Anda di halaman 1dari 23

Hukum

Perjanjian
Suryo Hadi Wira P., ST., MBA
Hukum
Perjanjian ?
Hukum
Perjanjian
“Adalah suatu hubungan hukum antara dua pihak
atau lebih dimana pihak yang satu berhak (kreditur)
dan pihak lainnya berkewajiban (debitur) atas suatu
prestasi.”
Syarat Sah
Perjanjian ?
Syarat Sah
Perjanjian
Menurut Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPdt)
1. Sepakat mereka yang
 Paksaan
mengikatkan dirinya
 Kekhilaf
Dapat membatalkan kesepakatan
an
 Penipua
 n
Orang yang belum
2. Cakap untuk membuat perjanjian
dewasa
 Orang yang berada di
Yang dinyatakan tidak cakap bawah pengampunan
 Orang/badan hukum
yang telah dinyatakan
Syarat Sah
Perjanjian
Menurut Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPdt)
3. Adanya hal tertentu
 Atribut objeknya
Harus jelas  Hak dan kewajiban
setiap pihak
4. Suatu sebab atau kausa yang
halal
 Isi perjanjiannya
Yang diperhatikan
 Motif atau alasan
pembuatan perjanjian
bebas
Syarat Sah
Perjanjian
Menurut Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPdt)

Syarat subjektif Syarat objektif


(Jika tidak terpenuhi, maka dapat (Jika tidak terpenuhi, maka perjanjian
mengajukan gugatan pembatalan batal dengan sendirinya tanpa
perjanjian) adanya upaya hukum)

1. Sepakat mereka yang 3. Adanya hal


mengikatkan dirinya tertentu
2. Cakap untuk membuat 4. Suatu sebab atau kausa
perjanjian yang halal
Syarat Sah
Perjanjian
Azas Kebebasan Berkontrak
Namun tidak boleh

Setiap orang yang cakap menurut hukum,


bebas untuk melakukan atau membuat
perjanjian dalam segala hal dan bentuk

 Melanggar ketentuan perundang-


undangan
 Melanggar ketertiban umum
 Melanggar kesusilaan / Adat
Apabila pembatasan tersebut tidak dipatuhi, maka perjanjian itu batal demi
hukum atau batal dengan sendirinya
Syarat Sah
Perjanjian
Suatu perjanjian harus mengikuti
1. Apa yang pula pada: oleh
telah diperjanjikan
para pihak
2. Ketentuan yang bersifat mengatur
3. Kebiasaan
4. Kepatutan
Objek &
Prestasi
Perjanjian
Obj
ek
Merupakan suatu hal yang
diperjanjikan
Prest
asi
Merupakan apa yang melekat pada hal
tertentu itu yang harus ditaati oleh
para pihak
Penjual Pembeli
Syarat Objek
Perjanjian
1. Harus tertentu dan dapat
ditentukan
2. Objeknya diperkenankan
3. Prestasinya
dimungkinkan
Bentuk Prestasi
Perjanjian
1. Memberikan
sesuatu
2. Berbuat
sesuatu
3. Tidak berbuat
sesuatu
Pelanggaran
Perjanjian
Ingkar
Janji
(Wanprestasi
)
VS
Keadaan
Memaksa
Ingkar Janji /
Wanprestasi
Adalah keadaan dimana debitur (pihak yang berkewajiban) tidak
melaksanakan prestasi (kewajibannya) dan bukan karena
keadaan memaksa, sehingga debitur dapat dimintai
pertanggungjawabannya.
Bentuk ingkar janji:
1. Tidak memenuhi prestasi
sama sekali
2. Terlambat memenuhi prestasi
3. Memenuhi prestasi secara
tidak baik
Ingkar Janji /
Wanprestasi
Kreditur dapat melakukan:
Tuntutan Tetap Batal Ganti Rugi Kembalikan
Pemenuhan Perjanjian V
Pemenuhan Prestasi dengan V V
ganti rugi
Pembatalan Perjanjian V V
Pembatalan perjanjian V V V
dengan ganti rugi
Ingkar Janji /
SyaratWanprestasi
gugatan ganti rugi atas
wanprestasi:
1. Kerugian yang dapat diduga atau
sepatutnya diduga pada waktu
perjanjian dibuat
2. Kerugian yang merupakan akibat
langsung dan serta merta dari
suatu wanprestasi
Ingkar Janji /
Wanprestasi
Alasan pembelaan debitur:
1. Ada keadaan memaksa /
Overmacht
2. Kreditur telah ingkar janji /
wanprestasi pula
3. Kreditur telah melepaskan haknya
untuk menuntut ganti rugi
Keadaan Memaksa /
Overmacht
Adalah keadaan yang terjadi setelah dibuatnya perjanjian,
yang menghalangi debitur memenuhi prestasinya, dimana
debitur tidak dapat dipersalahkan dan tidak bisa dimintai
pertanggungjawabnnya.
Akibat hukum yang timbul:
1. Kreditur tidak dapat meminta pemenuhan
prestasi
2. Debitur tidak dapat dinyatakan lalai, dan
karenanya tidak wajib membayar ganti
rugi
3. Resiko tidak dapat beralih kepada kreditur
4. Kreditur tidak dapat menuntut pembatalan
perjanjian
Jenis – Jenis
Perjanjian
Positif <> Negatif
Sepintas <>
Berkelanjutan
Alternatif <> Fakultatif
Bawah Tangan <> Akta
Otentik
Dihapusnya
Perjanjian
Sebab dihapusnya suatu perjanjian:
1. Dikatakan dalam perjanjian oleh para pihak
2. UU menentukan batas waktunya
3. Para pihak atau UU menentukan dengan terjadinya
peristiwa tertentu maka perjanjian itu akan dihapus
4. Pernyataan menghentikan perjanian oleh salah satu
pihak (apzegging)
5. Karena putusan hakim
6. Tujuan perjanjian telah tercapai
7. Dengan persetujuan para pihak untuk menghentikan
perjanjian (herropig)

Anda mungkin juga menyukai