Anda di halaman 1dari 63

BAB III

TRANSAKSI BISNIS
(Hukum dan Perancangan Kontrak)

Oleh : Drs. Rokhmad S, MM


 Fungsi kontrak dlm bisnis unt
mengamankan transaksi.
 Hubungan bisnis dimulai dengan kontrak
 Kontrak dpt dilakukan secara lisan dan
tulisan. Hanya saja jika terjadi pihak
ketiga menentang kontrak secara lisan
dan perlu bukti maka dibuat secara
tertulis.
PENTINGNYA SUATU KONTRAK
 Untuk mengetahui perikatan apa yg dilakukan
dan kapan, serta dimana kontrak tersebut
dilakukan
 Untuk mengetahui secara jelas siapa yg saling
mengikatkan dirinya tersebut dalam kontrak
dimaksud.
 Untuk mengetahui hak dan kewajiaban para
pihak, apa yg harus boleh dan tdk boleh
dilakukan para pihak.
 Untuk mengetahui syarat-syarat berlakunya
kontrak tersebut.

3
Lanjutan PENTINGNYA SUATU KONTRAK
 Untuk mengetahui cara-cara yg dipilih dalam
menyelesaiakan perselisihan antar pihak dan
pilihan domisili hukum yang dipilihbila terjadi
persilisihan.
 Untuk mengetahui kapan berakhirnya suatu
kontrak, atau hal-hal apa saja yang
mengakibatkan batalnya kontrak tersebut.
 Sebagai pemantau antar pihak, sdh melakukan
prestasinya atau blm ?, atau malah melakukan
wan prestasi ?

4
PERJANJIAN PADA UMUMNYA
 Perjanjian / persetujuan (KUHP) adalah :
– Perbuatan dengan mana satu orang atau lebih
mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau
lebih (Ps.1313 KUHP).
 Hubungan ant dua org tsb adalah suatu
hubungan hukum, dimana hak dan
kewajiban hubungan tsb dijamin oleh
hukum.
 Perjanjian (Subekti 1979) adalah :
– Suatu peristiwa dimana seseorang berjanji kepada
org lain, atau dimana dua org itu saling berjanji unt
melaksanakan suatu hal.
 Perjanjian akan menerbitkan suatu perikatan ant
dua org yg membuatnya.
 Dlm bentuknya perikatan berupa serangkaian
kata yg mengandung janji atau kesepakatan yg
diucapkan atau ditulis.
 Perikatan adalah :
– Suatu perhubungan hukum ant dua org atau dua
pihak, dimana pihak yg satu menuntut sesuatu hal dr
pihak yg lain, dan pihak yg lain berkewajiban unt
memenuhi tuntutan tsb.
Unsur-unsur perjanjian menurut teori lama
(Salim HS, 2003)
 Adanya perbuatan hukum
 Persesuaian pernyataan kehendak dari beberapa orang.
 Persesuaian kehendak ini hrs dipublikasikan/ dinyatakan.
 Perbuatan hukum terjadi karena kerja sama ant dua org
atau lebih.
 Pernyataan kehendak (wilsverklring) yg sesuai hrs saling
bergantungan satu sama lain.
 Kehendak ditujukan unt menimbulkan akibat hukum.
 Akibat hukum unt kepentingan yg satu atas beban yg
lain atau timbal balik.
 Persesuaian kehendak hrs dengan mengingat peraturan
perundang undangan.
Perjanjian (Teori baru ) oleh Van Denne
(dalam Salim HS, 2003)

 Perjanjian adalah :
– Suatu hubungan hukum ant dua pihak atau lebih
berdasarkan kata sepakat unt menimbulkan akibat
hukum
 Tahap membuat perjanjian (teori baru) al
1. Tahap pra-contraktual yaitu adanya penawaran dan
permintaan.
2. Tahap contractual, yaitu adanya persesuaian pernyataan
kehendak antara pihak.
3. Tahap post contact yaitu pelaksaan perjanjian.
Sesuatu disebut kontrak jika memenuhi
unsur :
1. Adanya kesepakatan fakta antara ke dua belah
pihak.
2. Persetujuan dibuat secara tertulis.
3. Adanya org yg berhak dan berkewajiban unt
membuat kesepakatan serta persetujuan
tertulis.
Hal-hal yg perlu diketahui dlm
kontrak :
1. Syarat sahnya perjanjian
2. Asas konsensualitas
3. Asas kebebasan berkontrak
4. Asas pacta sunt verda
5. Asas kepribadian
6. Asas itiket baik
Syarat syahnya suatu perjanjian hrs
memenuhi 4 unsur (Ps.1320 KUHP):
1. Sepakat mereka yg mengikatkan dirinya
2. Kecakapan unt membuat suatu perikatan
3. Sesuatu hal tertentu
4. Suatu sebab yg halal.
Syarat sahnya suatu perjanjian

 Syarat pertama dan kedua di atas


dinamakan syarat-syarat subjektif
(Perjanjian dapat dibatalkan: Voidable /
vernietigbaarheid.

 syarat ketiga dan keempat merupakan


syarat-syarat obyektif (Perjanjian Batal
demi hukum: Void/ nietig.
Perjanjian yg tdk ada persesuaian kehendak (tdk
ada kata sepakat) yaitu :
 Apabila ada paksaan atau kekhilafan, atau
 Ada penipuan atau
 Ada penyalahgunaan keadaan, atau

Maka perjanjian semacam itu dikatakan cacat


kehendak artinya salah satu pihak tidak
menghendaki hal yg demikian.
Obyek kekhilafan sehingga kontrak tersebut
dapat dibatalkan :
1. Kekhilafan thd hakekat barang yg
diperjanjikan dlm kontrak. (Misal dlm
jual beli lukisan palsu/ bukan ciptaan
pelukis.
2. Kekhilafan thd diri org yg melakukan
kontrak
Suatu kekhilafan thd kontrak shg kontrak dapat
dibatalkan karena tdk tercapai kata kesepakatan
adalah :
a. Mistranskrip
b. Salah pengertian
c. Kekhilafan bilateral
d. Kekhilafan unilateral
Kekhilafan / mistake dalam kontrak dibagi menjadi
(Hardijan Rusli, 1996) :

a. Comman mistake, yaitu kekhilafan yg sama


dari kedua belah pihak.
Misal : transaksi jual beli kapal, ternyata kapalnya
sdh tidak ada.
b. Mutual mistake : kekhilafan yg berlainan dr
kedua belah pihak.
Misal : Pengiriman brg lewat kapal akan diterima
bln Juni, ternyata yg benar Juli.
c. Unilateral mistake : kekhilafan yg terjadi pd
salah satu pihak saja.
Misal : salah mengitung dlm transaksi.
Kecakapan membuat suatu perikatan
 Orang yg tidak cakap melakukan
perbuatan hukum :
1. Org yg masih dibawah umur (belum berusia 21
th / blm dewasa).
2. Org yg tdk sehat pikirannya / gila, pemabuk,
pemboros dan dibawah pengampuan.
3. Org perempuan dlm hal ditetapkan undang-
undang
SISTEM HUKUM PERJANJIAN DALAM
KUH PERDATA

 sistem terbuka, artinya memberikan kebebasan


kepada para pihak (dalam hal menentukan isi,
bentuk, serta macam perjanjian) untuk
mengadakan perjanjian akan tetapi isinya selain
tidak bertentangan dengan perundang-undangan,
kesusilaan, dan ketertiban umum, juga harus
memenuhi syarat sahnya perjanjian
ASAS HUKUM DALAM HUKUM PERJANJIAN
(KONTRAK)

 “konsensualitas” di mana persetujuan-persetujuan


dapat terjadi karena persesuaian kehendak (konsensus)
para pihak;
 “kekuatan mengikat persetujuan” menegaskan bahwa
para pihak harus memenuhi apa yang telah merupakan
ikatan mereka satu sama lain dalam persetujuan yang
mereka adakan;
 asas kebebasan berkontrak: di mana para pihak
diperkenankan membuat suatu persetujuan sesuai
dengan pilihan bebas masing-masing.
ASAS HUKUM PERJANJIAN DALAM
LANJUTAN
PERANCANGAN KONTRAK

Asas Kebebasan Berkontrak (Freedom of


Contract)
1.Kebebasan untuk membuat perjanjian yang
meliputi:
2.Kebebasan untuk menentukan kehendak untuk
menutup atau tidak menutup perjanjian.
3.Kebebasan untuk memilih dengan pihak mana
akan ditutup suatu perjanjian;
4.Kebebasan untuk menetapkan isi perjanjian;
5.Kebebasan untuk menetapkan bentuk perjanjian;
6.Kebebasan untuk menetapkan cara penutupan
perjanjian.
Asas ini tercantum di dalam pasal 1338 KUHPerdata.
LANJUTAN ASAS
HUKUM PERJANJIAN DALAM
PERANCANGAN KONTRAK

