Anda di halaman 1dari 3

BAHAN KUIS PERTEMUAN KE 9

HUKUM PERJANJIAN

1. Hubungan perikatan dan perjanjian


Hubungan antara perikatan dan perjanjian adalah bahwa perjanjian itu
menerbitkan perikatan. Perjanjian adalah sumber perikatan, di sampingnya
sumber-sumber lain.

2. Pengertian perjanjian
Perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih
mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih.

3. Unsur-unsur perjanjian
- Ada para pihak
- Ada persetujuan antara pihak-pihak tersebut
- Ada tujuan yang akan dicapai
- Ada prestasi yang akan dilaksanakan
- Ada bentuk tertentu,baik lisan maupun tulisan
- Ada syarat-syarat tertentu.

4. Asas-asas perjanjian
a. Kebebasan berkontrak = perjanjian yang dibuat secara sah menjadi UU
bagi para pembuatnya
b. Pacta sunt servanda = perjanjian merupakan hokum bagi para pembuatnya
c. Konsensualisme = syarat sahnya perjanjian ada kata sepakat antara kedua
pihak
d. Itikad baik = perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik
e. Kepribadian = perjanjian yang dibuat oleh para pihak hanya berlaku bagi
mereka yang membuatnya

5. Syarat sahnya perjanjian


1) sepakat mereka yang mengikatkan dirinya (subjektif)
2) kecakapan untuk membuat suatu perikatan (subjektif)
3) mengenai suatu hal tertentu (objektif)
4) suatu sebab yang halal (objektif)

6. Pelaksanaan perjanjian

7. Penafsiran perjanjian
8. Pembatalan perjanjian
 Jika suatu perjanjian tidak memenuhi syarat subjektif, maka perjanjian

tersebut dapat dibatalkan. Sedangkan, jika suatu perjanjian tidak memenuhi syarat
objektif, maka perjanjian tersebut adalah batal demi hokum.
Dapat dibatalkan artinya salah satu pihak dapat memintakan pembatalan
itu. Perjanjiannya sendiri tetap mengikat kedua belah pihak, selama tidak dibatalkan
(oleh hakim) atas permintaan pihak yang berhak meminta pembatalan tadi (pihak
yang tidak cakap atau pihak yang memberikan sepakatnya secara tidak bebas).
Sedangkan batal demi hukum artinya adalah dari semula dianggap tidak pernah
ada dilahirkan suatu perjanjian dan tidak pernah ada suatu perikatan.

9. Beda hapusnya perjanjian dan perikatan


Hapusnya perikatan belum tentu menghapuskan suatu perjanjian, kecuali
semua perikatan-perikatan yang ada pada perjanjian tersebut sudah hapus.
Sebaliknya hapusnya suatu perjanjian mengakibatkan hapusnya perikatan-
perikatannya.

Cara hapusnya perikatan :


1. pembayaran
2. Penawaran pembayaran tunai diikuti dengan penyimpanan
3. Novasi/pembaharuan utang
4. Perjumpaan utang/kompensasi
5. Konfisio/percampuran utang
6. Pembebasan utang
7. Musnahnya barang terutang
8. Kebatalan dan pembatalan perjanjian
9. Berlakunya syarat batal
10. Lewatnya waktu/daluwarsa

10. Exceptio non adimpleti contractus


Adapun prinsip exceptio non adimpleti contractus ini diatur dalam Pasal 1478
KUHPerdata menyebutkan bahwa: “si penjual tidak diwajibkan menyerahkan
barangnya, jika si pembeli belum membayar harganya, sedangkan si penjual tidak
telah mengizinkan penundaan pembayaran kepadanya”.

11. Rechtsverwerking
adalah lampaunya waktu menyebabkan orang menjadi kehilangan haknya
atas tanah yang semula dimilikinya (ada di dalam hokum agraria)

Anda mungkin juga menyukai