Anda di halaman 1dari 38

Oleh :

MATA KULIAH PRAKTEK PERADILAN Fanny Dian Sanjaya,SH,MH,CLA


fannydiansanjaya@yahoo.co.id
087738547080
MATERI KULIAH
Fungsi dan Tugas Advokat dalam
menangani perkara perdata
Tehnik Penanganan Perkara Perdata
Tehnik Pembuatan Pendapat Hukum
PERKARA PERDATA
Perkara perdata adalah perkara mengenai
perselisihan hubungan antara perseorangan (subjek
hukum) yang satu dengan perseorangan (subjek
hukum) yang lain mengenai hak dan
kewajiban/perintah dan larangan dalam lapangan
keperdataan (mis perselisihan tentang perjanjian
jual beli, sewa, pembagian harta bersama, dsb).
CIRI PERKARA PERDATA
ciri-ciri perkara perdata yaitu:
a. Berawal dari adanya perselisihan,
b. Terdapat paling tidak dua belah pihak yang berperkara,
c. Petitum gugatan dan putusan hakim bersifat condemnatoir,
d. Putusan hakim mengikat para pihak dan saksi.
ADVOKAT
Dasar Hukum adalah Undang – Undang
Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
Pengertian advokat dalam Pasal 1
Advokat adalah orang yang berprofesi
memberi jasa hukum baik didalam maupun
diluar pengadilan yang memenuhi persyaratan
berdasarkan ketetntuan undang – undang
SYARAT DALAM UU NO 18/2003
• WNI
• Tinggal di Indonesia
• Bukan PNS/Pejabat Negara
• Usia sekurangnya 25 Tahun
• Ijazah pendidikan tinggi hukum (fakultas hukum, syariah, hukum militer,
ilmu kepolisian)
• Lulus ujian advokat
• Magang 2 tahun terus menerus
• Tidak pernah dipidana yang diancam pidana 5 tahun
• Berperilaku baik, jujur, bertanggung jawab, adil, dan mempunyai
integritas tinggi
SUMPAH
Sumpah dalam Pasal 4
Advokat wajib bersumpah menurut agamanya
atau berjanji dengan sungguh – sungguh
disidang terbuka Pengadilan Tinggi di wilayah
domisili hukumnya
FUNGSI DAN TUGAS
1. Memberikan konsultasi hukum
2. Bantuan hukum
3. Menjalankan kuasa
4. Mewakili
5. Mendampingi
6. Membela
7. Melakukan tindakan hukum lain untuk kepentingan kliennya
PROFESI ADVOKAT ADALAH PROFESI YANG MULIA (OFFICIUM NOBILE)

Sikap menjalankan perintah Tuhan YME


Harus hormat menghormati
Jalur hukum bukanlah segala – galanya
Menjalankan tugas tunduk dan patuh pada peraturan
perundang – undangan yang berlaku dan kode etik
Tegakan hukum demi kebenaran dan keadilan
Melayani harus dengan tulus dan tidak membeda – bedakan
Perbanyak pengetahuan
BERAPA JUMLAH SISINYA?
TEHNIK PENGANAN PERKARA PERDATA
Informasi, Fakta, Peristiwa, Bukti
(rangkaian informasi dan fakta yang dirangkai dan
dikonstruksikan menjadi peristiwa, dengan bahasa
yang simpel padat dan terang sehingga tidak
menimbulkan potensi untuk diserang dan dicari bukti
paling kuat untuk dasar)
TEHNIK PENGANAN PERKARA PERDATA
Konsultasi
(teknik bertanya pada klien dan identifikasi masalah serta
mendengarkan dengan efektif syarat harus ada
kepercayaan bukan uang dengan cara memposisikan diri
kita ditempat klien memastikan bahwa klien percaya dan
memerlukan pendampingan)
Variabel yang harus diperhatikan : Konsultan, Klien (high
gear, low profile, know at all, undersided, unsiciable,
sociable) , Kondisional (pola, suasana, tambahan servis)
TEHNIK PENGANAN PERKARA PERDATA
Dokumentasi
Identifikasi, inventarisasi dokumen hukum untuk mendukung
peristiwa seperti :
Pendataan kasus meliputi identitas klien, kronologis kasus,
fakta hukum (obyek, kesalahan, locus, tempus, alat bukti,
aspek hukum) identifikasi kasus (persoalan hukum atau
bukan) dengan memperhatikan kaidah, peristiwa,
hubungan, kualifikasi kasus
TEHNIK PENGANAN PERKARA PERDATA

