Anda di halaman 1dari 6

Oleh : H. Damai Hari Lubis, S.H., M.H.

Profesi & Aktifitas :


- Advokat dan Aktivis Muslim,
- Pengamat Hukum & Politik Mujahid 212
- Dosen Tetap di Satya Gama Non Aktif
- Jabatan Organisasi : Sekretaris Dewan Kehormatan DPP. KAI.

I. PENGANTAR

Semoga Para Peserta Diklat, materi yang disampaikan akan menjadi bekal dan modal
kelulusan untuk dan setelah mengikuti ujian Peserta Advokat KAI dan kelak hasilnya
insya Allah akan menjadi advokat yang jujur, amanah selalu berpijakan sesuai sistim
hukum (rule of law) atau ius konstitum atau tunduk dan setia pada semua ketentuan
hukum yang berlaku positif dan bersifat hirarkis yang ada dan mengatur di negara RI,
serta selalu menghormati kaidah kaidah atau menjunjung tinggi norma- norma internal
Advokat yang ada dan berlaku dalam Kode Etik Profesi.
II. PENDAHULUAN

KUHAP adalah bagian dari lada hukum formil Bukan Materil


Sejarah singkat UU. PIDANA FORMIL ATAU KUHAP atau UU. No.8 Tahun 1981
Sejak Kemedekaan RI, 17 Agustus Tahun 1945 , NKRI menggunakan hukum acara
pidana maupun hukum acara perdata yang masih menggunakan segala sesuatunya
dalam melaksanakan proses hukum acara ( pidana dan perdata menggunakan HIR
atau
Staasblad Tahun 1941 No. 44 ) dihuhubungkan dengan UU. Darurat Tahun 1951
(lembaran negara 1951 No. 9 dan Tambahan lembaran negara No. 81)
HIR adalah singkatan dari Herzien Inlandsch Reglement yang sering
diterjemahkan menjadi Reglemen Indonesia Yang Diperbaharui, atau RBg artinya
yaitu hukum acara dalam persidangan perkara perdata maupun pidana yang berlaku di
pulau Jawa dan Madura.
Namun sejak 1981
setelah lahirnya
KUHAP maka Hir yang
mengandung
Artinya Hir yang adatataterkait tata cara proses hukum , baik oleh para penegak hukum
hukum pedoman
maupun Pelapor dan untuk
terlapor adalah menggunakan KUHAP atau UU. NO. 8 Tahun
hukum acara pidana
1981.
Menggunakan KUHAP.
yang telah disahkan
oleh legislatif dan
eksekutif sebagai
Siapakah yang disebut Para Penegak Hukum, menurut KUHAP atau UU. NO. 8
Thn 1981 ? Silahkan buka dan simak Psl. 5 KUHAP/ UU.No. 8 1981.
Bagaimana dengan nasib RBG.
RBG singkatan dari Rechtreglement voor de Buitengewesten yang sering, yang
digunakan sebagai Reglemen Hukum Daerah Seberang (di luar jawa Madura), yaitu
hukum acara yang berlaku di persidangan perkara perdata maupun pidana di
pengadilan di luar Jawa dan Madura.
Bahwa RBG sebagai landasan hukum acara perdata disemua tungkat badan peradilan
masih berlaku positif.
Apa - apa saja terkait dan termaktub termasuk istilah - istilah yang dapat menjadi
konklusi atau simpulan daripada isi KUHAP. Silahkan kuasai Pasal 1 KUHAP dari
No. 1 sd No. 32.

Apa yang lebih dulu Para Advokat mesti ketahui dan kuasai, adalah Hak - hak dan
Tanggung Jawab Advokat, client atau pemberi kuasa atau orang yang Advokat
dampingi. Karena secara pengertian asas an teori hukum Bukan orang yang kita
pidana
wakili.
Hak dan tanggung jawab advokat dimulai dari pemberian surat kuasa dan terkait apa isi
kuasa serta bersifat khusus.
III. TERKAIT ATAU PERIHAL YANG MESTI DIKUASAI OLEH
PARA ADVOKAT

Apa saja yang populer dari pada isi KUHAP sebagai bekal para Advokat dalam
menjalankan tupoksinya selaku Advokat

A. Kesanggupan dan Kemahiran Para Advokat dalam membuat


surat kuasa

Apa gunanya surat kuasa dan mahir dalam membuat draf kuasa nya? kegunaannya
amatlah penting, karena sebagai dasar langkah pertama proses hukum dan sebagai
bukti Hukum adanya pemberian kuasa dan tidak menyimpang dari apa yang terkait
pada pokok materi pembwrian kuasa.

Dan hal ini dimulai dengan penguasaan diri terhadap hukum perjanjian (perdata), oleh
sebab hukum karena apa yang disebut kuasa khusus? Diawali sebuah
kesepakatan antara individu, atau pihak pertama kepada pihak kedua (keperdataan)
tentang hal - hal pemberian tugas dan batasan tugas (khusus) yang ada dalam
pemberian kuasa. Yang
akhirnya akan melahirkan atau menjadi bekal para advokat melaksanakan pekerjaan
yang diembanya atau dibebankan oleh pembemeri kuasa atau client kepada Kuasa
hukum atau Advokat dan atau termasuk menghadap pihak ke-3 atau ke - 4 dst.
Konklusi : Advokat harus mahir membuat surat kuasa sebagai modal dasar bekerja dan
karena surat kuasa akan dimintakan oleh Para Penegak Hukum selain Advokat, vide
Pasal 5 KUHAP

B. Pasal- Pasal Populer dalam praktik Keadvokatan dalam budan hukum pidana
khususnya terbatas pada Proses Acara

Sebelum masuk kepada mater Sub Judul B. Diatas : baiknya kita sunggung sedikit
tentang,

1.Pendampingan pelaporan ( Jika Advokat sebagai Pelapor ) , dengan sudah mengusai


pasal pasal apa yang duduga calon terlapor langgar sesuai Jo. Pasal KUHP ( Hukum
pidan Materil )
2. Pendampingan dalam proses beracara dalalm berhadapan dengan penyidik , jika
kuasa adalah sebagai Terlapor ( disinilah peran aktif Advokat sejak awal setelah
menerima kuasa ) ;
3. Apakah yang disebut sebagai saksi dan kedaksian , silahkan sebutkan
dan dibacakan,...

Catatan : Nara sumber akan tambahkan terkait inti saksi dan kesaksian pada proses
hukum acara dimuka persidangan ( di hadapan Majelis Hakim di Pengadilan Negeri )
IV. PASAL - PASAL POPULER DALAM PRAKTEK HUKUM ADVOKAT
DALAM BERACARA

1. Ttg PRAPERADILAN.

2. Ttg Banding dan masa banding dan surat kuasa serta memori banding.

3. Ttg . Kasasi, dan masa KASASI dan surat kuasa serta memori kasasi.

4. Ttg Herziening, persyaratannya, temponya, isi surat kuasanya dan Memori PK nya.

V. PENUTUP

Demikian disampaikan semoga , apa yang kami Narsum berikan dalam diklat ini dapat
bermanfaat, serta menjadi ladang ilmu dan ladang ibadah, terima kasih .

Wassalam, Narsum ( DHL )

Anda mungkin juga menyukai