Anda di halaman 1dari 31

PERANCANGAN

KONTRAK

Noverizky Tri Putra Pasaribu S.H. LL.M.


(adv)
Founding Partner of AM Oktarina Counsellors at
Law

01
Aspek
Perancangan
Kontrak
Beberapa poin penting:

• Bentuk dan Syarat Sahnya


Perjanjian;

• Struktur Dasar Suatu Perjanjian;

• Analisis Perjanjian.

02
SYARAT SAHNYA PERJANJIAN

Syarat subyektif (jika tidak terpenuhi dapat


dibatalkan)
(voidable)
• Sepakat (Pasal 1321-1328 KUHPer)
• Cakap (Pasal 1329-1331 KUHPer)

Syarat obyektif (jika tidak terpenuhi dapat


batal demi hukum) (null and void)
• Hal tertentu (Pasal 1332-1334 KUHPer)
• Sebab yang halal (Pasal 1335-1337
KUHPer)

03
Struktur Dasar
Perjanjian / Kontrak
Kepala Perjanjian/Kontrak (Bagian Pembuka) : Terdiri
dari Judul dari suatu perjanjian atau kontrak.

Komparasi/Preamble : Terdiri dari hari, tanggal, tahun


pembuatan perjanjian/kontrak dan data para pihak yang
melakukan perjanjian/kontrak

Latar belakang/Recital : Terdiri dari latar belakang di


adakannya suatu perjanjian/kontrak antara para pihak
dan kedudukan para pihak

Kalimat Penghubung : Terdiri dari kalimat berupa


pernyataan kesepakatan para pihak sebelum memuat
pasal - pasal tentang isi atau muatan perjanjian
Substansi

04
Struktur Dasar Perjanjian / Kontrak
(Lanjutan)
Perjanjian/Kontrak (Definisi) : Terdiri dari
definisi, obyek perjanjian/kontrak, jangka waktu
perjanjian/kontrak, cara pembayaran, hak dan
kewajiban para pihak.

Klausul Penunjang : Terdiri dari force


majeur/keadaan kahar, addendum, pilihan
penyelesaian sengketa, notice/pemberitahuan,
pengakhiran perjanjian/kontrak, dan bahasa yang
digunakan.

Penutup/Testimonium: Terdiri dari memuat


pernyataan tegas kekuatan hukum dalam
perjanjian/kontrak yang dibuat para pihak yang
berlaku sama dan tanda tangan para pihak

Lampiran : Terdiri dari lampiran yang memuat hal


- hal detail atau penjelasan lebih lanjut dari
05 klausul -klausul dalam kontrak.
Pada  umumnya  poin-poin  dalam  suatu 
perjanjian  (namun tidak terbatas) antara lain
meliputi:
• Para pihak; • Tanggung jawab;  • Penutup;
• Pendahuluan; • Ganti rugi; Dan lain-lain.
• Definisi; • Perpajakan;
• Pernyataan & jaminan; • Keadaan memaksa;
• Isi kontrak; • Jangka  waktu 
• Harga; berlakunya perjanjian;
• Ketentuan pembayaran; • Wanprestasi;
• Metode pembayaran; • Akibat dari wanprestasi;
• Kewajiban • Pengalihan;
pembayaran; • Pengujian inspeksi dan
• Waktu; Sertifikasi;
• Penyerahan; • Kerahasiaan;
• Hak/title; • Pengesampingan;
• Lampiran;

06
Analisis Kontrak
Perjanjian/Kontrak VS Memorandum of Understanding (MoU) :

Perjanjian/ Kontrak : Memmorandum of Understanding


(MoU) :

• Memiliki kekuatan penegakan • Bisa dipatuhi dan tidak


atau dipatuhi (Enforced)
(Karena dalam hal ini MoU tidak
termasuk dalam konteks Perjanjian
sebagaimana di atur dalam
KUHPerdata)

07
BENTUK PERJANJIAN Bentuk Perjanjian Tertulis

• Bentuk perjanjian dapat • Perjanjian dibawah tangan


dibedakan menjadi dua yang ditandatangani oleh
macam, yaitu: tertulis dan para pihak yang
lisan. bersangkutan saja.

