Kelompok 3 PJN :
Akta Otentik
1. Bentuknya sesuai undang-undang
2. Dibuat dihadapan pejabat umum yang
berwenang
3. Kekuatan pembuktian yang sempurna
Akta Otentik memiliki kekuatan pembuktian yang sempurna. Yang mana berdasarkan bentuknya Akta
Otentik memiliki 3 bentuk kekuatan pembuktian, yaitu :
1. Kekuatan Pembuktian Lahiriah (Uitwendige Bewijskracht). Dengan kekuatan pembuktian lahiriah ini
dimaksudkan kemampuan dari akta itu sendiri untuk membuktikan dirinya sebagai Akta Otentik.
2. Kekuatan Pembuktian Formal (Formele Bewijskracht). Dengan kekuatan pembuktian formal ini oleh
akta otentik dibuktikan, bahwa pejabat yang bersangkutan telah menyatakan dalam tulisan itu,
sebagaimana yang tercantum dalam akta itu.
3. Kekuatan Pembuktian Materil (Materiele Bewijskracht). Sepanjang menyangkut kekuatan pembuktian
materil dari suatu Akta Otentik ialah kepastian bahwa dalam akta itu merupakan pembuktian yang
sah terhadap pihak-pihak yang membuat akta atau mereka yang mendapat hak dan berlaku
umum.
Peranan notaris dalam hal ini adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk menciptakan
suatu alat bukti otentik yang mempunyai kekuatan pembuktian sempurna, membebaskan atau
menyadarkan anggota masyarakat dari penipu atau itikad tidak baik dari orang tertentu dan untuk
menjamin hak dan kewajiban para pihak yang berkepentingan.
KEKUATAN PEMBUKTIAN AKTA DI BAWAH TANGAN SEPANJANG AKTA DI
BAWAH TANGAN TIDAK DISANGKAL ATAU DIPUNGKIRI OLEH PARA PIHAK
MAKA AKTA DI BAWAH TANGAN MEMILIKI KEKUATAN HUKUM YANG SAMA
DENGAN AKTA OTENTIK, SEDANGKAN APABILA KEBENARAN TANDA TANGAN
DALAM AKTA DI BAWAH TANGAN DI SANGKAL AKAN KEBENARANNYA MAKA
AKTA TERSEBUT HARUS DIBUKTIKAN KEBENARANNYA DENGAN
MENGGUNAKAN ALAT BUKTI YANG LAIN SEPERTI SAKSI, PERSANGKAAN DAN
PENGAKUAN.
KESIMPULAN
THANK YOU
ANY QUESTION?