Anda di halaman 1dari 2

1.

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) sebagai dasar hukum yang


mengatur tentang kontrak di Indonesia tidak secara spesifik menentukan format baku dari
suatu kontrak, karena KUHPerdata menganut asas kebebasan berkontrak, sebagaimana
diatur dalam Pasal 1338 KUHPerdata. Meski tidak memiliki standar yang baku, kontrak
tetap harus memenuhi syarat yang telah ditentukan, agar kontrak dapat berlaku secara sah
dan mengikat para pihak. Menurut KUHPerdata Pasal 1320, terdapat empat syarat sah
pembuatan kontrak yaitu kesepakatan para pihak dalam perjanjian, kecakapan para pihak
dalam perjanjian, hal-hal tertentu yang dijanjikan dalam kontrak, dan sebab yang halal.

2. Unsur-unsur akta ada 4 macam :


A. Surat tanda bukti merupakan tulisan yang menyatakan kebenaran sesuatu peristiwa
atau perbuatanhukum.
B. Isinya; pernyataan resmi artinya bahwa apa yang tertulis dalam akta itu merupakan
pernyataan resmiatau sah dari pejabat atau para pihak. 
C. Dibuat menurut peraturan yang berlaku artinya bahwa akta yang dibuat di muka
pejabat atau dibuatoleg para pihak selalu berdaasarkan pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku, misalnyaakta perkawinan berdasarkan UU No 1 tahun 1974.
D. Disahkan oleh notaris atau pejabat yang berwenang (untuk akta otentik)

3. MoU digunakan sebagai pendahuluan sebelum perjanjian di antara kedua belah pihak
dibuat. Istilah dan penggunaan MoU di Indonesia diadaptasi dari sistem hukum common
law yang berfungsi sebagai dasar dari perjanjian yang akan dibuat di kemudian hari.

4. Perbedaan Akta otentik dan Akta di bawah tangan :


A. Jika format pada akta otentik telah diatur sesuai undang-undang sedangkan akta di
bawah tangan memiliki format yang tidak diatur secara tegas dalam undang-undang
sehingga tidak ada format yang baku. Jadi, para pihak bebas untuk menentukan
format perjanjian yang dibuat.
B. Akta otentik dibuat oleh atau di hadapan pejabat umum yang memiliki wewenang dan
Akta di bawah tangan tidak memerlukan pejabat berwenang di bidangnya.

5. Fungsi meterai adalah sebagai pajak atas dokumen yang digunakan masyarakat dalam
lalu lintas hukum untuk membuktikan suatu keadaan, kenyataan dan perbuatan yang
bersifat perdata.

6. Agar tidak mengalami kesalahpahaman subyek hukum dalam kontrak.

7. Prestasi adalah apa yang menjadi hak kreditur dan kewajiban debitur. Wujud Prestasi
adalah timbulnya hak dan kewajiban.

8. Tujuan MoU atau Nota Kesepahaman dibuat adalah untuk mengadakan hubungan hukum
sebagai suatu surat yang dibuat oleh salah satu pihak yang isinya memuat kehendak. Surat
tersebut ditujukan kepada pihak lain yang terlibat dalam kesepakatan.

9. Penyelesaian sengketa di bidang kontrak dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu melalui
pengadilan dan di luar pengadilan. Penyelesaian sengketa melalui pengadilan adalah
suatu pola penyelesaian sengketa yang terjadi antara para pihak yang diselesaikan oleh
pengadilan. Putusannya bersifat mengikat. Sedangkan penyelesaian di luar pengadilan
dengan cara konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi atau penilaian ahli. Putusan yang
dihasilkan tidak mengikat para pihak. Artinya dengan adanya putusan itu para pihak dapat
menyetujui atau menolak isi putusan tersebut. 

10. Faktor-faktor yang harus diperhatikan oleh para pihak yang akanmembuat kontrak adalah
A. Kewenagan hukum para pihak,
B. Perpajakan,
C. Atas hak yang sah,
D. Masalah keagrarian,
E. Pilihan hukum,
F. Penyelesaian sengketa,
G. Pengakhiran kontrak, dan
H. Bentuk perjanjian standar.

Anda mungkin juga menyukai