PENDAHULUAN
Akta adalah surat yang diberi tandatangan, memuat peristiwa yang
menjadi dasar suatu hak atau perikatan, dibuat sejak semula dengan
sengaja untuk pembuktian.
Menurut bentuknya, akta dapat dibagi menjadi Akta Otentik dan
Akta Di Bawah Tangan.
Akta Otentikialah suatu akta yang didalam bentuk yang ditentukan
oleh Undang-Undang, dibuat oleh atau dihadapan Pegawai-Pegawai
Umum yang berkuasa untuk itu di tempat dimana akte dibuatnya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan, bahwa akta otentik itu dapat
dibedakan atas :
1. Akta yang dibuat pejabat (ambtelyke acte, procesverbaal acte,
relaas acte).
2. Akta yang dibuat dihadapan pejabat oleh para pihak (party acte).
Perbedaan antara kedua akta itu antara lain :
1. Akta relas (akta berita acara) dibuat oleh pejabat, sedang akta para
pihak dibuat oleh para pihak dihadapan pejabat atau para pihak
meminta bantuan pejabat itu untuk membuat akta yang mereka
inginkan.
2. Akta para pihak (party akta) harus ditandatangani oleh para pihak
dengan ancaman kehilangan sifat otentiknya, sedang akta relas
tanda tangan demikian tidak merupakan keharusan.
3. Akta para pihak (party akta) berisikan keterangan yang dikehendaki
oleh para pihak yang membuat atau menyuruh membuat akta itu,
sedang akta relas berisikan keterangan tertulis dari pejabat yang
membuat akta itu sendiri.
4. Kebenaran dari isi akta relaas tidak dapat diganggu gugat, kecuali
dengan menuduh bahwa akta itu adalah palsu, sedang kebenaran isi
party akta dapat digugat tanpa menuduh kepalsuan akta itu.
1
AHIP
BAGIAN I
AWAL AKTA ATAU KEPALA AKTA
Awal Akta atau Kepala Akta dalam akta notaris meliputi :
1. Judul Akta
2. Nomor Akta
3. Jam, Hari, Tanggal, Bulan, dan tahun
4. Nama Lengkap dan Tempat kedudukan Notaris.
1. JUDUL AKTA
Merumuskan suatu persoalan menjadi suatu judul yang singkat
tidaklah mudah.Merumuskan judul terlalu singkat kadang-kadang
kurang jelas.
Contoh :
- Jual - Beli
- Jual – Beli Perusahaan.
Jika Jual beli itu belum mungkin dilakukan sedangkan para pihak
sudah bersedia mengikatkan diri dan berjanji untuk nantinya akan
melakukan jual beli atas barang tertentu, maka judulnya menjadi :
- Pengikatan Jual Beli
- Pengikatan Jual Beli Saham
Contoh lain :
- Hutang piutang dengan Jaminan Borg dan Gadai.
2. NOMOR AKTA
- Didalam Pasal 38 ayat 2 huruf b Undang Undang Nomor 2
Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang Undang
Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris, Notaris
diwajibkan membuat nomor dari tiap akta yang dibuat.
- Berdasarkan Pasal 58 UUJN, Notaris diwajibkan membuat
daftar akta (repertorium), didalam mana Notaris wajib antara
lain membuat nomor dari akta-akta yang disimpan, baik
dalam bentuk minuta maupun originali.
Untuk menyesuaikan nomor-nomor dalam daftar akta (repertorium) itu,
maka notarismembuat nomor-nomor akta, dimulai dengan nomor.01
setiap bulan, setiap ganti bulan dimulai dengan nomor.01.
Nomor akta tidak boleh dibuat/ditulis dengan huruf.
Misalnya : Nomor .02 (dua) dan tidak boleh ditambah tahun,
Misalnya : Nomor. 02/1997 yang benar, contoh :
2
AHIP
3
AHIP
Catatan :
- Dalam hal menjadi Notaris Pengganti karena perpanjangan,
maka tanggal dan Nomor Surat Keputusan Majelis Pengawas
Wilayah adalah sejak tanggal perpanjangan, bukan sejak
tanggal cuti permulaan, karena pada waktu permulaan cuti,
belum di ketahui akan di perpanjang, maka masih dengan
surat Majelis Pengawas Daerah.
4
AHIP
5
AHIP
BAGIAN II
KOMPARISI
BAB I
ARTI DAN TEMPAT KOMPARISI
1. ARTI KOMPARISI
Komparisi (comparitie) berarti tindakan menghadap dalam hukum atau
di depan Pejabat umum.
Komparisi merupakan bagian dari akta notaris yang memuat
keterangan-keterangan mengenai nama orang (-orang) yang
menghadap, tempat dan tanggal lahir, kewarganegaraan,
pekerjaan/jabatanya dan tempat tinggalnya serta keterangan dalam
kualitas apa orang (-orang) bertindak.
2. TEMPAT KOMPARISI
Akta Notaris terdiri dari : Awal Akta (kepala Akta) dan Badan Akta
meliputi komparisi, premisse (kalau ada), isi dan saksi pengenal (kalau
ada) Dan Akhir Akta (Penutup Akta).
Komparisi merupakan bagian dari Badan Akta yang ditempatkan
sebelum premisse/Isi akta.
Awal Akta meliputi Judul, Nomor dan penyebutan nama Notaris dan
tempat Kedudukannya.
Contoh awal akta dan komparisinya :
PENGIKATAN JUAL BELI
Nomor : 18
Pada pukul 12.00 (dua belas) Waktu Indonesia Barat, hari ini, Jumat
tanggal 10-06-1994 (Sepuluh Juni Seribu sembilan ratus sembilan puluh
empat). ----------------------------------------------------------------------------------
Menghadap kepada saya, BIROWO SARJANA HUKUM, Notaris
berkedudukan di Yogyakarta, dengan dihadiri para saksi yang telah saya
Notaris kenal dan nama-namanya akan disebut pada bagian akhir akta
ini:-----------------------------------------------------------------------------------------
1. Tuan WIJAYA dahulu bernama THE BING HAN, lahir di Semarang
pada tanggal 03-03-1976 (tiga Maret seribu sembilan ratus tujuh puluh
enam), Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di Jalan
Dokter Sutomo Nomo. 15 Yogyakarta. ---------------------------------------------
-------------------------------- PIHAK PERTAMA ------------------------------------
2. Nona AGUSTINA, lahir di Sragen pada tanggal 03-04-1977 (tiga April
seribu sembilan ratus tujuh puluh tujuh) Warga Negara Indonesia,
Dosen, bertempat tinggal di Jalan Dokter Merpati. 23 Yogyakarta. --------
-------------------------------------- PIHAK KEDUA----------------------------------
6
AHIP
BAB II
DASAR HUKUM, ISI DAN FUNGSI KOMPARISI
7
AHIP
3. ISI
Isi komparisi ialah segala ketentuan-ketentuan yang diharuskan
sebagaimana diatur dalam Pasal 38 dan 47 Undang Undang Jabatan
Notaris.
4. FUNGSI
Fungsi Komparisi ialah menjelaskan identitas penghadap, dalam
kedudukan apa ia bertindak, dan atas dasar apa ia bertindak, serta
ia adalah cakap dan berwenang serta sah melakukan tindakan
hukum yang disebut di dalam akta.
8
AHIP
BAB III
DASAR DASAR KOMPARISI
1. PENGHADAP
Penghadap ialah orang yang menghadap kepada Notaris, untuk
kepentingannya atau orang yang diwakilinya, yang meminta jasa Notaris
untuk membuat akta yang diperlukan oleh penghadap sendiri atau oleh
yang diwakilinya.
BERBAGAI MACAM PEMBEDAAN PENGHADAP
Penghadap dapat dibedakan menjadi 4 macam :
a. Penghadap untuk diri sendiri.
Penghadap untuk diri sendiri, ialah penghadap yang bertindak untuk
dan atas namanya sendiri, tidak untuk atas dan nama orang (badan)
lain. Misalnya :
- Tuan Budi bertindak untuk kepentingan Tuan Budi sendiri.
b. Penghadap selaku kuasa.
Penghadap selaku kuasa, ialah penghadap yang bertindak bukan
untuk dan atas dirinya sendiri, tetapi untuk dan atas nama orang lain,
berdasarkan kuasa.
c. Penghadap selaku wakil.
Penghadap selaku wakil, ialah penghadap yang bertindak mewakili
orang / badan yang diwakilinya, berdasarkan peraturan perundangan
/ Anggaran Dasar.
d. Penghadap dalam hal khusus.
Penghadap dalam hal khusus, ialah penghadap yang untuk tindakan
tertentu perlu persyaratan khusus. Misalnya :
- Anak dibawah umur yang akan membuat perjanjian kawin harus
dibantu orangtuanya.
9
AHIP
10
AHIP
11
AHIP
BABIV
PENGHADAP
Penghadap :
Yaitu mereka yang datang menghadap pada Notaris untuk
pembuatan suatu akta tidak termasuk mereka yang di wakili dalam akta.
Seorang suami yang turut hadir didalam pembuatan akta untuk
membantu / memberi persetujuan isterinya juga disebut penghadap.
Penghadap haruslah orang.
1. KUALITAS PENGHADAP
a. MACAM KUALITAS
Penghadap kemungkinan dapat bertindak dalam 4 kualitas :
1. untuk diri sendiri
2. sebagai kuasa dari orang (badan) lain, karena itu
bertindak untuk dan atas nama orang (badan) lain
tersebut.
3. sebagai wakil orang (badan) lain, karena itu bertindak
untuk dan atas nama orang (badan) lain tersebut.
4. khusus.
Skema :
Penghadap 1. untuk diri sendiri
2.sebagai kuasa dari 1. orang
3. sebagai wakil 2. badan
4. dalam keadaan khusus
b. PIHAK / BUKAN PIHAK
Penghadap dimungkinkan di dalam akta bertindak sebagai pihak dan
bukan sebagai pihak.
- Penghadap sebagai pihak, jika penghadap bertindak untuk diri
sendiri.
- Penghadap bukan pihak, jika penghadap bertindak untuk dan
atas nama / mewakili orang (badan) lain.
Dalam hal ini sebagai kuasa / wakil.
- Dimungkinkan penghadap bertindak sekaligus sebagai pihak dan
bukan pihak, artinya penghadap bertindak ;
1. untuk diri sendiri ;
2. sebagai kuasa atau wakil.
- Apabila penghadap bertindak sebagai pihak saja, maka cukup
disebutkan identitasnya saja.
12
AHIP
13
AHIP
14
AHIP
15
AHIP
Contoh :
Tuan AMIR, ..............................................................................
,bertempat tinggal di Jalan Kemuning II / 3 Yogyakarta, menurut
keterangannya dalam hal ini bertindak sebagai kuasa lisan dari dan
oleh karena itu untuk dan atas nama serta seberapa perlu menguatkan
diri guna menanggung dan menjamin kepentingan Tuan ALI, ..........
................................., bertempat tinggal di Jalan Beo No.7 Yogyakarta
16
AHIP
17
AHIP
18
AHIP
19
AHIP
Contoh Komparisi :
“Nyonya MERRY, Lahir di Yogyakarta pada tanggal 10-05-1969
(sepuluh Mei seribu sembilan ratus enam puluh sembilan) , Warga
Negara Indonesia , bertempat tinggal di Jalan Beo Nomor 05
Yogyakarta , istri berpisah meja dan tempat tidur dari Tuan JONI ,
Lahir di Yogyakarta pada tanggal 10-03-1963 (Sepuluh Maret
Seribu Sembilan Ratus Enam Puluh Tiga), Warga Negara Indonesia,
Dagang Emas dan Berlian, Bertempat tinggal di................. menurut
keterangan berdasarkan penetapan Pengadilan Negeri Yogyakarta
tertanggal.......... nomor.................., yang kutipan resmi bermeterai
cukup , diperlihatkan kepada saya, Notaris , ditunjuk untuk
melaksanakan kekuasaan orangtua atas anaknya yang lahir dari
perkawinan dengan Tuan JONI tersebut bernama ROCKY, lahir di
Yogyakarta , pada tanggal 10-05-1999 (sepuluh Mei seribu sembilan
ratus sembilan puluh sembilan), Warga Negara Indonesia , Pelajar ,
bertempat tinggal sama denga ibunya tersebut dalam hal ini karena
suaminya tersebut menolak memberikan bantuan , telah diberi ijin
oleh Pengadilan Negeri Yogyakarta , ternyata dari surat penetapan
tertanggal............. nomor............. yang kutipan resminya bermeterai
cukup dilekatkan pada minuta akta ini “.
20
AHIP
21
AHIP
22
AHIP
Catatan :
- Dalam hal Wali melakukan tindakan bersifat pemilikan, maka harus
mendapatkan persetujuan / ijin dari pengadilan Negeri.
23
AHIP
- Wali dalam hal menerima hibah untuk pupilnya harus mendapat ijin
dari Pengadilan (Pasal 309 Jo 393 jo 1685 KUHPerdata).
Dalam hal Wali melakukan tindakan bersifat kepemilikan, maka
harus mendapatkan persetujuan/ijin dari pengadilan.
Contoh Komparisinya : seperti diatas dan ditambah kalimat sebagai
berikut :
“………………………………; untuk melakukan tindakan hukum
dalam akta ini telah mendapat ijin dari Pengadilan Negeri
Yogyakarta, seperti ternyata dari penetapannya tertanggal …….,
nomor …….. yang salinan resminya bermeterai cukup dilekatkan
pada minuta akta ini”.-------------------------------------------------------------
24
AHIP
25
AHIP
26
AHIP
27
AHIP
tanggal 04-04- 1972 (empat April seribu sembilan ratus tujuh puluh dua),
Warga Negara Indonesia, Ibu Rumah Tangga, bertempat tinggal di
……………, janda dari Tuan ATMA WIJAYA yang pada waktu hidupnya
pedagang, bertempat tinggal terakhir di …………… dan telah meninggal
dunia pada tanggal ………..” --------------------------------------------------------
Catatan :
- disini tidak dikatakan “mewakili”
- curator tidak mewakili bayi yang masih berada di dalam kandungan,
karena bayi itu masih belum merupakan subyek hukum, belum ada
sebagai orang. Kepentingan bayi yang menghendaki.
28
AHIP
29
AHIP
30
AHIP
BAB V
BADAN / PERKUMPULAN
1. PERSEROAN TERBATAS
Di dalam pembuatan komparisi PT perlu mendapatkan perhatian
yang sungguh-sungguh karena komparisi untuk PT harus sesuai apa
yang diatur dalam anggaran dasarnya. Jadi setiap akan membuat
komparisi PT harus berdasarkan Anggaran Dasarnya sebab didalam
Anggaran Dasarnya diatur siapa yang berwenang untuk mewakili PT
biasanya direksi. Yang mewakili Direksi kemungkinan satu atau dua
atau lebih Direktur.
Kemungkinan untuk tindakan tertentu direksi/direktur harus
mendapat persetujuan dari seorang komisaris atau komisaris utama
atau dewan komisaris atau rapat umum pemegang saham.
Membuat komparisi PT harus diperhatikan :
1.Akta pendirian/Anggaran Dasarnya
2.Ditanyakan apakah ada perubahan
3.Banyak variasi sesuai pengaturan Anggaran Dasarnya sebab di dalam
Anggaran Dasarnya ditentukan siapa-siapa yang berhak mewakili PT.
Kalau komparisi tidak sesuai dengan maksud Anggaran Dasar
maka PT tersebut tidak terikat mengenai isi akta yang dibuat. Pada
umumnya PT
diwakili oleh Direksi apabila ada lebih dari seorang direktur dan untuk tindakan
tertentu direksi/ direktur harus mendapat persetujuan tertentu, mungkin
persetujuan itu dari seorang komisaris atau dewan komisaris atau sekurang-
kurangnya dua orang komisaris atau persetujuan RUPS tergantung dari
kententuan Anggaran Dasarnya.
KOMPARISI
PT. Dengan Satu Direktur dan Untuk
Tindakan Tanpa Pembatasan
“Tuan BEDJO, lahir di Yogyakarta pada tanggal 10-05-1969 (sepuluh
Mei seribu sembilan ratus enam puluh sembilan) Warga Negara
Indonesia, Direktur Perseroan Terbatas yang akan disebut di bawah,
bertempat tinggal di …………….., menurut keterangannya dalam hal
ini bertindak dalam jabatannya tersebut di atas dari dan oleh karena
itu sah mewakili Perseroan Terbatas “PT. Janur Kuning”,
berkedudukan di Yogyakarta berdasarkan pasal 8 Ayat 1 Anggaran
Dasarnya tertanggal…….. Nomor ……, yang dibuat dihadapan Tuan
ALI, Sarjana Hukum, Notaris di Surakarta yang salinan resminya
bermeterai cukup diperlihatkan kepada saya , Notaris, yang telah
31
AHIP
KOMPARISI
Ada Satu (1) Direktur Dengan Pembatasan, Dimana
Dalam PT. Tersebut Ada Satu (1) Komisaris
Dan Persetujuan Komisaris Tersebut
Dengan Akta Dibawah Tangan
“Tuan TIMBUL, Lahir di Yogyakarta pada tanggal 05-08-1965 (lima
Agustus seribu sembilan ratus enam puluh lima), Warga Negara
Indonesia, Direktur Perseroan Terbatas, yang akan disebut di bawah,
bertempat tinggal di Jalan Taman Siswa Nomor.21, menurut
keterangannya dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut
diatas dari dan oleh karena itu mewakili Perseroan Terbatas “P.T
JANUR KUNING”, berkedudukan di Yogyakarta berdasar Pasal 8
ayat 1 Anggaran Dasarnya tertanggal 12-04-2003 (dua belas April
dua ribu tiga), Nomor.05, yang dibuat dihadapan Tuan RIBUT,
Sarjana Hukum, Notaris di Surakarta yang salinan resminya
bermeterai cukup, diperlihatkan kepada saya, Notaris yang telah
mendapat pengesahan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan keputusannya tertanggal………………,
Nomor ……………. dan dimuat dalam Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia tertanggal ………….. Nomor………..…; dan
untuk melaksanakan tindakan hukum dalam akta ini telah mendapat
persetujuan komisaris satu-satunya dari perseroan terbatas tersebut
di atas, sebagaimana ternyata dari akta dibawah tangan tertanggal
……………………….. Nomor……… bermeterai cukup yang
dilekatkan pada minuta akta ini, sedemikian untuk memenuhi pasal 8
ayat 2 Anggaran Dasarnya”.----------------------------------------------------
Catatan : jika lebih dari satu komisaris cukup disebut dengan para
komisaris.
KOMPARISI
Direktur Berhalangan Dan Ada Dua Komisaris
Yang Mewakili
“Tuan GUNA WIJAYA, Bachelor Of Art, lahir di Yogyakarta pada
tanggal 05-08-1965 (lima Agustus seribu sembilan ratus enam puluh
lima), Warga Negara Indonesia, dan Tuan TARSAN Bachelor Of
Science, lahir di Yogyakarta pada tanggal 04-05-1965 (empat Mei
seribu sembilan ratus enam puluh lima), Warga Negara Indonesia,
32
AHIP
33
AHIP
Komparisinya :
“Tuan SUSILO, lahir di Yogyakarta, pada tanggal 05-08-1965
(lima Agustus seribu sembilan ratus enam puluh lima), Warga
Negara Indonesia, Direktur Utama Perseroan Terbatas yang akan
disebut, bertempat tinggal di Jalan Diponegoro Nomor.43
Yogyakarta, menurut keterangannya dalam hal ini bertindak
dalam jabatannya tersebut di atas, sedemikian mewakili direksi
dari dan oleh karena itu mewakili Perseroan Terbatas “PT.JANUR
KUNING”, berkedudukan di Yogyakarta, berdasarkan Pasal 10
Anggaran Dasarnya yang di buat di hadapan Tuan EKO, Sarjana
Hukum, Notaris di Semarang, di bawah Nomor…………....
Tertanggal .............................……….…
yang salinan resminya bermeterai cukup di perlihatkan kepada
saya Notaris yag telah mendapat pengesahan Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan keputusanya
tertanggal…………… Nomor….… dan telah dimuat dalam
Tambahan Berita Negara Republik Indonesia tertanggal
…………… Nomor………..; untuk melakukan tindakan hukum
dalam akte ini telah mendapat persetujuan dari dua komisaris
tersebut di atas, sebagaimana ternyata dari akta saya, Notaris
tertanggal ……. Nomor……. sedemikian untuk memenuhi Pasal
11 ayat 5 Anggaran Dasarnya.
34
AHIP
35
AHIP
PERSETUJUAN KOMISARIS
Didalam Perseroan Terbatas kemungkinan satu (1)
Komisaris atau lebih dari satu (1) Komisaris. Kalau ada lebih dari satu
Komisaris mungkin disebut para Komisaris. Apabila ada lebih dari satu
(1) Komisaris, mungkin gelarnya masing-masing tetap Komisaris atau
diberi gelar lain yaitu Komisaris Utama, Presiden Komisaris I,
Komisaris II, dan sebagainya.
Di dalam memberikan persetujuan Komisaris didalam
Anggaran Dasar suatu Perseroan Terbatas juga mengatur
bermacam-macam.
1. Harus dengan persetujuan tertulis.
2. Harus hadir di dalam pembuatan akta.
3. Boleh dengan persetujuan tertulis dan boleh pula turut hadir.
4. Harus dengan persetujuan tidak disebut caranya.
Jadi supaya tidak ada kesalahan pembuatan komparisi harus
diperhatikan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas tersebut.
Di dalam Anggaran Dasar bisa hanya disebut dengan persetujuan
tertulis saja, maka persetujuan bisa dibuatkan akta dibawah tangan atau
otentik.
Pimpinan Cabang Perseroan Terbatas Bertindak Atas Kekuatan
Kuasa Yang Diperolehnya Dari Direksi Khusus Untuk Satu
Tindakan.
36
AHIP
Komparisinya:
“Tuan ADRIANUS, lahir di Yogyakarta pada tanggal 10-05-1969
(sepuluh Mei seribu sembilan ratus enam puluh sembilan), Warga
Negara Indonesia, Pimpinan Cabang di Yogyakarta dari
Perseroan Terbatas yang akan disebut, bertempat tinggal di
………………. , menurut keterangannnya dalam hal ini bertindak
berdasarkan surat kuasa yang dibuat dibawah tangan tertanggal
…………….., Nomor……………………, yang aslinya bermeterai
cukup, dilekatkan pada minuta akta ini sebagai kuasa direksi dari
dan oleh karena itu sah mewakili Perseroan Terbatas “PT. ANGIN
RIBUT”, berkedudukan di Jakarta, sesuai Pasal 9 Anggaran
Dasarnya yang dibuat dihadapan Nyonya Ratna, Sarjana Hukum,
Notaris di Jakarta, dibawah Nomor………………,
tertanggal……………., yang salinan resminya bermeterai cukup
diperlihatkan kepada saya, Notaris yang telah --------------
mendapat pengesahan Menteri Hukum Dan Hak Asasi,
Manusia dengan keputusanya tertanggal……..Nomor……. dan
telah dimuat dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia
tertanggal ……,Nomor……………………………….
Catatan :
Untuk tindakan yang sering terjadi misalnya untuk-------------
menandatangani perjanjian kredit .----------------------------------
Misalnya PT itu adalah Bank, maka tidak praktis kalau setiap
kali harus dibuat surat kuasa, maka sebaiknya kuasa itu
dibuat kuasa untuk menandatangani semua akta perjanjian
kredit dengan pihak manapun yang akan atau sudah
menjadi Nasabah PT tersebut. Untuk itu dibuatkan kuasa
Notariil.
38
AHIP
Catatan:
Dalam komparisi diatas tidak disebut bertindak mewakili
Perseroan Terbatas, karena Perseroan Terbatas, karena
Perseroan Terbatas belum terbentuk sehingga Perseroan
terbatas belum ada, para penghadap bertindak sendiri-sendiri
tanggungjawab secara tanggung renteng.
Catatan :
Didalam PT dikenal 3 macam modal :
1. Modal dasar/modal perseroan.
2. Modal yang ditempatkan yaitu modal yang di sanggupkan yang
akan dimasukan.
3. Modal yang disetor yaitu modal yang sungguh-sungguh sudah
dimasukan.
Modal yang disetor inilah yang riil yang merupakan jaminan bagi
para kreditur PT, maka dengan sendirinya selalu mengalami
perubahan begitu pula halnya dengan modal yang ditempatkan.
2. PERSEKUTUAN KOMANDITER
- Untuk sekutu pengurus pertanggungjawabannya selain modal yang
dimasukkan dalam persekutuan tersebut, juga harta pribadi sebagai
jaminan untuk persekutuan tersebut.
- Untuk sekutu diam (komanditer), bertanggung jawab sebesar modal
yang dimasukkan dalam persekutuan tersebut.
Didalam Anggaran dasar suatu CV biasanya diatur sekutu
pengurus didalam mewakili CV bertindak dengan tanpa pembatasan
atau sekutu pengurus untuk tindakan dengan tanpa pembatasan atau
sekutu pengurus untuk tindakan tertentu misalnya meminjam uang atau
melepas barang tidak bergerak milik CV harus mendapat persetujuan
dari sekutu Komanditer.
40
AHIP
CV ada satu (1) direktur yang hadir pada Notaris dimana dalam
Anggaran Dasarnya Direktur bertindak tanpa pembatasan.
Contoh komparisinya :
- Tuan Insinyur ERVIAN, lahir di Yogyakarta pada tanggal 10-05-
1969 (sepuluh Mei seribu sembilan ratus enam puluh sembilan),
Warga Negara Indonesia, Direktur Persekutuan Komanditer
yang akan disebut dibawah, bertempat tinggal di Jalan Sari
Nomor. 8, Yogyakarta; menurut keterangannya dalam hal ini
bertindak dalam jabatannya tersebut diatas dari dan oleh
karena itu sah mewakili Persekutuan Komanditer “CV SAKTI”,
berkedudukan di Yogyakarta, berdasarkan Pasal 5 Anggaran
Dasarnya yang dibuat dihadapan Tuan AMIR Sarjana Hukum,
Notaris di Yogyakarta, dibawah Nomor ………….., tertanggal
…………….., yang salinan resminya bermeterai cukup
diperlihatkan kepada saya, Notaris. --------------------------------------
41
AHIP
42
AHIP
Catatan :
- Bila ada persetujuan tertulis disebutkan seperti didalam PT.
3. F I R M A
Sifat-sifat dari Firma :
1. Firma adalah suatu perjanjian.
2. Kerja sama yang erat antara dua orang atau lebih untuk
waktu yang lama.
3. Para pihak mengikat diri satu sama lain untuk
memasukkan uang, barang, tenaga, goodwill dan sebagainya.
4. Untuk menjalankan perusahaan.
5. Dibawah satu nama bersama.
Perjanjian dalam Firma mempunyai sifat khusus.
Para pihak saling mengadakan perjanjian satu sama lain,
sekaligus mempunyai tujuan bersama.
Perjanjian itu untuk memperoleh keuntungan bukan untuk
proyek tertentu dalam bidang sosial.
Para sekutu dalam firma harus memasukan sesuatu yang
tidak harus sama besarnya dan macamnya.
Dapat dimasukan uang atau barang-barang, juga goodwill,
relasi, hak-hak atas merek dan sebagainya.
Bilamana hak milik suatu barang dimasukkan, maka
barang itu jadi milik firma.
43
AHIP
4. Y A Y A S A N
Sesuai Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang
Yayasan yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2004, bahwa Organ Yayasan meliputi :
1. Pembina
2. Pengurus
3. Pengawas
Ad.1. Pembina
Adalah Organ Yayasan yang mempunyai kewenangan yang
tidak diserahkan kepada pengurus atau pengawas.
Ad.2. Pengurus
Adalah Organ Yayasan yang melaksanakan kepengurusan
yayasan.
Susunan pengurus sekurang-kurangnya terdiri atas :
a. Seorang Ketua;
b. Seorang Seketaris; dan
c. Seorang Bendahara.
Ad.3. Pengawas
Adalah Organ Yayasan yang bertugas melakukan pengawasan
serta member nasihat kepada pengurus dalam menjalankan
kegiatan yayasan.
Komparisinya juga dilihat dari Anggaran dasarnya. Biasanya
Yayasan diurus oleh Pengurus yang terdiri dari tiga (3) orang
atau empat (4) orang tergantung dari Anggaran Dasarnya.
Pada umumnya Pengurus terdiri dari seorang Ketua, Wakil
ketua, Sekretaris dan Bendahara serta Anggota.
