Anda di halaman 1dari 20

Bentuk-Bentuk Sengketa Kontrak dan Upaya

Pemulihannya
z
Penyelesaian
Sengketa
Kontrak
z
Penyelesaian Sengketa Kontrak sbg
Bentuk Penegakan Hukum Kontrak

§ Kontrak mengatur hak dan kewajiban para pihak

§ Kontrak sebagai instrument untuk mitigasi dan mengelola risiko


z
Pentingnya Contract Drafting

§ Mengetahui proses bisnis yang hendak diatur (research)

§ Mendeteksi pada titik mana potensi risiko sengketa, (predict)

§ Melengkapi kontrak dengan klausula yang bertujuan untuk


mengatur, memitigasi, dan meminimalkan risiko tersebut
(provide and protect)
z
Beberapa risiko yang perlu diatur

§ Risiko musnah atau rusaknya obyek;

§ Risiko peristiwa yang tidak dapat diduga sebelumnya;

§ Risiko gagal bayar (default) debitor

§ Risiko sengketa
z
Contoh bentuk mitigasinya

§ Mengasuransikan obyek perjanjian, premi pada lessee


(misalnya dalam leasing)

§ Klausula force majeur;

§ Jaminan kebendaan/ pengaturan liquidated damages

§ Klausula penyelesaian sengketa


z
Prinsip “kebebasan berkontrak” dan
implikasinya terhadap mekanisme
penyelesaian sengketa kontrak
§ Prinsip kebebasan berkontrak secara umum memberikan implikasi berupa
otonomi kepada para pihak untuk:
§ membuat atau tidak membuat perjanjian;
§ memilih dengan siapa ia ingin membuat perjanjian;
§ menentukan atau memilih causa dari perjanjian yang akan dibuatnya;
§ menentukan objek perjanjian;
§ menentukan bentuk perjanjian (tertulis, otentik, lisan);
§ menerima atau menyimpangi ketentuan undang-undang yang bersifat
aanvullend.
sepanjang: (1) tidak melanggar ketertiban umum dan kesusilaan; dan (2) tidak
melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang bersifat memaksa
(dwingend).
z

§ Prinsip “kebebasan berkontrak” terhadap mekanisme penyelesaian sengketa kontrak à

§ memberikan kebebasan kepada para pihak untuk menentukan dan mengatur sendiri isi
perjanjian yang mereka buat, termasuk menentukan mekanisme penyelesaian sengketa
yang timbul dari perjanjian itu sendiri ketika salah satu pihak menganggap bahwa haknya
yang lahir dari perjanjian telah dilanggar oleh pihak yang lain.

§ Dengan demikian mekanisme penyelesaian sengketa kontrak dilakukan:

§ Berdasarkan ketentuan di dalam kontrak itu sendiri apabila para pihak berdasarkan
kesepakatan telah mengatur suatu mekanisme penyelesaian sengketa atas sengketa yang
timbul dari kontrak tersebut; atau

§ Apabila tidak diatur mekanisme penyelesaian sengketa di dalam kontrak, maka berlaku
ketentuan di dalam undang-undang.
z
Perjanjian pembuktian

§ Prinsip kebebasan berkontrak berimplikasi pula pada


diberikannya kebebasan kepada para pihak untuk menentukan
dengan cara apa fakta yang berkaitan dengan kontrak itu
dibuktikan. Sebagai contoh tentang bukti telah dilakukannya
pembayaran, di mana para pihak dapat mengatur bahwa
pembayaran hanya dapat diakui dan dibuktikan telah terjadi
apabila pembayaran dilakukan dalam jumlah penuh dan
dibukukan oleh Bank yang ditunjuk dalam perjanjian. Dengan
adanya aturan pembuktian seperti itu, maka cara pembayaran di
luar yang disepakati tidak dapat diterima sebagai bukti adanya
pembayaran.
z
Contoh 1

Pasal 21

Tata Cara Pembayaran

(1) Pembayaran tagihan dilakukan sebelum atau pada tanggal 20


setiap bulan pada rekening Bank yang ditunjuk sebagaimana
dinyatakan di dalam Lampiran 2.

(2) Pembayaran dianggap telah dilakukan apabila tagihan dibayar


secara penuh dan Bank sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) telah melakukan pembukuan pada rekening tersebut.
z
Contoh 2

Pasal 5

Kualitas Bahan

(1) Bahan dari Pihak Kedua hanya dapat diterima oleh dan untuk itu dapat dijadikan sebagai dasar
tagihan kepada Pihak Pertama apabila memenuhi kualitas sebagaimana diuraikan di dalam Lampiran
1.

