Anda di halaman 1dari 28

PERANCANGAN

KONTRAK
NABILAH FARAH DIBAH, S.H, M.H
KONTRAK PERKULIAHAN

• Senin 08.40
• Wajib mempersiapkan diri sebelum mengikuti perkuliahan (Berpakaian rapi dan
sopan)
• Kehadiran minimal 75%
• Wajib menghidupkan kamera ketika perkuliahan berlangsung
• Tugas, UTS, UAS on time
• Izin dilakukan sebelum perkuliahan, disertakan bukti dan alasan yang logis
PENGERTIAN PERANCANGAN KONTRAK

• Perancangan Kontrak dalam Bahasa inggris disebut dengan contract drafting. Dalam
Bahasa Indonesia paling tidak dikenal 3 istilah yang berkaitan dengan perancangan
(drafting), yaitu Rancangan, Merancang & Perancangan
A. Rancangan adalah segala sesuatu yang direncanakan.
B. Merancang adalah mengatur/merencanakan segala sesuatu.
C. Perancangan adalah proses atau cara merancang
• Contract adalah hubungan hukum antara dua pihak atau lebih berdasarkan kata sepakat
untuk menimbulkan akibat hukum atau hak dan kewajiban (prestasi).
PENGERTIAN HUKUM KONTRAK MENURUT PARA AHLI

Lawrence M. Friedman : hukum kontrak adalah Perangkat hukum yang hanya mengatur
aspek tertentu dari pasar dan mengatur jenis perjanjian tertentu
Michael D Bayles : hukum kontrak adalah sebagai aturan hukum yang berkaitan dengan
pelaksanaan perjanjian atau persetujuan.
Charles L. Knapp and Nathan M. Crystal : hukum kontrak adalah mekanisme hukum
dalam masyarakat untuk melindungi harapan-harapan yang timbul dalam pembuatan
persetujuan demi perubahan masa datang
- Isi kontrak yang dinegosiasi – kontrak para pihak
- Isi kontrak yang tidak dinegosiasi – kontrak standar, menurut UU No 8 tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen dianggap tidak pernah ada.
DASAR HUKUM

Kontrak biasa disebut dengan perjanjian (berlaku pasal 1338 KUH Perdata (selanjutnya
disebut KUHPer), merupakan suatu perjanjian yang berlaku sebagai undang-undang bagi
para pihak yang membuatnya.
Ketentuan pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata memberikan kebebasan kepada para pihak
untuk :
1. Membuat atau tidak membuat perjanjian
2. Mengadakan perjanjian dengan siapapun
3. Menentukan isi perjanjian, pelaksanaan, dan persyaratannya
4. Menentukan bentuknya perjanjian, yaitu tertulis atau lisan
Perjanjian terdiri dari :
- tertulis
- tidak tertulis
Perjanjian selama diakui oleh para pihak harus ditaati, bila tidak maka disebut wanprestasi.
Bila dari awal ada rangkaian kata-kata bohong, maka ada unsur penipuan.
1. Wanprestasi :
• Melaksanakan tapi tidak sebagaimana mestinya
• Terlambat dilaksanakan
• Dilaksanakan Sebagian
• Keliru melaksanakan/ada perbedaan
a. Unsur-Unsur sahnya suatu Perjanjian disebutkan dalam pasal 1320 KUHPerdata
• Sepakat kedua belah pihak
• Cakap/legal capacity
• Objek tertentu
• Causa yang halal
Unsur-unsur tersebut disebut Rule of contract = aturan prilaku
ASAS ASAS DALAM HUKUM KONTRAK

1. Asas Kebebasan Berkontrak


2. Asas Konsensualisme
3. Asas Pacta Sunt Servanda
4. Asas Itikad Baik
5. Asas Kepribadian
BENTUK-BENTUK KONTRAK/PERJANJIAN

Bentuk kontrak dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu tertulis dan lisan. Perjanjian
tertulis adalah perjanjian yang dibuat oleh para pihak dalam bentuk tulisan. Sedangkan
perjanjian lisan, suatu perjanjian yang dibuat oleh para pihak dalam wujud lisan. (cukup
kesepakatan para pihak)
1. Perjanjian dibawah tangan yang ditandatangani oleh para pihak yang bersangkutan saja.
KONTRAK NOMINAAT

Kontrak nominaat sama artinya dengan perjanjian bernama atau beneomade dalam Bahasa
belanda. Kontrak nominaat merupakan perjanjian yang dikenal dan terdapat dalam Pasal
1319 KUHP Perdata berbunyi : “Semua perjanjian, baik yang mempunyai nama khusus,
maupun yang tidak dikenal dengan suatu nama tertentu, tunduk pada peraturan umum yang
termuat dalam bab ini dan bab yang lalu”
Di dalam pasal 1319 KUHPerdata, perjanjian dibedakan menjadi dua macam, yaitu perjanjian
Bernama (nominaat) dan tidak Bernama (innominaat). Perjanjian tidak Bernama merupakan
perjanjian yang timbul, tumbuh, hidup, dan berkembang dalam masyarakat.
JENIS-JENIS KONTRAK NOMINAAT

1. Jual beli
2. Tukar-menukar
3. Sewa-menyewa
4. Perjanjian melakukan pekerjaan
5. Persekutuan perdata
6. Badan hukum
7. Hibah
8. Penitipan barang
9. Pinjam pakai
10. Pinjam meminjam
11. Pemberian kuasa
12. Bunga tetap atau abadi
13. Perjanjian untung-untungan,
14. Penanggungan hutang dan,
15. perdamaian
• Yang dimaksut dengan jual beli adalah suatu perjanjian yang dibuat antara pihak penjual
dan pembeli. Di dalam perjanjian itu pihak penjual berkewajiban untuk menyerahkan
objek jual beli kepada pembeli dan berhak menerima harga dan pembeli berkewajiban
untuk membayar harga dan berhak menerima objek tersebut.
• Unsur-unsur yang tercantum dalam defenisi di atas
a. Adanya subjek hukum, yaitu penjual dan pembeli
b. Adanya kesepakatan antara penjual dan pembeli tentang barang dan harga
c. Adanya hak dan kewajiban yang timbul antara pihak penjual dan pembeli
MOMENTUM TERJADINYA KONTRAK JUAL BELI

Terjadinya kontrak jual beli antara pihak penjual dan pembeli adalah pada saat terjadinya
persesuaian kehendak dan pernyataan antara mereka tentang barang dan harga, meskipun
barang itu belum diserahkan maupun harganya belum dibayar lunas (Pasal 1458
KUHPerdata) walaupun telah terjadinya persesuaian antara kehendak dan pernyataan,
namiun belum tentu barang itu menjadi milik pembeli, karna harus diikuti proses
penyerahan (lavering) benda.
SUBJEK DAN OBJEK JUAL BELI

Pada dasarnya semua orang atau badan hukum dapat menjadi subjek dalam perjanjian jual
beli, yaitu bertindak sebagai penjual dan pembeli, dengan syarat yang bersangkutan telah
dewasa dan atau sudah nikah. Namun, secara yuridis ada beberapa orang yang tidak
diperkenankan utk melakukan perjanjian jual beli.

a. Jual beli antara suami istri


b. Jual beli oleh para hakim
c. Pegawai yang memangku jabatan umum
BENTUK DAN SUBSTANSI PERJANJIAN JUAL BELI

• Bentuk perjanjian jual beli dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis. Perjanjian jual beli
secara lisan cukup dilakukan berdasarkan consensus para pihak tentang barang dan harga.
Sedangkan perjanjian jual beli secara tertulis merupakan perjanjian yang dibuat oleh para
pihak dalam bentuk tertulis, apakah itu dalam bentuk akta dibawah tangan maupun akta
autentik. Di dalam perjanjian jual beli tanah, biasanya dibuat dalam akta autentik yang
dibuat oleh pejabat yang berwenang untuk itu. Pejabat yang berwenang untuk membuat
akta jual beli tanah adalah Notaris.
AKTA DIBAWAH TANGAN

• Akta yang sengaja dibuat utk pembuktian para pihak tanpa bantuan seorang pejabat
• Akta yang idibuat tidak oleh atau tanpa perantaran seorang pejabat umum, melainkan
dibuat dan ditanda tangani sendiri oleh para pihak yang mengadakan perjanjian, perjanjian
sewa menyewa
• Suatu tulisan dibawah tangan yang diakui kebenarannya oleh orang yang dihadapkan
kepadanya atau secara hukum dianggap telah dibenarkan olehnya, menimbulkan bukti
lengkap seperti suatu akta otentik bagi orang yang menandatanganinya, ahli warisnya serta
orang-orang yang mendapat hak dr mereka
AKTA OTENTIK

Suatu akta otentik ialahsuatu akta yang dibuat dalam bentuk yang ditentukan undang-undang
oleh atau dihadapan pejabat umum yang berwenang untuk itu di tempat akta itu dibuat.

Para pembuat akta


• Para pihak (akta bawah tangan)
• Pejabat umum (akta otentik)
Notaris, PPAT, dll
SEWA MENYEWA

Sewa menyewa adalah suatu persetujuan, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya
untuk memberikan kenikmatan suatu barang kepada pihak lain selama waktu tertentu,
dengan pembayaran suatu harga yang disanggupi oleh pihak yang terakhir itu (pasal 1548
KUHPerdata)
Unsur-unsur yang tercantum dalam perjanjian sewa menyewa adalah
a. Adanya pihak yang menyewakan dan pihak penyewa
b. Adanya konsenses antara kedua belah pihak
c. Adanya kewajiban dari pihak yang menyewakan
d. Adanya kewajiban dari pihak yang menyewakan utk menyerahkan kenikmatan kepada
pihak penyewa atas suatu benda dan
e. Adanya kewajiban dari penyewa utk menyerahkan uang pembayaran kepada pihak yang
menyewakan
LEASING

Perjanjian Leasing yaitu sewa guna usaha, merupakan perjanjian penyediaan modal berupa
barang-barang modal yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dalam
jangka waktu yang ditetapkan dalam perjanjian ini, selama masa waktu tersebut pihak kedua
membayar uang sewa kepada pihak pertama dengan ketentuan harga dan cara pembayaran
yang ditetapkan dalam perjanjian ini.
FRANCHISE (WARALABA)

Hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap system bisnis
dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau digunakan oleh pihak lain
berdasarkan perjanjian waralaba.

Anda mungkin juga menyukai