Otot sebagai jaringan penghubung, tulang bekerja sama untuk membentuk sistem
skeleton, yang akan menopang tubuh untuk membutuhkan berbagai sumber
energi, ATP yang akan digunakan untuk memberikan energi bagi otot untuk terus
bergerak. karena otot tubuh manusia harus terus bergerak terutama otot jantung
dan otot polos yang mengendalikan tidak dibawah kesadaran. Maka energi harus
terpenuhi, beberapa sumber energi bagi otot untuk digunakan sebagai ATP-nya
misalnya seperti kreatin fosfat adalah salah satu molekul yang bisa digunakan
sebagai sumber energi bagi otot jadi kreatin fosfat nanti diubah oleh enzim
creatine phosphokinase, setelah itu akan diubah menjadi ATP. kemudian sumber
energi yang lain bisa didapatkan dari Glikogen, maka Glukosa yang didapatkan
dari makanan itu akan disimpan dalam bentuk glikogen. Tempat penyimpanan
glikogen ada dua yaitu hati dan otot, jika di otot akan digunakan untuk otot yang
selalu bergerak dan ada juga dipecah menjadi glukosa 6-fosfat. Glukosa 6-fosfat
masuk ke siklus glikolisis untuk dihasilkan enzim yang bisa memecah protein
menjadi glukosa 6 fosfat adalah muscle fosforilase sedangkan nanti glukosa 6-
fosfatnya, langsung masuk ke jalur glikolisis yang tidak perlu diubah lagi menjadi
glukosa aktif. Bentuk glukosa pada enzim-enzim fosforilase akan mengalami
oksidasi sehingga fosfat akan diubah jadi aktif, kemudian fosfat yang sudah
terkumpul akan digunakan oleh otot untuk berkontraksi. Maka ATP dengan enzim
miosin ATP Ac akan diuraikan menjadi ADP dan fosfat organik terdapat energi
yang dilepaskan. Kemudian ADP dan fosfat organik ini dengan ADP lain dan
enzim adenil siklase akan diubah lagi menjadi ATP dan sisanya menjadi otot.
glisin
arginin
Metionin (sebagai S-adenosilmetionin)
Tempat biosintesis:
Langkah 1: Ginjal
pada ginjal Terjadi reaksi antara arginine dan glycine, oleh enzim
aminodinotransferase kemudian diubah menjadi guanidioacetate dan ornithine.
Langkah 2: Hati
Fosfocreatine akan diubah menjadi kreatin fosfat oleh enzim kreatin kinase,
perubahannya membutuhkan ATP. Kemudian, kreatin fosfat melepaskan ATP
ketika berubah menjadi creatine. Maka creatine phosphate dikatakan sebagai
bahan yang berenergi tinggi dan bahan yang berperan sebagai molekul berenergi
tinggi pada otot.
jenis serat otot dan sumber bahan bakar utama digunakan oleh sprinter dan pelari
marathon.
a. Glikolitik cepat: serat otot putih, mioglobin rendah, glikolisis anaerob,
mitokondria sedikit, serat berkedut cepat, simpanan glikogen tinggi,
semburan pendek, mudah Lelah.
b. Oksidatif lambat: otot merah, aerobik, mioglobin tinggi, glikogen rendah
toko, banyak mitokondria, lambat, tonik, jarak jauh.
c. Oksidatif cepat: merah merah muda, aerobik, cepat, mioglobin tinggi,
menengah amt. mitokondria, glikogen menengah, kelelahan menengah
perlawanan.
Rasio- merah: putih (semua 3 jenis dalam tubuh)
Contohnya: ikan tuna sirip biru jarak jauh - kebanyakan daging merah
ledakan cepat- ekor kuning- lebih banyak daging putih.
3. Metabolisme Otot
Kontraksi otot membutuhkan sejumlah besar energi dalam bentuk ATP.
Jumlah ATP yang disimpan di dalam sel hanya bertahan selama ~5 detik!
Sisa ATP harus diregenerasi, menggunakan salah satu dari tiga jalur.
Jalur 1: Fosforilasi langsung oleh kreatin fosfat
Cepat!
Tidak ada O2 diperlukan
Cepat habis
Hanya di otot sel
kreatin fosfat akan diubah menjadi ATP dapat mensuplai energi sampai 15 detik.
Tidak tergantung dari banyaknya simpanan kreatin fosfat di dalam otot yang
bekerja adalah kreatin fosfat dan ADP, produknya ATP kemudian nanti creatine
yang dihasilkan dari kreatin fosfat itu secara spontan akan mengalami degradasi.
Kecepatan sedang
Tidak ada O2 diperlukan
Kurang efisien
Menghasilkan asam laktat
Hanya di otot sel
Peringatan kesalah pahaman!
