Umum
DRAFT
TEORI
LEGAL DRAFTING
LEGAL
DRAFTING
CONTRACT
DRAFTING
KONSEP
RANCANGAN
RANCANGAN
PERATURAN HUKUM
RANCANGAN
KONTRAK BISNIS
Perjanjian Secara
Umum
Pasal 1313
KUHPerdata
Pengertian
Asas-asas
Perjanjian
Unsur-unsur
Syarat Sahnya
1.
2.
3.
4.
5.
Iktikad Baik
Personalitas
Kebebasan Berkontrak
Konsensualitas
Pacta Sunt Servanda
1. Naturalia
2. Ascidentalia
3. Essensialia
1.
2.
3.
4.
Kesepakatan
Kecakapan
Suatu hal tertentu
Sebab yang halal
CONTRACT
DRAFTING
BERNAMA
TIDAK BERNAMA
JENIS
PERJANJIAN
CUMA-CUMA
ATAS BEBAN
TIMBAL
BALIK
1.
2.
3.
4.
Jual beli
Hibah
Gadai
Sewa menyewa
1. HIBAH
2. JUAL BELI
1. JUAL BELI
2. SEWA MENYEWA
CONTRACT
DRAFTING
DIBAWAH
TANGAN
PASAL 1874
KUH PERDATA
BENTUK AKTA
OTENTIK
PASAL 1868
KUH PERDATA
CONTRACT
DRAFTING
FORMIL
KEKUATAN
PEMBUKTIAN
MATERIIL
EXTERNAL
Benar apa
yg diterangkan
Sungguh-sungguh
Terjadi antara para
pihak
CONTRACT
DRAFTING
PSL 330
KUH PDT
KEDEWASAAN
UU NO 1/1974
PERKAWINAN
Pasal 7 (1)
UU 30/2004
JABATAN NOTARIS
Pasal 39 (1)
21 TAHUNATAU
TELAH MENIKAH
1. LAKI-LAKI : 19 TH
2. PEREMPUAN :16 TH
18 TH ATAU
TELAH MENIKAH
CONTRACT
DRAFTING
PERWALIAN
PASAL 345
KUH PERDATA
KECAKAPAN
PENGAMPUAN
PASAL 433
KUH PERDATA
CONTRACT DRAFTING
KEPALA AKTA
BAGAN
AKTA
BADAN
AKTA
AKHIR ATAU
PENUTUP AKTA
1.
2.
3.
JUDUL
NOMOR AKTA
WKT PEMBUATAN
AKTA
1. Komparisi
2. Isi akta
CONTRACT
DRAFTING
BEA METERAI
Pengaturan
1. UU 13/1985
2. PP 24 Th 2000
Pengertian
1. Pasal 8
2. Pasal 12
Kegunaan
1. Dokumen
2. Akta Not/PPAT
3. Kuitansi
Perjanjian Kredit
Subyek Hukum
Sifat
Perjanjian
Kredit
Fungsi
Susunan
1. Perorangan
2. Badan Usaha
1. Perjanjian Pokok
2. Alat bukti
3. Alat Monitoring
1. Judul
2. Komparisi
3. Substansi
CONTRACT DRAFTING
JAMINAN
Pengertian
1. Definisi
2. Unsur-unsur
Sumber Hukum
1. Pasal 1131
2. Pasal 1132
JENIS
1. Umum
2. Khusus
HAK
TANGGUNGAN
Dasar
Hukum
ASAS
UU 4 TH
1996
PEMBERI
HT
PENERIMA
HT
Pengertian
JANJIJANJI
1.
1.
1.
1.
KONTRACT DRAFTING
CONTRACT
DRAFTING
DRAFTING
Drafting merupakan suatu rencana. Dapat
pula dikatakan sebagai suatu rancangan
untuk menyusun sesuatu kaidah atau
aturan-aturan tertentu yang hendak
disepakati dan dilaksanakan oleh para
pihak.
LEGAL DRAFTING
Legal Drafting secara harfiah dapat diterjemahkan secara
bebas, adalah penyusunan/perancangan Peraturan
Perundang-undangan. Dari pendekatan hukum, Legal drafting
adalah kegiatan praktek hukum yang menghasilkan peraturan,
sebagai contoh ; Pemerintah membuat Peraturan Perundangundangan; Hakim membuat keputusan Pengadilan yang
mengikat publik; Swasta membuat ketentuan atau peraturan
privat seperti; perjanjian/kontrak, kerjasama dan lainnya yang
mengikat pihak-pihak yang melakukan perjanjian atau kontrak.
Legal Drafting merupakan konsep dasar tentang penyusunan
peraturan perundang-undangan yang berisi tentang naskah
akademik hasil kajian ilmiah beserta naskah awal peraturan
perundang-undangan yang diusulkan. Sedangkan
pembentukan peraturan perundang-undangan adalah proses
pembuatan peraturan perundang-undangan yang pada
dasarnya dimulai dari perencanaan, persiapan, teknik
penyusunan, perumusan, pembahasan, pengesahan,
pengundangan, dan penyebarluasan.
Dapat disimpulkan kegiatan legal drafting disini adalah dalam
rangka pembentukan peraturan-perundangan.
CONTRACT DRAFTING
Contract Drafting mempunyai arti yang lebih sempit
dibandingkan dengan legal Drafting, yaitu merupakan
draft atau susunan rancangan peraturan yang dibuat
atau dipersiapkan oleh para pihak yang hendak
menuangkan kesepakatan lisan dalam bentuk tulisan,
mengenai sesuatu hal dalam lapangan hukum harta
kekayaan atau dalam bidang kontrak yang mempunyai
nilai ekonomis atau yang mempunyai unsur bisnis.
Contract Drafting lebih mengerucut dari pada Legal
Drafting, karena Contract Drafting hanyalah salah satu
bagian atau pembahasan dari Legal Drafting.
KONTRAK
Kontrak=Perjanjian=Transaksi
Pengertian : suatu kesepakatan yang
diperjanjikan antara 2 pihak atau lebih
yang dapat menimbulkan, memodifikasi atau
menghilangkan hubungan hukum.
Ps 1313 KUH Perdata : suatu perbuatan
dimana 1 orang atau lebih mengikatkan
dirinya terhadap 1 orang lain atau lebih.
Asas-asas : hukum mengatur,kebebasan
berkontrak, pacta sunt servanda (janji itu
mengikat), konsensual(sah mengikat penuh),
obligatoir (terikat hak & kwj).
Syarat sah nya : Subyektif (kesepakatan,
kewenangan), Obyektif (hal tertentu, sebab
yg halal)
UNSUR-UNSUR PERJANJIAN
ESSENTIALIA : bagian-bagian daripada
persetujuan yang tanpa itu persetujuan tidak
mungkin ada. Mis: harga (dlm Jual Beli)
NATURALIA : bagian2 yg oleh Undang2
ditentukan sbg peraturan2 yg bersifat mengatur.
ASCIDENTALIA : bagian2 yg oleh para pihak
ditambahkan dlm persetujuan, dimana undang2
tidak mengaturnya.
BENTUK-BENTUK KONTRAK
Perjanjian dibawah tangan : ditandatangani
para pihak saja (beserta saksi atau tidak)
Perjanjian dengan saksi Notaris untuk
melegalisasi tanda tangan para pihak
Perjanjian/Akta Notariil/Autentik : perjanjian
dibuat dan ditandatangani dihadapan
Notaris. (dengan 2 orang saksi)
Bentuk Akta/Surat
Akta umum ( akta otentik ) : dibuat oleh
pejabat yang berwenang
( Notaris/PPAT/Pejabat lain)
Akta dibawah tangan
Surat Biasa
Unsur-unsur : ditandatangani, memuat
suatu peristiwa, sebagai alat bukti.
AKTA AUTENTIK
FUNGSI KONTRAK
Fungsi yuridis : memberikan kepastian
hukum bagi para pihak
Fungsi ekonomis : menggerakkan (hak milik)
sumber daya dari nilai minimal ke nilai yang
lebih tinggi yang lebih memberikan/dapat
diambil manfaat nya secara ekonomi (lebih
bersifat komersiil)
Sebagai alat bukti
Sebagai alat pemantau para pihak
TAHAPAN PEMBUATAN
KONTRAK
PRA KONTRAK
PENYUSUNAN KONTRAK
PASCA PENANDATANGANAN KONTRAK
PRA KONTRAK
NEGOSIASI
PEMBUATAN NOTA KESEPAKATAN atau
MEMORANDUM of UNDERSTANDING
(MoU)
PENYUSUNAN KONTRAK
PENULISAN DRAF AWAL KONTRAK
PERBAIKAN DRAF KONTRAK
PENULISAN DRAF KONTRAK AKHIR
PENANDATANGANAN KONTRAK
PASCA PENANDATANGAN
KONTRAK
PELAKSANAAN KONTRAK
PENAFSIRAN KONTRAK
PENYELESAIAN SENGKETA
JENIS PERJANJIAN
PERJANJIAN BERNAMA :Jual beli, sewa
menyewa, hibah, pemberian kuasa, gadai,
dll
PERJANJIAN TIDAK BERNAMA : sewa
beli, pembiayaan modal ventura
PERJANJIAN YANG LAHIR DARI UU :
Hak Tanggungan, Jaminan Fidusia
KEDEWASAAN
Pasal 330 KUH Perdata :
Belum dewasa adalah mereka
yang belum mencapai umur
genap 21 tahun dan tidak
terlebih dahulu telah kawin.
KEDEWASAAN
Pasal 7 (1) UUP
- perkawinan hanya diijinkan jika pihak
pria sudah mencapai umur 19 tahun
dan pihak wanita sudah mencapai
umur 16 tahun
- dalam hal penyimpangan terhadap
ayat 1 tersebut dapat meminta
dispensasi kepada Pengadilan
KEDEWASAAN
Pasal 39 (1) UUJN :
penghadap paling sedikit
berumur 18 tahun atau telah
menikah dan cakap melakukan
perbuatan hukum
PASAL 1875
Suatu tulisan dibawah tangan yang diakui
oleh orang terhadap siapa tulisan itu
hendak dipakai, atau yang dengan cara
menurut undang-undang dianggap
sebagai diakui,memberikan terhadap
orang-orang yang menandatanganinya
serta para ahli warisnya dan orangorangyang mendapat hak dari mereka,
bukti yang sempurna seperti suatu akta
otentik
Pasal 1876
Barang siapa yang terhdapnya dimajukan
suatu tulisan dibawah tangan , diwajibkan
secara tegas mengakui atau memungkiri
tandatangannya,tetapi bagi ahli warinya
atau orang yang mendapat hak dari
padanya adalah cukup jika mereka
menerangkan tidak mengakui tulisan atau
tanda tangan itu sebagai tulisan atau
tanda tangan orang yang mereka wakili
PS 8 UU 13/1985 :
NAZEGELING (PEMETERAIAN
KEMUDIAN)
DOKUMEN SBGMN DIMAKSUD PS 2 YG
BEA METERAINYA TIDAK ATAU KURANG
DILUNASI SBGMN MESTINYA DIKENAKAN
DENDA ADM SEBESAR 200 % DARI BEA
METERAI YG TKD ATAU KURANG DIBYR
PEMEGANG DOKUMEN ATAS DOKUMEN
SBGMN DIMAKSUD HARUS MELUNASI BM
YG TERUTANG BERIKUT DENDANYA DG
CR PEMETERAIAN KEMUDIAN.