Asas Konsensualitas (Consensus)


 Kesepakatan para pihak yang membuat
perjanjian, yang ditandai dengan apa yang
dikehendaki pihak yang satu juga dikehendaki
oleh pihak lainnya. Asas ini tercantum di dalam
pasal 1320 KUHperdata.
 Konsensus ini tidak ada bila terdapat 3 (tiga) hal
(pasal 1321 KUHPerdata) yaitu:
– Paksaan (dwang);
– Kekhilafan (dwaling);
– Penipuan (bedrog).
ASAS HUKUM PERJANJIAN DALAM
LANJUTAN
PERANCANGAN KONTRAK

Asas Mengikat sebagai Undang-undang (pacta sunt


servanda)
 Perjanjian yang dibuat secara sah mengikat kedua belah pihak
seperti mengikatnya sebuah undang-undang (pasal 1338
KUHPerdata)

Asas Itikad Baik (Good Faith)


 Black’s Law Dictionary memberikan pengertian itikad baik adalah:
“in or with good faith; honestly, openly, and sincerely; without
deceit or fraud. Truly; actually; without simulation or pretense”.
ASAS HUKUM PERJANJIAN DALAM
LANJUTAN
PERANCANGAN KONTRAK

Asas Itikad Baik (Good Faith)

 Prof. Mr. P.L. Wry memberikan arti itikad baik dalah


hukum perjanjian adalah:
“…. Bahwa kedua belah pihak harus berlaku yang satu
terhadap yang lain seperti patut saja antara orang-orang
sopan, tanpa tipu daya, tanpa tipu muslihat, tanpa cilat-
cilat, akal-akal, tanpa mengganggu pihak lain, tidak
dengan melihat kepentingan sendiri saja, tetapi juga
dengan melihat kepentingan pihak lain”
ASAS HUKUM PERJANJIAN DALAM
LANJUTAN
PERANCANGAN KONTRAK

Asas Itikad Baik (Good Faith)


 Prof. Subekti, SH merumuskan itikad baik sebagai
berikut:
“Itikad baik diwaktu membuat suatu perjanjian berarti
kejujuran. Orang yang beritikad baik menaruh
kepercayaan sepenuhnya kepada pihak lawan, yang
dianggapnya jujur dan tidak menyembunyikan sesuatu
yang buruk yang dikemudian hari dapat menimbulkan
kesulitan-kesulitan”.

 Pasal 1338 ayat 3KUHPerdata:


“Perjanjian-perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad
baik”
ASAS HUKUM PERJANJIAN DALAM
LANJUTAN
PERANCANGAN KONTRAK

Asas Itikad Baik (Good Faith)


 Kesimpulan:
– Itikad baik adalah suatu sikap batin atau
keadaan kejiwaan manusia yang:
 Jujur;
 Terbuka (tidak ada yang disembunyikan atau
digelapkan);
 Tulus ikhlas;
 Sungguh-sungguh.
ASAS HUKUM PERJANJIAN DALAM
LANJUTAN
PERANCANGAN KONTRAK

 Fungsi Itikad Baik dalam kontrak.

– Rumusan pasal 1338 ayat 3 KUHPerdata, dapat


disimpulkan bahwa :
itikad baik harus digunakan pada saat pelaksanaan
suatu kontrak. Hal ini berarti bahwa pada waktu
kontrak dilaksanakan, selain ketentuan-ketentuan
yang telah disepakati dalam kontrak yang wajib
ditaati oleh para pihak, melainkan juga itikad baik
sebagai ketentuan-ketentuan yang tidak tertulis.
Jadi, itikad baik berfungsi menambah (aanvullend)
ketentuan-ketentuan yang telah disepakati oleh
kedua belah pihak di dalam kontrak.
NEGOISASI KONTRAK
NEGOSIASI KONTRAK
 Black’s Law Dictionary: “Negotiation is
process of submission and consideration of
offers until acceptable offer is made and
accepted….”.
 Proses untuk menyerahkan dan
mempertimbangkan penawaran-penawaran
sampai suatu penawaran diterima. …”
Sifat Negosiasi kontrak

 Positif: Negosiasi yang kooperatif, jika para pelaku


negosiasi hendak mencapai suatu kontrak yang bersifat
kerjasama.
Jadi, sifat positif itu diperoleh dari maksud orang untuk
memulai sesuatu yang baru dan menghasilkan sesuatu
yang bermanfaat.
 Negatif: Negosiasi yang kompetitif, jika para pelaku
negosiasi hendak mencapai suatu perdamaian.
Suatu negosiasi untuk mencapai perdamaian bersifat
negatif karena melalui negosiasi itu orang hendak
mengakhiri sesuatu yang negatif, yaitu perselisihan atau
sengketa itu.
KODE ETIK DAN PERILAKU NEGOSIASI

Win-Win Attitude:
 Suatu sikap yang dilandasi oleh itikad bahwa negosiasi
kontrak itu sedapat mungkin pada akhirnya akan
menghasilkan suatu kontrak yang menguntungkan
secara timbal balik.
Right or wrong my client/ Gaya Soviet:
 Umumnya dilakukan oleh orang berpekara, walaupun
cara ini sebaiknya dihindari. Alasannya dengan cara
seperti ini siapa yang mau berhadapan dengan orang
yang hanya mau menang sendiri, yang membuat orang
enggan untuk bernegosiasi lebih lanjut.
STRATEGI DASAR DALAM TEKNIK
NEGOSIASI

 Membangun kepercayaan.
 Memenangkan commitment.
 Mengelola tentangan.
 Mengkompromikan jalan keluar.
PENYUSUNAN KONTRAK
BISNIS
PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS

 Pemahaman akan latar belakang


transaksi
– latar belakang yang merupakan keinginan dari
para pihak untuk mengadakan transaksi yang
akan dirumuskan dalam bentuk kontrak
– menetapkan judul atau titel dari suatu kontrak
yang mencerminkan esensi ketentuan-
ketentuan dari kontrak yang bersangkutan
PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS

 Pemahaman akan latar belakang


transaksi
Yang diperlukan adalah:
 .Wawasan bidang transaksi yang akan
dirumuskan;
 .Pengetahuan dan kemampuan berpikir secara
yuridis.
Kurangnya kemampuan, pengetahuan dan wawasan
berakibat kerugian yang besar, karena transaksi
yang dituju menjadi bias
PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS

 Pengenalan dan pemahaman akan


para pihak
– harus mengenal mitranya dengan baik.
– Pengenalan mitra dengan baik, para pihak akan
mengetahui ‘identifikasi mitra’, sehingga dapat
diketahui apa usaha yang dimilikinya, seberapa
canggih kemampuan profesionalnya, berapa besar
pangsa pasar yang dikuasainya, pengalamannya.
– Dengan mengetahui secara baik, barulah para pihak
dapat bekerjasama.
PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS

 Pengenalan dan pemahaman akan


objek transaksi
– Bisnis apa yang akan dijalani bersama-sama dengan
mitra ?
– Prosedur kerja apa yang harus dilalui ?
– Bagaimana cara kerja unsur-unsurnya ?
– Bagaimana viability atau tingkat kemungkinan sukses
dari bisnis ini ?
PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS

 Penyusunan garis besar transaksi


– skema transaksi yang transparan dan
konklusif
– Proyek merupakan setimbun tindakan dan
langkah yang harus dilaksanakan itu
dirumuskan dalam kontrak sebagai deretan
dari aneka hak dan kewajiban yang timbal
balik sifatnya.
PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS

 Penyusunan garis besar transaksi


– Perlu diketahui mana “hulu” dan “hilir” nya
dari transaksi yang akan dilaksanakan.
– Menghindari petualang dalam transaksi bisnis,
sebuah pertanyaan muncul “Do we have a
case, or not ?” (Apakah kita memang
menghadapi kasus, atau sebenarnya tidak
terdapat kasus ?).
PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS

 Perumusan pokok-pokok kontrak


– Mana pesan yang menonjol, yang merupakan
pokok dari suatu kontrak.
– Dalam keadaan ideal, pesan pokok dari para
pihak bersifat komplementer, dalam arti
pesan pokok dari yang satu mengimbangi
pesan pokok dari pihak yang lain.
PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS

 Perumusan pokok-pokok kontrak


– Contoh: jual beli dengan objek pabrik. Pihak
penjual ingin menjual pabriknya dan
mengharapkan harga yang sepadan dengan
nilai pabrik itu, sementara pihak pembeli ingin
membeli pabrik tersebut dengan nilai yang
dianggapnya sepadan dengan keuntungan
yang bisa diperolehnya melalui pabrik itu.
PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS

 Perumusan pokok-pokok kontrak


– Setelah pesan pokok yang menonjol,
kemudian langkah selanjutnya merumuskan
pokok-pokok dari suatu kontrak
PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS

 Perumusan pokok-pokok kontrak


– Pokok-pokok tersebut harus dirumuskan
dengan cermat dan akurat, karena. Hal ini
dikarenakan:
– Pertama, rumusan tentang pokok-pokok
kontrak itu menentukan keruntutan
(kesinambungan logis) dari ketentuan-
ketentuan pelaksanaan dari suatu kontrak.
PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS

 Perumusan pokok-pokok kontrak


– Kedua, keruntutan itu menentukan, apakah
hubungan timbal balik dari berbagai hak dan
kewajiban yang akan berlaku bagi para pihak
ditetapkan secara adil dan masuk akal.
 Keruntutan ini perlu diperhatikan, karena
kadang-kadang dapat terjadi bahwa suatu
pihak memang hendak mempecundangi pihak
lain jauh hari sebelum mereka benar-benar
saling mengikatkan diri.
TEKNIK PERANCANGAN
KONTRAK
ANATOMI KONTRAK
– Judul Kontrak (Heading/Contract Title)
 Judul kontrak harus dapat
mengidentifikasikan inti kontrak yang
syarat-syarat, ketentuan-ketentuan atau
klausula-klausulanya diatur di dalamnya.
 Korelasi dan relevansi antara judul dan isi
kontrak.
ANATOMI KONTRAK
– Tempat dan tanggal penanda-tanganan
kontrak
Standar pembukaan dari kontrak pada
umumnya memuat tempat dan tanggal
penanda-tangan kontrak. Terkadang tunduk
pada keharusan formal tertentu, misal pada
akta jual beli tanah, akta notarial
ANATOMI KONTRAK
– Tempat dan tanggal penanda-
tanganan kontrak
Tanggal penanda-tanganan kontrak dapat
menentukan keabsahan kapasitas para pihak
serta keabsahan dari kesepakatan-
kesepakatan yang dicapai oleh para pihak.
Alasannya, kesepakatan-kesepakatan itu
hanya sah bila tidak bertentangan dengan
hukum yang berlaku pada tanggal penanda-
tangan kontrak.
ANATOMI KONTRAK
– KOMPARISI (Belanda : Comparitie, yang
berarti penghadapan).
 Istilah ini sebenarnya digunakan untuk
menandai suatu bagian pembukaan dari
akta-akta notaris, dan karena bagian itu
memang menyebutkan pihak-pihak yang
menghadap notaris.
 Komparisi memuat identifikasi dari para
pihak yang melibatkan dan mengikatkan
diri di dalam suatu kontrak.
ANATOMI KONTRAK
 Yang dapat menjadi pihak dalam kontrak
adalah subjek hukum, yang diklasifikasikan
sebagai manusia dan badan hukum.
 Untuk dapat menjadi subjek hukum, manusia
dan badan hukum harus memenuhi syarat
kecakapan bertindak (bekwaamheid).
Kecakapan manusia harus dibuktikan dengan
identitasnya. Akan tetapi untuk menjadi
pihak dalam suatu kontrak, seseorang yang
mewakili suatu badan hukum sebagai subjek
hukum harus memenuhi syarat tambahan,
yaitu bahwa dia juga memiliki wewenang
bertindak (bevoegdheid)
ANATOMI KONTRAK
– RECITALS (Pertimbangan-Pertimbangan
Umum Kontrak).
 Berisikan kondisi umu dari para pihak
yang akan membuat suatu kontrak,
berisikan kemampuan modal,
teknologi, pengalaman yang handal,
pangsa pasar dan sebagainya.
ANATOMI KONTRAK
– RECITALS (Pertimbangan-Pertimbangan
Umum Kontrak).
Contoh Kontrak Franchise
a.tempat dimana franchisor membangun sistem
yang unik dan berhasil bertahan untuk
mengoperasikan bisnis, identifikasi dari bisnis serta
sistem franchise
b.menggambarkan merek dagang, jasa, dan tanda-
tanda lain, copy rights, logo, pembeda lannya.
RECITALS (Pertimbangan-
Lanjutan

Pertimbangan Umum Kontrak).

c. menggambarkan seluruh tanda


pembeda yang tergambar
dalam bangunan milik
franchisor
d. menggambarkan sistem
franchise yang ada, serta
atribut bisnis
KETENTUAN-KETENTUAN POKOK
KONTRAK

