Penulis:
Maqdir Ismail
Verbum Publishing
Jakarta, Juni 2012
Perpustakaan Nasional RI: Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Ismail, Maqdir
KEPUTUSAN SESAT PERKARA ANTASARI AZHAR/Maqdir Ismail
--Cet.1-- Jakarta, Verbum Publishing, 2012
xvi, 256; 21 cm
ISBN 978-979-1467-13-1
Editor:
Max Diaz Riberu
John Ngamal
Korektor:
Ida ZWK
PENGANTAR
Buku ini tentu penting, meskipun juga tidak lagi penting bagi
perkara Antasari Azhar. Bahkan mungkin ada yang menganggap buku
ini sudah tidak ada gunanya lagi. Sebab perdebatan tentang Putusan
Perkara Antasari Azhar sudah selesai. Hukumannya sudah berkekuatan
hukum tetap. Antasari Azhar sudah dihukum delapan belas tahun.
1 http://news.detik.com/read/2012/02/15/095952/1842754/10/staf-ahli-kapolri-pk-
antasari-ditolak-bukti-tidak-ada-rekayasa?nd992203605
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
vi ANTASARI AZHAR
Tentu saja sah bagi Chairul Huda sebagai Staf ahli Kapolri untuk
mengatakan hal itu. Meskipun mungkin akan berbeda, kalau sebagai
ilmuwan dia sudah pernah mencermati alasan PK terutama yang berhu-
bungan dengan bekas luka tembak pada diri almarhum Nasrudin. Atau
juga fakta tentang anak peluru yang berbeda dengan anak peluru pem-
banding dan tentu saja kalau dia mengetahui alasan hilangnya baju al-
marhum Nasrudin Zulkarnaen yang raib, sejak beliau meregang nyawa
di rumah sakit di Tangerang.
Buku ini, berasal dari paper dalam bedah kasus Antasari Azhar,
yang pernah disampaikan di hadapan Civitas Akademika Fakultas Hu-
kum Universitas Sriwijaya pada hari Sabtu, tanggal 8 Oktober 2011,
Paper dalam Diskusi di Universitas Muhammadiyah Malang, tanggal 19
Oktober 2011, paper sebagai bahan diskusi di Fakultas Hukum Universi-
tas Hasanudin di Makassar pada tanggal 17 November 2011. Kemudian
atas saran beberapa kawan supaya diperluas, untuk diterbitkan sebagai
buku kecil, yang mudah dibaca dan tentu saja dengan tetap menampil-
kan bahan-bahan penulisan yang akurat.
Buku ini, tidak berpretensi menjadi buku ilmiah dan tidak juga
terlalu populer. Saya sendiri tidak tahu buku ini masuk ke dalam “genre”
apa. Begitu juga pemilihan judul bukan agar supaya buku ini bisa me-
narik perhatian, tetapi lebih pada pemahaman dan pandangan menge-
nai perkara yang melilit Antasari Azhar.
Tentu isi dan pandangan yang dikemukakan dalam buku ini tidak
bisa terhindar dari subjektivitas penulis sebagai seorang yang secara
emosional terlibat dalam perkara sejak beberapa hari sebelum peme-
riksaan Antasari Azhar oleh Penyidik Polda Metro Jaya hingga Putusan
penolakan Peninjauan Kembali oleh Mahkamah Agung.
“[3.19.5] Bahwa hak konstitusional dalam Pasal 28I ayat (2) UUD
1945 adalah hak untuk bebas dari perlakuan yang diskriminatif,
yaitu perlakuan yang menyebabkan adanya pembatasan, pele-
cehan, atau pengucilan yang langsung ataupun tidak langsung
didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku,
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
viii ANTASARI AZHAR
Pilihan judul buku ini, bukan hendak mencari sensasi, tetapi se-
bagai upaya menunjukkan sesatnya perkara Antasari Azhar. Sesatnya
perkara ini pertama, dimulai dari proses penyidikan, dengan dihilang-
kannya baju almarhum Nasrudin Zulkarnaen secara sengaja. Penting-
nya keberadaan baju ini untuk membuktikan penembakan terhadap
almarhum itu dilakukan dengan tembakan menempel atau dilakukan
dari jarak jauh. Kesesatan kedua perkara ini disidik meskipun tidak ada
izin dari Jaksa Agung untuk memeriksa Antasari Azhar sebagai jaksa
aktif, padahal menurut undang-undang kejaksaan, terhadap jaksa aktif
pemeriksaannya harus dilakukan dengan izin Jaksa Agung. Kesesatan
ketiga dilakukan dengan menyusun surat dakwaan yang vulgar, meski-
pun perkara ini adalah perkara pembunuhan, tetapi dakwaannya sarat
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
x ANTASARI AZHAR
lam hal ini Antasari Azhar. Meskipun bisa jadi mereka mengelak, bahwa
ini kesalahan ketik dan manusiawi. Tetapi dapat dipastikan bahwa frasa
“penyadapan yang dilakukan oleh KAPOLRI” ini adalah bukti bahwa
Majelis Hakim Agung telah berbuat tidak cermat dan tidak professional.
Dengan demikian, maka secara pasti penyebutan adanya frasa “pe-
nyadapan yang dilakukan oleh KAPOLRI” sebagai fakta persidangan,
tidak sesuai dengan Pasal 197 ayat (1) d KUHAP, karena hal ini bukan
merupakan fakta atau keadaan dari pemeriksaan persidangan sebagai-
mana dimaksud oleh KUHAP;
Akhirnya, kepada sahabat Max Diaz Riberu dan Ibu Ida ZWK serta
John Ngamal yang telah membuang tempo sangat banyak untuk mem-
bantu penyelesaian naskah hingga terbitnya buku ini, patut disampai-
kan penghargaan yang tinggi.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. v
Indeks ....................................................................................................233
Bab 1
PENDAHULUAN
1. Pengantar
D
alam beberapa diskusi dengan beberapa kawan pengamat politik
dan aktivis, pertanyaan yang selalu disampaikan, seandainya Anta-
sari Azhar itu bukan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (“KPK”)
apakah perkara penganjuran pembunuhan yang didakwakan kepadanya
akan mengharu-biru pemberitaan di Indonesia? Selain itu pertanyaan
yang cukup sering dihadapkan, apakah perkara Antasari Azhar ini murni
perkara kriminal atau berhubungan dengan politik? Apakah perkara ini
berhubungan dengan Pemilu legislatif 2009 dan pengadaan IT KPU? Per-
tanyaan lain, yang sering disampaikan, apakah perkara ini berhubungan
dengan perkara-perkara yang ditangani oleh KPK?
Bahkan cerita orang ini tadi, semua petinggi polisi marah kepada
KPK, terutama kepada Antasari Azhar, karena adanya penyadapan ter-
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
4 ANTASARI AZHAR
1 Menurut dugaan Antasari Azhar, alat penyadapan inilah yang pengadaannya diang-
gap dilakukan secara illegal, sesuai laporan yang dikirim kepada Antasari Azhar oleh
Mega Simarmata seorang wartawati Inilah.com. Kemudian laporan ini disita oleh Pe-
nyidik dalam berkas perkara Antasari Azhar. Didalam putusan pengadilan berkas ini
diperintahkan dikembalikan kepada Chesna F. Anwar, bukan dikembalikan kepada
Antasari Azhar, meskipun berkas tersebut belum merupakan milik dari KPK, karena
mermang belum tercatat sebagai berkas milik KPK.
2 http://news.detik.com/read/2009/11/06/022206/1236259/10/susno-luruskan-
soal-cicak-vs-buaya
PENDAHULUAN 5
Kebenaran berita Tempo ini tentu, tentu bisa dibantah, tentu juga
bisa tidak. Namun dari Edisi Majalah Tempo ini yang paling banyak di-
bicarakan dan berbuntut panjang adalah penggunaan istilah perseteru-
an antara Cicak melawan Buaya. Pernyataan Kabareskrim Polri Komjen
Pol Susno Duaji soal ‘Cicak kok melawan buaya’ mengundang kontro-
versi, karena ini diasumsikan bahwa KPK sebagai cicak dan buaya ada-
lah Polri. Meskipun secara tegas Susno Duadji membantahnya.5 Namun,
penggunaan istilah cecak dan buaya ini jelas barasal dari Komjen Susno
Duadji. Dalam wawancara khusunya dengan Tempo Susno Duadji, men-
jawab pertanyaan wartawan menyatakan,
3 http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2009/07/06/LU/mbm.20090706.
LU130789.id.html
4 http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2009/07/06/LU/mbm.20090706.
LU130789.id.html
5 http://news.detik.com/read/2009/07/09/223352/1162390/10/isu-cicak-vs-buaya-
kabareskrim-mengaku-tak-menuding-siapa-pun
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
6 ANTASARI AZHAR
6 http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2009/07/06/LU/mbm.20090706.
LU130792.id.html
7 http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol23179/kejaksaan-diminta-berhati-
hati-tangani-chandra-dan-bibit
8 http://nasional.kontan.co.id/news/kejagung-terima-spdp-antasari-terkait-kasus-
masaro-1
PENDAHULUAN 7
9 http://nasional.kompas.com/read/2009/11/03/13184095/mereka.yang.disebut-
sebut.dalam.rekaman.kpk.1
10 http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2009/07/06/OPI/mbm.20090706.
OPI130794.id.html
11 http://nasional.kompas.com/read/2009/11/17/19381368/Inilah.Dokumen.Leng-
kap.Rekomendasi.Tim.Delapan.1.
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
8 ANTASARI AZHAR
b. Upah pungut
.....
12 http://pajak.com/index.php?option=com_content&task=view&id=4063&Itemid=
48
PENDAHULUAN 9
Cerita tentang hasil yang diterima oleh pejabat dari upah pungut
ini bukan uang kecil. Salah satu contoh adalah penerimaan yang diper-
oleh oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso yang disinyalir oleh
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menikmati upah pungut pajak
daerah sebanyak Rp 6 miliar setiap tahunnya.14 Secara khusus untuk pe-
jabat DKI Jakarta KPK mulai menyelidiki kasus dugaan korupsi ini sejak
25 November 2008. Penyelidikan kasus tersebut didasarkan pada Surat
Perintah Penyelidikan No Sprint Lidik A/01/XI/ 2008. Pengusutan ini ber-
dasarkan pada penelitian sejumlah laporan harta kekayaan penyeleng-
gara negara di Pemprov DKI Jakarta.15
13 http://news.detik.com/read/2009/03/02/133436/1092805/10/upah-pungut-pajak-
haram-diterima-gubernur-walikota?nd992203605
14 http://nasional.kontan.co.id/news/sutiyoso-kantongi-upah-pungut-rp-6-m-per-
tahun
15 http://korupsi.vivanews.com/news/read/25600-inilah_aturan_yang_dinilai_ber-
masalah
16 http://bola.vivanews.com/news/read/25662-abu_bakar__kami_serahkan_ke_kpk
17 http://www.depdagri.go.id/news/2010/01/27/depdagri-siapkan-pp-tindaklanjuti-
uu-pajak-daerah KPK Lidik Korupsi Penerimaan Upah Pungut Disejumlah Daerah
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
10 ANTASARI AZHAR
c. IT KPU
18 http://www.kaskus.us/showthread.php?p=271894473
19 http://matanews.com/2009/04/23/kpu-dilaporkan-ke-kpk/
PENDAHULUAN 11
20 http://nasional.kompas.com/read/2009/04/21/17521584/ KPK.Akan.Evaluasi.
TI.Tabulasi.Nasional.KPU
21 http://matanews.com/2010/06/23/kasus-andi-momentum-bongkar-skandal-it-kpu/
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
12 ANTASARI AZHAR
3. Menjebak Antasari
22 BAP Rani Juliani tanggal 15 Maret 2009, hlm 3, menjawab pertanyaan Penyidik
No.21,
PENDAHULUAN 13
“Ya, hal pertemuan itu diketahui oleh suami saya tanpa saya sadari
karena pada saat di rumah suami saya mengecek No handphone
saya dan ada beberapa SMS yang dikirim oleh sdr ANTASARI di-
baca oleh suami saya dan selanjutnya suami saya menanyakan
hubungan saya dengan sdr ANTASARI, dan pada saat itu saya ti-
dak dapat mengelak kepada suami saya dan akhirnya saya cerita
kepada suami saya apa adanya baik masalh hubungan melalui
tilpon maupun pertemuan di hotel Mahakam, dan pada saat itu
suami saya sempat marah kepada saya dan akhirnya menasehati
saya supaya tidak berkomunikasi lagi dengan ANTASARI”.
“saya turun duluan sendiri, suami saya ditaxi, saya tidak tahu dia di-
mana setelah saya turun, setelah itu saya duduk di Lobby, lalu saya
sms pak Antasari saya sudah sampai, dijawab tunggu perintah, lalu
suami saya telephone, nanti kamar sama lantainya kasih tahu saya,
saya jawab ya, jangan lupa hp di on, saya jawab ya, lalu pak Anta-
sari sms saya sudah di kamar, masuk saja nomornya 808”.24
“SUATU sore, sekitar setahun lalu, ponsel saya berdering oleh se-
buah nomor telepon yang tidak saya kenal. “Mas Rusdi Mathari?”
kata si penelepon.
“Dari mana mas?” saya balik bertanya.
“Saya si Fulan dari ….,” kata dia sembari menyebutkan nama se-
buah media.
“Tahu darimana nomor saya?”
Si penelepon menyebut nama seseorang yang saya kenal. Se-
telah saya tanyakan ada kepentingan apa, dia menceritakan di-
suruh seorang pejabat. Menurut dia, saya banyak tahu tentang
sepak terjang Antasari Azhar, Ketua KPK. “Ha banyak tahu? Saya
hanya wartawan,” kata saya.
“Orang yang menyuruh saya meminta Anda bercerita tentang ke-
burukan Antasari. Dananya unlimited,” kata dia.”28
Apalagi kemudian tersiar kabar secara luas bahwa ada “ Tim Moti-
vasi Mencari Kesalahan Antasari” yang diketuai Wakabareskrim Irjen Pol.
Hadiyatmoko.29 Tim itu ditugasi untuk dapat mencari motif kesalahan
28 http://rusdimathari.wordpress.com/2009/05/05/antasari-catatan-seorang-warta-
wan-bagian-2/
29 Dalam Berita Acara persidangan ke 22, tanggal 7 Januari 2010, Perkara Antasari Az-
har, hlm 205,Susno Duadji, tercatat menyatakan,
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
16 ANTASARI AZHAR
“ saya tidak tahu kalau pembentukan Tim itu peritah siapa, tapi yang jelas tim itu
saya tahunya setelah berakhir, tetapi saya tidak tahu siap yang membentuk tim itu,
saya tidak mau berandai-anadai”.
30 Dalam kesaksiannya sebagai Saksi menguntungkan Antasari Azhar Ny. Novarina, is-
teri Wiliardi Wizar, menyatakan bahwa Wiliardi Wizar, diiming-imingi hanya akan di-
kenai hukum disiplin, jika dalam BAP mengaitkannya denga Antasari Azhar, Pleidooi
Penasehat Hukum Antasari Azhar, hlm.475.
31 Pleidooi Penasehat Hukum Antasari Azhar, hlm.477
PENDAHULUAN 17
Konon, tugas pokok dari tim ini adalah mengolah kasus atas ter-
bunuhnya Nasrudin Zulkarnaen dengan target Antasari Azhar sebagai
pelakunya (aktor intelektual) atau pihak yang memerintahkan pembu-
nuhan itu. Dengan demikian, maka Antasari Azhar akan diberhentikan
secara sebagai Ketua KPK, setelah menjadi Terdakwa dan kemudian di-
jebloskan ke dalam penjara.
32 Alexandre Dumas: 1871, Les Mohicans De Paris, Michel Levy Freres, Editeur, hlm.
233;
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
18 ANTASARI AZHAR
ngan dicarikan tempat murah, diajak makan di restoran, maka sang wa-
nita itu bisa mengikuti kemauan pemeriksa.
Situasi dalam novel itu juga mirip dengan apa yang diterangkan
oleh Rani Juliani dihadapan sidang. Rani Juliani digunakan oleh penyidik
untuk menjadi wanita mencari motif pembunuhan. Bahkan kemudian di-
sebarkan cerita secara luas adanya hubungan cinta segitiga.33 Keterang-
an Andi Syamsudin Iskandar, adik kandung dari Nasrudin Zulkarnaen, di
hadapan persidangan Peninjauan Kembali (“PK”) sesuai dengan transkrip
persidangan pada hari Kamis 22 September 2011, menyatakan,
33 http://news.detik.com/read/2011/09/22/142441/1728212/10/cinta-segitiga-anta-
sari-diketahui-15-jam-pasca-nasrudin-tewas
PENDAHULUAN 19
Bahkan diakui juga oleh Rani Juliani sejak hari pertama peme-
riksaan hingga pemeriksaannya sebagai saksi dihadapan sidang peng-
adilan Rani Juliani selalu mendapat penjagaan dari polisi dan dilaku-
kan secara bergantian.37 Begitulah penting dan besarnya peran Rani
Juliani dalam kasus Antasari Azhar, bahkan ketika berangkat menuju
persidangan untuk memberikan kesaksian, Rani Juliani dikawal dan
menggunakan mobil Polisi.38 Bahkan ketika menuju persidangan untuk
bersaksi dalam perkara Antasari Azhar, ketika ditanya “Tadi berangkat
darimana, berapa orang tadi mengawal saudara ?” Rani Juliani menja-
wab dari Apartemen, ada tiga orang naik mobil pak Suryadi”; sehingga
penjagaannya mendekati penjagaan terhadap pemimpin negara. Bah-
kan untuk menyewa apartemen yang ditinggali oleh Rani Rani Juliani
dikatakan menggunakan nama Polisi yaitu Daruono. Dikatakan oleh
Rani Juliani “ Daryono itu memang Polisi, saya minta nama dia, KTP dia
untuk menyewa apartemen untuk saya”.39 Penjagaan yang terus-mene-
rus dan ketat ini tentu ada keperluannya dan tentu ini tidak merupakan
perbuatan gratis. Paling tidak dari proses persidangan semua keterang-
an yang disampaikan oleh Rani Juliani adalah memberi motif untuk An-
tasari Azhar membunuh Nasruddin Zulkarnaen.
Satu hal yang pasti bahwa kasus Antasari Azhar sudah diputus
oleh Mahkamah Agung. Dan putusan Mahkamah Agung membenarkan
putusan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi yang menyatakan
bahwa Antasari Azhar terbukti sebagai orang yang menyuruh melaku-
kan atau biasa disebut “menyuruhlakukan” untuk membunuh Nasrud-
din Zulkarnaen.
Satu hal yang sudah berhasil sejak Antasari Azhar menjadi pe-
sakitan dan kemudian dipidana dengan hukuman yang luar biasa ting-
ginya, tidak ada lagi perkara yang ditangani KPK sebagai perkara me-
lawan arus besar. Lebih dari itu yang sangat mengkhawatirkan adalah
digunakannya hukum pidana untuk melakukan pembunuhan terhadap
karakter orang tertentu yang dianggap sebagai calon lawan politik atau
potensial menjadi lawan politik.
❖❖❖
23
Bab 2
PENYELIDIKAN DAN
PENYIDIKAN
1. PENGANTAR
B
ab ini diharapkan akan memberikan gambaran awal proses dimu-
lainya perkara yang melilit Antasari Azhar. Pada bagian ini akan
digambarkan proses awal nama Antasari Azhar disebut terlibat
dalam perkara pembunuhan terhadap Almahhum Nasrudin Zulkarnaen
Iskandar. Hal ini terutama dapat dilihat dari keterangan yang dikemu-
kakan oleh Rani Juliani dalam pemeriksaan sebagai saksi pada tanggal
15 Maret 2009, sekira pukul 23.50 WIB. Kemudian pada bagian ini nanti
akan dilihat upaya penyidik dalam mengaitkan Antasari Azhar dalam
kasus pembunuhan ini dengan melihat Keterangan Sigid Haryo Wibiso-
no dan Wiliardi Wizar. Seiring dengan ini akan dibicarakan juga tentang
adanya pencekalan terhadap Antasari Azhar.
menuju Jakarta. Dalam pesawat, kata Rani, bahwa dia akan dijadikan
saksi di DPR dan Presiden, sehubungan dengan pertemuan Antasari
dan Rani Juliani di Hotel Mahakam.
43 BAP Rani Juliani, tanggal 15 Maret 2009, sekira pukul 23.50, jawaban pertanyaan no.
14, hlm.2;
PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN 25
Saya berjumpa dengan Tim seingat saya sebanyak 3 ( tiga )....... yai-
tu : Pertama kali saya hanya berjumpa dengan Chairul di rumah SI-
GID HARYO WIBISONO, setelah saya berbincang dengan CHAIRUL
, saya di perkenalkan anggota Tim, yaitu : Kasat Serse Jakarta Se-
latan ( IWAN KURNIAWAN ) , PINORA dan yang lainnya saya lupa
namanya.......... Pertemuan kedua di rumah Sigid Haryo Wibisono,
pada saat itu, saya di ceritakan oleh CHAIRUL masalah yang di la-
kukan Tim di Kendari, tindakan yang di ceritakan CHAIRUL kepada
saya di Kendari adalah melakukan pengecekan terhadap Nasrudin
Zulkarnaen (Alm) dan Rani yang pada saat itumenginap disatu
Hotel, inti dari kegiatan tersebut adalah ingin mengetahui apa-
kah Nasrudin Zulkarnaen (Alm) dan Rani merupakan suami isteri,
Chairul juga menjelaskan bahwa ternyata ada bukti kawin siri dari
Nasrudin Zulkarnaen (Alm) dan Rani.................. Pertemuan ketiga, di
rumah SIGID HARYO WIBISONO, seingat saya Chairul datang sen-
44 BAP Drs. H. Chairul Anwar, tanggal 20 Mei 2009, sekira pukul 11.00 WIB, jawaban
pertanyaan no. 19, hlm.5;
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
26 ANTASARI AZHAR
diri, pada saat itu saya hanya mengucapkan terimakasih dan me-
nanyakan kepada Chairul apakah hal tcrsebut sudah di laporkan
kepada KAPOLRI ? jawaban CHAIRUL “sudah”........”45
50 Ibid, hlm.149;
51 Berita Acara Persidangan ke 7, tanggal 10 Nopember 2009, Perkara Antasari Azhar,
hlm.173;
52 http://us.detiksport.com/read/2009/11/19/105242/1244657/10/chairul-anwar-ti-
dak-ada-tim-lain-usut-teror-terhadap-antasari
53 http://news.detik.com/read/2009/11/19/105242/1244657/10/chairul-anwar-ti-
dak-ada-tim-lain-usut-teror-terhadap-antasari
PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN 29
lui Sdr. M. Agus bahwa ini pinjaman, nanti akan dibayar dalam
waktu sebulan dengan jaminan cek”.57
“ ada jaminan dari pak Wiliardi atas pinjaman uang tersebut yang
berupa cek BRI KCP BRI Menteng, tanggal 4 maret 2009, namun
setelah jatuh tempo cek tidak bisa dicairkan dan saksi laporkan
ke pak Sigid Haryo Wibisono, tapi pak Sigid bilang, kembalikan
aja ceknya ke pak Wiliardi, dan bilang saja supaya pak Wiliardi
membayarnya secara tunai saja kalau sudah ada”.58
57 Loc.cit
58 Berita Acara Persidangan ke 8, tanggal 12 Nopember 2009, hlm.15;
PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN 31
4. PROSES PENYIDIKAN
59 http://us.news.detik.com/read/2011/01/27/174643/1556102/159/antasari-me-
nanti-si-perekayasa-dibui
60 Tuduhan dan kecurigaan adanya upaya untuk “membonsai” kewenangan KPK, yaitu
kriminalisasi kebijakan KPK dalam perkara Bibit. S Riyanto dan Chandra M. Hamzah.
Selain itu yang juga dicurigai adalah terbitnya Peraturan Pemerintah Pengganti Un-
dang-undang (Perppu) No 4/2009 tentang Perubahan atas UU No 30/2002 tentang
KPK;
PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN 33
Dalam proses penyidikan ada yang tidak biasa, dan ada pelang-
garan yang dilakukan secara kasat mata oleh penyidik. Pelanggaran ini
khususnya menyangkut ketentuan Pasal 72 KUHAP, yang berbunyi,
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, bukan saja tidak
lazim sebenarnya, tetapi adalah satu bentuk pelanggaran hukum yang
dilakukan secara sengaja. Niatnya bisa macam-macam. Agar supaya
para Penasehat Hukum tidak bisa melakukan analisa yang tajam terha-
dap kasus. Dan bisa juga agar semua pemberitaan terhadap kasus ini
hanya bersumber dari penyidik. Ini dilakukan dalam rangka melakukan
kontrol terhadap pendapat publik terhadap kasus ini. Agar supaya sum-
ber pemberitaan dan pemilik kebenaran cerita tentang kasus hanya ada
pada penyidik saja.
Bukan itu saja yang menjadi cacat formal yang dilakukan oleh pe-
nyidik selama pemeriksaan perkara ini. Bahkan penyidik secara sengaja
menghalangi Penasehat Hukum untuk menemui Antasari Azhar secara
langsung. Hal ini dilakukan dengan cara tidak memberikan izin kepada
petugas penahan dalam mempertemukan Antasari Azhar dengan pe-
nasehat hukumnya, kecuali ada izin tertulis dari penyidik.
mudian pada pemeriksaan sebagai saksi pada Hari Senin tanggal 18 Mei
2009, menjawab pertanyaan butir 19 sebagai saksi Wiliardi Wizar me-
nyatakan bahwa tidak ada usaha untuk menghilangkan nyawa orang
lain, yang ada mengikuti orang yang ada didalam foto dalam amplop
besar coklat, guna mencari kesalahan dan pidananya.
63 Lihat Perkara Bibit dan Chandra sebagaimana hasil pemeriksaan Tim 8. http://
id.wikisource.org/wiki/Laporan_Tim_Independen_Verifikasi_Fakta_dan_Proses_
Hukum_atas_Kasus_Sdr._Chandra_M._Hamzah_dan_Sdr._Bibit_Samad_Rianto
PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN 39
Hal lain yang juga tidak lazim dalam perlindungan terhadap Rani
Juliani sebagai saksi sebagaimana dikatakan oleh Direktur Reserse Kri-
minal Umum, Komisaris Besar M Iriawan, di Markas Kepolisian Daerah
Metro Jaya pihak Polda Metro Jaya menyatakan”Sekarang dia (Rani) se-
dang dilindungi oleh polisi. Dilindungi kepolisian sebagai saksi kunci”.64
Sisi buruk yang dialami oleh Antasari ini dalam proses penyidikan ini
agak berbeda dengan sisi baik yang dialami oleh Rani Juliani, karena
sebagaimana dimuat dalam banyak berita Rani mendapat perlindung-
an khusus dari Polisi. Perlindungan terhadap Rani sebagai saksi perlu
dilakukan, tetapi perlindungan yang mengabaikan hukum tentu dapat
dikatakan sebagai pelemahan terhadap hukum.
64 http://nasional.vivanews.com/news/read/55311-rani_dalam_perlindungan_polisi
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
42 ANTASARI AZHAR
Kita tidak tahu akhir dari alibi dari para eksekutor pembunuh al-
marhum Nasrudin bahwa pengakuan yang mereka berikan karena ada-
65 http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=238006
66 Pleidooi Tim Penasehat Hukum Antasari Azhar, hlm 258.
PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN 43
nya kekerasan. Yang pasti bahwa dalam penggunaan suatu alibi harus-
lah didukung oleh saksi-saksi yang dapat menguatkan alibi tersebut.
Dalam perkara di Tengerang semua terperiksa sudah mencabut peng-
akuan dalam Berita Acara Pemeriksaan. Oleh karena itu dalam mencer-
mati alibi para eksekutor di Pengadilan Tangerang ini yang harus diper-
hatikan bahwa tidak setiap sangkalan yang didalihkan oleh terdakwa,
semata-mata bermaksud untuk melolosan dirinya dari dakwaan. Tetapi
hal itu harus dipercaya sebagai sikap batin yang menginginkan kejujur-
an dan kebenaran ditegakkan.
Hal yang pasti semua orang yang diduga terlibat dalam perkara
pembunuhan terhadap Almarhum Nasrudin Zulkarnaen telah dihukum.
Namun dari pemeriksaan berkas yang ada, terlalu banyak kelemahan
yang harus dirajut dan disambung. Terlalu banyak cerita yang tidak
nyambung dari keterangan para saksi. Bahkan tidak jarang keterang-
an masing-masing saksi berdiri sendiri. Tetapi apapun yang terjadi di-
hadapan sidang harus dianggap sebagi upaya menegakkan kebenaran
untuk memperoleh keadilan.
67 Jawaban BAP Rani Juliani tanggal 15 Maret 2009,sekira Pukul 15.30 atas pertanyaan
nomor 2, hlm.1
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
44 ANTASARI AZHAR
Tidak ada yang aneh dan ajaib dari cerita Rani Juliani dalam per-
temuan dengan Antasari, yang dikatakan terjadi pada bulan Mei 2008
di Hotel Mahakam ini. Diterangkan oleh Rani bahwa pertemuan ter-
sebut memakan waktu lebih kurang satu jam tiga puluh menit (1.30).
Meskipun dikatakan, sewaktu hendak pulang Rani diberi uang sebesar
US$.300.72
71 Ibid hlm, 3.
72 Loc.cit
73 Antasari Azhar dalam keterangannya menyatakan bahwa pertemuan dengan Rani
Juliani hanya satu kali sesuai BAP Antasari Azhar tanggal 4 Mei 2009, jawaban no.11.
Dan pertemuan tersebut hanya sekitar 10-15 menit, jawaban BAP Antasari Azhar
tanggal 6 Mei 2009, No. 39
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
46 ANTASARI AZHAR
“ Waktu itu ada Pak Sidik lagi bermain dengan pak Antasari Azhar
yang baru menjabat sebagai Ketua KPK. Setelah itu saya men-
coba say hello kepada Pak Antasari yang selesai bermain golf di
Modern dan sedang makan di restaurant. Tapi pak Antasari sa-
ngat berubah. Sikapnya tidak seperti dulu sewaktu beliau main
golf dengan Pak Dibyo, dan sebelum menjabat Ketua KPK. Saya
pun maklumi, karena sekarang beliau harus menjaga sikap dan
privasinya saat ini didepan umum. Saya pun bertemu kembali
dengan pak Francis, Pak Dibyo, player-player langganan saya se-
waktu masih di caddie. Seneng deh”.75
“Dalam hati saya rasa tidak percaya dan senang, dihadapan saya
74 Ibid hlm.5;
75 BAP Rani Juliani tanggal 19 Maret, jawaban no.41, hlm 5;
PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN 47
ada seorang pejabat tinggi yang biasa saya lihat di televisi dan
sekarang berada didepan saya. Sekitar 1 jam setengah kita bicara,
tiba-tiba saya ditilpon suami saya dan saya mengangkat tilpon di
depan pak Antasari, suami saya menanyakan saya berada dima-
na, tapi saya bohong, saya bilang saya dirumah Tuti teman saya.
Lalu suami saya menyuruh saya pulang karena dia mau kerumah.
Tanpa lama-lama saya minta izin untuk pulang. Sebelum pulang
saya diberi uang sebesar 300 USD. Pak Antasari bilang “ ini buat
kamu naik taksi”.76
76 Ibid hlm 6;
77 Ibid hlm 7;
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
48 ANTASARI AZHAR
78 BAP Sigid Haryo Wibisono, tanggal 29 April 2009, pukul. 5.00, hlm.3.
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
50 ANTASARI AZHAR
rintah Kapolri saat itu belum resmi dibentuk. Namun, dengan aksesnya
yang ada di Kepolisian Sigid Haryo Wibisono justru sudah terlihat ikut
campur dalam mengarahkan Tim ini. Barulah pada tanggal 5 JANUARI
2009, berdasarkan perintah lisan Kapolri kemudian ditindaklanjuti de-
ngan Surat Perintah No. Pol: Sprin/22/I/2009, dibentuklah Tim Penye-
lidikan terhadap pelaku teror dan pengancaman terhadap Ketua KPK.
Tim ini di bawah Kapolres Jakarta Selatan Kombes Chairul Anwar. Masa
berlakunya tim ini dari 5 Januari 2009 sampai dengan 5 Pebruari 2009.
pengakuan yang pernah dituangkan dalam BAP. Alasan pencabutan BAP ini
katanya, “Demi Allah, saya bersumpah keterangan di BAP adalah tidak benar.
Wadir, Direktur, dan Kasat-kasat mendatangi waktu pemeriksaan pertama di
BAP. Mereka bilang sasaran kita hanya Antasari. Ini perintah dari atasan. Saya
bilang kalau dari atasan silahkan saja”.
79 BAP Wiliardi Wizar, tanggal 2 Mei sebagai Saksi dalam perkara Antasari Azhar pukul
16.30 WIB, butir 12, hlm.2;
80 Ibid butir 13 dan 14, hlm.3;
PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN 53
“ Bagaimana timbul BAP itu, jadi pada jam 12 malam kami dipe-
riksa didatangi Direktur Reserse Polda Metro Jaya, yamg menga-
takan bahwa perintah atasan kau bikin saja begini, sasaran kita
hanya Antasari Azhar, ini demi Allah saya bersumpah, jadi waktu
itu dikondisikan Direktur, Wadir, Kabag, Kasat, Kasat 3 orang, sa-
saran kita hanya Antasari kau bantu saja, diperlihatkanlah BAP Si-
gid, dibacakanlah kepada saya, kita samakan saja, kalau itu perin-
tah pimpinan silahkan saja, saya bilang, setelah kami membuat
itu besok keluar di TV, dan bapak-bapak tahu besok keluar di TV,
sama SMS Direktur, kalau bapak bisa buka sms terakhir saya to-
long di klarifikasi masalah ini, saya tidak pernah melakukan ini”.
BAP kamu tidak bisa menjerat Antasari, akhirnya kami ikuti semua-
nya sampai dengan rekonstruksi kami masih ikuti, kai terima am-
plop coklat dari pak Antasari, padahal itu tidak benar”.
85 http://nasional.kompas.com/read/2009/11/10/18324439/Williardi.Minta.Maaf.
pada.Antasari
86 http://nasional.kompas.com/read/2009/11/10/21145289/inilah.kesaksian.williar-
di.yang.menghebohkan.itu
87 Loc.cit
PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN 57
90 http://us.detiknews.com/read/2009/05/04/163257/1126035/10/kronologi-leng-
kap-pengungkapan-kasus-pembunuhan-nasrudin
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
60 ANTASARI AZHAR
91 http://nasional.kompas.com/read/2009/05/04/06430727/Pakar.Intelijen.Antasari.
Masuk.Perangkap
PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN 63
92 Loc.cit;
93 http://news.okezone.com/read/2011/12/16/339/543181/skenario-apa-dibalik-
pembunuhan-karakter-antasari-azhar
94 http://nasional.kompas.com/read/2011/12/16/13011265/Skenario.Apa.di.Balik.
Pembunuhan.Karakter.Antasari
95 http://www.rakyatmerdekaonline.com/read/2011/09/14/39208/PKS-Semakin-Ya-
kin-Ada-Rekayasa-Kasus-Antasari-
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
64 ANTASARI AZHAR
Setiap kasus selalu ada hal yang dilakukan dari awal, yaitu Berita
Acara Pengungkapan kasus. Berita acara pengungkapan kasus ini se-
banarnya bukan hanya catatan administrasi bagi penyidikan perkara.
96 http://nasional.vivanews.com/news/read/127265-_harusnya_jaksa_masuk_per-
satuan_cenayang_
PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN 65
Berita Surat Kabar yang mengharu biru jagad hukum dan poilitik
Republik Indonesia bahwa Antasari Azhar telah ditetapkan sebagai ter-
sangka pembunuhan dan penembakan Direktur PT Putra Rajawali Banja-
ran Nasrudin Zulkarnaen berasal dari Kepala Pusat Penerangan dan Hu-
kum Kejaksaan Agung M. Jasman Panjaitan. Pengumuman itu disampai-
kan kepada para wartawan dalam jumpa Pers digedung Kejaksaan pada
hari Jumat, tanggal 1 Mei 2009. Selain mengumumkan status tersangka
Antasari Azhar, Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejaksaan Agung
M. Jasman Panjaitan juga mengumumkan pencekalan terhadap Antasari
Azhar. Bukan itu saja yang diumumkan, karena dalam pengumuman ter-
sebut dikatakan juga bahwa Antasari Azhar adalah sebagai pelaku intel-
lectual. Dalam Kompas.com tanggal 1 Mei jam 18.33 wib diberitakan,
97 http://nasional.kompas.com/read/2009/05/04/17104195/Antasari.Azhar.Resmi.
Tersangka
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
68 ANTASARI AZHAR
98 http://nasional.vivanews.com/news/read/54159-polri_mengaku_tak_tahu_pen-
cekalan_antasari
99 http://nasional.kompas.com/read/2009/05/01/18331030/antasari.azhar.resmi.
tersangka
100 Mengenai pencekalan Antasari ini, Antara mencatat,
“ Jadi permintaan kepolisian, supaya dicekal. Alasannya dalam kasus pembunuh-
an Nasrudin,” kata Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung, Wisnu
Subroto, di Jakarta, Jumat. “Permintaannya tadi (Jumat, 1/5), sudah dikirimkan ke
imigrasi,” katanya.
http://www.antaranews.com/view/?i=1241175614&c=NAS&s=HUK
101 http://us.detiknews.com/read/2009/05/01/180258/1124869/10/antasari-dicekal-
tersandung-pasal-pembunuhan
PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN 69
Pernyataan ini tentu dapat diduga secara sengaja dan tentu de-
ngan maksud untuk menunjukkan bahwa Jaksa Agung sebagai pucuk
pimpinan Kejaksaan dapat memberikan perlakuan yang berbeda terha-
dap Jaksa, sesuai dengan kebijakan dan kekuasaan yang melekat pada
Jaksa Agung.
104 http://nasional.kompas.com/read/2009/05/01/18331030/antasari.azhar.resmi.
tersangka
PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN 71
Menurut Tempointeraktif,
“Rapat pimpinan Kejaksaan Agung pada Senin (17/3) lalu memu-
tuskan mengganti Jaksa Agung Muda Pidana Khusus atau Jampid-
sus yang dijabat Kemas Yahya Rahman dan Direktur Penyidikan
yang dipegang M. Salim. Menurut Jaksa Agung Hendarman Su-
pandji, salah satu penyebab penggantian itu adalah pemberitaan
media soal dugaan suap jaksa Urip Tri Gunawan...”107
107 http://www.tempointeractive.com/hg/nasional/2008/03/19/brk,20080319-
119532,id.html
PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN 73
Kutipan ini bisa jadi benar dan bisa juga tidak. Akan tetapi ku-
tipan ini tidak pernah dibantah sebagai suatu analisa yang salah oleh
Kejaksan Agung, karena berita dan anlisa ini ditulis bukan pada media
besar berpengaruh seperti Kompas, Tempo, Media Indonesia dan Repub-
lika atau Rakyat Merdeka.
❖❖❖
108 http://www.tempo.co/read/news/2009/05/04/063174273/Antasari-Kisah-Getir-
Seorang--Jaksa
75
Bab 3
SURAT DAKWAAN DAN
PEMBUNUHAN KARAKTER
1. Pengantar
B
agian ini akan mencoba mendiskusikan beberapa hal yang pen-
ting tentang Surat Dakwaan dan menilai Uraian Peristiwa dalam
Surat Dakwaan terhadap Antasari Azhar. Penilaian ini dianggap
penting, terutama untuk dalam melihat keadaan yang berhubungan
dengan perkara. Memberikan penilaian secara khusus terhadap Surat
Dakwaan terhadap Antasari ini, sangat penting artinya. Karena Surat
Dakwaan inilah yang akan memberikan arah pemeriksaan perkara. Se-
lain itu pentingnya mencermati Surat Dakwaan ini, karena ditengarai
bahwa Surat Dakwaan terhadap Antasari Azhar secara sengaja disusun
sedemikian rupa. Gunanya tidak lebih dan tidak kurang adalah meng-
hukum Antasari terlebih dahulu secara sosial, kemudian nanti baru dia-
dili menurut aturan hukum. Bahwa fakta dalam Surat Dakwaan terbukti
atau tidak akan menjadi urusan nanti dalam persidangan.
2. Surat Dakwaan
telah menyerahkan bukti foto dan rekaman pesan pendek kepada Kepo-
lisian. Bukti itu terkait dugaan keterlibatan Ketua Komisi Pemberantasan
Korupsi Antasari Azhar dalam kasus pembunuhan ini.109 Dikatakan oleh
Boyamin Saiman bahwa bukti yang diserahkan kepada polisi itu adalah
pesan singkat (SMS). Menurut Boyamin, pesan pendek yang diterima
Nasrudin itu tertulis dikirimkan oleh AA. Isinya kurang lebih, “Permasalah-
an di antara kita mari kita selesaikan baik-baik. Kalau perlu saya minta
maaf. Jangan di-blow up, kalau di-blow up, tahu sendiri risikonya.”110
Hal yang tidak pernah jelas adalah maksud dari Boyamin meng-
atas namakan keluarga begitu aktif dan sudah secara jelas menyebut
Antasari Azhar mempenyai peran penting dalam terbunuhnya almar-
hum Nasrudin Zulkarnaen. Fakta ini agak janggal, karena belum ada
bukti bahwa Antasari Azhar dianggap bersalah, tetapi ada pihak yang
mengatas namakan keluarga Nasrudin dengan kasar meminta Antasari
mengakui perbuatannya memerintahkan orang untuk melakukan pem-
bunuhan terhadap Nasrudin. Cukup sulit memahami para pengacara
ini tidak menyatakan bahwa mereka sepenuhnya percaya kepada pihak
penegak hukum untuk memproses dan mengungkap kasus pembu-
nuhan ini secara cepat dan tepat. Ucapan-ucapan dan keterangan me-
reka cukup sering secara sengaja melanggar azas praduga tak bersalah
sebagai sendi penting dari hakekat penegakan hukum.
109 http://metro.vivanews.com/news/read/54092-bukti_dugaan_keterlibatan_anta-
sari_diserahkan
110 http://www.nttonlinenews.com/ntt/index.php?view=article&id=3191%3A
antasari-ashar-diduga-terlibat-pembunuhan-direktur-prb&option=com_
content&Itemid=55
111 http://news.detik.com/read/2009/05/01/180758/1124881/10/pengacara-sms-an-
caman-nasrudin-dikirim-antasari-azhar?nd992203605
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
78 ANTASARI AZHAR
sari Ketua KPK? Almarhum bilang, ya, benar ini Antasari Azhar ketua KPK”.
Didalam keterangannya Jeffry layaknya psikolog mengakatakan, wajah
Nasrudin memancarkan muka seseorang yang tengah dilanda perma-
salahan. Selain itu dikatakan pula isi SMS yang tidak sempat di forward
kepada dia berbunyi ‘Maaf permasalahan ini hanya kita saja yang tahu.
Kalau sampai terbongkar, Anda tahu konsekuensinya.”
116 http://hukum.tvonenews.tv/berita/view/24985/2009/10/08/dakwaan_soal_rani_
dibacakan_antasari_gelenggeleng.tvOne
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
80 ANTASARI AZHAR
tuk Aborsi dengan kata lain pada saat menikah pada juli 2007
saya dalam keadaan bersih tidak hamil.117
117 Berita Acara Pemeriksaan Rani Juliani, tanggal 19 Maret 2009, sebagai saksi, hlm. 15
S URAT D AKWAAN DAN
PEMBUNUHAN K ARAKTER 81
Surat Dakwaan yang disusun oleh Tim Jaksa yang dipimpin oleh
Cirus Sinaga, ketika mendakwa Antasari Azhar sungguh luar biasa. Bu-
kan hanya sekedar menggunakan kata-kata kasar, tetapi juga dengan
menggunakan kata-kata yang vulgar. Surat dakwaan sengaja disusun
untuk mencari sensasi publik. Gambaran perbuatan asusila Antasari
dan saksi Rani Juliani di Hotel Grand Mahakam sekadar mencari sensasi
agar timbul kesan hebat kepada jaksa.
Sebagai contoh dari kata-kata vulgar itu bisa dibaca dalam Surat
Dakwaan yang disusun oleh Tim Jaksa.
dengan dramatisasi dan intonasi yang “luar biasa terang” oleh Jaksa Pe-
nuntut Umum Cirus Sinaga dkk lah sebenarnya yang menjadikan pem-
bacaan Surat Dakwaan menjadi hal yang aneh. Hal ini mengakibatkan
sejumlah tokoh politik meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) me-
negur TV One dan Metro TV dua stasiun televisi swasta, yang menyiar-
kan persidangan Antasari Azhar secara langsung yang mengemukakan
hal-hal yang dianggap melanggar kesusilaan tanpa sensor. Menurut
para tokoh ini, penayangan acara-acara yang berindikasi perbuatan
amoral dan tak layak ditonton semua usia, khususnya anak-anak di ba-
wah umur sepatutnya tidak dilakukan.120 Dikatakan tidak ada alasan
pembenar lembaga penyiar tidak melakukan sensor atas jalannya si-
aran persidangan tersebut. Sebagaimana dikatakan oleh anggota KPI
Bimo Nugroho Sekundatmo, “KPI akan segera memplenokannya, dan
memanggil TV yang bersangkutan untuk memberikan klarifikasi,”.121
Terhadap Surat Dakwaan yang vulgar ini Jaksa Agung Muda Pi-
dana Umum (Jampidum), Kemal Sofyan menyatakan ini berasal dari Ke-
polisian, dikatakan,
“Yang jelas itu, kita terima dari kepolisian dalam keadaan begi-
tu,”......
“Bahan itu diperoleh beberapa kali (dari penyidik), maka kita
rangkai,”.....
120 ndex.php?option=com_content&view=article&id=1416%3Asiaran-vulgar-anta-
sari-kpi-diminta-tegur-2-stasiun-tv&catid=14%3Adalam-negeri-umum&lang=id
121 http://penulis165.esq-news.com/politik-hukum/2009/10/08/556/live-pembacaan-
surat-dakwaan-antasari-kpi-panggil-stasiun-tv.html
122 http://www.inilah.com/read/detail/165957/jampidum-dakwaan-vulgar-antasari-
dari-polisi
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
84 ANTASARI AZHAR
Boleh saja orang tidak setuju dan tidak sependapat dengan bu-
nyi Surat Dakwaan yang dibacakan oleh Cirus Sinaga dan Tim Jaksa
yang menuntut Antasari Azhar. Pihak Kejaksaan tidak ambil peduli,
sebab bagi sebagian orang di Kejaksaan, ini adalah kesempatan untuk
mempermalukan Antasari Azhar. Ini adalah kesempatan menghancur-
kan harkat dan martabat Antasari Azhar. Sebab seperti dikatakan oleh
Cirus Sinaga, apa yang disampaikan dalam Surat Dakwaan adalah se-
suai dengan fakta dan bukan merupakan rekayasa atau karangan. Se-
mua sesuai dengan data yang diterima. Bahkan dikatakan oleh Cirus Si-
naga rumusan Surat Dakwaan sudah mendapat persetujuan dari Jaksa
Agung Hendarman Supandji. Kontan menulisnya,124
“Semua data yang disajikan dalam dakwaan memang begitu
adanya. “Karena fakta yang memulainya. Kami tidak mengarang,”
tegasnya.
123 http://politikana.com/baca/2010/02/03/porno-lucu-imaginasi-mewarnai-sidang-
kasus-antasari.html
124 http://nasional.kontan.co.id/news/kontroversi-dakwaan-dari-kamar-803
S URAT D AKWAAN DAN
PEMBUNUHAN K ARAKTER 85
Bagi yang percaya atas isi Surat Dakwaan, pasti akan dikatakan bah-
wa Antasari Azhar ini adalah penjahat, musang berbulu ayam. Sedangkan
bagi yang tidak percaya, maka akan dikatakan bahwa ada kesengajaan
untuk menghukum Antasari terlebih dahulu menjadi penjahat susila, se-
belum ada putusan pengadilan yang menghukum Antasari Azhar.