• Perjanjian tertulis adalah • Perjanjian dengan saksi


suatu perjanjian yang notaris untuk melegalisir
dibuat oleh para pihak tanda tangan para pihak.
dalam bentuk tulisan. • Perjanjian ynag dibuat di
hadapan dan oleh notaris
• perjanjian lisan adalah dalam bentuk akta notariel.
suatu perjanjian yang Akta notariel adalah akta
dibuat oleh para pihak yang dibuat di hdapan dan di
dalam wujud lisan (cukup muka pejabat yang
kesepakatan para pihak). berwenang untuk itu.

08
Sebagaimana Kontrak atau Ikatan yang melahirkan perjanjian
perjanjian, menurut Subekti Kontrak secara lisan harus dapat
atau perjanjian merupakan ikatan dibuktikan melalui :
hukum yang lahir dari suatu
perikatan. • Email
• Whatsapp
Ikatan tersebut yang melahirkan • Surat Pernyataan
perjanjian secara lisan dan tertulis • Surat Keterangan
• Surat Pertanyaan Sanggup
• Surat Penagihan

09
Langkah pertama dalam mengendtifikasi suatu perjanjian/ kontrak adalah
memahami transaksi dalam kontrak/perjanjian tersebut mengenai apa,
kemudian di dukung dengan sering membaca perjanjian-perjanjian agar
kemampuan untuk mendrafting kontrak dapat dikuasai.

Sebagai contoh:
• Sewa; • Pengambilalihan;
• Sewa-beli; • Jasa;
• Jual-beli; • Jasa barang tertentu;
• Fidusia; • Jasa pengunaan;
• Hak tanggungan; • Jasa konsultasi;
• Hedging; • Jasa investigasi;
• Tukar guling; • Jasa shipping;
• Investasi; • Pengadaan;
• Pembiayaan; • Leasing;
• Hutang-piutang; Dan lain-lain.

10
Objek perjanjian harus diketahui
agar diketahui hukum apa yang
berlaku
Contoh:
Expor batik dan expor batubara jelas tidak menggunakan
peraturan yang sama

Mobil/motor = fidusia
Tanah/rumah = hak tanggungan

(hanya karena transaksinya sama, bukan berarti memiliki


hukum yang sama)

11
Penekanan untuk memahami siapa
para pihak di dalam perjanjian

Dalam mengidentifikasi para pihak perlu diperhatikan


beberapa poin berikut:

A. Sejauh mana hak & kewajiban para pihak

B. Pernyataan & jaminan dalam perjanjian

C. Hukum yang berlaku terhadap kedua belah pihak

12
A. Sejauh mana hak & kewajiban
para pihak

Dikarenakan sifat para pihak yang sangat


bervariatif maka hak & kewajiban yang timbul
tidak bisa serta merta diterapkan karena, berbeda-
beda kewajiban hukumnya. sehingga, memerlukan
identifikasi terhadap legitimasi hukum mana yang
berlaku.

13
B. Pernyataan & jaminan dalam
perjanjian

• Pasal/klausula yang diciptakan sebagai bentuk


untuk menghindari kesalahan informasi

• Para pihak menjamin kebenaran/keabsahan


informasi dengan membuat pernytaan dalam
perjanjian

14
C. Hukum yang berlaku terhadap
kedua belah pihak
Para pihak harus diidentifikasi terlebih dahulu untuk menentukan
hukum mana yang berlaku

karena di dalam perjanjian tersebut perlu mengetahui badan hukum


mana yang akan dipilih, mengingat dampak dari choice of law
berdampak juga pada choice of forum (badan penyelesaiannya)

sebagai contoh dalam hal ini kedudukan Arbitrase adalah sebagai


badan penyelesaian yang disebut sebagai ADR ( alternatif dispute
resolution) 

15
Lokasi Perjanjian

Lokasi transaksi perjanjian adalah salah satu hal


terpenting karena lokasi transaksi perjanjian dapat
menentukan dampak hukum dan menentukan
bagaimana perjanjian tersebut ditegakan, maka
harus ditelaah:

• Perubahan para pihak; dan


• Ketentuan hukum yang berlaku.