– HAK DAN KEWAJIBAN PARA


PIHAK.
Hubungan antara hak dan
kewajiban, serta hubungan antara
perangkat hak dan kewajiban di
antara para pihak seyogyanya
merupakan hubungan yang logis
ELEMEN-ELEMEN PENUNJANG
KONTRAK
– Pernyataan dan jaminan.
– Masa berlakunya kontrak, berupa:
 Titik awal masa laku ditentukan
berdasarkan dua kemungkinan berikut
ini:tanggal
ini:t penanda tangan kontrak; atau
tanggal dipenuhinya syarat-syarat tertentu
(conditions precedent).
 Titik akhir masa laku: titik akhir masa laku
dapat ditentukan berdasarkan:
ELEMEN-ELEMEN PENUNJANG
KONTRAK
 Titik akhir masa laku dapat ditentukan
berdasarkan:
– Akhir masa laku yang disepakati (agreed expiry).
Berakhirnya masa laku suatu kontrak pada tanggal
yang disepakati biasanya didasarkan pada anggapan
bahwa pada saat tersebut tujuan kontrak telah
tercapai.
– Pengakhiran (termination). Pengakhiran suatu kontrak
bisa juga dilakukan sebelum berakhirnya masa laku
dari kontrak tersebut pada tanggal yang semula
disepakati bersama.
ELEMEN-ELEMEN PENUNJANG
KONTRAK
 .Pengakhiran yang bersifat mendahului ini
dapat dikembalikan pada tiga sebab berikut
ini:
– Cedera janji (default) yang dilakukan oleh salah
satu pihak yang memberi alasan kepada pihak
lainnya untuk mengakhiri atau membatalkan
berlakunya kontrak;
– Keadaan kahar (force majeure) yang dialami
oleh salah satu atau semua pihak pada suatu
kontrak dan yang berlangsung secara
berkepanjangan sehingga mendorong para
pihak untuk sepakat mengakhiri kontrak yang
mengikat mereka;
ELEMEN-ELEMEN
Lanjutan
PENUNJANG KONTRAK
 Pengakhiran yang bersifat mendahului
ini dapat dikembalikan pada tiga
sebab berikut ini:
–Ketentuan hukum yang mengatasi
kehendak dan kesepakatan para pihak,
yang dapat terjadi jika misalnya pada
suatu ketika lahir undang-undang yang
melarang dibuatnya kontrak-kontrak
tertentu.
ELEMEN-ELEMEN
Lanjutan
PENUNJANG KONTRAK
 Hukum yang dipilih oleh para
pihak.
 Forum yang dipilih.
 Bahasa resmi yang digunakan
untuk penafsiran kontrak.
 Pemberitahuan atau komunikasi.
LAMPIRAN- LAMPIRAN KONTRAK
 Annex: lampiran.
 Schedule: jadual pelaksanaan
kontrak.
 Supplement: ketentuan-ketentuan
tambahan untuk pelaksanaan kontrak.
 Exhibits: berisi jadual, spesifikasi
teknis, desain-desain, peta lokasi, dan
sebagainya.
AMANDEMEN

 Amandemen adalah perubahan yang


dilakukan terhadap perubahan suatu
kontrak yang telah berlaku dan
mengikat para pihak karena telah
mereka tanda tangani dan/atau telah
memenuhi syarat-syarat berlakunya
(conditions precedent).
AMANDEMEN
 Oleh karenanya amandemen itu dapat
mengakibatkan perubahan-perubahan berikut
ini:
– Perubahan dari para pihak yang terlibat pada kontrak,
dan karena itu boleh disebut sebagai “perubahan
subjektif” atau ‘contract assignment’ (pengalihan
kontrak.
– Perubahan dari isi kontrak, dan dengan demikian
meliputi perubahan dari hak dan kewajiban, serta
bisa juga perubahan dari ketentuan-ketentuan dan
syarat-syarat yang ditetapkan dalam kontrak, dan
karena itu disebut sebagai ‘perubahan objektif’.
Instrumen amandemen:
Suatu amandemen hanya berlaku jika
disepakati oleh para pihak, kesepakatan
itu perlu ditegaskan juga. Karena itu
dalam praktik, suatu amandemen selaku
ditegaskan secara tertulis yang dapat
mengambil bentuk:
 Lampiran tambahan pada kontrak.
 Kontrak tambahan yang menjadi bagian dari kontrak
utama; atau
 Mengganti seluruh naskah kontrak.
TERIMA KASIH SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai