Anda di halaman 1dari 19

HUKUM PERJANJIAN

MODUL 1& 2

Basyirah Mustarin
Perjanjian
 Perjanjian merupakan sumber perikatan

 Pasal 1313 KUH Perdata menyatakan bahwa


suatu perjanjian adalah suatu perbuatan manakala
satu orang atau lebih mengikatkan dirinya
terhadap satu orang atau lebih.
PERJANJIAN

Merupakan suatu Perjanjian dibagi menjadi tiga


peristiwa dimana seseorang macam, yaitu:
berjanji kepada seorang lain, a. 1. Perjanjian untuk
atau dimana dua orang saling memberikan/menyerahkan
berjanji untuk melaksanakan suatu barang
sesuatu hal.
b. 2.Perjanjian untuk berbuat
Dari peristiwa
sesuatu
tersebut timbullah hubungan
antara dua orang tersebut c. 3.Perjanjian untuk tidak
yang disebut Perikatan. berbuat sesuatu.

BENTUK PERJANJIAN
Dibedakan dalam dua bentuk perjanjian tertulis dan perjanjian tidak tertulis.
Perjanjian tertulis ialah perjanjian yang dibuat oleh para pihak dalam bentuk tulisan.
Perjanjian tidak tertulis ialah perjanjian yang dibuat oleh para pihak dalam wujud
lisan.
Objek Perjanjian/PRESTASI
 Pasal 133 KUH Perdata “ suatu perjanjian harus
mempunyai poko berupa suatu barang yg sekurang-
kurangnya ditentukan jenisnya”.

 PRESTASI adalah onyek perjanjian. Dalam hal jual beli


prestasinya adalah barang yg dijual dan uang

 Harus ditentukan jenis (benda) misalnya buku, meja, roti,


kertas, mobil, tanah, dll
 Sekarang atau yang akan ada. (pohon durian yg baru berbuah
kecil-kecil seharga 500rb dan nanti besar milik pak yudi
Akibat Hukum
 Akibat hukum adalah resiko yg harus ditanggung
jika salah satu pihak ingkar janji. Jika salah satu
pihak ingkar janji maka pihak yg dirugikan dapat
menuntuk ganti rugi. (Modul hal;1.14)
 KONSENSUS = Dalam pasal 1321 KUH Perdata disebutkan bahwa
“suatu perjanjian tidak sah apabila dibuat karena kehilafan, dengan
paksaan ataupun penipuan”
Hubungan perikatan dengan
perjanjian
 Perjanjian dapat disebut sebagai persetujuan karena dua pihak setuju
untuk melakukan sesuatu
 Perjanjian yg disepakati menimbulkan perikatan
 Semua Kontrak pasti merupakan
 Tetapi tidak semua perjanjian merupakan kontrak
 Semua perjanjian pasti perupakan perikatan tetapi tidak semua
perikatan merupakan perjanjian.
 Perikatan merupakan hubungan hukum sedangkan perjanjian
merupakan perbuatan hukum
KONTRAK

Perkataan kontrak ditujukan kepada perjanjian yang tertulis.

BENTUK KONTRAK
Kontrak di bawah tangan
Kontrak yang dibuat dan ditandatangani oleh para pihak yang
bersangkutan .
Legalisasi
Notaris mengesahkan tandatanganan dan menetapkan kepastian tanggal
Kontrak di bawah tangan.
Waarmerking
Kontrak di bawah tangan yang didaftar di Kantor Notaris.
Kontrak yang dibuat di hadapan dan oleh notaris dalam bentuk Akta
Otentik.
akta yang dibuat oleh pejabat yang berwenang yang merupakan alat
bukti yang sempurna bagi para pihak yang bersangkutan maupun pihak
ketiga.
Unsur-unsur pembentuk perjanjian

1. Perbuatan hukum
2. Kesepakatan/konsensus
3. Objek perjanjian
4. Para pihak
5. Akibat hukum
SYARAT SYAH
KONTRAK
Diatur dalam pasal 1320
KUH Perdata, yaitu:

Kecakapan untuk melakukan


Adanya kesepakatan kedua perbuatan hukum
belah pihak Kemampuan untuk melakukan
Kesepakatan yang dimaksud perbuatan hukum itulah yang
yaitu dalam pasal 1320 ayat (1) dimaksud dengan kecakapan
KUHPerdata adalah dalam bertindak.
persesuaian pernyataan
kehendak antara satu orang Adanya objek
atau lebih dengan pihak Objek perjanjian adalah prestasi atau
lainnya. pokok perjanjian. Prestasi artinya
apa yang diperjanjikan mengenai hak
Adanya klausa yang halal. dan kewajiban dua belah pihak.
Yang dimaksud ialah bukanlah Pasal 1234 KUHPerdata:
sesuatu yang bertentangan Memberikan sesuatu
dengan undang-undang, Berbuat sesuatu
kesusilaan dan ketertiban Tidak berbuat sesuatu
umum.
ASAS HUKUM KONTRAK

Asas kebebasan berkontrak Asaskonsensualisme


Dapat disimpulkan dalam pasal 1338 ayat (1)
KUHPerdata “ setiap perjanjian yang dibuat secara sah berlaku Berasal dari
sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya”. bahasa latin
Adalah asas yang memberikan kebebasan berkontrak consensus
untuk suatu asas yang memberikan kebebasan kepada para pihak berarti sepakat.
untuk: Mengandung
1. Membuat atau tidak membuat perjanjian arti persesuaian
2. Mengadakan perjanjian dengan siapapun kehendak dari
3. Menentukan isi perjanjian, pelaksanaan dan persyaratan, para pihak.
4. Menentukan bentuk kontrak.

Asas Pacta Sunt Servanda/ Asas Kepastian Hukum


Adalah asas yang berhubungan dengan akibat perjanjian. Dalam asas
ini hakim atau pihak ketiga harus menghormati substansi kontrak
yang dibuat oleh para pihak, sebagaimana dalam undang-undang.
Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata yang berbunyi “perjanjian yang
dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang.
NEXT
Asas Iktikad Baik (Goede Trouw)
Pasal 1338 ayat (3) KUHPerdata yang berbunyi
“perjanjian harus dilaksanakan iktikad baik”.
Adalah asas bahwa para pihak yaitu pihak
kreditur dan debitur harus melaksanakan
substansi kontrak berdasar kepercayaan atau
keyakinan yang teguh atau kemauan baik dari
para pihak.

Asas kepribadian (personalitas)


Merupakan asas yang menentukan bahwa
seseorang yang akan melakukan dan atau
membuat kontrak hanya untuk kepentingan
perseorangan saja. Hal ini sudah sesuai dalam
pasal 1315 dan pasal 1340 KUHPerdata. Yang
berbunyi dalam pasal 1315 “pada umumnya
seseorang tidak dapat mengadakan perikatan
atau perjanjian selain untuk dirinya sendiri”.
Bunyi pasal 1340 “perjanjian hanya berlaku
antara pihak yang membuatnya”.
PRINSIP DALAM
PENYUSUNAN KONTRAK

Pada prinsipnya para pihak bebas untuk memperjanjikan apa yang mereka
inginkan, dengan syarat tidak bertentangan dengan undang-undang,
ketertiban umum dan kesusilaan (Beginselen der contrachtsvrijiheid atau
party autonomy) .
STRUKTUR DAN ANATOMI
KONTRAK
Pada dasarnya anatomi kontrak dapat digolongkan menjadi tiga bagian,
sebagai berikut:
BAGIAN ISI
BAGIAN PENDAHULUAN Klausula definisi
subbagian pembuka Dicantumkan berbagai
memuat nama kontrak dan penyebutan definisi untuk keperluan kontrak yang
selanjutnya (penyingkatan) yang dilakukan. berlaku pada kontrak tersebut dan
Tanggal dari kontrak yang dibuat dan ditandatangani, dapat mempunyai arti dari pengertian
dan umum.
Tempat dibuat dan ditandatanganinya kontrak Klausula transaksi
subbagian pencantuman identitas para pihak Adalah klausula-klausula
Dicantumkan identitas para pihak yang yang berisi tentang transaksi yang
mengikatkan diri dalam kontrak dan siapa-siapa yang akan dilakukan.
mendatangani kontrak tersebut. Klausula spesifik
para pihak harus disebutkan secara jelas Adalah mengatur hal-hal
orang yang mendatangani harus disebutkan yang spesifik dalam suatu transaksi.
kapasitasnya sebagai apa Klausula ketentuan umum
pendefinisian pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak Adalah klausula yang
subbagian penjelasan seringkali dijumpai dalam berbagai
penjelasan mengapa para pihak mengadakan kontrak dagang maupun kontrak
kontrak atau bagian premis. lainnya. NEXT
BAGIAN PENUTUP

Subbagian kata penutup


Menerangkan bahwa perjanjian tersebut dibuat dan
ditandatangani oleh pihak-phak yang memiliki kapasitas
untuk itu atau para pihak yang menyatakan kembali bahwa
mereka akan terikat dengan isi kontrak.

Subbagian ruang penempatan tanda tangan


Adalah tempat-tempat pihak-pihak mendatangani
perjanjian atau kontrak dengan menyebutkan nama pihak
yang terlibat dalam kontrak, nama jelas orang yang
menandatangani dan jabatan dari orang yang
mendatangani.
Analisa
stuktur pada akta
pihak
Pada kontrak dikenal unsur-unsur yang terdiri atas

UNSUR NATURALIA
Bagian dari perjanjian yang
karena sifat perjanjian seperti
UNSUR ESSENTIALIA pada perjanjian bernama,
merupan unsur yang harus ada dalam ketentuan ketentuan tertentu
dianggap ada tanpa perlu
kontrak yaitu pihak-pihaknya, kaata sepakat,
diperjanjiakan secara khusus oleh
objeknya tertentu, kausanya; para pihak karena telah diatur di
Misalnya dalam kontrak jual beli atau sewa dalam undang-undang, seperti
menyewa maka harga jual / harga sewa merupakan Jual beli tidak memutuskan sewa-
bagian yang essensil bukan merupakan syarat menyewa, kecuali
terjadinya jual beli/sewa melainkan unsur yang diperjanjikanlain (pasal 1576 ayat
harus yang melekat dalam kontrak. 1 KUHpdt) ; perjanjian beralih
Hal mana terbukti dari kalimat sebelum kepada ahli waris atau mereka
yang memperoleh hak
pasal-pasal yang biasanya berbunyi sebagai berikut:
daripadanya (Pasal 1318
“ selanjutnya perjanjian (...) dilakukan dengan KUHpdt). Artinya , walau yang
syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut..... dicontohkan tersebut tidak
dimuat di dalam kontrak, undang
undang sudah mengaturnya.
NEXT
TEMPAT PENGATURAN HUKUM KONTRAK

Hukum kontrak diatur dalam buku III KUHPerdata, yang terdiri atas 18 bab
dan 631 pasal. Dimulai dari pasal 1233 KUHPerdata sampai dengan pasal 1864
KUHPerdata. Masing masing bab dibagi dalam beberapa bagian. Tempat pengaturan
hukum kontrak dalam buku IV entang van Verbintenissen, yang dimulai dari pasal
1269 NBW sampai dengan pasal 1901 NBW. Sebagai berikut:
1. Perikatan pada umumnya (pasal 1233 sampai dengan pasal 1312 KUHPerdata)
2. Perikatan yang dilahirkan dari perjanjian (pasal 1313 sampai dengan pasal 1351
KUH Perdata)
3. Hapusnya perikatan (pasal 1381 sampai dengan pasal 1456 KUHPerdata) hapusnya
perikatan dibedakan menjadi 10 macam, yaitu:

- Karena pembayaran
- Penawaran pembayaran tunai yang diikuti dengan penyimpanan atau
perjanjian
- Pembaruan utang
- Perjumpaan utang atau kompensasi
- Pencampuran utang
- Pembebasan utang
- Musnahnya barang terutang NEXT
- Pembatalan berlakunya syarat batal
- Kadaluwarsa
4. Jual beli (pasal 1457 sampai dengan pasal 1540 KUHPerdata)
5. Tukar-menukar (pasal 1541 sampai dengan pasal 1546 KUHPerdata)
6. Sewa-menyewa (pasal 1548 sampai dengan pasal 1600 KUHPerdata)
7. Persetujuan untuk melakukan pekerjaan (pasal 1601 sampai dengan pasal 1617
KUHPerdata)
8. Persekutuan (pasal 1618 sampai dengan pasal 1652 KUHPerdata)
9. Badan hukum (pasal 1653 sampai dengan pasal 1665 KUHPerdata)
10. Hibah (pasal 1666 sampai dengan pasal 1693 KUHPerdata)
11. Penipuan barang (pasal 1694 sampai dengan pasal 1753 KUHPerdata)
12. Pinjam pakai (pasal 1740 sampai dengan pasal 1753 KUHPerdata
13. Pinjam meminjam (pasal 1754 sampai dengan pasal 1769 KUHPerdata)
14. Bunga tetap atau abadi (pasal 1770 sampai dengan pasal 1773 KUHPerdata)
15. Perjanjian untung-untungan (pasal 1774 sampai dengan pasal 1791
KUHPerdata)
16. Pemberian kuasa (pasal 1792 sampai dengan pasal 1819 KUHPerdata)
17. Penangung utang (pasal 1820 sampai dengan pasal 1850 KUHPerdata)
18. Perdamaian (pasal 1851 sampai dengan 1864 KUHPerdata)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai