KONTRAK
01
Aspek
Perancangan
Kontrak
Beberapa poin penting:
• Analisis Perjanjian.
02
SYARAT SAHNYA PERJANJIAN
03
Struktur Dasar
Perjanjian / Kontrak
Kepala Perjanjian/Kontrak (Bagian Pembuka) : Terdiri
dari Judul dari suatu perjanjian atau kontrak.
04
Struktur Dasar Perjanjian / Kontrak
(Lanjutan)
Perjanjian/Kontrak (Definisi) : Terdiri dari
definisi, obyek perjanjian/kontrak, jangka waktu
perjanjian/kontrak, cara pembayaran, hak dan
kewajiban para pihak.
06
Analisis Kontrak
Perjanjian/Kontrak VS Memorandum of Understanding (MoU) :
07
BENTUK PERJANJIAN Bentuk Perjanjian Tertulis
08
Sebagaimana Kontrak atau Ikatan yang melahirkan perjanjian
perjanjian, menurut Subekti Kontrak secara lisan harus dapat
atau perjanjian merupakan ikatan dibuktikan melalui :
hukum yang lahir dari suatu
perikatan. • Email
• Whatsapp
Ikatan tersebut yang melahirkan • Surat Pernyataan
perjanjian secara lisan dan tertulis • Surat Keterangan
• Surat Pertanyaan Sanggup
• Surat Penagihan
09
Langkah pertama dalam mengendtifikasi suatu perjanjian/ kontrak adalah
memahami transaksi dalam kontrak/perjanjian tersebut mengenai apa,
kemudian di dukung dengan sering membaca perjanjian-perjanjian agar
kemampuan untuk mendrafting kontrak dapat dikuasai.
Sebagai contoh:
• Sewa; • Pengambilalihan;
• Sewa-beli; • Jasa;
• Jual-beli; • Jasa barang tertentu;
• Fidusia; • Jasa pengunaan;
• Hak tanggungan; • Jasa konsultasi;
• Hedging; • Jasa investigasi;
• Tukar guling; • Jasa shipping;
• Investasi; • Pengadaan;
• Pembiayaan; • Leasing;
• Hutang-piutang; Dan lain-lain.
10
Objek perjanjian harus diketahui
agar diketahui hukum apa yang
berlaku
Contoh:
Expor batik dan expor batubara jelas tidak menggunakan
peraturan yang sama
Mobil/motor = fidusia
Tanah/rumah = hak tanggungan
11
Penekanan untuk memahami siapa
para pihak di dalam perjanjian
12
A. Sejauh mana hak & kewajiban
para pihak
13
B. Pernyataan & jaminan dalam
perjanjian
14
C. Hukum yang berlaku terhadap
kedua belah pihak
Para pihak harus diidentifikasi terlebih dahulu untuk menentukan
hukum mana yang berlaku
15
Lokasi Perjanjian
16
10 Contoh Perjanjian :
1. Konstruksi
2. Derifatif
3. Hedging
4. Financing
5. Hibah
6. Sewa
7. Jual beli
8. Utang Piutang
9. Tukar guling
10. Sewa-beli
17
• Perjanjian Konstruksi
Perjanjian kontrak konstruksi adalah perjanjian yang
menetapkan tanggal dan menentukan pihak mana yang
akan berpartisipasi dalam proses konstruksi. Biasanya,
perjanjian kontrak dilaksanakan antara pemilik proyek dan
kontraktor atau pemasok yang menyediakan layanan yang
diminta dan berisi beberapa bagian klausa yang
mendefinisikan ruang lingkup, syarat, dan ketentuan dari
perjanjian tersebut.
18
2. Perjanjian Derivatif
Dalam dunia keuangan (finance) derivatif adalah sebulah
kontrak bilateral atau perjanjian penukaran pembayaran yang
nilainya diturunkan atau berasal dari produk yang menjadi
"acuan pokok" atau juga disebut "produk turunan"
(underlying product).
19
3. Perjanjian hedging
Perjanjian Hedging (Lindung Nilai) adalah perjanjian yang
berhubungan dengan transaksi tukar-menukar, pengiriman
barang, transaksi berjangka atau derivatif, perjanjian tambahan
atau perjanjian serupa yang melibatkan, atau diselesaikan
dengan mengacu pada satu instrumen atau lebih yaitu mata
uang, komoditas, ekuitas, utang, sekuritas, atau ekonomi,
indeks atau ukuran finansial atau harga dari risiko atau nilai
ekonomi, keuangan atau harga, atau transaksi penyebaran
kredit, transaksi pembelian kembali, transaksi pembelian
kembali cadangan, transaksi peminjaman sekuritas, transaksi
indeks cuaca, kontrak pengiriman fisik harga tetap, atau
transaksi serupa atau setiap kombinasi dari suatu transaksi.
20
4. Perjanjian Financing
Perjanjian Pembiayaan adalah perjanjian yang dilaksanakan
oleh Pengembang sehubungan dengan bantuan keuangan
Proyek, yang akan disediakan oleh Pemberi Pinjaman Senior
dengan cara pinjaman, jaminan, ikatan kredit yang tidak
dapat dikonversi dan instrumen utang lainnya termasuk
perjanjian pinjaman, jaminan, tagihan, obligasi dan instrumen
utang lainnya, perjanjian keamanan, dan dokumen lain yang
berkaitan dengan pembiayaan (termasuk pembiayaan
kembali)
21
5. Perjanjian Hibah
Penghibahan adalah suatu persetujuan, dengan mana
seseorang penghibah rnenyerahkan suatu barang secara
cuma-cuma, tanpa dapat menariknya kembali, untuk
kepentingan seseorang menerima barang itu (Pasal 1666
ayat (1) KUH Perdata).
Pada dasarnya perjanjian hibah merupakan perjanjian
sepihak, karena yang paling aktif untuk melakukan
perbuatan hukum tersebut adalah si penghibah, sedangkan
penerima hibah adalah pihak yang pasif. Artinya penerima
hibah tidak perlu melakukan kewajiban yang timbal balik.
Penerima hibah hanya menerima barang yang dihibahkan.
22
6. Perjanjian Sewa
Perjanjian sewa adalah kontrak antara pemberi dan
penerima sewa yang memungkinkan penerima sewa
untuk menggunakan properti yang dimiliki atau
dikelola oleh pemberi selama periode waktu tertentu.
Perjanjian tidak memberikan hak kepemilikan kepada
penyewa; namun, pemberi dapat memberikan
tunjangan tertentu untuk memodifikasi, mengubah,
atau menyesuaikan properti agar sesuai dengan
kebutuhan penyewa. Selama masa sewa, penyewa
bertanggung jawab atas kondisi properti.
23
7. Perjanjian Jual-Beli
Perjanjian jual beli adalah kontrak yang mengikat dan sah antara
dua pihak yang mewajibkan transaksi antara kedua pihak:
pembeli dan penjual. Perjanjian jual beli biasanya digunakan
untuk semua bidang bisnis. Perjanjian tersebut merampungkan
syarat dan ketentuan penjualan, dan itu adalah puncak dari
negosiasi antara pembeli dan penjual.
24
8. Perjanjian utang Piutang
Sebuah kontrak yang mengatur perpanjangan uang dari satu pihak ke pihak
lain dengan perjanjian bahwa uang tersebut akan dibayar kembali. Perjanjian
pinjaman menyatakan tingkat bunga, periode pembayaran, jaminan (jika ada)
dan persyaratan khusus.
25
9. Perjanjian Tukar Guling
Perjanjian tukar guling (Ruislag) atau perjanjian tukar
menukar adalah perjanjian tukar-menukar barang dengan
tidak menambah uang.
• Penipuan (bedrog,fraud);
• Kekhilafan (dwaling,mistake).
28
• Paksaan (dwang, duress) = Berdasarkan Pasal 1323 KUHPerdata,
Paksaan yang dilakukan terhadap orang yang membuat suatu
perjanjian, merupakan alasan untuk batalnya perjanjian, juga apabila
paksaan itu dilakukan oleh seorang pihak ketiga, untuk kepentingan
siapa perjanjian tersebut tidak telah dibuat, sehingga berdasarkan
Pasal tersebut jelaslah bahwa suatu perjanjian yang terjadi di
bawah paksaan (dwang) dapat dibatalkan. Sedangkan perjanjian
yang telah dibuat tersebut tetap merupakan perjanjian yang mengikat
kedua belah pihak, selama perjanjian tersebut belum dibatalkan.
29
• Kekhilafan (dwaling,mistake) =
contohnya wanprestasi, bentuk dari wanprestasi
diantaranya :
• melakukan sesuatu tetapi berbeda
• melakukan sesuatu tetapi sebagian
• tidak melakukan sama sekali
(sebagaimana Wanprestasi diatur dalam Pasal 1243
KUHPerdata