Dosen sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Persada Bunda SH (UIR), MH (UII), MKn (Universitas Gajah Mada) Kegiatan/Aktivitas Notaris Kota Pekanbaru Jl. Rajawali Sukajadi No.16 Pekanbaru HP. 0813 6593 5954, 0761 856966
Copyright by Hamler 2014 1
II. KONTRAK
Copyright by Hamler 2014 2
Kontrak ! Kontrak adalah Perjanjian Dalam kenyataan tidak dibedakan istilah kontrak atau perjanjian, walaupun dalam teori sering dibedakan Kontrak merupakan kesepakatan antara dua atau lebih pihak yang berisi prestasi : hak dan kewajiban
Copyright by Hamler 2014 3
Apakah Perjanjian harus/selalu bersifat Komersial ?
Perjanjian tidak harus/selalu bersifat komersial
Perjanjian nikah, misalnya, adalah perjanjian yang tidak bersifat komersial Perjanjian yang bersifat komersial sering disebut sebagai kontrak /perjanjian bisnis Karakteristik dari kontrak bisnis adalah: Ada sesuatu yang dapat dinilai dengan uang Jumlahnya harus substansial
Copyright by Hamler 2014 4
Istilah Kontrak Istilah kontrak, sering disebut kontrak / perjanjian bisnis; adapula kontrak yang berdimensi publik, namun ini semua sama kontrak adalah kontrak Disebut kontrak bisnis karena ada unsur atau elemen asingnya (tempat dilaksanakan prestasi, dll.) Disebut kontrak bisnis yang berdimesi publik karena salah satu pihak adalah pemerintah
Copyright by Hamler 2014 5
Yang Dapat Diperjanjikan oleh Para Pihak (1) • Pada dasarnya para pihak dapat memperjanjikan apa saja yang dikehendaki • Prinsip diatas dikenal sebagai “kebebasan berkontrak” yang diatur dalam Pasal 1338 Kitab Undang-undang Hukum Perdata • Bunyi Pasal 1338 adalah sebagai berikut: – “Semua persetujuan yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya” (terjemahan : Subekti & Tjitrosudibio) Copyright by Hamler 2014 6 Yang Dapat Diperjanjikan oleh Para Pihak (2)
• Hanya saja prinsip Kebebasan Berkontrak ada
batasannya • Batasan dari Kebebasan Berkontrak diatur dalam Pasal 1339 dimana disebutkan bahwa batasannya adalah: Kepatutan; Kebiasaan; dan Undang-undang/Hukum
Copyright by Hamler 2014 7
Yang Dapat Diperjanjikan oleh Para Pihak (3)
• Pasal 1339 KUHPer dengan demikian dapat
menentukan sah tidaknya perjanjian
• Disamping Pasal 1339 KUHPer yang juga ikut
menentukan sah tidaknya perjanjian adalah Pasal 1320 KUHPer
Copyright by Hamler 2014 8
Yang Dapat Diperjanjikan oleh Para Pihak (4)
• Pasal 1320 KUHPer menyebutkan untuk
sahnya persetujuan diperlukan 4 syarat : Kesepakatan Kecakapan untuk membuat suatu perikatan Suatu hal tertentu Suatu sebab yang halal
Copyright by Hamler 2014 9
Bentuk Kontrak (1)
• Kontrak atau perjanjian tidak harus dalam
bentuk tertulis • Bentuk lisan atau tertulis dari sebuah kontrak lebih untuk keperluan pembuktian • Kontrak dalam bentuk lisan mempunyai kekuatan pembuktian yang lemah
Copyright by Hamler 2014 10
Kontrak Dalam Bentuk Tertulis (2)
• Kontrak dalam bentuk tertulis dapat dibedakan
antara: o Dibawah tangan Didaftarkan ke notaris Dilegalisir tandatangan para pihak oleh notaris o Dibuat dihadapan notaris (akta notariil) (catatan: untuk kontrak yang dibuat dihadapan notaris bisa karena diharuskan oleh peraturan perundang-undangan)
Copyright by Hamler 2014 11
Kontrak Dalam Bentuk Tertulis (3)
• Dengan demikian tertulis tidaknya sebuah
kontrak tidak menentukan sah tidaknya kontrak • Tertulis tidaknya kontrak berkaitan dengan lemah kuatnya pembuktian sebuah kontrak
Copyright by Hamler 2014 12
Beban Bea Materai (1)
Apakah materai menentukan sah tidaknya
Perjanjian ? Ataukan menentukan lemah kuatnya pembuktian ? Materai adalah hutang para pembuat perjanjian kepada negara Materai merupakan kewajiban pembuat perbuatan hukum tertulis kepada negara
Copyright by Hamler 2014 13
Beban Bea Materai (2) • Ketentuan tentang Materai diatur dalam UU No. 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai • Dalam Pasal 1 disebutkan “Dengan nama Bea Materai dikenakan pajak atas dokumen yang disebut dalam Undang-undang ini” • Selanjutnya Pasal 2 ayat (1) disebutkan – “Dikenakan Bea Materai atas dokumen yang berbentuk : (a) Surat Perjanjian dan surat-surat lainnya yang dibuat dengan tujuan untuk digunakan sebagai alat pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan atau keadaan yang bersifat perdata”
Copyright by Hamler 2014 14
Yang Menentukan Isi Kontrak (1)
• Yang menentukan isi dari kontrak bisnis adalah
pemakai • Perancang kontrak (contract drafter) hanya membuatkan • Perancang kontrak dapat dianalogikan dengan penjahit : ia yang membuat tetapi bukan yang memakai
Copyright by Hamler 2014 15
Yang Menentukan Isi Kontrak (2)
• Perancang kontrak menterjemahkan keinginan
klien dalam bentuk kalimat hukum
• Selain itu Perancang juga membuat klausula
yang melindungi klien
Copyright by Hamler 2014 16
III. TAHAPAN KONTRAK
Copyright by Hamler 2014 17
6 Tahap Kontrak Bisnis
Tahap Kesepakatan Awal Para Pihak
Tahap Pembuatan atau Penelaahan Kontrak Tahap Negosiasi Rancanan Kontrak Tahap Penandatanganan Kontrak Tahap Pelaksanaan Kontrak Tahap Sengketa Kontrak (apabila ada)
Copyright by Hamler 2014 18
Tahap Kesepakatan Awal Para Pihak (1)
• Pada tahap ini apa yang disepakati masih belum
mengikat secara hukum o Dapat berbentuk lisan maupun tulisan (MoU, LoI, surat menyurat) • Kesepakatan ini harus ditindaklanjuti dengan sebuah kontrak • Bisa tidak masuk ke tahap berikutnya, yaitu pembuatan dan penelaahan kontrak • Peran konsultan hukum tidak terlalu dominan
Copyright by Hamler 2014 19
Tahap Pembuatan dan Penelaahan Kontrak (2)
• Konsultan hukum mempunyai peran yang sangat
dominan • Konsultan hukum harus bisa menerjemahkan keinginan klien dalam bentuk kalimat atau dokumen (perjanjian) hukum • Satu konsultan hukum yang membuat kontrak sementara yang lain menelaah kontrak
Copyright by Hamler 2014 20
Tahap Negosiasi Kontrak (3)
• Para pihak yang kerap diwakili oleh konsultan
hukum menegosiasikan apa yang menjadi kepentingannya • Berupaya untuk mencapai kesamaan pandangan • Hati-hati : Kadal-kadalan bukan win-win • Peran konsultan hukum sangat dominan dan penting Copyright by Hamler 2014 21 Tahap Penandatanganan Kontrak (4)
• Kontrak yang telah dinegosiasikan siap untuk
ditandatangani • Peran konsultan hukum mulai berkurang, tetapi masih ada: o Mengecek apakah pihak yang menandatangani sah
Copyright by Hamler 2014 22
Tahap Pelaksanaan Kontrak (5)
• Para pihak menjalankan atau mengimple
mentasikan kontrak sesuai yang diperjanjikan • Peran konsultan hukum tidak begitu dominan tetapi dapat dipanggil sewaktu-waktu Menentukan apakah terjadi cidera janji Dalam kaitan dengan legal audit
Copyright by Hamler 2014 23
Tahap Sengketa Kontrak (6)
• Terkadang karena satu dan lain hal terjadi wanprestasi oleh
salah satu pihak • Para pihak menyelesaikan sengketa berdasarkan mekanisme yang telah disepakati dalam kontrak (musyawarah mufakat kemudian ditingkatkan apakah melalui pengadilan atau arbitrase) • Konsultan hukum dapat membantu pengacara yang menangani perkara