Anda di halaman 1dari 28

HUKUM PERJANJIAN

ASAS_ASAS PERJANJIAN
& SYARAT SAH
PERJANJIAN
Basyirah Mustarin
ASAS HUKUM KONTRAK

Asas kebebasan berkontrak Asaskonsensualisme


Dapat disimpulkan dalam pasal 1338 ayat (1)
KUHPerdata “ setiap perjanjian yang dibuat secara sah berlaku Berasal dari
sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya”. bahasa latin
Adalah asas yang memberikan kebebasan berkontrak consensus
untuk suatu asas yang memberikan kebebasan kepada para pihak berarti sepakat.
untuk: Mengandung
1. Membuat atau tidak membuat perjanjian arti persesuaian
2. Mengadakan perjanjian dengan siapapun kehendak dari
3. Menentukan isi perjanjian, pelaksanaan dan persyaratan, para pihak.
4. Menentukan bentuk kontrak.

Asas Pacta Sunt Servanda/ Asas Kepastian Hukum


Adalah asas yang berhubungan dengan akibat perjanjian. Dalam asas
ini hakim atau pihak ketiga harus menghormati substansi kontrak
yang dibuat oleh para pihak, sebagaimana dalam undang-undang.
Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata yang berbunyi “perjanjian yang
dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang.
NEXT
ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK (FREEDOM OF
CONTRACK)
Berlaku secara Internasional
1. Setiap org bebas untuk membuat atau tidak membuat
perjanjian
2. Setiap org bebas untuk memilih pihak dengan siapa ingin
membuat perjanjian
3. Setiap org bebas untuk memilih alasan dari perjanjian yg
akan dibuat
4. Setiap org bebas untuk menentukan objek perjanjian
5. Setiap org bebas untuk menentukan bentuk suatu perjanjian
6. Setiap org bebas untuk menerima atau menyimpangi
ketentuan undang-undang yang bersifat opsional.
PASAL 1337 KUH PERDATA MENYATAKAN BAHWA
Suatu sebab adalah terlarang apabila:

a. Dilarang oleh Undang-undang


b. Bertentangan dengan kesusilaan
c. Bertentangan dengan ketertiban umum
Asas Konsensualisme (Concensualism)

Asas ini menyebutkan bahwa perjanjian pada


umumnya tidak diadakan secara formal, melainkan
cukup dengan adanya kesepakatan kedua belah
pihak.

 Misalnya perjanjian Hibah yg digolongkan dalam


perjanjian Cuma-cuma yg bisa dilakukan cukup
diucapkan secara lisan, maka hibah tersebut telah
sah. (Pasal 1683 KUH Perdata)

 Namun jika yg dihibahkan adalah benda tidak


bergerak maka harus menggunakan akta Notaris
(pasal 1682 KUH Perdata)
ASAS KONSENSUALISME
bagaimana dengan perjanjian yg dibuat oleh satu pihak saja ?
Apakah sah menurut hukum ?

• Para ahli hukum ada yg setuju ada juga yg tidak setuju


terhadap klausul baku
• Yg tidak setuju beralasan melanggar asas kebebasan
berkontrak dan asas konsensualisme
• Yg setuju beralasan setiap org yg bertandatangan dalam
perjanjian akan bertanggung jawab pada isi dan apa yg telah
ditandatanganinya. Pendapat yg lain dikarenakan perjanjian
baku tumbuh karena keadaan menghendakinya dan harus
diterima sebagai kenyataan.
Asas Iktikad Baik (Goede Trouw)
Pasal 1338 ayat (3) KUHPerdata yang berbunyi
“perjanjian harus dilaksanakan iktikad baik”.
Adalah asas bahwa para pihak yaitu pihak
kreditur dan debitur harus melaksanakan
substansi kontrak berdasar kepercayaan atau
keyakinan yang teguh atau kemauan baik dari
para pihak.

Asas kepribadian (personalitas)


Merupakan asas yang menentukan bahwa
seseorang yang akan melakukan dan atau
membuat kontrak hanya untuk kepentingan
perseorangan saja. Hal ini sudah sesuai dalam
pasal 1315 dan pasal 1340 KUHPerdata. Yang
berbunyi dalam pasal 1315 “pada umumnya
seseorang tidak dapat mengadakan perikatan
atau perjanjian selain untuk dirinya sendiri”.
Bunyi pasal 1340 “perjanjian hanya berlaku
antara pihak yang membuatnya”.
Asas Personalia

o Pasal 1315 KUH Perdata kewenangan sbg individu


dapat dibedakan menjadi:

1. 1. untuk dan atas nama serta kepentingan sendiri


2. Sebagai wakil dr pihak tertentu. Misalnya direktur
mewakili nama perusahaanx
3. Sebagai kuasa dr org yang memberi kuasa.