(2) Untuk menentukan kualitas bahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Para Pihak dengan ini
menunjuk:

a. PT XYZ; atau

b. PT DEF,

Berdasarkan urutan prioritas, untuk bertindak sebagai pemeriksa kualitas sekaligus berwenang
menerbitkan sertifikat kualitas.
z
Parol evidence rule

§ Para pihak dalam perjanjian boleh membuat kesepakatan


dengan cara apa kesepakatan di antara para pihak itu
dibuktikan berkaitan dengan adanya perubahan, penjelasan,
atau tambahan kesepakatan di dalam perjanjian. Dalam praktik,
parol evidence rule dinyatakan dalam klausul keseluruhan
perjanjian (entire agreement clause).
z

Pasal 40

Keseluruhan Perjanjian

Hanya Perjanjian ini dan Lampiran-lampirannya berikut dengan perubahan-perubahannya


apabila ada yang akan dilakukan di kemudian hari menurut ketentuan Addendum (Pasal
37) yang berlaku dan mengikat bagi Para Pihak, TIDAK ADA PERNYATAAN,
PENGAKUAN, DATA, DAN/ ATAU INFORMASI YANG DINYATAKAN SECARA LISAN
ATAU TERTULIS DALAM BENTUK APAPUN BAIK YANG DIBUAT SEBELUM ATAU
SETELAH DITANDATANGANINYA PERJANJIAN INI DAPAT DIANGGAP DAN DITERIMA
SEBAGAI KESEPAKATAN ATAU BAGIAN DARI PERJANJIAN INI YANG BERLAKU BAGI
PARA PIHAK.
z
Jenis Sengketa Kontrak

§ Sengketa B2B atau B2C

§ B2B, Tahapan mana kepentingan para pihak dirugikan:


§ Prakontrak

§ Pelaksanaan

§ Pasca kontrak
z
Pra Kontrak

§ Proses pembentukan kontrak, pemenuhan Ps 1320 BW”


§ Sepakat

§ Cakap

§ Obyek tertentu (legal ditransaksikan, terdefinisi, dst)

§ Causa (causa finalis)


z

§ dapat dibatalkan >> amar putusannya bersifat


konstitutif (meniadakan atau melahirkan suatu
keadaan);

§ batal demi hukum >> amar putusannya bersifat


deklaratoir (menegaskan suatu keadaan hukum yg
telah ada)
z
Tuntutan Pembatalan Perjanjian

§ Dasar gugatan sbg pokok perkara, atau

§ Eksepsi materiil ketika tergugat digugat wanprestasi

§ Siapa yang mempunyai legal standing

§ Lihat Ps 1446 Jo. 1454 BW


z
Pelaksanaan Kontrak

§ Isu kepatuhan para pihak untuk melaksanakan kewajiban


sebagaimana yang diperjanjikan.

§ Lihat Ps 1234 BW (prestasi)

§ Dasar tuntutan wanprestasi Ps 1267 BW à hanya jika


perjanjian sah
z

§ tergugat dipaksa memenuhi kewajibannya; declaratoir perjanjian


sah dan mengikat, condemnatoir memenuhi isi perjanjian.

§ pernyataan pengakhiran/ pemutusan perjanjian; constitutieve


perjanjian berakhir.

§ tergugat dipaksa memenuhi kewajiban disertai dengan


pembayaran ganti rugi; atau

§ pernyataan pengakhiran perjanjian disertai dengan pembayaran


ganti rugi oleh tergugat.
z
Legal Standing dan Tanggung Gugat
dalam Kontrak
§ Seseorang yang tidak memiliki legal standing maka ia tidak memiliki kapasitas
secara legal untuk melakukan tuntutan hukum (non-legitime persona standi in
judicio), untuk itu tuntutannya harus dinyatakan tidak dapat diterima.

§ secara umum harus memenuhi kriteria:


§ subjek hukum (orang alamiah atau badan hukum);
§ memiliki hubungan hukum keperdataan yang definitif dengan pihak lawan;
§ kepentingan/ haknya yang lahir dari hubungan hukum itu dirugikan oleh
perbuatan pihak lawan. (cari yurisprudensinya)

§ Namun hukum memberikan pula hak kepada pihak ketiga yang tidak terikat
dengan suatu perjanjian untuk menuntut pihak-pihak yang terikat dengan perjanjian
itu ketika perjanjian itu memberikan kerugian pada kepentingan pihak ketiga.
z

§ bagaimana kalau si tidak cakap yg kemudian mjd cakap


menunjukkan perbuatan yg mengkonfirmasi persetujuan atas
kontrak itu bolehkan ia menuntut?

Anda mungkin juga menyukai