125 http://www.inilah.com/read/detail/110932/ibu-wapres-prihatin-caddy-rhani
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
86 ANTASARI AZHAR
126 http://hot.detik.com/read/2009/05/06/060636/1126876/230/kristina-hampir-se-
mua-pejabat-selingkuh
S URAT D AKWAAN DAN
PEMBUNUHAN K ARAKTER 87
127 http://kesehatan.kompas.com/read/2009/05/13/12431058/istri.antasari.tangga-
pi.isu.selingkuh.suaminya
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
88 ANTASARI AZHAR
Pada tanggal 2 Februari 2009 Kombes Pol Drs. Wiliardi Wizar, Jerry
Hermawan Lo dan Eduardus Noe Ndopo Mbete alias Edo bertemu di Are-
na Bowling Ancol. Dalam pertemuan tersebut Jerry Hermawan Lo memin-
ta bantuan Eduardus Noe Ndopo Mbete alias Edo untuk mencari orang
guna menghabisi orang yang fotonya diserahkan, karena membahayakan
keamanan Negara. Setelah pertemuan tersebut Eduardus Noe Ndopo
Mbete alias Edo bertemu dengan Hendrikus Kia Wallen dan menyerahkan
amplop dan mengatakan ada tugas negara menghabisi orang yang ada
dalam foto dan akan disediakan sarana serta biaya operasional.
Awal maret 2009 Kombes Pol Drs. Wiliardi Wizar menemui Sigid
Haryo Wbisono dan meminta dana operasional menghabisi almarhum
Nasrudin Zulkarnaen sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).
Ketika akan menyerahkan biaya operasional tersebut Sigid Haryo Wbi-
sono memberitahu Antasari Azhar yang dijawab “nanti akan dicarikan
gantinya”. Uang ini kemudian diserahkan oleh Kombes Pol Drs. Wiliardi
Wizar kepada Eduardus Noe Ndopo Mbete alias Edo.
Hal yang tidak lazim dalam perkara Antasari Azhar ini, yaitu Ha-
kim mengizinkan pemeriksaan penyidik dipersidangan, sebelum semua
saksi yang memberatkan selesai diperiksa. Hadiyatmoko diperiksa ber-
sama penyidik Polri pada tanggal 17 Nopember 2009.128 Dalam catatan
Okezone.com, dinyatakan,
128 http://news.okezone.com/read/2009/11/17/339/276374/hadiyatmoko-sangkal-
ubah-bap-wiliardi-wizar
S URAT D AKWAAN DAN
PEMBUNUHAN K ARAKTER 91
Staf Ahli Kapolri ini tidak mengelak soal pertemuan dirinya de-
ngan istri Wiliardi, Novarina di Mabes Polri. Pertemuan itu, kata
dia, hanya membicarakan keinginan Nova untuk bertemu suami-
nya. “Dia ingin bertemu suaminya untuk bicarakan pembayaran
fee pengacara,” jelasnya”.
“Jam 10.00 WIB pagi saya didatangi oleh Wakabareskrim Irjen Pol
Hadiyatmoko. Dia katakan sudah kamu ngomong saja, kamu di-
jamin oleh pimpinan Polri tidak ditahan, hanya dikenakan disi-
plin saja,” kata Wiliardi dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN)
Jakarta Selatan, Jl Ampera, Jakarta, Selasa (10/11/2009).
129 http://us.detiknews.com/read/2009/11/10/164531/1239121/10/wiliardi-ditekan-
irjen-pol-hadiyatmoko-dalam-proses-bap
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
92 ANTASARI AZHAR
Akan tetapi dari fakta ini dapat diduga bahwa hakim sangat re-
aktif dalam memberikan kesempatan kepada penyidik untuk membela
diri, ketika proses dan cara penyidikan yang dilakukan dipersoalkan.
Berita yang ditulis oleh hukumonline, 131 bukan hanya menggambarkan
suasana persidangan yang memberikan kesempatan kepada penyidik
untuk membantah keterangan Wiliardi Wizar ketika memberikan alasan
mencabut BAP, tetapi secara kasat mata hakim memotong pernyataan
Wiliardi Wizar, yang ditulis,
Tidak pernah jelas maksud dari Ketua Majelis Hakim Herri Swan-
toro, yang acapkali memotong keterangan Wiliardi Wizar. Namun tentu
keadaan ini tidak berdiri sendiri. Ada kondisi tertentu yang terjadi dan
hanya Herri Swantoro sendiri yang bisa memberikan jawaban pasti yang
menyebabkan penyidik serta-merta diperiksa setelah Wiliardi Wizar
mencabut keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan. Dan kemudian
menyatakan bahwa dia menyebut Antasari Azhar sebagai orang mem-
punyai kepentingan untuk membunuh almarhum Nasrudin Zulkarnaen,
karena dikondisikan oleh pimpinan Polri, termasuk dengan janji hanya
akan mendapat hukuman disiplin.
8. Surat Tuntutan
Tuntutan hukuman mati ini sungguh luar biasa dan pasti ada niat
dikandung supaya sensasional. Apalagi dalam alasan yang memberat-
kan tuntutan, karena Antazari Azhar dinilai berbelit-belit dan membuat
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
94 ANTASARI AZHAR
gaduh. Sebenarnya cukup sulit memahami pada bagian mana atau si-
kap seperti apa yang ditunjukkan oleh Antasari Azhar yang dapat di-
nyatakan mempersulit persidangan dan membuat gaduh.
“ Banyak orang yang selama ini seolah tidak percaya dan selalu
mengatakan: “Ah masa iya Antasari yang Ketua KPK mau melaku-
kan perbuatan tidak senonoh kepada seorang Rani yang hanya
Caddy golf ??? Yahh tidak mungkinlah, bukankah untuk yang
lebih dari Ranipun Antasari mampu. Pendapat-pendapat yang
sedemikian adalah lumrah dan sangat logis, namun di sisi lain di
balik nama besar dan jabatan strategis sebagai Ketua KPK yang
Pernyataan Jaksa Cirus Sinaga dan Penuntut Umum ini adalah satu
bentuk pelecehan terhadap Antasari Azhar, karena hanya mempercayai
Rani Juliani dan hilang kepercayaannya terhadap Terdakwa. Tidak dapat
disangkal bahwa terdakwa Antasari Azhar ini adalah seorang manusia bi-
asa dan laki-laki normal. Sebab selama ini dia hidup normal, mempunyai
isteri, mempunyai anak dan bekerja sebagaimana manusia normal. Bah-
kan dengan kehidupan normalnya dan sebagai manusia biasa itulah dia
terpilih menjadi Ketua KPK. Kalau dia Malaikat tentu tidak ada yang me-
milihnya menjadi Ketua KPK. Andaikan Antasari Azhar ini bukan manusia
biasa dan tidak normal, maka tidak mungkin dia akan terpilih menduduki
jabatan strategis sebagai Ketua KPK. Sebab, pemilihan Ketua KPK itu dila-
kukan oleh manusia biasa dan normal untuk memilih manusia biasa dan
normal pula. Tidak dilakukan oleh para malaikat.
Namun, satu hal yang dilupakan oleh Jaksa Penuntut Umum bah-
Tipikal yang nyata dari Rani Juliani ini, dia berani melepas masa
remajanya untuk menjadi isteri ketiga yang hanya dikawini secara siri
oleh seorang Direktur Perusahaan BUMN. Padahal, tak banyak orang
yang berani tutup mata dan telinga dari segala bentuk cemooh dan
umpatan untuk menjadi isteri ketiga yang dikawini secara siri. Akan te-
tapi, seperti itulah yang dilakukan oleh Rani Juliani.
134 Loc.cit;
S URAT D AKWAAN DAN
PEMBUNUHAN K ARAKTER 97
Selanjutnya dinyatakan,
“ Fakta lain membuktiksn Terdakwa berbohong ketika mengata-
kan dirinya tidak takut dengan ancaman korban. Setelah adanya
ancaman dari korban dan teror SMS yang diterima isteri Terdakwa
ketika berada di Bali pada akhir Desember 2008, ketika Terdakwa
kembali ke Jakarta pada awal Januari 2009 Terdakwa langsung
menceritakan permasalahannya kepada saksi Sigid Haryo Wibi-
sono dan meminta bantuannya untuk mengatasi ancaman ter-
sebut, kemudian Terdakwa juga melaporkan permasalahannya
tersebut kepada Kapolri, meskipun utnuk menutupi subsatnsi
permasalahan yang sebenarnya terjadi antara Terdakwa dengan
korban, Terdakwa bercerita kepada Kapolri bahwa dirinya diteror
oleh seseorang tanpa memberitahukan ancaman apa yang sebe-
narnya diterimanya dan apa penyebab ancaman tersebut”.137
❖❖❖
Bab 4
PUTUSAN PENGADILAN
1. Pengantar
A
ntasari Azhar diadili di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Ketua
Majelis Hakim, adalah H. Herri Swantoro, S.H., MH dan secara ke-
betulan adalah Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Hakim
anggotanya adalah Prasetyo Ibnu Asmara, S.H dan Nugroho Setiadji,
S.H, yang dibantu oleh dua orang Panitera Supyantoro SH dan Anies
Sundarni SH.
indikasi tindakan fisik yang dilakukan Nasrudin yang membahayakan Antasari Az-
har Putusan perkara Nomor: 1532/PID.B/2009/PN.JKT. SEL tanggal 11 Februari 2010
dengan Terdakwa Antasari Azhar, pada hlm. 42.
142 Menurut Berita Acara Persidangan ke 23, tanggal 12 januari 2010, perkara Antasari
Azhar, dalam keterangannya sebagai Terdakwa, dia merasa sangat nyaman dengan
adanya tim Chairul Anwar (hlm.251); Dikatakan pula bahwa dia tidak merasa takut
dan panik (hlm.256);
143 Menurut keterangan Williardi Wizar, kedatangannya ke rumah Sigid, karena ditilpon
oleh Sigid, karena ada Antasari Azhar dan dikenalkan oleh Sigid. Berita Acara Per-
sidangan ke 7, tanggal 10 Nopember 2009, h. 179. Pada hlm. 187 dinyatakan,
“ pak Sigid menilpon kami, katanya pak Wili b isa datang ke rumah tidak, kenapa
mas, saya bilang, katanya akan saya kenalkan dengan pak Antasari”.
144 Pada Putusan perkara Nomor: 1532/PID.B/2009/PN.JKT. SEL tanggal 11 Februari 2010
dengan Terdakwa Antasari Azhar, pada hlm. 163, yang meminta bantuan mengatasi
teror terhadap Antasari Azhar adalah Sigid Haryo Wibisono. Dalam Berita Acara Per-
sidangan, tanggal 12 januari 2010, dalam perkara Antasari Azhar, keterangannya
sebagai Terdakwa, Antasari Azhar menyatakan hanya kepada Chairul Anwar dia me-
nyatakan keinginannya mengakhiri teror, karena resmi dari Kapolri (hlm 242);
145 Menurut keterangan Antasari Azhar tidak ada ucapan dari Wiliardi Wizar siap meng-
amankan Putusan perkara Nomor: 1532/PID.B/2009/PN.JKT. SEL tanggal 11 Februari
2010, h.153.
146 Menurut keterangan Wiliardi Wizar sebagai saksi dia menerima amplop dari Sigid
Haryo Wibisono, Putusan perkara Nomor: 1532/PID.B/2009/PN.JKT. SEL tanggal 11
Februari 2010, h.49.
147 Menurut Berita Acara Persidangan ke 7, tanggal 10 Nopember 2009, dalam perkara
Antasari Azhar, ketika ditanya oleh Hakim Ketua Majelis, mengenai penyerahan foto,
identitas almarhum Nasrudin Zulkarnaen sebagai saksi Chairul Anwar menyatakan,
“ Seingat saya dua kali menyerahkan, sekali melalui email yang disampaikan waktu
itu diminta ditengah-tengah penyelidikan yang mengirimkan anggota tim AKP.
Pinora, kemudian langsung disampaikan data-data tersebut oleh AKP Joni kepada
Sdr. Sigid, karena menurut informasi tidak diterima Sigid langsung karena tidak di-
tempat, yang terima Sdr. YUDI”.
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
102 ANTASARI AZHAR
148 Menurut keterangan Wiliardi Wizar sebagai saksi dia tidak mengetahui jumlah dana
operasional yang diterimanya dari Sigid Haryo Wibisono, Putusan perkara Nomor:
1532/PID.B/2009/PN.JKT. SEL tanggal 11 Februari 2010, h.50. Dalam Berita Acara Per-
sidangan ke 7, tanggal 10 Nopember 2009, berkenaan dengan uang sebesar Rp.
500.000.000,- menurut keterangan Wiliardi Wizar, dinyatakan,
“ setelah Edo melaporkan bahwa tim sudah siap, Edo menilon kami, mas sudah siap
uang operasionalnya mana ?, kami datang ke rumah Sigid, saya bilang mas itu yang
ditugaskan informan itu sudah siap dan minta uang operasional, ya mas antarin saja
katanya, lalu kami tunggu waktu itu jam 8 malam, dan kami anterin ke Edo”; “ terima
langsung dari Sigid”; “uang diberikan dikantornya Sigid di Jl. Kerinci” (hlm 184-185).
Menurut Berita Acara Persidangan ke 8, tanggal 12 Nopember 2009, dalam perkara
Antasari Azhar, berkenaan dengan uang Rp. 500.000.000,- yang diterima oleh Wil-
iardi Wizar, saksi Setyo Wahyudi menyatakan, “ pinjaman uang Rp. 500 juta ke pak
Wiliardi dari pak Sigid Haryo Wibisono, saksi tahu dari pak Sigid Haryo Wibisono, tapi
tidak ada beliau katakan sangkut pautnya dengan terdakwa”; (hlm. 18);
149 Hanya Sigid Haryo Wibisono yang menyatakan adanya permintaan Wiliardi Wizar
untuk promosi jabatan kepada Antsarai Azhar, Putusan perkara Nomor: 1532/PID.
B/2009/PN.JKT. SEL tanggal 11 Februari 2010, h.23. Menurut keterangan Antasari Az-
har, dalam perkenalannya dengan Wiliardi Wizar, justru Sigid Haryo Wibisono yang
menyatakan,
“ Mas ini sudah Kombes lho, sudah sespati, kalau mas ada akses, tolong dia”, Putusan
perkara Nomor: 1532/PID.B/2009/PN.JKT. SEL tanggal 11 Februari 2010, h.148. Da-
lam Berita Acara Persidangan ke 7, tanggal 10 Nopember 2009, Wiliardi Wizar me-
nyatakan tidak ada janji dari Antasari Azhar (hlm.181)
150 Menurut keterangan Wiliardi Wizar sebagai saksi yang meminta bantuan mencari
informan adalah Sigid Haryo Wibisono, Putusan perkara Nomor: 1532/PID.B/2009/
PN.JKT. SEL tanggal 11 Februari 2010, h.49; Dalam Berita Acara Persidangan ke 7,
tanggal 10 Nopember 2009, menurut keterangan Wiliardi Wizar, pembicaraan untuk
mencari informan ini dibicarakan oleh Wiliardi Wizar dan Sigid Haryo Wibisono di-
rumah Sigid (hlm. 182);
151 Dalam Pertemuan tersebut menurut pengakuan Jerry Hermawan Lo, dia mengata-
kan,
“ Edo ini pak Wiliardi Wizar, katanya ada tugas negara, Edo bantulah....., kemudian
Pak Wiliard Wizar bilang, “ Bantulah aku, ini tugas negara, teror orang ini, ikuti terus
menerus” Putusan perkara Nomor: 1532/PID.B/2009/PN.JKT. SEL tanggal 11 Februari
P UTUSAN PENGADILAN 103
“.... Terdakwa Antasari Azhar kecewa dengan hasil kerja Tim yang
sudah dibentuk Kapolri, karena teror oleh korban tetap berlang-
sung, hal ini disampaikan kepada Sigid Haryo Wibisono, kemudian
Sigid Haryo Wibisono dan Terdakwa Antasari Azhar bertemu de-
ngan Wiliardi Wizar dan minta bantuan untuk mengamankan teror
dengan mencari orang yang bisa membantu, selanjutnya Wiliardi
Wizar melalui saksi Jerry Hermawan Lo bertemu dengan Edo dan
menyerahkan biaya operasional sejumlah Rp. 500.000.000,- (lima
ratus juta rupiah) dari Sigid Haryo Wibisono kepada Edo yang se-
lanjutnya Edo menghubungi Hendrikus untuk melakukan apa
yang dikehendaki oleh Antasari Azhar, Sigid Haryo Wibisono dan
Wiliardi Wizar, dengan demikian maka terdapat rangkaian hubung-
an perbuatan dan kerjasama yang erat antara Terdakwa Antasari
Azhar, Sigid Haryo Wibisono dan Wiliardi Wizar, sehingga unsur
ke-2 turut serta melakukan telah terpenuhi”.153
kami masih banyak tugas lainnya dan ada kalimat seingat saya, ‘nggak level begitu’;
Dilanjutkan, “saya tidak begitu faham apa yang dihentikan”(hlm.33)
161 Dalam Berita Acara Persidangan ke 11, tanggal 24 Nopember 2009, dalam Perkara
Antasari Azhar, saksi Ina Susanti, Tim leader Information Processing Analisis (IPA) di
KPK, menyatakan
“ saya hanya mendengar bahwa Pak Antasari mengucapkan, ‘saya apa dia yang mati’,
saya sendiri juga tidak faham”. Kermudian dilanjutkan, “Sikap terdakwa Pak Antasari
kelihatan kesal, Cuma kemana saya juga tidak begitu faham”, (hlm 33-34);
162 Dalam Berita Acara Persidangan ke 7, tanggal 10 Nopember 2009, Wiliardi Wizar me-
nerangkan,
“jadi untuk meyakinkan saya bahwa itu tugas negara, pertama didepan saya dit-
ilponlah Kakospri namanya pak Arif, bahwa Wiliardi membantu masalah tugas ini,
jadi kami berkesimpulan bahwa itu tugas negara karena begitu Sdr. Sigid menilpon
Kakospri Arif dan ngomong pada saya, ya sudah dibantu saja mas karena Sigid yang
menghubungi terlebih dahulu, jadi saya tergeraklah membantu ya katanya infor-
manlah”. (hlm. 195);
163 Dalam Berita Acara Persidangan ke 7, tanggal 10 Nopember 2009, Wiliardi Wizar se-
bagai saksi menerangkan,
“ ....sewaktu kami ngobrol-ngobrol ada setengah jam beliau dapat tilpon dari salah
seorang anggota Polri yang naman ya Helmy Santika, setelah dalam pembicaraan
tilpo tersebut kami mendengar bahwa beliau itu berbicara masalah sasaran dimana,
bagaimana sasaran kita dan bagaimana dimana tempatnya, kami dengar beliau di
Kuningan katanya, setelah seleasi tilpon, saya tanya ke mas Sigid sasaran apa mas,
ini kita ada tugas negara katanya, kita ada tugas untuk mengikuti orang, untuk pe-
nyelidikan seseorang, kalau begitu tugas apa itu mas saya tanya, dia bilang ini kita
membentuk tim dari Mabes Polri sudah membentuk tim yang dipimpin Chairul An-
war, tapi laporannya lamban sekali katanya” (hlm. 179);
164 Dalam Berita Acara Persidangan ke 15, tanggal 8 Desember 2009, dalam Perkara
Antasari Azhar, saksi Eduardus Noe Ndopo Mbete als EDO, menyatakan,
“ pak Wiliardi bilang, Edo bantulah abang, ini tugas Negara.....carilah orang untuk
mengikuti orang ini......”, kemudian dilanjutkan, “....pak Jerry ada bicara, lho kok Will
kenapa harus adik-adik ini, kan ini tugas Negara, lalu pak Wiliardi bilang begini, kalau
petugas kita waktunya terbatas, jadi kita minta orang sipil yang bisa mengikuti 1 x
24 jam terus menerus, nanti kalau sudah kita bilang stop ya stop, jadi waktunya tidak
P UTUSAN PENGADILAN 107
Aneh dan tidak logis ucapan Wiliardi Wizar yang menyatakan bah-
wa Polisi tidak mampu mengikuti orang secara terus menerus 1 x
24 jam, karena polisi terdidik dan terlatih bertugas selama 1 x 24
jam.167 Menjadi pertanyaan target168 dan tujuan Wiliardi Wizar169
terhadap misi tersebut, karena Jerry Hermawan Lo tidak mau ter-
170 Dalam Berita Acara Persidangan ke 15, tanggal 8 Desember 2009, Jerry Hermawan
Lo sebagai saksi menerangkan,
“ ....lalu pak Wiliardi bilang bantulah aku ini tugas negara, ikuti orang ini, teror orang
ini”; dilanjutkan “ Saya karena pengusaha lalu saya bilang tidak ikut campur urus-
an teror, lalu saya ke kasir bayar makanan untuk bertiga”; kemdian dikatakan, “ Edo
bilang ini tugas berat, Edo gak langsung mau, saya pikir-pikir dulu, ya saya tidak
nyaman, karena bilang teror bagi saya aneh”; selanjutnya dikatakan, “ saya tidak me-
ngerti bentuk terornya, intinya saya tidak mau terlibat, ngapaqin saya ngurusin hal
kayak gitu”. (hlm. 42)
171 Dalam Berita Acara Persidangan ke 15, tanggal 8 Desember 2009, Eduardus Noe
Ndopo Mbete alias Edo, sebagai saksi menerangkan,
“ ....katanya carilah orang untuk mengikuti orang ini, aktivitasnya kalau ada yang
aneh atau kecurigaan laporkan pada saya, selain tim anda ada tim yang lain, sama-
sama anda juga, jadi ada dua tim yang satu sudah jalan”; selanjutnya diterangkan
oleh Edo, “.....kemudian pak Jerry ada bicara lho kok Will kenapa harus adik-adik ini,
kan ini tugas negara, lalu pak Wiliardi bilang kalau petugas kita waktunya terbatas,
jadi kita minta orang sipil yang bisa mengikuti 1 x 24 jam terus menerus, nanti kalau
sudah kita bilang stop ya sudah stop, jadi waktunya tidak terbatas sampai dimana
saja ikuti”, (hlm. 25);
172 Seharusnya ini disebut unsur keempat;
P UTUSAN PENGADILAN 109
Eduardus Noe Ndopo Mbete alias Edo 3 kali melapor kepada Wil-
iardi Wizar bahwa sasaran ada di Bandara dengan 4 (empat) Bri-
mob, sasaran ada di Alam Sutera di rumah seorang perempuan
pada malam hari, dan laporan ini dilaporkan kepada Sigid Haryo
Wibisono;174
pada tanggal 14 Maret 2009 kurang lebih pukul 14.00 WIB se-
bagaimana diterangkan Parmin mobil BMW B 191 E disalib dari
kiri oleh Avanza Silver, lalu terdengar dua tembakan,176 Nasrudin
roboh ke kanan dan kepalanya mengeluarkan darah. Parmin me-
lihat ada sepeda motor Scorpio dinaiki 2 (dua) orang dan tangan
pembonceng kebawah. Berdasarkan analsis Ahli Ruby Alamsyah
terhadap CDR mulai 1 maret sampai 17 April 2009, atas HP milik
Hendrikus, Herry Santosa, Fransiskus, disimpulkan HP Hendrikus
74 (tujuh puluh empat) kali call/SMS ke HP Fransiskus, 12 (dua
belas) kali call/sms ke HP Herry Santosa, 1 (satu) kali call/sms ke
HP Edo, sedangkan HP Fransiskus 76 (tujuh puluh enam) kali call/
sms ke HP Hendrikus, 30 (tiga puluh) kali call/sms ke HP Herry, HP
Herry 11 (sebelas) kali call/sms ke HP Hendrikus, 44 (empat puluh
empat) kali call/sms ke HP Fransiskus, hal ini dapat dijadikan pe-
tunjuk adanya perencanaan diantara mereka untuk melakukan
pembunuhan terhadap korban Nasrudin Zulkarnaen.
sangat transparan, terlalu dekat ke orang tersebut, lalu saya bilang ke pak Wiliardi,
pak ini ada laporan dari orang lapangan katanya ada sekelompok orang katanya
petugas, beliau bilang itu tim kita juga yang menguntai sama-sama anda juga” (hlm.
28);
176 Dalam Berita Acara Persidangan ke 5, tanggal 3 Nopember 2009, Suparmin menya-
takan, “ yang ditembak kaca pintu kiri belakang yang segi tiga, kaca lobang dua”;
(hlm. 54);
P UTUSAN PENGADILAN 111
Keterangan ahli balistik dan forensik Dr. Abdul Mun’im Idries ti-
dak dapat dikesampingkan. Jika Judex Facti menggunakan alat
bukti keterangan ahli Dr. Abdul Mun’im Idries hasilnya akan lain
dari putusan perakara ini.
Selain itu Anggota Majelis Hakim Agung Prof. Dr. Surya Jaya, S.H.
M.Hum, menyatakan, keberatan kasasi huruf E tentang fakta hukum di-
persidangan dihubungkan dengan huruf I penganjuran pembunuhan
berencana Judex Facti salah menerapkan hukum sebagai berikut :
kus Tadon alias Amsi, Daniel Daen Sabon dan Heri Santosa untuk
melakukan pembunuhan terhadap Nasrudin Zulkarnaen.
Bahwa setelah selesai Shalat, saksi bertanya “bos kok anda begitu
khusyuk, kelihatannya ada masalah ya ? dijawab Nasrudin, “gima-
na saya tidak khususk, ini lho” lalu memperlihatkan handphone
E-90 kepada saksi, kemudian saksi baca SMS ada nama Antasari
di atas, isinya “MAAF MAS, MASALAH INI CUKUP KITA BERDUA
SAJA YANG TAHU, KALAU SAMPAI TERBLOUW UP, TAHU KONSEK-
KUENSINYA”.
Bahwa selain saksi, saat di restoran itu, staf saksi bernama Etza
Imelda Fitri juga diperlihatkan SMS tersebut oleh Nasrudin”;
“Bahwa saksi pada hari minggu ketiga bulan Februari 2009, saat
menjemput Pak Jeffry di Golf Pondok Indah, tiba pukul 18.30, se-
belum saksi ke toilet, melihat Pak Jeffry dan Pak Nasrudin jalan
menuju resepsionis, lalu saksi balik ke arah lobi, saksi naik keatas,
antara restoran dan lobi, bertemu dengan mereka ;
Bahwa pak Jeffry bilang, “ini lo ca, Pak Zul lagi ada masalah”, lalu
Pak Zul bilang, “ ini lho mbak, saya punya masalah”, langsung
membuka telepon Nokia E-90, memperlihatkan SMS, yang isinya
tidak saksi ingat keseluruhan, tapi yang saksi ingat “Maaf Mas,
masalah ini yang tahu hanya kita berdua, kalau sampai terblouw
up, tahu konsekwensinya”, ada nama Antasari tanpa nomor, saksi
baca dalam keadaan layar terbuka;
Bahwa saksi sempet bergumam Antasari, lalu Pak Zul bilang An-
tasari Ketua KPK, kalau Antasari tukang becak, saya tidak akan
bilang pada kalian berdua”;
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
124 ANTASARI AZHAR
Dan keterangan saksi Etza Imelda Fitri, SH, pada Putusan Judex
Facti halaman 79, yang menyatakan,
“Bahwa saksi sempat bergumam Antasari, lalu Pak Zul bilang An-
tasari Ketua KPK, kalau Antasari tukang becak, saya tidak akan
bilang pada kalian berdua;
kedua orang saksi tersebut tidak ada, meskipun bersesuaian dengan ke-
terangan Rani Juliani. Namun Judex Facti tingkat banding tidak mem-
pertimbangkan keterangan ahli Dr. Ir. Agung Harsoyo,DEA. Keterangan
ahli Agung Harsoyo pada hakekatnya bukan pendapat, tetapi adalah
fakta setelah membaca dan menelaah Call Detail Record (CDR) yang ada
pada Jaksa Penuntut Umum. Hasil telaah dari Dr. Ir. Agung Harsoyo,DEA
inilah sebenarnya yang merupakan fakta. Fakta yang diperoleh dengan
ilmu, bukan berdasarkan sangkaan atau pemikiran saja.
“ Bahwa saksi hanya satu kali diperiksa di Polda Metro Jaya dipe-
riksa oleh Kompol Arif Setiawan;
....
.....
Bahwa saksi pada saat di rumah sakit saksi yang bicara dengan
polisi minta diperiksa HP nya Almarhum siapa tahu disitu ada pe-
tunjuk kejadian ini;
P UTUSAN PENGADILAN 129
.....
...
Bahwa saksi pada saat melihat SMS yang ditunjukkan oleh Almar-
hum hanya nama Antasari saja yang muncul tidak ada nomor;
Bahwa saksi tidak pernah menyimpulkan SMS itu dari Pak Anta-
sari tetapi keterangan itu langsung dari almarhum:
...
bakan Almarhum. Tidak pula jelas asal muasal pengetahuan saksi Jeffrey
Lumampouw, SH, mengenai keterlibatan Antasari Azhar “terhadap pem-
bunuhan” almarhum Nasrudin Zulkarnaen. Apalagi secara pasti terhadap
saksi ini tidak pernah ditunjukkan adanya SMS yang selalu dikatakan se-
bagai SMS ancaman kepada Almarhum Nasrudin Zulkarnaen.
Tidak jelas apa kepentingan dan maksud dari saksi Jeffrey Lu-
mampouw, SH, ketika berbicara dengan polisi di Rumah Sakit, kemudi-
an meminta agar HP Almarhum diperiksa, kerana mungkin dari HP itu
bisa didapatkan petunjuk pelaku pembunuhan atau petunjuk penye-
bab terjadinya pembunuhan.
Keterangan ahli, tentang anak asal peluru dan kaliber peluru ter-
dapat perbedaan penafsiran. Sebagaimana diterangkan oleh Dr. Abdul
Mun’im Idries, ukuran peluru setelah diukur dengan alat khusus adalah
sebesar 9 mm, dan berasal dari senjata S & W caliber 0,38. Sedangkan
Ahli Drs. Maruli Simanjuntak, menyatakan bahwa dari S&W kaliber 0,38
kalau dikonversi menjadi 9 VNM koma sekian dan tidak bisa mengguna-
kan peluru 9 mm. Keterangan Ahli Drs. Maruli Simanjuntak ini bersesuai-
an dengan pendapat Ahli Roy Haryanto yang menyatakan senjata barang
bukti yang diperlihatkan menurut ahli adalah senjata revolver special 38.
Keterangan Ahli Roy Haryanto ini bahwa barang bukti senjata yang di-
tunjukan dihadapan persidangan adalah revolver special 38 bersesuaian
dengan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No.Lab:290/
BSF/2009, tanggal 14 Mei 2009 yang ditandatangani oleh Amri Kamil,
BSc, SH, Pangkat Komisaris Besar Polisi Nrp 5410033, jabatan Kepala De-
partemen Balistik Metalurgi Forensik, Pusat Laboratorium Forensik.
P UTUSAN PENGADILAN 131
Ahli Dr. Abdul Mun’im Idries, Putusan Judex Facti Perkara No.1532/
Pid.B/2009/PN.Jkt.Sel, atas nama Antasari Azhar (hal 111-112) pada ha-
laman 112 menyatakan,
“Bahwa anak peluru yang digunakan uji balistik dalam kasus ini
peluru caliber point 38;
Bahwa untuk 9 mm itu beda lagi, itu untuk digunakan semi oto-
matis sebutan umumnya disini FN;
Dalam Pleidooi, hal 264 Dr. Abdul Mun’im Idries dicatat menyata-
kan,
Bahwa ahli pada saat menuliskan anak peluru 9mm ahli ditilpon
oleh Puslabpor pak Kamal yang mengatakan terlalu berani me-
nulis berita acara 9 mm;
Pertanyaan Nomor 8.
Jawaban Nomor 8.
Saya memperoleh senjata api tersebut yaitu saat Saya sedang di-
nas Operasi Daurat Militer II Aceh, Saya menemukan senjata api
di bawah PLTN Terapung di dekat Asrama Polri Ulele Aceh pada
sekitar bulan Desember 2004, tepatnya setelah kejadian bencana
Tsunami di Aceh.
sal 1 ayat (1) UU Darurat No.12 Tahun 1951, sehubungan dengan Laporan
Polisi No. Pol.: LP/352/K/V/2009/SPK Unit III, tanggal 25 Mei 2009.
Pertanyaan Nomor 8.
- .....
Pertanyaan nomor 13
Pertanyaan :
Pertanyaan Nomor 8.
- .....
Bahwa keterangan ketiga ahli, tentang asal anak peluru dan ka-
liber peluru terdapat perbedaan penafsiran. Sebagaimana diterangkan
oleh Dr. Abdul Mun’im Idries, ukuran peluru setelah diukur dengan alat
khusus adalah sebesar 9 mm, dan berasal dari senjata S & W caliber 0,38.
Sedangkan Ahli Drs. Maruli Simanjuntak, menyatakan bahwa dari S&W
kaliber 0,38 kalau dikonversi menjadi 9 VNM koma sekian dan tidak bisa
menggunakan peluru 9 mm. Keterangan Ahli Drs. Maruli Simanjuntak
ini bersesuaian dengan pendapat Ahli Roy Haryanto yang menyatakan
senjata barang bukti yang diperlihatkan menurut ahli adalah senjata
revolver special 38. Keterangan Ahli Roy Haryanto bahwa barang buk-
ti adalah revolver special 38 ini bersesuai dengan pertanyaan penyidik
dan jawaban saksi ANDREAS BALTHAZAR atau ANDREAS pada pemerik-
saan sebagai saksi, tanggal 29 Mei 2009, pertanyaan nomor 18 perkara
menyimpan, memiliki, menguasai dan memperjual belikan senjata api
tanpa hak sebagaimana dimaksud dalam rumusan Pasal 1 ayat (1) UU
Darurat No.12 Tahun 1951, sehubungan dengan Laporan Polisi No. Pol.:
LP/352/K/V/2009/SPK Unit III, tanggal 25 Mei 2009, yang pada pokok-
nya menyatakan bahwa senjata yang ditunjukkan dikenali saksi sebagai
“Revolver Cal. 38, laras pendek warna hitam dan 1 (satu) kotak peluru
Cal. 38 Spc sebanyak 23 butir peluru”, adalah senjata api berikut peluru
yang telah dibeli FRANSISKUS TADON KERANS atau AMSI dari HERIDAY
dan kawannya melalui ANDREAS BALTHAZAR atau ANDREAS.
Ini berarti bahwa peluru yang ada pada kepala almarhum Nasru-
din Zulkarnaen Iskandar bukan berasal dari senjata yang dijadikan se-
bagai barang bukti, karena senjata yang ditunjukkan dan barang bukti
yang disita adalah revolver special 38.
Ulele Aceh pada sekitar bulan Desember 2004, tepatnya setelah kejadi-
an bencana Tsunami di Aceh”.
Pada sisi kepala sebelah kiri (pelipis kiri) bagian depan, di atas
alis terdapat luka terbuka yang sudah dijahit, berbentuk segitiga,
dengan ukuran seluruhnya lima belas milimeter kali lima belas
milimeter, dan disekitarnya terdapat memar;
Pada sisi kepala sebelah kiri bagian belakang terdapat luka yang
telah dijahit berbentuk garis dengan tepi tidak rata sepanjang
dua sentimeter dan disekitarnya terdapat memar;
Sementara itu pada pihak lain, pada kaca belakang sebelah kiri
dari mobil BMW No. Pol. B. 191 E yang tampak ada 2 (dua) lobang be-
kas tembakan pada posisi VERTIKAL antara lubang yang diberi tanda
”A” dan ”B”, di mana Mobil BMW No. Pol. 191 E dijadikan barang bukti di
persidangan.
Jika situasi seperti ini yang terjadi, maka bukan Daniel Daen Sab-
on alias Danil yang menjadi penembak almarhum. Ada orang lain yang
menembak. Sehingga kambing hitam penembakan almarhum Nasru-
din Zulkarnaen dilakukan untuk kepentingan atau atas atas anjuran An-
tasari Azhar tidak akan ada dan terbukti.
❖❖❖
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
142 ANTASARI AZHAR
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
ANTASARI AZHAR
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
ANTASARI AZHAR
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
ANTASARI AZHAR
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
ANTASARI AZHAR
143
Bab 5
PENINJAUAN KEMBALI
1. Pengantar
P
eninjauan kembali menurut hukum adalah upaya hukum
luar biasa. Dalam perkara Antasari Azhar, Peninjauan Kem-
bali dilakukan berhubungan adanya bukti baru atau novum
dan karena adanya kehilafan hakim.
I. Novum
10. Putusan Judex Juris yang menguatkan putusan Judex Facti (di
tingkat Pengadilan Tinggi Jakarta yang menguatkan Putusan
PN Jakarta Selatan) telah salah/keliru dalam membuktikan un-
sur ” Melakukan atau Turut Serta Melakukan”.
11. Putusan Judex Juris yang menguatkan putusan Judex Facti (di
tingkat Pengadilan Tinggi Jakarta yang menguatkan Putusan
PN. Jakarta Selatan) telah salah/keliru dalam membuktikan
unsur “Melakukan atau Turut Serta Melakukan”.
12. Putusan Judex Juris yang menguatkan Judex Facti telah salah
dan keliru dalam menerapkan hukum pembuktian dalam hal
membuktikan perbuatan terdakwa memenuhi unsur “Dengan
Sengaja”.
kan wujud dari sengaja, adalah tidak tepat, karena tidak ada mo-
tif atau kesengajaan dari Antasari Azhar untuk “turut serta meng-
anjurkan pembunuhan berencana” terhadap almarhum Nasrudin
Zulkarnaen.
13. JUDEX JURIS DAN JUDEX FACTI TINGKAT SALAH DALAM MEM-
BUKTIKAN PERBUATAN TEDAKWA MEMENUHI “DIRENCANA-
KAN TERLEBIH DAHULU”.
15. Judex Juris telah keliru atau khilaf dalam menerapkan Hukum
Pembuktian.
Bahwa Judex Facti Tingkat Pertama nyata-nyata telah lalai dan khilaf
karena tidak memaksa Penuntut Umum untuk menghadirkan baju
yang digunakan korban ketika terjadi penembakan terhadap alm.
Nasrudin Zulkarnaen. Meskipun Penuntut Umum selalu menjanji-
kan untuk menghadirkan bukti baju korban, namun pada kenya-
taannya (faktanya) “baju korban tidak pernah dihadirkan sebagai
bukti”, dengan alasan baju tersebut tidak ada pada penyidik dan
baju tersebut telah hilang. Pentingnya baju korban sebagaimana
diterangkan oleh ahli Dr. Abdul Mun’im Idries dan Ahli Maruli Si-
manjuntak, yakni untuk mengetahui jarak tembak, apakah jarak
tembak dilakukan dari jarak dekat atau jarak jauh.
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
156 ANTASARI AZHAR
Tidak ada saksi atau keterangan dari Berita Acara Pemeriksaan saksi
yang dibacakan dihadapan persidangan yang membuktikan bah-
wa ada saksi yang menerangkan ada orang bernama Hendrikus
PENINJAUAN K EMBALI 157
181 http://www.tribunnews.com/2012/02/13/ma-tolak-pk-antasari-azhar-tidak-ada-
disenting-opinion
182 http://nasional.kompas.com/read/2012/02/13/17403953/MA.Tolak.PK.Antasari.
Azhar
PENINJAUAN K EMBALI 159
ta publik untuk menunggu selama dua hingga tiga hari, karena argumen
putusannya, akan segera dipublikasikan di laman resmi MA.183
“Putusan ini tidak Ada dissenting opinion, semua bulat,” kata Su-
hadi.
Kalau saja para Hakim Agung ini mau cermat membaca argumen
Cerita lain yang patut disimak dari Andi Syamsudin ketika ditanya
oleh Ketua Majelis Pemeriksa Peninjauan Kembali di Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan. Dikatakan oleh saksi dihadapan persidangan sebagai-
mana tercatat dalam transkrip yang disampaikan kepada Mahkamah
Agung, dia menyatakan,
“ada saya rasa ada banyak petugas dan perlu saya samapaikan
yang mulia saat itu a...... tepatnya posisi jam 06.00 pagi, itu banyak
petugas yang sudah ada disitu sudah ada yang, baik petugas yang
pada saat dari, pokoknya aparat penegak hukum banyak pada po-
sisi jam 06.00 pagi dan pada saat itu ada satu orang yang tiba-tiba
datang mau nyelonong mau masuk kedalam ICU tempat almar-
hum, pada saat itu saya tahan, anda dari mana, pada saat itu dia
katakan, saya dari Intel, Intel mana, Intel kodam, apa kepentingan-
nya anda masuk melihat almarhum, lalu saya katakan anda tidak
bisa masuk, karena pada saat itu saya ada dipintu, dan saya sudah
sampaikan kepada perawat pada saat itu yang mulia”
Belum lagi masalah ini kalau dihubungkan dengan peluru yang di-
jadikan barang bukti. Perbedaan pendapat tentang anak peluru ini terjadi
antara keterangan Dr. Abdul Mun’im Idries, yang mengatakan anak peluru
yang ditemukan dikepala almarhum diameternya 9 mm. Keterangan Roy
Harianto dan Drs. Maruli Simanjuntak menyatakan bahwa Revolver 0,38
Special anak pelurunya lebih besar dari 9 mm. Bahkan Widodo Harjo-
prawito dengan cara membandingkan anak peluru 1 (APB 1) dan anak
peluru pembanding, dikatakan bahwa ada perbedaan antara anak peluru
pembanding dengan APB 1, sedangkan anak peluru 2 (APB 2) sama de-
ngan anak peluru pembanding. Perbandingannya dari dilihat dari hasil
pemeriksaan yang dilakukan oleh Puslabfor Mabes Polri dan perbanding-
an tersebut dapat dilihat dari perbandingan dibawah ini:
187 http://news.okezone.com/read/2012/02/14/339/575107/3-hal-yang-membuat-
pk-antasari-tetap-ditolak
PENINJAUAN K EMBALI 163
jauan Kembali yang dilakukan oleh Antasari Azhar, adalah sebuah ben-
tuk permainan. Pengabaian bukti tersebut jelas merupakan permainan.
Bahkan dalam keterangannya Permadi menyatakan sejak awal sudah
menduga bahwa PK tersebut pasti akan mendapat penolakan oleh
Mahkamah Agung. Permadi dikatakan,
Dalam kalimatnya
Komentar Prof. Jimly Asshidiqie dan Permadi ini tentu dapat di-
katakan sebagai wakil pendapat mesyarakat bahwa proses peradilan
Antasari Azhar ini hanya sekedar formalitas belaka. Putusan tidak akan
pernah berubah karena Antasari Azhar harus dihukum dengan hukum-
an yang tinggi.
188 http://nasional.kompas.com/read/2012/02/14/06465918/Jimly.Kasus.Antasari.
Contoh.Peradilan.Sesat
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
164 ANTASARI AZHAR
Tentang Novum:
− Bahwa tentang bukti baru berupa foto mobil BMW No. Pol. B 191 E
milik korban Nasrudin, hal inipun bukanlah hal baru atau novum se-
bagaimana dimaksud Pasal 263 ayat (2) huruf A KUHAP, yang dapat
membatalkan putusan Judex Juris yang telah menguatkan putusan
Judex Facti Tingkat banding maupun Tingkat Pertama, karena apa
yang diuraikan yang dibahas hanyalah mengurai dari jarak berapa
peluru dan sudut berapa serta akibat dari hasil tembakan peluru. Hal
yang demikian tidaklah relevan, karena yang utama dalam perkara a
quo adalah adanya korban yang meninggal dan adanya hubungan
causal dengan Terpidana, bukan membuktikan bagaimana caranya
korban mati, hal ini dikarenakan Tenpidana bukanlah pelaku lang-
sung atas meninggalnya korban, fakta di lapangan korban mening-
gal akibat tembakan, yang bila dikaitkan keterangan saksi-saksi dan
Para Terdakwa yang lain telah menunjukkan adanya korelasi perse-
suaian hubungan antara Terpidana dengan korban ;
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
166 ANTASARI AZHAR
Memperhatikan Pasal 340 KUHP jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP,
Undang-Undang No. 48 Tahun 2009, Undang.Undang No. 8 Tatrun
1981, Undang-undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah
dan ditambah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan perubah-
PENINJAUAN K EMBALI 169
MENGADILI
a. Tentang Novum
Fakta seperti inilah yang disebutkan oleh Pasal 263 ayat (2) huruf
b KUHAP bahwa sesuatu telah terbukti, akan tetapi alasan putusan yang
dianggap terbukti itu ternyata bertentangan satu dengan yang lain.
kematian itu dan Antasari Azhar menjadi kambing hitam penyebab ke-
matian.
ditemukan pada tubuh korban dan anak peluru yang dapat keluar dari
barang bukti senjata yang digunakan untuk menembak.
Jumlah luka tembak dan anak peluru ini sangat penting, kalau
dihubungkan senjata bukti “yang digunakan untuk melakukan pembu-
nuhan”. Sebab kalau anak peluru yang ditemukan ditubuh korban, tidak
sama dengan anak peluru pada senjata yang disita dari Daniel Daen Sa-
bon, yang dipidana karena menembak almarhum Nasrudin Zulkarnaen,
maka artinya bukan Daniel Daen Sabon yang melakukan penembakan.
Ada orang lain yang melakukan pembunuhan. Atau paling kurang, bu-
kan senjata yang disita dari Daniel Daen Sabon dan dijadikan bukti da-
lam seluruh rangkaian perkara Antasari Azhar ini yang digunakan untuk
membunuh almarhum Nasrudin Zulkarnaen.
− Bahwa tentang bukti baru berupa foto mobil BMW No. Pol.
B 191 E milik korban Nasrudin, hal inipun bukanlah hal baru
atau novum sebagaimana dimaksud Pasal 263 ayat (2) hu-
ruf A KUHAP, yang dapat membatalkan putusan Judex Juris
yang telah menguatkan putusan Judex Facti Tingkat band-
ing maupun Tingkat Pertama, karena apa yang diuraikan
yang dibahas hanyalah mengurai dari jarak berapa peluru
dan sudut berapa serta akibat dari hasil tembakan peluru.
Hal yang demikian tidaklah relevan, karena yang utama
dalam perkara a quo adalah adanya korban yang mening-
gal dan adanya hubungan causal dengan Terpidana, bukan
membuktikan bagaimana caranya korban mati, hal ini dika-
renakan Tenpidana bukanlah pelaku langsung atas mening-
galnya korban, fakta di lapangan korban meninggal akibat
tembakan, yang bila dikaitkan keterangan saksi-saksi dan
Para Terdakwa yang lain telah menunjukkan adanya korelasi
persesuaian hubungan antara Terpidana dengan korban ;
Sekali lagi di sini terlihat bahwa lima orang Majelis Hakim yang
terdiri dari 3 (tiga) orang Doktor dan salah satunya adalah Guru Besar
Hukum Pidana pada satu Universitas ternama, sangat menyederhana-
kan persoalan. Dan tentu saja ini terjadi karena adanya ketidak ingin
membaca berkas secara cermat. Foto bekas tembakan pada mobil BMW
No. Pol. B 191 E milik korban Nasrudin dengan bukti bekas luka tembak
pada tempurung kepala almarhum Nasrudin Zulkarnaen membuktikan
ketidak singkronan bekas tembakan. Dalam memori Peninjauan Kem-
bali yang dipersoalkan adalah perbedaan bekas peluru pada kaca mobil
dengan fakta yang terlihat pada kepala almarhum.
Kalau dilihat secara selintas saja, nyata dan terang benderang bah-
wa bekas luka tembak pada kepala bagian kiri almarhum Nasrudin Zulkar-
naen terlihat paralel. Satu bekas tembakan terlihat di pelipis sebelah kiri
dan satu luka lagi terlihat dibelakang telinga sebelah kiri. Sesuai dengan
keterangan saksi Suparmin bahwa almarhum Nasrudin Zulkarnaen du-
duk dijok belakang sebelah kiri mobil. Sementara bekas tembakan pada
kaca mobil sebelah kiri yang diambil fotonya oleh penyidik adal bersifat
vertikal. Fakta ini harusnya difahami oleh Majelis Hakim Agung tersebut,
sebagai fakta yang sulit diterima akal sehat akan terjadi. Sulit untuk me-
mahami untuk masuk diakal bahwa almarhum yang duduk dijok bela-
kang mobil terkena dua tembakan secara paralel setelah melewati kaca
mobil yang terlihat vertikal. Dapat dipastikan tidak ada bekas tembakan
dari belakang mobil, yang dapat menjelaskan bahwa bekas luka tembak
dibelakang telinga itu tidak berasal dari arah belakang mobil.
seperti yang dibuktikan dan terlihat pada mobil korban yang kena tem-
bak adalah pintu kiri belakang yang segi tiga, bukan kaca belakang.
Adanya fakta bahwa luka korban yaitu “..luka tembak pada sisi kiri
tempurung kepala bagian belakang dan mengenai tulang dasar tengko-
rak bagian depan, arah datangnya peluru dari kiri atas belakang kekiri ba-
wah depan” menunjukkan ketidak cocokan fakta ini dengan keterangan
saksi Suparmin dan fakta tentang tembakan pada pintu kiri belakang
yang segi tiga, bukan kaca belakang.
Adapun keterangan para saksi dan ahli mengenai SMS ini dapat
dapat dilihat sebagai berikut:
4. Dr. Ir. Agung BAHWA AHLI TIDAK MENEMU KAN Tidak ada
Harsoyo,DEA SMS YANG BERASAL DARI NO- SMS dari
MOR ANTASARI DI HP NASRUDIN TERPIDANA
YANG BERNADA ANCAMAN. kepada Almar-
HP Nasrudin barang bukti sudah hum
sengaja dirusak Cipnya sudah dia-
cak-acak
Dari fakta persidangan yang ada hanya ada keinginan dari Anta-
sari Azhar untuk mendeteksi beberapa nomor tilpon. Bukan melakukan
penyadapan. Justru perintah untuk melakukan penyadapan datang dari
Chandra M. Hamzah, bukan dari Antasari Azhar.
Keterangan tertulis ahli Dr. Ir. Agung Harsoyo, DEA dan ahli
Aldo Agusdian, ST,MT, tentang Call Detail Record (CDR), yang menca-
tat bahwa Nomor HP Nasrudin Zulkarnaen (almarhum) mencatat 205
SMS Incoming yang tidak tercatat nomor pengirimnya dan sebanyak 35
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
182 ANTASARI AZHAR
Semua ini tidak dapat membuktikan ada saling bujuk satu sama
lain atau pembujukan yang berantai dilakukan oleh Sigid Haryo Wibi-
sono sebagai kelanjutan atau melanjutkan bujukan dari Antasari Azhar
menganjurkan Edo untuk menghabisi korban Nasrudin Zulkarnaen
atau membujuk Hendrikus Kiawalen untuk melakukan pembunuh-
an tersebut atau membujuk lagi Fransiskus Tadon Kerans alias Amsi,
Daniel Daen Sabon dan Heri Santosa untuk melakukan pembunuhan
terhadap korban Nasrudin Zulkarnaen.
Inilah bentuk dari kepongahan lain dari Majelis Hakim Agung da-
lam menilai permohoan peninjauan kembali yang dilakukan oleh Anta-
sari Azhar, ketika dinayatakan,
dan darah keluar disekitar kepalanya, lalu nengok kiri melihat se-
peda motor Scorpio nyalip dengan kecepatan tinggi, lalu mobil
diberhentikan, lalu mobil diberhentikan, saksi Parmin melihat 2
(dua) orang di Mobil Avanza, dan sepeda motor Scorpio tersebut
dinaiki 2 (dua) orang berboncengan, pemboncengnya tangan-
nya kebawah…..”
❖❖❖
195
Bab 6
PUTUSAN
MAHKAMAH KONSTITUSI
1. Pengantar
K
etika diberhentikan sementara atau juga diberhentikan secara
tetap Antasari Azhar tidak berniat mengajukan pengujian terha-
dap UU KPK. Bahkan ketika Tim Penasehat Hukum Bibit S. Rianto -
Chandra M. Hamzah sudah mengajukan pengujian Antasari tetap tidak
merasa perlu untuk mempersoalkan pemberhentiannya.
zah, tetapi dasar pemikiran dan alur pikirnya mengikuti yang sudah di-
susun oleh Tim Penasehat Hukum Bibit S. Rianto - Chandra M. Hamzah.
189 Dalam BAP Wiliardi Wizar sebagai saksi (tidak ada nama tersangkanya) tanggal 2 Mei
2009, menjawab pertanyaan nomor 13 (tiga belas) menyatakan,
“yang memerintahkan untuk menghilangkan nyawa orang tersebut adalah Sdr. An-
tasari Azhar dengan alasan bahwa Nasrudin adalah orang yang membahayakan”:
190 Dalam Berita Acara Persidangan ke 7, tanggal 10 Nopember 2009, hlm. 194;
P UTUSAN M AHKAMAH K ONSTITUSI 197
dibuat Berita Acara itu pak tanpa kami baca-baca bismaillah saya
tanda tangani, tapi dengan syarat kami besok pulang, ya dijamin
oulang katanya, setelah itu, besoknya keluar di TV, orang tua saya
masuk rumah sakit, anak saya sudah tidak mau sekolah, saya lang-
sung SMS. Kalau yang mulia izinkan bisa disita itu Hand Phone Di-
rektur Reserse Polda Metro yang namanya Kombes Pol. Mohamad
Irawan, apa yang saya katakan, janjimu mana, tolong klarifikasi
saya tidak sebejat itu yang dibilang saya mencari eksekutor lah
........ langsung pada hari itu juga kami ditahan, begitu kami kasih
statement itu. Lho kok kami ditahan katanya mau dupulangkan, ya
itu perintah pimpinan, makanya setelah dua hari kemudian kami
protes, kami cabut semuanya BAP itu, kenapa itu makanya saya bi-
lang kebohongan-kebohongan, kami cabut semuanya kami bera-
nikan diri, lalu kami dibilang pengkhianat dan sebagainya......BAP-
BAP itulah yang dibuat sebagai dasar yang dibuat pada jam satu
malam tersebut, dasarnya bukan BAP yang tanggal 29 April 2009,
dasarnya yang sudah dibuat oleh penyidik kami tandatangani.....
dasarnya kesana lagi bukan BAP yang pertama, kalau begini BAP
kamu tidak bisa menjerat Antasari, akhirnya kami ikuti semuanya
sampai dengan rekonstruksi kami masih ikuti, kami terima amplop
dari pak Antasari padahal itu tidak benar”.
194 http://www.detiknews.com/read/2009/11/11/122510/1239628/10/buyung-tidak-
bisa-tidur-pikirkan-kesaksian-wiliardi?nd992203605
195 Permohonan Bibit S. Rianto - Chandra M. Hamzah diterima dan terdaftar di Kepanite-
raan Mahkamah Konstitusi pada tanggal 13 Oktober 2009 dengan registrasi Nomor
133/PUU-VII/2009 dan diputus pada tanggal 25 Nopember 2009;
196 Tanda Terima atas permohonan ini oleh Widi Atmoko, S.H, di Kepaniteraan Mahka-
mah Konstitusi dengan no: 18131/PAN.MK/XI/2009, tanggal 17 Nopember 2009;
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
200 ANTASARI AZHAR
197 Ketika kami Kuasa Hukum Antasari Azhar (Denny Kailimang dan Maqdir Ismail) me-
nemui Ketua mahkamah Konstitusi Prof. Moh. Mahfud MD, di Mahkamah Konstitusi
untuk meminta informasi dan keterangan alasan tidak disinggung dan dipertim-
bangkannya permohonan Antasari Azhar dalam memutus perkara Bibit S. Rianto
- Chandra M. Hamzah, beliau menjawab, karena sudah sangat terlambat didaftar
dan Majelis sudah menyusun Putusan.
198 Putusan Perkara Nomor 133/PUU-VII/2009, hlm. 5;
199 Permohonan Antasari Azhar yang diterima Mahkamah Konstitusi dengan no: 18131/
PAN.MK/XI/2009, tanggal 17 Nopember 2009, hlm. 5;
200 Ibid hlm.9;
P UTUSAN M AHKAMAH K ONSTITUSI 201
203 Loc.cit;
204 http://korupsi.vivanews.com/news/read/108900putusan_mk_tidak_berlaku_un-
tuk_antasari_azhar
P UTUSAN M AHKAMAH K ONSTITUSI 203
205 http://www.modusaceh.com/weekly/nasional/2124-antasari-tamat-bibit-chan-
dra dipersimpangan.html
206 http://www.detiknews.com/read/2009/11/25/220900/1248950/10/denny-putus-
an-mk-tidak-berlaku-untuk-kasus-antasari
207 http://korupsi.vivanews.com/news/read/109150-antasari_azhar_merasa_didis-
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
204 ANTASARI AZHAR
❖❖❖
kriminasi_mk
205
Bab 7
REKOMENDASI
KOMISI YUDISIAL
1. Pengantar
L
aporan Tim Penasehat Hukum Antasari Azhar kepada Komisi
Yudisial, akan adanya dugaan pelanggaran Kode Etik oleh
Majelis Hakim, memang mendapat respons yang cukup
baik. Meskipun memang laporan tersebut hanya terbatas pada pene-
rimaan saja oleh Komisi Yudisial di bawah pimpinan M. Busyro Muqod-
das. Tindak lanjut atas laporan tersebut baru ditangani ketika Komisi
Yudisial di bawah pimpinan Prof. Eman Suparman.
atas nama Terdakwa Antasari Azhar, Tim Penasehat Hukum Antasari Az-
har, pada tanggal 22 Februari 2010, melaporkan Hakim yang mengadili
Antasari Azhar kepada Komisi Yudisial. Laporan berhubungan dengan
Prilaku Majelis Hakim.
Dari rapat final di rumah Herri pada Rabu malam itulah, putusan
disepakati: keempat terdakwa terbukti turut serta dan mengan-
jurkan pembunuhan berencana terhadap Direktur PT Putra Ra-
jawali Banjaran itu. Hukumannya ditetapkan: Antasari dihukum
18 tahun penjara, Sigit 15 tahun, Wiliardi 12 tahun, dan Jerry 5
208 Laporan ini ditandatangani oleh Juniver Girsang, Ari Yusuf Amir, M. Assegaf dan
Maqdir Ismail;
209 Majalah Tempo 52/XXXVIII, tanggal 15 Februari 2010, hlm 44
R EKOMENDASI K OMISI YUDISIAL 207
Berdasar teori hukum, kata dia, setiap fakta dan pembelaan yang
terungkap dalam persidangan harus dimuat dalam pertimbang-
an putusan majelis hakim. Setelah itu, baru dilakukan penilaian
yuridis oleh majelis terhadap pokok perkara. “Jika salah satu bu-
tir dalam kode etik dan pedoman perilaku hakim dilanggar, kami
akan meminta klarifikasi hakim yang bersangkutan,” terangnya”.
210 http://www.hariansumutpos.com/arsip/?p=33834
211 http://nasional.vivanews.com/news/read/133454-ky_undang_pengacara_anta-
sari_azhar
212 http://nasional.vivanews.com/news/read/133673-ky_butuh_waktu_pelajari_la-
poran_antasari\
213 Loc.cit
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
208 ANTASARI AZHAR
214 http://komisiyudisial.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=404
9%3Aky-masih-dalami-laporan-kuasa-hukum-antasari&catid=1%3ABerita+Tera
khir&Itemid=295&lang=en
215 http://www.tempointeraktif.com/hg/hukum/2011/06/16/brk,20110616-341181,id.
html
216 http://nasional.kompas.com/read/2011/04/13/17163275/KY.Akan.Periksa.Kasus.
Antasari
R EKOMENDASI K OMISI YUDISIAL 209
220 http://www.tempointeraktif.com/hg/hukum/2011/06/16/brk,20110616-341181,id.
html
221 http://www.detiknews.com/read/2011/04/20/220222/1622355/10/ketua-kpk-du-
kung-langkah-ky-pelajari-laporan-antasari
222 http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2010/01/05/pakar-it-tak-afda-ancaman-
sms-dari-antasari-azhar
223 http://palembang.tribunnews.com/05/01/2010/hasil-cdr-tak-ada-sms-ancaman-
dari-antasari-ke-nasrudin
R EKOMENDASI K OMISI YUDISIAL 211
224 http://www.politikindonesia.com/m/index.php?ctn=1&k=hukum&i=21683
225 Putusan perkara Nomor: 1532/PID.B/2009/PN.JKT. SEL tanggal 11 Februari 2010,
hlm. 176;
226 Putusan perkara Nomor: 1532/PID.B/2009/PN.JKT. SEL tanggal 11 Februari 2010,
hlm. 138;
227 Berita Acara Persidangan ke 20, tanggal 29 Desember 2010, dengan terdakwa Anta-
sari Azhar hlm. 185;
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
212 ANTASARI AZHAR
233 http://nasional.kompas.com/read/2009/05/04/06430727/Pakar.Intelijen.Antasari.
Masuk.Perangkap
234 http://international.okezone.com/read/2009/11/05/339/272610/hadirkan-rani-ju-
liani-sidang-antasari-tertutup
235 http://www.suaramerdeka.com/smcetak/index.php?fuseaction=beritacetak.
detailberitacetak&id_beritacetak=62017
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
214 ANTASARI AZHAR
ban. Isi sms yang terkirim sekitar dua minggu sebelum Dirut PRB
itu ditembak, kata Boyamin, pada intinya persoalan yang terjadi
di antara keduanya dapat diselesaikan secara baik-baik. Antasari
mau minta maaf dan meminta tolong kepada korban agar per-
soalan itu jangan di-blow-up. Bukan hanya itu saja bukti yang te-
lah diserahkan ke polisi, namun ada foto bergambar Antasari dan
Tika saat bermesraan”.
236 http://international.okezone.com/read/2009/11/03/339/271612/menyangkut-ke-
susilaan-sidang-kesaksian-rani-tertutup
237 “Kalau Rani datang pemeriksaan akan tertutup, karena berkas menyangkut kesusila-
an,” kata Herri Suwantoro, Ketua Majelis Hakim dalam sidang di PN Jakarta Selatan,
Selasa (3/11).
http://nasional.kompas.com/read/2009/11/03/09545427
R EKOMENDASI K OMISI YUDISIAL 215
Singkat cerita, pada Mei 2008, Antasari janjian bertemu Rani. Na-
mun, yang jadi masalah, saat itu, Rani sudah menjadi istri Nasru-
din. Keduanya lantas bertemu dan menginap di kamar 808 Hotel
Grand Mahakam”. 238
.....
240 http://www1.kompas.com/lipsus102009/sbyjilid2read/2009/08/11/14335147/icw.
laporkan.17.pelanggaran.kode.etik.antasari.
R EKOMENDASI K OMISI YUDISIAL 217
241 http://www.mediaindonesia.com/read/2011/04/14/217994/284/1/-Keluarga-Nas-
ruddin-Duga-Ada-Rekayasa-Kasus-Antasari
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
218 ANTASARI AZHAR
Tidak pula ada bukti yang sahih adanya kesepakatan antara Ter-
dakwa Antasari Azhar, Sigid Haryo Wibisono244 dan Wiliardi Wizar dalam
bentuk rencana bersama melakukan pembunuhan terhadap Nasrudin
Zulkarnaen. Wiliardi Wizar, mencabut keterangan yang mengakui ada-
nya rencana membunuh Nasrudin Zulkarnaen, sebagaimana dicatat
oleh Tempointeraktif, sebagai berikut,
BAP tersebut, kata dia, merupakan BAP kedua yang dibuat pihak
kepolisian setelah memperoleh kesaksian dari tersangka Sigid.
“Mungkin untuk menyesuaikan dengan kesaksian Sigid, maka
dibuatlah BAP kedua,” kata sumber tersebut”. 245
246 Berita Acara Persidangan ke 7, tanggal 10 Nopember 2009, menurut keterangan Wil-
iardi Wizar, dia menyerahkan amplop coklat yang diterima dari Sigid kepada Jerry,
kemudian diserahkan Jerry kepada Edo, (hlm.184);
247 Berita Acara Persidangan ke 6, tanggal 5 Nopember 2009,
248 Putusan perkara Nomor: 1532/PID.B/2009/PN.JKT. SEL tanggal 11 Februari 2010,
h.163;
249 Ibid, h. 165;
R EKOMENDASI K OMISI YUDISIAL 221
Tidak ada fakta bahwa bahwa keluar kata-kata dari Terdakwa An-
tasari Azhar meminta Wiliardi Wizar untuk mencari orang yang dapat
mengakhiri teror yang terus berlanjut terhadap Antasari Azhar251 dan
keluarganya. Dalam pada itu menghilangkan teror, mencari informan,
mengikuti seseorang selama 24 jam terus menerus tidak dapat dimak-
nai melakukan pembunuhan.
255 http://nasional.kompas.com/read/2011/08/10/19452681
256 http://portalkriminal.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1
4643:1417-soal-sanksi-hakim-kasus-antasari-ky-rekomendasi-ke-mk&catid=13:
meja-hijau&Itemid=9
257 http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/index.php?page=website.Berita.
Berita&id=5821
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
224 ANTASARI AZHAR
“Biasalah kalau itu. Tidak hanya dalam kasus itu, banyak kasus
yang agak kompleks, agak lama dan masing-masing komisioner
mengajukan pandangannya seperti apa. Kalau bisa kesepakatan
mufakat, kalau tidak bisa ya, diputuskan secara suara terbanyak,”
258 http://portalkriminal.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1
4643:1417-soal-sanksi-hakim-kasus-antasari-ky-rekomendasi-ke-mk&catid=13:
meja-hijau&Itemid=9
259 http://antaramataram.com/berita/index.php?rubrik=2&id=19135
260 http://iix.skalanews.com/baca/news/4/10/95746/kriminal/rekomendasi-ky-terha-
dap-hakim-antasari--didasarkan-voting.html
R EKOMENDASI K OMISI YUDISIAL 225
261 http://www.komhukum.com/kriminal-feed-10689
262 Loc.cit
263 http://beritahukum.com/detail_berita.php?judul=Kasus+Antasari+Cermin+Bobro
knya+Peradilan
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
226 ANTASARI AZHAR
Ada yang harus diingat oleh para pejabat dan pimpinan Mah-
kamah Agung, bahwa negara ini adalah milik bangsa Indonesia. Te-
gaknya hukum untuk kepentingan bangsa Indonesia, bukan untuk
memperkokoh jabatan.
❖❖❖
227
Bab 8
PENUTUP
Pada sisi yang lain arus balik dukungan masyarakat melalui me-
dia massa, maupun media sosial menunjukkan bukti bahwa manipulasi
dan rekayasa kasus itu tidak akan pernah bertahan lama. Cepat atau
lambat, bau amis rekayasa kasus itu akan terbuka, meskipun tetap ba-
nyak banyak orang yang menutup mata dengan jari terbuka.
.........
“Saya kira sulit untuk bebas. Seperti yang saya katakan, banyak
PENUTUP 229
264 http://www.rakyatmerdekaonline.com/read/2011/09/06/38408/Permadi-Pesimis-
Antasari-Bisa-Bebas-
265 http://nasional.vivanews.com/news/read/287914-ky-sudah-prediksi-pk-antasari-
azhar-ditolak
266 http://nasional.vivanews.com/news/read/287721-kasus-antasari--ma-cabut-8-
kode-etik-ha
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
230 ANTASARI AZHAR
❖❖❖
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
ANTASARI AZHAR 233
INDEKS
14, 21, 25, 30, 41, 43, 44, 48, 77, 84, 85, 86, 87, 88, 89, 90, 91, 92,
78, 79, 80, 87, 88, 89, 90, 91, 93, 93, 94, 95, 96, 97, 98, 99, 100,
101, 104, 120, 130, 131, 138, 45, 100, 87, 32, 101, 100, 101,
139, 140, 141, 143, 144, 145, 102, 103, 104, 105, 106, 107,
146, 148, 151, 153, 154, 155, 109, 111, 114, 115, 116, 118,
156, 160, 161, 162, 170, 172, 119, 120, 121, 122, 123, 124,
173, 174, 175, 176, 177, 178, 126, 127, 129, 130, 132, 133,
181, 182, 183, 185, 188, 189, 139, 143, 146, 147, 148, 149,
190, 191, 208, 210, 211, 220, 150, 151, 152, 153, 154, 157,
228 158, 159, 160, 161, 163, 164,
almarhum Nasrudin Zulkarnaen 170, 171, 172, 173, 175, 177,
Iskandar 138, 155, 174, 189 178, 179, 180, 181, 182, 183,
Amri Kamil, BSc, SH 130 184, 185, 186, 187, 188, 189,
Amsi 117 190, 191, 193, 194, 195, 196,
analis politik Yudi Latief 11 197, 198, 199, 200, 201, 202,
ancaman dan teror 88 203, 204, 205, 206, 207, 209,
Ancol 19, 61, 89, 106, 107, 109 210, 211, 212, 213, 214, 215,
Andi Nurpati 11 216, 217, 218, 219, 220, 221,
Andi Syamsudin 18, 143, 161, 217 222, 223, 224, 225, 226, 227,
Andi Syamsudin Iskandar 18 228, 229, 230, 231, 232
ANDREAS BALTHAZAR 135, 136, apartremen Mediterania Kemayo-
138, 155 ran 212
Anggodo Widjojo 7 Apolos Djarabonga, S.H. 36
anggota DPRD 8 Arena Bowling Ancol 89
Anggota Komisi Pemberantasan Ari Yusuf Amir 206, 207
Korupsi (KPK) 44 Artha 206
Anggota Majelis Hakim Agung Asrama Polri Ulele Aceh 134, 138
Prof. Dr. Surya Jaya, S.H. Aulia Pohan 32, 63, 163
M.Hum 112, 113 Australia 29, 188, 255
Anies Sundarni SH 99 Avanza Silver 110, 191
Antasari Azhar 1, 2, 3, 4, 6, 10, 11,
12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, B
22, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31,
32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, Badan Intelijen Negara 74
42, 44, 45, 46, 48, 49, 50, 51, 52, Bali 50, 98, 216, 255
53, 54, 56, 57, 58, 59, 62, 63, 64, Bambang Hendarso Danuri 26
65, 66, 67, 68, 69, 70, 71, 72, 73, Bambang Soesatyo 63
74, 75, 76, 77, 78, 79, 81, 82, 83, bangsa Indonesia 226
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
ANTASARI AZHAR 235
Briptu Suryaningrat 46 D
Budhi Herdi Susanto,SH,SIK,MSI
131 Dago Bandung 128
Budi Ibrahim 4, 38, 88, 105, 153, dakwaan perselingkuhan 86
180 Dakwaan vulgar 82
Bumi Serpong Damai 50 Dananya unlimited 15
Busyro Muqoddas 207 Daniel (penembak/eksekutor) 61
Daniel Daen Sabon 2, 90, 117,
C 118, 119, 120, 121, 141, 153,
172, 174, 175, 184, 185, 186,
‘Cicak kok melawan buaya’ 5 189, 221, 231
Call Detail Record (CDR) 126, 127, Daruono 19
181 Denny Indrayana 203
cara pembunuhan karakter 214 Denny Kailimang 200
Catatan atas pertimbangan Maje- Depkeu 8
lis Hakim PK 169 Detikcom 214
Catatan Kompas.com 58 Dewan Pembina Partai Gerindra
CDR 110 228
cerita James Bond 50 Dewan Perwakilan Rakyat 3, 26,
Chairul Anwar 25, 27, 28, 29, 30, 73, 80, 87
31, 50, 51, 88, 98, 100, 101, 106, Diameter kedua anak peluru terse-
150, 190, 198 but 9 (sembilan) milimeter 90
Chandra M. Hamzah 4, 6, 7, 32, 38, Dinas Ketua Pengadilan Negeri
180, 195, 196, 199, 200, 201 Jakarta Selatan 206
Chandra M Hamzah 92, 202 dinas Operasi Daurat Militer II
Chandra Tirta, S.H. 36 Aceh 134
cherchez La femme 17 Direktorat Reserse Kriminal Umum
Chesna F. Anwar 4 Polda Metro Jaya 33, 34
Cicak melawan Buaya 5, 6 Direktur di BUMN 81
Cilandak Town Square 61 Direktur Penindakan dan Penyi-
Cirus Sinaga 76, 81, 83, 84, 93, 94, dikan Ditjen Keimigrasian 66
95, 96, 97, 139 Direktur Penuntutan 73
cita-cita negara hukum Indonesia Direktur Penyidikan 72, 74
38 Direktur Perusahaan BUMN 96
copy Surat Nota Kesepahaman Direktur PT PRB Nasrudin Zulkar-
157 naen Iskandar 57
Direktur PT Putra Rajawali Banja-
ran 206, 209, 219
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
ANTASARI AZHAR 237
F H
Kuasa Hukum Antasari Azhar 200 193, 223, 224, 225, 226, 229,
KUHAP 33, 34, 35, 37, 70, 76, 112, 231
125, 130, 148, 158, 164, 165, Mahkamah Konstitusi 7, 163, 195,
166, 168, 170, 175, 180, 181, 196, 199, 200, 201, 202, 203,
206, 212 204, 225
KY Soekotjo Soeprapto 207 Mahkamah Konstitusi mengabai-
kan permohonan Antasari
L Azhar 196
Majalah Tempo 5, 160, 206
Lampiran Keputusan Presiden Majelis Hakim Agung 112, 113,
Republik Indonesia 71 173, 176, 179, 180, 191, 193
lapangan parkir Citos 61 Majelis Hakim Peninjauan Kembali
laporan Polisi 88 160, 163, 169, 183
Lembaga Pemasyarakatan 209 Majelis Hakim peninjauan kembali
Les Mohicans De Paris, Michel 171, 172, 186, 189, 190, 191
Levy Freres 17 majelis hakim PN Selatan 91
LHKPN 216 Majelis Kehormatan Hakim 223
Lintong Siahaan 229 Majelis Kehormatan Hakim (MKH)
luka tembak ”jarak jauh” 90 223
Makassar 23, 217
M Malinkundang 67
mantan caddy 215
“menangkap basah” 2 Mantan Dirkrimum Polda Metro
“MENGANJURKAN (PENGANJUR Jaya 92
PARA PENGANJUR)” 115 mantan Gubernur DKI Jakarta
“MENGANJURKAN PEMBUNUHAN Sutiyoso 9
BERENCANA” 111 mantan Kapolres Jaksel 218
M. Agus 30 Mantan Ketua Mahkamah Konsti-
M. Assegaf 206 tusi Prof. Jimly Asshidiqie 225
M. Busyro Muqoddas 205, 208 Mapolda Metro Jaya 57
M. Jasin 8, 216 Maqdir Ismail iii, iv, v, 200, 206,
M. Jasman Panjaitan 65, 66, 68, 69 207, 255
M. Salim 72, 74 Mardiyanto 8
Mabes Polri 4, 6, 53, 59, 60, 65, 66, Markas Besar Polri 5, 9
68, 69, 70, 91, 106, 107, 145, Markas Brimob 219
162, 171 Markas Kepolisian Daerah Metro
Mahkamah Agung 21, 100, 112, Jaya 41
147, 158, 161, 163, 169, 180, martabat Antasari Azhar 84, 85,
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
ANTASARI AZHAR 245
N O
Nasruddin Zulkarnain 32, 33, 209, oleh Kasat Reserse Polda Metro
217 Jaya tentang tulisan 133
Nasrudin roboh 110, 170, 191
Nasrudin Zulkarnaen 12, 13, 14, P
16, 17, 18, 20, 21, 23, 25, 30, 38,
39, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 48, 49, P16 70
53, 57, 58, 60, 63, 65, 67, 68, 70, Padang Golf Modern Land Tange-
76, 77, 78, 79, 80, 87, 88, 89, 90, rang 215
91, 92, 93, 97, 101, 104, 105, Pak Dibyo 46, 48
110, 111, 113, 115, 117, 118, Pak Francis 48
119, 120, 121, 126, 127, 130, Pak Sidik 46
131, 138, 139, 140, 141, 143, Panitera Supyantoro SH 99
144, 145, 146, 148, 149, 150, Panther merah 157
151, 152, 153, 154, 155, 156, Parmin 110, 157, 191, 192, 221,
158, 160, 161, 162, 170, 172, 222
173, 174, 175, 176, 177, 178, Partai Demokrat 10, 11
180, 181, 182, 183, 184, 185, Pasal 116 ayat (2) KUHAP 130
186, 188, 189, 190, 191, 195, Patrialis Akbar 202, 203
196, 198, 199, 208, 210, 211, Pedoman Perilaku Hakim 206
217, 218, 219, 220, 222, 223, pegawai KPK Ina Susanti 153
228 pejabat DKI Jakarta 9
Nasrudin Zulkarnaen Pejabat Kejaksaan Agung 66, 72
62811978245 111 pejabat Polri 9
Nasrudin Zulkarnen 21, 42 Pelabuhan Tanjung Priok 61
Novarina 16, 20, 91 pelaku utama pembunuhan Nas-
Novum 144, 164, 169 rudin 56
novum 143, 144, 159, 160, 165, pelanggaran kode etik 37, 207,
175 208, 209, 216, 222, 223, 224,
Nugroho Setiadji 99, 223 225, 227
Nugroho Setiadji, S.H 99 Pelanggaran Kode Etik oleh Hakim
Nugroho Setiaji 229 205
Ny. Novarina 16 pelanggaran perilaku dan kode
nyawa Nasrudin Zulkarnaen 20, etik 210
113, 198 pelanggaran profesionalitas 209
peluru caliber point 38 131, 132
pemberian insentif pemungutan
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
ANTASARI AZHAR 247
42, 54, 55, 59, 67, 69, 71, 92, PROSES PENYIDIKAN 32
121, 128, 129, 133, 197, 198, proses peradilan Antasari Azhar
212, 218 225
Polda Metro Jaya 1, 3, 18, 21, 33, proses perkara Antasari Azhar 227
34, 41, 42, 54, 59, 67, 69, 71, 92, proses presumption of innocence
121, 128, 133, 197, 212, 218 41
Polisi 7, 9, 16, 19, 24, 37, 41, 46, 51, proyek pembangunan Plaza Indo-
57, 58, 60, 61, 64, 86, 88, 107, nesia 136
130, 131, 134, 135, 137, 138, PT. Graha Artha Citra Mandiri 157
139, 161, 212 PT. Rajawali Nusantara Indonesia
Polisi Kendari 24 157
Polisi Mabes 24 PT. RNI 78, 216
Politikus Partai Golkar 63 PT. Ronggolawe 87
Politisi PKS 63 PT Aneka Tambang 216
Polri 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 37, 49, 51, 53, PT Bank Bali 216
55, 59, 60, 65, 66, 68, 69, 70, 90, PT RNI 78, 216
91, 93, 106, 107, 134, 138, 145, PT Ronggolawe 216
162, 171, 179, 196, 198, 213 pucuk pimpinan Kejaksaan Agung
Pondok Indah 123 74
Prasetyo Ibnu Asmara 99, 229 pusat tabulasi KPU 10
Prasetyo Ibnu Asmara, S.H 99 Puslabfor Mabes Polri 145, 162,
Presiden 7, 12, 15, 24, 25, 26, 32, 171
44, 62, 63, 71, 80, 97, 200, 203, PUTUSAN JUDEX FACTI 152, 153,
227 154
Presiden Susilo Bambang Yudho- Putusan Judex Facti 115, 116, 117,
yono 62, 63 118, 120, 122, 123, 124, 125,
prinsip profesionalitas 208 132, 133, 170, 183, 185, 187,
Print Out Email 157 188, 191, 193, 222
Prof. Dr. Komariah E. Sapardjaja, Putusan Judex Juris 150
SH., H.M 163, 169, 180, 193 Putusan Mahkamah Agung 112
Prof. Dr. Surya Jaya, S.H. M.Hum putusan Mahkamah Agung 21
112, 113 Putusan Mahkamah Agung
Prof. Eman Suparman 205, 208 Republik Indonesia No. 1429
Prof. Jimly Asshidiqie 163, 225 K/Pid/2010, tanggal 21 Sep-
Prof. Moh. Mahfud MD 200 tember 2010 112
Prof. Moh Mahfud MD 203 PUTUSAN MAHKAMAH KONSTI-
profesionalitas penegak hukum TUSI 195
197 putusan majelis hakim 207
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
250 ANTASARI AZHAR
Riwayat Hidup
Penulis
Email : maqdir@gmail.com
K EPUTUSAN S ESAT PERKARA
256 ANTASARI AZHAR