Anda di halaman 1dari 3

Hukum Perjanjian

Nama: Nadia Savitri Ananda


Kelas: DK – 46 -09

Perbuatan hukum adalah segala perbuatan manusia yang secara sengaja dilakukan
oleh seseorang untuk menimbulkan hak-hak dan kewajiban. Perbuatan Hukum terdiri dari
perbuatan hukum sepihak dan perbuatan hukum dua pihak.
Perjanjian adalah suatu peristiwa di mana seseorang berjanji kepada orang lain atau
dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal. (Prof Subekti)
Suatu Persetujuan adalah suatu perbuatan di mana satu orang atau lebih
mengikatkan diri terhadap satu orang lain atau lebih. (Ps 1313 KUH Perdata)
Syarat sah perjanjian (Pasal 1320 KUH Perdata) adalah :
1. Sepakat mereka yang mengikatkan diri. Artinya para pihak yang membuat perjanjian
harus sepakat.
2. Kecakapan untuk membuat perjanjian. Artinya para pihak yang membuat perjanjian
harus cakap yaitu dewasa dan sehat akal pikirannya (orang).
3. Suatu Hal Tertentu. Artinya barang/ jasa yang menjadi objek perjanjian, setidak-tidaknya
harus ditentukan jenisnya.
4. Suatu Sebab Yang Halal. Artinya alasan para pihak membuat perjanjian harus
diperkenankan oleh Undang-undang, kesusilaan dan ketertiban umum.

Subjek Perjanjian:
1. Orang (Natural Person)
2. Badang Hukum (Legal Entity)
Objek Perjanjian. Prestasi:
1. Memberi/ menyerahkan sesuatu
2. Membuat sesuatu
3. Tidak berbuat sesuatu
Subyek Perjanjian yaitu : Para pihak yang terlibat dalam perjanjian, disebut : Kreditur
dan Debitur. Obyek Perjanjian Merupakan hak bagi kreditur dan Kewajiban bagi Debitur,
yang pelaksanaannya disebut Prestasi.
Prestasi perjanjian:
1. Memberikan/ menyerahkan sesuatu.
2. Berbuat sesuatu.
3. Tidak berbuat sesuatu.
Wanprestasi atau ingkar janji adalah Debitur tidak memenuhi prestasi yang telah
disepakati dalam perjanjian kepada Kreditur. Wanprestasi atau ingkar janji, berupa :
1. Debitur terlambat memenuhi prestasi.
2. Debitur keliru memenuhi prestasi.
3. Debitur tidak tunai memenuhi prestasi.
4. Debitur sama sekali tidak memenuhi prestasi.
Tuntutan/ Sanksi berupa :
1. Pemenuhan perjanjian
2. Pemenuhan perjanjian dengan ganti rugi
3. Ganti rugi saja
4. Pembatalan perjanjian
5. Pembatalan perjanjian disertai ganti rugi.
Sebab berakhirnya perjanjian :
1. Pembayaran/ pelunasan;
2. Musnahnya objek perjanjian / tidak adanya perjanjian;
3. Pembebasan utang;
4. Pembatalan perjanjian.
Asas-Asas Perjanjian
1. Asas kebebasan berkontrak
Para pihak yang mengikatkan diri diberikan kebebasan untuk menentukan isi
perjanjian, bentuk perjanjian, dan apapun yang diatur dalam perjanjian.
2. Asas Kekuatan Mengikat
Para pihak yang menandatangani perjanjian terikat dengan apa yang telah
ditandatanganinya dalam perjanjian tersebut.
3. Asas Kesepakatan
Kesepakatan merupakan pangkal tolak dimulai berlakunya suatu perjanjian atau
mulai mengikatnya suatu perjanjian bagi para pihak.
4. Asas Itikad baik
Perjanjian yang yang dibuat harus didasari dengan adanya itikad baik diantara para
pihak, baik sebelum, pada saat maupun setelah berlakunya perjanjian.

Keadaan Mamaksa (Force Majeur / Overmacht) adalah Adanya hal yang tidak
terduga dan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kepada seseorang, sementara yang
bersangkutan dengan segala daya telah berupaya secara patut untuk memenuhi
kewajibannya.
Akibat keadaan Memaksa:
1. Kreditur tidak dapat menuntut pemenuhan perikatan.
2. Kreditur tidak dapat menyatakan debitur lalai.
3. Kreditur tidak dapat minta pemutusan perjanjian.
4. Kerugian ditanggung masing-masing pihak
Bentuk Perjanjian ada dalam bentuk lisan dan dalam bentu tertulis. Perjanjian dalam
bentuk tertulis terdiri dari Akta Otentik dan Akta dibawah tangan.
Anatomi perjanjian:
1. Kepala Perjanjian.
Judul dari suatu perjanjian.
2. Komparasi /Preamble.
Hari, Tanggal, Tahun pembuatan perjanjian/kontrak dan data para pihak yang
melakukan perjanjian/kontrak.
3. Latar belakang/Recital
Latar belakang di adakannya suatu perjanjian/kontrak antara para pihak dan
kedudukan para pihak.
4. Kalimat Penghubung
Kalimat berupa pernyataan kesepakatan para pihak sebelum memuat pasal - pasal
tentang isi atau muatan perjanjian.
5. Isi Perjanjian
Definisi, obyek perjanjian, jangka waktu perjanjian, cara pembayaran, hak dan
kewajiban para pihak.
6. Klausul Penunjang
Force majeur/keadaan memaksa, addendum/ amandemen, penyelesaian sengketa,
pemberitahuan, pengakhiran perjanjian.
7. Penutup

Anda mungkin juga menyukai