LANDASAN TEORI
2.1. Perjanjian
perlu diketahui pengertian perjanjian pada umumnya. Menurut Subekti dalam Ali
dan Poernama (2016:1) mengemukakan bahwa, “Suatu kontrak atau perjanjian adalah
suatu peristiwa di mana seorang berjanji kepada orang atau di mana dua orang itu
“kesepakatan antar dua orang atau lebih tentang sesuatu hal, baik dibuat secara
“perikatan dikatakan sebagai hubungan hukum antara dua orang atau dua pihak,
berdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntut suatu hal dari pihak yang lain
kesepakatan antara dua pihak atau dua orang yang sudah disepakati bersama.
6
7
terbentuk apabila terjadi sebuah penawaran (offer) yang diberikan oleh satu pihak dan
kemudian diterima (acceptance) oleh pihak lainnya”. Tetapi agar perjanjian itu
kontrak penting diketahui adanya asas-asas yang harus selalu dijadikan dasar dalam
membuat perjanjian atau kontrak. Ada 5 asas penting yang dikenal sebagai berikut:
1. Kebebasan berkontrak
Setiap warga negara bebas untuk membuat kontrak. Hal ini disebut asas
tentang apa saja. Hal yang perlu diperhatikan bahwa perjanjian ini tidak
2. Asas konsensualitas
Asas konsensualitas berarti perjanjian atau kontrak sudah dilahirkan sejak saat
tercapainya kesepakatan. Dengan kata lain, perjanjian atau kontrak itu sudah sah
jika sudah tercapai kesepakatan mengenai hal-hal pokok tentang apa yang
diperjanjikan.
8
terjadi pada saat ditandatanganinya perjanjian kontrak tersebut oleh para pihak.
Tanda tangan berfungsi sebagai bukti atau wujud kesepakatan serta persetujuan
dengan itikad baik. Jika adanya itikad tidak baik dari salah satu pihak yang
perjanjian maka pihak yang beritikad baik akan mendapat perlindungan hukum.
mengadili para pembuat perjanjian atau kontrak yang sedang berselisih paham
Asas kepribadian adalah asas yang menentukan bahwa seseorang yang akan
melakukan dan atau membuat suatu kontrak adalah hanya untuk kepentingan
perseorangan.
Syarat yang pertama sahnya kontrak adalah adanya kesepakatan atau consensus
2. Kecakapan bertindak
orang yang cakap atau berwenang untuk melakukan perbuatan hukum adalah
orang yang sudah dewasa ukuran kedewasaan adalah telah berumur 21 tahun atau
sudah menikah. Orang yang tidak berwenang untuk melakukan perbuatan hukum
adalah prestasi (pokok perjanjian). Prestasi adalah apa yang menjadi kewajiban
Dalam pasal 1320 KUH Perdata tidak dijelaskan pengertian orzaak (causa yang
halal). Di dalam pasal 1337 KUH Perdata hanya disebutkan causa yang terlarang.
Suatu sebab adalah terlarang apabila bertentangan dengan UU, kesusilaan, dan
ketertiban umum.
10
menyewa berarti memakai dengan membayar uang sewa dan menyewa berarti
memakai dengan membayar uang sewa (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai
para pihak menuangkan kesepakatannya di dalam suatu perjanjian atau kontrak yang
jelas dan terperinci, biasanya para pihak membuat suatu nota kesepahaman
Di dalam tahap ini akan dibuat nota, resume pembicaraan, atau intisari dari
hal yang telah disepakati. Kegunaan MoU untuk pedoman dan memberikan tuntunan
1. Negoisasi
perbuatan hukum yang menimbulkan suatu hubungan hukum dan para pihak.
antara pihak yang satu dengan yang lain. Negoisasi adalah proses tawar-menawar
antara pihak yang akan membuat suatu perjanjian atau kontrak agar masing-
masing pihak tidak dirugikan dan mendapatkan keuntungan dari perjanjian atau
kontrak yang akan disepakati, akhirnya tercapai suatu kesepakan antara para pihak.
kontrak terperinci.
12
d. Biasanya tidak dibuat secara formal serta tidak ada kewajiban yang memaksa
3. Bentuk perjanjian
a. Akta otentik
Akta otentik adalah perjanjian atau kontrak atau akta yang dibuat oleh dan
antara lain notaris, Pejabat Akta Tanah (PPAT), Kepala Kantor Urusan Agama
Akta di bawah tangan adalah perjanjian atau kontrak yang dibuat oleh para
Akta, Tanah (PPAT), Kepala Kantor KUA, Kepala Kantor Catatan Sipil, dan
lain-lain.
ada beberapa hal yang minimal harus dicantumkan dalam kontrak tersebut:
2. Obyek perjanjian (hal apa yang yang menjadi dasar kerja sama);
kontrak yang dibuat oleh para pihak secara struktur adalah sebagai berikut:
1. Judul kontrak, dimana dalam suatu kontrak judul harus dibuat dengan singkat,
2. Awal kontrak, dalam awal kontrak dibuat secara ringkas dan banyak digunakan
seperti berikut :”Yang bertanda tangan di bawah ini” atau “Pada hari Senin,
tanggal satu bulan Febrauri, tahun 2015, telah terjadi perjanjian jual-beli ….
3. Para pihak yang membuat kontrak, di bagian ini disebutkan para pihak yang
perjanjian. Pada bagian ini diuraikan secara ringkas tentang latar belakang
terjadinya kesepakatan.
5. Isi kontrak, dalam isi perjanjian biasa diwakili dalam pasal-pasal dan dalam
6. Akhir kontrak (penutup), pada bagian akhir perjanjian berisi pngesahan kedua
belah pihak dan saksi-saksi sebagai alat bukti dan tujuan dari perjanjian.
14
yang telah dibuat dan dilaksanakan oleh para pihak akan berakhir karena sebab-sebab
sebagai berikut:
1. Lewatnya waktu sebagaimana yang diatur dalam perjanjian atau kontrak dan para
2. Kalau dalam perjanjian atau kontrak tidak diatur mengenai jangka waktu
perjanjian atau kontrak maka perjanjian akan berakhir sesuai dengan kesepakatan
kontrak tersebut.