HUKUM PERJANJIAN
2. Pengertian perjanjian
Perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih
mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih.
3. Unsur-unsur perjanjian
- Ada para pihak
- Ada persetujuan antara pihak-pihak tersebut
- Ada tujuan yang akan dicapai
- Ada prestasi yang akan dilaksanakan
- Ada bentuk tertentu,baik lisan maupun tulisan
- Ada syarat-syarat tertentu.
4. Asas-asas perjanjian
a. Kebebasan berkontrak = perjanjian yang dibuat secara sah menjadi UU
bagi para pembuatnya
b. Pacta sunt servanda = perjanjian merupakan hokum bagi para pembuatnya
c. Konsensualisme = syarat sahnya perjanjian ada kata sepakat antara kedua
pihak
d. Itikad baik = perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik
e. Kepribadian = perjanjian yang dibuat oleh para pihak hanya berlaku bagi
mereka yang membuatnya
6. Pelaksanaan perjanjian
7. Penafsiran perjanjian
8. Pembatalan perjanjian
Jika suatu perjanjian tidak memenuhi syarat subjektif, maka perjanjian
tersebut dapat dibatalkan. Sedangkan, jika suatu perjanjian tidak memenuhi syarat
objektif, maka perjanjian tersebut adalah batal demi hokum.
Dapat dibatalkan artinya salah satu pihak dapat memintakan pembatalan
itu. Perjanjiannya sendiri tetap mengikat kedua belah pihak, selama tidak dibatalkan
(oleh hakim) atas permintaan pihak yang berhak meminta pembatalan tadi (pihak
yang tidak cakap atau pihak yang memberikan sepakatnya secara tidak bebas).
Sedangkan batal demi hukum artinya adalah dari semula dianggap tidak pernah
ada dilahirkan suatu perjanjian dan tidak pernah ada suatu perikatan.
11. Rechtsverwerking
adalah lampaunya waktu menyebabkan orang menjadi kehilangan haknya
atas tanah yang semula dimilikinya (ada di dalam hokum agraria)