAM TINDAKANNYA SELAKU KUASA.


Adalah penghadap yang bertindak bukan untuk dan atas nama
sendiri tetapi untuk dan atas nama orang atau badan lain
berdasarkan kuasa yang di berikan kepadanya.
a. Kuasa Lisan
Berdasarkan pasal 1793 KUHPerdata pemberian kuasa lisan
dimungkinkan, di dalam praktek Notariat untuk pendirian suatu
CV ( Perseroan/Persekutuan Komanditer) masih sering terjadi
penggunaan kuasa lisan dan penghadap menjamin kepentingan
si pemberi kuasa.

15
AHIP

Contoh :
Tuan AMIR, ..............................................................................
,bertempat tinggal di Jalan Kemuning II / 3 Yogyakarta, menurut
keterangannya dalam hal ini bertindak sebagai kuasa lisan dari dan
oleh karena itu untuk dan atas nama serta seberapa perlu menguatkan
diri guna menanggung dan menjamin kepentingan Tuan ALI, ..........
................................., bertempat tinggal di Jalan Beo No.7 Yogyakarta

b. Kuasa tertulis dengan akta di bawah tangan


b.1.Tidak dilegalisasi.
Contoh ;
“Tuan BUDI PRAKOSA, lahir di Yogyakarta pada tanggal
17-08-1965 (tujuh belas Agustus seribu sembilan ratus empat
puluh lima), Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat
tinggal di jalan Sultan Agung Nomor.40 Yogyakarta, menurut
keterangannya dalam hal ini bertindak selaku kuasa dari dan
oleh karena itu untuk dan atas nama Tuan ALI, lahir di
Yogyakarta pada tanggal 17-05-1945 (tujuh belas mei seribu
sembilan ratus empat puluh lima), Warga Negara Indonesia,
swasta, bertempat tinggal di jalan Taman Sari Nomor.1
Yogyakarta, demikian berdasarkan surat kuasa di bawah
tangan tertanggal 02-08-1994 (dua Agustus seribu sembilan
ratus sembilan puluh empat), yang aslinya bermeterai cukup
dilekatkan pada minuta akta ini”.-------------------------------------

b.2. Yang dilegalisasi.


Yaitu akta dibawah tangan yang di tandatangani dihadapan
pejabat khusus yang berwenang melegalisir akta tersebut
setelah akta itu dibacakan dan dijelaskan oleh pejabat
khusus tersebut dihadapan penandatangannya.
Pejabat khusus bisa Notaris atau Ketua Pengadilan Negeri.
Contoh :
“ Tuan insinyur SUWARDI, lahir di Yogyakarta pada tanggal 04-
09-1967 (empat September seribu sembilan ratus enam puluh
tujuh), Warga Negara Indonesia, Pegawai Negeri sipil, bertempat
tinggal di jalan Malioboro Nomor.04 Yogyakarta, menurut
keterangannya dalam ini bertindak selaku kuasa dari dan oleh
karena itu untuk dan atas nama Tuan AMIR, lahir di Yogyakarta
pada tanggal 20-08-1945 (dua puluh Agustus seribu sembilan
ratus empat puluh lima), Warga Negara Indonesia, Pengusaha
Toko Kelontong, bertempat tinggal di jalan Mawar Nomor .03
Yogyakarta, demikian berdasarkan surat kuasa di bawah tangan
tertanggal 01-03-1994 (satu Maret seribu sembilan ratus sembilan
puluh empat) yang aslinya bermeterai cukup dan telah dilegalisasi

16
AHIP

Nyonya AMINAH Sarjana Hukum, Notaris di Yogyakarta dibawah


Nomor.12/III/1994 tertanggal 01-03-1994 (satu Maret seribu
sembilan ratus sembilan puluh empat) dan dilekatkan pada
minuta akta ini”. ---------------------------------------------------------------
c. Kuasa Authentik.
Yaitu kuasa yang dibuat minut di dalam komparisi cukup
dijelaskan, tidak perlu dilekatkan dalam minuta (Pasal 47 (2)
UUJN).
Contoh :
“Tuan AMIR, lahir di Yogyakarta pada tanggal 17-05-1945 (tujuh
belas Mei seribu sembilan ratus empat puluh lima), Warga
Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di Jalan Malioboro
Nomor.100 Yogyakarta, menurut keterangannya dalam hal ini
bertindak selaku kuasa dari dan oleh karena itu untuk dan atas
nama Tuan ALI, lahir di Yogyakarta pada tanggal 01-01-1966
(satu januari seribu sembilan ratus enam puluh enam), Warga
Negara Indonesia, swasta, bertempat tinggal di Jalan Malioboro
Nomor.5 Yogyakarta, demikian berdasarkan surat kuasa
tertanggal 01-03-1994 (satu Maret seribu sembilan ratus sembilan
puluh empat), Nomor.04 yang dibuat dihadapan Nyonya
SUMARNI, Sarjana Hukum, Notaris di Yogyakarta yang salinan
resminya bermeterai cukup dan diperlihatkan kepada saya
Notaris”.------------------------------------------------------------------------
- Apabila akta kuasanya dibuat oleh Notaris yang membuat akta.
Contoh :
“Tuan AMIR, Lahir di Yogyakarta pada tanggal 17-05-1945 (tujuh
Mei seribu sembilan ratus empat puluh lima), Warga Negara
Indonesia ,Swasta, bertempat tinggal di jalan Malioboro Nomor.100
Yogyakarta, menurut keterangannya dalam hal ini bertindak selaku
kuasa dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama Tuan ALI,
lahir di Yogyakarta pada tanggal 01-01-1966 (satu januari seribu
semilan ratus enam puluh enam ), Warga Negara Indonesia
,Swasta, bertempat tinggal di Jalan Malioboro Nomor.5 Yogyakarta,
demikian berdasarkan surat kuasa tertanggal 01-03-1994 (satu
Maret seribu sembilan ratus sembilan puluh empat), Nomor.04,
yang dibuat dihadapan saya, Notaris”. -------
Kuasa authentic yang di keluarkan dalam bentuk aslinya
(Originali/Brevet Acte).
Contoh :
“Tuan AMIR, lahir di Yogyakarta pada tanggal 12-02-1965 (dua
belas februari seribu sembilan ratus enam puluh lima), Warga
Negara Indonesia, Swasta,Bertempat tinggal di Jalan Malioboro
Nomor.100 Yogyakarta, menurut keterangannya dalam hal ini
bertindak selaku kuasa dari dan oleh karena itu untuk dan atas
nama Tuan ALI, Lahir di Yogyakarta pada Tanggal 13-03-1964(tiga

17
AHIP

belas Maret seribu sembilan ratus enam puluh empat), ----------------


Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di Jalan
Malioboro Nomor.10 Yogyakarta,demikian berdasarkan surat kuasa
nomor. 10, tertanggal 01-03-1994 (satu Maret seribu sembilan
ratus sembilan puluh empat), yang dibuat dihadapan SUGIARTO
Sarjana Hukum, Notaris di Yogyakarta yang dikeluarkan dalam
bentuk aslinya, bermeterai cukup dilekatkan pada minuta akta ini”.--
d. Kuasa Substitusi.
Misalnya ; Tuan A memberi kuasa kepada Tuan B dengan hak
substitusi.Tuan B mempergunakan hak itu, dan memindahkan
kuasa itu kepada Tuan C.
Contoh Komparisinya :
“Tuan C, lahir di Yogyakarta pada tanggal 26-04-1957 (dua puluh
enam April seribu sembilan ratus lima puluh tujuh), Warga Negara
Indonesia, Wiraswasta, bertempat tinggal di Jalan Malioboro
Nomor.03, Yogyakarta, menurut keterangannya dalam hal ini
berdasarkan surat kuasa di bawah tangan tertanggal 01-03-1994
(satu Maret seribu sembilan ratus sembilan puluh empat),
bermeterai cukup, dilekatkan pada minuta akta sebagai kuasa
substitusi dari Tuan B lahir di Yogyakarta pada tanggal 12-02-
1965 (dua belas februari seribu sembilan ratus enam puluh lima),
Warga Negara Indonesia, Karyawan Swasta, bertempat tinggal di
Jalan Malioboro Nomor .100 Yogyakarta, yang memberikan kuasa
itu selaku kuasa dengan hak substitusi, seperti ternyata dari surat
kuasa dibawah tangan tertanggal 01-02-1994 (satu Februari
seribu sembilan ratus sembilan puluh empat), bermeterai cukup,
dilekatkan pada minuta akta ini dari dan oleh karena itu
penghadap Tuan C sebagaimana diuraikan di atas, bertindak
untuk dan atas nama Tuan A, lahir di …… pada tanggal ……..,
Warga Negara Indonesia, Wiraswasta, bertempat tinggal di........’
e. Dalam hal-hal khusus.
e.1. Akta di bawah tangan yang telah dijahitkan pada minuta
dari Notaris yang membuat akta.
Contoh :
“Tuan PRAKOSA, lahir di Yogyakarta pada tanggal 04-09-
1967(empat September seribu sembilan ratus enam puluh
tujuh), Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di
Jalan Malioboro Nomor.04 Yogyakarta, menurut
keterangannya dalam hal ini bertindak berdasarkan Surat
Kuasa di bawah tangan tertanggal 01-03-1994 (satu Maret
seribu sembilan ratus sembilan puluh empat), yang aslinya
bermeterai cukup telah dijahitkan pada minuta akta saya,
Notaris tertanggal 01-03-1994 (satu Maret seribu sembilan
ratus sembilan puluh empat) Nomor.06: sebagai kuasa dari
dan oleh karena itu untuk serta atas nama Tuan AMRI, lahir di
Yogyakarta pada tanggal 26-04-1957 (dua puluh enam April

18
AHIP

seribu sembilan ratus lima puluh tujuh), Warga Negara


Indonesia, Wiraswasta, bertempat tinggal di Jalan Malioboro
Nomor.03 Yogyakarta”. ---------------------------------------------------
e.2. Akta di bawah tangan yang telah dijahitkan pada minuta
akta dari pengganti Notaris.
Contoh :
“Tuan AGUNG, lahir di Yogyakarta pada tanggal 17-08-1965
(tujuh belas Agustus seribu sembilan ratus enam puluh lima),
Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di Jalan
Sultan Agung Nomor.40 Yogyakarta, menurut keterangannya
dalam hal ini bertindak berdasarkan Surat Kuasa dibawah
tangan tertanggal 02-08-1994 (dua Agustus seribu sembilan
ratus sembilan puluh empat), yang aslinya bermeterai cukup
telah dijahitkan pada minuta akta yang dibuat dihadapan Tuan
JODI, Sarjana Hukum pada waktu itu pengganti saya, Notaris
tertanggal 01-03-1994 (satu Maret seribu sembilan ratus
sembilan puluh empat), Nomor.07; sebagai kuasa dari dan
oleh karena itu untuk dan atas nama tuan MANDRA, lahir di
……. pada tanggal …………….., Warga Negara Indonesia,
Wiraswasta, bertempat tinggal di …………………………..….....

e.3. Akta dibawah tangan yang telah dijahitkan pada minuta


akta dari Notaris lain.
Contoh :
“Tuan TIMBUL, lahir di Yogyakarta pada tanggal 10-05-1969
(sepuluh Mei seribu sembilan ratus enam puluh sembilan),
Warga Negara Indonesia, Wiraswasta, bertempat tinggal di
Jalan Merpati Nomor.03 Yogyakarta, menurut keterangannya
dalam hal ini bertindak berdasarkan surat kuasa dibawah
tangan tertanggal …………………….. yang copie
collationeenya dilekatkan pada minuta akta ini, sebagai
kuasa dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama Tuan
BASUKI, lahir di Yogyakarta pada tanggal 11-05-1979
(sebelas Mei seribu sembilan ratus tujuh puluh sembilan),
bertempat tinggal di Jalan Kapas Nomor.56 Yogyakarta”. ------

5. PENGHADAP SELAKU WAKIL


Yaitu penghadap bertindak mewakili orang/badan lain, tidak
berdasarkan kuasa melainkan berdasarkan UU atau peraturan dasar
dari suatu badan.
Maka untuk memudahkan penghadap selaku wakil dibagi 3, yaitu :

19
AHIP

A. Anak dibawah umur.


B. Orang berada dibawah pengampuan.
C. Badan/perkumpulan (akan diuraikan dalam BAB tersendiri).

A. ANAK DIBAWAH UMUR KEMUNGKINAN ADA DUA :


1. Dibawah Kekuasaan orang tua .
2. Dibawah Perwalian
1).Dibawah Kekuasaan Orang tua :
a. Berdasarkan Pasal 300 ayat 1 jo pasal 307 KUHPerdata
dalam Tindakan pengurusan
contoh Komparisi
“ Tuan AMIR , Lahir di Yogyakarta pada tanggal 10-05-1969
(Sepuluh Mei Seribu sembilan Ratus Enam Puluh Sembilan ),
Warga Negara Indonesia, Pegawai Negeri, Bertempat tinggal di
Jalan Mangga nomor .09 Yogyakarta, menurut keterangannya
dalam hal ini bertindak selaku ayah yang menjalankan
kekuasaan orangtua dari dan oleh karena itu mewakili anaknya
yang masih dibawah umur yaitu HESTI UTAMI , lahir di
Yogyakarta pada tanggal 10-05-1995 (sepuluh mei seribu
sembilan ratus sembilan puluh lima) , Warga Negara Indonesia ,
pelajar, bertempat tinggal sama dengan ayahnya tersebut “.------
b. Suami istri dalam keadaan pisah meja dan ranjang , maka ayah
atau ibu dapat ditunjukan oleh pengadilan untuk menjalankan
kekuasaan orang tua ( pasal 237 KUHPerdata).

Contoh Komparisi :
“Nyonya MERRY, Lahir di Yogyakarta pada tanggal 10-05-1969
(sepuluh Mei seribu sembilan ratus enam puluh sembilan) , Warga
Negara Indonesia , bertempat tinggal di Jalan Beo Nomor 05
Yogyakarta , istri berpisah meja dan tempat tidur dari Tuan JONI ,
Lahir di Yogyakarta pada tanggal 10-03-1963 (Sepuluh Maret
Seribu Sembilan Ratus Enam Puluh Tiga), Warga Negara Indonesia,
Dagang Emas dan Berlian, Bertempat tinggal di................. menurut
keterangan berdasarkan penetapan Pengadilan Negeri Yogyakarta
tertanggal.......... nomor.................., yang kutipan resmi bermeterai
cukup , diperlihatkan kepada saya, Notaris , ditunjuk untuk
melaksanakan kekuasaan orangtua atas anaknya yang lahir dari
perkawinan dengan Tuan JONI tersebut bernama ROCKY, lahir di
Yogyakarta , pada tanggal 10-05-1999 (sepuluh Mei seribu sembilan
ratus sembilan puluh sembilan), Warga Negara Indonesia , Pelajar ,
bertempat tinggal sama denga ibunya tersebut dalam hal ini karena
suaminya tersebut menolak memberikan bantuan , telah diberi ijin
oleh Pengadilan Negeri Yogyakarta , ternyata dari surat penetapan
tertanggal............. nomor............. yang kutipan resminya bermeterai
cukup dilekatkan pada minuta akta ini “.

20
AHIP

c.Untuk tindakan pemilikan, ayah / ibu menjalankan harus mendapat


ijin/kuasa dari pengadilan ( lihat pasal 309 jo 393 KUHPerdata).
Contoh Komparisinya :
“ Tuan AMIR, Lahir di yogyakarta pada tanggal 10-05-1969 ( sepuluh
Mei seribu sembilan ratus enam puluh sembilan ), Warga Negara
Indonesia, Pegawai Negeri, Bertempat tinggal di ........................,
menurut keterangan dalam hal ini bertindak selaku ayah yang
menjalankan kekuasaan orang tua dari dan oleh karena itu mewakilli
anaknya yang masih dibawah umur bernama HESTI, lahir di
Yogyakarta pada tanggal 10-05-1995 (sepuluh mei seribu sembilan
ratus sembilan puluh lima), Warga Negara Indonesia, Pelajar,
bertempat tinggal sama dengan ayahnya tersebut ; untuk melakukan
tindakan hukum dalam akta ini telah mendapat ijin dari Pengadilan
Negeri Yogyakarta, seperti ternyata dari surat penetapan tertanggal
.......................nomor ................ yang kutipan resminya bermeterai cukup
dilekatkan pada minuta ini “. ---------------------------------------------------------

d. Kepentingan Orang Tua bertentangan dengan anaknya , maka


untuk mewakili si anak adalah oranglain yang ditunjuk pengadilan “
Sebagai pengampu istimewa “ ( Pasal 310 KUHPerdata).
Contoh Komparisinya :
“ Tuan BENI , Lahir di yogyakarta pada tanggal 15-01-1968 ( Lima Belas
Januari Seribu Sembilan Ratus enam Puluh Delapan ), Warga Negara
Indonesia, Pengusaha Meubel, bertempat tinggal di ............, menurut
keterangannya dalam hal ini bertindak berdasarkan surat penetapan
Pengadilan Negeri Yogyakarta tertanggal............ nomor................ yang
kutipan resminya bermeterai cukup, dilekatkan pada minuta akta ini,
diangkat untuk mewakili anak yang masih dibawah dibawah umur
bernama ROSA, lahir di yogyakarta pada tanggal 12-05-1998 ( Dua
Belas Mei Seribu Sembilan Ratus Sembilan Puluh Delapan ), Warga
Negara Indonesia, Pelajar, Bertempat tinggal di Jalan Tamansiswa
nomor.23 Yogyakarta; untuk melaksanakan tindakan yang disebut di
dalam akta ini karena kepentingan dari anak tersebut bertentangan
dengan kepentingan ayahnya, Tuan RUSLY, lahir di Yogyakarta pada
tanggal 12-04-1962 ( dua belas April seribu sembilan ratus enam puluh
dua ) , Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di Jalan
Tamansiswa Nomor 11 Yogyakarta “.
Catatan :
Untuk anak yang menerima Hibah, maka orangtua yang menjalankan
kekuasaan orangtua yang menerima Hibah untuk anaknya tidak
diharuskan mendapat ijin terlebih dahulu dari pengadilan hal anak di
bawah perwalian, wali harus memperoleh ijin dari pengadilan kalau
menerima hibah bagi pupilnya ( yang dibawah perwalian ) -------------->
pasal 1685 ayat 2 KUHPerdata.

21
AHIP

2). Anak dibawah umur dibawah perwalian .


a. Anak dibawah umur dibawah perwalian Ayah / Ibu – Ayah / Ibu
sebagai wali dalam hal tindakan pengurusan ( ps 345 KUHPerdata).
Contoh komparisi :
“Tuan BEJO lahir di Yogyakarta pada tanggal 17-05-1965 ( tujuh belas
Mei seribu sembian ratus enam puluh lima ), Warga Negara Indonesia,
Dagang Mobil, bertempat tinggal di Jalan Kemuning Nomor.11
Yogyakarta, menurut keterangannya dalam hal ini bertindak sebagai
orangtua yang masih hidup dan oleh karena itu menurut hukum sebagai
wali dari oleh karena itu mewakili anaknya yang masih dibawah umur
bernama ROSA, Lahir di Yogyakarta pada tanggal 17-05-1995 ( tujuh
belas Mei seribu sembilan ratus sembilan puluh lima ), Warga Negara
Indonesia , Pelajar , bertempat tinggal sama dengan walinya tersebut
diatas “.
b. Ayah / ibu sebagai wali dari anak haram / anak luar kawin yang
diakui untuk tindakan pengurusan.
Contoh komparisi :
“Wanita ROSITA , lahir di Yogyakarta pada tanggal 11-06-1975 (
Sebelas Juni Seribu sembilan ratus tujuh puluh lima ), Warga Negara
Indonesia , Swasta , bertempat tinggal di Jalan Kemuning nomor.11
Yogyakarta , menurut keterangannya dalam hal ini bertindak selaku wali
ibu menurut hukum dari dan oleh karena sah mewakili anaknya yang
masih dibawah umur bernama ROSA, lahir di Yogyakarta pada tanggal
17-05-1995 ( tujuh belas Mei seribu sembilan ratus sembilan puluh lima),
Warga Negara Indonesia , Pelajar , bertempat tinggal sama dengan
ibunya tersebut, yang telah diakui olehnya seperti ternyata dari akta
saya, notaris tertanggal 02-04-2003 ( dua April dua ribu tiga ),
nomor..........
c. Ibu menjadi Wali dan ia kemudian kawin lagi, maka menurut pasal
351 KUHPerdata, suaminya ( yang baru ) menjadi teman wali / wali
pendamping.
ContohKomparisi :
“Nyonya Insinyur ROSI, lahir di Yogyakarta pada tanggal 17-05-1975
(tujuh belas Mei seribu sembilan ratus tujuh puluh lima ), Warga Negara
Indonesia, dan suaminya Tuan BUDI PRAMONO Sarjana Ekonomi, lahir
di Yogyakarta pada tanggal 02-02-1966 ( dua Februari seribu sembilan
ratus enam puluh enam ), kedua-duanya Pegawai Negeri Sipil
bertempat tinggal di Jalan Diponegoro nomor 11 Yogyakarta, menurut
keterangan mereka dalam hal ini bertindak masing-masing dan berturut-
turut sebagai wali ibu dan sebagai teman wali ( wali pendamping ) dari
dan oleh karena itu mewakili anak yang masih dibawah umur bernama
SONI, lahir di Yogyakarta pada tanggal 20-05-1995 ( dua puluh Mei

22
AHIP

seribu sembilan ratus sembilan puluh lima),Warga Negara Indonesia,


Pelajar, bertempat tinggal sama dengan para penghadap, yaitu anak
dari penghadap Nyonya Insinyur ROSI dengan almarhum Tuan
ALEXANDER CHERNENKO”. ---------------------------------

d. Wali yang diangkat oleh orangtua dengan wasiat / testamen


(Pasal 355 jo 331 a sub 2 KUHPerdata).
Contoh Komparisi :
“Tuan TARSAN WIJAYA, lahir di Yogyakarta pada tanggal ----------
03-05-1965 (tiga Mei seribu sembilan ratus enam puluh lima),
Warga Negara Indonesia, menurut ketrangannya dalam hal ini
bertindak berdasarkan pengangkatan almarhum Tuan PAIMAN
WIJAYA dalam wasiatnya tertanggal......................,
nomor........................ yang dibuat dihadapan SUGIARTO Sarjana
Hukum, Notaris di Yogyakarta, yang salinan resminya bermeterai
cukup di perlihatkan kepada saya, Notaris,sebagai wali dari dan
karena itu memiliki anak almarhum Tuan PAIMAN WIJAYA tersebut
bernama TIMBUL WIJAYA, lahir di Yogyakarta pada Tanggal --------
17-05-1995 (tujuh belas Mei seribu sembilan ratus sembilan puluh
lima), Warga Negara Indonesia, Pelajar, bertempat tinggal di Jalan
Cemara nomor.15 Yogyakarta”. ------------------------------------------------
e. Wali yang diangkat oleh Pengadilan.
(Pasal 359 Jo Pasal 362 KUHPerdata).
Contoh Komparisi :
“Tuan Doktorandus WIJAYA KUSUMA dahulu bernama TIO TAN
TIONG, lahir di Semarang pada tanggal 04-01-1965 (empat Januari
seribu sembilan ratus enam puluh lima), Warga Negara Indonesia,
Pengusaha Mebel, bertempat tinggal di jalan Mawar Nomor.06
Yogyakarta, menurut keteranganya dalam hal ini bertindak
berdasarkan penetapan Pengadilan Negeri Yogyakarta tertanggal
……, nomor ……… yang kutipan resminya bermeterai cukup
diperlihatkan kepada saya, Notaris, sebagai wali dari dan oleh
karena itu mewakili anak yang masih dibawah umur bernama
DJONI WIJAYA, lahir di Yogyakarta pada tanggal 17-05-1995 (tujuh
belas Mei seribu sembilan ratus sembilan puluh lima), Warga
Negara Indonesia, Pelajar, bertempat tinggal di ……….., bahwa
penghadap sebagai wali telah mengucapkan sumpah dihadapan
Balai Harta Peninggalan di Yogyakarta pada tanggal …………
sesuai ketentuan Pasal 362 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata”.

Catatan :
- Dalam hal Wali melakukan tindakan bersifat pemilikan, maka harus
mendapatkan persetujuan / ijin dari pengadilan Negeri.

23
AHIP

- Wali dalam hal menerima hibah untuk pupilnya harus mendapat ijin
dari Pengadilan (Pasal 309 Jo 393 jo 1685 KUHPerdata).
Dalam hal Wali melakukan tindakan bersifat kepemilikan, maka
harus mendapatkan persetujuan/ijin dari pengadilan.
Contoh Komparisinya : seperti diatas dan ditambah kalimat sebagai
berikut :
“………………………………; untuk melakukan tindakan hukum
dalam akta ini telah mendapat ijin dari Pengadilan Negeri
Yogyakarta, seperti ternyata dari penetapannya tertanggal …….,
nomor …….. yang salinan resminya bermeterai cukup dilekatkan
pada minuta akta ini”.-------------------------------------------------------------

f. Kepentingan Anak bertentangan dengan kepentingan Wali


(Pasal 370 ayat 1 KUHPerdata).
“Tuan AGUSTUS, lahir di Yogyakarta pada tanggal 05-08-1965 (lima
Agustus seribu sembilan ratus enam puluh lima), Warga Negara
Indonesia, Anggota Balai Harta Peninggalan di Yogyakarta,
bertempat tinggal di ………….., menurut keterangannya dalam hal ini
bertindak dalam jabatannya tersebut diatas, berdasarkan resolusi
Balai Harta Peninggalan tersebut tertanggal ………… Nomor
……………, yang salinan resminya bermeterai cukup, dilekatkan
pada minuta akta ini, oleh karena itu sah mewakili Balai Harta
Peninggalan tersebut yang didalam hal ini mengamat-amati
kepentingan anak bernama RUDI WIJAYA, lahir di Yogyakarta pada
tanggal 17-05-1995 (tujuh belas Mei seribu sembilan ratus sembilan

puluh lima), Warga Negara Indonesia, Pelajar, bertempat tinggal di


…………, karena kepentingannya bertentangan dengan walinya
Tuan Insinyur BUDI WIJAYA, lahir di Yogyakarta pada tanggal
15-05-1965 (lima Mei seribu sembilan ratus enam puluh lima), Warga
Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di
…………………....................................................................................