16
10 Contoh Perjanjian :
1. Konstruksi 
2. Derifatif
3. Hedging
4. Financing
5. Hibah
6. Sewa
7. Jual beli
8. Utang Piutang
9. Tukar guling
10. Sewa-beli
17
• Perjanjian Konstruksi
Perjanjian kontrak konstruksi adalah perjanjian yang
menetapkan tanggal dan menentukan pihak mana yang
akan berpartisipasi dalam proses konstruksi. Biasanya,
perjanjian kontrak dilaksanakan antara pemilik proyek dan
kontraktor atau pemasok yang menyediakan layanan yang
diminta dan berisi beberapa bagian klausa yang
mendefinisikan ruang lingkup, syarat, dan ketentuan dari
perjanjian tersebut.

18
2. Perjanjian Derivatif
Dalam dunia keuangan (finance) derivatif adalah sebulah
kontrak bilateral atau perjanjian penukaran pembayaran yang
nilainya diturunkan atau berasal dari produk yang menjadi
"acuan pokok" atau juga disebut "produk turunan"
(underlying product).

derivatif digunakan oleh manjemen investasi/manejemen


portofolio, perusahaan dan lembaga keuangan serta investor
perorangan untuk mengelola posisi yang mereka miliki
terhadap resiko dari pergerakan harga saham dan komoditas,
suku bangsa, nilai tukar valuta asing "tanpa" mempengaruhi
posisi fisik produk yang menjadi acuannya (underlying)

19
3. Perjanjian hedging
Perjanjian Hedging (Lindung Nilai) adalah perjanjian yang
berhubungan dengan transaksi tukar-menukar, pengiriman
barang, transaksi berjangka atau derivatif, perjanjian tambahan
atau perjanjian serupa yang melibatkan, atau diselesaikan
dengan mengacu pada satu instrumen atau lebih yaitu mata
uang, komoditas, ekuitas, utang, sekuritas, atau ekonomi,
indeks atau ukuran finansial atau harga dari risiko atau nilai
ekonomi, keuangan atau harga, atau transaksi penyebaran
kredit, transaksi pembelian kembali, transaksi pembelian
kembali cadangan, transaksi peminjaman sekuritas, transaksi
indeks cuaca, kontrak pengiriman fisik harga tetap, atau
transaksi serupa atau setiap kombinasi dari suatu transaksi.
20
4. Perjanjian Financing
Perjanjian Pembiayaan adalah perjanjian yang dilaksanakan
oleh Pengembang sehubungan dengan bantuan keuangan
Proyek, yang akan disediakan oleh Pemberi Pinjaman Senior
dengan cara pinjaman, jaminan, ikatan kredit yang tidak
dapat dikonversi dan instrumen utang lainnya termasuk
perjanjian pinjaman, jaminan, tagihan, obligasi dan instrumen
utang lainnya, perjanjian keamanan, dan dokumen lain yang
berkaitan dengan pembiayaan (termasuk pembiayaan
kembali) 

21
5. Perjanjian Hibah
Penghibahan adalah suatu persetujuan, dengan mana
seseorang penghibah rnenyerahkan suatu barang secara
cuma-cuma, tanpa dapat menariknya kembali, untuk
kepentingan seseorang menerima barang itu (Pasal 1666
ayat (1) KUH Perdata).
Pada dasarnya perjanjian hibah merupakan perjanjian
sepihak, karena yang paling aktif untuk melakukan
perbuatan hukum tersebut adalah si penghibah, sedangkan
penerima hibah adalah pihak yang pasif. Artinya penerima
hibah tidak perlu melakukan kewajiban yang timbal balik.
Penerima hibah hanya menerima barang yang dihibahkan.

22
6. Perjanjian Sewa
Perjanjian sewa adalah kontrak antara pemberi dan
penerima sewa yang memungkinkan penerima sewa
untuk menggunakan properti yang dimiliki atau
dikelola oleh pemberi selama periode waktu tertentu.
Perjanjian tidak memberikan hak kepemilikan kepada
penyewa; namun, pemberi dapat memberikan
tunjangan tertentu untuk memodifikasi, mengubah,
atau menyesuaikan properti agar sesuai dengan
kebutuhan penyewa. Selama masa sewa, penyewa
bertanggung jawab atas kondisi properti.

23
7. Perjanjian Jual-Beli
Perjanjian jual beli adalah kontrak yang mengikat dan sah antara
dua pihak yang mewajibkan transaksi antara kedua pihak:
pembeli dan penjual. Perjanjian jual beli biasanya digunakan
untuk semua bidang bisnis. Perjanjian tersebut merampungkan
syarat dan ketentuan penjualan, dan itu adalah puncak dari
negosiasi antara pembeli dan penjual.

Pengertian jual beli juga didefinisikan menurut KUHPerdata


pasal 1457 adalah suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu
menikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu benda dan pihak
lain membayar harga yang telah dijanjikan.

24
8. Perjanjian utang Piutang
Sebuah kontrak yang mengatur perpanjangan uang dari satu pihak ke pihak
lain dengan perjanjian bahwa uang tersebut akan dibayar kembali. Perjanjian
pinjaman menyatakan tingkat bunga, periode pembayaran, jaminan (jika ada)
dan persyaratan khusus.

perbuatan meminjamkan uang tersebut adalah perjanjian pinjam meminjam


atau lazimnya disebut dengan perjanjian utang piutang. Berdasarkan  Pasal
1754 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, pinjam meminjam adalah  suatu
perjanjian dengan mana pihak yang satu memberikan kepada pihak yang lain
suatu jumlah tertentu barang-barang yang menghabis karena pemakaian, degan
syarat bahwa pihak yang meminjam akan mengembalikan sejumlah yang sama
dari macam dan keadaan yang sama pula.

25
9. Perjanjian Tukar Guling
Perjanjian tukar guling (Ruislag) atau perjanjian tukar
menukar adalah perjanjian tukar-menukar barang dengan
tidak menambah uang. 

Perjanjian ini merupakan perjanjian timbal balik


maksudnya suatu perjanjian yang memerikan hak dan
kewajiban keadaan kedua belah pihak.

Perjanjian tukar menukar diatur dalam Pasal 1541


sampai dengan Pasal 1546 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata.
26
10. Perjanjian Sewa-beli
Sewa Beli (hire purchase) adalah jual beli barang di
mana penjual melaksanakan penjualan barang dengan
cara memperhitungkan setiap pembayaran yang
dilakukan oleh pembeli dengan pelunasan atas harga
barang yang telah disepakati bersama dan yang diikat
dalam suatu perjanjian, serta hak milik atas barang
tersebut baru beralih dari penjual kepada pembeli
setelah jumlah harganya dibayar lunas oleh pembeli
kepada penjual.
27
Jangan sampai terjadi di
dalam perjanjian yang
direview terdapat  kalimat-
kalimat yang mengandung
unsur-unsur sebagai berikut:
• Paksaan (dwang, duress);

• Penipuan (bedrog,fraud);

• Kekhilafan (dwaling,mistake).

28
• Paksaan (dwang, duress) = Berdasarkan Pasal 1323 KUHPerdata,
Paksaan yang dilakukan terhadap orang yang membuat suatu
perjanjian, merupakan alasan untuk batalnya perjanjian, juga apabila
paksaan itu dilakukan oleh seorang pihak ketiga, untuk kepentingan
siapa perjanjian tersebut tidak telah dibuat, sehingga berdasarkan
Pasal tersebut jelaslah bahwa suatu perjanjian yang terjadi di
bawah paksaan (dwang) dapat dibatalkan. Sedangkan perjanjian
yang telah dibuat tersebut tetap merupakan perjanjian yang mengikat
kedua belah pihak, selama perjanjian tersebut belum dibatalkan.

• Penipuan (bedrog,fraud) = Tindak Pidana Penipuan atau dalam


Bahasa Belanda disebut Bedrog diatur dalam Pasal 378
KUHP (Wetboek van Strafrecht). Maka dari itu Pernyataan dan
Jaminan para pihak dalam perjanjian sangat penting

29
• Kekhilafan (dwaling,mistake) =
contohnya wanprestasi, bentuk dari wanprestasi
diantaranya :
• melakukan sesuatu tetapi berbeda
• melakukan sesuatu tetapi sebagian
• tidak melakukan sama sekali
(sebagaimana Wanprestasi diatur dalam Pasal 1243
KUHPerdata

Tetapi perlu diingat bahwa pasal terhadap wanprestasi


terhadap suatu transaksi tidak bisa dipersamakan antara
transaksi yang satu dengan transaksi yang lainnya.
30
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH
Reach us:
A.M Oktarina Counsellors at Law
Kemang Point Building, 3rd Floor
Unit III.02 Jl. Kemang Raya No. 3,
Bangka, Mampang Prapatan, Kota
Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Anda mungkin juga menyukai