PERDAMAIAN
Mengutamakan perdamaian dalam kasus
perdata
(Negoisasi, usulan perdamaian, draft nota
perdamaian, kesepakatan perdamaian)
TEHNIK PENGANAN PERKARA PERDATA
Legal Advices
(memahami kasus posisi, kelengkapan bukti, analisa
bukti,cross examination saksi tujuan meyakinkan
hakim) alat bukti yang dapat dipakai untuk
mengkonfirmasi fakta dan peristiwa dan menyerang
bukti lawan)
TEHNIK PENGANAN PERKARA PERDATA
Upaya non litigasi
(KIP, ORI, BPSK atau pengaduan dengan cara on
line maupun manual dan korespondensi terhadap
berbagai lembaga terkait)
TEHNIK PENGANAN PERKARA PERDATA
KONSOLIDASI
(semua informasi, fakta, peristiwa, alat bukti dalam bentuk
draft gugatan, jika dapat A maka gugatannya A, jika
dapat A,B,C,D maka gugatanya A,B,C,D dengan dasar
fakta dan peristiwa, harus sadar MH waktunya sempit
kasusnya banyak paling tidak 5 menit pertama MH sudah
mengerti perkaranya)
TEHNIK PENGANAN PERKARA PERDATA
Upaya litigasi
(upaya terakhir mengajukan pendaftaran
surat kuasa dan gugatan di pengadilan,
upaya hukum banding, kasasi, peninjauan
kembali)
PENULISAN HUKUM

Penulisan Hukum Untuk Kepentingan


Praktis:
Legal Memorandum
Legal Opinion
PERSIAPAN PENULISAN
 Pelajari baik – baik kasus atau transaksi
yang bersangkutan
 Cari dan pelajari dasar hukumnya
 Cari dan pelajari landasan teoritiknya
LEGAL MEMORANDUM
Memorandum merupakan dokumen tertulis untuk
menyampaikan suatu informasi dalam law firm atau
organisasi atau perusahaan
Memorandum merupakan analisa tertulis terhadap
suatu permasalahan hukum
Dokumen tersebut biasanya dibuat oleh junior lawyer
kepada senior lawyer/legal perusahaan pada direktur
dalam sebuah law firm/perusahaan mengenai suatu
permasalahan hukum
Penulis memorandum menganalisis ketentuan hukum
yang mengatur masalah – masalah yang dikaji dan
menerapkannya ke dalam perkara atau kasus yang
dihadapi
TEKNIK DASAR MENULIS MEMORANDUM
• Memorandum adalah dokumen formal yang
dibuat oleh profesional
• Gunakan bahasa yang tertulis standar, hindari
kata – kata yang tidak baku dan bahasa
percakapan yang informal
• Hindari singkatan yang tidak jelas dan terlalu
banyak
• Hindari kalimat yang betele – tele
• Hindari kalimat yang sangat panjang
FORMAT MEMORANDUM

Duduk Perkara (statement of fact)


Permasalahan Hukum (question
presented)
Analisis
Kesimpulan
DUDUK PERKARA (STATEMENT OF FACT)
Duduk perkara akan memperkenalkan masalah hukum
dengan mengatakan apa yang akan terjadi
Tujuan dari duduk perkara adalah untuk menyatakan
fakta dan menceritakan apa yang telah terjadi
Untuk mengetahui fakta mana yang relevan
harus mengerti pokok persoalan dalam sebuah
masalah
Fakta – fakta yang relevan adalah fakta yang
digunakan untuk membuktikan terpenuhi
tidaknya unsur tersebut
DUDUK PERKARA (STATEMENT OF FACT)
o Masukan dahulu informasi krusial
Contoh: Klien kami Saipul, Direktur Utama PT.
XYZ (Persero) disangka melakukan tindak
pidana korupsi atas kegagalan transaksi bisnis
Klien kami, PT. XYZ menuntut ganti rugi atas
pemutusan kontrak secara sepihak oleh PT. ABC
o Umumnya di alenia pertama harus meyatakan klien
dan permasalahan
o Membuat kerangka permasalahan
o Agar mempermudah klien mengevaluasi semua fakta
dalam kerangka tersebut
PERMASALAHAN HUKUM (QUESTION PRESENTED)
o Hal terpenting yang harus dilakukan
adalah merumuskan “Apakah pokok
permasalahan kasus ini”
o Pertanyaan ini adalah kalimat yang
merupakan pokok permasalahan (legal
issues)
o Teknik merumuskan pertanyaan
CONTOH MERUMUSKAN PERTANYAAN
Indentifikasi orang – orang dengan nama dan
identifikasi kejadian dengan referensi untuk mereka
Pertanyaan akan berhasil ketika sudah diketahui
fakta dari masalah yang bersangkutan
Contoh : apakah Saipul, Direktur Utama PT. XYZ
(Persero) atas kegagalan suatu transaksi bisnis dapat
dikategorikan melakukan tindak pidana korupsi?
Contoh apakah PT.XYZ dapat digugat atas dasar
perbuatan melawan hukum karena memutus
perjanjian secara sepihak?
ANALISIS (DISCUSSSION)
Berisi tentang kajian atau analisa dari
penulis tentang permasalahan yang ada
dikaitkan dengan aturan hukum serta dasar
teori secara singkat (analisa yuridis)
Jiwa analisis hukum terletak pada
penerapan hukum pada fakta
Jika pokok permasalahan klien melakukan
tindak pidana maka harus mengetahui unsur –
unsur pidana dari undang – undang
KESIMPULAN (CONCLUSION)

Berisi tentang alternatif dan menentukan alternatif


yang paling tepat agar dapat diambil keputusan
berkaitan dengan solusinya, bersifat kasuistis
setelah dilakukan analisa yuridis
Kualifikasi hukum (pidana, perdata, tun), solusi
penyelesaian baik litigasi maupun non litigasi
LEGAL OPINION
Dokumen tertulis yang memuat pendapat/pandangan
seorang lawyer tentang masalah hukum tertentu yang
dihadapi kliennya
Dibuat untuk Klien atau pihak ketiga dengan tujuan :
Rencana transaksi
Transaksi sedang berjalan
Kasus hukum tertentu
Perbuatan yang akan dilakukan
Perbuatan hukum yang telah dilakukan
SISTEMATIKA LEGAL OPINION

o Bagian Pembuka
o Bagian Pernyataan
o Bagian Isi
o Bagian Penutup
BAGIAN PEMBUKA
Nomor Surat, Kepada Siapa LO
dibuat/ditujukan dan judul surat
Hal yang berkaitan dengan kantor hukum
Peran kantor hukum dalam transaksi
Istilah – istilah yang digunakan dalam LO (jika
diperlukan)
BAGIAN PERNYATAAN
Pernyataan tentang dokumen yang diperiksa
Pernyataan telah memeriksa dokumen tersebut
Pernyataan sehubungan dengan asumsi asumsi
(Asumsi bahwa salinan dokumen sesuai dengan aslinya, Asumsi bahwa
tanda tangan yang terdapat dalam dokumen yang ada sesuai aslinya,
Asumsi bahwa dokumen yang diperiksa ditanda tangani oleh pihak
berwenang untuk itu, Asumsi keterangan yang ada sesuai dengan fakta
atau keadaan sebenarnya)
Pernyataan sehubungan dengan kualifikasi (pembatasan) yang
dibuat
(Penerbitan LO didasarkan pada hukum Indonesia, Sepanjang
Pengetahuan Kami (to best our knowledge), Berlaku hingga tanggal
diterbitkan)
BAGIAN ISI
Sistematika bagian isi pendapat hukum sangat
bergantung pada permasalahan hukum yang
dimintakan pendapat hukumnya
Jika pendapat hukum ini berkaitan dengan kasus
atau perkara dapat dibuat sistematika :
o Posisi kasus
o Permasalahan hukum
o Jawaban singkat
o Analisis hukum
BAGIAN PENUTUP

Berisi tentang dasar pembuatan legal


opinion tentang suatu kasus tertentu yang
dimintakan pendapat dan tanda tangan
dari yang membuat pendapat hukum
TUGAS PRAKTEK PERADILAN

Pembuatan Pendapat Hukum


SUMBER
 Jeremias Lemek, Penuntun Membuat Gugatan, Yogyakarta, Galang Press, 2010
 Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, Yogyakarta, Liberty, 2009
 Dedi Supriyadi, Kemahiran Hukum Teori dan Praktik, Bandung, Pustaka Setia, 2013
 M. Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata, Jakarta, Sinar Grafika, 2005
 Herlien Budiono, Asas Keseimbangan bagi Hukum Perjanjian Indonesia, Bandung,
Citra Aditya Bakti, 2015
 Zainal Asikin, Hukum Acara Perdata Di Indonesia, Jakarta, Prenamedia Group,
2015
 Fidel, Review Ujian Advokat, Jakarta, Carofin Publishing, 2008
 Bahan Ajar Dan Rekes – Rekes PKPA FH UII, 2010
 Buku II, Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Pengadilan Dalam Empat
Lingkungan Peradilan, Mahkamah Agung, 2009
SEKIAN DAN TERIMAKASIH PKBH FH UAD
Justice For All

Anda mungkin juga menyukai