MODUL 1& 2
Basyirah Mustarin
Perjanjian
Perjanjian merupakan sumber perikatan
BENTUK PERJANJIAN
Dibedakan dalam dua bentuk perjanjian tertulis dan perjanjian tidak tertulis.
Perjanjian tertulis ialah perjanjian yang dibuat oleh para pihak dalam bentuk tulisan.
Perjanjian tidak tertulis ialah perjanjian yang dibuat oleh para pihak dalam wujud
lisan.
Objek Perjanjian/PRESTASI
Pasal 133 KUH Perdata “ suatu perjanjian harus
mempunyai poko berupa suatu barang yg sekurang-
kurangnya ditentukan jenisnya”.
BENTUK KONTRAK
Kontrak di bawah tangan
Kontrak yang dibuat dan ditandatangani oleh para pihak yang
bersangkutan .
Legalisasi
Notaris mengesahkan tandatanganan dan menetapkan kepastian tanggal
Kontrak di bawah tangan.
Waarmerking
Kontrak di bawah tangan yang didaftar di Kantor Notaris.
Kontrak yang dibuat di hadapan dan oleh notaris dalam bentuk Akta
Otentik.
akta yang dibuat oleh pejabat yang berwenang yang merupakan alat
bukti yang sempurna bagi para pihak yang bersangkutan maupun pihak
ketiga.
Unsur-unsur pembentuk perjanjian
1. Perbuatan hukum
2. Kesepakatan/konsensus
3. Objek perjanjian
4. Para pihak
5. Akibat hukum
SYARAT SYAH
KONTRAK
Diatur dalam pasal 1320
KUH Perdata, yaitu:
Pada prinsipnya para pihak bebas untuk memperjanjikan apa yang mereka
inginkan, dengan syarat tidak bertentangan dengan undang-undang,
ketertiban umum dan kesusilaan (Beginselen der contrachtsvrijiheid atau
party autonomy) .
STRUKTUR DAN ANATOMI
KONTRAK
Pada dasarnya anatomi kontrak dapat digolongkan menjadi tiga bagian,
sebagai berikut:
BAGIAN ISI
BAGIAN PENDAHULUAN Klausula definisi
subbagian pembuka Dicantumkan berbagai
memuat nama kontrak dan penyebutan definisi untuk keperluan kontrak yang
selanjutnya (penyingkatan) yang dilakukan. berlaku pada kontrak tersebut dan
Tanggal dari kontrak yang dibuat dan ditandatangani, dapat mempunyai arti dari pengertian
dan umum.
Tempat dibuat dan ditandatanganinya kontrak Klausula transaksi
subbagian pencantuman identitas para pihak Adalah klausula-klausula
Dicantumkan identitas para pihak yang yang berisi tentang transaksi yang
mengikatkan diri dalam kontrak dan siapa-siapa yang akan dilakukan.
mendatangani kontrak tersebut. Klausula spesifik
para pihak harus disebutkan secara jelas Adalah mengatur hal-hal
orang yang mendatangani harus disebutkan yang spesifik dalam suatu transaksi.
kapasitasnya sebagai apa Klausula ketentuan umum
pendefinisian pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak Adalah klausula yang
subbagian penjelasan seringkali dijumpai dalam berbagai
penjelasan mengapa para pihak mengadakan kontrak dagang maupun kontrak
kontrak atau bagian premis. lainnya. NEXT
BAGIAN PENUTUP
UNSUR NATURALIA
Bagian dari perjanjian yang
karena sifat perjanjian seperti
UNSUR ESSENTIALIA pada perjanjian bernama,
merupan unsur yang harus ada dalam ketentuan ketentuan tertentu
dianggap ada tanpa perlu
kontrak yaitu pihak-pihaknya, kaata sepakat,
diperjanjiakan secara khusus oleh
objeknya tertentu, kausanya; para pihak karena telah diatur di
Misalnya dalam kontrak jual beli atau sewa dalam undang-undang, seperti
menyewa maka harga jual / harga sewa merupakan Jual beli tidak memutuskan sewa-
bagian yang essensil bukan merupakan syarat menyewa, kecuali
terjadinya jual beli/sewa melainkan unsur yang diperjanjikanlain (pasal 1576 ayat
harus yang melekat dalam kontrak. 1 KUHpdt) ; perjanjian beralih
Hal mana terbukti dari kalimat sebelum kepada ahli waris atau mereka
yang memperoleh hak
pasal-pasal yang biasanya berbunyi sebagai berikut:
daripadanya (Pasal 1318
“ selanjutnya perjanjian (...) dilakukan dengan KUHpdt). Artinya , walau yang
syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut..... dicontohkan tersebut tidak
dimuat di dalam kontrak, undang
undang sudah mengaturnya.
NEXT
TEMPAT PENGATURAN HUKUM KONTRAK
Hukum kontrak diatur dalam buku III KUHPerdata, yang terdiri atas 18 bab
dan 631 pasal. Dimulai dari pasal 1233 KUHPerdata sampai dengan pasal 1864
KUHPerdata. Masing masing bab dibagi dalam beberapa bagian. Tempat pengaturan
hukum kontrak dalam buku IV entang van Verbintenissen, yang dimulai dari pasal
1269 NBW sampai dengan pasal 1901 NBW. Sebagai berikut:
1. Perikatan pada umumnya (pasal 1233 sampai dengan pasal 1312 KUHPerdata)
2. Perikatan yang dilahirkan dari perjanjian (pasal 1313 sampai dengan pasal 1351
KUH Perdata)
3. Hapusnya perikatan (pasal 1381 sampai dengan pasal 1456 KUHPerdata) hapusnya
perikatan dibedakan menjadi 10 macam, yaitu:
- Karena pembayaran
- Penawaran pembayaran tunai yang diikuti dengan penyimpanan atau
perjanjian
- Pembaruan utang
- Perjumpaan utang atau kompensasi
- Pencampuran utang
- Pembebasan utang
- Musnahnya barang terutang NEXT
- Pembatalan berlakunya syarat batal
- Kadaluwarsa
4. Jual beli (pasal 1457 sampai dengan pasal 1540 KUHPerdata)
5. Tukar-menukar (pasal 1541 sampai dengan pasal 1546 KUHPerdata)
6. Sewa-menyewa (pasal 1548 sampai dengan pasal 1600 KUHPerdata)
7. Persetujuan untuk melakukan pekerjaan (pasal 1601 sampai dengan pasal 1617
KUHPerdata)
8. Persekutuan (pasal 1618 sampai dengan pasal 1652 KUHPerdata)
9. Badan hukum (pasal 1653 sampai dengan pasal 1665 KUHPerdata)
10. Hibah (pasal 1666 sampai dengan pasal 1693 KUHPerdata)
11. Penipuan barang (pasal 1694 sampai dengan pasal 1753 KUHPerdata)
12. Pinjam pakai (pasal 1740 sampai dengan pasal 1753 KUHPerdata
13. Pinjam meminjam (pasal 1754 sampai dengan pasal 1769 KUHPerdata)
14. Bunga tetap atau abadi (pasal 1770 sampai dengan pasal 1773 KUHPerdata)
15. Perjanjian untung-untungan (pasal 1774 sampai dengan pasal 1791
KUHPerdata)
16. Pemberian kuasa (pasal 1792 sampai dengan pasal 1819 KUHPerdata)
17. Penangung utang (pasal 1820 sampai dengan pasal 1850 KUHPerdata)
18. Perdamaian (pasal 1851 sampai dengan 1864 KUHPerdata)
TERIMA KASIH