Penumpukan asam laktat tidak bertanggung jawab atas nyeri otot hari
setelah berolahraga (itu karena sel kerusakan).
Penumpukan asam laktat bertanggung jawab atas perasaan terbakar selama
berolahraga. Juga, asam laktat build-up meningkat kelelahan otot (ketidak
mampuan otot untuk kontrak kapan dirangsang).
4. Fermentasi Laktat
Fermentasi Laktat penting untuk metabolism Sel darah merah, retina, & sel otot
rangka selama latihan berat. Penting dalam tumbuh-tumbuhan & pertumbuhan
mikroba bila tidak ada oksigen (O2)
Laktat, dibentuk oleh oksidasi glukosa di otot rangka dan dengan darah, diangkut
ke hati dimana itu membentuk kembali glukosa, yang lagi-lagi menjadi tersedia
melalui sirkulasi untuk oksidasi dalam jaringan. Ini Proses ini dikenal sebagai
asam laktat siklus atau siklus Cori. Mencegah asidosis laktat yang digunakan
Kembali.
Oksidasi asam piruvat menjadi piruvat yang dihasilkan dari glikolisis akan
mengalami oksidasi terlebih dahulu oleh enzim piruvat dehidrogenase Kompleks
menjadi asetil Ko-A di yang dihasilkan. kemudian asetil-koa masuk ke siklus
Krebs dari siklus krebs akan dihasilkan ATP. NADH dan FADH akan transpor
elektron dari atas sampai ke bawah dengan 1 mol glukosa yang dioksidasi
menghasilkan 36 ATP.
Oksidasi asam piruvat
Fungsi utama :
1. Oksidasi asetil KoA menjadi CO2, H2O dan energi (1 mol asetil KoA
menghasilkan 10 mol ATP oleh karena daur ini banyak melepas H+ dan
elektron yang akan masuk rantai respirasi)
2. Anggota TCA cycle bersifat amfibolik, artinya : dapat dioksidasi lebih
lanjut menjadi energi, atau disintesis menjadi senyawa lain
mitokondria
Contoh:
- Berlari cepat
- Olahraga apa pun dengan semburan
- energi & perubahan cepat(misalnya bola voli, b-bola)
kontraksi otot
1. Gambaran Ketika terjadi cross bridges antara filamen tipis dan tebal
pada saat itu juga terjadi power stroke : pada saat itu terjadi perubahan
posisi kepala myosin yang awalnya sudut dengan ekornya 90 derajat
bergeser jadi 45 derajat.
2. Pada kasus rigor mortis (kaku mayat) setelah kematian seseorang ATP
dalamsel akan turun dengan drastic karena tidak ada pompa darah dari
jantung makan produksi ATP menurun, pada kondisi ini ATP tidak
akan tersedia cukup untuk mengikat kepala myosin sehingga aktin
tidak bisa lepas sehingga tidak bisa relaksasi ini yang menyebabkan
ondisi kaku pada mayat.
3. Yang pertama kali memberikan stimulus untuk kontraksi otot yaitu
karena adanya kalsium Ketika ada kalsium maka tempat perikatan
myosin pada aktin akan terekspose.
4. Kalsium akan mengikat troponin C yang ada pada filamen tipis
sehingga troponin C akan bergeser setelah dia mengikat kalsium.
5. Ketika troponin C bergeser maka pergeseran troponin C akan
membuka celah dan akan menunjukkan tempat perlekatan myosin
dengan aktin. Terbentuknya perlekatan ini yang namanya crossbridges.
Tahap 3 : Power stroke pada saat cross bridge menyebabkan sliding atau
pergeseran pada filamen tipis maka akan menarik. Sehingga Ketika terjadi
kontraksi otot, otot akan jadi memendek karena ada tarikan pada filamen tipis.
Tahap 4 : Akan ada ATP dari luar yang masuk dan mengikat kepala myosin.
Ketika ATP sudah mengikat kepala myosin maka ikatannya terhadap melemah
sehingga aktin akan terlepas.
Tahap 2-5 akan berulang terus-menerus sebelum tahapan 6 terjadi. Jadi, kontraksi
bisa terjadi beberapa saat. Power stroke juga tidak terjadi beberapa kali saja.
Setelah tahap 4, yaitu tahap 5 terjadi hidrolisis ATP yang menyebabkan re-
energizing dan repositioning of the cross bridge. Sehingga kontraksi akan terjadi
terus-menerus setelah ketemu ATP, kemudian berulang, sampai kalsium terlepas
dari Troponin C.
Kalsium terlepas dari Troponin C apabila ada pompa yang menyedot kalsium
sehingga kalsium terlepas dari Troponin C.
Pada gambar yang ditunjuk ada terdapat filamen tipis, sarkolema, bisa
dilihat juga distrofin. Distrofin merupakan suatu protein yang terlibat didalam
penguhubungan antara unit-unit pergerakan dengan membrane sel. Jadi
pergerakan otot itu juga ada kaitan dengan membran sel, dimana nanti membran
sel yang akan menerima respon dari sel saraf. Ada kelainan tertentu yang
menyebabkan proses pergerakan ini atau kontraksi ini bisa terganggu, salah satu
penyakitnya adalah Duschenne Muscular Distrophy. Penyakit ini adalah
kelainaan pada protein distrofin. Jadi jika protein distrofin terganggu maka
nantinya protein yang menghubungkan antara filamen tipis dengan sarkolema
akan hilang atau tidak ada sehingga akan menyebabkan kelainan yang sangat
fatal.
Kemudian contoh kondisi penyakit yang lain adalah Maligant Hyperthermia
(MIM 145600). Pada penyakit ini terdapat mutasi di gen RYR1. Gen RYR1
adalah gen yang mencetak channel protein untuk kalsium. Jadi ada terdapat
mutasi yang dimana mutasinya itu terjadi pergantian yang seharusnya asam amino
arginine diganti dengan sistemik. Akibatnya protein yang menjadi channel protein
untuk kaslium itu tidak normal, dan ini menyebabkan pintu atau ion kalsium
channel akan gampang terbuka dan akan terbuka terus menerus. Yang dimana hal
ini akan menyebabkan kalsium akan terus membanjiri sitoplasma. Kalau terjadi
peningkatan kadar kalsium yang terus menerus maka akan menyebakan kontraksi
otot yang terus menerus sehingga akan menyebabkan kekakuan otot. Kemudian
kadar kalsium yang tinggi akan menstimulus pemecahan glikogen, glikolisis, dan
metabolisme aerobik secara terus menerus, sehingga menyebabkan produksi yang
berlebihan. Jadi proudksi yang berlebihan dapat memicu panas yang dimana
disebut atau dinamakan dengan Malignant Hyperthermia, atau demam yang
disebabkan oleh mutase pada pintu ion channel kalsium.
Selain protein yang dikenal tadi seperti actin dan myosin, ada juga protein
lain yang terlibat contohnya yaitu seperti :
1. Protein titin, yaitu protein yang berada pada garis Z dan garis M.
Titin merupakan protein yang cukup besar dan penting untuk
relaksasi pada otot. Kemudian ada juga Nebulin yang terdapat pada
garis Z di sepanjang filamen actin untuk mengatur perlekatan dan
panjang dari filamen actin.
2. α-Actinin yang mengikat actin pada garis Z untuk menstabilkan
actin.
3. Desmin yang terletak di sepanjang filamen actin, jadi dia
menghubungkan ke plasma membran
4. Distrofin yang dimana terikat antara actin dengan plasmalemma.
5. Calcineurin yang terletak di stioplasma.
6. Myosin Binding-Protein C, yang tersebar pada garis A atau pada Pita
A di sarkomer yang dimana berikatan antara myosin dan titin untuk
mengatur integritas dari sarkomer.
Perbedaan antara otot skelet, otot jantung dan juga otot polos
Otot skeletal cirinya striated dengan warnanya yang lurik-lurik sama dengan
otot jantung tetapi otot polos tidak demikian. Sedangkan otot skeletal tidak punya
syncytium jadi dia lurus jadi dia tidak percabang-cabang. Kemudian otot skeletal
system Tubulus T kecil, otot jantung besar, sedangkan otot polos systemnya
hampir tidak digunakan atau hampir hilang. Kemudian untuk retikulum
sarkoplasma pada otot skeletal ada dan dia bias memompa kalsium secara cepat
atau responsive. Kalua dijantung juga sama tetapi kalua otot polos retikulum
sarkoplasmanya tidak mempunyai fungsi. Kemudian plasmalemma di otot skeletal
mengandung berbagai reseptor hormone. Kalau otot jantung mayoritasnya
reseptor α dan β adrenergic.
Untuk otot skeletal kalsium ekstraseluler itu tidak penting jadi kalsium itu
benar-benar dihasilkan oleh reticulum sarkoplasma , jdi dari dalam sel itu sendiri.
Sedangkan untuk otot jantung itu kalsium dari luar sel itu penting untuk
mendukung kontraksi. Begitu juga dengan otot polos kalsium dari ekstrasel itu
penting untuk mengatur kontraksi . trus di otot skeletal ada system troponin, otot
lurik , dan otot jantung . akan tetapi kalau otot polos tidak ada system troponin .
jadi pengaturannya itu mayoritas menggunakan kepala myosin saja. Kemudian di
otot skeletal dan otot jantung tidak melibatkan kaldesmon kalau di otot polos ini
melibatkan kaldesmon.
Kemudian untuk otot skeletal dan otot jantung krosbitnya itu terbentuk cepat
sedangkan untuk yang di otot polos terbentuknya krosbitnya itu lambat dan tidak
terlalu banyak menggunakan atp untuk proses kontraksi ATP nya
Otot skeletal satu sel terdiri dari beberapa inti, sehingga dinamakan
multipelferiferial perifer nuclei jdi inti selnya banyak dan terdapat di pinggir-
pinggir
Sedangkan otot jantung sel ototnya satu inti selnya satu dan hanya ada di
tengah begitu pula halnya sama otot polos.
Kemudian di dalam sel-sel otot ini ada ion channels apa saja yang bisa ditemukan:
Contoh penyakit gangguan pada oto jantung yang disebabkan karena penyakit
genetic jadi otot jantungnya mengalami hypertrofi
Regulasi dari otot polos yang dikontraksi yang diatur oleh kalsium
Kalsium pada oto polo situ akan berikatan dengan kalmodulin kemudian kalsium
kalmodulin ini akan mengaktifkan myosin kinase dengan adanya myosin kinase
kalmodulin. Kalsium kalmodulin myosin kinase dan ATP maka nanti myosin ini
bisa berikatan dengan aktinnya. Kemudian oleh enzim fosfastase akan terjadi
pengeluaran H2PO4 maka disini akan terjadi relaksasi. Terbentuk Lmyosin yang
akan menghambat interaksi antara myosin dengan aktin.
Protein yang terlibat dalam kontraksi otot ada aktin, myosin, troponin dan
tropomyosin kalau pada otot polos tidak perlu troponin. Kemudia ada interaksi
yang spontan antara f aktin dengan myosin akan tetapi pada otot polos tidak
demikian. Kemudian inhibitor atau penghambat dari interaksi aktin myosin ada
dari system troponin , kalau troponinnya mengikat kalsium maka nanti aktin
myosin bisa berinterksi akan tetapi kalau troponinnya sudah tidak ada kalsium
maka aktin dan myosin akan terhambat untuk berinteraksi . sedangkan pada otot
polos tidak punya punya troponin yang menghambat itu adalah terjadi fosforilasi
pada lehernya myosin. Akan tetapi kedua oto ini sama-sama kontraksinya
diaktifkan oleh kalsium. Bedanya kalsium pada otot skeletal berikatan dengan
troponin C tapi pada otot polos kalsiumnya berikatan dengan kalmodulin .
Interaksi keterlibatan sel endotel untuk pembentukan nitrikosit
Nitrikosit merupakan bahan yang cukup oksidatif . kemudian asetil kolin berperan
sebagai neurotransmitter yang akan ditangkap oleh reseptor dari sel endotel disini
akan menyebabkan pelepasan kalsium . kalsiumnya meningkat mengaktifkan
enzim nitrikoksintase disini akan mengubah arginin menjadi nitrikosit dan sitrolin
. nanti nitrikosit dan sitroloin ini bisa mengaktifkan enzim guanililsiklase yang
akan mengubah ATP menjadi siklik GMP . nah siklik GMP ini akan
mengaktifkan siklik GMP protein kinase yang bisa menyebabkan relaksasi pada
otot polos.
Jadi itrikosit itu penting untuk fasodilator penting untuk mengatur tekanan darah.
Kemudian nitrikosit ini terlibat pada proses ereksi jadi biasa digunakan pada obat-
obatan piagra untuk menghambat siklik gmp fosfotesdrase. Jdi digunakan sebagai
obat kuat.
1. merupakan satu dari salah satu dari 3 jenis polimer yang membentuk
sitoskleton dalam bentuk eukariotik.
2. Sitoskeleton berfungsi pada “otot” dan rangka” sel. Diperlukan untuk
transportasi (seluruh organisme, sel dan transportasi intraseluler),
perubahan bentuk sel, diferensiasi sel, pembelahan sel, dll.
3. Polimer sitoskeletal lainnya adalah mikrotubulus dan filament perantara
4. Aktin dapat mengikat myosin untutk mengikat serat aktomiosin kontraktil,
dasr kontraksi otot dan kontraktilitas sel non otot.
5. Myosin adalah motot penghidrolisis ATP yang bergantung pada aktin:
hidrolisis ATP digabungkan dengan pembangkitan gaya mekanis
(pergerakan myosin sepanjang filament aktin)
Kontraksi otot
Rekomendasi olahraga