Kelas : C
NIM : 180200171
Manusia dalam menjalankan aktivitasnya merasa perlu dijaga keamanan dalam aktifitasnya,
dalam hal ini tak terkecuali dalam aktifitas bisnis. Dalam konteks aktifitas bisnis, salah satu
instrument yang memberikan jaminan keamanan dan kepastian salah satunya adalah melalui
penyusunan kontrak.
Akta Otentik adalah akta yang dibuat dan ditentukan oleh undang-undang dihadapan pejabat
yang berwenang untuk itu dimana tempat akta itu dibuat.
Legalisasi
Legalisasi adalah surat yang telah dibaca dan isinya telah dijelaskan oleh Notaris kepada para
penghadap atau para pihak segera setelah ditandatanganinya surat tersebut. Di dalam legalisasi
tanggal surat dan legalisasi harus sama.
Warmeking adalah Surat hanya ditandatangani untuk didaftarkan yang dijamin tanggal
pendaftarannya saja.
1. Akta hibah
2. Akta pendirian PT
3. Akta perkawinan
4. Akta perjanjian kawin
5. Akta kuasa memasang hipotek
6. Akta tanah
7. Akta pengakuan anak
8. Dsb
Jadi apabila ada akta otentik yang dibantah kebenarannya, maka si penyangkal harus
membuktikan ketidakbenaraanya. Namun bila akta dibawah tangan dibantah kebenarannya,
maka pihak yang mengajukan sebagai bukti yang harus membuktikan kebenarannya.
1. Secara maksimal mengakomodasi perlindungan hak dari hak orang yang diwakili di
dalam kontrak. Secara
2. Menghindari/mengecilkan potensi masalah
3. Meminimalisasi munculnya sengketa apabila tidak dapat dihindarkan
Unsur-unsur kontrak
1. Esensialia
Yaitu unsur yang selalu harus ada dalam suatu kontrak
2. Naturalia
Yaitu unsur yang diatur oleh UU namun para pihak dapat menggantinya
3. Acidentalia
Unsur yang ditambahkan sendiri oleh para pihak
Tahapan penyusunan kontrak kerja dan kontrak bisnis internasional ada 3 tahapan:
Fungsi penting akta notaris ialah sebagai alat bukti dan kekuatan pembuktian, antara lain sbg
berikut:
Notaris
Notaris merupakan salah satu profesi hukum di Indonesia, yang bertugas untuk melayani anggota
masyarakat ketika masyarakat berhadapan langsung dengan suatu otoritas kekuasaan, dimana
profesi hukum menuntut pemenuhan nilai moral dan pengembangannya. Notaris biasnaya
dihadapkan dengan berbagai masalah, dimana masyarakat yang memiliki masalah akan datang
untuk memecahkan masalah yang dihadapinya dengan harapan notaris akan memberikan solusi
atas masalah tersebut. Notaris berkewajiban memberikan penyuluhan hukum mengenai
permasalahan yang disodorkan kepadanya sekaligus menjadi penunjuk jalan yang benar ke arah
tercapainya kepuasan klien dalam membuat akta. Hal ini dimaksud untuk mewujudkan
kepastian, ketertiban, dan perlindungan hukum dalam melakukan perbuatan hukum. dimana
dalam melakukan perbuatan hukum masyarakat memerlukan adanya alat bukti yang menentukan
dengan jelas hak dan kewajiban seseorang sebagai subjek hukum dalam masyarakat. Pentingnya
peranan notaris dalam membantu menciptakan kepastian hukum serta perlindungan hukum bagi
masyarakat lebih bersifat preventif yakni bersifat mencegah terjadinya permasalahan hukum
dengan cara menerbitkan akta otentik yang dibuat dihadapannya terkait dengan status hukum,
hak dan kewajiban seseorang dalam hukum yang berfungsi sebagai alat bukti yang paling
sempurna di pengadilan apabila terjadi sengketa hak dan kewajiban terkait. Hal ini dapat kita
lihat pada pasal 15 ayat (1) UU No. 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No. 30 Tahun
2004 tentang Jabatan Notaris.
Persamaannya:
Civil Law and common Law system contract merupakan kesepakatan yang dibuat oleh para
pihak dengan tujuan dan objek tertentu yang dibuat tanpa paksaan dan itikad baik
Perbedaannya:
Common Law
Secara pengertian kontrak adalah kesepakatan yang didasarkan pada proses penawaran dan
penerimaan. Kontrak adalah kesepakatan yang dibuat oleh 2 pihak atau lebih yang penegakannya
dilakukan oleh pengadilan. Kontrak juga merupakan kesepakatan untuk terikat secara hukum
berdasarkan alasan atau pertimbangan tertentu.
Civil Law
Pengertian kontrak adalah kesepakatan yang dibuat oleh 2 pihak atau lebih. Secara garis besar
prinsip berkontrak menurut tradisi common law, dasar kontraknya adalah putusan pengadilan,
sah atau tidaknya bergantung pada proses negosiasi, sah atau tidaknya penawaran bergantung
pada teori kotak pos, tindakan negosiasi adalah mutlak, berbentuk detail, dan sifatnya tidak bisa
diubah. Prinsip berkontrak negara civil Law adalah dasarnya kontraknya ialah KUHPerdata dan
KUHDagang, sah penawarannya tergantung teori penerimaan, dan sifatnya dapat dinegosiasi.
Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur kontrak common Law terdiri dari:
1. Para pihak
2. Keinginan untuk membuat ikatan hukum dan terikat secara hukum
3. Proses pertemuan para pihak
4. Penawaran dan penerimaan
5. Pertimbangan
6. Kesepakatan
Sementara untuk negara civil law unsur kontrak ialah para pihak dan kesepakatan.