• terkait subjek perjanjian yaitu suatu kesepakatan para pihak yakni sudah terdapat pihak-pihak
yang sudah bersepakat dan bersifat final.
• kecakapan dalam bertindak untuk melakukan suatu perbuatan hukum, dalam hal ini contohnya
umur telah dewasa, tidak dibawah pengampuan dan memenuhi unsur bertindak untuk badan
hukum.
3. suatu pokok persoalan tertentu ;
• Ada hal yang diperjanjikan artinya mengenai suatu objek yang
diperjanjikan dalam suatu kontrak.
Note :
syarat-syarat sahnya perjanjian tersebut memiliki konsekuensi hukum yang berbeda
apabila tidak terpenuhi salah satunya yakni batal demi hukum dan dapat dibatalkan.
SISTEMATIS KONTRAK
Dalam menyusun kontrak sebaiknya dilakukan dengan sistematis, mudah dipahami
dan detail. Hal ini agar meminimalisirkan adanya kekeliruan serta miss dalam
penyusunan kontrak.
JUDUL KONTRAK
a. Objek n. Kerahasiaan
b. Harga o. Pernyataan
c. Ketentuan, Metode dan Kewajiban Pembayaran p. Penyelesaian sengketa
d. Waktu & Penyerahan q. Hukum yang Berlaku
e. Hak Para Pihak r. Yurisdiksi
f. Kewajiban Para Pihak
g. Tanggung jawab & Ganti rugi
h. Perpajakan
i. Keadaan memaksa/kahar/force majeur
j. Jangka waktu berlakunya perjanjian
k. Wanprestasi & Akibat dari wanprestasi
l. Pengalihan
m. Pengujian inspeksi dan Sertifikasi
LAMPIRAN
2.Dengan musnahnya barang atau diselesaikannya perbuatan yang menjadi pokok persekutuan
4.Jika salah seorang sekutu meninggal atau ditaruh dibawah pengampunan atau dinyatakan pailit.
Perjanjian Pemberian Kuasa
Dasar Hukum : Pasal 1792 – 1819 BW
• Subyek perjanjian ini terdiri dari pemberi kuasa dan penerima kuasa.
• Unsur esensial dalam perjanjian kuasa adalah kewenangan menyelenggarakan suatu urusan.
• Kewenangan yang diberikan terbatas pada yang diperjanjikan saja.
• Merupakan perjanjian timbal balik.
• cara berakhirnya pemberian kuasa, yaitu :
• Dengan ditariknya kembali kuasanya si jurukuasa
• Dengan pemberitahuan penghentian kuasanya oleh sijurukuasa
• Dengan meninggalnya, pengampunannya atau pailitnya si pemberi kuasa maupun si penerima
kuasa
• Dengan perkawinan si perempuan yang memberikan atau menerima kuasa.
JENIS-JENIS AKTA
FUNGSI AKTA
• SEBAGAI ALAT BUKTI PERBUATAN HUKUM
• SEBAGAI ALAT ADMINISTRASI
Akta dibagi menjadi dua berdasarkan kekuatan
pembuktiannya :
1. Akta Otentik (Ps. 1868 BW/KUH Perdata) :
• Suatu akta otentik ialah suatu akta yang dibuat dalam bentuk yang ditentukan oleh undang-undang, dibuat oleh
atau di hadapan pegawai-pegawai umum yang berkuasa untuk itu di tempat di mana akta dibuatnya.
• Contoh : Akta Notaris & Akta PPAT
Akta hibah
Kepala Akta
• Judul
• Nomor
• Waktu
• kedudukan Notaris
Bagian-bagian dari Akta
Badan Akta
Akhir Akta
• tempat
• Saksi
• Penutup
• tanda tangan
Contoh akta
SEKIAN & TERIMA KASIH