Anda di halaman 1dari 5

Bab 12 ( efio & Nela )

Hukum kontrak Inggris

A. Pengertian Kontrak
Inggris merupakan negara yang menganut sistem hukum Common law, di mana sumber
hukum utamanya berasal dari putusan-putusan pengadilan terdahulu, yang di ikuti oleh hakim
di bawahnya.
Kontrak dalam definisi ini difokuskan pada setiap kesepakatan atau seperangkat kesepakatan,
yang membentuk sebuah prestasi (konsiderasi) antara satu dengan yang lain.
Ada Dua elemen dari sebuah kesepakatan, yaitu meliputi :
1. Offer a proposal (penawaran)
2. An a cceptance of that offer or proposal( penerimaan)
Pengertian kontrak menurut para ahli inggris yaitu Chris Turner , sebagai unsur pokok dalam
perjanjian perdagangan. Kesepakatan yang dibuat oleh para pihak berlaku sebagai hukum
bagi keduanya. Hal ini di dasarkan janji-janji yang dibuat oleh para pihak. Namun,
pandangan ini juga berpendapat bahwa tidak semua janji dikatakan kontrak.

B. Sumber-sumber Hukum Kontrak

1. Sale of Good 1879 merupakan undang-undang yang dikhususkan mengatur


tentang penjualan barang. Undang-undang ini terdiri dari 64 pasal dan tujuh
bagian(part) yaitu Part I telah dicabut, Part II mengatur tentang pembentukan
Kontrak, Part III mengatur tentang pengaruh kontrak, Part IV mengatur
pelaksanaan kontrak, Part V mengatur hak-hak penjual, Part VI mengatur
tentang pelanggaran kontrak, Part VII pelengkap.
2. Unfair contract Terms Act 1977 merupakan undang-undang yang mengatur
tentang syarat-syarat kontrak yang curang atau tidak wajar. Namun secara
substansial hal-hal yang diatur dalam undang-undang ini, yaitu tanggungjawab
para pihak terhadap pelanggaran dalam kontrak dan perbuatan melawan
hukum ( tort).
3. Contracts (Rights of Third Parties) yaitu mengatur tentang kontrak, khususnya
hak-hak dari para pihak.

C. Klasifikasi Kontrak (classification of contract)

Didalam Hukum Inggris, kontrak dibagi menjadi dua macam yaitu:


1. Formal contrast ( kontrak formal) merupakan kontrak yang diliat dari
keabsahan atau kekuatan hukum didasarkan pada bentuk saja (formal contrast
are those whose validity or legal force is based upon form alone) kontrak
formal dapat berupa contracts of record merupakan kontrak yang berkaitan
dengan kewajiban yang diperintahkan oleh pengadilan kepada para pihak yang
melakukan sesuatu atau karena adanya pengakuan dari salah satu pihak.
Speciality contrast merupakan kontrak yang telah ditentukan secara khusus
bentuknya, seperti kontrak yang telah dibuat diatas materai atau akta autentik.
2. Simple contrast .

D. Syarat-syarat Sahnya Kontrak

1. Adanya kesepakatan
2. Kecakapan membuat kontrak
3. Konsiderasi
4. Objek yang sah

Dalam Business law Including Company Law disajikan sepuluh Syarat sahnya
kontrak;
1. Persetujuan (agreement)
2. Adanya maksud para pihak untuk membuat kontrak (intention to create legal
relationship)
3. Adanya persetujuan yang sungguh-sungguh dan bebas (free and genuine
cosent)
4. Kecakapan para pihak untuk membuat kontrak (Parties competent to contract)
5. Pertimbangan yang sah (lawful consideration)
6. Objek yang sah (lawful inject)
7. Persetujuan tidak dinyatakan batal atau tidak sah (agreements not declared
void or illegal)
8. Kepastian tentang makna (certainty of meaning)
9. Kemungkinan untuk dapat dilaksanakan (possibilty of performance)
10. Diperlukan formalitas tertentu (nessary legal formalities)

Dalam Common law tidak semua orang (natural person) mempunyai


kewenangan untuk membuat kontrak, namun yang berwenang untuk membuat
kontrak yang telah dewasa. Ukuran orang yang dewasa yaitu telah berumur 18
tahun. Sementara orang yang tidak wenang membuat kontrak yaitu Infancy
merupakan anak yang belum cukup umur, Mental incafacity yaitu orang-orang
yang sakit jiwa, kecuali perjanjian diketahui oleh orang lain, Drink and Drug
merupakan orang-orang yang sering meminum minuman keras dan narkoba.

Intention to create legal relations merupakan syarat yang berkaitan dengan


maksud para pihak untuk memasuki kontrak. Formalities merupakan syarat
yang berkaitan dengan bentuk kontrak. Misalnya, harus dibuat dalam bentuk
akta autentik atau tertulis. Consideration merupakan yang menjadi pokok
prestasi.

Sale of Good 1979 syarat sahnya Jual Beli yaitu


1. Seller dan Buyer yaitu adanya pihak penjual dan pembeli
2. Capacity to buy and sell, yaitu kemampuan dari penjual dan pembeli untuk
melakukan perjanjian jual beli barang.
3. Formalities of contract, yaitu berkaitan dengan bentuk kontrak yang dibuat
oleh para pihak. Bentuk kontraknya , dapat dilakukan secara tertulis
maupun lisan.
4. Subject matter of contract ,yaitu berkaitan pokok persoalan yang sah.
Subject matter,yaitu benda harus sudah ada atau akan ada pada saat jual
beli (existing or future goods)
5. The price, yaitu berkaitan dengan harga yang sudah ditentukan secara pasti
oleh para pihak.

E. Kontrak Yang Tidak Sah


Pada dasarnya tidak semua pihak yang dibuat oleh para pihak adalah sah.namun
terdapat kontrak- kontrak yang tidak sah.meliputi :

1. Melakukan kejahatan atau kesalahan perdata (to commit a crime or a civil


wrong)
2. Melakukan pengusirann terhadap kekuasaan pengadilan (to oust the
jurisdiction of the court)
3. Melakukan intervensi terhadap administrasi pengadilan (interfering with the
administration of jusice )
4. Merugikan negara (precudicial to the state )
5. Melakukan perbuatan cabul (furthering sexually inmoral purposes)
6. Merugikan kehidupan keluarga (prejudicial to family life) dan
7. Membatasi kebebasan individu (undualy restrictiv of personal liberty)
Ketujuh kontrak itu dikatakan tidak sah karena bertentangan dengan undang –
undang dan kepentingan umum.
F. Bentuk Kontrak
Di dalam sale of good 1979, bentuk kontrak yang dibuat antar penjual dan pembeli
dapat dibedakan menjadi 4 macam, yang meliputi :

1. Writing (either with or without seal ) merupakan jual beli barang yang
dilakukan dalam bentuk tertulis
2. By word of mouth merupakan perjanjian penjualan barang yang dilakukan dari
mulut kemulut atau bisa dikatakan perjanjian ini hanya dilakukan dengan
kesepakatan para pihak.
3. party in writing and partly by eord of mouth merupakan perjanjian jual beli
barang dimana perjanjian itu dapat dilakukan gabungan antara kesepakatan
para pihak dan sebagai tertulis.
4. May be implied from the conduct of the parties merupakan perjanjian jual beli
barang dimana perjanjian itu dapat dilakukan secara tersirat (jelas) atau
tindakan para pihak.
G. Remedies
Dalam konsep ini, remidi dikontruksikan sebagai upaya yang diberikan oleh hukum kontrak
untuk menuntut pelaksanaan hak-hak salah satu pihak atau menutut pembayaran ganti rugi
kepada pihak lainnya.penyebab adanya tuntutan itu adalah karena terjadi pelanggaran
kontrak,yang disebut breach of contract.
Pelanggaran kontrak dikontruksikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh salah satu pihak,
yang tidak memen uhi substansi perjanjian.pelanggaran itu tidak selamanya merugikan pihak
lainnya. Bentuk ganti rugi yang dapat diminta kepada pihak yang melakukan pelanggaran
kontrak yaitu :
1. Menuntut ganti rugi yang gagal dilaksanakan
2. Menuntut ganti rugi saja
3. Menuntut harga yang wajar untuk barang dimaana harga tidak ditentukan
4. Menuntut prestasi kerja tertentu,dan
5. Menuntut suatu provisi (biaya administrasi) tertentu

H. Berakhirnya Kontrak Menurut Hukum Inggris

Dalam kontruksi ini, discharging of contract dikontruksikan berakhirnya hak dan


kewajiban para pihak yang telah disepakati dan ditentukan dalam kontrak. Cirsh
Tunner dan Mt Major Christin Taylor mengemukakan 4 cara berakhirnya sebuah
kontrak, meliputi :

1. Discharge by Performance, yaitu cara berakhirnya kontrak dimana kedua


belah pihak telah melaksanakan prestasinya ( hak dan keajibannya dengan
baik)
2. Discharge By Agreement, yaitu berakhirnya perjanjian yang telah dibuat oleh
para pihak,dimana kedua belah pihak menyetujui untuk mengakhiri kontrak
yang telah dibuatnya.
3. Discharge By Breach, merupakan cara berkahirnya perjanjian yang telah
dibuat oleh kedua belah pihak, dimana salah satu pihak mengakhiri kontrak
tersebut karena slah satub pihak melakukan pelanggaran terhadap kontrak
yang telah dibuatnya.
4. Discharge By Frustration merupakan cara berkahirnya perjanjian, dimana
salah satu pihak tidak dapat melaksanakan prestasi nya karena adanya
kejaddian yang berada diluar dirinya. Ini erat kaitannya dengan keadaan
memaksa.

Anda mungkin juga menyukai