Anda di halaman 1dari 13

LEGAL OPINION

PENGERTIAN LEGAL OPINION

• Sampai saat ini tidak ada defenisi yang baku mengenai Legal Opinion di Indonesia.
• Apabila mengacu pada literatur yang telah ada sebelumnya dan yang telah berlaku secara
internasional, defenisi Legal Opinion adalah:
Sekumpulan dokumen tertulis yang dijadikan padanan aplikasi bagi seorang Juris atau
pengertian pendapat hukum yang berkaitan dengan berbagai masalah hukum dari para pihak
terkait sesuai dengan fakta-faktanya. Seorang Juris bisa saja secara pribadi mewakili berbagai aspek
peraturan entita hukum yang mengatur tentang hal itu. Salah satu pihak berhak untuk meyakinkan
pendapat hukum, tergantung dari faktor-faktor identitas para pihak terkait yang dibuat oleh
seorang pengacara melalui pendapat hukum dan undang-undang yang mengaturnya. ( Black’s Law
Dictionary, Edisi VII, Henry Campbell Black)
PRINSIP DASAR PEMBUATAN LEGAL OPINION

• Legal Opinion dibuat dengan mendasarkan pada hukum Indonesia.


• Legal Opinion disampaikan secara lugas, jelas dan tegas dengan tata bahasa
yang benar dan sistematis.
• Legal Opinion tidak memberikan jaminan terjadinya suatu keadaan.
• Legal Opinion harus diberikan secara jujur dan lengkap.
• Legal Opinion tidak mengikat bagi seorang juris dan bagi klien.
FORMAT PENYUSUNAN LEGAL OPINION

Sampai saat ini Indonesia belum memiliki format dan standar baku yang mengikat berkenaan dengan
bentuk Legal Opinion. Sehubungan dengan tidak adanya format dan standar baku pembuatan Legal
Opinion yang mengikat di Indonesia, dalam prakteknya bentuk Legal Opinion yang baik setidak-tidaknya
mempunyai kerangka dasar yang memuat hal-hal sebagai berikut:
1) Pendahuluan.
2) Permasalahan dalam Legal Opinion.
3) Bahan-bahan yang berkaitan dengan permasalahan
4) Dasar hukum dan perundang-undangan yang terkait dengan permasalahan.
5) Uraian fakta-fakta dan kronologis.
6) Analisa hukum pendapat hukum.
7) Kesimpulan dan saran-saran atau solusi permasalahan.
1. PENDAHULUAN

Bagian pendahuluan berisi penjelasan atas dasar apa seorang juris membuat legal opinion,
yaitu apakah berdasarkan permintaan secara tertulis atau secara lisan agar penulis
memberikan pendapat hukumnya atau permasalahan-permasalahan yang dimaksud harus
disampaikan secara jelas dan sistematis.
2. PERMASALAHAN DALAM LEGAL OPINION

Bagian permasalahan dalam legal opinion berisi penjelasan atas masalah pokok yang dihadapi.
Apabila permaslaahan hukum yang diuraikan kurang jelas maka penulis akan merumuskan
permasalahan tersebut.
3. BAHAN-BAHAN YANG BERKAITAN DENGAN
PERMASALAHAN
Bagian ini berisi uraian tentang dokumen-dokumen referensi , informasi material yang
berbentuk tertulis maupun lisan yang diperoleh dari korban atau tersangka, maupun pihak
ketiga yang bersangkutan. Berisi tentang informasi tambahan yang terkait dengan pokok
permasalahan yang dapat ditambahkan pada Legal Opinion untuk mendukung pokok
permasalahan.
4. DASAR HUKUM DAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN PERMASALAHAN

Bagian ini berisi uraian tentang ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan
terkait dengan permasalahan yang ada dan dapat dijadikan dasar dalam penulisan pendapat
hukum.
5. URAIAN FAKTA DAN KRONOLOGIS KEJADIAN

Bagian ini berisi uraian fakta berdasarkan barang bukti utama terkait dengan permasalahan,
serta dibaut dalam tata urutan kejadian berdasarkan waktu terjadinya permasalahan
tersebut.
6. ANALISA HUKUM DAN PENDAPAT HUKUM

Bagian ini berisi uraian analisa dan pertimbangan hukum atas pokok permasalahan
berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
pokok permasalahan. Analisis terhadap permasalahan harus mengacu pada fakta hukum dan
aturan yang telah diidentifikasi. Bagian ini berisi uraian tentang pendapat penulis atas pokok
permasalahan yang didasarkan pada analisa dan pertimbangan hukum atas fakta-fakta,
informasi serta dokumen terkait dengan pokok permasalahan sehingga dapat diketahui
jawaban atas permasalahan yang ada.
7. KESIMPULAN DAN SARAN/SOLUSI
PERMASALAHAN
Bagian ini berisi uraian tentang kesimpulan yang didapat berdasarkan hasil analisa setelah
melakukan seluruh tahap-tahap pembuatan Legal Opinion. Setelah mendapatkan kesimpulan,
seorang Juris memberikan saran/solusi permasalahan terhadap permasalahan yang dibahas.

Link Contoh Legal Opinion : ..\..\LEGAL OPINION.docx


PRE TEST

• Terdapat seorang HRD yang akan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawannya pada tanggal
26 Februari 2021.
• Karyawan yang bersangkutan ini sudah mendapatkan Surat Peringatan 1 dan 2 secara berturut-turut.
• HRD pun melakukan Pemutusan Hubungan Kerja dengan pelanggaran pasal berat dalam PKB yaitu
“Menyerang kehormatan pimpinan/rekan kerja di tempat umum” dengan amar putusan Dipecat dengan
tidak hormat. Selain itu Pemutusan Hubungan Kerja tanpa disertai dengan Surat Peringatan 3.
• Mohon saudara membuatkan Legal Opinion kepada Direksi atas permasalahan tersebut sampai
dengan Permasalahan selesai sampai mendapatkan putusan hukum yang mengikat.
Serta memperhatikan PP Turunan UU Cipta Kerja sudah dapat dilaksanakan.

SELAMAT MENCOBA MEMBUAT LEGAL OPINION.

SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai