Dosen Pengampu:
Hendra Dinata, S.H. M.H
Disusun Oleh:
Aldo setiawan
(2022330050035)
KELAS B
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS JAYABAYA
I. Pendahuluan
2. Asas Konsensualisme/Konsesnsualitas
Asas konsensualisme dapat disimpulkan dalam pasal 1320 ayat (1)
KUHPerdata. Dalam pasal tersebut salah satu syarat sahnya
perjanjian antara kedua belah pihak. Perjanjian sudah lahir
sejak tercapainya kata sepakat. perjanjian telah mengikat
ketika kata sepakat dinyatakan atau diucapakan, sehingga tidak
perlu lagi formalitas tertentu. Kecuali dalam hal undang-undang
memberikan syarat formalitas tertentu terhadap suatu perjanjian
yang mensyaratkan harus tertulis.
Hani secara tunai dan hanya memiliki kesanggupan membeli dengan
cara dicicil selama 3 (tiga) kali pembayaran, hingga akhir
tahun 2007. Sebagaimana telah disepakati antara kedua belah
pihak tentang pembayaran sebanyak 3 (tiga) kali untuk melunasi
hingga akhir tahun 2007 sebagaimana perjanjian/persetujuan.
Equivalent Theori.
Teori ini mengajarkan bahwa suatu kontrak baru mengikat jika
para Pihaknya telah memberikan prestasi yang seimbang atau sama
nilai (equivalent). Dalam prakteknya sekarang, teori ini mulai
Ditinggalkan dikarenakan banyak kontrak dalam perkembangannya
Dan dikarenakan alasan apapun dilakukan dengan prestasi yang
Tidak seimbang antara para pihak.
Will Theory.
Disebut juga dengan teori hasrat yang menekankan kepada
Pentingnya hasrat atau “will” atau “intend” dari pihak yang
Memberikan janji. Teori ini kurang mendapat tempat, dikarenakan
bersifat (sangat) Subjektif , dalam hal mana menurut teori ini
yang terpenting dari Suatu kontrak bukanlah apa yang dilakukan
oleh para pihaknya, Tetapi apa yang mereka inginkan belaka.
Aspek pemenuhan dari Kontraknya sendiri dianggap sebagai urusan
belakangan, karena Yang didahulukan adalah kehendaknya
J. Satrio, Hukum Perikatan, Perikatan yang Lahir dari Perjanjian, Buku 1, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1995.
Djohari Santoso & Achmad Ali, Hukum Perjanjian Indonsia, Yogyakarta : Perpustakaan FH UII, 1989, hal. 52.
Muhammad Abdul Kadir. 1986. Hukum Perjanjian, Bandung: Alumni
Burhanuddin Salam, Etika Sosial, Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hal. 117