12/11/2023 8
Asas Kepercayaan

Setiap org yg akan mengadakan perjanjian akan


memenuhi setiap prestasi yg diadakan antara
mereka di belakang hari.
Misalnya sewa menyewa mobil

Asas Persamaan Hukum

Subjek hukum yg mengadakan perjanjian


mempunyai kedudukan hak dan kewajiban yg
sama di hadapan hukum.
Asas Keseimbangan

Asas yg menghendaki kedua belah pihak


memenuhi dan melaksanakan perjanjian.
Kreditur mempunyai kekuatan untuk menuntut
prestasi .

Asas Kepatutan dan Kebiasaan

Pasal 1339 bahwa tidak semua hal harus tertuang


secara tegas dalam perjanjian.
SUMBER2 HUKUM PERIKATAN

1. UNDANG-UNDANG
 MURNI UNDANG-UNDANG
 UNDANG-UNDANG KARENA PERBUATAN
MANUSIA
o PERBUATAN SESUAI HUKUM
(ZAAKWAARNAMING)
o PERBUATAN MELANGGAR HUKUM
(ONRECHTMATIGE DAAD)
2. PERJANJIAN

12/11/2023 11
SUMBER2 HUKUM KONTRAK

1. UNDANG-UNDANG
 MURNI UNDANG-UNDANG

Contoh: Hukum keluarga dapat dilihat dalam pasal 104


KUH Perdata “ suami istri dengan hanya melakukan
perkawinan telah saling mengikatkan diri untuk
memelihara dan mendidik anak mereka”

12/11/2023 12
SUMBER2 HUKUM KONTRAK

 UNDANG-UNDANG KARENA PERBUATAN


MANUSIA
o PERBUATAN SESUAI HUKUM
(ZAAKWAARNAMING)
o Contohnya: pasal 1354 KUH Perdata “ jika seseorang
dengan sukarela, tanpa ditugaskan, mewakili urusan
orang lain, dengan atau tanpa setahu orang lain, maka
secara diam-diam mengikatkan dirinya untuk
meneruskan serta menyelesaikan urusan itu, hingga
orang yg ia wakili kepentingannya dapat mengerjakan
sendiri urusannya……..

12/11/2023 13
SUMBER2 HUKUM PERIKATAN

1. UNDANG-UNDANG
o PERBUATAN MELANGGAR HUKUM
(ONRECHTMATIGE DAAD)
o Pasal 1365 KUH Perdata “Tiap perbuatan yg
melanggar dan membawa kerugian kepada orang lain,
mewajibkan orang yg menimbulkan kerugian itu
karena kesalahannya untuk mengganti kerugian
tersebut.

12/11/2023 14
PERBUATAN MELAWAN HUKUM

Unsur-unsur Pasal 1365 KUH Perdata :


1. Perbuatan tersebut haruslah oerbuatan yg melanggar
hukum, selain norma hukum juga norma kesusilaan dan
norma kesopanan yg berlaku dalam masyarakat.

2. Perbuatan tersebut membawa kerugian terhadap orang


lain
3.
4. Adanya unsur kesalahan dalam perbuatan yg merugikan
tersebut. Seandainya unsur kesalahan tidak ditemukan
maka dapat digunakan unsur kelalaian dan
kesembronoan sebagaimana dalam pasal 1 3 36 .
12/11/2023 15
Unsur-unsur pembentuk perjanjian

1. Benda tersebut dapat diperdagangkan


2. Benda yg dipergunakan untuk kepentingan
umum tidak boleh dijadikan objek
perjanjian(pelabuhan, jalan umum)
3. Dapat ditentukan jenisnya
4. Dapat berupa barang yg akan datang
OBJEK PERJANJIAN

1. Perbuatan hukum
2. Kesepakatan/konsensus
3. Objek perjanjian
4. Para pihak
5. Akibat hukum

 Pasal 1332 KUH Perdata hanya barang2 yg dapat


diperdagangkan yg dapat menjadi objek perjanjian.
 Pasal 1334 KUH Perdata barang2 yg baru akan ada dikemdian
hari dapat menjadi objek perjanjian kecuali jika dilarang oleh
undang-undang secara tegas.
SYARAT SYAH
PERJANJIAN
Diatur dalam pasal 1320
KUH Perdata, yaitu:

2. Kecakapan untuk melakukan


1.Adanya kesepakatan kedua perbuatan hukum
belah pihak Kemampuan untuk melakukan
Kesepakatan yang dimaksud perbuatan hukum itulah yang
yaitu dalam pasal 1320 ayat (1) dimaksud dengan kecakapan
KUHPerdata adalah dalam bertindak.
persesuaian pernyataan
kehendak antara satu orang 3. Adanya objek
atau lebih dengan pihak Objek perjanjian adalah prestasi atau
lainnya.(konsensuil) pokok perjanjian. Prestasi artinya
apa yang diperjanjikan mengenai hak
4. Adanya klausa yang halal. dan kewajiban dua belah pihak.
Yang dimaksud ialah bukanlah Pasal 1234 KUHPerdata:
sesuatu yang bertentangan Memberikan sesuatu
dengan undang-undang, Berbuat sesuatu
kesusilaan dan ketertiban Tidak berbuat sesuatu
umum.
Supaya terjadi persetujuan yang sah, perlu dipenuhi 4 syarat:

1. Kesepakatan mereka yang mengikatkan diri.


2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan.
(Syarat Subjektif)

3. Suatu pokok persoalan tertentu.


4. Suatu sebab yang tidak terlarang.(Syarat
Objektif)
PERJANJIAN BATAL DEMI HUKUM

Perjanjian tersebut dianggap tidak pernah ada,


misalnya ada objekya yg dilarang oleh
perundang-undangan

PERJANJIAN DAPAT DIBATALKAN


Artinya perjanjian tersebut tidak sah, tetapi tidak
otomatis batal. Perjanjian tersebut dapat dimintakan
pembatalan oleh hakim kepada hakim. Misalx belum
cukup umur
PRINSIP DALAM
PENYUSUNAN PERJANJIAN

Pada prinsipnya para pihak bebas untuk memperjanjikan apa yang mereka
inginkan, dengan syarat tidak bertentangan dengan undang-undang,
ketertiban umum dan kesusilaan (Beginselen der contrachtsvrijiheid atau
party autonomy) .
STRUKTUR DAN ANATOMI
KONTRAK
Pada dasarnya anatomi kontrak dapat digolongkan menjadi tiga bagian,
sebagai berikut:
BAGIAN ISI
BAGIAN PENDAHULUAN Klausula definisi
subbagian pembuka Dicantumkan berbagai
memuat nama kontrak dan penyebutan definisi untuk keperluan kontrak yang
selanjutnya (penyingkatan) yang dilakukan. berlaku pada kontrak tersebut dan
Tanggal dari kontrak yang dibuat dan ditandatangani, dapat mempunyai arti dari pengertian
dan umum.
Tempat dibuat dan ditandatanganinya kontrak Klausula transaksi
subbagian pencantuman identitas para pihak Adalah klausula-klausula
Dicantumkan identitas para pihak yang yang berisi tentang transaksi yang
mengikatkan diri dalam kontrak dan siapa-siapa yang akan dilakukan.
mendatangani kontrak tersebut. Klausula spesifik
para pihak harus disebutkan secara jelas Adalah mengatur hal-hal
orang yang mendatangani harus disebutkan yang spesifik dalam suatu transaksi.
kapasitasnya sebagai apa Klausula ketentuan umum
pendefinisian pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak Adalah klausula yang
subbagian penjelasan seringkali dijumpai dalam berbagai
penjelasan mengapa para pihak mengadakan kontrak dagang maupun kontrak
kontrak atau bagian premis. lainnya. NEXT
BAGIAN PENUTUP

Subbagian kata penutup


Menerangkan bahwa perjanjian tersebut dibuat dan
ditandatangani oleh pihak-phak yang memiliki kapasitas
untuk itu atau para pihak yang menyatakan kembali bahwa
mereka akan terikat dengan isi kontrak.

Subbagian ruang penempatan tanda tangan


Adalah tempat-tempat pihak-pihak mendatangani
perjanjian atau kontrak dengan menyebutkan nama pihak
yang terlibat dalam kontrak, nama jelas orang yang
menandatangani dan jabatan dari orang yang
mendatangani.
Analisa
stuktur pada akta
pihak
Pada kontrak dikenal unsur-unsur yang terdiri atas

UNSUR NATURALIA
Bagian dari perjanjian yang
karena sifat perjanjian seperti
UNSUR ESSENTIALIA pada perjanjian bernama,
merupan unsur yang harus ada dalam ketentuan ketentuan tertentu
dianggap ada tanpa perlu
kontrak yaitu pihak-pihaknya, kaata sepakat,
diperjanjiakan secara khusus oleh
objeknya tertentu, kausanya; para pihak karena telah diatur di
Misalnya dalam kontrak jual beli atau sewa dalam undang-undang, seperti
menyewa maka harga jual / harga sewa merupakan Jual beli tidak memutuskan sewa-
bagian yang essensil bukan merupakan syarat menyewa, kecuali
terjadinya jual beli/sewa melainkan unsur yang diperjanjikanlain (pasal 1576 ayat
harus yang melekat dalam kontrak. 1 KUHpdt) ; perjanjian beralih
Hal mana terbukti dari kalimat sebelum kepada ahli waris atau mereka
yang memperoleh hak
pasal-pasal yang biasanya berbunyi sebagai berikut:
daripadanya (Pasal 1318
“ selanjutnya perjanjian (...) dilakukan dengan KUHpdt). Artinya , walau yang
syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut..... dicontohkan tersebut tidak
dimuat di dalam kontrak, undang
undang sudah mengaturnya.
NEXT
TEMPAT PENGATURAN HUKUM KONTRAK

Hukum kontrak diatur dalam buku III KUHPerdata, yang terdiri atas 18 bab
dan 631 pasal. Dimulai dari pasal 1233 KUHPerdata sampai dengan pasal 1864
KUHPerdata. Masing masing bab dibagi dalam beberapa bagian. Tempat pengaturan
hukum kontrak dalam buku IV entang van Verbintenissen, yang dimulai dari pasal
1269 NBW sampai dengan pasal 1901 NBW. Sebagai berikut:
1. Perikatan pada umumnya (pasal 1233 sampai dengan pasal 1312 KUHPerdata)
2. Perikatan yang dilahirkan dari perjanjian (pasal 1313 sampai dengan pasal 1351
KUH Perdata)
3. Hapusnya perikatan (pasal 1381 sampai dengan pasal 1456 KUHPerdata) hapusnya
perikatan dibedakan menjadi 10 macam, yaitu:

- Karena pembayaran
- Penawaran pembayaran tunai yang diikuti dengan penyimpanan atau
perjanjian
- Pembaruan utang
- Perjumpaan utang atau kompensasi
- Pencampuran utang
- Pembebasan utang
- Musnahnya barang terutang NEXT
- Pembatalan berlakunya syarat batal
- Kadaluwarsa
4. Jual beli (pasal 1457 sampai dengan pasal 1540 KUHPerdata)
5. Tukar-menukar (pasal 1541 sampai dengan pasal 1546 KUHPerdata)
6. Sewa-menyewa (pasal 1548 sampai dengan pasal 1600 KUHPerdata)
7. Persetujuan untuk melakukan pekerjaan (pasal 1601 sampai dengan pasal 1617
KUHPerdata)
8. Persekutuan (pasal 1618 sampai dengan pasal 1652 KUHPerdata)
9. Badan hukum (pasal 1653 sampai dengan pasal 1665 KUHPerdata)
10. Hibah (pasal 1666 sampai dengan pasal 1693 KUHPerdata)
11. Penipuan barang (pasal 1694 sampai dengan pasal 1753 KUHPerdata)
12. Pinjam pakai (pasal 1740 sampai dengan pasal 1753 KUHPerdata
13. Pinjam meminjam (pasal 1754 sampai dengan pasal 1769 KUHPerdata)
14. Bunga tetap atau abadi (pasal 1770 sampai dengan pasal 1773 KUHPerdata)
15. Perjanjian untung-untungan (pasal 1774 sampai dengan pasal 1791
KUHPerdata)
16. Pemberian kuasa (pasal 1792 sampai dengan pasal 1819 KUHPerdata)
17. Penangung utang (pasal 1820 sampai dengan pasal 1850 KUHPerdata)
18. Perdamaian (pasal 1851 sampai dengan 1864 KUHPerdata)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai