Anda di halaman 1dari 4

Nama.

: Suhula Divina Marom

NIM. : 20421050

Mata Kuliah : Legal Drafting Kelas B

TUGAS TEKNIK PENYUSUNAN KONTRAK

JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN DI BAWAH INI

1. Berdasarkan Pasal 1313 KUHPerdata menyebutkan perjanjian adalah, “Suatu perbuatan


dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau
lebih.” Sedangkan apakah yang dimaksudkan perjanjian oleh Abdulkadir Muhamad?
Menurut Abdul Kadir Muhammad pengertian perjanjian adalah "suatu persetujuan
dengan mana dua orang atau lebih saling mengikatkan diri untuk melaksanakan suatu
hal dalam lapangan harta kekayaan".

2. Sebutkan 4 (empat) syarat sahnya kontrak sesuai Pasal 1320 KUH Perdata?
 kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya;
Kesepakatan berarti ada persesuaian kehendak yang bebas antara para pihak
mengenai hal-hal pokok yang diinginkan dalam perjanjian. Dalam hal ini, antara para
pihak harus mempunyai kemauan yang bebas (sukarela) untuk mengikatkan diri, di
mana kesepakatan itu dapat dinyatakan secara tegas maupun diam-diam. Bebas di
sini artinya adalah bebas dari kekhilafan, paksaan, dan penipuan. Secara a contrario,
berdasarkan Pasal 1321 KUH Perdata, perjanjian menjadi tidak sah, apabila
kesepakatan terjadi karena adanya unsur-unsur kekhilafan, paksaan, atau penipuan.
 kecakapan untuk membuat suatu perikatan;
Menurut Pasal 1329 KUH Perdata, pada dasarnya semua orang cakap dalam
membuat perjanjian, kecuali ditentukan tidak cakap menurut undang-undang.
 suatu pokok persoalan tertentu; dan.
Hal tertentu artinya adalah apa yang diperjanjikan hak-hak dan kewajiban kedua
belah pihak, yang paling tidak barang yang dimaksudkan dalam perjanjian
ditentukan jenisnya dan merupakan barang-barang yang dapat diperdagangkan.
 suatu sebab yang tidak terlarang.
Dimaksudkan disini ialah sebab yang halal yang merupakan isi perjanjian itu sendiri,
yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai oleh para pihak. Isi dari perjanjian
itu tidak bertentangan dengan undang-undang, kesusilaan, maupun dengan
ketertiban umum.

3. Apa saja Prinsip-prinsip Hukum Kontrak yang memberikan kebebasan kepada para
pihak?
Prinsip kebebasan berkontrak dapat diwujudkan dalam 5 (lima) bentuk prinsip hukum,
di antaranya:
 Kebebasan menentukan isi kontrak;
 Kebebasan menentukan bentuk kontrak;
 Kontrak mengikat sebagai undang-undang;
 Aturan memaksa (mandatory rules) sebagai pemenuhan;
 Sifat internasional dan tujuan prinsip-prinsip UNIDROIT yang harus diperhatikan
dalam menemukan kontrak.

4. Kontrak diatur dalam Bab V – Bab XVIII KUHPerdata, di dalamnya disebutkan menurut
namanya kontrak dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu Kontrak bernama atau kontrak
nominaat, Kontrak tak bernama atau kontrak inominaat dan Kontrak campuran.
a. Sebutkan ketiga macam kontrak di atas?
Kontrak nominaat merupakan kontrak yang dikenal di dalam Hukum Perdat seperti
jual beli, tukar menukar, sewa menyewa, persekutuan perdata, hibah, pinjam pakai,
dan lain-lain. Sedangkan Kontrak innominaat merupakan kontrak yang dikenal di
dalam Hukum Perdata seperti jual beli, tukar-menukar, sewa-menyewa,
persekutuan perdata, hibah, pinjam pakai, dan lain-lain. Sedangkan kontrak
innominaat adalah kontrak-kontrak yang timbul, tumbuh, dan berkembang di
masyarakat secara praktik. Adapun Kontrak campuran yaitu kontrak atau perjanjian
yang tidak hanya diliputi oleh ajaran umum (tentang perjanjian) sebagaimana yang
terdapat dalam title I, II, dan IV karena kekhilafan, title yang terakhir ini (title IV)
tidak disebut oleh Pasal 1355 NBW, tetapi terdapat hal mana juga ada ketentuan-
ketentuan khusus untuk sebagian menyimpang dari ketentuan umum.
b. Salah satunya adalah kontrak yang dikenal dalam KUH Perdata, sebutkan apa saja
kontrak-kontrak yang dikenal dalam KUH Perdata?
Perjanjian dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu perjanjian obligatoir dan
perjanjian non obligatoir. Perjanjian obligatoir adalah perjanjian yang mewajibkan
seseorang untuk menyerahkan atau membayar sesuatu Terdapat 4 macam
perjanjian obligatoir.
 Perjanjian sepihak dan perjanjian timbal balik
Perjanjian sepihak adalah perjanjian yang membebankan prestasi kepada satu
pihak. Sedangkan perjanjian timbal balik adalah perjanjian yang membebankan
prestasi antara kedua belah pihak.
 Perjanjian cuma-cuma dan perjanjian atas beban
Perjanjian cuma-cuma adalah perjanjian di mana pihak yang satu memberikan suatu
keuntungan kepada pihak yang lain tanpa menerima suatu manfaat bagi dirinya.
Sementara perjanjian atas beban adalah perjanjian yang mewajibkan masing-masing
pihak memberikan prestasi.
 Perjanjian konsensuil, perjanjian riil dan perjanjian formil
Perjanjian konsensuil, yaitu perjanjian yang mengikat sejak detik tercapainya kata
sepakat dari kedua belah pihak. Sedangkan perjanjian riil adalah perjanjian yang
tidak hanya mensyaratkan kesepakatan, namun juga mensyaratkan penyerahan
objek perjanjian atau bendanya. Adapun perjanjian formil adalah perjanjian yang
terikat dengan formalitas tertentu, dalam hal ini sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
 Perjanjian bernama, perjanjian tak bernama dan perjanjian campuran
Perjanjian bernama adalah perjanjian yang secara khusus diatur di dalam undang-
undang. Perjanjian tak bernama adalah perjanjian yang tidak diatur secara khusus di
dalam undang-undang. Sedangkan perjanjian campuran adalah perjanjian yang
merupakan kombinasi dari dua atau lebih perjanjian bernama.

Sedangkan perjanjian non obligatoir merupakan perjanjian yang tidak mewajibkan


seseorang untuk menyerahkan atau membayar sesuatu, yang terbagi menjadi 4
1. Zakelijk overeenkomst, yaitu perjanjian yang menetapkan dipidindahkannya
suatu hak dari seseorang kepada orang lain.
2. Bevifs overeenkomst, yaitu perjanjian untuk membuktikan sesuatu.
3. Liberatoir overeenkomst, yaitu perjanjian ketika seseorang membebaskan
pihak lain dari suatu kewajiban.
4. Vaststelling overenkomst, yaitu perjanjian untuk mengakhiri perselisihan
yang ada di muka pengadilan.

c. Yang kedua adalah Kontrak tak bernama atau kontrak inominaat, sebutkan apa
sajakah yang termasuk Kontrak tak bernama atau kontrak inominaat kontrak yang
timbul, tumbuh dan berkembang dalam masyarakat?
Kontrak innominaat ini belum dikenal pada saat KUHPerdata diundangkan. Dalam
KUH Perdata hanya ada satu pasal yang mengatur tentang kontrak innominaat yaitu
Pasal 1319 yang berbunyi "semua perjanjian baik yang mempunyai nama khusus
maupun yang tidak dikenal dengan suatu nama tertentu tunduk pada peraturan
umum yang termuat dalam bab ini dan bab yang lalu."
Di dalam Pasal 1319 KUHPerdata, perjanjian dibedakan menjadi dua macam, yaitu
perjanjian bernama (nominaat) dan tidak bernama (innominaat). Perjanjian tidak
bernama merupakan perjanjian yang timbul, tumbuh, hidup, dan berkembang
dalam masyarakat. Perjanjian bernama maupun tidak bernama tunduk pada Buku III
KUHPerdata. Dengan demikian para pihak yang mengadakan kontrak innominaat
tidak hanya tunduk pada berbagai peraturan khusus tetapi juga dalam ketentuan
yang tercantum dalam KUHPerdata.
Dengan demikian para pihak yang mengadakan kontrak innominaat tidak hanya
tunduk pada berbagai peraturan khusus tetapi juga dalam ketentuan yang
tercantum dalam KUHPerdata. Kontrak nominaat adalah kontrak yang dikenal dalam
KUHPerdata, seperti kontrak jual beli, tukar menukar, sewa menyewa, persekutuan
perdata, hibah, penitipan barang, pinjam pakai, pinjam meminjam, pemberian
kuasa, penanggungan utang, perdamaian, dan lainnya. Sedangkan kontrak
innominaat adalah kontrak yang timbul, tumbuh dan berkembang dalam
masyarakat. Kontrak innominaat seperti leasing, beli sewa, franchise, kontrak
Rahim, joint venture, kontrak karya, keagenan, production sharing.

Anda mungkin juga menyukai