ii
II. Kata Pengantar
Kami selaku penulis tiddak lupa untuk engucapkan Terima kasih kepada Ibu Dr
Hj Kamsilania kamma SH.MH, sebagai dosen pengampu. Dan tidak lupa rekan
kelompok yang telah mendukung penyusunan makalah ini kami juga
Mengucapkan
Terimakasih.
Terakhir kami menyadari bahwa Makala ini masih belum ssepenuhnay
sempurna.Maka dari itu kami terbuka terhadap kriyik dan saran yang bisa
menulis makalah dengan lebih baik lagi.Semoga Makala ini bermanfaat bagi
kami dan para pembaca
iii.
DAFTAR ISI
HALAMAN…………………………………………………………………i.
JUDUL…………………………………………………………………………
PENDAHULUAN………………………………………………………….
LATAR BELAKANG………………………………………………………ii.
PENGANTAR……………………………………………………………...iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………….…. iV
BAB I PEMBAHASAN
A. Pengertian suatu perjanjian……………………………….… 1
B. Syarat sahnya perjanjian………………………….………….. 2
C.Akibat Hukum jika melanggar syarat sah perjanjian.
……………………………………………………………………………….. 3
BAB II BERMACAM-MACAM PERIKATAN…………………….4
D. perikatan dengan ancaman Hukuman…………………..5
E. Perikatan bersyarat…………………..……………………………6
F. pelaksanaan suatu perjanjian………………………………..7
G dasar hukum perjanjian……………………………………..… 8
iv
BAB I
1.PEMBAHASAN
A.Pengartian Suatu perjanjian
Perjanjian adalah suatu hubungan hukum mengenai harta benda antara dua pihak,di mana
suatu pihak berjanji atau di anggap berjanji melakukan sesuatu hal.
Perjanjian menurut K.M.R.T Tirtodingrat adalah perbuatan hukum yang di dassari ole
kesepakatan antara kedua belah pihak atau lebih yang akibat hukumnya dapat di paksakan
oleh suatu ketentuan undang-uundang yang berlaku
Adapun perjanjian dalam Hukum perjanjian merupakan hukum yang terbentuk akubat
adanya suatu pihak yang mengikat dirinya kepada pihak lain.atau dapat juga di katakana
hukum prjanjian yang terbentuk akibat seseorang yang berjanji kepada orang lain untuk
melakukan sesuatu hal.
Teori perjanjian merupakan salah satu bentuk hukum yang berperan nyata dan penting bagi
kehidupan masyarakat adalah Hukum Perjanjian berasal dari Bahasa Belanda yaitu
overeenkomst , dan di dalam Bahasa inggris lebih di kenal dengan istilah Contract/
agreement.perjanjian di rumuskan ke dalam pasal 1313 KUH Perdata yang menentukan
bahwa suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan nama satu atau lebih mengikat
dirinya
1
b. Kecakapan untuk membuat suatu pejanjian
Orang yang membuat perjanjian harus cakap menurut hukum. Padda
asassnya.setiap orang adalah cakap.Dalam pasal 1330 KUHPerdata d sebutkan
orang-orang yang di anggap tidak cakap untuk membuat suatu perjanjian ,yaitu
orang-orang yang belum dewasa,mereka yang di taru di bawah
pengampuan,dan perempuan yang bersuami tetapi pada subjek yang
terakhir.yaitu tengtang Wanita yang bersuami.telah di hapuskan oleh surat
edaran Mahkama Agung No 3 tahun 1963, sehingga kedudukan Wanita yang
bersuami di angkat kederajat yang sama dengan pria dan cakap untuk
mengadakan perbuatan hukum.
C satu hal tertentu : mengenai sutu hal tertentu merupakan suatu pokok
perjanjian merupakn prestasi yang perlu di penuhi dalm suatu perjanjian dan
merupakan objek perjanjian.
2
e. Sebab yang halal
Sebab yang halal berhubungan dengan sifat perjanjian itu sendiri,di
mana perjanjian itu di buat berdasarkan tujun yangtidak bertentangan
dengan hukum yang berlaku.yakni perjajian yang di buat berdasarkan
sebab yang tidak benar atau di larang membuat perjanjian tersebut
menjadi sah.
Sebab yang tidak halal adalah sebab yang di larang oleh UUD,karna
berlawanan dengan norma keasusilaan,dan ketertiban umum sendiri di
tentukan berdassarkan nilai-nilai yang di anut oleh masyarakat di mana
perjanjian tersebut di buat.
E. perikatan bersyarat
Perikatan bersyarat adalah apabila di gantungkan pada suatu
peristiwa yang masih akan datang dan masih belum tentu akan datang
dan masih belum tentu akan terjadi dan perikatan itu lahir pada detik
terjadinya peristiwa itu.
Perlu di pahami bahwa ada perbedaan antara perikatan dan perjanjian
yang mana perikatan sifatnya
• Bisa tertulis atau lisan
• Konsepnya bersifat abstrak
• Adanya dua pihak yang man satu pihak menuntut hak (menerima
prestasi) dan satu pihak yang lain memenuhi kewajiban
(melaksanakan prestasi) sedang perjanjian
Yakni:
• Bentuknya harus tertulis
• Konsepnya beersifat kinkrit
• Adanya du pihak yang mengikatkan diri dalm perjanjian dan
kesepaktan sumber dari perikatan.
4
F Pelaksanaan suatu perjanjian
5
G Dasar Hukum perjanjian
Pasal 1320-1337
Hukum Indonesia mengaturnya dengan seksama melalui pasal
1320-1337 kitab UUD Hukum perdata perjanjian juga memiliki akibat
hukum yang siknifikan bagi para pihak oleh karena itu sebelum
dilakukan suatu perjaanjian baik untuk memahami terlebih dahulu
syarat sah sebuah perjanjian.
Akibat Hukum Jika syarat sah nya tidak terpenuhi. Maka akan di lakukan
sesuai dengan syarat sah perjanjian di atas .
Maka perjanjian tersebut di nyatakan sah secara hukum.akan tetapi, hal
lain yang peerlu di keetahui terdapat pembatalan atu batal jika tidak
memenuhi persyaratan berikut.
6
➢ Perjanjian Dapat Dibatalkan atau Voidabe
Jika setelah surat perjanjian di buat dan terjadi tidaknya
terpenuhi syarat pertama dan ke dua atau salah satunya dalam hal
ini sebagai syarat subjektif,maka salah satu pihak dapat meminta
pembatalan perjanjian melalui putusan pengadilan.
Namun jika belum mendapatkan keoutusan pembatalan dari
hakim pengadilan,maka perjajian tersebut masih di anggap sah
dan mengikat kedua belah pihak.
7
Maksudnya,perjanjian yang sudah di buat tidak dapat di ubah
secara sepihak tanpa persetujuan dari pihak lain.Hal iini sangat
wajar ,agar kepentingan pihak lain terlindungi sebab perjanjian itu
di buat atas kesepakatan kedua belah pihak,maka dimungkinkan
jika ada alas an yang cukup