PS 12 UU 13/1985 :
DALUWARSA BEA METERAI
KEWAJIBAN PEMENUHAN BEA
METERAI DAN DENDA
ADMINISTRASI YANG TERUTANG
MENURUT UU INI DALUWARSA
SETELAH LAMPAU WAKTU 5 TH,
TERHITUNG SEJAK TANGGAL
DOKUMEN DIBUAT
BADAN AKTA
penyebutan identitas) : nama lengkap, tempat
tgl lahir, kewarganegaraan, pekerjaan,
jabatan,kedudukan, tempat Keterangan para
penghadap/Komparisi ( tinggal;
Keterangan kedudukan penghadap (sebagai
kuasa atau untuk diri sendiri)
Isi akta :kehendak dan keinginan para pihak
Identitas saksi pengenal (bila ada saksi
pengenal)
AKHIR/PENUTUP AKTA
URAIAN PEMBACAAN AKTA
URAIAN PENANDATANGANAN DAN
TEMPAT PENANDATANGANAN
URAIAN SAKSI-SAKSI (IDENTITAS
SAKSI)
URAIAN ADA TIDAKNYA PERUBAHAN
:TAMBAHAN,CORETAN ATAU
PENGGANTIAN
KOMPARISI
Seseorang bertindak untuk dan atas nama dirinya
sendiri :
Nama
:
Tmp/tgl lhr
:
Kewarganegaraan :
No. KTP
:
Agama
:
Pekerjaan
:
Alamat
:
Nama
:
Tmp/tgl lahir
:
Nomor KTP
:
Kewarganegaraan
Pekerjaan :
Alamat
:
Seseorang bertindak
berdasarkan kuasa
Nama :
Tmp/tgl lahir
:
Nomor KTP
:
Kewarganegaraan
:
Pekerjaan :
Alamat
:
Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak berdasarkan
Surat Kuasa dibawah tangan tertanggal XX bulan XX tahun
XXXX, nomor : XX, bermeterai cukup, untuk dan atas nama
Tuan/Nyonya/Nona XXXX.Swasta, Warga Negara Indonesia,
lahir di..,bertempat tinggal di., pemegang Kartu Tanda
Penduduk nomor :.Asli kuasa dilampirkan pada
akta/perjanjian ini.
Nama :
Tmp/tgl lahir
:
Nomor KTP
:
Kewarganegaraan
:
Pekerjaan :
Alamat
:
Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak dalam
kedudukannya selaku Direktur perseroan komanditer CV
Merah Putih, berkedudukan di Surakarta, yang anggaran
dasarnya dibuat dihadapan Noor Saptanti, Sarjana Hukum,
Notaris di Wonogiri, tanggal xx-xx-xxxx, nomor:xx, demikian
untuk dan atas nama serta sah mewakili perseroan
komanditer CV Merah Putih, berkedudukan di Surakarta.
KEKUATAN PEMBUKTIAN
EXTERN : akta autentik (dari wujudnya
sudah kelihatan bahwa akta itu dibuat oleh
Pejabat Umum)
FORMIL : yang diakui para pihak
MATERIIL : apa yg tersebut dlm dokumen
benar-benar terjadi
PASAL : 1874, 1875, 1876, 1877
SAKSI-SAKSI
Kewenangan : terbatas pada
penandatanganan kontrak : waktu,
tempat, para pihak yg bertanda tangan
(tidak mengetahui sebelum dan
sesudah penandatanganan kontrak)
Cakap melakukan perbuatan hukum
bukan anggota kelg dan semenda dlm
garis lurus dari salah satu phk, bkn
suami/istri para pihak (Ps 1910 KUH
Pdt)
2 orang saksi (Ps 1905 KUH Pdt)
PEMBERIAN KUASA
( Ps 1792 1819 KUH Perdata )
-Suatu perjanjian dengan mana
seseorang memberikan kekuasaan
kepada seorang lain,yang menerimanya,
untuk atas namanya menyelenggarakan
suatu urusan ( 1792 KUH Perdata )
Unsur unsur
Pemberian Kuasa
Subyek :Pemberi kuasa
Penerima kuasa
Obyek:Perbuatan hukum dalam
hukum harta kekayaan
Macam-macam Pemberian
Kuasa
Kuasa khusus : hanya
menyangkut satu/ beberapa
hal/kepentingan
Kuasa Umum : menyangkut semua
hal/kepentingan pemberi
kuasa, tapi hanya meliputi
perbuatan pengurusan saja.
HUKUM PERBANKAN
Unsur-unsur
1.Serangkaian ketentuan hukum positif
2.Hukum positif bersumber dari ketentuan
yang tertulis dan tidak tertulis
3.Mengatur ketatalaksanaan kelembagaan
Bank
4.Mengatur aspek-aspek kegiatan usaha
PINJAM MEMINJAM
(Psl 1754 KUH Perdata)
Perjanjian dengan mana pihak yang satu
memberikan kepada pihak yang lain suatu
jumlah tertentu barang-barang yang
menghabis karena pemakaian dengan
syarat bahwa pihak yang belakangan ini
akan mengembalikan sejumlah yang
sama dari macam barang dan keadaan
yang sama pula
PERJANJIAN KREDIT
Perorangan
Badan usaha :- badan hukum
- bukan badan hukum
Fungsi Perjanjian Kredit :
- Sebagai perjanjian pokok
- Sebagai alat bukti mengenai batasan-batasan hak
dan kewajiban Kreditor dan Debitor
- Sebagai alat untuk melakukan monitoring kredit
KREDIT
(Ps 1 angka 11 UU 10/1998)
Penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam
meminjam antara bank dengan pihak lain
yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi hutangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pemberian bunga
AGUNAN
Pasal 1 (23) UU Perbankan :
Jaminan tambahan yang
diserahkan nasabah debitur
kepada bank dalam rangka
pemberian fasilitas kredit atau
pembiayaan berdasarkan Prinsip
Syariah
HUKUM PERBANKAN
Hukum Tak
Tertulis
Dasar
Hukum
1. UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan sebagaimana telah diubah
dengan UU Nomor 10 Tahun 1998
2. Peraturan Bank Indonesia Nomor
2/27/PBI/2000 tanggal 15 Desember
2000 tentang Bank Umum
Back
Perjanjian secara
Umum
Unsur-Unsur Perjanjian
ESSENTIALIA : bagian-bagian daripada persetujuan yang tanpa itu
persetujuan tidak mungkin ada. Mis: harga (dlm Jual Beli)
NATURALIA : bagian2 yg oleh Undang2 ditentukan sbg peraturan2 yg
bersifat mengatur.
ASCIDENTALIA : bagian2 yg oleh para pihak ditambahkan dlm
persetujuan, dimana undang2 tidak mengaturnya
Perjanjian secara
Umum
Syarat-syarat Sahnya Perjanjian (Pasal 1320 KUHPerdata)
Sepakat mereka yang mengikatkan diri
Kecakapan untuk membuat suatu perikatan
Suatu hal tertentu
Suatu sebab yang halal
Syarat obyektif ( hal tertentu dan kausa : Ps 1320 KUHPdt )
Syarat subyektif ( kesepakatan dan kewenangan : Ps 1320
KUHPdt )
Syarat umum diluar Ps 1320 KUHPdt : iktikad baik,sesuai
kebiasaan,asas kepatutan, sesuai kepentingan umum
Syarat khusus : tertulis, notariil/pejabat lain
PASAL 1874
Sebagai tulisan dibawah tangan dianggap
akta-akta yang ditandatangani dibawah
tangan,surat-surat,register-register, suratsurat urusan rumah tangga dan lain-lain
surat yang dibuat tanpa perantaraan
seorang pegawai umum.
Mempunyai kekuatan pembuktiaan formil
Satu-satunya ketentuan yang diharuskan
dari suatu akta dibawah tangan adalah
bahwa akta itu harus ditandatangani.
PEMBERIAN KUASA
( Ps 1792 1819 KUH Perdata )
-Suatu perjanjian dengan mana
seseorang memberikan kekuasaan
kepada seorang lain,yang menerimanya,
untuk atas namanya menyelenggarakan
suatu urusan ( 1792 KUH Perdata )
Unsur unsur
Pemberian Kuasa
Subyek :Pemberi kuasa
Penerima kuasa
Obyek:Perbuatan hukum dalam
hukum harta kekayaan
Macam-macam Pemberian
Kuasa
Perjanjian secara
Umum
PASAL 1313 KUH Perdata
HUKUM PERBANKAN
Definisi :
serangkaian ketentuan hukum positif
yang mengatur segala sesuatu yang
menyangkut tentang bank,
mencakup kelembagaan, kegiatan
usaha, serta cara dan proses dalam
melaksanakan kegiatan usahanya.
Perjanjian secara
Umum
Asas-Asas Perjanjian
1. Iktikad baik, yaitu para pihak yg membuat kesepakatan
mempunyai kehendak yang baik (Pasal 1338 ayat (3)
KUHPerdata)
2. Personalitas, yaitu para pihak yang membuat kesepakatan
pada dasarnya harus mempunyai kepribadian/karakter yang baik
(Pasal 1315 dan 1340 KUHPerdata)
3. Kebebasan berkontrak, yaitu para pihak diberi kebebasan untuk
menuangkan isi perjanjian sesuai dengan kehendaknya yang tidak
melanggar ketentuan perundang-undangan, ketentuan umum,
kebiasaan dan ketertiban (Pasal 1338 KUHPerdata)
4. Konsensualisme, yaitu para pihak harus terlebih dahulu sepakat
mengenai hal-hal yang akan mereka perjanjikan (Pasal 1320
KUHPerdata)
5. Pacta Sunt Servanda, yaitu perjanjian yang dibuat oleh para
pihak mengikat dan berlaku sebagai undang-undang bagi mereka
(Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata)
KEWAJIBAN PENJUAL
Menyerahkan obyek jual beli (hak
miliknyanya) dalam keadaan baik
Menjamin kepada pembeli bahwa barang2
tersebut benar-benar miliknya
Menjamin kepada pembeli bahwa barang2
tersebut tidak tersangkut dalam suatu
sengketa
Menjamin kepada pembeli bahwa barang2
tsb bebas dari beban2
KEWAJIBAN PEMBELI
Menyerahkan uang pembayaran harga
jual beli sesuai kesepakatan (1513 KUH
Pdt)
Pembayaran dilakukan ditempat dan pada
waktu dimana penyerahan harus
dilakukan (1514 KUH Pdt)
SEWA MENYEWA
(Ps 1548 KUHPerdata)
KEWAJIBAN YANG
MENYEWAKAN
Menyerahkan barang yang disewakan
Menyerahkan barang2 yang menjadi kesatuan
dengan barang pokoknya
Menjamin bahwa barang yang disewakan
adalah hak miliknya atau dalam
penguasaannya
Menjamin bahwa barang yang disewakan
tidak dalam sengketa
Menanggung cacat barang yang disewakan
Syarat-syarat Hibah
( Ps 1667 Ps 1675 KUH Pdt)
Mengenai benda yg sdh ada
Pemberi hbh tdk berwenang lg thd brg yg
tlh dihibahkan
Pemberi hbh diperbolehkan menikmati
hasil-hasil benda yg tlh dihibahkan
Pemberi dan penerima hibah cakap
melakukan perbuatan hukum
UNSUR-UNSUR PERJANJIAN
ESSENTIALIA : bagian-bagian daripada
persetujuan yang tanpa itu persetujuan tidak
mungkin ada. Mis: harga (dlm Jual Beli)
NATURALIA : bagian2 yg oleh Undang2
ditentukan sbg peraturan2 yg bersifat mengatur.
ASCIDENTALIA : bagian2 yg oleh para pihak
ditambahkan dlm persetujuan, dimana undang2
tidak mengaturnya.
PRA KONTRAK
NEGOSIASI
PEMBUATAN NOTA KESEPAKATAN atau
MEMORANDUM of UNDERSTANDING
(MoU)
PS 8 UU 13/1985 :
NAZEGELING (PEMETERAIAN
KEMUDIAN)
DOKUMEN SBGMN DIMAKSUD PS 2 YG
BEA METERAINYA TIDAK ATAU KURANG
DILUNASI SBGMN MESTINYA DIKENAKAN
DENDA ADM SEBESAR 200 % DARI BEA
METERAI YG TKD ATAU KURANG DIBYR
PEMEGANG DOKUMEN ATAS DOKUMEN
SBGMN DIMAKSUD HARUS MELUNASI BM
YG TERUTANG BERIKUT DENDANYA DG
CR PEMETERAIAN KEMUDIAN.
Pengertian
Bank adalah Badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
HUKUM PERBANKAN
Hukum Tertulis adalah ketentuan yang dibentuk badan pembentuk
hukum dan perundang-undangan yang berwenang, baik berupa
peraturan original maupun turunan, antara lain :
1. UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana diubah dengan UU NO. 10
Tahun 1998
2. UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia
3. UU No. 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar
4. KUHPerdata, tertutama Buku II dan Buku III mengenai Hukum Jaminan dan
Perjanjian
5. KUHD terutama Buku I mengenai Surat-surat Berharga
6. UU No. 4 Tahun 1998 tentang Kepailitan
7. UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
8. UU No. 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing World Trade
Organization
9. UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
10. UU No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil
11. UU No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan atas Tanah Beserta Benda-benda
yang berkaitan dengan Tanah
12. UU No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fiducia
13. UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas