Anda di halaman 1dari 2

UJIAN AKHIR SEMESTER

Nama : Viko Dwi Nugroho


Nim : 2003403031034
Mata Ujian : Perancangan Kontrak

JAWABAN:
1. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) sebagai dasar hukum yang mengatur
tentang kontrak di Indonesia tidak secara spesifik menentukan format baku dari suatu kontrak,
karena KUHPerdata menganut asas kebebasan berkontrak, sebagaimana diatur dalam Pasal
1338 KUHPerdata. Meski tidak memiliki standar yang baku, kontrak tetap harus memenuhi
syarat yang telah ditentukan, agar kontrak dapat berlaku secara sah dan mengikat para pihak.
Menurut KUHPerdata Pasal 1320, terdapat empat syarat sah pembuatan kontrak yaitu
kesepakatan para pihak dalam perjanjian, kecakapan para pihak dalam perjanjian, hal-hal
tertentu yang dijanjikan dalam kontrak, dan sebab yang halal.
2. Unsur-unsur akta ada 4 macam :
1). Surat tanda bukti merupakan tulisan yang menyatakan kebenaran sesuatu peristiwa atau
perbuatanhukum.
2). Isinya; pernyataan resmi artinya bahwa apa yang tertulis dalam akta itu merupakan
pernyataan resmiatau sah dari pejabat atau para pihak.
3). Dibuat menurut peraturan yang berlaku artinya bahwa akta yang dibuat di muka pejabat
atau dibuatoleg para pihak selalu berdaasarkan pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku, misalnyaakta perkawinan berdasarkan UU No 1 tahun 1974.
4). Disahkan oleh notaris atau pejabat yang berwenang (untuk akta otentik) a. HAKI
adalah kepanjangan dari Hak Kekayaan Inteltul yaitu hak yang timbul dari hasil olah
piker(intelektual) manusia yang mewujudkan sesuau dapat berupa karya, tulisan, produk
maupun suatu proses yang bermanfat bagi hehidupan manusia.

3. MoU digunakan sebagai pendahuluan sebelum perjanjian di antara kedua belah pihak dibuat.
Istilah dan penggunaan MoU di Indonesia diadaptasi dari sistem hukum common law yang
berfungsi sebagai dasar dari perjanjian yang akan dibuat di kemudian hari.

4. Perbedaan Akta otentik dan Akta di bawah tangan :


1). Jika format pada akta otentik telah diatur sesuai undang-undang sedangkan akta di bawah
tangan memiliki format yang tidak diatur secara tegas dalam undang-undang sehingga tidak ada
format yang baku. Jadi, para pihak bebas untuk menentukan format perjanjian yang dibuat.
2). Akta otentik dibuat oleh atau di hadapan pejabat umum yang memiliki wewenang dan Akta
di bawah tangan tidak memerlukan pejabat berwenang di bidangnya.

5. Fungsi meterai adalah sebagai pajak atas dokumen yang digunakan masyarakat dalam lalu lintas
hukum untuk membuktikan suatu keadaan, kenyataan dan perbuatan yang bersifat perdata.
6. Agar tidak mengalami kesalahpahaman subyek hukum dalam kontrak.
7. Prestasi adalah apa yang menjadi hak kreditur dan kewajiban debitur. Wujud Prestasi adalah
timbulnya hak dan kewajiban.
8. Tujuan MoU atau Nota Kesepahaman dibuat adalah untuk mengadakan hubungan hukum
sebagai suatu surat yang dibuat oleh salah satu pihak yang isinya memuat kehendak. Surat
tersebut ditujukan kepada pihak lain yang terlibat dalam kesepakatan.
9. Penyelesaian sengketa di bidang kontrak dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu (1) melalui
pengadilan, dan (2) di luar pengadilan. Penyelesaian sengketa melalui pengadilan adalah suatu
pola penyelesaian sengketa yang terjadi antara para pihak yang diselesaikan oleh pengadilan.
Putusannya bersifat mengikat. Putusannya bersifat mengikat. Sedangkan penyelesaian di luar
pengadilan dengan cara konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi atau penilaian ahli. Putusan
yang dihasilkan tidak mengikat para pihak. Artinya dengan adanya putusan itu para pihak dapat
menyetujui atau menolak isi putusan tersebut.
10. Faktor-faktor yang harus diperhatikan oleh para pihak yang akanmembuat kontrak adalah (1)
kewenagan hukum para pihak, (2) perpajakan, (3) alas hakyang sah, (4) masalah keagrarian, (5)
pilihan hukum, (6) penyelesaian sengketa, (7)pengakhiran kontrak, dan (8) bentuk perjanjian
standar.

Anda mungkin juga menyukai