Pada prinsipnya perjanjian lahir pada saat para pihak sepakat mengenai hal-hal yang pokok dalam
perjanjian.
Pengecualian:
Perjanjian Formil yaitu perjanjian yang harus dibuat dalam bentuk tertentu menurut undang-
undang, Contoh Perjanjian Fidusia
Perjanjian Riel yaitu perjanjian yang disyaratkan adanya pelaksanaan prestasi, contoh
perjanjian penitipan barang.
•
Asas Kebebasan Berkontrak
(Pasal 1338 ayat (1) KUHPer)
Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi
mereka yang membuatnya (Ps. 1338 ayat (1) KUHPerdata)
Essensialia
unsur perjanjian yang wajib ada, tanpanya
perjanjian menjadi batal demi hukum
Naturalia
unsur yang diatur dalam undang-undang tetapi
dapat dikesampingkan oleh para pihak
Accidentalia
unsur yang disepakati oleh para pihak
14
Syarat Sahnya
Perjanjian
Untuk sahnya suatu perjanjian diperlukan empat syarat:
KEABSAHAN 1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya;
PERJANJIAN/KONTRAK 2.
3.
Kecakapan untuk membuat suatu perikatan;
Suatu hal tertentu;
MENURUT HUKUM INDONESIA 4. Suatu sebab yang halal.
01
02
03
04
Sepakat
Sepanjang tidak dibatalkan oleh salah Akibat batalnya perjanjian maka suatu
satu pihak maka perjanjian tetap perjanjian sejak semula dianggap tidak
berlaku. pernah ada.
Kondisi Pembatalan : Kondisi kebatalan :
Melanggar syarat subyektif Melanggar syarat objektif
Pembatalan akibat wanprestasi Dibuat oleh pihak yang tidak berwenang
Pembatalan karena keadaan membuat perjanjian tertentu.
memaksa Syarat Formil tidak dipenuhi
Pembatalan perjanjian oleh pihak Terpenuhinya syarat batal
ketiga (actio pauliana)
Wanprestasi dan
Perbuatan Melawan Hukum
• Akibat Wanprestasi
• Pihak yang terhadapnya perikatan tidak dipenuhi,
dapat memilih; memaksa pihak yang lain untuk
memenuhi persetujuan, jika hal itu masih dapat
dilakukan, atau menuntut pembatalan persetujuan,
dengan penggantian biaya, kerugian dan
bunga.” (Pasal 1267 KUHPerdata)
• Akibat Wanprestasi
• Pihak yang terhadapnya perikatan tidak dipenuhi,
dapat memilih; memaksa pihak yang lain untuk
memenuhi persetujuan, jika hal itu masih dapat
dilakukan, atau menuntut pembatalan persetujuan,
dengan penggantian biaya, kerugian dan
bunga.” (Pasal 1267 KUHPerdata)
Pertanggung Jawaban
Hk. perdata
Wanprestasi PMH
Tanggung jawab
Tanggung jawab PMH
Kontraktual
unsur-unsur
Ada kesalahan
PMH
Ada kerugian