B. ORANG YANG BERADA DIBAWAH PENGAMPUAN.


Orang yang berada di bawah pengampuan (curatele) yaitu setiap
orang dewasa yang berada dalam keadaan dungu, sakit ingatan,
mata gelap dan orang yang boros (Pasal. 433 KUHPerdata.)
a. Pengampuan yang telah dinyatakan oleh Pengadilan, dalam
hal tindakan pengurusan (Pasal. 449 KUHPerdata).
Contoh Komparisi :

24
AHIP

“ Tuan WIJAYA, lahir di Yogyakarta pada tanggal 20-08-1962


(dua puluh Agustus seribu sembilan ratus enam puluh dua),
Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di
……………………….. , menurut keterangannya dalam hal ini
bertindak sebagai pengampu dari dan oleh karena itu mewakili
Tuan Kancil Wijaya, lahir di Yogyakarta pada tanggal 21-02-1958
(dua puluh satu Februari seribu sembilan ratus lima puluh
delapan), Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal
di…………………………., yang oleh Pengadilan Negeri
Yogyakarta di taruh di bawah pengampuan, seperti ternyata dari
surat Penetapannya tertanggal …………………. Nomor.............
yang kutipan resminya bermaterai cukup diperlihatkan kepada
saya, Notaris.

b. Pengampuan sedang dimintakan pada Pengadilan Negeri, maka


yang bertindak adalah Pengurus Sementara (Provisioneele
Bewindvoerder) dalam hal pengurusan.
Contoh Komparisinya :
“Tuan TONI WIJAYA, lahir di Yogyakarta pada tanggal 10-04-
1956 (sepuluh April seribu sembilan ratus lima puluh enam),
Warga Negara Indonesia, Pengusaha Batik, bertempat tinggal di
…………………., menurut keterangannya dalam hal ini bertindak
berdasarkan surat Penetapan Pengadilan Negeri Yogyakarta
tertanggal………………………., Nomor …………………., yang
kutipan resminya, bermeterai cukup di perlihatkan kepada saya,
Notaris selaku Pengurus sementara (Provisioneele
Bewindvoerder) dari dan karena itu mewakili Tuan Rudi WIJAYA,
lahir di………. pada tanggal………, Warga Negara Indonesia,
Swasta, bertempat tinggal di……………………., yang proses
pengampuannya sedang di periksa oleh Pengadilan Negeri
tersebut diatas”. ----------------------------------------------------------------

c. Kepentingan Curandus bertentangan dengan pengampuannya,


maka dalam hal ini di wakili oleh Balai Harta Peninggalan, untuk
tindakan pengurusan (Pasal, 449 ayat 3 KUHPerdata).
Contoh Komparisinya :
“Tuan SUMIAJI, lahir di Yogyakarta pada tanggal 14-06-1958 (empat
belas Juni seribu sembilan ratus lima puluh delapan), Warga Negara
Indonesia, Sarjana Ekonomi, Anggota Komisaris Balai Harta
Peninggalan Yogyakarta, bertempat tinggal di……………., menurut
keterangannya dalam hal ini bertindak berdasarkan resolusi Balai Harta
Peninggalan tersebut tertanggal …………….., Nomor ……………, yang
salinan resminya bermeterai cukup, dilekatkan pada minuta akta ini,
sebagai wakil dari Balai Harta Peninggalan tersebut yang dalam hal ini
diwakilinya sebagai pengampu pengawas dari dan oleh karena itu
mengamati kepentingan Tuan BENI WIJAYA, lahir di Yogyakarta pada
tanggal 22-02-1965 (dua puluh dua Februari seribu sembilan ratus enam
puluh lima), Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal
di………………., karena kepentingannya bertentangan dengan

25
AHIP

kepentingan pengampuannya Tuan ALEXANDER WIJAYA, Swasta,


bertempat tinggal di………… -------------------------------------------------------
d. Dalam hal Pengampu maupun Pengampu Pengawas mewakili
Curandus untuk tindakan pemilikan, maka harus mendapat ijin /
kuasa dari Pengadilan (Pasal 452 Jo 393 KUHPerdata).
Komparisinya seperti tersebut diatas ditambah kalimat sebagai
berikut ;
“………………………., dan untuk melakukan tindakan hukum dalam akta
ini telah mendapat ijin dari Pengadilan Negeri Yogyakarta, seperti
ternyata dari surat Penetapannya tanggal ……………… Nomor …………
yang aslinya bermeterai cukup dilekatkan pada minuta akta ini--------------
6. PIHAK DALAM KEADAAN KHUSUS.
a.Pelaksana Wasiat (Exsecutor testamenter, Psl. 1005 KUHPerdata).
Komparisi :
“Tuan SADEWA, lahir di Yogyakarta pada tanggal 12-08-1967 (dua
belas Agustus seribu sembilan ratus enam puluh tujuh), Warga
Negara Indonesia, Karyawan Swasta, bertempat tinggal di
……………….., menurut keterangannya dalam hal ini bertindak
selaku pelaksana wasiat dari Tuan ASWATAMA, waktu hidupnya
Pedagang, meninggal di Yogyakarta tempat tinggalnya terakhir
pada tanggal ……….. seperti ternyata dari akta wasiatnya
tertanggal ….… Nomor ……… yang dibuat di hadapan saya, Notaris. ---
b. Suami sebagai pengurus harta persatuan (Pasal 124 KUHPerdata),
tetapi dapat diperjanjikan bahwa isteri harus memberi persetujuan
untuk memindahkan atau memberati harta persatuan tertentu
(Pasal 140 ayat 3).
Persetujuan isterinya bisa turut menghadap Notaris atau
persetujuan tertulis.
Contoh Komparisi(Psl. 124 KUHPerdata) :
“ Tuan BEDJO, lahir di Yogyakarta pada tanggal 15-03-1965 (lima belas
Maret seribu sembilan ratus enam puluh lima), Warga Negara Indonesia,
Pengusaha Perbengkelan, bertempat tinggal di ……………….., menurut
keterangannya dalam hal ini bertindak sebagai pengurus harta persatuan
karena perkawinannya dengan Nyonya TRIMBIL, lahir di Yogyakarta pada
tanggal 21-06-1967 (dua puluh satu Juni seribu sembilan ratus enam puluh
tujuh), Warga Negara Indonesia, Ibu Rumah Tangga, bertempat tinggal
yang sama dengan suaminya tersebut diatas. “

Contoh Komparisi (Pasal 140 ayat 3 KUHPerdata).


“Tuan BEDJO, lahir di Yogyakarta pada tanggal 05-08-1965 (lima Agustus
seribu sembilan ratus enam puluh lima), Warga Negara Indonesia,
Pedagang, bertempat tinggal di…………….., menurut keterangannya

26
AHIP

dalam hal ini bertindak sebagai pengurus harta persatuan karena


perkawinannya dengan Nyonya TRIMBIL, lahir di Yogyakarta pada tanggal
03-02-1972 (tiga Februari seribu sembilan ratus tujuh puluh dua), Warga
Negara Indonesia, Karyawati Swasta, bertempat tinggal yang sama
dengan suaminya tersebut diatas dan telah diadakan perjanjian harta
kawin, dimana untuk memindahkan harta persatuan tertentu harus
mendapat persetujuan isterinya, seperti ternyata dari akta nomor
………….. tertanggal ……………………………… yang di buat dihadapan
saya, Notaris; dan untuk itu turut menghadap kepada saya, Notaris Nyonya
TRIMBIL tersebut diatas memberikan persetujuan suaminya.” ----------------
Catatan :
Walaupun ada persetujuan harta untuk tindakan yang bersifat kepemilikan,
maka suami harus disetujui oleh isterinya atau isteri yang dibantu
suaminya.
C. Pengurus harta peninggalan ( bewindvoerder ), Pasal 1019
KUHPerdata.
Contoh komparisinya :
“Tuan BASUKI, lahir di Yogyakarta pada tanggal 12-04-1967 (dua belas
April seribu sembilan ratus enam puluh tujuh), Warga Negara Indonesia,
Pedagang Emas, bertempat tinggal di ……………., menurut
keterangannya dalam hal ini bertindak selaku pengurus harta peninggalan
dari Tuan POLO, yang telah meninggal dunia di ………….., pada tanggal
………….., tempat tinggalnya yang terakhir, yang di hibah wasiatkan
kepada Nona YATI, lahir di Yogyakarta, pada tanggal 17-08-1979 (tujuh
belas Agustus seribu sembilan ratus tujuh puluh sembilan), Warga Negara
Indonesia, Mahasiswi, bertempat tinggal di …………., seperti ternyata dari
akta tanggal ……………., Nomor …………..; dan pengangkatan
penghadap sebagai pengurus harta peninggalan, ternyata dari akta tanggal
…………….., Nomor ………………., yang kedua-duanya dibuat di hadapan
saya, Notaris.” -----------------------------------------------------------------------------

e. Anak yang masih dalam kandungan (Pasal 2 jo Pasal 348


KUHPerdata).
Balai Harta Peninggalan menjadi CURATRICE dari anak dalam
kandungan.
Contoh Komparisinya :
“Tuan Mangkuwanito, lahir di Yogyakarta, pada tanggal 19-01-1958
(sembilan belas Januari seribu sembilan ratus lima puluh delapan),
Warga Negara Indonesia, Anggota Balai Harta Peninggalan
Yogyakarta, bertempat tinggal di ……………….., menurut keterangannya
dalam hal ini bertindak dalam kedudukannya tersebut di atas, demikian
berdasarkan resolusi Balai Harta Peninggalan tersebut, tanggal
……………. nomor …………….., yang salinannya bermeterai cukup,
dilekatkan pada minuta akta ini, sebagai curator atas anak yang
masih dalam kandungan Nyonya TANTI, lahir di Yogyakarta, pada

27
AHIP

tanggal 04-04- 1972 (empat April seribu sembilan ratus tujuh puluh dua),
Warga Negara Indonesia, Ibu Rumah Tangga, bertempat tinggal di
……………, janda dari Tuan ATMA WIJAYA yang pada waktu hidupnya
pedagang, bertempat tinggal terakhir di …………… dan telah meninggal
dunia pada tanggal ………..” --------------------------------------------------------

Catatan :
- disini tidak dikatakan “mewakili”
- curator tidak mewakili bayi yang masih berada di dalam kandungan,
karena bayi itu masih belum merupakan subyek hukum, belum ada
sebagai orang. Kepentingan bayi yang menghendaki.

e. Handlichting (Pendewasan Terbatas)


- Persyaratan harus sudah berumur 18 tahun.
- Dengan Penetapan Pengadilan.
Contoh :
“Tuan ADI NUGROHO, lahir di Yogyakarta pada tanggal 02-02-1958 (dua
Februari seribu sembilan ratus lima puluh delapan), Warga Negara
Indonesia, Pengusaha Pabrik Tegel, bertempat tinggal di Jalan Diponegoro
Nomor. 40 Yogyakarta, menurut keterangannya, kepadanya oleh
Pengadilan Negeri Yogyakarta dengan penetapannya tertanggal …………,
Nomor ……….., yang kutipan resminya bermeterai cukup, diperlihatkan
kepada saya, Notaris telah diberikan wewenang untuk menjalankan pabrik
tegel dan memperdagangkannya.” -----------------------------------------------------

f. Venia Aetatis (Pendewasaan Penuh), Pasal 420, 421 KUHPerdata.


Persyaratan harus sudah berumur 20 tahun.
Contoh Komparisi :
“Tuan ADI NUGROHO, lahir di Yogyakarta, pada tanggal 10-05-1969
(sepuluh Mei seribu sembilan ratus enam puluh sembilan), Warga
Negara Indonesia, Pengusaha, bertempat tinggal di Jalan Senopati
Nomor. 20 Yogyakarta, yang menerangkan ia telah dinyatakan dewasa
penuh dengan surat pernyataan pendewasaan oleh Pengadilan Negeri
Yogyakarta dengan penetapannya tertanggal …………….. Nomor ……”
g. Bertindak untuk orang yang tidak berada di tempat (afwezigheid).
Contoh komparisi :
“Tuan ADI WIJAYA, lahir di Yogyakarta, pada tanggal 10-05-1969
(sepuluh Mei seribu sembilan ratus enam puluh sembilan), Warga
Negara Indonesia, Pengusaha, bertempat tinggal di Jalan Dermaga
Nomor. 1 Yogyakarta, menurut keterangannya dalam hal ini bertindak
dalam kedudukannya sebagai bewindvoerder (penguasa harta dan
kepentingan) untuk mengurus harta dan kepentingan serta mewakili
hak-hak dan kewajiban-kewajiban dari orang yang tidak berada di
tempat bernama Tuan AMIR; sebagai demikian diangkat oleh
Pengadilan Negeri Yogyakarta dengan surat Penetapan tertanggal
……………, Nomor …………, yang kutipan resminya bermeterai cukup,
diperlihatkan kepada saya, Notaris.” ----------------------------------------------

28
AHIP

h. ZAAKWAARNEMER (Pengurus Sukarela)


Contoh Komparisi :
“Tuan Doktorandus ATMO PRASOJO, lahir di Yogyakarta, pada tanggal
12-08-1962 (dua belas Agustus seribu sembilan ratus enam puluh
dua), Warga Negara Indonesia, Wiraswasta, bertempat tinggal di Jalan
Menur Nomor. 25, Baciro, Yogyakarta, menurut keterangannya dalam
hal ini bertindak sebagai Zaakwaarnemer (negotorium gestor) dari Tuan
EKO YANTO Sarjana Hukum, lahir di Yogyakarta pada tanggal ...,
Dosen, bertempat tinggal di Jalan Mawar Nomor. 20, Baciro,
Yogyakarta, yang pada saat sekarang sedang berada di luar negeri.” ----

i. Bewindvoerder atas harta yang di legaatkan


Contoh :
“Tuan ATMO, lahir di Yogyakarta pada tanggal 10-05-1969 (sepuluh
Mei seribu sembilan ratus enam puluh sembilan), Warga Negara
Indonesia, Dagang, bertempat tinggal di Jalan Yos Sudarso Nomor.
1, Kota Baru, Yogyakarta, menurut keterangannya dalam hal ini ini
bertindak dalam kedudukannya sebagai bewindvoerder (penguasa
harta) dari harta peninggalan Nyonya BUDIATI yang telah meninggal
dunia di Yogyakarta, tempat tinggalnya terakhir pada tanggal
…………….., harta peninggalan mana telah dihibah wasiatkannya
kepada Nona SUSI, lahir di Yogyakarta pada tanggal 01-01-1978 (satu
Januari seribu sembilan ratus tujuh puluh delapan), Warga Negara
Indonesia, Mahasiswa, bertempat tinggal di Jalan Dokter Sutomo
Nomor. 12 Yogyakarta, dengan surat wasiat tertanggal ………..
Nomor …….. yang dibuat dihadapan saya, Notaris, dalam surat
wasiat mana Tuan ATMO tersebut telah diangkat sebagai
bewindvoerder (penguasa harta) atas harta yang telah dihibah
wasiatkan kepada Nona SUSI tersebut.” -----------------------------------------

j. Kurator dalam Kepailitan


Contoh :
“Tuan ALI Sarjana Hukum, lahir di Yogyakarta pada tanggal 05-05- 1967
(lima Mei seribu sembilan ratus enam puluh tujuh), Warga
Negara Indonesia, Advokat, bertempat tinggal di ………………….,
menurut keterangannya dalam hal ini bertindak dalam
kedudukannya sebagai curator dalam kepailitan Tuan BONDAN, lahir
di ……………., pada tanggal ……….., Pengusaha, bertempat
tinggal di …………………….., sebagai demikian diangkat dengan
penetapan Pengadilan Niaga Jakarta tanggal ……………….., Nomor
……………, yang salinan resminya bermeterai cukup diperlihatkan
kepada saya, Notaris.” ---------------------------------------------------------------

29
AHIP

k. Orang yang diberikan Penundaan Pembayaran (Surseance Van


Betaling).
Contoh :
“Tuan Insinyur AGUS, lahir di Yogyakarta pada tanggal 17-08-1964
) yang namanya akan disebut dan : ----------------------------------------------
“Tuan ALI Sarjana Hukum, lahir di Yogyakarta pada tanggal 15-07- 1959
(lima belas Juli seribu sembilan ratus lima puluh sembilan), Warga
Negara Indonesia, Advokad, bertempat tinggal di …………, yang
menerangkan telah diangkat oleh Pengadilan Niaga yang telah
disebut diatas menjadi bewindvoerder (kuasa harta dan
kepentingan) agar bersama dengan penghadap Tuan Insinyur
AGUS melakukan pengurusan (beheer) atas harta dan
kepentingannya dan sebagai demikian untuk perbuatan yang akan
disebut bertindak memberikan bantuan kepada Tuan Insinyur
AGUS.” ---------------------------------------------------------------------------------

30
AHIP

BAB V
BADAN / PERKUMPULAN

1. PERSEROAN TERBATAS
Di dalam pembuatan komparisi PT perlu mendapatkan perhatian
yang sungguh-sungguh karena komparisi untuk PT harus sesuai apa
yang diatur dalam anggaran dasarnya. Jadi setiap akan membuat
komparisi PT harus berdasarkan Anggaran Dasarnya sebab didalam
Anggaran Dasarnya diatur siapa yang berwenang untuk mewakili PT
biasanya direksi. Yang mewakili Direksi kemungkinan satu atau dua
atau lebih Direktur.
Kemungkinan untuk tindakan tertentu direksi/direktur harus
mendapat persetujuan dari seorang komisaris atau komisaris utama
atau dewan komisaris atau rapat umum pemegang saham.
Membuat komparisi PT harus diperhatikan :
1.Akta pendirian/Anggaran Dasarnya
2.Ditanyakan apakah ada perubahan
3.Banyak variasi sesuai pengaturan Anggaran Dasarnya sebab di dalam
Anggaran Dasarnya ditentukan siapa-siapa yang berhak mewakili PT.
Kalau komparisi tidak sesuai dengan maksud Anggaran Dasar
maka PT tersebut tidak terikat mengenai isi akta yang dibuat. Pada
umumnya PT

diwakili oleh Direksi apabila ada lebih dari seorang direktur dan untuk tindakan
tertentu direksi/ direktur harus mendapat persetujuan tertentu, mungkin
persetujuan itu dari seorang komisaris atau dewan komisaris atau sekurang-
kurangnya dua orang komisaris atau persetujuan RUPS tergantung dari
kententuan Anggaran Dasarnya.
KOMPARISI
PT. Dengan Satu Direktur dan Untuk
Tindakan Tanpa Pembatasan
“Tuan BEDJO, lahir di Yogyakarta pada tanggal 10-05-1969 (sepuluh
Mei seribu sembilan ratus enam puluh sembilan) Warga Negara
Indonesia, Direktur Perseroan Terbatas yang akan disebut di bawah,
bertempat tinggal di …………….., menurut keterangannya dalam hal
ini bertindak dalam jabatannya tersebut di atas dari dan oleh karena
itu sah mewakili Perseroan Terbatas “PT. Janur Kuning”,
berkedudukan di Yogyakarta berdasarkan pasal 8 Ayat 1 Anggaran
Dasarnya tertanggal…….. Nomor ……, yang dibuat dihadapan Tuan
ALI, Sarjana Hukum, Notaris di Surakarta yang salinan resminya
bermeterai cukup diperlihatkan kepada saya , Notaris, yang telah

31
AHIP

disahkan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik


Indonesia dengan keputusannya tertanggal…….. Nomor………dan
telah dimuat dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia
tertanggal……….. Nomor………. “--------------------------------------------

KOMPARISI
Ada Satu (1) Direktur Dengan Pembatasan, Dimana
Dalam PT. Tersebut Ada Satu (1) Komisaris
Dan Persetujuan Komisaris Tersebut
Dengan Akta Dibawah Tangan
“Tuan TIMBUL, Lahir di Yogyakarta pada tanggal 05-08-1965 (lima
Agustus seribu sembilan ratus enam puluh lima), Warga Negara
Indonesia, Direktur Perseroan Terbatas, yang akan disebut di bawah,
bertempat tinggal di Jalan Taman Siswa Nomor.21, menurut
keterangannya dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut
diatas dari dan oleh karena itu mewakili Perseroan Terbatas “P.T
JANUR KUNING”, berkedudukan di Yogyakarta berdasar Pasal 8
ayat 1 Anggaran Dasarnya tertanggal 12-04-2003 (dua belas April
dua ribu tiga), Nomor.05, yang dibuat dihadapan Tuan RIBUT,
Sarjana Hukum, Notaris di Surakarta yang salinan resminya
bermeterai cukup, diperlihatkan kepada saya, Notaris yang telah
mendapat pengesahan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan keputusannya tertanggal………………,
Nomor ……………. dan dimuat dalam Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia tertanggal ………….. Nomor………..…; dan
untuk melaksanakan tindakan hukum dalam akta ini telah mendapat
persetujuan komisaris satu-satunya dari perseroan terbatas tersebut
di atas, sebagaimana ternyata dari akta dibawah tangan tertanggal
……………………….. Nomor……… bermeterai cukup yang
dilekatkan pada minuta akta ini, sedemikian untuk memenuhi pasal 8
ayat 2 Anggaran Dasarnya”.----------------------------------------------------
Catatan : jika lebih dari satu komisaris cukup disebut dengan para
komisaris.
KOMPARISI
Direktur Berhalangan Dan Ada Dua Komisaris
Yang Mewakili
“Tuan GUNA WIJAYA, Bachelor Of Art, lahir di Yogyakarta pada
tanggal 05-08-1965 (lima Agustus seribu sembilan ratus enam puluh
lima), Warga Negara Indonesia, dan Tuan TARSAN Bachelor Of
Science, lahir di Yogyakarta pada tanggal 04-05-1965 (empat Mei
seribu sembilan ratus enam puluh lima), Warga Negara Indonesia,

32
AHIP

keduanya Komisaris Perseroan Terbatas yang akan disebut


dibawah, bertempat tinggal di Yogyakarta, masing-masing dan
berturut-turut di Jalan Pahlawan Nomor.04 Yogyakarta dan Jalan
Pahlawan 12 Yogyakarta, menurut keterangan mereka dalam hal ini
bertindak masing-masing dalam jabatanya tersebut di atas dari
Perseroan Terbatas yang akan disebut karena pada saat ini Direktur
satu-satunya dari Perseroan Terbatas yang akan di sebut
berhalangan menjalankan jabatannya, maka para penghadap
bersama-sama sah mewakili Perseroan “PT.JANUR KUNING”,
berkedudukan di Yogyakarta, berdasarkan Pasal 8 ayat 3 Anggaran
Dasarnya yang dibuat di hadapan Tuan SUGIARTO, Sarjana Hukum
Notaris di Yogyakarta dibawah Nomor
…………….tertanggal………..… yang salinan resminya bermeterai
cukup di perlihatkan saya ,Notaris dan telah mendapat pengesahan
dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan keputusanya tertanggal……..Nomor……. dan dimuat dalam
Tambahan berita Negara Republik Indonesia
tertanggal………..Nomor…..”---------------------------------------------------
KOMPARISI
Ada Dua Direktur Tetapi Yang Menghadap Seorang
Direktur Dan Tidak Ada Pembatasan
“Tuan Insinyur BEDJO, lahir di Yogyakarta, pada tanggal 05-08-1965
(lima Agustus seribu sembilan ratus enam puluh lima), Warga
Negara Indonesia, Direktur Utama Perseroan Terbatas yang akan
disebut, bertempat tinggal di Jalan Kusuma Nomor.45 Yogyakarta,
menurut keterangannya dalam hal ini bertindak dalam jabatanya
tersebut di atas sedemikian mewakili direksi dari dan oleh karena itu
mewakili Perseroan Terbatas “PT. JANUR KUNING”, berkedudukan
di Yogyakarta, berdasarkan Pasal 10 Anggaran Dasarnya
tertanggal………Nomor…………… yang dibuat dihadapan Tuan
EKOYANTO, Sarjana Hukum, Notaris di Yogyakarta yang salinan
resminya bermeterai cukup diperlihatkan kepada saya, Notaris, yang
telah mendapat pengesahan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan keputusannya tertanggal………………..
Nomor……………. dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita
Negara Republik Indonesia, tertanggal …………..……..
Nomor…..…….---------------------------------------------------------------------

Komparisi dalam PT ada dua Direktur tapi yang menghadap


hanya seorang direktur dan dalam Anggaran Dasar direktur
mewakili PT dengan pembatasan untuk melakukan sesuatu
perbuatan harus mendapat persetujuan komisaris.
Dalam PT ada 2 orang komisaris dan dalam hal ini direktur
mendapat persetujuan dari komisaris dengan akta Notariil.

33
AHIP

Komparisinya :
“Tuan SUSILO, lahir di Yogyakarta, pada tanggal 05-08-1965
(lima Agustus seribu sembilan ratus enam puluh lima), Warga
Negara Indonesia, Direktur Utama Perseroan Terbatas yang akan
disebut, bertempat tinggal di Jalan Diponegoro Nomor.43
Yogyakarta, menurut keterangannya dalam hal ini bertindak
dalam jabatannya tersebut di atas, sedemikian mewakili direksi
dari dan oleh karena itu mewakili Perseroan Terbatas “PT.JANUR
KUNING”, berkedudukan di Yogyakarta, berdasarkan Pasal 10
Anggaran Dasarnya yang di buat di hadapan Tuan EKO, Sarjana
Hukum, Notaris di Semarang, di bawah Nomor…………....
Tertanggal .............................……….…
yang salinan resminya bermeterai cukup di perlihatkan kepada
saya Notaris yag telah mendapat pengesahan Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan keputusanya
tertanggal…………… Nomor….… dan telah dimuat dalam
Tambahan Berita Negara Republik Indonesia tertanggal
…………… Nomor………..; untuk melakukan tindakan hukum
dalam akte ini telah mendapat persetujuan dari dua komisaris
tersebut di atas, sebagaimana ternyata dari akta saya, Notaris
tertanggal ……. Nomor……. sedemikian untuk memenuhi Pasal
11 ayat 5 Anggaran Dasarnya.

Komparisi dalam PT. Ada dua direktur bersama-sama menghadap


pada Notaris dan tidak memerlukan persetujuan dari organ lain.
Komparisinya:
A. Tuan JOKO, lahir di Yogyakarta pada tanggal 15-08-1975 (lima
belas Agustus seribu sembilan ratus tujuh puluh lima), Warga
Negara Indonesia, Direktur Utama Perseroan Terbatas yang akan
disebut, bertempat tinggal di Jalan Manggis Nomor.56
Yogyakarta; --------------------------------------------------------------------
B. Tuan AMIR, lahir di Yogyakarta pada tanggal 04-07-1965
(empat Juli seribu sembilan ratus enam puluh lima), Warga
Negara Indonesia ,Direktur perseroan yang akan disebut,
bertempat tinggal di Jalan Mangga Nomor.23 Yogyakarta.
Menurut keterangan mereka dalam hal ini bertindak masing-
masing dan berturut-turut dalam jabatanya tersebut di atas
dan sedemikian bersama-sama mewakili direksi dari dan oleh
karena itu sah mewakili Perseroan Terbatas “PT. IDAMAN”,
berkedudukan di Yogyakarta, berdasarkan Pasal 10 Anggaran
Dasarnya yang dibuat dihadapan Nyonya RATNA , Sarjana
Hukum, Notaris di Surakarta dibawah Nomor………
tertanggal…….. yang salinan resminya bermeterai cukup
diperlihatkan kepada saya,Notaris, yang telah mendapat
pengesahan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia tertanggal……….. Nomor…….. dan telah

34
AHIP

diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik


Indonesia tertanggal ......... Nomor .........
Komparisi dalam PT Ada dua direktur dan ada satu komisarias.
Dua direktur dan dalam Anggaran Dasar tersebut harus
mendapat persetujuan Komisaris dan dalam PT tersebut ada
satu komisaris.Satu komisarisnya datang pada Notaris untuk
memberikan persetujuan.
Contoh Komparisinya :
A. Tuan JOKO, lahir di Yogyakarta pada tanggal 05-08-1965
(lima Agustus seribu sembilan ratus enam puluh lima), Warga
Negara Indonesia, Direktur Utama Perseroan Terbatas yang
akan disebut, bertempat tinggal di Jalan Arjuna Nomor.89
Yogyakarta; ------------------------------------------------------------------
B. Tuan AMIR, lahir di Yogyakarta pada tanggal 09-08-1975
(sembilan Agustus seribu sembilan ratus tujuh puluh lima),
Warga NegaraIndonesia, DirekturPerseroan yang akan
disebut, tinggal di Jalan Kapas Nomor 28 Yogyakarta. ----------
Menurut keterangan mereka dalam hal ini bertindak masing-
masing dan berturut-turut dalam jabatannya tersebut diatas
dan sedemikian bersama-sama mewakili direksi dari dan oleh
karena itu sah mewakili Perseroan Terbatas “PT. IDAMAN”,
berkedudukan di Yogyakarta, berdasarkan Pasal 10 Anggaran
Dasarnya yang dibuat dihadapan Nyonya RATNA, Sarjana
Hukum, Notaris di Kudus dibawah nomor …….. tertanggal.......
yang salinan resminya bermeterai cukup diperlihatkan kepada
saya, Notaris dan mendapat pengesahan Menteri Hukum Dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusannya
tertanggal……Nomor ….dan telah diumumkan dalam
Tambahan Berita Negara Republik Indonesia tertanggal..
Nomor…dan untuk melakukan tindakan hukum dalam akta ini
telah mendapat persetujuan dari seorang Komisaris
Perseroan Terbatas tersebut, yaitu Tuan ADI, lahir di
Yogyakarta pada tanggal 10-05-1969 (sepuluh Mei seribu
sembilan ratus enam puluh sembilan), Warga Negara
Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di Jalan Malio
Nomor.398 Yogyakarta, yang turut menghadap pula kepada
saya, Notaris, menurut keterangannya dalam hal ini bertindak
dalam jabatannya selaku Komisaris dari Perseroan Terbatas
tersebut di atas, dengan ini memberikan persetujuan atas
tindakan Direksi Perseroan Terbatas sebagaimana diuraikan
di atas, guna memenuhi Pasal 15 Anggaran Dasarnya.”-------
WEWENANG DIREKSI
Didalam AD suatu PT diatur wewenang Direksi dan
diatur pula wewenang Dewan Komisaris.
Misalnya, didalam PT ada 4 Direktur dan didalam Anggaran
Dasarnya tidak disebutkan tanpa adanya pembatasan dimana

35
AHIP

Direksi yang diwakili oleh seseorang atau lebih direktur tetapi


untuk tindakan tertentu, misal meminjam uang, direksi tidak
memerlukan persetujuan komisaris tetapi semua direktur harus
bertindak bersama-sama.
Untuk komparisi dalam perjanjian pinjam uang atau
menjaminkan barang bergerak/ tidak bergerak milik PT harus
menyebut kehadiran 4 direkturnya dengan ketentuan
diperbolehkannya salah seorang atau lebih irektur diwakili
dengan kuasa sepanjang hal itu tidak dilarang dalam AD-nya.
Di dalam AD PT direktur dapat menguasakan kepada
seseorang untuk mewakili PT guna menandatangani akta
tertentu. Untuk kepala/ pimpinan cabang dari PT juga dibuatkan
kuasa dari direksi. Untuk tindakan tertentu direksi memerlukan
persetujuan dari RUPS. Persetujuan itu mungkin saja harus
diberikan setiap kali akan dilaksanakan tindakan itu, ada pula
persetujuan itu diberikan untuk perbuatan tertentu baik yang
akan dilakukan maupun yang sudah dilakukan.

PERSETUJUAN KOMISARIS
Didalam Perseroan Terbatas kemungkinan satu (1)
Komisaris atau lebih dari satu (1) Komisaris. Kalau ada lebih dari satu
Komisaris mungkin disebut para Komisaris. Apabila ada lebih dari satu
(1) Komisaris, mungkin gelarnya masing-masing tetap Komisaris atau
diberi gelar lain yaitu Komisaris Utama, Presiden Komisaris I,
Komisaris II, dan sebagainya.
Di dalam memberikan persetujuan Komisaris didalam
Anggaran Dasar suatu Perseroan Terbatas juga mengatur
bermacam-macam.
1. Harus dengan persetujuan tertulis.
2. Harus hadir di dalam pembuatan akta.
3. Boleh dengan persetujuan tertulis dan boleh pula turut hadir.
4. Harus dengan persetujuan tidak disebut caranya.
Jadi supaya tidak ada kesalahan pembuatan komparisi harus
diperhatikan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas tersebut.
Di dalam Anggaran Dasar bisa hanya disebut dengan persetujuan
tertulis saja, maka persetujuan bisa dibuatkan akta dibawah tangan atau
otentik.
Pimpinan Cabang Perseroan Terbatas Bertindak Atas Kekuatan
Kuasa Yang Diperolehnya Dari Direksi Khusus Untuk Satu
Tindakan.

36
AHIP

Komparisinya:
“Tuan ADRIANUS, lahir di Yogyakarta pada tanggal 10-05-1969
(sepuluh Mei seribu sembilan ratus enam puluh sembilan), Warga
Negara Indonesia, Pimpinan Cabang di Yogyakarta dari
Perseroan Terbatas yang akan disebut, bertempat tinggal di
………………. , menurut keterangannnya dalam hal ini bertindak
berdasarkan surat kuasa yang dibuat dibawah tangan tertanggal
…………….., Nomor……………………, yang aslinya bermeterai
cukup, dilekatkan pada minuta akta ini sebagai kuasa direksi dari
dan oleh karena itu sah mewakili Perseroan Terbatas “PT. ANGIN
RIBUT”, berkedudukan di Jakarta, sesuai Pasal 9 Anggaran
Dasarnya yang dibuat dihadapan Nyonya Ratna, Sarjana Hukum,
Notaris di Jakarta, dibawah Nomor………………,
tertanggal……………., yang salinan resminya bermeterai cukup
diperlihatkan kepada saya, Notaris yang telah --------------
mendapat pengesahan Menteri Hukum Dan Hak Asasi,
Manusia dengan keputusanya tertanggal……..Nomor……. dan
telah dimuat dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia
tertanggal ……,Nomor……………………………….

Catatan :
Untuk tindakan yang sering terjadi misalnya untuk-------------
menandatangani perjanjian kredit .----------------------------------
Misalnya PT itu adalah Bank, maka tidak praktis kalau setiap
kali harus dibuat surat kuasa, maka sebaiknya kuasa itu
dibuat kuasa untuk menandatangani semua akta perjanjian
kredit dengan pihak manapun yang akan atau sudah
menjadi Nasabah PT tersebut. Untuk itu dibuatkan kuasa
Notariil.

Komparisi Direksi mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris


(Direksi membuat edaran yang disetujui oleh Dewan Komisaris)
Contoh :
“ Tuan ANTONIUS SULISTYO Sarjana Ekonomi, Direktur Utama
Perseroan Terbatas yang akan disebut, bertempat tinggal di
Jalan……………, menurut keterangannya bertindak dalam
jabatannya tersebut di atas, sedemikian mewakili Direksi dari dan
oleh karena itu mewakili Perseroan Terbatas “PT. ANGIN
RIBUT”, berkedudukan di Yogyakarta, berdasar Pasal 10
Anggaran Dasarnya yang dibuat dihadapan
Nyonya WINARTI Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, dibawah
Nomor…….. tertanggal ………….., yang salinan resminya
bermeterai cukup diperlihatkan kepada saya, Notaris yang telah
mendapat pengesahan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan keputusanya tertanggal…………
37
AHIP

Nomor ……. Dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita


Negara Republik Indonesia tertanggal ……….. Nomor ……..
sedangkan untuk melakukan tindakan hukum dalam akta ini telah
mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan terbatas
tersebut di atas, seperti ternyata dari tiga (3) surat edaran
tertanggal ……., Nomor ……… yang aslinya bermeterai cukup,
yang dilekatkan pada minuta akta ini, guna memenuhi Pasal 10
dan 11 Anggaran Dasar Perseroan Terbatas tersebut
diatas.rangannya dalam hal ini bertindak dalam Jabatanya
tersebut di atas,
Catatan :
Jadi Surat edaran dibuat Direksi sebanyak yang diperlukan
tergantung dari jumlah komisaris, yang tiap lembarnya,
ditandatangani oleh komisaris pada surat edaran tersebut kalau ia
menyetujuinya, apabila tidak menyetujuinya ia memberikan
catatan tidak setuju pada surat edaran tersebut.
Direksi suatu PT adalah PT lain.
Contoh koparisinya :
Tuan HARJUNO, lahir di Yogyakarta pada tanggal …, Warga
Negara Indonesia, Direktur Utama Perseroan Terbatas yang akan
disebut dibawah, bertempat tinggal di Jalan Nangka Nomor.20.
Yogyakarta. menurut keterangannya dalam hal ini bertindak
dalam jabatannya tersebut diat as, sedemikian mewakili Direksi
dari dan karena itu mewakili Perseroan Terbatas “PT. BANTING”,
berkedudukan di Yogyakarta. berdasarkan pasal 6 Anggaran
Dasarnya yang dibuat dihadapan saya, Notaris, tertanggal…….,
Nomor ……., yang telah mendapat pengesahan Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan
tertanggal……Nomor……....dan dimuat dalam tambahan Berita
Negara Republik Indonesia tertanggal…….Nomor…, Perseroan
Terbatas mana dalam hal ini diwakili sebagai Direktris yang
mewakili Direksi dari dan – oleh karena itu penghadap
sebagaimana tersebut diatas bertindak sah mewakili Perseroan
Terbatas “P.T. TULANG”, berkedudukan di Yogyakarta,
berdasarkan Pasal 11 Anggaran Dasarnya Nomor .........
tertanggal……, yang dibuat dihadapan Tuan SULISTYO Sarjana
Hukum, Notaris di Yogyakarta, yang salinan resminya bermeterai
cukup, diperlihatkan kepada saya, Notaris, yang telah mendapat
pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan keputusannya tertanggal….., Nomor…… dan
telah dimuat dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia
tertanggal ………….., Nomor …… -----------------------------------------
Catatan :
PT menjadi Direktris PT lain merupakan hal yang biasa dan
dibenarkan oleh Hukum.

38
AHIP

Direktur PT memberikan kuasa kepada orang lain untuk


mewakili PT tersebut.
Contoh Komparisinya :
- Tuan ARDIANTO, lahir di Yogyakarta pada tanggal 10-05-1969
(sepuluh Mei seribu sembilan ratus enam puluh sembilan), Warga
Negara Indonesia, Wiraswasta, bertempat tinggal di
………..menurut keterangannya dalam hal ini bertindak
berdasarkan akta tertanggal……………. Nomor ………………
yang dibuat dihadapan Nyonya LISKA, Sarjana Hukum, Notaris di
Jakarta, yang salinan resminya bermeterai cukup, diperlihatkan
kepada saya, Notaris, sebagai kuasa dari Tuan YANUAR, lahir
di………………, pada tanggal…………, Warga Negara Indonesia,
Direktur Perseroan Terbatas yang akan disebut, bertempat
tinggal di Jalan Durian Nomor.5, Yogyakarta, yang memberikan
kuasa itu untuk dan atas nama Perseroan Terbatas “P.T CITRA”,
berkedudukan di Yogyakarta, berdasarkan Pasal 10 Anggaran
Dasarnya yang dibuat dihadapan Nyonya RATNA, Sarjana
Hukum, Notaris di Yogyakarta, dibawah Nomor…………..
tertanggal……………, yang salinan resminya bermeterai cukup,
diperlihatkan kepada saya, Notaris, yang telah mendapatkan
pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan surat keputusannya tertanggal………
Nomor………. dan telah dimuat dalam Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia tertanggal .... , nomor .... ; sehingga
penghadap dalam akta ini bertindak mewakili Perseroan Terbatas
tersebut diatas”.

Perseroan Terbatas Anggaran Dasarnya belum disahkan oleh


Menteri Hukum Dan HAM
Didalam praktek banyak terjadi suatu Perseroan Terbatas yang
Anggaran Dasarnya belum disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia akan tetapi sudah aktif berusaha, maka dengan
demikian Anggara Dasar tersebut belum diumumkan dalam
Tambahan Berita Negara.
Contoh Komparisinya:
“Tuan AGUS SUDONO, lahir di Yogyakarta pada tanggal 10-05-
1969 (sepuluh Mei seribu sembilan ratus enam puluh sembilan),
Warga Negara Indonesia, dan Tuan BUDI RAHARJO, lahir
di………………. pada tanggal …………… Warga Negara
Indonesia, kedua-duanya wiraswasta, bertempat tinggal di
Yogyakarta, masing-masing dan berturut-turut di Jalan Sari Dele
Nomor 26 dan di Jalan Janti Nomor 15; ---------------------------------
Menurut keterangan mereka dalam hal ini bertindak ; ----------------
a. Masing-masing untuk diri sendiri ;------------------------------------
39
AHIP

b. Bersama-sama sebagai para pemegang saham dan juga


sebagai para pengurus masing-masing dan berturut-turut
dengan gelar Direktur dan Komisaris dari Perseroan Terbatas
“P.T. EKA GELORA”, berkedudukan di Yogyakarta, yang
Anggaran Dasarnya dibuat dihadapan Tuan YUDA, Sarjana
Hukum, Notaris di Yogyakarta, dibawah nomor……………. ,
tertanggal ………………., yang salinan resminya bermeterai
cukup, diperlihatkan kepada saya, Notaris, yang hingga
sekarang belum mendapat pengesahan dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
ketentuan, bahwa segala hak dan kewajiban dari para
penghadap yang timbul berdasarkan akta ini akan diambil
oper oleh Perseroan Terbatas “P.T EKA GELORA” tersebut
diatas, bilamana Perseroan tersebut telah menjadi Badan
hukum.

Catatan:
Dalam komparisi diatas tidak disebut bertindak mewakili
Perseroan Terbatas, karena Perseroan Terbatas, karena
Perseroan Terbatas belum terbentuk sehingga Perseroan
terbatas belum ada, para penghadap bertindak sendiri-sendiri
tanggungjawab secara tanggung renteng.
Catatan :
Didalam PT dikenal 3 macam modal :
1. Modal dasar/modal perseroan.
2. Modal yang ditempatkan yaitu modal yang di sanggupkan yang
akan dimasukan.
3. Modal yang disetor yaitu modal yang sungguh-sungguh sudah
dimasukan.
Modal yang disetor inilah yang riil yang merupakan jaminan bagi
para kreditur PT, maka dengan sendirinya selalu mengalami
perubahan begitu pula halnya dengan modal yang ditempatkan.
2. PERSEKUTUAN KOMANDITER
- Untuk sekutu pengurus pertanggungjawabannya selain modal yang
dimasukkan dalam persekutuan tersebut, juga harta pribadi sebagai
jaminan untuk persekutuan tersebut.
- Untuk sekutu diam (komanditer), bertanggung jawab sebesar modal
yang dimasukkan dalam persekutuan tersebut.
Didalam Anggaran dasar suatu CV biasanya diatur sekutu
pengurus didalam mewakili CV bertindak dengan tanpa pembatasan
atau sekutu pengurus untuk tindakan dengan tanpa pembatasan atau
sekutu pengurus untuk tindakan tertentu misalnya meminjam uang atau
melepas barang tidak bergerak milik CV harus mendapat persetujuan
dari sekutu Komanditer.
40
AHIP

- Juga didalam Anggaran Dasar suatu CV biasanya diatur sekutu


pengurus berhak pula mengangkat seorang kuasa dengan memberikan
kekuasaan yang dianggap perlu.
Yang harus diatur dalam Akta Pendirian Persekutuan Komanditer.
1. Nama dan tempat kedudukan.
2. Maksud dan tujuan.
3. Waktu.
4. Modal (tidak disebut besarnya modalnya akan tetapi terlihat dalam
buku persekutuan).
5. Pengurus, bias Direktur dan Wakil Direktur.
6. Para sekutu komanditer.
7. Tahun Buku, dimulai dari bulan Januari sampai dengan Desember.
8. Pembagian keuntungan.
9. Pembubaran.
10. Lain-lain / penutup. Misalnya apabila salah seorang sekutu
meninggal akan digantikan ahli warisnya dengan ketentuan para
ahli waris itu menunjuk salah satu ahli waris dari sekutu yang
meninggal.
Didalam CV bisa ada Direktur I, Direktur II atau Direktur dan Wakil
Direktur (terserah permintaan).

CV ada satu (1) direktur yang hadir pada Notaris dimana dalam
Anggaran Dasarnya Direktur bertindak tanpa pembatasan.
Contoh komparisinya :
- Tuan Insinyur ERVIAN, lahir di Yogyakarta pada tanggal 10-05-
1969 (sepuluh Mei seribu sembilan ratus enam puluh sembilan),
Warga Negara Indonesia, Direktur Persekutuan Komanditer
yang akan disebut dibawah, bertempat tinggal di Jalan Sari
Nomor. 8, Yogyakarta; menurut keterangannya dalam hal ini
bertindak dalam jabatannya tersebut diatas dari dan oleh
karena itu sah mewakili Persekutuan Komanditer “CV SAKTI”,
berkedudukan di Yogyakarta, berdasarkan Pasal 5 Anggaran
Dasarnya yang dibuat dihadapan Tuan AMIR Sarjana Hukum,
Notaris di Yogyakarta, dibawah Nomor ………….., tertanggal
…………….., yang salinan resminya bermeterai cukup
diperlihatkan kepada saya, Notaris. --------------------------------------

Didalam CV ada dua (2) Direktur, yang hadir pada Notaris di


Direktur I, Direktur II.
“ Tuan ERNAWAN, lahir di Yogyakarta pada tanggal 10-05- 1969
(sepuluh Mei seribu sembilan ratus enam puluh
sembilan), Warga Negara Indonesia, Direktur I Persekutuan
Komanditer yang akan disebut, bertempat tinggal di
…………………., dan Tuan AGUS SAMODRO, lahir di
Yogyakarta pada tanggal 10-06-1971 (sepuluh Juni seribu
sembilan ratus tujuh puluh satu), Warga Negara Indonesia,
Direktur II Persekutuan Komanditer yang akan disebut,
bertempat tinggal di ………………..; menurut keterangan
mereka dalam hal ini masing-masing dan berturut-turut

41
AHIP

bertindak dalam jabatannya tersebut diatas dan sedemikian


bersama-sama sah mewakili Perseroan Komanditer “CV. SAKTI”,
berkedudukan di Yogyakarta, berdasar Pasal 6 Anggaran
Dasarnya yang dibuat dihadapan Tuan YUDA Sarjana Hukum,
Notaris di Yogyakarta, yang salinan resminya bermeterai
cukup, diperlihatkan kepada saya, Notaris.” -------------

Dua Direktur memberi kuasa kepada seseorang.


- Tuan NOGROHO ATMOJO Sarjana Ekonomi, Magister
Manajemen, lahir di Yogyakarta, pada tanggal 10-05-1969
(sepuluh Mei seribu sembilan ratus enam puluh sembilan),
Warga Negara Indonesia, Wiraswasta, bertempat tinggal di
Jalan Sawo Nomor. 12 Yogyakarta, menurut keterangannya
dalam hal ini berdasarkan surat kuasa yang dibuat
dibawah tangan tertanggal …………, Nomor ……………, yang
bermeterai cukup dan dilekatkan pada minuta akta ini, sebagai
kuasa para sekutu pengurus dari dan oleh karena itu sah
mewakili Persekutuan Komanditer “CV. SAKTI”, berkedudukan di
Yogyakarta, berdasarkan Pasal 7 Anggaran Dasarnya yang
dibuat dihadapan Tuan ANTO WIJAYA Sarjana Hukum, Notaris
di Yogyakarta, dibawah Nomor …….., tertanggal ………………,
yang salinan resminya bermeterai cukup, diperlihatkan kepada
saya, Notaris. -----------------------------------------------------------------

Dengan Pembatasan yaitu harus dengan persetujuan dari sekutu


Komanditer.
Didalam CV ada satu (1) Direktur.
“Tuan AMIR, lahir di Yogyakarta, pada tanggal 10-05-1969
(sepuluh Mei seribu sembilan ratus enam puluh
sembilan), Warga Negara Indonesia, Direktur Persekutuan
Komanditer yang akan disebut dibawah, bertempat tinggal di
…………., menurut keterangannya dalam hal ini bertindak dalam
jabatannya tersebut diatas dari dan oleh karena itu sah mewakili
Persekutuan Komanditer “CV SAKTI”, berkedudukan di
Yogyakarta, berdasarkan Pasal 5 Anggaran Dasarnya, yang
dibuat dihadapan Tuan HARI Sarjana Hukum, Notaris di
Yogyakarta, dibawah Nomor ............, tertanggal ……………..,
yang salinan resminya bermeterai cukup diperlihatkan
kepada saya, Notaris; untuk melakukan tindakan hukum
dalam akta ini telah mendapat persetujuan dari sekutu
Komanditer satu- satunya dari Persekutuan Komanditer
tersebut yaitu Tuan CANDRA, lahir di Yogyakarta, pada tanggal
10-05-1969 (sepuluh Mei seribu sembilan ratus enam puluh
sembilan), Warga Negara Indonesia, Wiraswasta, bertempat
tinggal di ……………., yang turut menghadap kepada saya,
Notaris, menurut keterangannya dalam hal ini untuk memberi
persetujuan kepada Direktur sebagai diuraikan diatas,

42
AHIP

sedemikian guna memenuhi Pasal 8 ayat 2 Anggaran----------


Dasarnya. ----------------------------------------------------------------------

Catatan :
- Bila ada persetujuan tertulis disebutkan seperti didalam PT.

3. F I R M A
Sifat-sifat dari Firma :
1. Firma adalah suatu perjanjian.
2. Kerja sama yang erat antara dua orang atau lebih untuk
waktu yang lama.
3. Para pihak mengikat diri satu sama lain untuk
memasukkan uang, barang, tenaga, goodwill dan sebagainya.
4. Untuk menjalankan perusahaan.
5. Dibawah satu nama bersama.
Perjanjian dalam Firma mempunyai sifat khusus.
Para pihak saling mengadakan perjanjian satu sama lain,
sekaligus mempunyai tujuan bersama.
Perjanjian itu untuk memperoleh keuntungan bukan untuk
proyek tertentu dalam bidang sosial.
Para sekutu dalam firma harus memasukan sesuatu yang
tidak harus sama besarnya dan macamnya.
Dapat dimasukan uang atau barang-barang, juga goodwill,
relasi, hak-hak atas merek dan sebagainya.
Bilamana hak milik suatu barang dimasukkan, maka
barang itu jadi milik firma.

Sifat khusus dari firma, ialah tidak ada perbedaan


pertanggungan jawaban antara para pengurus dan pemberi
modal.

Sifat khusus yang lain dari firma yaitu ;


1. Tidak terdapat suatu pimpinan pada dasarnya setiap sekutu
mempunyai hak yang sama.
Kalau disebut dalam Anggaran Dasarnya, bahwa untuk
meminjam uang harus dengan persetujuan firman lainnya,
maka itu berarti harus dengan persetujuan secara bulat. Kalau
satu firman tidak setuju, maka tindakan meminjam uang itu
tidak dapat dilakukan.
2. Masing-masing sekutu bertanggung jawab secara pribadi
terhadap tindakan rekan sekutunya, tidak hanya sampai
pemasukannya dalam firma, juga sampai harta pribadinya
diluar firma.
3. Tidak ada jaminan kelangsungan hidupnya secara ekonomis.
Misalnya, salah seorang sekutu meninggal dunia, digantikan
ahli warisnya.
Akhirnya sekutu adalah orang-orang lain (bukan pendirinya
lagi). Secara yuridis firma tetap ada, tetapi belum tentu secara

43
AHIP

ekonomis dapat berlanjut. Hal itu banyak tergantung dari kerja


sama dan kecakapan para ahli waris itu.

Contoh komparisi Firma :


1. Tuan ADIGUNA Bachelor of Science, lahir di Yogyakarta
pada tanggal 10-05-1969 (sepuluh Mei seribu sembilan ratus
enam puluh sembilan), Warga Negara Indonesia, Wiraswasta,
bertempat tinggal di jalan Nangka Nomor.40 Yogyakarta;--------
2. Tuan BUDIAWAN Sarjana Ekonomi, lahir di Yogyakarta pada
tanggal 11-05-1979 (sebelas Mei seribu sembilan ratus tujuh
puluh sembilan), Warga Negara Indonesia, Wiraswasta,
bertempat tinggal di jalan Mangga Nomor.4 Yogyakarta;----------
3. Nona CANDRAWATI, lahir di Yogyakarta pada tanggal 10-07-
1975 (sepuluh Juli seribu sembilan ratus tujuh puluh lima),
Warga Negara Indoensia, Dagang, bertempat tinggal di Jalan
Jeruk Nomor.5 Yogyakarta;-------------------------------------------
Menurut keterangan mereka dalam hal ini bertindak selaku
para sekutu pengurus dari dan oleh karna itu sah mewakili
persekutuan dibawah firma “FA MUKTI SEJAHTERA”,
berkedudukan di Yogyakarta, sedemikian berdasarkan pasal 5
Anggaran Dasar yang dibuat dihadapan saya, Notaris, Nomor
…………., tertanggal ………………...........................……………

4. Y A Y A S A N
Sesuai Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang
Yayasan yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2004, bahwa Organ Yayasan meliputi :
1. Pembina
2. Pengurus
3. Pengawas
Ad.1. Pembina
Adalah Organ Yayasan yang mempunyai kewenangan yang
tidak diserahkan kepada pengurus atau pengawas.
Ad.2. Pengurus
Adalah Organ Yayasan yang melaksanakan kepengurusan
yayasan.
Susunan pengurus sekurang-kurangnya terdiri atas :
a. Seorang Ketua;
b. Seorang Seketaris; dan
c. Seorang Bendahara.
Ad.3. Pengawas
Adalah Organ Yayasan yang bertugas melakukan pengawasan
serta member nasihat kepada pengurus dalam menjalankan
kegiatan yayasan.
Komparisinya juga dilihat dari Anggaran dasarnya. Biasanya
Yayasan diurus oleh Pengurus yang terdiri dari tiga (3) orang
atau empat (4) orang tergantung dari Anggaran Dasarnya.
Pada umumnya Pengurus terdiri dari seorang Ketua, Wakil
ketua, Sekretaris dan Bendahara serta Anggota.

44
AHIP

Didalam Anggaran Dasar Yayasan diatur siapa yang berhak


mewakili Yayasan misalnya Ketua dan Sekretaris.

Badan Pengurus bertindak tanpa Pembatasan


Contoh komparisinya :
a. Tuan AWANG, lahir di …… pada tanggal ……………, Warga
Negara Indonesia, Ketua Yayasan yang akan disebut,
bertempat tinggal di …………….. -----------------------------
b. Tuan AGUS, lahir di…………., pada tanggal …………..,
Warga Negara Indonesia, Sekretaris Yayasan yang akan
disebut bertempat tinggal di ……, menurut keterangan
mereka dalam hal ini bertindak masing-masing dan berturut-
turut dalam jabatannya tersebut diatas, sedemikian bersama-
sama mewakili Badan Pengurus dari dan oleh karena itu sah
mewakili Yayasan “MULIA”, berkedudukan di Yogyakarta
………… berdasar Pasal 10 Anggaran Dasarnya yang dibuat
dihadapan Tuan HARI, Sarjana Hukum, Notaris di
Yogyakarta, di bawah Nomor …….. tertanggal………, yang
salinan resminya bermeterai cukup, diperhatikan kepada
saya, Notaris danAnggaran Dasarnya telah mendapat
pengesahan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Dan telah diumumkan dalam Tambahan
Berita Negara Republik Indonesia Nomor …...........
tanggal.....

Pengurus bertindak dengan Pembatasan, harus mendapat


perstujuan dari Pembina Yayasan.

Contoh Komparisinya :
a. Tuan BAYU, lahir di ………, pada tanggal ……,WargaNegara
Indonesia, Ketua Yayasan yang akan disebut, bertempat
tinggal di…………………--------------------------------------------------
b. Tuan ARYA, lahir di ………, pada tanggal …………., Warga
Negara Indonesia, Sekretaris Yayasan yang akan disebut,
bertempat tinggal di ……… Menurut keterangan mereka dalam
hal ini bertindak masing-masing dan berturut-turut dalam
jabatannya tersebut diatas, sedemikian bersama-sama
mewakili Pengurus dari dan oleh karna itu sah mewakili
Yayasan “MULIA”, berkedudukan di Yogyakarta, dibawah
Nomor ……tertanggal ………………., yang salinan resminya
bermeterai cukup, diperlihatkan kepada saya, Notaris,
Anggaran Dasar mana telah mendapat pengesahan Menteri
Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia,

Nomor ………., tanggal ……… dan telah diumumkan dalam


Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor
……………, tanggal ………………………… dan untuk
melakukan tindakan hukum dalam akta ini telah mendapatkan

45
AHIP

persetujuan Pembina Yayasan tersebut diatas, seperti ternyata


dari surat persetujuannya yang dibuat dibawah tangan
tertanggal ……, nomor ……, bermeterai cukup, dilekatkan
pada minuta akta ini, guna memenuhi Pasal 11 Anggaran
Dasar Yayasan tersebut di atas.-----------------------------------------

5. PERKUMPULAN
Perkumpulan hampir sama dengan Yayasan harus dilihat
Anggaran Dasarnya, mungkin yang berhak mewakili Ketua dan
Sekretaris.

6. KOPERASI
Koperasi hampir sama dengan Yayasan yang dilihat Anggaran
Dasarnya, Kemungkinan yang berhak mewakili Ketua dan
Sekretaris.

7. NEGARA / PEMERINTAH

KOMPARISI UNTUK DAERAH


Perhatikan UU Nomor.32 Tahun 2004, tentang Pemerintah
Daerah. (sudah dirubah UU No. 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan atas UU no 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah).
- Pasal 65 ayat (1)huruf e : Kepala Daerah mempunyai tugas
dan wewenang mewakili daerahnya di dalam dan di luar
pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk
mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
PROPINSI
“Tuan SUPARJA, lahir di ……….., pada tanggal ….....……,
Warga Negara Indonesia, Gubernur Propinsi Jawa Tengah,
bertempat tinggal di Semarang, Jalan Argajasa Nomor.1,
menurut keterangannya dalam hal ini bertindak dalam
jabatannya tersebut diatas dari oleh karena itu sah mewakili
Propinsi Jawa Tengah, demikian berdasarkan pasal 25 huruf f
Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah”.
KOTA / KABUPATEN
“Tuan Raden PRASOJO, lahir di………, pada tanggal
…….,WargaNegara Indonesia, Walikota Yogyakarta,
bertempat tinggal di jalan Timoho Nomor.6, Yogyakarta,
menurut keterangannya dalam hal ini bertindak dalam
jabatannya tersebut diatas dari dan oleh karena itu sah
mewakili Kota Yogyakarta, demikian berdasarkan pasal 25
huruf f Undang-undang Nomor 32 tahun 2004, tentang
Pemerintah Daerah”.

PEMERINTAH PUSAT
Negara diwakili oleh Pemerintah, Pemerintah itu pengurus
Negara dan dalam praktek Menteri yang mewakili Negara.

46
AHIP

Dalam bertindak apabila menyangkut harta dan keuangan


Negara, maka Menteri yang bersangkutan harus memperoleh
ijin dari Menteri Keuangan yang berupa bendahara Negara.

Menteri Perdagangan dan Perindustrian mewakili Negara


tanpa pembatasan.
Contoh Komparisinya :
“Tuan ARTANTO, lahir di …………., pada tanggal …………,
Warga Negara Indonesia, Menteri Perdagangan dan
Perindustrian Republik Indonesia bertempat tinggal di Jakarta,
Jalan …………., Nomor ………, Menurut keterangannya dalam
hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut diatas dari dan oleh
karena itu sah mewakili Pemerintah Republik Indonesia”.

Menteri bertindak dengan pembatasan


Contoh komparisinya :
“Tuan HARTOKO, lahir di …, pada tanggal ….., Warga Negara
Indonesia, Menteri Perdagangan dan Perindustrian Republik Indonesia
bertempat tinggal di Jakarta, Jalan …., Nomor ….., menurut
keterangannya dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut
diatas dari dan oleh karena itu sah mewakili Pemerintah Republik
Indonesia”, dan untuk melakukan tindakan hukum dalam akta ini telah
mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia,
seperti ternyata dari surat persetujuannya tertanggal ……., Nomor …..,
yang salinan resminya bermeterai cukup, yang diperlihatkan kepada
saya, Notaris.”
Menteri memberi Kuasa (misalnya Kepala Biro).
Contoh Komparisinya :
“Tuan Dokter MOHAMAD PRASOJO, lahir di ..…, pada tanggal
....,Warga Negara Indonesia, Kepala Biro Hukum Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, bertempat tinggal di
Jakarta,Jalan…..,Nomor…...,menurut keterangannya dalam hal ini
berdasarkan surat kuasa yang di buat dibawah tangan
tertanggal……,Nomor……., Bermeterai cukup yang dilekatkan pada
minuta akta ini sebagai kuasa dari Menteri Kesehatan Republik
Indonesia, yang member kuasa itu dalam kedudukannya mewakili
Pemerintah dan oleh karena itu penghadap sebagaimana tersebut
diatas bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Republik Indonesia.

47
AHIP

BAGIAN III
PRAEMISE

Praemise adalah bagian badan akta yang mendahului isi akta, dan
sesudah komparisi.
Praemise hanya dibuat untuk akta yang isinya rumit.
Akta yang sederhana tidak memerlukan praemise atau kalau
menggunakan praemise maka cukup singkat saja.
Praemise biasanya dimulai dengan kata :
a. Penghadap menerangkan bahwa ……………………………………......…..
b. Para penghadap menerangkan bahwa ………………………………….......
(bila penghadap lebih dari satu orang)
c. Penghadap menerangkan lebih dahulu bahwa ……………………….........
d. Para penghadap lebih dahulu menerangkan bahwa …………………........
e. Para penghadap lebih dahulu menerangkan bahwa penghadap tuan A,
tuan B dan tuan C adalah ………………………. (Penghadap lebih dari 3
orang, yang 3 orang adalah tuan A, tuan B dan tuan C.
f. Para penghadap tuan A dan tuan B menerangkan bahwa Perseroan
Terbatas X adalah ………………………… (penghadap lebih dari 2 orang
dan 2 orang itu adalah tuan A dan tuan B dan mereka menerangkan
lebih dahulu tentang Perseroan Terbatas).

1. Praemise dalam akta Pengakuan Hutang


“Para penghadap menerangkan terlebih dahulu bahwa
penghadap Pihak Pertama (tuan A) mengaku berhutang
kepada penghadap Pihak Kedua (tuan B) uang sebesar Rp.
5.000.000,- (lima juta rupiah) karena pinjaman uang yang telah
diterimanya pada saat penandatanganan akta ini, sehingga akta
ini berlaku juga sebagai tanda penerimaan yang sah dan
sempurna (kuitansi) atas penerimaan sejumlah uang
sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) oleh Pihak Pertama.”

2. Praemise dalam akta Pemberian Kuasa


Untuk pemberian kuasa yang sederhana tidak diperlukan
praemise.
Untuk pemberian kuasa yang memerlukan praemise, ada 2
macam praemise yaitu :
a. Yang sederhana
“Penghadap menerangkan, bahwa sebagai cara pembayaran
kembali sebagaimana mestinya hutang debitur kepada
kreditur baik hutang pokok, bunga maupun biaya-biaya
berdasarkan akta ini, maka debitur dengan ini memberi kuasa
dengan hak subtitusi …………………… dst.”
(Untuk jaminan tanah tidak boleh dengan kuasa subsitusi).

48
AHIP

b. Yang panjang
“Penghadap menerangkan guna menjamin kelancaran
pembayaran kembali sebagaimana mestinya dari segala apa
yang diperbuat penghadap selanjutnya – disebut juga debitur baik
sekarang maupun kemudian hari ternyata berhutang kepada
perseroan terbatas “PT. BANK PERMATA”, berkedudukan di
Jakarta atau kepada cabang-cabangnya yang selanjutnya akan
disebut juga kreditur, baik berdasarkan perjanjian kredit, maka
debitur dengan ini memberi kuasa dengan hak subsitusi pada
kreditur tersebut, kuasa mana merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari perjanjian kredit yang telah atau
dikemudian hari akan diadakan oleh kreditur dengan debitur,
perjanjian mana tak akan dibuat tanpa diberikannya kuasa ini dan
tidak akan berakhir oleh sebab-sebab berakhirnya pemberian
kuasa sebagaimana diatur dalam pasal 1813 Kitab Undang –
Undang Hukum Perdata.”

3. Praemise dalam akta Perdamaian (Dading)


- Para penghadap menerangkan, bahwa diantara mereka telah
terjadi perselisihan (sengketa) mengenai kepemilikan
perusahaan pabrik roti yang terletak di ………………………….......
- Bahwa perselisihan mana belum diajukan di …………………….
Pengadilan …….. 1). Bahwa para pihak berkehendak untuk
mengakhiri sengketa (perselisihan) tersebut. 2) ------------------------
- Bahwa berhubung dengan apa yang diuraikan diatas, sekarang
para pihak telah saling setuju semupakat untuk mengadakan
perjanjian perdamaian dengan ketentuan – ketentuan dan syarat
– syarat sebagai berikut ; ---------------------------------------------------
- selanjutnya isi akta –

Keterangan :
1. Disebut sengketa mengenai apa sampai di pengadilan atau
belum.
2. Jika perkara / sengketa sudah diajukan di pengadilan, maka pihak
yang mengajukan gugatan berjanji menarik kembali gugatannya,
selanjutnya diutarakan langkah – langkah yang akan diambil
bersama.

49
AHIP

BAGIAN IV
ISI AKTA
Isi akta bermacam – macam dan jumlahnya tidak dapat dihitung serta
sangat luas.
A. Sifat Akta
Menurut sifatnya isi akta memuat :
1. Ketentuan – ketentuan esensi
2. Ketentuan – ketentuan tambahan
3. Ketentuan – ketentuan wajib
Misalnya : Akta Jual Beli.
1. Untuk ketentuan – ketentuan esensinya ialah :
a. Barang dan Harga
b. Pindahnya Risiko
c. Pindahnya hak milik
d. Penjual menjamin tentang barang yang dijualnya
2. Untuk ketentuan – ketentuan tambahan ialah :
a. Barang yang dijual pengirimannya menjadi tanggungan
pembeli.
b. Barang yang dijual harus dibungkus dengan karton.
c. Dan sebagainya.
3. Untuk ketentuan – ketentuan wajib ialah :
Sebelum akta ditutup wajib disebut ketentuan – ketentuan
mengenai :
a. Biaya pembuatan akta ini dan biaya – biaya yang
berhubungan dengan akta ini harus ditegaskan siapa yang
membayar.
b. Para penghadap memilih domisili atau kediaman hukum.
c. Alinea terakhir, tentang penghadap dikenal oleh atau
diperkenalkan kepada Notaris.
Isi dari akta yang sederhana biasanya langsung setelah
komparisi.

B. Beberapa contoh mengenai akta sederhana yang isi aktanya


langsung diutarakan sesudah komparisi.
a. AKTA PENGANGKATAN WALI
“ Penghadap menerangkan dengan ini mengangkat Tuan
TIMBUL, lahir di Yogyakarta pada tanggal 10-10-1965
(sepuluh Oktober seribu sembilan ratus enam puluh lima),
Warga Negara Indonesia, Wiraswasta, bertempat tinggal di
..……. sebagai wali dari anaknya (anak – anaknya dilahirkan
dari perkawinannya dengan almarhum Tuan
SLAMETtersebut.*)

*) apabila pada waktu ia (penghadap) meninggal dunia anak


tersebut masih dibawah umur.”

50
AHIP

b. AKTA PENERIMAAN PERTANGGUNGAN JAWAB


PERWALIAN
“ Penghadap menerangkan bahwa oleh karena itu pada
tanggal 01-05-1995 (satu Mei seribu sembilan ratus sembilan
puluh lima), ia telah genap berusia 21 (dua puluh satu) tahun,
maka sejak saat itu ia telah menjadi dewasa dan pada hari ini
ia telah menerima dari Tuan TIMBUL, lahir di …….. pada
tanggal …………………, Warga Negara Indonesia,
Wiraswasta, bertempat tinggal di …………….. yang diangkat
sebagai wali selama ia masih belum dewasa berdasarkan akta
nomor ……...tertanggal …………………… yang dibuat
dihadapan Tuan HENDRO, Sarjana Hukum, Notaris di
Yogyakarta yang salinan resminya bermeterai cukup
diperlihatkan kepada saya, Notaris suatu perhitungan
tanggungjawab perwalian yang selayaknya dengan disertai
alat – alat bukti secukupnya atas harta kekayaannya. ---------
Mengenai akta ini dan segala akibatnya serta pelaksanaannya
dari perhitungan pertanggungjawab perwalian ini, penghadap
memilih tempat kediaman hokum yang umum dan tetap di
Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Yogyakarta. “ ----------

51
AHIP

BAGIAN V
MODEL SAKSI PENGENAL DAN PENGHADAP
DIKENAL NOTARIS
1. MODEL SAKSI PENGENAL.
a. Penghadap 1 Orang Yang Tidak Dikenal Oleh Notaris Dan
Diperkenalkan Oleh 2 Orang Saksi Pengenal.
- Tuan KUNCUNG, lahir di Yogyakarta pada tanggal 12-01-1967
(dua belas Januari seribu sembilan ratus enam puluh tujuh),
Warga Negara Indonesia, Pedagang, bertempat tinggal di Jalan
Mawar Nomor. 4 Yogyakarta. -------------------------------------------------
Penghadap diperkenalkan kepada saya, Notaris oleh dua orang
saksi pengenal yang turut menghadap kepada saya, Notaris
dengan hadirnya para saksi dan atas pertanyaan mengaku
bernama Tuan BAMBANG, lahir di Yogyakarta pada tanggal--------
03-03-1975 (tiga Maret seribu sembilan ratus tujuh puluh lima),
Warga Negara Indonesia, Wiraswasta, bertempat tinggal di Jalan
Manokwari Nomor. 2 Yogyakarta dan Tuan ASMUNI, lahir di
Yogyakarta pada tanggal 23-08-1975 (dua puluh tiga Agustus
seribu sembilan ratus tujuh puluh lima), Warga Negara Indonesia,
Swasta, bertempat tinggal di Yos Sudarso Nomor. 10 Kota Baru,
Yogyakarta. ------------------------------------------------------------------------

b. Penghadap 2 Orang Yang Tidak Dikenal Oleh Notaris Dan


Diperkenalkan Oleh 2 Orang Saksi Pengenal.
1. Tuan ABIMANYU, lahir di Yogyakarta pada tanggal
………………., Warga Negara Indonesia, Pegawai Negeri,
bertempat tinggal di …………………...
2. Tuan BRAHMANTO, lahir di Yogyakarta pada tanggal
…………, Warga Negara Indonesia, Wiraswasta, bertempat
tinggal di ………………………...
Para penghadap diperkenalkan kepada saya, Notaris oleh dua
orang saksi pengenal yang turut menghadap kepada saya,
Notaris dengan hadirnya para saksi dan atas pertanyaan
mengaku bernama Tuan BAMBANG, lahir di Yogyakarta pada
tanggal 03-03-1975 (tiga Maret seribu sembilan ratus tujuh
puluh lima), Warga Negara Indonesia, Wiraswasta, bertempat
tinggal di jalan Manokwari Nomor. 2 Yogyakarta dan Tuan
ASMUNI, lahir di Yogyakarta pada tanggal 23-08-1975 (dua
puluh tiga Agustus seribu sembilan ratus tujuh puluh lima),
Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di Yos
Sudarso Nomor. 10 Kota Baru, Yogyakarta.

52
AHIP

2.MODEL PENGHADAP DIKENAL NOTARIS.


a. Penghadap 1 Orang.
- Tuan JOHAN WAHYUDI, lahir di Yogyakarta pada tanggal
……………., Warga Negara Indonesia, Wiraswasta, bertempat
tinggal di ………………..
Penghadap telah saya, Notaris kenal.
b. Penghadap 2 Orang.
1. Tuan CUNCUN, lahir di Yogyakarta pada tanggal
………………., Warga Negara Indonesia, Wiraswasta,
bertempat tinggal di …………………………………….. -------
2. Tuan JOHAN WAHYUDI, lahir di Yogyakarta pada tanggal
……………., Warga Negara Indonesia, Wiraswasta,
bertempat tinggal di .................…………………----------------
Para penghadap telah saya, Notaris kenal.

53
AHIP

BAGIANVI
AKHIR / PENUTUP AKTA

AKHIR / PENUTUP AKTA Macam – Macam :


Dengan kalimat :
- DEMIKIAN AKTA INI atau DEMIKIANLAH AKTA INI atau
- Maka akta ini untuk menjadi bukti yang sah atau

- Maka surat ini.


Kemudian dilanjutkan :
1. a. Sebagai Minuta.
Dibuat sebagai minuta dan diselesaikan di Yogyakarta pada
pukul, hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana tersebut
pada bagian awal akta ini dengan dihadiri oleh : --------------------
1. Tuan A, lahir di Yogyakarta pada tanggal …………..,
Pegawai Kantor Notaris, bertempat tinggal di
…………………; dan …………… …………….
2. Tuan B, lahir di Yogyakarta pada tanggal ……………,
Pegawai Kantor Notaris, bertempat tinggal di…………… ;-
Sebagai para saksi. -----------------------------------------------------------
Catatan :
Saksi yang dimaksud disini adalah saksi instrumentair dan bukan
saksi pengenal.
Untuk akta tersebut di atas dimaksudkan bila akta tersebut dibuat
sebagai minuta.

b. Bila dibuat dalam bentuk aslinya ( originali ), maka kalimatnya:


Dibuat dalam originali dan diselesaikan di Yogyakarta, pada
pukul, hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana tersebut pada
bagian awal akta ini, dengan dihadiri oleh : ……….. dst …....…
- Dibuat 2 (dua) rangkap dan berlaku sebagai satu dan satu
berlaku untuk semua.
Contoh :
- Akta Kuasa.
- Akta Pembayaran Uang Sewa, Bunga, dan Pensiun.
Dasar Hukumnya adalah pasal 16 ayat 3 dan ayat 4 UUJN.

2. Pembacaan Akta.
Untuk kalimat selanjutnya :
“Akta ini setelah saya, Notaris bacakan kepada (para)
penghadap, para saksi….....…………………

3. Penandatanganan Akta.
Untuk kalimat selanjutnya :

54
AHIP

……………………, maka seketika itu juga ditanda tangani oleh


(para ) penghadap, para saksi dan saya Notaris.”----------------------

a. Ada 2 (dua) orang komparan, yang satu bisa tanda tangan


dan yang lain tidak bisa tandatangan, disebabkan tidak
bisa membaca dan menulis.
“ Akta ini setelah saya, Notaris bacakan kepada para
penghadap dan para saksi, maka seketika itu juga
ditandatangai oleh penghadap Tuan BEDJO, para saksi dan
saya, Notaris sedangkan penghadap Nyonya TRIMBIL
membubuhkan cap jempol tangan kirinya, sebab menurut
keterangannya tidak bisa membaca dan menulis.
b. Penandatanganan DALAM AKTA BERITA ACARA.
- Ada 2 (dua) komparan, yang satu bisa menandatangani
sedang yang lainnya telah meninggalkan ruang rapat.
“ Akta ini setelah saya, Notaris bacakan kepada para
penghadap dan para saksi, maka seketika itu juga
ditandatangani oleh penghadap Tuan AGUS, para saksi dan
saya, Notaris, sedangkan penghadap Tuan TIMBUL tidak
menandatangani sebab telah meninggalkan ruang rapat
sebelum selesai akta ini.”

4. Pengecualian Pembacaan dan Penandatanganan Akta


Sesuai pasal 16 ayat 7 UUJN, tidak perlu akta dibacakan oleh
Notaris, jika penghadap menghendaki agar akta tidak dibacakan
karena penghadap telah membaca sendiri, mengetahui dan
memahami isinya, dengan ketentuan bahwa hal tersebut
dinyatakan dalam penutup akta serta pada setiap halaman Minuta
Akta diparaf oleh penghadap, saksi, dan Notaris.
Untuk kalimatnya :

“ Akta ini setelah dibaca sendiri, diketahui dan


dipahami isinya oleh para penghadap dan para saksi,
maka seketika itu juga dibubuhi paraf pada setiap halaman
dan pada halaman terakhir ditandangani oleh para
penghadap, para saksi dan saya, Notaris. “

Kalimat selanjutnya :
- Dibuat tanpa perubahan, tanpa gantian dan tanpa coretan.

Untuk salinan ditambah :


- Minuta akta ini telah ditandatangani dengan sempurna.
- Diberikan sebagai salinan yang sama bunyinya.

Untuk Kutipan / Petikan dari Minuta Akta


- Dikeluarkan sebagai kutipan secara kata demi kata sesuai dengan
aslinya.

55
AHIP

Turunan akta dari protokol Notaris lain yang disimpan oleh


Notaris.
- Dikeluarkan sebagai turunan oleh saya, SUTONO, Sarjana Hukum
Notaris di Yogyakarta pada tanggal …………………………….., selaku
penyimpan protokol dari Tuan BEJO, Sarjana Hukum dahulu Notaris
di Yogyakarta.

5. Lain – Lain.
a. GROSSE.
Grosse akte ialah salinan akta yang diatas judul akta ada
kalimat sebagai berikut :
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN
YANG MAHA ESA”
Selanjutnya dibagian bawah setelah akhir akta, ada
kalimat sebagai berikut :
“Dikeluarkan sebagai grosse pertama kepada dan atas
permintaan dari .............................., tersebut diatas,
pada tanggal .........……”
Pada minuta akta yang dikeluarkan Grosse pertama
harus dicatat pada bagian bawah minut, kalimat sebagai
berikut :
“Diberikan sebagai Grosse Pertama oleh saya,
SUDJONO Sarjana Hukum, Notaris di Yogyakarta,
kepada dan atas permintaan …., pada hari ini ….
tanggal ….......................................................................
Tanda Tangan Notaris

GROSSE KEDUA
Berbunyi sebagai berikut :
Dikeluarkan sebagai Grosse Kedua kepada dan atas permintaan
................, berdasarkan kekuatan Surat perintah Pengadilan Negeri
...................., tertanggal ...................., Nomor .................. dengan
dihadiri oleh ............., sebagai yang berkepentingan dan dapat
dilakukan untuk sejumlah uang Rp. ..............................

Pada minutanya dibagian bawah dicatat :


Grosse kedua dikeluarkan pada hari ini ....................., tanggal
.............. kepada dan atas permintaan dari ......................,
berdasarkan surat perintah Pengadilan Negeri ................... tertanggal
............, Nomor ............. dengan dihadiri oleh ........ sebagai yang
berkepentingan dan dapat dilakukan untuk sejumlah uang sebesar
Rp. ..............................................................................

Catatan :
Berdasarkan pasal 856 R.V., harus disebutkan surat perintah
Pengadilan dan jumlah berapa dapat dilakukan, apabila sebagian
tagihan telah dibayar (lihat pasal 55 UUJN).

56
AHIP

b. RENVOI atau PERUBAHAN


- Apabila didalam tulisan akta terdapat salah ketik, salah kata,
salah kalimat atau penafsiran yang tidak disetujui (para)
penghadap, maka dapat dibuat renvoi atau perubahan, berupa
tambahan, coretan atau coretan dengan pengganti.
Ketentuan – ketentuan Renvoi :
1. Renvoi ditulis pada bagian kiri kertas yang kosong. Apabila
renvoi tersebut panjang sehingga tidak cukup ditulis dipinggir
kiri kertas, maka ditulis bagian akhir akta atau pada kertas lain
(kertas sendiri).
Renvoi tambahan untuk halaman sekian baris sekian (Renvoi
coretan dengan penggantian untuk halaman sekian baris
kesekian).
2. Renvoi dalam minuta akta harus dibubuhi paraf dari (para)
penghadap, para saksi dan Notaris.
Renvoi dalam salinan / turunan cukup diparaf oleh Notaris.

Contoh TANDA RENVOI :


TAMBAHAN :
Senin Hari ini, tanggal .......
disahkan tambahan
satu perkataan

Nomor. 10 - Jalan Merbabu Yogyakarta


disahkan tambahan
satu perkataan dan
dua angka

------ - Ada kalimat


disahkan tambahan
lima puluh perkataan - Ada kalimat
ditulis pada akhir akta.

Catatan : ditulis sebelum akhir akta ( sebelum Demikian Akta ini ).

CORETAN :

------ ---- ---- - - Para penghadap - - - -


disahkan coretan
satu perkataan.

---- --- ------------ - Jalan Merbabu Nomor, 5 A


disahkan coretan
satu huruf.

57
AHIP

CORETAN DENGAN PENGGANTIAN

Selasa - Hari ini, hari


disahkan coretan dua kamis tanggal sepuluh
perkataan dengan penggantian
satu perkataan

Ketela Nomor. 456 -JalanMunggur Nomor. 1


disahkan coretan dua
perkataan dan satu
angka dengan penggantian
dua perkataan dan tiga angka.

RENVOI DALAM RENVOI :


Rabu - hari ini, Senin
disahkan coretan satu
perkataan dengan gantian
satu perkataan

Kamis
disahkan coretan satu
perkataan dengan gantian
satu perkataan.

58
CONTOH AKTA PENGAKUAN UTANG

------------------------------------- PENGAKUAN UTANG ----------------------------------


-------------------------------------------- Nomor : 15 ---------------------------------------------
Pada pukul 10.00 (sepuluh) Waktu Indonesia Barat, hari ini Jumat, tanggal 11-03-2022
(sebelas Maret dua ribu dua puluh dua). -----------------------------------------------------------
Menghadap kepada saya, Alifia Putri, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di
Yogyakarta, dengan dihadiri para saksi yang telah saya, Notaris, kenal dan nama-
namanya akan disebut pada bagian akhir akta ini: ------------------------------------------------
1. Tuan LESUS, lahir di Yogyakarta, pada tanggal 23-03-1963 (dua puluh tiga Maret
seribu sembilan ratus enam puluh tiga), Warga Negara Indonesia, Wiraswasta,
bertempat tinggal di Jalan Garuda, Rukun Tetangga 001, Rukun Warga 002,
Kelurahan Purwokinanti, Kecamatan Pakualaman, Kota Yogyakarta, Pemegang
Kartu Tanda Penduduk dengan Nomor Induk Kependudukan: 12316549879. --------
Selanjutnya disebut “Pihak Pertama” / “Yang Berhutang”.-----------------------------
2. Tuan GARENG, lahir di Sleman, pada tanggal 14-02-1971 (empat belas Februari
seribu sembilan ratus tujuh puluh satu), Warga Negara Indonesia, Karyawan Swasta,
bertempat tinggal di Jalan Sudirman Nomor 11, Rukun Tetangga 022, Rukun Warga
000, Kelurahan Gunungketur, Kecamatan Pakualaman, Kota Yogyakarta, Pemegang
Kartu Tanda Penduduk dengan Nomor Induk Kependudukan: 1231654.----------------
Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak berdasarkan surat kuasa yang dibuat
dibawah tangan tertanggal 11-02-2021 (sebelas Februari dua ribu dua puluh satu),
nomor 44125/2021, yang aslinya bermeterai cukup, dilekatkan pada minuta akta ini
sebagai kuasa Direksi dari dan oleh karena itu sah mewakili Perseroan Terbatas “PT.
BANK ANGIN RIBUT”, berkedudukan di Jakarta Pusat, sesuai Pasal 9 Anggaran
Dasarnya yang dibuat dihadapan Nyonya CENTIL, Sarjana Hukum, Notaris di
Jakarta Pusat, dibawah Nomor 17, tertanggal 10-06-2000 (sepuluh Juni dua ribu),
yang salinan resminya bermeterai cukup diperlihatkan kepada saya, Notaris, yang
Anggaran Dasarnya telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia, Nomor : 44521/AHU/2000, tertanggal 14-06-2000
(empat belas Juni dua ribu) dan telah dimuat dalam Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia Nomor 45217/2000, tertanggal 15-07-2000 (lima belas Juli dua
ribu). -----------------------------------------------------------------------------------------------
Selanjutnya disebut “Pihak Kedua” / “Bank”. ---------------------------------------------
Para penghadap telah saya, Notaris kenal. ---------------------------------------------------------
Para penghadap bertindak sebagaimana tersebut diatas menerangkan : ----------------------

1
- Bahwa Pihak Pertama mengaku dengan sungguh-sungguh dan sebenarnya serta
dengan sah telah berhutang uang karena pinjaman sejumlah Rp. 1.000.000.000,- (satu
milyar rupiah) kepada Pihak Kedua, jumlah uang mana Pihak Pertama mengaku telah
menerimanya dengan lengkap dari Pihak Kedua sebelum penandatanganan akta ini,
sehingga untuk penerimaan jumlah uang tersebut di atas akta ini dinyatakan berlaku pula
sebagai tanda penerimaannya yang sah dan sempurna (kuitansi). -----------------------------
- Penghadap Pihak Kedua bersama ini menerangkan menerima pengakuan utang dari
Pihak Pertama tersebut di atas. ----------------------------------------------------------------------
- Selanjutnya para penghadap bersama ini menerangkan bahwa mengenai pinjaman
uang tersebut para pihak yang satu terhadap yang lain telah saling setuju dan mufakat
untuk mengadakan perjanjian-perjanjian dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut : ---------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------- Pasal 1 --------------------------------------------------
- Pihak Pertama berjanji akan membayar hutang uang sebesar Rp. 1.000.000.000,-
(satu milyar rupiah) tersebut selambat-lambatnya tanggal 11-03-2025 (sebelas Maret dua
ribu dua puluh lima) kepada Pihak Kedua. --------------------------------------------------------
------------------------------------------------ Pasal 2 -------------------------------------------------
- Atas utang tersebut Pihak Pertama dikenakan bunga uang sebesar 10 % (sepuluh
persen) per bulan hingga pelunasan keseluruhan hutang pihak pertama dilakukan.-------
- Pembayaran bunga tersebut dilakukan Pihak Pertama kepada Pihak Kedua setiap
tanggal 10 (sepuluh) pada bulan yang sedang berjalan dan untuk pertama kalinya
pembayaran tersebut dilakukan pada tanggal 10-04-2022 (sepuluh April dua ribu dua
puluh dua).----------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------- Pasal 3 ------------------------------------------------
- Pihak Kedua berhak dan dengan ini diberi kuasa oleh Pihak Pertama untuk : --------
1. Sewaktu-waktu meninjau kembali/mengubah tingkat suku bunga pinjaman sesuai
dengan keadaan moneter, tanpa perlu memberitahukan terlebih dahulu dan tanpa
perlu persetujuan dari Pihak Pertama.------------------------------------------------------
2. Mendebet rekening giro atau rekening lainnya dari Pihak Pertama yang ada pada
Pihak Kedua sehubungan dengan pembayaran angsuran atau pelunasan hutang,
provisi, denda, biaya lain yang timbul karena hutang yang wajib dibayar oleh
Pihak Pertama berkenaan dengan pemberian pinjaman tersebut diatas. ------------
------------------------------------------------ Pasal 4 -------------------------------------------------
- Menyimpang dari apa yang ditetapkan dalam Pasal 1 tersebut di atas, utang tersebut
dapat ditagih secara sekaligus oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama. --------------------

2
1. Apabila Pihak Pertama lalai atau tidak dapat memenuhi seluruh kewajibannya
sebagaimana ditetapkan dalam akta ini dan atau apabila terjadi pelanggaran oleh
Pihak Pertama atas salah satu atau beberapa kewajibannya yang telah menjadi
bukti akan kesalahan Pihak Pertama sehingga peringatan dengan surat disahkan
tambahan tersebut juru sita atau lain surat yang serupa dengan itu tidak diperlukan
lagi. ---------------------------------------------------------------------------------------------
2. Apabila Pihak Pertama dinyatakan bangkrut atau pailit oleh Pengadilan sebelum
tanggal jatuh tempo perjanjian ini dicapai atau diberi waktu untuk menunda
pembayaran utangnya baik yang bersifat sementara maupun pasti.------------------
3. Apabila Pihak Pertama meninggal dunia sebelum tanggal jatuh tempo perjanjian
ini, kecuali jika ahli waris Pihak Pertama sanggup dan bersedia memenuhi
kewajiban-kewajibannya menurut undang-undang. -------------------------------------
------------------------------------------------- Pasal 5 ------------------------------------------------
- Untuk lebih menjamin pembayaran kembali sebagaimana mestinya, hutang Pihak
Pertama kepada Pihak Kedua baik yang telah dan akan ada dikemudian hari berikut
bunga, denda, provisi dan biaya-biaya lain yang mungkin timbul karena hutang, Pihak
Pertama dan/atau Pemberi Jaminan memberikan jaminan kepada Pihak Kedua berupa
sebidang tanah dan bangunannya beserta segala sesuatu yang melekat di atas tanah
tersebut, Sertipikat Hak Milik Nomor 1233, yang terletak di Kelurahan Gunungketur,
Kecamatan Pakualaman, Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, seluas
520 m2 (lima ratus dua puluh meter persegi), sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur
Nomor: 0439/2008 tertanggal 02-10-2008, terdaftar atas nama LESUS. --------------------
Pengikatan jaminannya dibuat dalam suatu akta tersendiri. ------------------------------------
----------------------------------------------- Pasal 6 --------------------------------------------------
- Hal-hal tersebut di atas tidak akan berakhir karena salah satu pihak meninggal dunia
akan tetapi turun-temurun dan harus dienuhi oleh ahli waris dari pihak yang meninggal
dunia. ----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------- Pasal 7 --------------------------------------------------
- Semua biaya penagihan hutang tersebut di atas, termasuk biaya juru sita dan biaya-
biaya kuasa Pihak Kedua untuk menagih hutang tersebut, menjadi tanggungan dan wajib
dibayarkan oleh Pihak Pertama. ---------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------ Pasal 8 -------------------------------------------------
- Biaya atas pembuatan akta ini dan segala biaya yang berhubungan dengan utang
sepenuhnya menjadi tanggungan Pihak Pertama. -------------------------------------------------

3
----------------------------------------------- Pasal 9 --------------------------------------------------
- Kedua belah pihak telah setuju dan sepakat perihal urusan mengenai perjanjian ini
dengan segala akibat-akibatnya telah memilih tempat kediaman yang tetap dan
seumumnya di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Yogyakarta. ------------------------
--------------------------------------DEMIKIAN AKTA INI---------------------------------------
Dibuat, diselesaikan, dan diresmikan di Yogyakarta, pada pukul, hari, tanggal, bulan, dan
tahun seperti tersebut pada permulaan akta ini, dengan dihadiri oleh: ------------------------
1. Nyonya FRISKA, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, lahir di Sleman pada
tanggal 22-02-1992 (dua puluh dua Februari seribu sembilan ratus sembilan puluh
dua), Warga Negara Indonesia, Pegawai Kantor Notaris/PPAT, bertempat tinggal di
Perumahan Green Hills Blok A-5, Rukun Tetangga 001, Rukun Warga 005,
Kelurahan Baciro, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta, pemegang Kartu
Tanda Penduduk dengan Nomor Induk Kependudukan : 4654845479854154. ------
2. Tuan PRATAMA, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, lahir di Kupang, pada
tanggal 19-01-1991 (sembilan belas Januari seribu sembilan ratus sembilan puluh
satu), Warga Negara Indonesia, Pegawai Kantor Notaris/PPAT, bertempat tinggal di
Jalan Sambisari Nomor 9, Rukun Tetangga 011, Rukun Warga 017, Desa Kalasan,
Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, yang saat ini sedang berada di Kota
Yogyakarta, pemegang Kartu Tanda Penduduk dengan Nomor Induk Kependudukan:
4654845479854154. -----------------------------------------------------------------------------
Kedua-duanya pegawai kantor Notaris, sebagai saksi-saksi. -----------------------------------
Akta ini setelah saya, Notaris bacakan kepada para penghadap dan saksi-saksi, maka
seketika itu juga lalu ditandatangani oleh para penghadap, saksi-saksi, dan saya, Notaris.
Dibuat dengan tanpa gantian, tanpa tambahan dan tanpa coretan. ----------------------------

4
-- -- -- -- ” DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” -- -- -- -- -- --

-- -- -- -- -- ---- -- -- -- -- -- -- -- PERDAMAIAN ( DADING) -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- --- -- --

-- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- ---------- -- -- -- Nomor. 46 - -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- ---------- -- -- -- --

-- -- --- -- -- -- -- -- -- -- -- - -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- ---- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -

Pada pukul 13.30 (tiga belas lebih tiga puluh menit) Waktu Indonesia Barat, hari

ini Kamis, tanggal 23-02-2012 (dua puluh tiga februari dua ribu dua belas). ------

Hadir dihadapan saya, RIO KUSTIANTO WIRONEGORO, SARJANA --------

HUKUM, MAGISTER HUMANIORA, Notaris di Yogyakarta, dengan dihadiri

para saksi yang saya, Notaris kenal, dan nama-namanya akan disebut pada bagian

akhir akta ini; ---------------------------------------------------------------------------------

I. Tuan SOEPRIJADI, Sarjana Hukum, lahir di Bantul pada tanggal -------

31-12-1934 (tiga puluh satu Desember seribu sembilan ratus tiga puluh

empat), Warga Negara Indonesia, Pengacara, bertempat tinggal di Pandes

II/Dk. Pandes II, Rukun Tetangga 06, Rukun Warga -, Desa Wonokromo,

Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Pemegang Kartu Tanda Penduduk

Nomor: 340213.311234.0047, yang saat ini sedang berada di Yogyakarta. -----

- Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak selaku kuasa dari untuk dan

atas nama : --------------------------------------------------------------------------------

1. Tuan DEKY KRISTANTO, lahir di Boyolali pada tanggal 25-12-1964

(dua puluh lima Desember seribu sembilan ratus enam puluh empat), Warga

Negara Indonesia, Karyawan Swasta, bertempat tinggal di Jalan Taman

Siswa Nomor 150 A YK, Rukun Tetangga 071, Rukun Warga 023,

Kelurahan Wirogunan, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta,

Pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor: 34.7112.251264.0001. ------------

2. Nyonya NUR WULAN NDARU, lahir di Yogyakarta pada tanggal ---------

02-10-1969 (dua Oktober seribu sembilan ratus enam puluh sembilan),

1
Warga Negara Indonesia, Perdagangan, bertempat tinggal di Jalan Taman

Siswa Nomor 150 A YK, Rukun Tetangga 071, Rukun Warga 023,

Kelurahan Wirogunan, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta,

Pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor: 34.7112.421069.0001. ------------

Demikian berdasarkan surat kuasa khusus yang dibuat dibawah tangan

tertanggal 02 Februari 2012, yang aslinya bermeterai cukup dan dilekatkan pada

minuta akta ini. -----------------------------------------------------------------------

---------------------------------PIHAK PERTAMA. ---------------------------------------

II. Tuan SUJUDI REKSO PUTRANTO Sarjana Hukum, lahir di Jakarta pada

tanggal 21-08-1958 (dua puluh satu Agustus seribu sembilan ratus lima puluh

delapan), Warga Negara Indonesia, Pengacara, bertempat tinggal di

Prm.Jangkang, Jalan Nusa B-78, Rukun Tetangga 016, Rukun Warga 015,

Desa Nogotirto, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, pemegang Kartu

Tanda Penduduk Nomor: 3404012108580003, yang saat ini sedang berada di

Yogyakarta. -------------------------------------------------------------------------------

- Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak selaku kuasa dari untuk dan

atas nama Tuan JOHANES HARSONO, lahir di Bojonegoro pada tanggal -

06-07-1953 (enam Juli seribu sembilan ratus lima puluh tiga), Warga Negara

Indonesia, Wiraswasta, bertempat tinggal di Wonorungkut Utara 9/26, Rukun

Tetangga 005, Rukun Warga 002, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut,

Kota Surabaya, pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor:

3578030607530002, demikian berdasarkan surat kuasa khusus yang dibuat

dibawah tangan tertanggal 31 Desember 2011, yang fotocopynya telah

dilegasir oleh RIO KUMITIAS AMBARSAKTI, Sarjana Hukum, selaku

Panitera/Sekretaris di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Yogyakarta, tanggal 11

2
Januari 2012, Nomor : W13 VIPDT/17/I/2012 dan dilekatkan pada minuta

akta ini. ------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------PIHAK KEDUA -----------------------------------------

- Para penghadap saya, Notaris kenal. -----------------------------------------------------

- Para penghadap dalam kedudukannya tersebut diatas dengan ini terlebih dahulu

menerangkan sebagai berikut ; -------------------------------------------------------------

- Bahwa Pihak Pertama adalah Pemilik sebidang tanah Hak Milik Nomor.

00917/Purwokinanti, Surat Ukur Nomor.00070/Purwokinanti/2002, tanggal 08-

07-2002, seluas 205 M2 (dua ratus lima meter persegi), terletak di Kelurahan

Purwokinanti, Kecamatan Pakualaman, Kota Yogyakarta, Propinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta, terdaftar atas nama DEKY KRISTANTO. ----------------

Berikut semua dan segala sesuatu yang ada, melekat, tertanam dan berdiri

diatasnya tanpa kecuali sedikitpun juga. --------------------------------------------------

- Bahwa Pihak Pertama telah mengadakan Perjanjian Jual Beli atas tanah Hak

Milik Nomor. 00917/Purwokinanti tersebut diatas yang dibuat dibawah tangan

dengan Pihak Kedua, dengan harga Rp.450.000.000,- (empat ratus lima puluh juta

rupiah. ------------------------------------------------------------------------------------------

- Bahwa dari harga tersebut diatas telah dibayar oleh Pihak Kedua sebesar

Rp.190.300.000,- (seratus sembilan puluh juta tiga ratus ribu rupiah), sehingga

kekurangannya sebesar Rp.259.700.000,- (dua ratus lima puluh sembilan juta

tujuh ratus ribu rupiah). ----------------------------------------------------------------------

- Bahwa sampai dengan saat ini, harga jual beli tersebut belum dilunasi oleh Pihak

Kedua kepada Pihak Pertama. -------------------------------------------------------------

- Bahwa dengan belum dilunasinya harga jual beli, maka telah terjadi gugatan

oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua di Pengadilan Negeri Yogyakarta,

3
dengan Nomor Register ............... tanggal .....................--------------------------------

- Akhirnya terjadi kesepakatan akan dilunasi kekurangannya sebesar --------

Rp.259.700.000,- (dua ratus lima puluh sembilan juta tujuh ratus ribu rupiah)

tersebut, oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama selambat-lambatnya tanggal .....

- Berhubung dengan hal-hal tersebut diatas, maka para penghadap semufakat

untuk mengakhiri persengketaan/perselisihan Jual Beli tersebut dengan

mengadakan Perdamaian (Dading) dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat

sebagai berikut ; ------------------------------------------------------------------------------ -

--------------------------------------------- PASAL 1 -------------------------------------------

Bahwa kedua belah Pihak sepakat, setuju dan saling menyadari satu sama lain

untuk mengakhiri sengketa Perkara Perdata di Pengadilan Negerti Yogyakarta

dengan nomor Register:.............................. tanggal ...................................----------

Dengan demikian para pihak mengakhiri sengketa tersebut direalisasikan dengan

cara Pihak Kedua mencabut perkara yang berjalan melalui Kepaniteraan

Pengadilan Negeri Yogyakarta dengan nomor Register .............. tanggal ..............,

sehingga dengan telah dicabutnya perkara tersebut kedua belah pihak sepakat dan

setuju tidak saling menggunakan subtansi dari masing-masing putusan perkara

tersebut diatas, serta berkas pencabutan masing-masing pihak merupakan bagian

tak terpisahkan dari Akta Perdamaian ini. ------------------------------------------------

------------------------------------------- Pasal 2 ---------------------------------------------

- Bahwa kekurangan harga jual beli sebesar Rp.259.700.000,- (dua ratus lima

puluh sembilan juta tujuh ratus ribu rupiah) tersebut akan dilunasi olah Pihak

Kedua selambat-lambatnya tanggal ..................... ---------------------------------------

- Semua biaya yang timbul bertalian dengan pelaksanaan Jual Beli antara lain

biaya roya, pajak penjual (Pajak Penghasilan) ditanggung oleh Pihak Pertama,

4
sedangkan pajak pembeli (Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan atau Bangunan),

penerimaan negara bukan pajak, pengurusan balik nama di Kantor Pertanahan

menjadi beban dan harus dibayar oleh Pihak Kedua. untuk Akta Jual Beli masing-

masing dibebani ½ (satu perdua). ---------------------------------------------------------

------------------------------------------- Pasal 3 ----------------------------------------------

Bahwa biaya pembuatan akta ini dan salinan-salinnya ditanggung dan dibayar

oleh Pihak Kedua. ----------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------- Pasal 4 ----------------------------------------------

- Bahwa kedua belah pihak saling setuju dan sepakat jika salah satu terbukti ada

yang mengingkari atau wanprestasi atau yang setidak-tidaknya tidak menepati

Perdamaian ini, bahkan tidak komitmen dengan maksud dan tujuan dan isi

Perdamaian ini, maka sanggup dituntut dan diproses sesuai prosedur hukum yang

berlaku, yang mana sebelum menempuh jalur hukum diselesaikan secara

kekeluargaan melalui asas musyawarah mufakat dan untuk segala akibat yang

timbul dari akta ini kedua belah pihak sepakat memilih tempat kediaman hukum

yang umum dan tetap (domisili) di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri

Yogyakarta. ------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------DEMIKIANLAH AKTA INI -------------------------------

Dibuat dan diresmikan di Yogyakarta, pada hari, tanggal, bulan dan tahun, serta

jam sebagaimana tersebut pada bagia awal dari akta ini, dibuat dengan dihadiri

oleh : -------------------------------------------------------------------------------------------

1. Tuan ALFANO MICIGANDOS, Sarjana Hukum, lahir di Michigan tanggal 07-

05-1979 (tujuh Mei seribu sembilan ratus tujuh puluh sembilan), Warga

Negara Indonesia, Pegawai Kantor Notaris/PPAT, bertempat tinggal di

Babadan GG. Sidomukti 734 A. Plumbon, Rukun Tetangga.028, Rukun

5
Warga.-, Desa Banguntapan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul,

yang saat ini sedang berada di Yogyakarta. ---------------------------------

2. Tuan IYUSWANTORO, Sarjana Hukum, lahir di Yogyakarta pada tanggal 12-

07-1990 (dua belas Juli seribu sembilan ratus sembilan puluh), Warga Negara

Indonesia, Pegawai Kantor Notaris/PPAT, bertempat tinggal di Jalan Sidokabul

76, Rukun Tetangga.024, Rukun Warga.007, Kelurahan Sorosutan, Kecamatan

Umbulharjo, Kota Yogyakarta. --------------------------------------------------

Kedua-duanya Pegawai Kantor Notaris, sebagai para saksi. ------------------------

Akta ini setelah saya, Notaris bacakan kepada para penghadap dan para saksi,

maka seketika itu juga ditandatangani para penghadap, para saksi, dan saya,

Notaris. -------------------------------------------------------------------------------------

Dibuat dengan tanpa tambahan, tanpa coretan dan tanpa gantian. -----------------

Minuta akta ini telah ditandatangani dengan sempurna. -----------------------------

”Dikeluarkan sebagai grosse pertama kepada dan atas permintaan dari

Tuan X . tersebut di atas, pada tanggal 23-02-2019 (dua puluh tiga

Februari dua ribu sembilan belas)”. --------------------------------------------------

Notaris di Yogyakarta

( RIO KUSTIANTO WIRONEGORO, SH., M.Hum. )

6
------------- PENGIKATAN JUAL BELI ---------------
------------------ Nomor.235--------------------
--------------------------------------------------
Pada pukul 10.45 (sepuluh lebih empat puluh lima
menit) Waktu Indonesia Barat, hari Selasa, tanggal
16-07-2013(enam belas Juli dua ribu tiga belas. --
Berhadapan dengan saya, RIO KUSTIANTO WIRONEGORO,
SARJANA HUKUM, MAGISTER HUMANIORA, Notaris di
Yogyakarta dengan dihadiri para saksi yang telah
saya, Notaris kenal dan nama-namanya akan disebut
pada bagian akhir dari akta ini ; ----------------
I.1. Nyonya MAONAH, lahir di Yogyakarta
pada tanggal 31-12-1945 (tiga puluh satu ----
Desember seribu sembilan ratus empat puluh --
lima), Wiraswasta, bertempat tinggal di Jalan
Sisingamangaraja Nomor 30 YK, Rukun Tetangga
021, Rukun Warga 006, Kelurahan -------------
Brontokusuman, Kecamatan Mergangsan, Kota ---
Yogyakarta, Pemegang Kartu Tanda Penduduk
Nomor.34.7112.711245.0025. ------------------
2. Nyonya KHOTIJAH, Lahir di Yogyakarta pada
tanggal 08 Februari 1962, Wiraswasta, --
bertempat tinggal di Jalan Sisingamangaraja
30,Rukun Tetangga 021, Rukun Warga 008, -----
Kelurahan Brontokusuman, Kecamatan ----------
Mergangsan, Kota Yogyakarta, Pemegang Kartu
Tanda Penduduk Nomor. 3471124802620004. -----
3. Nyonya KARLINA, Lahir di Yogyakarta pada ----
tanggal 14 April 1965, Mengurus Rumah Tangga,
bertempat tinggal di KP.Cilangkap, Rukun ----
Tetangga 001, Rukun Warga 001, Desa Lumpang,
Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, --
Pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor. --------
3201205404650003, yang saat ini sedang berada
di Yogyakarta. -
4. Nyonya HALIMAH, Lahir di ----- Yogyakarta
pada tanggal 22 Januari 1970, ---Mengurus
Rumah Tangga, bertempat tinggal di - Jalan
Sisingamangaraja Nomor 30 YK, Rukun ---
Tetangga 021, Rukun Warga 006, Kelurahan ----
Brontokusuman, Kecamatan Mergangsan, Kota ---
Yogyakarta, Pemegang Kartu Tanda Penduduk ---
Nomor 3471126201700002.---------------------
5. Nyonya SADIYAH, Lahir di Yogyakarta pada
tanggal 08 April 1974, Mengurus Rumah Tangga,
bertempat tinggal di KP.Pasir Tonjong, Rukun
Tetangga 004, Rukun Warga 005, Desa Jagabaya,
Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, --
Pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor. --------
3201204804740002, yang saat ini sedang berada
di Yogyakarta. ---- -------------------------
6. Nyonya SAWIYAH, Lahir di Yogyakarta pada
tanggal 22 Januari 1978, Belum/Tidak Bekerja,
bertempat tinggal di Jalan Sisingamangaraja
30 YK, Rukun Tetangga 021, Rukun Warga 006,--
Kelurahan Brontokusuman, Kecamatan ----------
Mergangsan, Kota Yogyakarta, Pemegang Kartu
Tanda Penduduk Nomor. 3471126201780001. -----
--------------- Pihak Kesatu – Penjual -----------
II. Tuan SUHARYADI, lahir di Yogyakarta
pada tanggal 22-03-1958 (dua puluh dua Maret
seribu sembilan ratus lima puluh delapan), --
Warga Negara Indonesia, Wiraswasta, bertempat
tinggal di Jalan Poncowinatan 21, Rukun -----
Tetangga 001, Rukun Warga 001, Kelurahan ----
Gowongan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta,
Pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor: --------
34.7102.220358.0001. ------------------------
-------------- Pihak Kedua – Pembeli -------------
Para penghadap telah saya, Notaris kenal. --------
Para penghadap terlebih dahulu memberitahukan dan
menerangkan sebagai berikut ; --------------------
- bahwa penghadap Pihak Kesatu berkehendak untuk
menjual kepada Pihak Kedua dan Pihak Kedua mengaku
hendak membeli dari Pihak Kesatu, atas sebidang
tanah : ------------------------------------------
- Hak Milik Nomor.107/Brontokusuman, terletak di
Kelurahan Brontokusuman, Kecamatan Mergangsan,----
Kota Yogyakarta, Propinsi Daerah Istimewa --------
Yogyakarta, seluas 600 M2 (enam ratus meter
persegi) sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur
Nomor.1111 tertanggal 10 Maret 1998, seperti
ternyata dari Sertipikat (tanda bukti hak) yang
dikeluarkan Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta
tertanggal 26 Maret 1992, terdaftar atas nama : --
1. MAONAH. --------------------------------
2. KHOTIJAH.--------------------------------
3. KARLINA.---------------------------------------
4. HALIMAH.-------------------------
5. SADIYAH,-----------------------------------
6. SAWIYAH. ---------------------------------
Meliputi segala sesuatu yang tumbuh, tertanam
serta berdiri diatas tanah hak tersebut tanpa ----
kecuali sedikitpun juga. -------------------------
Segala sesuatunya telah dikenal dengan baik oleh
Pihak Kedua yang tidak akan meminta keterangan
lebih lanjut didalam akta ini. -------------------
- Demikian dengan harga Rp 2.098.800.000,- (dua
milyar sembilan puluh delapan juta delapan ratus
ribu rupiah). ------------------------------------
- Berhubung dengan segala sesuatu yang diuraikan
diatas para penghadap menerangkan dengan tidak
mengurangi peraturan Pemerintah yang berlaku -----
mengenai peralihan hak atas tanah. ---------------
Untuk menghindari segala sesuatu yang tidak ------
dikehendaki, para pihak telah saling setuju dan --
mufakat untuk mengadakan perjanjian dengan -------
ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai ----
berikut; -----------------------------------------
--------------------- Pasal 1 --------------------
- Bahwa dari harga Rp 2.098.800.000,- (dua milyar
sembilan puluh delapan juta delapan ratus ribu ---
rupiah), menurut keterangan para pihak sebelum ---
penandatanganan akta ini telah dibayar oleh Pihak
Kedua kepada Pihak Kesatu sebesar Rp.120.000.000,-
(seratus dua puluh juta rupiah) dan Pihak Kesatu
mengaku menerima uang tersebut dari Pihak Kedua ,
bukti penerimaan mana dibuktikan dengan kuitansi
tersendiri.Sedangkan pada saat penandatanganan
akta ini dibayar oleh Pihak Kedua kepada Pihak
Kesatu sebagai pelunasan sejumlah uang sebesar --
Rp.1.978.800.000,- (satu milyar sembilan ratus ---
tujuh puluh delapan juta delapan ratus ribu ------
rupiah) dan Pihak Kesatu mengaku menerima uang ---
tersebut dari Pihak Kedua yang oleh karenanya akta
ini berlaku pula sebagai tanda penerimaan yang sah
dan sempurna (kuitansi) bagi Pihak Kedua atas
penerimaan jumlah uang tersebut oleh Pihak Kesatu.
--------------------- Pasal 2 --------------------
- Bahwa Pihak Kesatu menjamin sepenuh-penuhnya dan
seluas-luasnya, bahwa ia adalah satu-satunya pihak
yang berhak untuk melakukan perikatan ini dan ----
selanjutnya menjual tanah tersebut kepada Pihak --
Kedua. -------------------------------------------
--------------------- Pasal 3 --------------------
- Bahwa sebidang tanah Hak tersebut dijual oleh
Pihak Kesatu kepada Pihak Kedua di dalam keadaan
bebas dari semua dan segala ikatan serta ---------
pemberatan, bebas dari segala sitaan dan sengketa.
--------------------- Pasal 4 --------------------
- Bahwa masing-masing pihak berjanji dan sanggup
karenanya diwajibkan dan diharuskan serta --------
mengikatkan diri untuk saling memberikan bantuan
kepada pihak lainnya di dalam pelaksanaan --------
perikatan ini dengan suka rela, cuma-cuma dan ----
penuh itikad baik. -------------------------------
--------------------- Pasal 5 --------------------
- Bahwa semua dan segala ongkos serta biaya ------
sebagai akibat adanya jual beli termaksud beserta
dengan pelaksanaannya, antara lain; Pajak --------
Penghasilan atas Penjualan Tanah dan Bangunan ----
menjadi beban Pihak Kesatu, sedangkan Bea --------
Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan, biaya
akta jual belinya/ongkos balik nama/ peralihan ---
haknya menjadi beban Pihak Kedua.-----------------
--------------------- Pasal 6 --------------------
Biaya pembuatan akta pengikatan Jual Beli ini dan
salinannya wajib dibayar oleh Pihak Kedua. ------
--------------------- Pasal 7 --------------------
Di dalam semua dan segala sesuatu mengenai ------
pengikatan ini dan segala akibatnya, maka para
pihak telah memilih tempat kediaman hukum yang ---
umum dan tetap di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Yogyakarta. --------------------------------------
---------------- DEMIKIAN KATA INI --------------
Dibuat dan diresmikan di Yogyakarta, pada pukul,
hari, tanggal, bulan dan tahun, sebagaimana
tersebut pada bagian awal dari akta ini, dibuat
dengan dihadiri oleh : ---------------------------
1. Tuan ADITYA BAGASWARA, Sarjana Hukum, lahir di
Yogyakarta tanggal 01-06-1987 (satu Juni seribu
sembilan ratus delapan puluh tujuh), Warga
Negara Indonesia, Pegawai Kantor Notaris/PPAT,
bertempat tinggal di Gunungketur PA II/125,
Rukun Tetangga.024, Rukun Warga.006, Kelurahan
Gunungketur, Kecamatan Pakualaman, Kota -------
Yogyakarta. -----------------------------------
2 Nona RAHAJENG FEBRY HENDRARINI, Sarjana Hukum,
lahir di Yogyakarta pada tanggal 09-02-1989
(sembilan Februari seribu sembilan ratus
delapan puluh sembilan), Warga Negara ---------
Indonesia, Pegawai Kantor Notaris/PPAT,
bertempat tinggal di Penumping JT.3/56, Rukun
Tetangga.007, Rukun Warga.002, Kelurahan
Gowongan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta. --
Sebagai para saksi. --------------------------
Sebagai para saksi. ----------------------------
Akta ini setelah saya, Notaris bacakan kepada para
penghadap dan para saksi, maka seketika itu juga
penghadap Nyonya MAONAH membubuhkan cap jempol
tangan kirinya, sebab menurut keterangannya tidak
bisa membaca dan menulis, sedangkan para ---
penghadap lainnya, para saksi dan saya, Notaris --
membubuhkan tanda tangan. ------------------------
Dibuat dengan tanpa tambahan, tanpa gantian dan --
tanpa coretan. -----------------------------------
Minuta akta ini telah ditandatangani dengan ------
sempurna. ----------------------------------------
Diberikan sebagai salinan yang sama bunyinya. ----

Notaris di Yogyakarta

(RIO KUSTIANTO WIRONEGORO,SH.,M.Hum)m.)


----------------- PERJANJIAN KAWIN ---------------------

-------------------- Nomor : . -----------------------

--------------------------------------------------------

Pada pukul 11.00 (sebelas) Waktu Indonesia Barat, hari

ini ……. , tanggal ………. --------------------------------

Menghadap kepada saya, RIO KUSTIANTO WIRONEGORO,

Sarjana Hukum, Magister Humaniora, Notaris di Yogyakarta

dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang telah dikenal oleh

saya, Notaris dan akan disebutkan pada bagian akhir akta

ini. ---------------------------------------------------

1. Tuan SANOSA, Magister Sain dalam kartu tanda penduduk

tertulis SANOSA,MS, lahir di Yogyakarta pada tanggal

…………………………… , Warga Negara Indonesia, Pegawai Negeri

Sipil, bertempat tinggal di ………………………, Rukun Tetangga

000, Rukun Warga 000, Desa ………, Kecamatan …….,

Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemegang

Kartu Tanda Penduduk Nomor: ……………………. yang pada saat

ini sedang berada di Yogyakarta. ----------

selanjutnya disebut Pihak Pertama.--------------------

2. Nona SARI, lahir di Yogyakarta Pada tanggal ………………,

Warga Negara Indonesia, Karyawan Swasta, bertempat

tinggal di ………………, Rukun Tetangga 000, Rukun Warga

000,Kelurahan ………………, Kecamatan ……………………, Kota

Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemegang Kartu

Tanda Penduduk Nomor: ……………………………………………. -------------

selanjutnya disebut Pihak Kedua. ---------------------

Para penghadap telah dikenal oleh saya, Notaris. -------


Para penghadap menerangkan kepada saya, Notaris : ------

Bahwa antara para pihak telah terdapat kesepakatan untuk


melangsungkan perkawinan dan untuk itu para pihak telah

setuju dan mufakat untuk membuat perjanjian kawin dengan

memakai syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai

berikut: -----------------------------------------------

------------------------ Pasal 1 -----------------------

---------------------- PISAH HARTA ---------------------

Antara suami isteri tidak akan ada persatuan/persekutuan

harta benda dengan nama atau sebutan apapun juga, baik

persatuan/persekutuan harta benda menurut hukum atau

persekutuan untung dan rugi maupun persekutuan hasil dan

pendapatan. --------------------------------------------

------------------------ Pasal 2 -----------------------

----------------------- H A R T A ----------------------

- Semua harta benda yang bersifat apapun yang dibawa

oleh para pihak dalam perkawinan, atau yang diperoleh-

nya selama perkawinan karena pembelian, warisan, hibah

dan atau dengan cara apapun juga tetap menjadi milik

dari para pihak yang membawa dan atau yang ------

memperolehnya. -----------------------------------------

------------------------ Pasal 3 -----------------------

------------------- BUKTI PEMILIKAN --------------------

1. Barang-barang bergerak yang oleh para pihak didapat

dari dan oleh sebab apapun juga sesudah perkawinan

dilangsungkan, wajib dibuktikan dengan bukti

pemilikan dengan tidak mengurangi hak Pihak Kedua

(isteri), untuk membuktikan adanya barang-barang atau

harganya, sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 166

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. ------------------


2. Barang-barang tidak bergerak, yang tidak dapat ----

dibuktikan dengan bukti pemilikan atau surat-surat


lainnya oleh salah satu pihak, dianggap sebagai

kepunyaan para pihak, masing-masing untuk 1/2

(setengah) bagian yang sama besar. ------------------

----------------------- Pasal 4 ------------------------

----------------- HAK-HAK PARA PIHAK -------------------

1. Kekayaan dan hutang dari para pihak yang terjadi

sebelum atau sesudah perkawinan dilangsungkan, tetap

menjadi hak atau kewajiban masing-masing. -----------

2. Pihak Kedua (isteri) dapat mengurus dan -------------

mempertahankan haknya, baik dalam tindakan pengurusan

maupun dalam tindakan pemilikan untuk mengurus,

menguasai sendiri harta bendanya, baik yang bergerak,

maupun yang tidak bergerak, dan penikmatan secara

bebas dari penghasilannya. --------------------------

3. Untuk hal-hal tersebut di atas, sepanjang diperlukan

dengan ini Pihak Kedua (isteri) telah diberi kuasa

dan persetujuan oleh Pihak Pertama (suami). ---------

-------------------------- Pasal 5 ---------------------

------------------------ BIAYA-BIAYA -------------------

1. Biaya-biaya untuk keperluan rumah tangga, untuk

mendidik dan memelihara anak-anak yang dilahirkan

dari perkawinan mereka dipikul oleh Pihak Pertama

(suami). --------------------------------------------

2. Pengeluaran-pengeluaran untuk keperluan tersebut di

atas yang dilakukan oleh pihak kedua, dianggap telah

dilakukan dengan persetujuan dari pihak pertama. ----

3. Hutang-hutang maupun tagihan-tagihan dari pihak lain

yang timbul dari biaya-biaya tersebut di atas, harus


ditanggung dan wajib dibayar oleh Pihak Pertama

(suami), dan Pihak Kedua (isteri) tidak dapat ditagih


atau digugat mengenai hal tersebut. -----------------

----------------------- Pasal 6 ------------------------

---------- BERAKHIR/PERHITUNGAN MENURUT HUKUM ----------

1. Pakaian-pakaian dan perhiasan-perhiasan yang ada pada

para pihak, pada saat berakhirnya perkawinan atau

pada waktu diadakan perhitungan menurut hukum,

dianggap sebagai milik pihak yang memakainya atau

dianggap dimiliki oleh yang biasa memakai barang-

barang tersebut, sehingga terhadap barang-barang

tersebut tidak akan diadakan perhitungan. -----------

2. Segala macam barang-barang untuk keperluan rumah

tangga termasuk pula perabot-perabot makan, minum,

tidur yang ada di dalam rumah kedua belah pihak pada

saat berakhirnya perkawinan atau pada saat diadakan

perhitungan menurut hukum, dianggap miliknya Pihak

Kedua (isteri), sehingga terhadap barang-barang

tersebut, tidak akan diadakan perhitungan. ----------

----------------------- Pasal 7 ------------------------

---------------------- LAIN-LAIN -----------------------

- Bahwa selain dari pada pakaian dan barang-barang

perhiasan, mereka masing-masing (yang menurut --------

keterangan para pihak tidak perlu diuraikan lebih lanjut

dalam akta ini), tidak membawa sesuatu apapun dalam

perkawinan yang harus ditulis dalam akta ini. ---------

---------------------- Pasal 8 -------------------------

---------------------- DOMISILI ------------------------

- Untuk akta ini dan segala akibatnya serta pelaksanaan-

nya, memilih tempat tinggal yang umum dan tetap di -----


Kantor Panitera Pengadilan Negeri Yogyakarta, --------

di Yogyakarta . ----------------------------------------
----------------- DEMIKIANLAH AKTA INI -----------------

Dibuat dan diselesaikan di Yogyakarta, pada jam, hari,

tanggal, bulan dan tahun seperti tersebut pada awal akta

ini, dengan dihadiri oleh : ----------------------------

1. Tuan ANTO, Sarjana Hukum, lahir di Kebumen, pada

tanggal ............, Warga Negara Indonesia,

Pegawai Kantor Notaris/PPAT, bertempat tinggal di

........., Rukun Tetangga 000, Rukun Warga 000, ---

Desa ...., Kecamatan ...., Kabupaten ..... --------

2. Tuan PUTRA, Sarjana Hukum, lahir di Yogyakarta pada

tanggal ................., Warga Negara Indonesia,

Pegawai Kantor Notaris/PPAT, bertempat tinggal

di........, Rukun Tetangga 000, Rukun Warga 000,

Kelurahan ...., Kecamatan ...., Kota Yogyakarta,

yang saat ini sedang berada di Yogyakarta. ---------

Sebagai saksi saksi. Setelah akta ini selesai dibacakan

oleh saya, Notaris, kepada para penghadap dan para

saksi, maka segera para penghadap, para saksi dan saya,

Notaris, menandatangani akta ini. ----------------------

Dibuat dengan tanpa tambahan, tanpa coretan dan tanpa

gantian. -----------------------------------------------

Minuta akta ini telah ditandatangani dengan sempurna. –-

Diberikan sebagai salinan yang sama bunyinya. ----------

NOTARIS DI YOGYAKARTA

(RIO KUSTIANTO WIRONEGORO,SH.,M.Hum.)


------------------ KUASA MENJUAL ---------------
------------------- NOMOR :235 -----------------
------------------------------------------------
Pada pukul 11.00 (sebelas) Waktu Indonesia -----
Barat,
Berhadapan dengan saya, WIRONEGORO, SARJANA
HUKUM, MAGISTER HUMANIORA, Notaris di Yogyakarta
, dengan dihadiri para saksi yang saya, Notaris
kenal, dan nama-namanya akan disebut pada bagian
akhir akta ini; ------------------------------
- Nyonya A …………………. dst

- Para Penghadap tersebut diatas menerangkan


dengan akta ini memberi kuasa kepada; ----------
- Tuan B ……………………………..
------------------ K H U S U S -----------------
Untuk menjual, melepaskan, memindahkan, dengan
cara apapun dan kepada siapapun juga atas : ----
- sebidang tanah Hak Milik Nomor.1082/ ---------
Brontokusuman, terletak di Kelurahan ---------
Brontokusuman, Kecamatan Mergangsan, Kota ----
Yogyakarta, Propinsi Daerah Istimewa --------
Yogyakarta, seluas 636 M2 (enam ratus tiga ---
puluh enam meter persegi) sebagaimana --------
diuraikan dalam ………………………… dst
Meliputi segala sesuatu yang tumbuh, tertanam --
serta berdiri diatas tanah hak tersebut tanpa
kecuali sedikitpun juga. -----------------------
- Untuk segala urusan dan maksud tersebut, maka
yang diberi kuasa berhak, antara lain: ---------
menghadap dimana perlu, memberikan segala -----
keterangan dan penjelasan, melengkapi segala --
surat-surat/bukti-bukti dan kelengkapan --------
1
kelengkapan, melakukan segala perjanjian dan
perikatan yang diperlukan, menentukan dan turut
serta menentukan segala persyaratan, memberikan
surat tanda bukti penerimaan/kuitansinya yang
sah dan sempurna, menandatangani segala -------
surat/akta/formulir/isian-isian, melakukan ----
penyerahan, melakukan segala ketentuan dan
persyaratannya yang diperlukan, dan/atau ------
diharuskan, membayar segala biaya/ongkos, ------
meminta surat tanda terima/kuitansi, serta ----
menjalankan semua segala tindakan tindakan/
perbuatan yang diperlukan/diharuskan sedemikian
rupa sehingga urusan tersebut selesai dengan
sebaik-baiknya serta dengan semestinya. --------
- Turut hadir dihadapan saya, Notaris dengan
dihadiri saksi-saksi yang sama ialah Tuan ------
B… tersebut diatas selaku penerima kuasa dengan
ini menerangkan mengetahui dan menyatakan
menerima pemberian kuasa yang dimuat dalam akta
ini. -------------------------------------------
- Para penghadap telah saya, Notaris kenal. ----
-------------- DEMIKIANLAH AKTA INI ------------

2
TEKNIK PEMBUATAN AKTA
TENTANG PERJANJIAN – PERJANJIAN
PADA UMUMNYA
( TPA II )

DOSEN:
RIO KUSTIANTO WIRONEGORO,S.H.,M.HUM
AGUNG HERNING INDRADI PRAJANTO, S.H., M.HUM
SEWA - MENYEWA
• Sewa menyewa ialah suatu perjanjian dengan mana
pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan
kepada pihak lainnya kenikmatan dari suatu barang,
selama suatu waktu tertentu dan dengan pembayaran
harga sewa tertentu (Pasal 1548 KUHPerdata)
• Dari definisi tersebut diatas, bahwa elemen-elemen
yang harus ada dalam perjanjian sewa menyewa
adalah:
1. Barang / Harta
Pada dasarnya semua barang/harta dapat
disewakan, baik yang bergerak, maupun tidak
bergerak
2. Waktu tertentu
Pengertian waktu tertentu jangan ditafsirkan
dalam arti kata sempit.
Menurut Yurisprudensi dan para sarjana hukum,
sewa menyewa seumur hidup diperbolehkan.
3. Harga
Harga harus berupa uang
• Kewajiban Yang Menyewakan :
1. Menyewakan barang yang disewakan
2.Pemeliharaan baik hingga apa yang
disewakan dapat dipakai menurut maksud
dari barang itu
3.Jaminan bahwa si penyewa dapat menikmati
dengan aman
• Kewajiban Penyewa :
1. Ia harus memakai apa yang disewa sebagai
kepala rumah tangga yang baik
2. Membayar uang sewa
3. Mengembalikan harta yang disewa dalam
keadaan semula, jika sudah selesai masa
sewanya.
SEWA MENYEWA Notariil.doc
PEMBERIAN KUASA
• Pemberian kuasa adalah suatu perjanjian dalam
mana seseorang memberi hak dan kuasa pada orang
lain yang menerimanya, untuk melakukan sesuatu
atas nama si pemberi kuasa.
• Bentuk pemberian kuasa
• Bentuk pemberi kuasa boleh dengan lisan, akta di
bawah tangan atau akta otentik.
• Penerimaan kuasa dapat dilakukan secara diam-
diam. Karena itu dalam suatu akta pemberian kuasa
penerima kuasa tidak harus hadir sebab dengan
membawa surat kuasa itu dan melakukan tindakan
hukum terulis di dalamnya telah terjadi penerimaan
kuasa secara diam-diam.
• Apakah pemberian kuasa secara diam-diam boleh.
Tidak boleh.
• Dua macam pemberian kuasa.
1. Pemberian kuasa istimewa (khusus) untuk
tindakan-tindakan tertentu.
2. Pemberian kuasa umum untuk semua urusan.
• Suatu kuasa umum adalah suatu pemberian kuasa
untuk melakukan semua tindakan hukum yang
meliputi semua urusan yang tertulis dalam akta itu.
• Suatu kuasa umum sebenarnya adalah suatu
kumpulan dari kuasa-kuasa istimewa.
• Pasal 1796 KUHPerdata menyatakan kuasa yang
dirumuskan dalam kata-kata umum, hanya berlaku
untuk tindakan-tindakan pengurusan. Pasal ini tidak
mengenai kuasa umum. Dengan kata lain kuasa
umum bukanlah suatu kuasa yang dirumuskan dalam
kata kata umum.
• Pasal 1796 KUHPerdata:
– “Pemberian kuasa yang dirumuskan dalam kata-
kata umum, hanya meliputi perbuatan-perbuatan
pengurusan.
• Untuk memindahtangankan benda-benda atau untuk
membebankan Hak Tanggungan, atau untuk
membuat suatu perdamaian, ataupun sesuatu
perbuatan lain yang hanya dapat dilakukan oleh
seorang pemilik, diperlukan suatu pemberian kuasa
dengan kata-kata yang tegas.
• Misalnya : saya menyerahkan perkebunan kepada A
(perumusan umum menurut 1796 KUHPerdata); ini
hanya untuk perbuatan pengurusan.
• Kalau ada surat kuasa yang tidak tegas, jangan
memberi penafsiran sendiri mintalah supaya pihak-
pihak menyerahkan kuasa yang tegas dan tidak dapat
diragukan.
• Kuasa harus tegas.
• Dalam praktek agar berhati-hati membuat akta
berdasarkan kuasa. Kalau masih samar-samar supaya
ditolak. Kalau ada perkataan-perkataan yang tidak
tegas supaya dimintakan perbaikan agar tegas. Kalau
kata-katanya samar-samar, kemungkinan saudara
dapat dituntut di pengadilan.
• Menurut ketentuan dalam pemberian kuasa, orang
yang tidak cakap/anak di bawah umur, orang di
bawah pengampuan, tidak boleh memberikan kuasa.
• Kewajiban penerima kuasa
• Penerima kuasa berkewajiban untuk:
1. Melakukan tindakan yang dikuasakan;
2. Kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
tindakan-tindakannya sebagai pemegang kuasa
(lihat Pasal 1802 KUHPerdata)
• Hak untuk memindahkan kuasa kepada orang lain
– Dari padal 1803 ayat 1 KUHPerdata dapat
disimpulkan bahwa tiap-tiap pemberian kuasa
mengandung hak untuk memindahkannya.
Pendapat ini umumnya diterima oleh para
sarjana (lihat Pasal 1803 KUHPerdata).
• Pasal 1803 KUHPerdata:
– “Kalau tidak diberikan secara tegas diberikan
kuasa untuk memindahkan, toh penerima
kuasa masih berhak menunjuk orang lain,
tetapi penerima kuasa bertanggung jawab
terhadap orang yang ditunjuk (substitusi)”.
• Pasal 1803 ayat 2 KUHPerdata:
– “Kalau dalam surat kuasa ditentukan ia boleh
menunjuk orang lain tetapi tidak disebut nama
orangnya secara tertentu, maka penerima kuasa
bertanggung jawab hanya apabila yang
ditunjuknya itu ternyata tidak cakap dan tidak
mampu”.
– Kalau kuasa itu menyebutkan kepada siapa kuasa
dapat dipindahkan, maka jika terjadi sesuatu yang
merugikan pemberi kuasa, penerima kuasa bebas
sama sekali.
• Kewajiban pemberi kuasa
• Pemberi kuasa berkewajiban:
1. Ia harus menepati apa yang dijanjikan oleh
pemegang kuasa (lihat Pasal 1807 KUHPerdata)
2. Pemberi kuasa memberikan persekot dan
ongkos-ongkos kepada pemegang kuasa (lihat
Pasal 1808 KUHPerdata)
3. Memberi upah kepada pemegang kuasa bila
diperjanjikan.
• Berakhirnya suatu kuasa
• Hal-hal yang mengakhiri suatu kuasa sebagaimana
disebutkan dalam Pasal 1813 KUHPerdata yaitu:
1. Dengan ditariknya kembali kuasanya oleh si kuasa;
2. Dengan pemberitahuan penghentian kuasanya oleh
si kuasa;
3. Dengan meninggalnya, pengampuannya, atau
pailitnya si pemberi kuasa maupun si kuasa, dengan
perkawinannya si perempuan yang memberikan atau
menerima kuasa.
• Ketentuan tersebut di atas masih menganut ketentuan
BW: wanita yang menerima kuasa sebelum kawin,
apabila wanita tersebut kawin maka berakhir dengan
sendirinya.
• Kuasa yang tidak dapat dicabut
• Dalam praktek banyak terdapat surat-surat kuasa
yang tidak dapat dicabut kembali. Ini sering terjadi
bila seseorang membeli barang tetapi barang
tersebut dimaksudkan akan dijual kembali, maka
pembeli itu sudah puas dengan kuasa yang tidak
dapat dicabut kembali.
• Dalam pemberian kuasa yang tidak dapat dicabut
kembali, ketentuan pasal 1813 KUHPerdata
dilepaskan oleh pemberi kuasa. Jadi kalau pemberi
kuasa meninggal dunia, kuasa tetap tidak berakhir.
• Sebagaimana diketahui perjanjian timbal balik
tidak dapat dirubah atau dibatalkan secara
sepihak. Dalam pemberian kuasa untuk
membebankan Hak Tanggungan, misalnya
Bank menerima SKMHT untuk memasang HT.
Bank sebenarnya belum dalam keadaan aman,
karena kuasa untuk membebankan HT
bukanlah pemberian HT.
• Pasal 1802 KUHPerdata:
– “si kuasa diwajibkan memberikan laporan tentang
apa yang telah diperbuatanya dan memberikan
perhitungan kepada si pemberi kuasa tntang
segala apa yang diterimanya itu tidaks eharusnya
dibayar kepada si pemberi kuasa”.
• Jadi tiap-tiap kuasa berkewajiban untuk
mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya.
• Kuasa yang tidak dapat dicabut supaya disertai
ketentuan bahwa pemberi kuasa melepaskan
kewajiban sikuasa menurut Pasal 1802 KUHPerdata.

• KUASA MENJUAL NOTARIIL.doc


Jual-Beli
• Perjanjian jual beli dalm KUHPerdata diatur dalam 5
bagian ialah:
1. Bagian umum;
2. Kewajiban-kewajiban penjual;
3. Kewajiban-kewajiban pembeli;
4. Hak membeli kembali;
5. Jual beli piutang.
• Pasal 1457 KUHPerdata:
– “Jual beli adalah suatu persetujuan, dengan mana
pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk
menyerahkan kebendaan dan pihak yang lain untuk
membayar harga yang telah dijanjikan.”
• Essensialia jual beli:
a. Ada barang yang dapat diperdagangkan.
b. Ada harga dalam mata uang.
• Kalau harga tidak dalam mata uang, tetapi barang lain
maka sebagai tukar-menukar.
• Jual beli adalah perjanjian konsensuil, artinya begitu
terdapat permufakatan, pada saat itu terjadi perjanjian
jual beli.
• Tentang bentuk perjanjian tidak ada suatu keharusan,
tetapi pada umumnya mengenai jual beli barang-barang
berharga tinggi orang minta tolong dibuatkan dengan
akta. Ongkos-ongkos akta jual beli dibayar oleh pembeli,
kecuali ada perjanjian lain.
• Jika Jual beli itu belum mungkin dilakukan sedangkan
para pihak sudah bersedia mengikatkan diri dan
berjanji untuk nantinya akan melakukan jual beli atas
barang tertentu; maka judulnya menjadi:
– Pengikatan Jual Beli
• Untuk Pengikatan Jual Beli lunas dengan obyek tanah
harus diperhatikan Instruksi Menteri Dalam Negeri
Nomor.14 Tahun 1982, Tanggal 6 Maret 1982.
pelunasan pengikatan jual beli LINDY - ISMAIL.exe
PENGIKATAN JUAL-BELI
• Jual beli belum mungkin dilakukan, sedangkan para pihak
sudah bersedia mengikatkan diri dan berjanji untuk
nantinya akan melakukan jual beli atas barang tertentu,
maka dibuatlah akta pengikatan jual beli.

• Untuk membuat akta pengikatan jual beli harus


diperhatikan:

Instruksi Mendagri No.14 Tahun 1982, mulai berlaku


pada tanggal 6 Maret 1982. ( Tentang Larangan Kuasa
Mutlak).
Intinya :

• Yaitu kuasa di dalam suatu akta kuasa yang isinya:


a. Melakukan berbagai macam tindakan hukum antara lain
menjual, menyewakan, meminjampakaikan, atau
melakukan kerja sama kontrak bangun (BOT).

b. Ada kata-kata “tidak dapat dicabut”

c. Ada kata “subtitusi”


Pengecualiannya:

• Untuk kuasa mutlak yang dimuat didalam


Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli
Notariil.

• Contoh akta pengikatan jual beli


PERJANJIAN KAWIN
ARTI PERJANJIAN KAWIN
• Perjanjian kawin ialah perjanjian yang dibuat
oleh calon suami isteri sebelum
dilangsungkannya pernikahan mereka, untuk
mengatur akibat-akibat perkawinan yang
menyangkut harta kekayaan.
TUJUAN PERJANJIAN KAWIN
• Perjanjian kawin dibuat dengan tujuan :
1. Membatasi atau meniadakan sama sekali
kebersamaan harta kekayaan menurut undang-
undang;
2. Pemberian hadiah (schenking/hibah) dari suami
kepada isteri atau sebaliknya; (Pasal 168 KUH
Per)
3. Membatasi kekuasaan suami terhadap barang-
barang kebersamaan (Pasal 124 ayat 2 KUH Per).
4. Sebagai testament dari suami untuk isteri
atau sebaliknya/ testament timbal balik
(Pasal 169 KUH Per);
KECAKAPAN (BEKWAAMHEID) UNTUK MEMBUAT
PERJANJIAN KAWIN
• Pada umumnya orang yang masih di bawah umur
tidak cakap melakukan perbuatan hukum, akan
tetapi dalam hal pembuatan perjanjian kawin
seorang anak di bawah umur dikecualikan oleh
undang-undang.
Anak di bawah umur membuat perjanjian kawin
(Pasal 151 KUH Per) cukup dibantu/ didampingi
oleh orang yang seharusnya berwenang untuk
memberikan ijin perbuatan tersebut.
• Jadi anak yang masih di bawah umur sudah
dianggap cakap untuk melangsungkan
perkawinan dengan membuat perjanjian
kawin, orang tua atau wali hanya memberikan
bantuan (bijstand) saja.
• Bentuk bantuan (bijstand) dapat berupa:
1. Ijin tertulis. atau;
2. Orang tua memberikan ijin/bantuan hadir sendiri
dan turut menandatangani akta perjanjian.
BENTUK DAN BERLAKUNYA PERJANJIAN KAWIN
• Perjanjian kawin menurut ketentuan Pasal 147
KUH Per harus dibuat:
1. Dengan akta Notaris; dan
2. Pada saat sebelum perkawinan dilangsungkan.
MASA BERLAKUNYA PERJANJIAN KAWIN
• Sesuai ketentuan Pasal 147 KUH per perjanjian
kawin mulai berlaku pada saat
berlangsungnya perkawinan dan tidak boleh
ditentukan waktu yang lain.
MACAM PERJANJIAN KAWIN
1. Perjanjian kawin dengan untung dan rugi.
Bentuk perjanjian kawin ini ialah:
a. Suami isteri masing masing tetap memiliki harta
kekayaan yang dimiliki pada saat perkawinan
dilangsungkan dan apa yang diperolehnya
sepanjang perkawinan yang sifatnya cuma-
cuma.
b. Semua barang yang diperoleh selama
perkawinan mereka menjadi milik Bersama.
Sehingga terdapat tiga macam harta kekayaan:
b. 1. Milik pribadi suami
b. 2. Milik pribadi isteri
b. 3. Untung dan rugi yang masuk dalam kebersamaan.
2. Perjanjian kawin dengan kebersamaan hasil dan
pendapatan
• Perjanjian kawin ini menentukan antara suami
dan isteri hanya ada kebersamaan hasil dan
pendapatan, sehingga tidak ada kebersamaan
bulat dan tidak ada kebersamaan untung rugi.
• Dalam hal ini, terdapat kemungkinan tiga jenis
harta kekayaan, yaitu harta kekayaan suami,
harta kekayaan isteri dan harta kekayaan
kebersamaan hasil dan pendapatan.
Dengan demikian suami yang harus memikul
seluruh kerugian, apabila kebersamaan itu
menimbulkan keuntungan maka keuntungan
dibagi kepada suami isteri dan apabila terjadi
kerugian maka menjadi tanggungan suami.
3. PERJANJIAN KAWIN TERPISAH SAMA SEKALI
(KEBERSAMAAN HARTA KEKAYAAN DITIADAKAN
SAMA SEKALI)
• Di dalam perjanjian kawin ini, setiap
kebersamaan harta kekayaan pada umumnya
ditiadakan. Oleh karena itu untuk meniadakan
setiap kebersamaan, maka dalam akta perjanjian
kawin harus ditentukan dengan tegas bahwa
kebersamaan harta kekayaan dan kebersamaan
untung dan rugi serta kebersamaan hasil dan
pendapatan juga ditiadakan.
• Judisial Review Mahkamah Konstitusi atas
Pasal 29 UU Perkawinan, pada intinya bahwa
perjanjian kawin dapat dibuat dalam
perkawinan.

• Contoh Akta Perjanjian Kawin


Pinjam Meminjam
(Pinjam Mengganti)
• Pinjam meminjam ialah persetujuan dengan
mana pihak yang satu memberikan kepada
pihak yang lain suatu jumlah tertentu barang-
barang yang menghabis karena pemakaian,
dengan syarat bahwa pihak yang belakangan
ini akan mengembalikan sejumlah yang sama
dari macam dan keadaan yang sama pula.
(Pasal 1754 KUHPerdata)
• Pinjam meminjam adalah perjanjian riil
• Perjanjian Riil adalah perjanjian selain adanya
konsensus/kata sepakat masih diperlukan
tindakan penyerahan
• Jadi, pinjam meminjam terjadi setelah barang
diserahkan
• Kewajiban orang yang meminjamkan.
– Orang yang meminjamkan, tidak boleh meminta
kembali apa yang telah dipinjamkannya sebelum
lewat waktu yang diperjanjikan atau ditentukan
(Pasal 1759 KUHPerdata)
• Kewajiban orang yang meminjam.
– Orang yang menerima pinjaman, diwajibkan untuk
mengembalikan apa yang dipinjam dalam jumlah
dan keadaan yang sama, dan pada waktu yang
ditentukan (Pasal 1763 KUHPerdata)
• Bunga atas pinjaman
– Menurut ketentuan Pasal 1765 KUHPerdata :
diperbolehkan memperjanjikan bunga atas
peminjaman uang atau lain barang yang habis
karena pemakaian.
• Bunga yang tidak diperjanjikan
– Orang yang menerima pinjaman dan membayar
bunga, walaupun pembayaran bunga tidak
diperjanjikan dan telah membayar bunga tidak
boleh menuntut kembali uang yang dibayarkan
sebagai bunga itu.
• Bunga menurut undang-undang
– Ada dua macam bunga yaitu bunga menurut
perjanjian dan bunga menurut undang-undang.
– Bunga yang diperjanjikan antara para pihak boleh
lebih tinggi dari bunga menurut undang-undang,
sepanjang tidak dilarang oleh undang-undang.
– Besarnya bunga yang diperjanjikan harus
ditetapkan secara tertulis (Pasal 1767
KUHPerdata).
• Akta Pengakuan Hutang yang dibuat secara
notariil dapat dikeluarkan Grosse Akta (Pasal
1 ayat 11 UUJN)
• Contoh Akta Hutang Piutang (terlampir)
Perjanjian Pinjam Pakai
• Pinjam pakai adalah suatu perjanjian dengan
mana pihak yang satu memberikan sesuatu
barang kepada pihak yang lainnya untuk
dipakai dengan cuma-cuma, dengan syarat
bahwa yang menerima barang itu setelah
memakainya atau setelah lewatnya suatu
waktu tertentu, akan mengembalikannya
(Pasal 1740 KUHPerdata)
• Jadi, pinjam pakai mempunyai elemen-elemen
antara lain :
– Merupakan perjanjian riil, diperlukan adanya
penyerahan barang kepada peminjam
– Pinjam pakai harus dilakukan tanpa kontra prestasi
– Barang yang dapat dipinjam pakaikan hanyalah barang
yang dapat diperdagangkan dan karena pemakaiannya
tidak menjadi habis.
– Pengecualiannya adalah uang, barang-barang logam
berharga
– Barang yang dipinjam pakaikan tidak boleh mengalami
kemunduran kualitas dan kuantitas, hal itu dapat
disimpulkan dari definisi yaitu harus dikembalikan
sesudah dipakai
Perbedaan Pinjam Pakai dan
Pinjam Meminjam
Pinjam Pakai Pinjam Meminjam
- Barang tidak habis - Barang yang dapat
dipakai, misalnya rumah, diganti, misalnya uang,
mobil, dll emas, dll
- Peminjam adalah - Peminjam adalah pemilik
pemegang (houder)
- Tanpa ganti rugi - Boleh memakai ganti
rugi
PERDAMAIAN (DADING)
- Pengertian Perdamaian (dading) adalah suatu
perjanjian dalam mana pihak pihak dengan
menyerahkan, menjanjikan atau menahan
suatu barang, mengakhiri suatu perkara yang
sedang berjalan atau mencegah timbulnya
perkara. Perjanjian ini sah jika dibuat secara
tertulis (Pasal 1851-1864 KUHPerdata)
- Keistimewaan dading adalah bagi pihak-pihak
mempunyai kekuatan seperti suatu putusan
hakim dalam tingkat terakhir/ mempunyai
hukum tetap.
- Dading yang dibuat dengan akta notariil dapat
dikeluarkan GROSSE AKTA.
• Elemen-elemen dading :
1. Belum ada perkara, tetapi salah satu pihak akan
mengajukan perkara di pengadilan;
2. Mengakhiri perkara yang belum diputuskan atau
sudah diputuskan, tetapi belum mempunyai
kekuatan hukum yang tetap;
3. Dari kedua belah pihak harus ada pengorbanan
tuntutan dibuat tertulis.
Grosse Akta (Ps 54 dan 55 UUJN)

- Grosse akta ialah salinan akta yg diatas judul akta/kepala


akta memuat frasa/kalimat :
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG
MAHA ESA”, dan selanjutnya dibagian bawah setelah
akhir akta, ada kalimat :
“Dikeluarkan sebagai grosse pertama, kepada dan atas
permintaan dari..........., tersebut diatas, pada
tanggal.........”.

Pada Minuta akta :


“Diberikan sebagai Grosse Pertama oleh saya, SUDJONO,
Sarjana Hukum, Notaris di Yogyakarta, kepada dan atas
permintaan ...., pada hari ini .... Tanggal...............” (lihat
lampiran dading)

contoh Akta Perdamaian (Dading)


Perjanjian Sewa Guna Usaha (Leasing)
• Sewa guna usaha atau leasing berasal dari bahasa
Inggris yaitu to lease yang artinya “menyewakan”.
• Leasing diartikan suatu kegiatan pembiayaan dalam
bentuk penyediaan barang modal, baik secara sewa
guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun
sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease)
untuk dipergunakan oleh lessee selama jangka waktu
berdasarkan pembayaran secara berkala.
(Kepmenkeu RI No. 1169/KMK.01/1991 Tentang
Kegiatan Sewa Guna Usaha, Pasal 1 huruf a)
Unsur Sewa Guna Usaha

• Adanya suatu perusahaan pembiayaan


(lessor);
• Adanya calon penyewa guna usaha (lessee);
• Penyediaan barang modal;
• Keterbatasan jangka waktu;
• Pembayaran secara berkala;
• Hak opsi bagi lessee;
• Ada nilai sisa (residu).
• Perjanjian sewa guna usaha (leasing) yang diadakan
oleh Lessor dan Lessee dilakukan secara tertulis dalam
bentuk perjanjian standar, yang berisi :
1. Jenis Leasing;
2. Hubungan hukum (hak dan kewajiban) timbal balik
antara Lessor dan Lessee.
3. Bagi Lessor, hak dan kewajibannya adalah memperoleh
pembayaran sebagai imbalan jasa dan menyerahkan
barang modal kepada Lessee.
Sedangkan hak dan kewajiban Lessee adalah meperoleh
kegunaan dari barang modal dan membayar sewa secara
berkala.
Tidak dipenuhinya hak dan kewajiban masing-masing
pihak maka dapat disebut wanprestasi. Perjanjian akan
berakhir jika hak dan kewajiban Lessor dan Lessee telah
dilaksanakan sesuai dengan perjanjian.
Contoh Perjanjian Sewa Guna Usaha
Modal Ventura
• Pengertian Modal Ventura :
1. Menurut Clinton Richardson mendefinisikan
modal ventura adalah sejumlah dana yang
diinvestasikan ke dalam perusahaan Pasangan
Usaha yang cukup berisiko tinggi bagi investor.
Perusahaan Pasangan Usaha tersebut, biasanya
mengharapkan return yang tinggi, sehingga
memerlukan Perusahaan Pasangan Usaha yang
benar-benar mempunyai prospek yang bagus.
Perusahaan Modal Ventura biasanya
memberikan juga bantuan manajemen untuk
memberikan nilai tambah terhadap investasinya.
2. Menurut KEPPRES Nomor 61 Tahun 1988
tentang Lembaga Pembiayaan dalam Pasal 1
ayat (11), Modal Ventura yaitu usaha
pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal
ke dalam perusahaan yang menerima
bantuan pembiayaan (investee company)
untuk jangka waktu tertentu
• Jenis Pembiayaan Modal Ventura
1. Perusahaan modal ventura dapat
dilakukan dengan penyertaan secara
langsung, dengan membeli saham
perusahaan mitra bisnis (equity financing).
2. Perusahaan modal ventura membeli
obligasi konversi yang diterbitkan oleh
perusahaan mitra bisnis (semi equity
financing).
3. Perusahaan modal ventura bekerja sama
dengan perusahaan mitra dalam
membangun bisnis baru.
4. Kedua belah pihak mendapatkan sebagian
dari keuntungan yang dihasilkan oleh
bisnis (bagi hasil).
DIVESTASI PADA PEMBIAYAAN MODAL
VENTURA
1. Pengertian Divestasi
Penarikan kembali investasi yaitu penarikan
kembali penyertaan saham modal ventura dari
Perusahaan Pasangan Usaha. Pada dasarnya,
setiap pemilikan saham oleh PMV adalah untuk
dijual kembali. Jadi, pemodal ventura hanya
melakukan investasi atau penyertaan untuk
periode tertentu.
2. Permasalahan Pokok dalam Melakukan
Divestasi
Dalam melakukan divestasi, permasalahan
paling pokok adalah penentuan harga, karena
bergantung dengan nilai Perusahaan
Pasangan Usaha dan tahap pengembangan
ekonomi.
3. Cara Divestasi
Penarikan kembali investasi modal ventura dapat
melalui cara-cara sebagai berikut :
a. Penawaran Umum melalui Pasar Modal (Initial
Public Offering)
b. Pembelian Kembali Saham Perusahaan Modal
Ventura oleh Perusahaan Pasangan Usaha (Buy
Back)
c. Menjual perusahaan pada perusahaan lain
d. Menjual perusahaan kepada investor baru
e. Melikuidasi perusahaan

Contoh Akta Perjanjian Penyertaan Modal Ventura


------------------------ PERJANJIAN SEWA MENYEWA -------------------
------------------------------------ Nomor : 01. ------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
Pada pukul 13.45 (tiga belas lebih empat puluh lima menit) Waktu
Indonesia Barat, hari ini Jum’at, tanggal 29-01-2021 (dua puluh sembilan
Januari dua ribu dua puluh satu). -------------------------------------------------
Menghadap kepada saya, RIO KUSTIANTO WIRONEGORO, ------
SARJANA HUKUM, MAGISTER HUMANIORA, Notaris di
Yogyakarta dengan dihadiri para saksi yang telah saya, Notaris kenal dan
nama-namanya akan disebut pada bagian akhir dari akta ini ;----------------
1. Tuan JATMIKO, lahir di Yogyakarta, pada tanggal 01-01-1982
(satu Januari seribu sembilan ratus delapan puluh dua), Warga
Negara Indonesia, Karyawan Swasta, bertempat tinggal di Jalan
Duku Nomor 02, Rukun Tetangga 001, Rukun Warga 001, Kelurahan
Baciro, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta, pemegang
Kartu Tanda Penduduk dengan Nomor Induk Kependudukan Nomor:
3404070101820003. ----------------------------------------------------------
---------------- PIHAK KESATU (YANG MENYEWAKAN) -------------
2. Tuan ADI, lahir di Sleman, pada tanggal 10-10-1988 (sepuluh
Oktober seribu sembilan ratus delapan puluh delapan), Warga Negara
Indonesia, Wiraswasta, bertempat tinggal di Jalan Mangga Nomor 7,
Rukun Tetangga 010, Rukun Warga 001, Kelurahan Baciro,
Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta, pemegang Kartu
Tanda Penduduk dengan Nomor Induk Kependudukan:
3402121010880005. -----------------------------------------------------------
--------------------------- PIHAK KEDUA (PENYEWA) ---------------------
Para penghadap telah saya, Notaris kenal. --------------------------------------
Para penghadap terlebih dahulu dengan ini menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa penghadap Pihak Kesatu atau yang menyewakan adalah pemilik
atas 1 (satu) bidang tanah sebagai berikut: -------------------------------------
- Sebidang tanah Hak Milik Nomor 0001/Baciro, berdasarkan Surat
Ukur Tanggal 01/10/2000, Nomor 00928/2000, seluas 630 M2
1
(enam ratus tiga puluh meter persegi), yang terletak di Kelurahan
Daerah Istimewa Yogyakarta, terdaftar atas nama JATMIKO. ----
Bidang tanah tersebut telah dikenal dengan baik oleh Pihak Kedua
sehingga tidak memerlukan keterangan lebih lanjut di dalam akta ini,
yang untuk selanjutnya disebut objek sewa menyewa. ------------------
- Bahwa Pihak Kesatu (Yang Menyewakan) berkehendak untuk
menyewakan atas sebidang tanah tersebut di atas kepada Pihak Kedua,
yang menerangkan mengakui dan menyetujui berkehendak untuk
menyewa tanah tersebut dari Pihak Kesatu. ------------------------------------
- Sekarang para pihak telah saling setuju dan semufakat untuk
mengadakan perjanjian sewa menyewa (kontrak) dengan ketentuan-
ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut : -----------------------------------
-------------------------------------- Pasal 1 ----------------------------------------
Sewa menyewa ini diselenggarakan untuk jangka waktu 10 (sepuluh)
tahun dan dimulai pada tanggal 29-05-2021 (dua puluh sembilan Mei dua
ribu dua puluh satu) yang harus berakhir dan berhenti pada tanggal --------
29-05-2031 (dua puluh sembilan Mei dua ribu tiga puluh satu). -----------
------------------------------------------ Pasal 2 ------------------------------------
- Harga sewa untuk masa sewa selama 10 (sepuluh) tahun seperti yang
dimaksudkan dalam pasal (1) di atas seluruhnya Rp.1.450.000.000,- (satu
milyar empat ratus lima puluh juta rupiah) jumlah mana dibayar oleh
Pihak Kedua kepada Pihak Kesatu pada saat penandatanganan perjanjian
ini, yang oleh karenanya akta ini berlaku pula sebagai tanda penerimaan
yang sah dan sempurna bagi Pihak Kedua atas Penerimaan sejumlah uang
tersebut diatas oleh Pihak Kesatu. ------------------------------------------------
----------------------------------------Pasal 3 ----------------------------------------
- Pembayaran rekening listrik, iuran/tagihan-tagihan akibat kenikmatan
yang dinikmati secara pribadi oleh Pihak Kedua, menjadi tanggungjawab
yang harus dibayar oleh Pihak Kedua selama obyek sewa menyewa ini
dinikmati oleh Pihak Kedua, sedangkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
atas tanah tersebut menjadi tanggungan/beban Pihak Kesatu. ---------------
-----------------------------------------Pasal 4---------------------------------------
2
- Pihak Kedua atas biaya sendiri berhak mendirikan bangunan semi
permanen 1 (satu) lantai diatas objek sewa menyewa tersebut. Apabila
masa sewa berakhir bangunan tersebut wajib dibongkar dalam keadaan
bersih oleh Pihak Kedua dan semua biaya tanggungan Pihak Kedua. ------
--------------------------------------- Pasal 5 ----------------------------------------
- Pihak Kesatu menjamin bahwa Pihak Kesatu adalah satu-satunya pihak
yang berwenang menyewakan objek sewa menyewa ini, oleh sebab itu
Pihak Kesatu bertanggungjawab kepada Pihak Kedua bilamana timbul
gangguan atau gugatan-gugatan pada Pihak Kedua yang dilakukan oleh
pihak lain. ----------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------- Pasal 6 ----------------------------------------
- Penyewa/Pihak Kedua akan menerima apa yang disewa tersebut dalam
keadaan kosong, bersih dan terpelihara dan penyewa/Pihak Kedua berhak
mempergunakan apa yang disewakan itu untuk keperluan -------------------
Restoran/Rumah Makan, Usaha Kuliner dalam arti yang luas. --------
--------------------------------------- Pasal 7 ----------------------------------------
- Yang menyewakan/Pihak Kesatu menjamin bahwa penyewa/Pihak
Kedua dapat mempergunakan apa yang disewanya menurut akta ini tanpa
mendapat gangguan-gangguan dan ancaman-ancaman dari pihak lain
yang menyatakan/mengaku mempunyai hak atasnya dan yang
menyewakan/Pihak Kesatu menjamin pula bahwa apa yang disewakan
oleh penyewa tersebut tidak disewakan kepada orang lain. ------------------
----------------------------------------- Pasal 8 --------------------------------------
- Penyewa/Pihak Kedua tidak berhak atau dilarang untuk menyewakan
lagi apa yang telah disewanya tersebut, baik sebagian atau seluruhnya
kepada orang lain kecuali mendapat persetujuan tertulis dari Pihak
Kesatu/yang menyewakan. --------------------------------------------------------
- Apabila selama masa sewa, Pihak Kedua/penyewa tidak memerlukan
lagi apa yang disewanya tersebut harus diserahkan kembali kepada yang
menyewakan/Pihak Kesatu dan uang sewa yang telah dibayarnya tidak
dapat diminta kembali. -------------------------------------------------------------

3
- Perjanjian sewa-menyewa ini tidak akan berhenti sebelum jangka waktu
tersebut pada pasal (1) di atas berakhir dan juga tidak akan berhenti
karena salah satu pihak meninggal dunia atau dipindahtangankan dengan
cara apapun juga atas objek sewa menyewa tersebut kepada pihak lain
sebelum jangka waktu sewa menyewa tersebut berakhir. ---------------------
- Dalam hal salah satu pihak meninggal dunia, maka ahli warisnya atau
penggantinya menurut hukum dari yang meninggal dunia, berhak atau
diwajibkan untuk memenuhi ketentuan-ketentuan atau melanjutkan sewa
menyewa ini sampai jangka waktu sewa menyewa ini berakhir. ------------
--------------------------------------- Pasal 9 ----------------------------------------
- Jikalau sewa menyewa ini berhenti karena habis jangka waktunya maka
Pihak Kedua/penyewa tanpa alasan dan dalih apapun juga berjanji serta
sanggup, karenanya diwajibkan dan diharuskan untuk menyerahkan
kembali kepada Pihak Kesatu/yang menyewakan apa yang telah
disewanya tersebut dalam akta ini dalam keadaan kosong, bersih dan
terpelihara baik, dan Pihak Kedua/penyewa dalam bentuk dan alasan
apapun juga dilarang meminta pesangon dan atau ganti rugi kepada Pihak
Kesatu/yang menyewakan. --------------------------------------------------------
- Jika Pihak Kedua/penyewa tidak memenuhi kewajibannya tersebut maka
Pihak Kedua/penyewa dianggap lalai, kelalaian mana terbukti dengan
lewatnya waktu yang telah ditentukan tersebut, sehingga tidak diperlukan
teguran dengan surat yang sedemikian rupa, maka Pihak Kedua/penyewa
sekarang ini juga untuk nanti pada waktunya yaitu dalam hal Pihak
Kedua/penyewa melalaikan kewajibannya untuk menyerahkan kembali
objek sewa menyewa tersebut dalam keadaan kosong pada waktu sewa ini
berakhir, memberi kuasa kepada yang Pihak Kesatu/menyewakan
dengan hak substitusi dan asumsi untuk ; ---------------------------------------
a. Mengeluarkan Pihak Kedua/penyewa dan/atau untuk pihak lain yang
menempati objek sewa menyewa tersebut. ----------------------------------
b. Mengeluarkan semua barang dan perabot yang terdapat dalam ----------
objek sewa menyewa tersebut, baik kepunyaan Pihak Kedua/penyewa
maupun kepunyaan pihak lain. ------------------------------------------------
4
c. Jika perlu menghubungi dan dengan bantuan pihak yang berwajib ------
untuk melaksanakan ketentuan sub a dan sub b tersebut. ------------------
d. Menjalankan segala tindakan yang perlu dan berguna agar dapat -------
menerima kembali objek sewa menyewa tersebut dalam keadaan
kosong. ---------------------------------------------------------------------------
Satu dan lainnya atas biaya dan resiko Pihak Kedua/penyewa sepenuhnya.
- Apabila masa sewa berakhir dan Pihak Kedua berkeinginan untuk
memperpanjang masa sewa, maka Pihak Kedua harus memberitahukan
kepada Pihak Kesatu 6 (enam) bulan sebelumnya dan Pihak Kesatu harus
memberikan kepastian selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum masa
sewa berakhir perihal boleh tidaknya untuk diperpanjang masa sewanya.
------------------------------------------ Pasal 10 -----------------------------------
Pajak penghasilan (PPh) atas sewa tanah ditanggung dan menjadi beban
Pihak Kesatu (yang menyewakan). ----------------------------------------------
----------------------------------------- Pasal 11 ------------------------------------
- Bahwa hal-hal yang tidak dan/atau tidak cukup diatur dalam akta ini
akan diputuskan bersama para pihak secara musyawarah serta
berpedoman pada ketentuan-ketentuan dan jiwa dari perjanjian ini. --------
------------------------------------------ Pasal 12 -----------------------------------
- Di dalam semua dan segala sesuatu yang mengenai perjanjian ini dan
akibatnya, maka para pihak memilih tempat kedudukan Hukum yang
tetap dan Umum di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Yogyakarta di
Yogyakarta.--------------------------------------------------------------------------
----------------------------- DEMIKIAN AKTA INI ----------------------------
Dibuat dan diresmikan di Yogyakarta, pada pukul, hari, tanggal, bulan dan
tahun sebagaimana tersebut pada bagian awal dari akta ini, dengan
dihadiri oleh : ------------------------------------------------------------------------
1. Nyonya AYU, lahir di Kebumen tanggal 23-02-1996 (dua puluh
tiga Februari seribu sembilan ratus sembilan puluh enam), Warga
Negara Indonesia, Pegawai Kantor Notaris/PPAT, bertempat
tinggal di Perumahan Soka Asri, Rukun Tetangga 008, Rukun

5
Warga 000, Desa Sinduharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten
Sleman, yang saat ini sedang berada di Yogyakarta. ------------------
2. Nona LARAS, lahir di Yogyakarta pada tanggal 08-09-1994
(delapan September seribu sembilan ratus sembilan puluh empat),
Warga Negara Indonesia, Pegawai Kantor Notaris/PPAT,
bertempat tinggal di Jalan Semeru II, Rukun Tetangga 004, Rukun
Warga 001, Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman.
Sebagai saksi-saksi. --------------------------------------------------------
Akta ini setelah saya, Notaris bacakan kepada para penghadap dan para
saksi, maka seketika itu juga ditandatangani para penghadap, para saksi
dan saya, Notaris. -------------------------------------------------------------------
Dibuat dengan tanpa tambahan, tanpa gantian dan tanpa coretan.----------
Minuta akta ini telah ditandatangani dengan sempurna. -----------------------
Diberikan sebagai salinan yang sama bunyinya. -------------------------------

NOTARIS DI YOGYAKARTA

(RIO KUSTIANTO WIRONEGORO, SH.,M.Hum)

6
PERJANJIAN SEWA GUNA USAHA

Perjanjian sewa guna usaha (leasing) yang diadakan oleh Lessor dan Lesseen dilakukan
secara tertulis dalam bentuk perjanjian standar. Isi perjanjian tersebut ditentukan oleh jenis dari
leasing itu sendiri dan hubungan hukum (hak dan kewajiban) timbal balik antara Lessor dan
Lessee. Bagi Lessor, hak dan kewajibannya adalah memperoleh pembayaran sebagai imbalan
jasa dan menyerahkan barang modal kepada Lessee. Sedangkan hak dan kewajiban Lessee
adalah meperoleh kegunaan dari barang modal dan membayar sewa secara berkala. Tidak
dipenuhinya hak dan kewajiban masing-masing pihak maka dapat disebut wanprestasi.
Perjanjian akan berakhir jika hak dan kewajiban Lessor dan Lessee telah dilaksanakan sesuai
dengan perjanjian.

1. PENGERTIAN SEWA GUNA USAHA

Sewa guna usaha atau leasing berasal dari bahasa Inggris yaitu to lease yang artinya
“menyewakan”. Menurut Surat Keputusan (SK) Bersama Menkeu, Menteri Perindustrian dan
Menteri Perdagangan Nomor N.KEP122/MK/IV/2/1974, Nomor 32/M/SK/2/1974, Nomor
30/Kpb/l/1974 Tentang Perizinan Usaha Leasing, Pengertian Leasing adalah setiap kegiatan
pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh
suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran secara berkala
disertai dengan hak pilih (opsi) dari perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal
yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang telah
disepakati bersama.

Menurut Kepmenkeu RI No. 1169/KMK.01/1991 Tentang Kegiatan Sewa Guna Usaha, Pasal
1 huruf a, leasing diartikan sebagai suatu kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang
modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha
tanpa hak opsi (operating lease) untuk dipergunakan oleh lessee selama jangka waktu
berdasarkan pembayaran secara berkala. Pengertian menurut Equipment Leasing Association,
leasing adalah perjanjian antara lessor dan lessee untuk menyewa suatu jenis barang modal
tertentu yang dipilih oleh lessee. Hak kepemilikan atas barang modal tersebut ada pada lessor

Pengertian menurut Equipment Leasing Association, leasing adalah perjanjian antara lessor
dan lessee untuk menyewa suatu jenis barang modal tertentu yang dipilih oleh lessee. Hak
kepemilikan atas barang modal tersebut ada pada lessor sedangkan lessee hanya menggunakan
barang modal tersebut berdasarkan pembayaran uang sewa yang telah ditentukan dalam jangka
waktu tertentu. Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka terdapat beberapa unsur mengenai
sewa guna usaha, yaitu:

a. Adanya suatu perusahaan pembiayaan (lessor);


b. Adanya calon penyewa guna usaha (lessee);
c. Penyediaan barang modal;
d. Keterbatasan jangka waktu;
e. Pembayaran secara berkala;
f. Hak opsi bagi lessee;
g. Ada nilai sisa (residu).

2. DASAR HUKUM SEWA GUNA USAHA


Sewa guna usaha memiliki dua dasar hukum, baik yang bersifat pokok maupun bersifat
administrasi.
Dasar Hukum Guna Usaha Yang Bersifat Pokok
Pasal 1338 KUHPdt berbunyi :
“Menentukan bahwa “semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-
undang bagi yang membuatnya”. Berdasar dua pasal dalam KUH Perdata tersebut,
dapatlah dikatakan berlakunya asas konsensualisme di dalam hukum perjanjian
memantapkan adanya asas kebebasan berkontrak”

Dasar Hukum Guna Usaha Yang Bersifat Administrasi :


1. Keppres RI No.61 Tahun 1988 Tentang Lembaga Pembiayaan,
2. SKB tiga Menteri yang terdiri dari Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian,
Menteri Perdagangan No.Kep22/MK/IV/2/1974, No.32/M/SK/2/1974 Tentang
Perizinan Usaha Leasing.
3. Keputusan Menteri Keuangan RI No.1251/KMK.013/1988 Tentang Ketentuan
dan Tata cara Pelasanaan Lembaga Pembiayaan.
4. Keputusan Menteri Keuangan RI No.634/KMK.013/1990 Tentang Pengadaan
Barang Modal Berfasilitas Melalui Perusahaan Sewa Guna Usaha (Leasing).
5. Keputusan Menteri Keuangan RI No.1169/KMK.01/1991 Tentang Kegiatan Sewa
Guna Usaha (Leasing).
----------PERJANJIAN PERNYERTAAN MODAL VENTURA------
---------------- Nomor. 01 ----------------------
-------------------------------------------------
Pada pukul........

Berhadapan dengan saya, RIO KUSTIANTO WIRONEGORO,


SARJANA HUKUM, MAGISTER HUMANIORA, Notaris di
Yogyakarta dengan dihadiri para saksi yang telah
saya, Notaris kenal dan nama-namanya akan disebut
pada bagian akhir dari akta ini; --------------------
1. Tuan A …………………………………………………………………………, Direktur
Perseroan Terbatas “PT. X” berkedudukan di
Jakarta, beralamat di ……………………………………………………………………
Selanjutnya disebut juga “Perusahaan Modal
Ventura” atau “PMV” ;---------------------------
------------------PIHAK PERTAMA------------------
2. Tuan B …………………………………………………………………………, Direktur
Perseroan Terbatas “PT. Z” berkedudukan di
Jakarta, beralamat di ……………………………………………………………………
Selanjutnya disebut juga “Perusahaan Pasangan
Usaha” atau “PPU”.--------------------------------
--------------------PIHAK KEDUA--------------------
Para Penghadap telah saya, Notaris kenal. ---------
Para Penghadap dalam kedudukannya tersebut diatas
dengan ini terlebih dahulu memberitahukan dan
menerangkan sebagai berikut:-------------------------
- Bahwa, PMV adalah suatu perusahaan pembiayaan dalam
bentuk penyertaan modal kedalam suatu perusahaan
pasangan usaha (investee company) untuk jangka waktu
tertentu.------------------------------------------
- Bahwa, PPU membutuhkan penyertaan modal ventura dan
bantuan PMV untuk:---------------------------------

1
1) Pengembangan suatu penemuan baru;-------------
2) Pengembangan perusahaan yang pada tahap awal
usahanya mengalami kesulitan;-----------------
3) Membantu perusahaaa yang berada dalam tahap
pengembangan;---------------------------------
4) Membantu perusahaan yang berada dalam
kemunduran usaha;-----------------------------
5) Pengembangan proyek penelitian dan rekayasa;--
6) Pengembangan berbagai penggunaan teknologi
baik dalam maupun luar negeri;---------------
7) Membantu mengalihkan pemilikan perusahaan;----
- Bahwa, PPU bermaksud menempatkan saham barunya-----
kepada PMV dan PMV bermaksud membayar penyetoran
saham tersebut kepada PPU sehubungan dengan kebutuhan
PPU sebagaimana disebut diatas.----------------------
- Sekarang, Para Penghadap sepakat untuk membuat
Perjanjian Penyertaan Modal (selanjutnya disebut juga
“Perjanjian”) dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-
syarat sebagai berikut:------------------------------
----------------------PASAL 1------------------------
------------------PENYERTAAN MODAL-------------------
1. PPU setuju untuk menempatkan …………… saham (“Saham”)
yang masih berada dalam portepel dengan nilai
keseluruhannya Rp ………………… dan PMV setuju
membayarkan penyetoran atas Saham tersebut dengan
nilai nominal seluruhnya sebesar Rp ………………… dan
Agio Saham seluruhnya sebesar Rp ………………… atau
dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp …………………
2. Terhadap penyetoran yang disebutkan dalam Pasal 1
ayat 1 Perjanjian ini juga merupakan bukti
pembayaran.--------------------------------------
3. Para Pihak setuju bahwa pernyertaan modal PMV dala
PPU berlaku selama 10 (sepuluh) tahun, setelah itu

2
PMV berkewajiban untuk mengalihkan Saham tersebut
kepada;--------------------------------------------
a. Pemegang Saham Lainnya dalam PPU (“PSL”) atau
b. Pihak ketiga (“Pihak Ketiga”) yang disetujui
oleh Rapat Umum Para Pemegang Saham PPU.------
4. Apabila ketentuan dalam Pasal 1 ayat 3 terpenuhi,
PMV berhak untuk mengalihkan Saham kepada PSL atau
Pihak Ketiga dengan harga yang akan disepakati
kemudian oleh PMV dan PPU.----------------------
------------------------PASAL 2----------------------
------------------KEWAJIBAN PARA PIHAK---------------
1. Sebelum menandatangani Perjanjian ini, PPU---------
berkewajiban untuk:-----------------------------
a. Mengadakan Rapat Umum Para Pemegang Saham PPU
untuk memperoleh persetujuan sehubung dengan
rencana PPU untuk memperoleh penyertaan modal
ventura dari PMV sebelum perjanjian ini
ditandatangani;------------------------------
b. Mengadakan pemberitahuan atau pengumuman kepada
para kreditur PPU dan melakukan perubahan yang
diperlukan terhadap perjanjian-perjanjian PPU
dengan para kreditur tersebut sehubung dengan
penyertaan modal ventura;-----------------------
2. Setelah menandatangani Perjanjian ini, PPU---------
berkewajiban untuk:--------------------------------
a. Mengadakan Rapat Umum Para Pemegang Saham PPU
sehubung dengan Perubahan Anggaran Dasar PPU
sebagaimana terlampir dalam Lampiran I
Perjanjian ini;---------------------------------
b. Menempatkan Saham dan menerbitkan surat kolektif
saham kepada PMV dan mencatatkan saham tersebut
dalam Daftar Buku Saham PPU;--------------------

3
c. Menandatangani perjanjian-perjanjian atau-------
pernyataan-pernyataan yang diperlukan sehubung
dengan penyertaan modal PMV dalam PPU.----------
------------------------PASAL 3----------------------
------------------BENTUK PERUSAHAAN-----------------
1. Bentuk PPU adalah perseroan terbatas dan Para Pihak
setuju untuk melakukan perubahan Anggaran Dasar PPU
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Perjanjian
ini (selanjutnya disebut dengan “Anggaran Dasar”).
Persetujuan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
atas Anggaran Dasar segera diajukan setelah akta
notaris tentang Anggaran Dasar tersebut dibuat.----
2. Dalam hal diperlukan adanya perubahan, yang
diajukan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia, atas akta notaris tentang Anggaran Dasar
sebagaimaa disebut dalam Pasal 3 Ayat 1 diatas,
Para Pihak setuju untuk memberikan kuasanya kepada
Notaris yang bersangkutan untuk melakukan
perubahan-perubahan sejauh tidak merugikan Para
Pihak.-------------------------------------------
3. Seluruh biaya yang berhubunghan dengan Anggaran
Dasar, termasuk dan tidak terbatas pada biaya
konsultan hukum, notaris dan biaya lain-lain yang
berkaitan dengan persiapan aplikasi untuk
memperoleh persetujuan Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia, menjadi tanggung jawab dan bahan
PPU.---------------------------------------------
4. Dalam hal terjadi pertentangan antara ketentuan-
ketentuan yang tercantum dalam Anggaran Dasar yang
telah disetujui oleh Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia dan Perjanjian ini, maka ketentuan
yang mengikat Para Pihak adalah Perjanjian ini dan
Para Pihak Setuju untuk melakukan perubahan-

4
perubahan terhadap Perjanjian ini dalam jangka
waktu ………………… hari.--------------------------------
------------------------PASAL 4----------------------
------------------PERMODALAN DAN DEVIDEN------------
1. Struktur permodalan PPU adalah sebagai berikut:---
a. Modal Dasar sebesar Rp ………………… yang terdiri
dari ………………… saham dengan nilai nominal masing-
masing sebesar Rp…………………;--------------------
b. Modal ditempatkan sebesar Rp ………………… yang
terdiri dari ………………… saham dengan nilai
seluruhnya sebesar Rp…………………;-----------------
c. Modal disetor sebesa Rp………………… atau merupakan
………………… % dari seluruh modal yang telah
ditempatkan.---------------------------------
2. Susunan Pemegang Saham adalah sebagai berikut;---
a. PSL, sebagai pemilik atas………………… saham dengan
nilai nominal seluruhnya sebesar Rp…………………
atau merupakan ………………… % dari modal yang telah
ditempatkan PPU;------------------------------
b. PMV, sebagai pemilik atas………………… saam dengan
nilai nominal seluruhnya sebesar………………… atau
merupakan ………………… % dari modal yang telah
ditempatkan.----------------------------------
3. Seluruh saham yang ditempatkan merupakan saham
biasa yang memiliki hak untuk memberikan suara dan
hak-hak lainnya.--------------------------------
4. Pemegang saham sepakat untuk tidak merubah
struktur permodalan sebagaimana tercantum dalam
Pasal 4 Ayat 1, tetapi apabila perubahan struktur
permodalan tetap diperlukan Pemegang Saham untuk
memtuskan hal tesebut dalam Rapat Umum Pemegang
Saham PPU.--------------------------------------