44
AHIP
Contoh Komparisinya :
a. Tuan BAYU, lahir di ………, pada tanggal ……,WargaNegara
Indonesia, Ketua Yayasan yang akan disebut, bertempat
tinggal di…………………--------------------------------------------------
b. Tuan ARYA, lahir di ………, pada tanggal …………., Warga
Negara Indonesia, Sekretaris Yayasan yang akan disebut,
bertempat tinggal di ……… Menurut keterangan mereka dalam
hal ini bertindak masing-masing dan berturut-turut dalam
jabatannya tersebut diatas, sedemikian bersama-sama
mewakili Pengurus dari dan oleh karna itu sah mewakili
Yayasan “MULIA”, berkedudukan di Yogyakarta, dibawah
Nomor ……tertanggal ………………., yang salinan resminya
bermeterai cukup, diperlihatkan kepada saya, Notaris,
Anggaran Dasar mana telah mendapat pengesahan Menteri
Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia,
45
AHIP
5. PERKUMPULAN
Perkumpulan hampir sama dengan Yayasan harus dilihat
Anggaran Dasarnya, mungkin yang berhak mewakili Ketua dan
Sekretaris.
6. KOPERASI
Koperasi hampir sama dengan Yayasan yang dilihat Anggaran
Dasarnya, Kemungkinan yang berhak mewakili Ketua dan
Sekretaris.
7. NEGARA / PEMERINTAH
PEMERINTAH PUSAT
Negara diwakili oleh Pemerintah, Pemerintah itu pengurus
Negara dan dalam praktek Menteri yang mewakili Negara.
46
AHIP
47
AHIP
BAGIAN III
PRAEMISE
Praemise adalah bagian badan akta yang mendahului isi akta, dan
sesudah komparisi.
Praemise hanya dibuat untuk akta yang isinya rumit.
Akta yang sederhana tidak memerlukan praemise atau kalau
menggunakan praemise maka cukup singkat saja.
Praemise biasanya dimulai dengan kata :
a. Penghadap menerangkan bahwa ……………………………………......…..
b. Para penghadap menerangkan bahwa ………………………………….......
(bila penghadap lebih dari satu orang)
c. Penghadap menerangkan lebih dahulu bahwa ……………………….........
d. Para penghadap lebih dahulu menerangkan bahwa …………………........
e. Para penghadap lebih dahulu menerangkan bahwa penghadap tuan A,
tuan B dan tuan C adalah ………………………. (Penghadap lebih dari 3
orang, yang 3 orang adalah tuan A, tuan B dan tuan C.
f. Para penghadap tuan A dan tuan B menerangkan bahwa Perseroan
Terbatas X adalah ………………………… (penghadap lebih dari 2 orang
dan 2 orang itu adalah tuan A dan tuan B dan mereka menerangkan
lebih dahulu tentang Perseroan Terbatas).
48
AHIP
b. Yang panjang
“Penghadap menerangkan guna menjamin kelancaran
pembayaran kembali sebagaimana mestinya dari segala apa
yang diperbuat penghadap selanjutnya – disebut juga debitur baik
sekarang maupun kemudian hari ternyata berhutang kepada
perseroan terbatas “PT. BANK PERMATA”, berkedudukan di
Jakarta atau kepada cabang-cabangnya yang selanjutnya akan
disebut juga kreditur, baik berdasarkan perjanjian kredit, maka
debitur dengan ini memberi kuasa dengan hak subsitusi pada
kreditur tersebut, kuasa mana merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari perjanjian kredit yang telah atau
dikemudian hari akan diadakan oleh kreditur dengan debitur,
perjanjian mana tak akan dibuat tanpa diberikannya kuasa ini dan
tidak akan berakhir oleh sebab-sebab berakhirnya pemberian
kuasa sebagaimana diatur dalam pasal 1813 Kitab Undang –
Undang Hukum Perdata.”
Keterangan :
1. Disebut sengketa mengenai apa sampai di pengadilan atau
belum.
2. Jika perkara / sengketa sudah diajukan di pengadilan, maka pihak
yang mengajukan gugatan berjanji menarik kembali gugatannya,
selanjutnya diutarakan langkah – langkah yang akan diambil
bersama.
49
AHIP
BAGIAN IV
ISI AKTA
Isi akta bermacam – macam dan jumlahnya tidak dapat dihitung serta
sangat luas.
A. Sifat Akta
Menurut sifatnya isi akta memuat :
1. Ketentuan – ketentuan esensi
2. Ketentuan – ketentuan tambahan
3. Ketentuan – ketentuan wajib
Misalnya : Akta Jual Beli.
1. Untuk ketentuan – ketentuan esensinya ialah :
a. Barang dan Harga
b. Pindahnya Risiko
c. Pindahnya hak milik
d. Penjual menjamin tentang barang yang dijualnya
2. Untuk ketentuan – ketentuan tambahan ialah :
a. Barang yang dijual pengirimannya menjadi tanggungan
pembeli.
b. Barang yang dijual harus dibungkus dengan karton.
c. Dan sebagainya.
3. Untuk ketentuan – ketentuan wajib ialah :
Sebelum akta ditutup wajib disebut ketentuan – ketentuan
mengenai :
a. Biaya pembuatan akta ini dan biaya – biaya yang
berhubungan dengan akta ini harus ditegaskan siapa yang
membayar.
b. Para penghadap memilih domisili atau kediaman hukum.
c. Alinea terakhir, tentang penghadap dikenal oleh atau
diperkenalkan kepada Notaris.
Isi dari akta yang sederhana biasanya langsung setelah
komparisi.
50
AHIP
51
AHIP
BAGIAN V
MODEL SAKSI PENGENAL DAN PENGHADAP
DIKENAL NOTARIS
1. MODEL SAKSI PENGENAL.
a. Penghadap 1 Orang Yang Tidak Dikenal Oleh Notaris Dan
Diperkenalkan Oleh 2 Orang Saksi Pengenal.
- Tuan KUNCUNG, lahir di Yogyakarta pada tanggal 12-01-1967
(dua belas Januari seribu sembilan ratus enam puluh tujuh),
Warga Negara Indonesia, Pedagang, bertempat tinggal di Jalan
Mawar Nomor. 4 Yogyakarta. -------------------------------------------------
Penghadap diperkenalkan kepada saya, Notaris oleh dua orang
saksi pengenal yang turut menghadap kepada saya, Notaris
dengan hadirnya para saksi dan atas pertanyaan mengaku
bernama Tuan BAMBANG, lahir di Yogyakarta pada tanggal--------
03-03-1975 (tiga Maret seribu sembilan ratus tujuh puluh lima),
Warga Negara Indonesia, Wiraswasta, bertempat tinggal di Jalan
Manokwari Nomor. 2 Yogyakarta dan Tuan ASMUNI, lahir di
Yogyakarta pada tanggal 23-08-1975 (dua puluh tiga Agustus
seribu sembilan ratus tujuh puluh lima), Warga Negara Indonesia,
Swasta, bertempat tinggal di Yos Sudarso Nomor. 10 Kota Baru,
Yogyakarta. ------------------------------------------------------------------------
52
AHIP
53
AHIP
BAGIANVI
AKHIR / PENUTUP AKTA
2. Pembacaan Akta.
Untuk kalimat selanjutnya :
“Akta ini setelah saya, Notaris bacakan kepada (para)
penghadap, para saksi….....…………………
3. Penandatanganan Akta.
Untuk kalimat selanjutnya :
54
AHIP
Kalimat selanjutnya :
- Dibuat tanpa perubahan, tanpa gantian dan tanpa coretan.
55
AHIP
5. Lain – Lain.
a. GROSSE.
Grosse akte ialah salinan akta yang diatas judul akta ada
kalimat sebagai berikut :
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN
YANG MAHA ESA”
Selanjutnya dibagian bawah setelah akhir akta, ada
kalimat sebagai berikut :
“Dikeluarkan sebagai grosse pertama kepada dan atas
permintaan dari .............................., tersebut diatas,
pada tanggal .........……”
Pada minuta akta yang dikeluarkan Grosse pertama
harus dicatat pada bagian bawah minut, kalimat sebagai
berikut :
“Diberikan sebagai Grosse Pertama oleh saya,
SUDJONO Sarjana Hukum, Notaris di Yogyakarta,
kepada dan atas permintaan …., pada hari ini ….
tanggal ….......................................................................
Tanda Tangan Notaris
GROSSE KEDUA
Berbunyi sebagai berikut :
Dikeluarkan sebagai Grosse Kedua kepada dan atas permintaan
................, berdasarkan kekuatan Surat perintah Pengadilan Negeri
...................., tertanggal ...................., Nomor .................. dengan
dihadiri oleh ............., sebagai yang berkepentingan dan dapat
dilakukan untuk sejumlah uang Rp. ..............................
Catatan :
Berdasarkan pasal 856 R.V., harus disebutkan surat perintah
Pengadilan dan jumlah berapa dapat dilakukan, apabila sebagian
tagihan telah dibayar (lihat pasal 55 UUJN).
56
AHIP
CORETAN :
57
AHIP
Kamis
disahkan coretan satu
perkataan dengan gantian
satu perkataan.
58
CONTOH AKTA PENGAKUAN UTANG
1
- Bahwa Pihak Pertama mengaku dengan sungguh-sungguh dan sebenarnya serta
dengan sah telah berhutang uang karena pinjaman sejumlah Rp. 1.000.000.000,- (satu
milyar rupiah) kepada Pihak Kedua, jumlah uang mana Pihak Pertama mengaku telah
menerimanya dengan lengkap dari Pihak Kedua sebelum penandatanganan akta ini,
sehingga untuk penerimaan jumlah uang tersebut di atas akta ini dinyatakan berlaku pula
sebagai tanda penerimaannya yang sah dan sempurna (kuitansi). -----------------------------
- Penghadap Pihak Kedua bersama ini menerangkan menerima pengakuan utang dari
Pihak Pertama tersebut di atas. ----------------------------------------------------------------------
- Selanjutnya para penghadap bersama ini menerangkan bahwa mengenai pinjaman
uang tersebut para pihak yang satu terhadap yang lain telah saling setuju dan mufakat
untuk mengadakan perjanjian-perjanjian dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut : ---------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------- Pasal 1 --------------------------------------------------
- Pihak Pertama berjanji akan membayar hutang uang sebesar Rp. 1.000.000.000,-
(satu milyar rupiah) tersebut selambat-lambatnya tanggal 11-03-2025 (sebelas Maret dua
ribu dua puluh lima) kepada Pihak Kedua. --------------------------------------------------------
------------------------------------------------ Pasal 2 -------------------------------------------------
- Atas utang tersebut Pihak Pertama dikenakan bunga uang sebesar 10 % (sepuluh
persen) per bulan hingga pelunasan keseluruhan hutang pihak pertama dilakukan.-------
- Pembayaran bunga tersebut dilakukan Pihak Pertama kepada Pihak Kedua setiap
tanggal 10 (sepuluh) pada bulan yang sedang berjalan dan untuk pertama kalinya
pembayaran tersebut dilakukan pada tanggal 10-04-2022 (sepuluh April dua ribu dua
puluh dua).----------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------- Pasal 3 ------------------------------------------------
- Pihak Kedua berhak dan dengan ini diberi kuasa oleh Pihak Pertama untuk : --------
1. Sewaktu-waktu meninjau kembali/mengubah tingkat suku bunga pinjaman sesuai
dengan keadaan moneter, tanpa perlu memberitahukan terlebih dahulu dan tanpa
perlu persetujuan dari Pihak Pertama.------------------------------------------------------
2. Mendebet rekening giro atau rekening lainnya dari Pihak Pertama yang ada pada
Pihak Kedua sehubungan dengan pembayaran angsuran atau pelunasan hutang,
provisi, denda, biaya lain yang timbul karena hutang yang wajib dibayar oleh
Pihak Pertama berkenaan dengan pemberian pinjaman tersebut diatas. ------------
------------------------------------------------ Pasal 4 -------------------------------------------------
- Menyimpang dari apa yang ditetapkan dalam Pasal 1 tersebut di atas, utang tersebut
dapat ditagih secara sekaligus oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama. --------------------
2
1. Apabila Pihak Pertama lalai atau tidak dapat memenuhi seluruh kewajibannya
sebagaimana ditetapkan dalam akta ini dan atau apabila terjadi pelanggaran oleh
Pihak Pertama atas salah satu atau beberapa kewajibannya yang telah menjadi
bukti akan kesalahan Pihak Pertama sehingga peringatan dengan surat disahkan
tambahan tersebut juru sita atau lain surat yang serupa dengan itu tidak diperlukan
lagi. ---------------------------------------------------------------------------------------------
2. Apabila Pihak Pertama dinyatakan bangkrut atau pailit oleh Pengadilan sebelum
tanggal jatuh tempo perjanjian ini dicapai atau diberi waktu untuk menunda
pembayaran utangnya baik yang bersifat sementara maupun pasti.------------------
3. Apabila Pihak Pertama meninggal dunia sebelum tanggal jatuh tempo perjanjian
ini, kecuali jika ahli waris Pihak Pertama sanggup dan bersedia memenuhi
kewajiban-kewajibannya menurut undang-undang. -------------------------------------
------------------------------------------------- Pasal 5 ------------------------------------------------
- Untuk lebih menjamin pembayaran kembali sebagaimana mestinya, hutang Pihak
Pertama kepada Pihak Kedua baik yang telah dan akan ada dikemudian hari berikut
bunga, denda, provisi dan biaya-biaya lain yang mungkin timbul karena hutang, Pihak
Pertama dan/atau Pemberi Jaminan memberikan jaminan kepada Pihak Kedua berupa
sebidang tanah dan bangunannya beserta segala sesuatu yang melekat di atas tanah
tersebut, Sertipikat Hak Milik Nomor 1233, yang terletak di Kelurahan Gunungketur,
Kecamatan Pakualaman, Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, seluas
520 m2 (lima ratus dua puluh meter persegi), sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur
Nomor: 0439/2008 tertanggal 02-10-2008, terdaftar atas nama LESUS. --------------------
Pengikatan jaminannya dibuat dalam suatu akta tersendiri. ------------------------------------
----------------------------------------------- Pasal 6 --------------------------------------------------
- Hal-hal tersebut di atas tidak akan berakhir karena salah satu pihak meninggal dunia
akan tetapi turun-temurun dan harus dienuhi oleh ahli waris dari pihak yang meninggal
dunia. ----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------- Pasal 7 --------------------------------------------------
- Semua biaya penagihan hutang tersebut di atas, termasuk biaya juru sita dan biaya-
biaya kuasa Pihak Kedua untuk menagih hutang tersebut, menjadi tanggungan dan wajib
dibayarkan oleh Pihak Pertama. ---------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------ Pasal 8 -------------------------------------------------
- Biaya atas pembuatan akta ini dan segala biaya yang berhubungan dengan utang
sepenuhnya menjadi tanggungan Pihak Pertama. -------------------------------------------------
3
----------------------------------------------- Pasal 9 --------------------------------------------------
- Kedua belah pihak telah setuju dan sepakat perihal urusan mengenai perjanjian ini
dengan segala akibat-akibatnya telah memilih tempat kediaman yang tetap dan
seumumnya di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Yogyakarta. ------------------------
--------------------------------------DEMIKIAN AKTA INI---------------------------------------
Dibuat, diselesaikan, dan diresmikan di Yogyakarta, pada pukul, hari, tanggal, bulan, dan
tahun seperti tersebut pada permulaan akta ini, dengan dihadiri oleh: ------------------------
1. Nyonya FRISKA, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, lahir di Sleman pada
tanggal 22-02-1992 (dua puluh dua Februari seribu sembilan ratus sembilan puluh
dua), Warga Negara Indonesia, Pegawai Kantor Notaris/PPAT, bertempat tinggal di
Perumahan Green Hills Blok A-5, Rukun Tetangga 001, Rukun Warga 005,
Kelurahan Baciro, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta, pemegang Kartu
Tanda Penduduk dengan Nomor Induk Kependudukan : 4654845479854154. ------
2. Tuan PRATAMA, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, lahir di Kupang, pada
tanggal 19-01-1991 (sembilan belas Januari seribu sembilan ratus sembilan puluh
satu), Warga Negara Indonesia, Pegawai Kantor Notaris/PPAT, bertempat tinggal di
Jalan Sambisari Nomor 9, Rukun Tetangga 011, Rukun Warga 017, Desa Kalasan,
Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, yang saat ini sedang berada di Kota
Yogyakarta, pemegang Kartu Tanda Penduduk dengan Nomor Induk Kependudukan:
4654845479854154. -----------------------------------------------------------------------------
Kedua-duanya pegawai kantor Notaris, sebagai saksi-saksi. -----------------------------------
Akta ini setelah saya, Notaris bacakan kepada para penghadap dan saksi-saksi, maka
seketika itu juga lalu ditandatangani oleh para penghadap, saksi-saksi, dan saya, Notaris.
Dibuat dengan tanpa gantian, tanpa tambahan dan tanpa coretan. ----------------------------
4
-- -- -- -- ” DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” -- -- -- -- -- --
-- -- --- -- -- -- -- -- -- -- -- - -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- ---- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -
Pada pukul 13.30 (tiga belas lebih tiga puluh menit) Waktu Indonesia Barat, hari
ini Kamis, tanggal 23-02-2012 (dua puluh tiga februari dua ribu dua belas). ------
para saksi yang saya, Notaris kenal, dan nama-namanya akan disebut pada bagian
31-12-1934 (tiga puluh satu Desember seribu sembilan ratus tiga puluh
II/Dk. Pandes II, Rukun Tetangga 06, Rukun Warga -, Desa Wonokromo,
- Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak selaku kuasa dari untuk dan
(dua puluh lima Desember seribu sembilan ratus enam puluh empat), Warga
Siswa Nomor 150 A YK, Rukun Tetangga 071, Rukun Warga 023,
1
Warga Negara Indonesia, Perdagangan, bertempat tinggal di Jalan Taman
Siswa Nomor 150 A YK, Rukun Tetangga 071, Rukun Warga 023,
tertanggal 02 Februari 2012, yang aslinya bermeterai cukup dan dilekatkan pada
II. Tuan SUJUDI REKSO PUTRANTO Sarjana Hukum, lahir di Jakarta pada
tanggal 21-08-1958 (dua puluh satu Agustus seribu sembilan ratus lima puluh
Prm.Jangkang, Jalan Nusa B-78, Rukun Tetangga 016, Rukun Warga 015,
Yogyakarta. -------------------------------------------------------------------------------
- Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak selaku kuasa dari untuk dan
06-07-1953 (enam Juli seribu sembilan ratus lima puluh tiga), Warga Negara
2
Januari 2012, Nomor : W13 VIPDT/17/I/2012 dan dilekatkan pada minuta
- Para penghadap dalam kedudukannya tersebut diatas dengan ini terlebih dahulu
- Bahwa Pihak Pertama adalah Pemilik sebidang tanah Hak Milik Nomor.
07-2002, seluas 205 M2 (dua ratus lima meter persegi), terletak di Kelurahan
Berikut semua dan segala sesuatu yang ada, melekat, tertanam dan berdiri
- Bahwa Pihak Pertama telah mengadakan Perjanjian Jual Beli atas tanah Hak
dengan Pihak Kedua, dengan harga Rp.450.000.000,- (empat ratus lima puluh juta
rupiah. ------------------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa dari harga tersebut diatas telah dibayar oleh Pihak Kedua sebesar
Rp.190.300.000,- (seratus sembilan puluh juta tiga ratus ribu rupiah), sehingga
- Bahwa sampai dengan saat ini, harga jual beli tersebut belum dilunasi oleh Pihak
- Bahwa dengan belum dilunasinya harga jual beli, maka telah terjadi gugatan
3
dengan Nomor Register ............... tanggal .....................--------------------------------
Rp.259.700.000,- (dua ratus lima puluh sembilan juta tujuh ratus ribu rupiah)
tersebut, oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama selambat-lambatnya tanggal .....
Bahwa kedua belah Pihak sepakat, setuju dan saling menyadari satu sama lain
sehingga dengan telah dicabutnya perkara tersebut kedua belah pihak sepakat dan
- Bahwa kekurangan harga jual beli sebesar Rp.259.700.000,- (dua ratus lima
puluh sembilan juta tujuh ratus ribu rupiah) tersebut akan dilunasi olah Pihak
- Semua biaya yang timbul bertalian dengan pelaksanaan Jual Beli antara lain
biaya roya, pajak penjual (Pajak Penghasilan) ditanggung oleh Pihak Pertama,
4
sedangkan pajak pembeli (Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan atau Bangunan),
menjadi beban dan harus dibayar oleh Pihak Kedua. untuk Akta Jual Beli masing-
Bahwa biaya pembuatan akta ini dan salinan-salinnya ditanggung dan dibayar
- Bahwa kedua belah pihak saling setuju dan sepakat jika salah satu terbukti ada
Perdamaian ini, bahkan tidak komitmen dengan maksud dan tujuan dan isi
Perdamaian ini, maka sanggup dituntut dan diproses sesuai prosedur hukum yang
kekeluargaan melalui asas musyawarah mufakat dan untuk segala akibat yang
timbul dari akta ini kedua belah pihak sepakat memilih tempat kediaman hukum
Yogyakarta. ------------------------------------------------------------------------------------
Dibuat dan diresmikan di Yogyakarta, pada hari, tanggal, bulan dan tahun, serta
jam sebagaimana tersebut pada bagia awal dari akta ini, dibuat dengan dihadiri
oleh : -------------------------------------------------------------------------------------------
05-1979 (tujuh Mei seribu sembilan ratus tujuh puluh sembilan), Warga
5
Warga.-, Desa Banguntapan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul,
07-1990 (dua belas Juli seribu sembilan ratus sembilan puluh), Warga Negara
Akta ini setelah saya, Notaris bacakan kepada para penghadap dan para saksi,
maka seketika itu juga ditandatangani para penghadap, para saksi, dan saya,
Notaris. -------------------------------------------------------------------------------------
Dibuat dengan tanpa tambahan, tanpa coretan dan tanpa gantian. -----------------
Notaris di Yogyakarta
6
------------- PENGIKATAN JUAL BELI ---------------
------------------ Nomor.235--------------------
--------------------------------------------------
Pada pukul 10.45 (sepuluh lebih empat puluh lima
menit) Waktu Indonesia Barat, hari Selasa, tanggal
16-07-2013(enam belas Juli dua ribu tiga belas. --
Berhadapan dengan saya, RIO KUSTIANTO WIRONEGORO,
SARJANA HUKUM, MAGISTER HUMANIORA, Notaris di
Yogyakarta dengan dihadiri para saksi yang telah
saya, Notaris kenal dan nama-namanya akan disebut
pada bagian akhir dari akta ini ; ----------------
I.1. Nyonya MAONAH, lahir di Yogyakarta
pada tanggal 31-12-1945 (tiga puluh satu ----
Desember seribu sembilan ratus empat puluh --
lima), Wiraswasta, bertempat tinggal di Jalan
Sisingamangaraja Nomor 30 YK, Rukun Tetangga
021, Rukun Warga 006, Kelurahan -------------
Brontokusuman, Kecamatan Mergangsan, Kota ---
Yogyakarta, Pemegang Kartu Tanda Penduduk
Nomor.34.7112.711245.0025. ------------------
2. Nyonya KHOTIJAH, Lahir di Yogyakarta pada
tanggal 08 Februari 1962, Wiraswasta, --
bertempat tinggal di Jalan Sisingamangaraja
30,Rukun Tetangga 021, Rukun Warga 008, -----
Kelurahan Brontokusuman, Kecamatan ----------
Mergangsan, Kota Yogyakarta, Pemegang Kartu
Tanda Penduduk Nomor. 3471124802620004. -----
3. Nyonya KARLINA, Lahir di Yogyakarta pada ----
tanggal 14 April 1965, Mengurus Rumah Tangga,
bertempat tinggal di KP.Cilangkap, Rukun ----
Tetangga 001, Rukun Warga 001, Desa Lumpang,
Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, --
Pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor. --------
3201205404650003, yang saat ini sedang berada
di Yogyakarta. -
4. Nyonya HALIMAH, Lahir di ----- Yogyakarta
pada tanggal 22 Januari 1970, ---Mengurus
Rumah Tangga, bertempat tinggal di - Jalan
Sisingamangaraja Nomor 30 YK, Rukun ---
Tetangga 021, Rukun Warga 006, Kelurahan ----
Brontokusuman, Kecamatan Mergangsan, Kota ---
Yogyakarta, Pemegang Kartu Tanda Penduduk ---
Nomor 3471126201700002.---------------------
5. Nyonya SADIYAH, Lahir di Yogyakarta pada
tanggal 08 April 1974, Mengurus Rumah Tangga,
bertempat tinggal di KP.Pasir Tonjong, Rukun
Tetangga 004, Rukun Warga 005, Desa Jagabaya,
Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, --
Pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor. --------
3201204804740002, yang saat ini sedang berada
di Yogyakarta. ---- -------------------------
6. Nyonya SAWIYAH, Lahir di Yogyakarta pada
tanggal 22 Januari 1978, Belum/Tidak Bekerja,
bertempat tinggal di Jalan Sisingamangaraja
30 YK, Rukun Tetangga 021, Rukun Warga 006,--
Kelurahan Brontokusuman, Kecamatan ----------
Mergangsan, Kota Yogyakarta, Pemegang Kartu
Tanda Penduduk Nomor. 3471126201780001. -----
--------------- Pihak Kesatu – Penjual -----------
II. Tuan SUHARYADI, lahir di Yogyakarta
pada tanggal 22-03-1958 (dua puluh dua Maret
seribu sembilan ratus lima puluh delapan), --
Warga Negara Indonesia, Wiraswasta, bertempat
tinggal di Jalan Poncowinatan 21, Rukun -----
Tetangga 001, Rukun Warga 001, Kelurahan ----
Gowongan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta,
Pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor: --------
34.7102.220358.0001. ------------------------
-------------- Pihak Kedua – Pembeli -------------
Para penghadap telah saya, Notaris kenal. --------
Para penghadap terlebih dahulu memberitahukan dan
menerangkan sebagai berikut ; --------------------
- bahwa penghadap Pihak Kesatu berkehendak untuk
menjual kepada Pihak Kedua dan Pihak Kedua mengaku
hendak membeli dari Pihak Kesatu, atas sebidang
tanah : ------------------------------------------
- Hak Milik Nomor.107/Brontokusuman, terletak di
Kelurahan Brontokusuman, Kecamatan Mergangsan,----
Kota Yogyakarta, Propinsi Daerah Istimewa --------
Yogyakarta, seluas 600 M2 (enam ratus meter
persegi) sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur
Nomor.1111 tertanggal 10 Maret 1998, seperti
ternyata dari Sertipikat (tanda bukti hak) yang
dikeluarkan Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta
tertanggal 26 Maret 1992, terdaftar atas nama : --
1. MAONAH. --------------------------------
2. KHOTIJAH.--------------------------------
3. KARLINA.---------------------------------------
4. HALIMAH.-------------------------
5. SADIYAH,-----------------------------------
6. SAWIYAH. ---------------------------------
Meliputi segala sesuatu yang tumbuh, tertanam
serta berdiri diatas tanah hak tersebut tanpa ----
kecuali sedikitpun juga. -------------------------
Segala sesuatunya telah dikenal dengan baik oleh
Pihak Kedua yang tidak akan meminta keterangan
lebih lanjut didalam akta ini. -------------------
- Demikian dengan harga Rp 2.098.800.000,- (dua
milyar sembilan puluh delapan juta delapan ratus
ribu rupiah). ------------------------------------
- Berhubung dengan segala sesuatu yang diuraikan
diatas para penghadap menerangkan dengan tidak
mengurangi peraturan Pemerintah yang berlaku -----
mengenai peralihan hak atas tanah. ---------------
Untuk menghindari segala sesuatu yang tidak ------
dikehendaki, para pihak telah saling setuju dan --
mufakat untuk mengadakan perjanjian dengan -------
ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai ----
berikut; -----------------------------------------
--------------------- Pasal 1 --------------------
- Bahwa dari harga Rp 2.098.800.000,- (dua milyar
sembilan puluh delapan juta delapan ratus ribu ---
rupiah), menurut keterangan para pihak sebelum ---
penandatanganan akta ini telah dibayar oleh Pihak
Kedua kepada Pihak Kesatu sebesar Rp.120.000.000,-
(seratus dua puluh juta rupiah) dan Pihak Kesatu
mengaku menerima uang tersebut dari Pihak Kedua ,
bukti penerimaan mana dibuktikan dengan kuitansi
tersendiri.Sedangkan pada saat penandatanganan
akta ini dibayar oleh Pihak Kedua kepada Pihak
Kesatu sebagai pelunasan sejumlah uang sebesar --
Rp.1.978.800.000,- (satu milyar sembilan ratus ---
tujuh puluh delapan juta delapan ratus ribu ------
rupiah) dan Pihak Kesatu mengaku menerima uang ---
tersebut dari Pihak Kedua yang oleh karenanya akta
ini berlaku pula sebagai tanda penerimaan yang sah
dan sempurna (kuitansi) bagi Pihak Kedua atas
penerimaan jumlah uang tersebut oleh Pihak Kesatu.
--------------------- Pasal 2 --------------------
- Bahwa Pihak Kesatu menjamin sepenuh-penuhnya dan
seluas-luasnya, bahwa ia adalah satu-satunya pihak
yang berhak untuk melakukan perikatan ini dan ----
selanjutnya menjual tanah tersebut kepada Pihak --
Kedua. -------------------------------------------
--------------------- Pasal 3 --------------------
- Bahwa sebidang tanah Hak tersebut dijual oleh
Pihak Kesatu kepada Pihak Kedua di dalam keadaan
bebas dari semua dan segala ikatan serta ---------
pemberatan, bebas dari segala sitaan dan sengketa.
--------------------- Pasal 4 --------------------
- Bahwa masing-masing pihak berjanji dan sanggup
karenanya diwajibkan dan diharuskan serta --------
mengikatkan diri untuk saling memberikan bantuan
kepada pihak lainnya di dalam pelaksanaan --------
perikatan ini dengan suka rela, cuma-cuma dan ----
penuh itikad baik. -------------------------------
--------------------- Pasal 5 --------------------
- Bahwa semua dan segala ongkos serta biaya ------
sebagai akibat adanya jual beli termaksud beserta
dengan pelaksanaannya, antara lain; Pajak --------
Penghasilan atas Penjualan Tanah dan Bangunan ----
menjadi beban Pihak Kesatu, sedangkan Bea --------
Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan, biaya
akta jual belinya/ongkos balik nama/ peralihan ---
haknya menjadi beban Pihak Kedua.-----------------
--------------------- Pasal 6 --------------------
Biaya pembuatan akta pengikatan Jual Beli ini dan
salinannya wajib dibayar oleh Pihak Kedua. ------
--------------------- Pasal 7 --------------------
Di dalam semua dan segala sesuatu mengenai ------
pengikatan ini dan segala akibatnya, maka para
pihak telah memilih tempat kediaman hukum yang ---
umum dan tetap di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Yogyakarta. --------------------------------------
---------------- DEMIKIAN KATA INI --------------
Dibuat dan diresmikan di Yogyakarta, pada pukul,
hari, tanggal, bulan dan tahun, sebagaimana
tersebut pada bagian awal dari akta ini, dibuat
dengan dihadiri oleh : ---------------------------
1. Tuan ADITYA BAGASWARA, Sarjana Hukum, lahir di
Yogyakarta tanggal 01-06-1987 (satu Juni seribu
sembilan ratus delapan puluh tujuh), Warga
Negara Indonesia, Pegawai Kantor Notaris/PPAT,
bertempat tinggal di Gunungketur PA II/125,
Rukun Tetangga.024, Rukun Warga.006, Kelurahan
Gunungketur, Kecamatan Pakualaman, Kota -------
Yogyakarta. -----------------------------------
2 Nona RAHAJENG FEBRY HENDRARINI, Sarjana Hukum,
lahir di Yogyakarta pada tanggal 09-02-1989
(sembilan Februari seribu sembilan ratus
delapan puluh sembilan), Warga Negara ---------
Indonesia, Pegawai Kantor Notaris/PPAT,
bertempat tinggal di Penumping JT.3/56, Rukun
Tetangga.007, Rukun Warga.002, Kelurahan
Gowongan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta. --
Sebagai para saksi. --------------------------
Sebagai para saksi. ----------------------------
Akta ini setelah saya, Notaris bacakan kepada para
penghadap dan para saksi, maka seketika itu juga
penghadap Nyonya MAONAH membubuhkan cap jempol
tangan kirinya, sebab menurut keterangannya tidak
bisa membaca dan menulis, sedangkan para ---
penghadap lainnya, para saksi dan saya, Notaris --
membubuhkan tanda tangan. ------------------------
Dibuat dengan tanpa tambahan, tanpa gantian dan --
tanpa coretan. -----------------------------------
Minuta akta ini telah ditandatangani dengan ------
sempurna. ----------------------------------------
Diberikan sebagai salinan yang sama bunyinya. ----
Notaris di Yogyakarta
--------------------------------------------------------
ini. ---------------------------------------------------
berikut: -----------------------------------------------
pendapatan. --------------------------------------------
----------------------- H A R T A ----------------------
memperolehnya. -----------------------------------------
(suami). --------------------------------------------
di Yogyakarta . ----------------------------------------
----------------- DEMIKIANLAH AKTA INI -----------------
gantian. -----------------------------------------------
NOTARIS DI YOGYAKARTA
2
TEKNIK PEMBUATAN AKTA
TENTANG PERJANJIAN – PERJANJIAN
PADA UMUMNYA
( TPA II )
DOSEN:
RIO KUSTIANTO WIRONEGORO,S.H.,M.HUM
AGUNG HERNING INDRADI PRAJANTO, S.H., M.HUM
SEWA - MENYEWA
• Sewa menyewa ialah suatu perjanjian dengan mana
pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan
kepada pihak lainnya kenikmatan dari suatu barang,
selama suatu waktu tertentu dan dengan pembayaran
harga sewa tertentu (Pasal 1548 KUHPerdata)
• Dari definisi tersebut diatas, bahwa elemen-elemen
yang harus ada dalam perjanjian sewa menyewa
adalah:
1. Barang / Harta
Pada dasarnya semua barang/harta dapat
disewakan, baik yang bergerak, maupun tidak
bergerak
2. Waktu tertentu
Pengertian waktu tertentu jangan ditafsirkan
dalam arti kata sempit.
Menurut Yurisprudensi dan para sarjana hukum,
sewa menyewa seumur hidup diperbolehkan.
3. Harga
Harga harus berupa uang
• Kewajiban Yang Menyewakan :
1. Menyewakan barang yang disewakan
2.Pemeliharaan baik hingga apa yang
disewakan dapat dipakai menurut maksud
dari barang itu
3.Jaminan bahwa si penyewa dapat menikmati
dengan aman
• Kewajiban Penyewa :
1. Ia harus memakai apa yang disewa sebagai
kepala rumah tangga yang baik
2. Membayar uang sewa
3. Mengembalikan harta yang disewa dalam
keadaan semula, jika sudah selesai masa
sewanya.
SEWA MENYEWA Notariil.doc
PEMBERIAN KUASA
• Pemberian kuasa adalah suatu perjanjian dalam
mana seseorang memberi hak dan kuasa pada orang
lain yang menerimanya, untuk melakukan sesuatu
atas nama si pemberi kuasa.
• Bentuk pemberian kuasa
• Bentuk pemberi kuasa boleh dengan lisan, akta di
bawah tangan atau akta otentik.
• Penerimaan kuasa dapat dilakukan secara diam-
diam. Karena itu dalam suatu akta pemberian kuasa
penerima kuasa tidak harus hadir sebab dengan
membawa surat kuasa itu dan melakukan tindakan
hukum terulis di dalamnya telah terjadi penerimaan
kuasa secara diam-diam.
• Apakah pemberian kuasa secara diam-diam boleh.
Tidak boleh.
• Dua macam pemberian kuasa.
1. Pemberian kuasa istimewa (khusus) untuk
tindakan-tindakan tertentu.
2. Pemberian kuasa umum untuk semua urusan.
• Suatu kuasa umum adalah suatu pemberian kuasa
untuk melakukan semua tindakan hukum yang
meliputi semua urusan yang tertulis dalam akta itu.
• Suatu kuasa umum sebenarnya adalah suatu
kumpulan dari kuasa-kuasa istimewa.
• Pasal 1796 KUHPerdata menyatakan kuasa yang
dirumuskan dalam kata-kata umum, hanya berlaku
untuk tindakan-tindakan pengurusan. Pasal ini tidak
mengenai kuasa umum. Dengan kata lain kuasa
umum bukanlah suatu kuasa yang dirumuskan dalam
kata kata umum.
• Pasal 1796 KUHPerdata:
– “Pemberian kuasa yang dirumuskan dalam kata-
kata umum, hanya meliputi perbuatan-perbuatan
pengurusan.
• Untuk memindahtangankan benda-benda atau untuk
membebankan Hak Tanggungan, atau untuk
membuat suatu perdamaian, ataupun sesuatu
perbuatan lain yang hanya dapat dilakukan oleh
seorang pemilik, diperlukan suatu pemberian kuasa
dengan kata-kata yang tegas.
• Misalnya : saya menyerahkan perkebunan kepada A
(perumusan umum menurut 1796 KUHPerdata); ini
hanya untuk perbuatan pengurusan.
• Kalau ada surat kuasa yang tidak tegas, jangan
memberi penafsiran sendiri mintalah supaya pihak-
pihak menyerahkan kuasa yang tegas dan tidak dapat
diragukan.
• Kuasa harus tegas.
• Dalam praktek agar berhati-hati membuat akta
berdasarkan kuasa. Kalau masih samar-samar supaya
ditolak. Kalau ada perkataan-perkataan yang tidak
tegas supaya dimintakan perbaikan agar tegas. Kalau
kata-katanya samar-samar, kemungkinan saudara
dapat dituntut di pengadilan.
• Menurut ketentuan dalam pemberian kuasa, orang
yang tidak cakap/anak di bawah umur, orang di
bawah pengampuan, tidak boleh memberikan kuasa.
• Kewajiban penerima kuasa
• Penerima kuasa berkewajiban untuk:
1. Melakukan tindakan yang dikuasakan;
2. Kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
tindakan-tindakannya sebagai pemegang kuasa
(lihat Pasal 1802 KUHPerdata)
• Hak untuk memindahkan kuasa kepada orang lain
– Dari padal 1803 ayat 1 KUHPerdata dapat
disimpulkan bahwa tiap-tiap pemberian kuasa
mengandung hak untuk memindahkannya.
Pendapat ini umumnya diterima oleh para
sarjana (lihat Pasal 1803 KUHPerdata).
• Pasal 1803 KUHPerdata:
– “Kalau tidak diberikan secara tegas diberikan
kuasa untuk memindahkan, toh penerima
kuasa masih berhak menunjuk orang lain,
tetapi penerima kuasa bertanggung jawab
terhadap orang yang ditunjuk (substitusi)”.
• Pasal 1803 ayat 2 KUHPerdata:
– “Kalau dalam surat kuasa ditentukan ia boleh
menunjuk orang lain tetapi tidak disebut nama
orangnya secara tertentu, maka penerima kuasa
bertanggung jawab hanya apabila yang
ditunjuknya itu ternyata tidak cakap dan tidak
mampu”.
– Kalau kuasa itu menyebutkan kepada siapa kuasa
dapat dipindahkan, maka jika terjadi sesuatu yang
merugikan pemberi kuasa, penerima kuasa bebas
sama sekali.
• Kewajiban pemberi kuasa
• Pemberi kuasa berkewajiban:
1. Ia harus menepati apa yang dijanjikan oleh
pemegang kuasa (lihat Pasal 1807 KUHPerdata)
2. Pemberi kuasa memberikan persekot dan
ongkos-ongkos kepada pemegang kuasa (lihat
Pasal 1808 KUHPerdata)
3. Memberi upah kepada pemegang kuasa bila
diperjanjikan.
• Berakhirnya suatu kuasa
• Hal-hal yang mengakhiri suatu kuasa sebagaimana
disebutkan dalam Pasal 1813 KUHPerdata yaitu:
1. Dengan ditariknya kembali kuasanya oleh si kuasa;
2. Dengan pemberitahuan penghentian kuasanya oleh
si kuasa;
3. Dengan meninggalnya, pengampuannya, atau
pailitnya si pemberi kuasa maupun si kuasa, dengan
perkawinannya si perempuan yang memberikan atau
menerima kuasa.
• Ketentuan tersebut di atas masih menganut ketentuan
BW: wanita yang menerima kuasa sebelum kawin,
apabila wanita tersebut kawin maka berakhir dengan
sendirinya.
• Kuasa yang tidak dapat dicabut
• Dalam praktek banyak terdapat surat-surat kuasa
yang tidak dapat dicabut kembali. Ini sering terjadi
bila seseorang membeli barang tetapi barang
tersebut dimaksudkan akan dijual kembali, maka
pembeli itu sudah puas dengan kuasa yang tidak
dapat dicabut kembali.
• Dalam pemberian kuasa yang tidak dapat dicabut
kembali, ketentuan pasal 1813 KUHPerdata
dilepaskan oleh pemberi kuasa. Jadi kalau pemberi
kuasa meninggal dunia, kuasa tetap tidak berakhir.
• Sebagaimana diketahui perjanjian timbal balik
tidak dapat dirubah atau dibatalkan secara
sepihak. Dalam pemberian kuasa untuk
membebankan Hak Tanggungan, misalnya
Bank menerima SKMHT untuk memasang HT.
Bank sebenarnya belum dalam keadaan aman,
karena kuasa untuk membebankan HT
bukanlah pemberian HT.
• Pasal 1802 KUHPerdata:
– “si kuasa diwajibkan memberikan laporan tentang
apa yang telah diperbuatanya dan memberikan
perhitungan kepada si pemberi kuasa tntang
segala apa yang diterimanya itu tidaks eharusnya
dibayar kepada si pemberi kuasa”.
• Jadi tiap-tiap kuasa berkewajiban untuk
mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya.
• Kuasa yang tidak dapat dicabut supaya disertai
ketentuan bahwa pemberi kuasa melepaskan
kewajiban sikuasa menurut Pasal 1802 KUHPerdata.
3
- Perjanjian sewa-menyewa ini tidak akan berhenti sebelum jangka waktu
tersebut pada pasal (1) di atas berakhir dan juga tidak akan berhenti
karena salah satu pihak meninggal dunia atau dipindahtangankan dengan
cara apapun juga atas objek sewa menyewa tersebut kepada pihak lain
sebelum jangka waktu sewa menyewa tersebut berakhir. ---------------------
- Dalam hal salah satu pihak meninggal dunia, maka ahli warisnya atau
penggantinya menurut hukum dari yang meninggal dunia, berhak atau
diwajibkan untuk memenuhi ketentuan-ketentuan atau melanjutkan sewa
menyewa ini sampai jangka waktu sewa menyewa ini berakhir. ------------
--------------------------------------- Pasal 9 ----------------------------------------
- Jikalau sewa menyewa ini berhenti karena habis jangka waktunya maka
Pihak Kedua/penyewa tanpa alasan dan dalih apapun juga berjanji serta
sanggup, karenanya diwajibkan dan diharuskan untuk menyerahkan
kembali kepada Pihak Kesatu/yang menyewakan apa yang telah
disewanya tersebut dalam akta ini dalam keadaan kosong, bersih dan
terpelihara baik, dan Pihak Kedua/penyewa dalam bentuk dan alasan
apapun juga dilarang meminta pesangon dan atau ganti rugi kepada Pihak
Kesatu/yang menyewakan. --------------------------------------------------------
- Jika Pihak Kedua/penyewa tidak memenuhi kewajibannya tersebut maka
Pihak Kedua/penyewa dianggap lalai, kelalaian mana terbukti dengan
lewatnya waktu yang telah ditentukan tersebut, sehingga tidak diperlukan
teguran dengan surat yang sedemikian rupa, maka Pihak Kedua/penyewa
sekarang ini juga untuk nanti pada waktunya yaitu dalam hal Pihak
Kedua/penyewa melalaikan kewajibannya untuk menyerahkan kembali
objek sewa menyewa tersebut dalam keadaan kosong pada waktu sewa ini
berakhir, memberi kuasa kepada yang Pihak Kesatu/menyewakan
dengan hak substitusi dan asumsi untuk ; ---------------------------------------
a. Mengeluarkan Pihak Kedua/penyewa dan/atau untuk pihak lain yang
menempati objek sewa menyewa tersebut. ----------------------------------
b. Mengeluarkan semua barang dan perabot yang terdapat dalam ----------
objek sewa menyewa tersebut, baik kepunyaan Pihak Kedua/penyewa
maupun kepunyaan pihak lain. ------------------------------------------------
4
c. Jika perlu menghubungi dan dengan bantuan pihak yang berwajib ------
untuk melaksanakan ketentuan sub a dan sub b tersebut. ------------------
d. Menjalankan segala tindakan yang perlu dan berguna agar dapat -------
menerima kembali objek sewa menyewa tersebut dalam keadaan
kosong. ---------------------------------------------------------------------------
Satu dan lainnya atas biaya dan resiko Pihak Kedua/penyewa sepenuhnya.
- Apabila masa sewa berakhir dan Pihak Kedua berkeinginan untuk
memperpanjang masa sewa, maka Pihak Kedua harus memberitahukan
kepada Pihak Kesatu 6 (enam) bulan sebelumnya dan Pihak Kesatu harus
memberikan kepastian selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum masa
sewa berakhir perihal boleh tidaknya untuk diperpanjang masa sewanya.
------------------------------------------ Pasal 10 -----------------------------------
Pajak penghasilan (PPh) atas sewa tanah ditanggung dan menjadi beban
Pihak Kesatu (yang menyewakan). ----------------------------------------------
----------------------------------------- Pasal 11 ------------------------------------
- Bahwa hal-hal yang tidak dan/atau tidak cukup diatur dalam akta ini
akan diputuskan bersama para pihak secara musyawarah serta
berpedoman pada ketentuan-ketentuan dan jiwa dari perjanjian ini. --------
------------------------------------------ Pasal 12 -----------------------------------
- Di dalam semua dan segala sesuatu yang mengenai perjanjian ini dan
akibatnya, maka para pihak memilih tempat kedudukan Hukum yang
tetap dan Umum di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Yogyakarta di
Yogyakarta.--------------------------------------------------------------------------
----------------------------- DEMIKIAN AKTA INI ----------------------------
Dibuat dan diresmikan di Yogyakarta, pada pukul, hari, tanggal, bulan dan
tahun sebagaimana tersebut pada bagian awal dari akta ini, dengan
dihadiri oleh : ------------------------------------------------------------------------
1. Nyonya AYU, lahir di Kebumen tanggal 23-02-1996 (dua puluh
tiga Februari seribu sembilan ratus sembilan puluh enam), Warga
Negara Indonesia, Pegawai Kantor Notaris/PPAT, bertempat
tinggal di Perumahan Soka Asri, Rukun Tetangga 008, Rukun
5
Warga 000, Desa Sinduharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten
Sleman, yang saat ini sedang berada di Yogyakarta. ------------------
2. Nona LARAS, lahir di Yogyakarta pada tanggal 08-09-1994
(delapan September seribu sembilan ratus sembilan puluh empat),
Warga Negara Indonesia, Pegawai Kantor Notaris/PPAT,
bertempat tinggal di Jalan Semeru II, Rukun Tetangga 004, Rukun
Warga 001, Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman.
Sebagai saksi-saksi. --------------------------------------------------------
Akta ini setelah saya, Notaris bacakan kepada para penghadap dan para
saksi, maka seketika itu juga ditandatangani para penghadap, para saksi
dan saya, Notaris. -------------------------------------------------------------------
Dibuat dengan tanpa tambahan, tanpa gantian dan tanpa coretan.----------
Minuta akta ini telah ditandatangani dengan sempurna. -----------------------
Diberikan sebagai salinan yang sama bunyinya. -------------------------------
NOTARIS DI YOGYAKARTA
6
PERJANJIAN SEWA GUNA USAHA
Perjanjian sewa guna usaha (leasing) yang diadakan oleh Lessor dan Lesseen dilakukan
secara tertulis dalam bentuk perjanjian standar. Isi perjanjian tersebut ditentukan oleh jenis dari
leasing itu sendiri dan hubungan hukum (hak dan kewajiban) timbal balik antara Lessor dan
Lessee. Bagi Lessor, hak dan kewajibannya adalah memperoleh pembayaran sebagai imbalan
jasa dan menyerahkan barang modal kepada Lessee. Sedangkan hak dan kewajiban Lessee
adalah meperoleh kegunaan dari barang modal dan membayar sewa secara berkala. Tidak
dipenuhinya hak dan kewajiban masing-masing pihak maka dapat disebut wanprestasi.
Perjanjian akan berakhir jika hak dan kewajiban Lessor dan Lessee telah dilaksanakan sesuai
dengan perjanjian.
Sewa guna usaha atau leasing berasal dari bahasa Inggris yaitu to lease yang artinya
“menyewakan”. Menurut Surat Keputusan (SK) Bersama Menkeu, Menteri Perindustrian dan
Menteri Perdagangan Nomor N.KEP122/MK/IV/2/1974, Nomor 32/M/SK/2/1974, Nomor
30/Kpb/l/1974 Tentang Perizinan Usaha Leasing, Pengertian Leasing adalah setiap kegiatan
pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh
suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran secara berkala
disertai dengan hak pilih (opsi) dari perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal
yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang telah
disepakati bersama.
Menurut Kepmenkeu RI No. 1169/KMK.01/1991 Tentang Kegiatan Sewa Guna Usaha, Pasal
1 huruf a, leasing diartikan sebagai suatu kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang
modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha
tanpa hak opsi (operating lease) untuk dipergunakan oleh lessee selama jangka waktu
berdasarkan pembayaran secara berkala. Pengertian menurut Equipment Leasing Association,
leasing adalah perjanjian antara lessor dan lessee untuk menyewa suatu jenis barang modal
tertentu yang dipilih oleh lessee. Hak kepemilikan atas barang modal tersebut ada pada lessor
Pengertian menurut Equipment Leasing Association, leasing adalah perjanjian antara lessor
dan lessee untuk menyewa suatu jenis barang modal tertentu yang dipilih oleh lessee. Hak
kepemilikan atas barang modal tersebut ada pada lessor sedangkan lessee hanya menggunakan
barang modal tersebut berdasarkan pembayaran uang sewa yang telah ditentukan dalam jangka
waktu tertentu. Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka terdapat beberapa unsur mengenai
sewa guna usaha, yaitu:
1
1) Pengembangan suatu penemuan baru;-------------
2) Pengembangan perusahaan yang pada tahap awal
usahanya mengalami kesulitan;-----------------
3) Membantu perusahaaa yang berada dalam tahap
pengembangan;---------------------------------
4) Membantu perusahaan yang berada dalam
kemunduran usaha;-----------------------------
5) Pengembangan proyek penelitian dan rekayasa;--
6) Pengembangan berbagai penggunaan teknologi
baik dalam maupun luar negeri;---------------
7) Membantu mengalihkan pemilikan perusahaan;----
- Bahwa, PPU bermaksud menempatkan saham barunya-----
kepada PMV dan PMV bermaksud membayar penyetoran
saham tersebut kepada PPU sehubungan dengan kebutuhan
PPU sebagaimana disebut diatas.----------------------
- Sekarang, Para Penghadap sepakat untuk membuat
Perjanjian Penyertaan Modal (selanjutnya disebut juga
“Perjanjian”) dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-
syarat sebagai berikut:------------------------------
----------------------PASAL 1------------------------
------------------PENYERTAAN MODAL-------------------
1. PPU setuju untuk menempatkan …………… saham (“Saham”)
yang masih berada dalam portepel dengan nilai
keseluruhannya Rp ………………… dan PMV setuju
membayarkan penyetoran atas Saham tersebut dengan
nilai nominal seluruhnya sebesar Rp ………………… dan
Agio Saham seluruhnya sebesar Rp ………………… atau
dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp …………………
2. Terhadap penyetoran yang disebutkan dalam Pasal 1
ayat 1 Perjanjian ini juga merupakan bukti
pembayaran.--------------------------------------
3. Para Pihak setuju bahwa pernyertaan modal PMV dala
PPU berlaku selama 10 (sepuluh) tahun, setelah itu
2
PMV berkewajiban untuk mengalihkan Saham tersebut
kepada;--------------------------------------------
a. Pemegang Saham Lainnya dalam PPU (“PSL”) atau
b. Pihak ketiga (“Pihak Ketiga”) yang disetujui
oleh Rapat Umum Para Pemegang Saham PPU.------
4. Apabila ketentuan dalam Pasal 1 ayat 3 terpenuhi,
PMV berhak untuk mengalihkan Saham kepada PSL atau
Pihak Ketiga dengan harga yang akan disepakati
kemudian oleh PMV dan PPU.----------------------
------------------------PASAL 2----------------------
------------------KEWAJIBAN PARA PIHAK---------------
1. Sebelum menandatangani Perjanjian ini, PPU---------
berkewajiban untuk:-----------------------------
a. Mengadakan Rapat Umum Para Pemegang Saham PPU
untuk memperoleh persetujuan sehubung dengan
rencana PPU untuk memperoleh penyertaan modal
ventura dari PMV sebelum perjanjian ini
ditandatangani;------------------------------
b. Mengadakan pemberitahuan atau pengumuman kepada
para kreditur PPU dan melakukan perubahan yang
diperlukan terhadap perjanjian-perjanjian PPU
dengan para kreditur tersebut sehubung dengan
penyertaan modal ventura;-----------------------
2. Setelah menandatangani Perjanjian ini, PPU---------
berkewajiban untuk:--------------------------------
a. Mengadakan Rapat Umum Para Pemegang Saham PPU
sehubung dengan Perubahan Anggaran Dasar PPU
sebagaimana terlampir dalam Lampiran I
Perjanjian ini;---------------------------------
b. Menempatkan Saham dan menerbitkan surat kolektif
saham kepada PMV dan mencatatkan saham tersebut
dalam Daftar Buku Saham PPU;--------------------
3
c. Menandatangani perjanjian-perjanjian atau-------
pernyataan-pernyataan yang diperlukan sehubung
dengan penyertaan modal PMV dalam PPU.----------
------------------------PASAL 3----------------------
------------------BENTUK PERUSAHAAN-----------------
1. Bentuk PPU adalah perseroan terbatas dan Para Pihak
setuju untuk melakukan perubahan Anggaran Dasar PPU
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Perjanjian
ini (selanjutnya disebut dengan “Anggaran Dasar”).
Persetujuan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
atas Anggaran Dasar segera diajukan setelah akta
notaris tentang Anggaran Dasar tersebut dibuat.----
2. Dalam hal diperlukan adanya perubahan, yang
diajukan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia, atas akta notaris tentang Anggaran Dasar
sebagaimaa disebut dalam Pasal 3 Ayat 1 diatas,
Para Pihak setuju untuk memberikan kuasanya kepada
Notaris yang bersangkutan untuk melakukan
perubahan-perubahan sejauh tidak merugikan Para
Pihak.-------------------------------------------
3. Seluruh biaya yang berhubunghan dengan Anggaran
Dasar, termasuk dan tidak terbatas pada biaya
konsultan hukum, notaris dan biaya lain-lain yang
berkaitan dengan persiapan aplikasi untuk
memperoleh persetujuan Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia, menjadi tanggung jawab dan bahan
PPU.---------------------------------------------
4. Dalam hal terjadi pertentangan antara ketentuan-
ketentuan yang tercantum dalam Anggaran Dasar yang
telah disetujui oleh Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia dan Perjanjian ini, maka ketentuan
yang mengikat Para Pihak adalah Perjanjian ini dan
Para Pihak Setuju untuk melakukan perubahan-
4
perubahan terhadap Perjanjian ini dalam jangka
waktu ………………… hari.--------------------------------
------------------------PASAL 4----------------------
------------------PERMODALAN DAN DEVIDEN------------
1. Struktur permodalan PPU adalah sebagai berikut:---
a. Modal Dasar sebesar Rp ………………… yang terdiri
dari ………………… saham dengan nilai nominal masing-
masing sebesar Rp…………………;--------------------
b. Modal ditempatkan sebesar Rp ………………… yang
terdiri dari ………………… saham dengan nilai
seluruhnya sebesar Rp…………………;-----------------
c. Modal disetor sebesa Rp………………… atau merupakan
………………… % dari seluruh modal yang telah
ditempatkan.---------------------------------
2. Susunan Pemegang Saham adalah sebagai berikut;---
a. PSL, sebagai pemilik atas………………… saham dengan
nilai nominal seluruhnya sebesar Rp…………………
atau merupakan ………………… % dari modal yang telah
ditempatkan PPU;------------------------------
b. PMV, sebagai pemilik atas………………… saam dengan
nilai nominal seluruhnya sebesar………………… atau
merupakan ………………… % dari modal yang telah
ditempatkan.----------------------------------
3. Seluruh saham yang ditempatkan merupakan saham
biasa yang memiliki hak untuk memberikan suara dan
hak-hak lainnya.--------------------------------
4. Pemegang saham sepakat untuk tidak merubah
struktur permodalan sebagaimana tercantum dalam
Pasal 4 Ayat 1, tetapi apabila perubahan struktur
permodalan tetap diperlukan Pemegang Saham untuk
memtuskan hal tesebut dalam Rapat Umum Pemegang
Saham PPU.--------------------------------------
5
5. PPU dari waktu ke waktu akan membayar deviden
tahunan kepada Pemegang Saham sebagaimana
diputuskan dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang
Saham. Apabila kondisi keuangan PPU mengijinkan,
PPU dapat memberikan deviden interim berdasarkan
Rapat Direksi dengan ketentuan bahwa deviden
interim akan mengurangi jumlah deviden tahunan
untuk tahun berikutnya.-------------------------
------------------------PASAL 5----------------------
------------------PENGALIHAN SAHAM------------------
1. Pemegang Saham tidak dapat menjual, mengalihkan,
menjaminkan atau membebankan saham yang mereka
miliki tanpa terlebih dahulu memperoleh persetujuan
Rapat Umum Pemegang Saham.-------------------------
2. Menyimpang dari Pasal 5 Ayat 1 diatas, PMV dapat
menjual atau mengalihkan seluruh saham atau
sebagaian saham miliknya kepada PSL tanpa terlebih
dahulu memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang
Saham.-------------------------------------------
3. PMV dapat menjual atau mengalihkan seluruh saham
atau sebagian sahamnya kepada pihak ketiga dengan
ketentuan sebagai berikut.-------------------------
a. PMV berkewajiban untuk menawarkan terlebih
dahulu saham-saham tersebut kepada PSL melalui
penawaran tertulis atau melalui Rapat Umum
Pemegang Saham yang diadakan untuk itu dan;
b. PSL tidak menggunakan hak nya tersebut
sebagaimana disebut dalam Pasal 5 ayat 3 huruf
a diatas dalam jangka waktu………………… hari
setelah tanggal penawaran PMV kepadanya.------
4. Ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk PMV
sebagaimana disebut dengan Pasal 5 ayat 3 diatas,
sebaliknya juga berlaku pula untuk PSL.-----------
6
-----------------------PASAL 6-----------------------
--------------RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM--------------
1. Terdapat 2 (dua) macam Rapa Umum Pemegang Saham,
yakni: Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham dan Rapat
Umum Luar Biasa Pemegang Saham.-----------------
2. Suatu Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham diadakan
sedikitnya satu kali setahun selambat-lambatnya
dalam jangka waktu enam bulan setelah tahun buku
PPU berakhir.----------------------------------
3. Hal-hal yang perlu dibicarakan dalam Rapat Umum
Tahunan Pemegang Saham antara lain adalah:------
a. Laporan Dewan Direksi mengenai Jalannya PPU,
administrasi dan keuangan untuk tahun buku
yang bersangkutan;---------------------------
b. Pengesahan atas laporan keuangan dan rugi laba
PPU yang telah diaudit oleh akuntan publik
yang ditunjuk oleh PMV;----------------------
c. Pembagian keuntungan dari tahun pembukuan
sebelumnya, berdasarkan rencana yang diajukan
oleh Dewan Direksi;--------------------------
d. Hal-hal lain yang diperlukan sehubungan dengan
jalannya PPU, administrasi dan keuangan sesuai
dengan Anggran Dasar PPU.
4. Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham diadakan
apabila dianggap perlu oleh Dewan Direksi atau
Dewan Komisaris atau apabila diminta secara
tertulis oleh 20% (dua puluh persen) Pemegang
Saham.--------------------------------------------
5. Pemberitahuan secara rinci atas Rapat Umum
Pemegang Saham termasuk tidak terbatas pada agenda
rapat, tempat dan waktu akan diberikan oleh Pihak
yang berwenang untuk memberitahukan pemberitahuan
kepada Pemegang Saham melalui:--------------------
7
a. Pengiriman surat tercatat;--------------------
b. Pemberitahuan langsung atau;------------------
c. Pengumuman pada surat kabar yang mempunyai
peredaran luaas dalam wilayah Republik
Indonesia.-----------------------------------
6. Rapat Umum Pemegang Saham adalah sah dan berhak
untuk mengambil keputusan-keputusan yang sah dan
mengikat hanya apabila dalam rapat ini hadir dan
diwakili dengan surat kuasa Pemegang Saham yang
diwakili sedikitnya 60% (enam puluh persen) dari
saham-saham yang telah ditempatkan oleh PPU.------
7. Pemungutan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham
adalah sah dan mengikat apabila 51% (lima puluh
satu persen) dari yang hadir atau diwakili dengan
surat kuasa Pemegang Saham menyutujuinya.---------
-----------------------PASAL 7-----------------------
--------------------KEPENGURUSAN--------------------
1. Rapat Umum Pemegang Saham akan menentukan arah
kebijaksanaan PPU, dimana akan dilaksanakan oleh
Dewan Direksi dan diawasi oleh Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris dan Direksi juga akan-----------
melaksanakan fungsi-fungsi sebagaimana----------
ditentukan oleh peraturan yang berlaku.---------
2. Dewan Komisaris PPU terdiri dari tiga orang atau
lebih Komisaris, dan untuk pertama kali Dewan
Komisaris PPU terdiri dari anggota-anggota dengan
komposisi sebagai berikut:-----------------------
a. Seorang Presiden Komisaris yang dipilih dari
calon yang diajukan oleh PMV;-----------------
b. Seorang Komisaris yang dipilih dari calon yang
diajukan oleh PSL;----------------------------
3. Dewan Direksi PPU terdiri dari tiga orang atau
lebih direktur, dan untuk pertama kali Dewan
8
Direksi PPU terdiri dari anggota-anggota dengan
komposisi sebagai berikut:------------------------
a. Seorang Direktur Utama yang dipilih dari caloon
yang diajukan oleh PSL;-----------------------
b. Seorang Direktur yang dipilih dari calon yang
diajukan oleh PMV;----------------------------
c. Seorang Direktur yang dipilih dari calon yang
diajukan oleh PSL;-----------------------------
4. Dalam hal ini diperlukan perubahan jumlah anggota
Dewan Komisaris atau Direksi, salah satu Pemegang
Saham dapat meminta Direksi PPU untuk
menyelenggarakan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang
Saham untuk melangsungkan perubahan tersebut.---
5. Masa jabatan untuk setiap anggota Dewan Komisaris
dan Direksi berakhir pada Rapat Umum Tahunan Para
Pemegang Saham ke dua atau berakhir dengan
sendirinya apabila:-----------------------------
a. Dinyatakan pailit atau berdasarkan suatu
keputusan pengadilan ditaruh dibawah
pengampuan;-----------------------------------
b. Dilarang untuk menjadi seorang Direktur
berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku atau
peraturan lainnya yang memiliki kekuatan hukum;
atau------------------------------------------
c. Meninggal dunia.-------------------------------
6. Dalam hal terjadi lowongan dalam anggota Dewan
Komisaris atau Direksi, pemegang saham yang berhak
untuk mengajukan calon dan meminta kepada Direksi
untuk menyelenggarakan Rapat Umum Luar Biasa
Pemegang Saham dalam waktu 3 (tiga) bulan setelah
lowongan tersebut terjadi. Pihak yang diangkat
untuk mengisi lowongan tersebut hanya untuk sisa
masa jabatan lowong tersebut.--------------------
9
-----------------------PASAL 8-----------------------
-----------------OPERASI KEPENGURUSAN----------------
- Operasi Perusahaan diatur berdasarkan Perjanjian----
ini, Anggaran Dasar PPU, Rapat Direksi dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.---------------------
-----------------------PASAL 9-----------------------
----------KEUANGAN DAN KEBIJAKSANAAN AKUNTANSI-------
1. Pembukuan PPU akan dilaksanakan dalam mata uang
Rupiah dan bila perlu dalam mata uang lain yang
dianggap perlu oleh Dewan Direksi PPU.-----------
2. Tahun Pembukuan PPU adalah dimulai pada tanggal 1
(satu) Januari dan diakhiri pada tanggal 31 (tiga
puluh satu) Desember setiap tahunnya.------------
3. Dewan Direksi PPU akan melaksanakan pembukuan
sesuai norma-norma pembukuan yang berlaku di
Indonesia.-------------------------------------
4. PPU akan diaudit oleh suatu kantor akuntan publik
untuk setiap tahun pembukuan dan penunjukan kantor
Akuntan Publik yang akan memeriksa pembukuan PPU
dan ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.-----
5. Pemegang Saham dan Dewan Komisaris PPU mempunyai
hak penuh setiap saat untuk memeriksa pembukuan,
catatan-catatan dan fasilitas keuangan PPU. Hak
memeriksa ini termasuk juga hak untuk:-------------
a. Mengaudit keuangan dan meninjau kembali seluruh
atau sebagian pembukuan,catatan-catatan keuangan
PPU;------------------------------------------
b. Menunjuk kantor akuntan untuk mengaudit keuangan
dan meninjau kembali seluruh atau sebagian
pembukuan catatan keuangan PPU.-----------------
6. Seluruh biaya yang ditimbulkan atas pelaksanan
ketentua dalam Pasal 9 Ayat 1 sampai dengan Pasal 9
Ayat 5 merupakan biaya PPU.------------------------
10
-----------------------PASAL 10----------------------
--------------------KERAHASIAAN---------------------
- Seluruh informasi yang diberikan berdasarkan-------
Perjanjian ini, kecuali informasi yang disediakan
kepada umum, akan dianggap merupakan suatu yang
rahasia dan Para Pihak berjanji tidak akan memberikan
informasi tersebut kepada siapa aja.----------------
-----------------------PASAL 11----------------------
----------------PENGAKHIRAN PERJANJIAN --------------
- Hal-hal dibawah ini merupakan keadaan yang----------
menyebabkan pengakhiran perjanjian:-----------------
1. PPU gagal melaksanakan kewajiban-kewajiban
berdasarkan perjanjian ini;----------------------
2. PPU memberikan pernyatan-pernyataan yang tidak
benar;-------------------------------------------
3. PMV gagal melaksanakan kewajiban pembayaran
berdasarkan Perjanjian ini;----------------------
4. Adanya putusan pengadilan yang menyebabkan
timbulnya kewajiban pembayaran bagi PPU dan
kewajiban pembayaran tersebut tetap belum dapat
dipenuhi dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari
setelah putusan tersebut menjadi final dan
mengikat;----------------------------------------
5. PPU mengajukan pernyataan penundaan pembayaran atau
pernyataan pailit kepada pengadilan;-------------
6. PPU dinyatakan bubar demi hukum berdasarkan Pasal
47 (empat tujuh) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang.-
- Untuk keperluan pengakhiran Perjanjian ini Para-----
Pihak setuju untuk mengesampingkan ketentuan Pasal
1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.-------------
11
-----------------------PASAL 12----------------------
--------------------PEMBERITAHUAN ------------------
1. Setiap pemberitahuan, permintaan, persetujuan
dan komunikasi lainnya sehbungan dengan
Perjanjian ini, disampingkan dalam Bahas
Indonesia dan Inggris lalu dikirimkan dengan
surat tercatat, Email, atau faksimili dari suatu
pihak kepada pihak lainnya ke alamat yang
tertera di bawah ini:--------------------------
a. PMV : PT ___________________________________
Alamat Kantor_______________________________
U.P_________________________________________
Faks________________________________________
Email_______________________________________
b. PPU : PT ___________________________________
Alamat Kantor_______________________________
U.P_________________________________________
Faks________________________________________
Email_______________________________________
c. PSL: PT ____________________________________
Alamat Kantor_______________________________
U.P_________________________________________
Faks________________________________________
Email_______________________________________
2. Setiap pemberitahuan, permintaan, persetujuan
dan korespondensi lainya berdasarkan Pasal 12
Ayat 1 di atas yang dikirim melalui surat
tercata, akan dianggap diterima setelah hari
kelima terlampau, faksimili dan email akan
dianggap diterima setelah hari kedua
terlampaui.------------------------------------
3. Apabila salah satu pihak dalam Perjanjian ini
merubah tempat kedudukannya, maka pihak tersebut
12
berkewajiban untuk memberitahukan alamatnya
kepada pihak lainnya.---------------------------
-----------------------PASAL 13----------------------
----------------PERNYATAAN DAN JAMINAN---------------
1. PPU menyatakan bahwa pada hari ditandatanganinya
Perjanjian ini:------------------------------------
a. PPU telah sah didirikan berdasarkan hukum
Republik Indonesia dan PPU telah memperoleh
seluruh persetujuan dan ijin-ijin dari Instansi
Pemerintah yang berwenang dalam melaksanakan
usahanya;--------------------------------------
b. Berdasarkan Anggaran Dasar PPU dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, perjanjian ini
telah memperoleh persetujuan, ditandatangani dan
diberikan oleh PPU dan merupakan Perjanjian yang
sah, mengikat dan dapat dieksekusi sehubungan
dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum
didalamnya;------------------------------------
c. Bahwa sampai hari ditandatanganinya Perjanjian
ini, tidak ada gugatan atau tuntutan pada
pengadilan-pengadilan atau instansi pemerintah
lainnya yang mengakibatkan perubahan serius pada
kondisi keuangan PPU atau diterapkan Pasal 47
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang.---------------
d. PPU setuju untuk menjamin PMV dari segala
kerugian atau kewajiban pembayaran sehubungan
dengan tuntutan atau gugatan yang berkaitan
dengan pelaksanaan Perjanjian ini dan PMV akan
membebankan kerugian atau kewajiban pembayaran
sehubungan dengan tuntutan atau gugatan terhadap
PMV kepada PPU.--------------------------------
13
-----------------------PASAL 14----------------------
----------------------ARBITRASI----------------------
1. Setiap perselisihan antara Para Pihak sehubungan
dengan Perjanjian ini akan diselesaikan secara
final dan ekslusif melalui arbitrasi di Jakarta
berdasarkan Peraturan-Peraturan BANI (Badan
Arbitrasi Nasional Indonesia) yang ada pada waktu
Perjanjian ini ditandatangani.-------------------
2. Majelis arbitrator terdiri dari tiga arbitrator
satu arbitartor dipilih oleh PMV, satu arbitrator
dipilih oleh PPU, dan ketua arbitrator dipilih
tesebut akan menjunjuk arbitrator ketiga.----------
3. Para Pihak dengan tegas menyetuji bahwa:---------
a. Sidang arbitrasi akan menetapkan masalah
diantara Para Pihak sebaik mungkin;----------
b. Bagian 631 R.V (Reglement op de
Rechtsvordering) akan berlaku dan dengan
demikiran arbitrayor hanya akan mengambil
keputusan dengan menggunakan peraturan
perundang-undangan yang tegas terhadap fakta-
fakta dan tidak akan bermaksud menyelesaikan
setiap perselisihan secara ex Aequo et Bono;--
c. Arbitrasi akan dilakukan dengan menggunakan
Bahasa Indonesia di Jakarta, Indonesia atau
pada tempat lain di Indonesia yang disetujui
oleh Para Pihak.-----------------------------
4. Para Pihak dengan tegas menyetujui untuk
mengesampingkan bagian 641 (enam ratus empat puluh
satu) dari R.V pada Pasal 15 serta 88 dari Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1950
(Peraturan-Peraturan Mahkamah Agung) dan Undang-
Undang lain yang memperolehkan/mengijinkan naik
banding kepada lembaga pengadilan atau lembaga
14
yudikatif lainnya atas keputusan dari Majelis
Arbitrasi dan Para Pihak tidak akan
memperselisihkan atau mempertanyakan dihadapan
lembaga Pengadilan atau Lembaga Yudikatif lain yang
berwenang di Indonesia atau ditempat manapun.------
-----------------------PASAL 15----------------------
---------------------PILIHAN HUKUM-------------------
- Perjanjian ini diatur dan diinterpretasikan--------
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia dan
tidak membatasi hak-hal atau pilihan bagi Para Pihak
untuk mengatur dan menginterpretasikan berdasarkan
hukum dan yurisdiksi negara lain.-------------------
-----------------------PASAL 16----------------------
----------------------LAIN-LAIN---------------------
1. Judul-judul hanya untuk maksud referensi dan tidak
dianggap untuk memberikan suatu atau membatasi
pengertian konstruksi dari Perjanjian ini.---------
2. Perjanjian ini tidak akan diubah kecuali dengan
bukti tertulis yang dibuat oleh Para Pihak. Setiap
perubahan yang telah disetujui oleh Para Pihak,
apabila diperlukan wajib memperoleh persetujuan,
ijin terlebih dahulu dari Pejabat Pemerintah yang
berwenang.---------------------------------------
3. Dalam hal sebagian dari Perjanjian ini tidak sah,
tidak mengikat atau tidak dapat dilaksanakan oleh
suatu sebab apapun, tidak membuat bagian lain dari
Perjanjian ini menjadi tidak sah, tidak mengikat
ataupun tidak dapat dilaksanakan.----------------
4. Perjanjiajn ini mulai berlaku dan mengikat Para
Pihak pada tanggal ditandatanganinya Perjanjian
ini.---------------------------------------------
5. Dalam hal ini terjadi pertentangan dalam perjanjian
ini antara ketentuan yang berbahasa Indonesia dan
15
ketentuan-ketentuan berbahasa Inggris, maka
ketentuan yang berbahasa Indonesia yang berlaku.---
- Selanjutnya para penghadap menyatakan dengan ini
menjamin kebenaran dan bertanggung jawab sepenuhnya
atas isi semua identitas/surat/dokumen dan keterangan
yang disampaikan kepada Saya, Notaris, dan isinya
yang dicantumkan/disebutkan dalam akta ini.----------
- Telah mengerti dan memahami isi akta ini,
serta menerima segala akibat hukum apapun yang
timbul, baik sekarang maupun di kemudian hari.-------
- Para Penghadap telah saya Notaris Kenal.-----------
------------------- DEMIKIAN AKTA INI ---------------
Dibuat, diselesaikan dan diresmikan di Yogyakarta,
pada pukul, hari, tanggal, bulan dan tahun seperti
tersebut pada bagian awal akta ini, dengan dihadiri
oleh: ----------------------------------------------
1.
2.
Sebagai Para saksi.---------------------------------
Akta ini setelah saya, Notaris bacakan kepada para
penghadap dan para saksi, maka seketika itu juga
ditandatangani para penghadap, para saksi, dan saya,
Notaris.--------------------------------------------
Dibuat dengan tanpa tambahan, tanpa coretan dan tanpa
gantian.--------------------------------------------
Minuta akta ini telah ditandatangani dengan sempurna.
Notaris di Yogyakarta
16
PERJANJIAN SEWA GUNA USAHA (LEASING) MESIN CETAK
Pada hari ini, Selasa, tanggal dua puluh tujuh bulan November
tahun dua ribu dua puluh (27-11-2020), kami yang bertanda
tangan di bawah ini : ----------------------------------------
1. Tuan IDI AMIN, Direktur Utama PT. Budi Cetak, beralamat di
Jalan Merak R.47 Perum. Sidoarum III Godean, Sleman,
Yogyakarta, dalam hal ini bertindak dalam kedudukannya
tersebut di atas. Selanjutnya dalam perjanjian ini disebut
Lessor. --------------------------------------------------
2. Nona MAWAR, swasta, beralamat di Sagan GK. V / 872,
Terban, Gondokusuman, Yogyakarta, dalam hal ini bertindak
berdasarkan kuasa di bawah tangan bermeterai cukup
tertanggal 24 November 2001, demikian bertindak untuk dan
atas nama Ajisoko, Direktur CV. Ontorejo Grafika,
beralamat di Jalan Tunjung Nomor 11, Yogyakarta.
Selanjutnya dalam perjanjian ini disebut Lessee. ---------
Kedua belah pihak menerangkan terlebih dahulu bahwa :---------
1. Pihak Lessee yang bergerak di bidang percetakan dan
penjilidan memerlukan satu unit mesin cetak multi fungsi
untuk mengembangkan usahanya; ---------------------------
2. Pada tanggal 15 November 2001, PT. Budi Cetak menawarkan
mesin cetak multi function, dengan spesifikasi sebagai
berikut : -----------------------------------------------
a. Merk : Havelaar, made in Germany;
b. Type : TR 2305 Lx;
c. Kapasitas : 120 sheets/min;
d. Power : 3.300 KVA;
e. Printout : Multi color.
yang untuk selanjutnya disebut sebagai barang;
3. Atas penawaran pihak Lessor, Lessee setuju untuk
melakukan permintaan atas barang yang ditawarkan,
sebagaimana surat permintaan yang diajukan Lessee
tertanggal 20 November 2020, No. 80/x/SG/2020;-----------
4. Lessor setuju untuk melakukan pembiayaan barang modal
dengan fasilitas leasing kepada Lessee sebagaimana
ternyata dalam surat balasannya tertanggal --------------
24 November 2020, No. 123/x/AR/2020;----------------------
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka
kedua belah pihak telah sepakat dan setuju untuk saling
mengikatkan diri membuat perjanjian sewa guna usaha (leasing)
ini dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai
berikut : ---------------------------------------------------
Pasal 1
Jangka Waktu
Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 24 (dua puluh
empat) bulan atau 2 (dua) tahun, terhitung mulai sejak
tanggal 1 Desember 2020 dan berakhir sampai dengan ----------
1 Desember 2022.---------------------------------------------
Pasal 2
Harga
Harga leasing barang sebagaimana yang telah disepakati adalah
sebesar Rp 288.000.000,00 (dua ratus delapan puluh delapan
juta rupiah); atas penawaran barang berupa sebuah mesin cetak
multifunction dengan spesifikasi seperti telah disebutkan di
atas.--------------------------------------------------------
Pasal 3
Cara Pembayaran
1. Pihak Lessee wajib membayar kepada Lessor dengan cara
mengangsur sebesar Rp 4.000.000,00 (empat juta rupiah) per
bulannya;
2. Pembayaran dilakukan Lesse setiap tanggal 1 (satu) tiap
bulannya, sejak perjanjian ini berlaku;
3. Pembayaran dilakukan Lessee menggunakan transfer Bank,
yang ditujukan kepada Bank Central Kantor Cabang Utama
Yogyakarta, Jalan Jendral Sudirman No.45, Yogyakarta,
Nomor rekening : 0000007, atas nama IDI AMIN;
4. Lessee wajib segera mengirimkan salinan bukti transfer
atas pembayaran kepada Lessor via Faksimile no. 4587-547;
5. Dokumen pada ayat (4) adalah merupakan bukti sempurna
telah dilakukannya pembayaran angsuran oleh Lessee kepada
Lessor;
Pasal 4
Denda Keterlambatan
Lesse wajib membayar denda sebesar 1% (satu persen) dari
harga angsuran per bulan untuk setiap hari keterlambatan
pembayaran.
Pasal 5
Penyerahan Barang
1. Lessor wajib menyerahkan barang kepada Lessee sebuah
mesin cetak multifunction dengan spesifikasi sebagaimana
telah disebutkan di atas;
2. Lessor wajib menyerahkan barang kepada Lessee selambat-
lambatnya pada tanggal 7 Desember 2020, di tempat Lessee,
“CV. Ontorejo Grafika” Jalan Tunjung Nomor 11,
Yogyakarta;
3. Lessor wajib menyerahkan barang kepada Lessee dalam
keadaan siap pakai untuk operasional perusahaan Lessee;
4. Penyerahan barang secara hukum dianggap telah terjadi
apabila Lessee telah menandatangani bukti penerimaan
berupa : nota / faktur serah-terima;
5. Dokumen yang disebut pada ayat (4) di atas adalah
merupakan bukti tertulis sempurna mengenai telah
terjadinya serah-terima kepada Lessee;
Pasal 6
Resiko
1. Kerusakan-kerusakan yang timbul sebelum terjadinya
penyerahan dari Lessor kepada Lessee adalah tanggung
jawab Lessor;
2. Kerusakan, hilang, dan atau musnahnya barang setelah
diserahkan kepada Lessee menjadi tanggungan Lessee;
termasuk peristiwa-peristiwa di luar kekuasaan manusia
(force majeur).
Pasal 7
Jaminan
1. Bahwa Lessee wajib untuk menjaga, mengawasi, dan
memelihara barang agar tetap dalam keadaan baik dan layak
dipakai secara sebagaimana mestinya dengan menggunakan
biaya yang dibebankan kepada Lessee sendiri;
2. Bahwa Lessee terikat untuk tidak mengalihkan dan atau
menjaminkan barang dalam perjanjian ini kepada pihak lain
dengan cara apapun juga;
3. Bahwa Lessee bertanggung jawab terhadap segala tuntutan
pidana terhadap penggunaan barang yang secara melawan
hukum;
Pasal 8
Wanprestasi
Yang dimaksud dengan wanprestasi adalah bilamana terjadi atau
timbul salah satu hal atau peristiwa yang ditetapkan di bawah
ini yang merupakan suatu kejadian kelalaian / pelanggaran
terhadap perjanjian ini :
1. Lessee tidak memenuhi atau gagal memenuhi salah satu atau
lebih kewajiban sebagaimana ditentukan dalam perjanjian
ini;
2. Telah terjadi suatu tindakan yang mempengaruhi hak
Lessor atas barang dalam bentuk apapun;
3. Bilamana perusahaan Lessee dibubarkan/dilikuidasi atau
dinyatakan pailit oleh pengadilan yang berwenang;
Bilamana terjadi salah satu hal atau peristiwa yang
ditetapkan di atas maka Lessor berhak melakukan hal-hal
sebagai berikut :
1. Menuntut pelunasan sisa kewajiban yang masih harus dibayar
Lessee, secara sekaligus;
2. Menarik barang yang berada dalam penguasaan lessee;
3. Membatalkan perjanjian dan menuntut ganti rugi;
Pasal 9
Hak Opsi
Setelah masa perjanjian ini berakhir, Lessee berhak
menggunakan hak opsinya untuk :
1. Membeli barang perjanjian tersebut, apabila seluruh
kewajiban pembayaran berdasarkan perjanjian leasing ini
telah dipenuhi secara penuh oleh Lessee, maka Lessee
berhak membeli barang tersebut dengan menyerahkan
pembayaran nilai residu sebesar Rp 30.000.000,00 (tiga
puluh juta rupiah) kepada Lessor untuk mendapatkan hak
miliknya atas barang tersebut dari Lessor;
2. Memperpanjang perjanjian ini dengan mengajukan surat
permohonan perpanjangan perjanjian kepada Lessor paling
lambat 14 (empat belas hari) sebelum perjanjian ini
berakhir;
Pasal 10
Putusnya Perjanjian
1. Apabila barang dalam perjanjian ini musnah oleh sebab
apapun juga;
2. Ada pernyataan pailit yang berkekuatan hukum tetap
terhadap Lessee yang dikeluarkan oleh Pengadilan yang
berwenang;
3. Lessee menghentikan kegiatan usahanya karena sebab apapun
juga;
4. Terhadap satu atau beberapa hal yang disebutkan pada ayat
(1), (2), dan (3) di atas maka Lessee diwajibkan untuk
segera membayar lunas sisa harga leasing secara sekaligus
dan atau menyerahkan barang ke dalam penguasaan Lessor,
dalam keadaan baik dan layak pakai;
Pasal 11
Penyelesaian Perselisihan
1. Apabila terjadi perselisihan di antara para pihak
berkaitan dengan perjanjian ini maupun yang berkaitan
dengan pelaksanaannya, pertama-tama para pihak wajib
berusaha menyelesaikannya secara musyawarah dan
kekeluargaan;
2. Apabila upaya musyawarah dan kekeluargaan tidak dapat
menyelesaikan perselisihan di antara para pihak, para
pihak sepakat untuk menyelesaikannya di pengadilan yang
berwenang.
Pasal 12
Lain-lain
1. Mengenai perjanjian leasing ini dan semua akibatnya,
Lesse memilih tempat kediaman hukum yang tetap dan
semuanya di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Yogyakarta.
2. Ongkos atau biaya-biaya yang bertalian dengan perjanjian
leasing ini, biaya advokat/pengacara, biaya perkara di
muka maupun di luar pengadilan, biaya untuk menagih harga
leasing barang tersebut dalam perjanjian ini, seluruhnya
menjadi tanggungan dan harus dibayar oleh Lessee.
Lessee; Lessor;
CV. Ontorejo Grafika PT. Budi Cetak
Saksi-saksi
Putri Friska