5
5. PPU dari waktu ke waktu akan membayar deviden
tahunan kepada Pemegang Saham sebagaimana
diputuskan dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang
Saham. Apabila kondisi keuangan PPU mengijinkan,
PPU dapat memberikan deviden interim berdasarkan
Rapat Direksi dengan ketentuan bahwa deviden
interim akan mengurangi jumlah deviden tahunan
untuk tahun berikutnya.-------------------------
------------------------PASAL 5----------------------
------------------PENGALIHAN SAHAM------------------
1. Pemegang Saham tidak dapat menjual, mengalihkan,
menjaminkan atau membebankan saham yang mereka
miliki tanpa terlebih dahulu memperoleh persetujuan
Rapat Umum Pemegang Saham.-------------------------
2. Menyimpang dari Pasal 5 Ayat 1 diatas, PMV dapat
menjual atau mengalihkan seluruh saham atau
sebagaian saham miliknya kepada PSL tanpa terlebih
dahulu memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang
Saham.-------------------------------------------
3. PMV dapat menjual atau mengalihkan seluruh saham
atau sebagian sahamnya kepada pihak ketiga dengan
ketentuan sebagai berikut.-------------------------
a. PMV berkewajiban untuk menawarkan terlebih
dahulu saham-saham tersebut kepada PSL melalui
penawaran tertulis atau melalui Rapat Umum
Pemegang Saham yang diadakan untuk itu dan;
b. PSL tidak menggunakan hak nya tersebut
sebagaimana disebut dalam Pasal 5 ayat 3 huruf
a diatas dalam jangka waktu………………… hari
setelah tanggal penawaran PMV kepadanya.------
4. Ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk PMV
sebagaimana disebut dengan Pasal 5 ayat 3 diatas,
sebaliknya juga berlaku pula untuk PSL.-----------

6
-----------------------PASAL 6-----------------------
--------------RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM--------------
1. Terdapat 2 (dua) macam Rapa Umum Pemegang Saham,
yakni: Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham dan Rapat
Umum Luar Biasa Pemegang Saham.-----------------
2. Suatu Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham diadakan
sedikitnya satu kali setahun selambat-lambatnya
dalam jangka waktu enam bulan setelah tahun buku
PPU berakhir.----------------------------------
3. Hal-hal yang perlu dibicarakan dalam Rapat Umum
Tahunan Pemegang Saham antara lain adalah:------
a. Laporan Dewan Direksi mengenai Jalannya PPU,
administrasi dan keuangan untuk tahun buku
yang bersangkutan;---------------------------
b. Pengesahan atas laporan keuangan dan rugi laba
PPU yang telah diaudit oleh akuntan publik
yang ditunjuk oleh PMV;----------------------
c. Pembagian keuntungan dari tahun pembukuan
sebelumnya, berdasarkan rencana yang diajukan
oleh Dewan Direksi;--------------------------
d. Hal-hal lain yang diperlukan sehubungan dengan
jalannya PPU, administrasi dan keuangan sesuai
dengan Anggran Dasar PPU.
4. Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham diadakan
apabila dianggap perlu oleh Dewan Direksi atau
Dewan Komisaris atau apabila diminta secara
tertulis oleh 20% (dua puluh persen) Pemegang
Saham.--------------------------------------------
5. Pemberitahuan secara rinci atas Rapat Umum
Pemegang Saham termasuk tidak terbatas pada agenda
rapat, tempat dan waktu akan diberikan oleh Pihak
yang berwenang untuk memberitahukan pemberitahuan
kepada Pemegang Saham melalui:--------------------

7
a. Pengiriman surat tercatat;--------------------
b. Pemberitahuan langsung atau;------------------
c. Pengumuman pada surat kabar yang mempunyai
peredaran luaas dalam wilayah Republik
Indonesia.-----------------------------------
6. Rapat Umum Pemegang Saham adalah sah dan berhak
untuk mengambil keputusan-keputusan yang sah dan
mengikat hanya apabila dalam rapat ini hadir dan
diwakili dengan surat kuasa Pemegang Saham yang
diwakili sedikitnya 60% (enam puluh persen) dari
saham-saham yang telah ditempatkan oleh PPU.------
7. Pemungutan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham
adalah sah dan mengikat apabila 51% (lima puluh
satu persen) dari yang hadir atau diwakili dengan
surat kuasa Pemegang Saham menyutujuinya.---------
-----------------------PASAL 7-----------------------
--------------------KEPENGURUSAN--------------------
1. Rapat Umum Pemegang Saham akan menentukan arah
kebijaksanaan PPU, dimana akan dilaksanakan oleh
Dewan Direksi dan diawasi oleh Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris dan Direksi juga akan-----------
melaksanakan fungsi-fungsi sebagaimana----------
ditentukan oleh peraturan yang berlaku.---------
2. Dewan Komisaris PPU terdiri dari tiga orang atau
lebih Komisaris, dan untuk pertama kali Dewan
Komisaris PPU terdiri dari anggota-anggota dengan
komposisi sebagai berikut:-----------------------
a. Seorang Presiden Komisaris yang dipilih dari
calon yang diajukan oleh PMV;-----------------
b. Seorang Komisaris yang dipilih dari calon yang
diajukan oleh PSL;----------------------------
3. Dewan Direksi PPU terdiri dari tiga orang atau
lebih direktur, dan untuk pertama kali Dewan

8
Direksi PPU terdiri dari anggota-anggota dengan
komposisi sebagai berikut:------------------------
a. Seorang Direktur Utama yang dipilih dari caloon
yang diajukan oleh PSL;-----------------------
b. Seorang Direktur yang dipilih dari calon yang
diajukan oleh PMV;----------------------------
c. Seorang Direktur yang dipilih dari calon yang
diajukan oleh PSL;-----------------------------
4. Dalam hal ini diperlukan perubahan jumlah anggota
Dewan Komisaris atau Direksi, salah satu Pemegang
Saham dapat meminta Direksi PPU untuk
menyelenggarakan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang
Saham untuk melangsungkan perubahan tersebut.---
5. Masa jabatan untuk setiap anggota Dewan Komisaris
dan Direksi berakhir pada Rapat Umum Tahunan Para
Pemegang Saham ke dua atau berakhir dengan
sendirinya apabila:-----------------------------
a. Dinyatakan pailit atau berdasarkan suatu
keputusan pengadilan ditaruh dibawah
pengampuan;-----------------------------------
b. Dilarang untuk menjadi seorang Direktur
berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku atau
peraturan lainnya yang memiliki kekuatan hukum;
atau------------------------------------------
c. Meninggal dunia.-------------------------------
6. Dalam hal terjadi lowongan dalam anggota Dewan
Komisaris atau Direksi, pemegang saham yang berhak
untuk mengajukan calon dan meminta kepada Direksi
untuk menyelenggarakan Rapat Umum Luar Biasa
Pemegang Saham dalam waktu 3 (tiga) bulan setelah
lowongan tersebut terjadi. Pihak yang diangkat
untuk mengisi lowongan tersebut hanya untuk sisa
masa jabatan lowong tersebut.--------------------

9
-----------------------PASAL 8-----------------------
-----------------OPERASI KEPENGURUSAN----------------
- Operasi Perusahaan diatur berdasarkan Perjanjian----
ini, Anggaran Dasar PPU, Rapat Direksi dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.---------------------
-----------------------PASAL 9-----------------------
----------KEUANGAN DAN KEBIJAKSANAAN AKUNTANSI-------
1. Pembukuan PPU akan dilaksanakan dalam mata uang
Rupiah dan bila perlu dalam mata uang lain yang
dianggap perlu oleh Dewan Direksi PPU.-----------
2. Tahun Pembukuan PPU adalah dimulai pada tanggal 1
(satu) Januari dan diakhiri pada tanggal 31 (tiga
puluh satu) Desember setiap tahunnya.------------
3. Dewan Direksi PPU akan melaksanakan pembukuan
sesuai norma-norma pembukuan yang berlaku di
Indonesia.-------------------------------------
4. PPU akan diaudit oleh suatu kantor akuntan publik
untuk setiap tahun pembukuan dan penunjukan kantor
Akuntan Publik yang akan memeriksa pembukuan PPU
dan ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.-----
5. Pemegang Saham dan Dewan Komisaris PPU mempunyai
hak penuh setiap saat untuk memeriksa pembukuan,
catatan-catatan dan fasilitas keuangan PPU. Hak
memeriksa ini termasuk juga hak untuk:-------------
a. Mengaudit keuangan dan meninjau kembali seluruh
atau sebagian pembukuan,catatan-catatan keuangan
PPU;------------------------------------------
b. Menunjuk kantor akuntan untuk mengaudit keuangan
dan meninjau kembali seluruh atau sebagian
pembukuan catatan keuangan PPU.-----------------
6. Seluruh biaya yang ditimbulkan atas pelaksanan
ketentua dalam Pasal 9 Ayat 1 sampai dengan Pasal 9
Ayat 5 merupakan biaya PPU.------------------------

10
-----------------------PASAL 10----------------------
--------------------KERAHASIAAN---------------------
- Seluruh informasi yang diberikan berdasarkan-------
Perjanjian ini, kecuali informasi yang disediakan
kepada umum, akan dianggap merupakan suatu yang
rahasia dan Para Pihak berjanji tidak akan memberikan
informasi tersebut kepada siapa aja.----------------
-----------------------PASAL 11----------------------
----------------PENGAKHIRAN PERJANJIAN --------------
- Hal-hal dibawah ini merupakan keadaan yang----------
menyebabkan pengakhiran perjanjian:-----------------
1. PPU gagal melaksanakan kewajiban-kewajiban
berdasarkan perjanjian ini;----------------------
2. PPU memberikan pernyatan-pernyataan yang tidak
benar;-------------------------------------------
3. PMV gagal melaksanakan kewajiban pembayaran
berdasarkan Perjanjian ini;----------------------
4. Adanya putusan pengadilan yang menyebabkan
timbulnya kewajiban pembayaran bagi PPU dan
kewajiban pembayaran tersebut tetap belum dapat
dipenuhi dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari
setelah putusan tersebut menjadi final dan
mengikat;----------------------------------------
5. PPU mengajukan pernyataan penundaan pembayaran atau
pernyataan pailit kepada pengadilan;-------------
6. PPU dinyatakan bubar demi hukum berdasarkan Pasal
47 (empat tujuh) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang.-
- Untuk keperluan pengakhiran Perjanjian ini Para-----
Pihak setuju untuk mengesampingkan ketentuan Pasal
1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.-------------

11
-----------------------PASAL 12----------------------
--------------------PEMBERITAHUAN ------------------
1. Setiap pemberitahuan, permintaan, persetujuan
dan komunikasi lainnya sehbungan dengan
Perjanjian ini, disampingkan dalam Bahas
Indonesia dan Inggris lalu dikirimkan dengan
surat tercatat, Email, atau faksimili dari suatu
pihak kepada pihak lainnya ke alamat yang
tertera di bawah ini:--------------------------
a. PMV : PT ___________________________________
Alamat Kantor_______________________________
U.P_________________________________________
Faks________________________________________
Email_______________________________________
b. PPU : PT ___________________________________
Alamat Kantor_______________________________
U.P_________________________________________
Faks________________________________________
Email_______________________________________
c. PSL: PT ____________________________________
Alamat Kantor_______________________________
U.P_________________________________________
Faks________________________________________
Email_______________________________________
2. Setiap pemberitahuan, permintaan, persetujuan
dan korespondensi lainya berdasarkan Pasal 12
Ayat 1 di atas yang dikirim melalui surat
tercata, akan dianggap diterima setelah hari
kelima terlampau, faksimili dan email akan
dianggap diterima setelah hari kedua
terlampaui.------------------------------------
3. Apabila salah satu pihak dalam Perjanjian ini
merubah tempat kedudukannya, maka pihak tersebut

12
berkewajiban untuk memberitahukan alamatnya
kepada pihak lainnya.---------------------------
-----------------------PASAL 13----------------------
----------------PERNYATAAN DAN JAMINAN---------------
1. PPU menyatakan bahwa pada hari ditandatanganinya
Perjanjian ini:------------------------------------
a. PPU telah sah didirikan berdasarkan hukum
Republik Indonesia dan PPU telah memperoleh
seluruh persetujuan dan ijin-ijin dari Instansi
Pemerintah yang berwenang dalam melaksanakan
usahanya;--------------------------------------
b. Berdasarkan Anggaran Dasar PPU dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, perjanjian ini
telah memperoleh persetujuan, ditandatangani dan
diberikan oleh PPU dan merupakan Perjanjian yang
sah, mengikat dan dapat dieksekusi sehubungan
dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum
didalamnya;------------------------------------
c. Bahwa sampai hari ditandatanganinya Perjanjian
ini, tidak ada gugatan atau tuntutan pada
pengadilan-pengadilan atau instansi pemerintah
lainnya yang mengakibatkan perubahan serius pada
kondisi keuangan PPU atau diterapkan Pasal 47
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang.---------------
d. PPU setuju untuk menjamin PMV dari segala
kerugian atau kewajiban pembayaran sehubungan
dengan tuntutan atau gugatan yang berkaitan
dengan pelaksanaan Perjanjian ini dan PMV akan
membebankan kerugian atau kewajiban pembayaran
sehubungan dengan tuntutan atau gugatan terhadap
PMV kepada PPU.--------------------------------

13
-----------------------PASAL 14----------------------
----------------------ARBITRASI----------------------
1. Setiap perselisihan antara Para Pihak sehubungan
dengan Perjanjian ini akan diselesaikan secara
final dan ekslusif melalui arbitrasi di Jakarta
berdasarkan Peraturan-Peraturan BANI (Badan
Arbitrasi Nasional Indonesia) yang ada pada waktu
Perjanjian ini ditandatangani.-------------------
2. Majelis arbitrator terdiri dari tiga arbitrator
satu arbitartor dipilih oleh PMV, satu arbitrator
dipilih oleh PPU, dan ketua arbitrator dipilih
tesebut akan menjunjuk arbitrator ketiga.----------
3. Para Pihak dengan tegas menyetuji bahwa:---------
a. Sidang arbitrasi akan menetapkan masalah
diantara Para Pihak sebaik mungkin;----------
b. Bagian 631 R.V (Reglement op de
Rechtsvordering) akan berlaku dan dengan
demikiran arbitrayor hanya akan mengambil
keputusan dengan menggunakan peraturan
perundang-undangan yang tegas terhadap fakta-
fakta dan tidak akan bermaksud menyelesaikan
setiap perselisihan secara ex Aequo et Bono;--
c. Arbitrasi akan dilakukan dengan menggunakan
Bahasa Indonesia di Jakarta, Indonesia atau
pada tempat lain di Indonesia yang disetujui
oleh Para Pihak.-----------------------------
4. Para Pihak dengan tegas menyetujui untuk
mengesampingkan bagian 641 (enam ratus empat puluh
satu) dari R.V pada Pasal 15 serta 88 dari Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1950
(Peraturan-Peraturan Mahkamah Agung) dan Undang-
Undang lain yang memperolehkan/mengijinkan naik
banding kepada lembaga pengadilan atau lembaga

14
yudikatif lainnya atas keputusan dari Majelis
Arbitrasi dan Para Pihak tidak akan
memperselisihkan atau mempertanyakan dihadapan
lembaga Pengadilan atau Lembaga Yudikatif lain yang
berwenang di Indonesia atau ditempat manapun.------
-----------------------PASAL 15----------------------
---------------------PILIHAN HUKUM-------------------
- Perjanjian ini diatur dan diinterpretasikan--------
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia dan
tidak membatasi hak-hal atau pilihan bagi Para Pihak
untuk mengatur dan menginterpretasikan berdasarkan
hukum dan yurisdiksi negara lain.-------------------
-----------------------PASAL 16----------------------
----------------------LAIN-LAIN---------------------
1. Judul-judul hanya untuk maksud referensi dan tidak
dianggap untuk memberikan suatu atau membatasi
pengertian konstruksi dari Perjanjian ini.---------
2. Perjanjian ini tidak akan diubah kecuali dengan
bukti tertulis yang dibuat oleh Para Pihak. Setiap
perubahan yang telah disetujui oleh Para Pihak,
apabila diperlukan wajib memperoleh persetujuan,
ijin terlebih dahulu dari Pejabat Pemerintah yang
berwenang.---------------------------------------
3. Dalam hal sebagian dari Perjanjian ini tidak sah,
tidak mengikat atau tidak dapat dilaksanakan oleh
suatu sebab apapun, tidak membuat bagian lain dari
Perjanjian ini menjadi tidak sah, tidak mengikat
ataupun tidak dapat dilaksanakan.----------------
4. Perjanjiajn ini mulai berlaku dan mengikat Para
Pihak pada tanggal ditandatanganinya Perjanjian
ini.---------------------------------------------
5. Dalam hal ini terjadi pertentangan dalam perjanjian
ini antara ketentuan yang berbahasa Indonesia dan

15
ketentuan-ketentuan berbahasa Inggris, maka
ketentuan yang berbahasa Indonesia yang berlaku.---
- Selanjutnya para penghadap menyatakan dengan ini
menjamin kebenaran dan bertanggung jawab sepenuhnya
atas isi semua identitas/surat/dokumen dan keterangan
yang disampaikan kepada Saya, Notaris, dan isinya
yang dicantumkan/disebutkan dalam akta ini.----------
- Telah mengerti dan memahami isi akta ini,
serta menerima segala akibat hukum apapun yang
timbul, baik sekarang maupun di kemudian hari.-------
- Para Penghadap telah saya Notaris Kenal.-----------
------------------- DEMIKIAN AKTA INI ---------------
Dibuat, diselesaikan dan diresmikan di Yogyakarta,
pada pukul, hari, tanggal, bulan dan tahun seperti
tersebut pada bagian awal akta ini, dengan dihadiri
oleh: ----------------------------------------------
1.
2.
Sebagai Para saksi.---------------------------------
Akta ini setelah saya, Notaris bacakan kepada para
penghadap dan para saksi, maka seketika itu juga
ditandatangani para penghadap, para saksi, dan saya,
Notaris.--------------------------------------------
Dibuat dengan tanpa tambahan, tanpa coretan dan tanpa
gantian.--------------------------------------------
Minuta akta ini telah ditandatangani dengan sempurna.
Notaris di Yogyakarta

(RIO KUSTIANTO WIRONEGORO, SH., M.Hum

16
PERJANJIAN SEWA GUNA USAHA (LEASING) MESIN CETAK

Pada hari ini, Selasa, tanggal dua puluh tujuh bulan November
tahun dua ribu dua puluh (27-11-2020), kami yang bertanda
tangan di bawah ini : ----------------------------------------
1. Tuan IDI AMIN, Direktur Utama PT. Budi Cetak, beralamat di
Jalan Merak R.47 Perum. Sidoarum III Godean, Sleman,
Yogyakarta, dalam hal ini bertindak dalam kedudukannya
tersebut di atas. Selanjutnya dalam perjanjian ini disebut
Lessor. --------------------------------------------------
2. Nona MAWAR, swasta, beralamat di Sagan GK. V / 872,
Terban, Gondokusuman, Yogyakarta, dalam hal ini bertindak
berdasarkan kuasa di bawah tangan bermeterai cukup
tertanggal 24 November 2001, demikian bertindak untuk dan
atas nama Ajisoko, Direktur CV. Ontorejo Grafika,
beralamat di Jalan Tunjung Nomor 11, Yogyakarta.
Selanjutnya dalam perjanjian ini disebut Lessee. ---------
Kedua belah pihak menerangkan terlebih dahulu bahwa :---------
1. Pihak Lessee yang bergerak di bidang percetakan dan
penjilidan memerlukan satu unit mesin cetak multi fungsi
untuk mengembangkan usahanya; ---------------------------
2. Pada tanggal 15 November 2001, PT. Budi Cetak menawarkan
mesin cetak multi function, dengan spesifikasi sebagai
berikut : -----------------------------------------------
a. Merk : Havelaar, made in Germany;
b. Type : TR 2305 Lx;
c. Kapasitas : 120 sheets/min;
d. Power : 3.300 KVA;
e. Printout : Multi color.
yang untuk selanjutnya disebut sebagai barang;
3. Atas penawaran pihak Lessor, Lessee setuju untuk
melakukan permintaan atas barang yang ditawarkan,
sebagaimana surat permintaan yang diajukan Lessee
tertanggal 20 November 2020, No. 80/x/SG/2020;-----------
4. Lessor setuju untuk melakukan pembiayaan barang modal
dengan fasilitas leasing kepada Lessee sebagaimana
ternyata dalam surat balasannya tertanggal --------------
24 November 2020, No. 123/x/AR/2020;----------------------
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka
kedua belah pihak telah sepakat dan setuju untuk saling
mengikatkan diri membuat perjanjian sewa guna usaha (leasing)
ini dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai
berikut : ---------------------------------------------------
Pasal 1
Jangka Waktu
Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 24 (dua puluh
empat) bulan atau 2 (dua) tahun, terhitung mulai sejak
tanggal 1 Desember 2020 dan berakhir sampai dengan ----------
1 Desember 2022.---------------------------------------------
Pasal 2
Harga
Harga leasing barang sebagaimana yang telah disepakati adalah
sebesar Rp 288.000.000,00 (dua ratus delapan puluh delapan
juta rupiah); atas penawaran barang berupa sebuah mesin cetak
multifunction dengan spesifikasi seperti telah disebutkan di
atas.--------------------------------------------------------
Pasal 3
Cara Pembayaran
1. Pihak Lessee wajib membayar kepada Lessor dengan cara
mengangsur sebesar Rp 4.000.000,00 (empat juta rupiah) per
bulannya;
2. Pembayaran dilakukan Lesse setiap tanggal 1 (satu) tiap
bulannya, sejak perjanjian ini berlaku;
3. Pembayaran dilakukan Lessee menggunakan transfer Bank,
yang ditujukan kepada Bank Central Kantor Cabang Utama
Yogyakarta, Jalan Jendral Sudirman No.45, Yogyakarta,
Nomor rekening : 0000007, atas nama IDI AMIN;
4. Lessee wajib segera mengirimkan salinan bukti transfer
atas pembayaran kepada Lessor via Faksimile no. 4587-547;
5. Dokumen pada ayat (4) adalah merupakan bukti sempurna
telah dilakukannya pembayaran angsuran oleh Lessee kepada
Lessor;
Pasal 4
Denda Keterlambatan
Lesse wajib membayar denda sebesar 1% (satu persen) dari
harga angsuran per bulan untuk setiap hari keterlambatan
pembayaran.
Pasal 5
Penyerahan Barang
1. Lessor wajib menyerahkan barang kepada Lessee sebuah
mesin cetak multifunction dengan spesifikasi sebagaimana
telah disebutkan di atas;
2. Lessor wajib menyerahkan barang kepada Lessee selambat-
lambatnya pada tanggal 7 Desember 2020, di tempat Lessee,
“CV. Ontorejo Grafika” Jalan Tunjung Nomor 11,
Yogyakarta;
3. Lessor wajib menyerahkan barang kepada Lessee dalam
keadaan siap pakai untuk operasional perusahaan Lessee;
4. Penyerahan barang secara hukum dianggap telah terjadi
apabila Lessee telah menandatangani bukti penerimaan
berupa : nota / faktur serah-terima;
5. Dokumen yang disebut pada ayat (4) di atas adalah
merupakan bukti tertulis sempurna mengenai telah
terjadinya serah-terima kepada Lessee;
Pasal 6
Resiko
1. Kerusakan-kerusakan yang timbul sebelum terjadinya
penyerahan dari Lessor kepada Lessee adalah tanggung
jawab Lessor;
2. Kerusakan, hilang, dan atau musnahnya barang setelah
diserahkan kepada Lessee menjadi tanggungan Lessee;
termasuk peristiwa-peristiwa di luar kekuasaan manusia
(force majeur).
Pasal 7
Jaminan
1. Bahwa Lessee wajib untuk menjaga, mengawasi, dan
memelihara barang agar tetap dalam keadaan baik dan layak
dipakai secara sebagaimana mestinya dengan menggunakan
biaya yang dibebankan kepada Lessee sendiri;
2. Bahwa Lessee terikat untuk tidak mengalihkan dan atau
menjaminkan barang dalam perjanjian ini kepada pihak lain
dengan cara apapun juga;
3. Bahwa Lessee bertanggung jawab terhadap segala tuntutan
pidana terhadap penggunaan barang yang secara melawan
hukum;
Pasal 8
Wanprestasi
Yang dimaksud dengan wanprestasi adalah bilamana terjadi atau
timbul salah satu hal atau peristiwa yang ditetapkan di bawah
ini yang merupakan suatu kejadian kelalaian / pelanggaran
terhadap perjanjian ini :
1. Lessee tidak memenuhi atau gagal memenuhi salah satu atau
lebih kewajiban sebagaimana ditentukan dalam perjanjian
ini;
2. Telah terjadi suatu tindakan yang mempengaruhi hak
Lessor atas barang dalam bentuk apapun;
3. Bilamana perusahaan Lessee dibubarkan/dilikuidasi atau
dinyatakan pailit oleh pengadilan yang berwenang;
Bilamana terjadi salah satu hal atau peristiwa yang
ditetapkan di atas maka Lessor berhak melakukan hal-hal
sebagai berikut :
1. Menuntut pelunasan sisa kewajiban yang masih harus dibayar
Lessee, secara sekaligus;
2. Menarik barang yang berada dalam penguasaan lessee;
3. Membatalkan perjanjian dan menuntut ganti rugi;
Pasal 9
Hak Opsi
Setelah masa perjanjian ini berakhir, Lessee berhak
menggunakan hak opsinya untuk :
1. Membeli barang perjanjian tersebut, apabila seluruh
kewajiban pembayaran berdasarkan perjanjian leasing ini
telah dipenuhi secara penuh oleh Lessee, maka Lessee
berhak membeli barang tersebut dengan menyerahkan
pembayaran nilai residu sebesar Rp 30.000.000,00 (tiga
puluh juta rupiah) kepada Lessor untuk mendapatkan hak
miliknya atas barang tersebut dari Lessor;
2. Memperpanjang perjanjian ini dengan mengajukan surat
permohonan perpanjangan perjanjian kepada Lessor paling
lambat 14 (empat belas hari) sebelum perjanjian ini
berakhir;
Pasal 10
Putusnya Perjanjian
1. Apabila barang dalam perjanjian ini musnah oleh sebab
apapun juga;
2. Ada pernyataan pailit yang berkekuatan hukum tetap
terhadap Lessee yang dikeluarkan oleh Pengadilan yang
berwenang;
3. Lessee menghentikan kegiatan usahanya karena sebab apapun
juga;
4. Terhadap satu atau beberapa hal yang disebutkan pada ayat
(1), (2), dan (3) di atas maka Lessee diwajibkan untuk
segera membayar lunas sisa harga leasing secara sekaligus
dan atau menyerahkan barang ke dalam penguasaan Lessor,
dalam keadaan baik dan layak pakai;
Pasal 11
Penyelesaian Perselisihan
1. Apabila terjadi perselisihan di antara para pihak
berkaitan dengan perjanjian ini maupun yang berkaitan
dengan pelaksanaannya, pertama-tama para pihak wajib
berusaha menyelesaikannya secara musyawarah dan
kekeluargaan;
2. Apabila upaya musyawarah dan kekeluargaan tidak dapat
menyelesaikan perselisihan di antara para pihak, para
pihak sepakat untuk menyelesaikannya di pengadilan yang
berwenang.
Pasal 12
Lain-lain
1. Mengenai perjanjian leasing ini dan semua akibatnya,
Lesse memilih tempat kediaman hukum yang tetap dan
semuanya di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Yogyakarta.
2. Ongkos atau biaya-biaya yang bertalian dengan perjanjian
leasing ini, biaya advokat/pengacara, biaya perkara di
muka maupun di luar pengadilan, biaya untuk menagih harga
leasing barang tersebut dalam perjanjian ini, seluruhnya
menjadi tanggungan dan harus dibayar oleh Lessee.

Demikian perjanjian ini disetujui dan ditandatangani di


Sleman dengan dihadiri dan ditandatangani oleh saksi-saksi
yang dikenal oleh kedua belah pihak, dibuat dalam rangkap 2
(dua) bermeterai cukup yang masing-masing mempunyai kekuatan
hukum yang sama untuk masing-masing pihak.

Lessee; Lessor;
CV. Ontorejo Grafika PT. Budi Cetak

MAWAR IDI AMIN

Saksi-saksi

Putri Friska

Anda mungkin juga menyukai