Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Ridwan Saleh Nst

NPM :1603120281
SEMESTER/RUANG : X / 05
MATA KULIAH : LEGAL OPINI

JAWABAN
1) Pahami yang dimaksud dengan
a. Legal opini,
b. siapa yang berhak membuatnya, c. untuk sipa
d. tujuan legal opini,
e. manfaatnya
JAWAB :
a. Para advokat menghabiskan hampir sebagian besar jam kerja untuk memberikan
nasehat-nasehat hukum. Nasehat hukum untuk para kliennya dapat berupa nasehat lisan dan
nasehat tertulis .Legal opinion disadur dari bahasa latin Ius yang mempunyai arti hukum dan
Opinio yang artinya pendapat atau pandangan. Jika ditilik istilah ini dikenal tidak hanya dalam
sistem common law. Pada sistem kontinental di Eropa istilah ini disebut legal critics.Istilah hukum
ini sebenarnya tidak ada pengertian yang baku. Hanya saja dalam literatur legal opinion
merupakan kumpulan dokumen tertulis yang berisi pendapat dari advokat. Pendapat ini berasal
dari pengacara swasta atau yang disediakan pemerintah. Ditujukan untuk membela kliennya
b. Pendapat hukum ini umumnya dikemukakan oleh praktisi dan/atau akademisi hukum baik
secara individu maupun sebagai representasi dari Lembaga tertentu. Karena keberadaannya yang
sedemikian lekat dengan profesi hukum, khususnya Advokat yang salah satunya menjalankan
fungsi konsultatif, maka penting bagi para calon Advokat memahami secara inklusif pendapat
hukum ini
c. Pada dasarnya, siapa saja atau semua kalangan bisa berhak menggunakan pendapat hukum ini.
Baik itu dari perseorangan, kelompok masyarakat, instansi swasta, pemerintah perusahaan atau
kepentingan-kepentingan tertentu dan pihak pihak yang bertikai
d. Tujuan dibuatnya suatu Legal opinion adalah untuk memberikan pendapat atas suatu
persoalan hukum yang sedang dihadapi oleh klien agar didapat suatu keputusan atau tindakan
yang tepat atas persoalan hukum yang ada tersebut.
e. Legal opinion mempunyai beberapa manfaat untuk perusahaan atau objek transaksi :
1. Pendapat hukum dapat digunakan oleh pihak manajemen untuk mengambil keputusan yang
sifatnya material, terkait transaksi keseluruhan yang bakal
dilakukan oleh perusahaan.
2. Pendapat hukum dapat memperingatkan perusahaan terkait bahwa ada
kesalahan hukum dalam transaksi atau dalam aspek hukum perusahaan. Hal itu

dikarenakan legal opinion tidak menyampaikan pendapat yang sifatnya menguntungkan atau
tanpa syarat.
2) Tanggungjawab Advokat terhadap legal opini yang dibuatnya apabila terjadi kesalahan JAWAB :
Advokat dalam memberikan jasa hukum dapat dimintaipertanggung jawaban hukum baik secara,
perdata maupun kode etik jika tindakannya merugikan kliennya. Tidak hanya secara perdata,
adovkat juga dapat dijerat sanksi pidana apabila memang adaunsur-unsur yang bersifat pidana .
“Advokat tersebut tidak dapat menghindar dari tanggung jawabnya dengan berlindung pada hak
imunitas advokatnya sebagaimana diatur dalam Pasal 16 UU No 18 Tahun 2003 tentang Advokat,”
Ketentuan Pasal 16 UU Advokat ini, hanya berlaku untuk melindungi advokat dalam membela
kepentingan kliennya di dalam persidangan. Sehingga, apabila advokat melakukan kesalahan atau
kelalaian di luar persidangan dan bukan untuk melindungi kliennya, advokat dapat digugat secara
perdata maupun dituntut pidana.
Ketua Badan Mediasi Indonesia memperkuat dalil-dalilnya dengan Pasal 1365 KUHPerdata.
Ketentuan ini mengatur bahwa setiap orang dapat dimintakan pertanggungjawabannya apabila
perbuatannya menimbulkan kerugian pihak lain. Perbuatan tersebut harus memenuhi empat
unsur dari Pasal 1365 KUHPerdata, yaitu perbuatan tersebut melanggar undang-undang,
peraturan, etika, dan kepatutan; menimbulkan kerugian, adanya kesalahan, dan ada hubungan
sebab akibat antara kesalahan dan kerugian yang timbul.
jasa hukum yang diberikan advokat adalah jasa profesional. Advokat dalam menjalankan
pekerjaannya harus sesuai dengan standard profesi advokat dan diharapkan memberikan jasa
hukum terbaiknya. Jadi, tidak hanya sekadar memberi jasa hukum yang diminta kliennya, tetapi
juga tindakan lain yang berkaitan dengan jasa hukum tersebut, seperti melakukan verifikasi
keaslian dokumen atau keaslian tanda tangan.
Verifikasi keaslian dokumen atau tanda tangan adalah tindakan lain yang merupakan satu
kesatuan dari jasa pemberian hukum. Apabila verifikasi ini tidak dilakukan oleh para advokat yang
berpengalaman dan mengaju ahli di bidang tertentu, tindakan ini termasuk dalam perbuatan
melawan hukum.
mengingatkan bahwa seorang advokat telah mendapatkan honorarium dari kliennya sebagai
bentuk penghargaan atas jasa yang diberikan advokat. Untuk itu, ketika seorang advokat
melakukan kesalahan atas jasa hukumnya, mereka tidak dapat dibebaskan dari tanggung
jawabnya.
Tidak hanya advokat yang dijerat, kantor hukum tempat para advokat yang melakukan kesalahan
tersebut juga dapat dimintakan pertanggungjawabannya. merujuk ke Pasal 1367 KUHPerdata.
“Seseorang tidak saja bertanggungjawab untuk kerugian yang disebabkan perbuatannya sendiri,
tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan perbuatan orang-orang yang menjadi tanggungannya
atau disebabkan oleh barang-barang yang berada di bawah pengawasannya”
3) Format legal opini JAWAB :

Format Penyusunan Legal Opinion


1. Pendahuluan.
2. Permasalahan yang dimintakan Legal Opinion.
3. Bahan-bahan yang berkaitan dengan permasalahan yang ada seperti informasi, data-
data dan dokumen-dokumen.
4. Dasar hukum dan perundang-undangan yang terkait dengan permasalahan.
5. Uraian fakta-fakta dan kronologis.
6. Analisa hukum pendapat hukum.
7. Kesimpulan dan saran-saran atau solusi permasalahan.
4) Pembuat contoh legal opini
JAWAB :
Contoh Kasus Legal Opinion
Gubernur DKI, Anies Baswedan, Meminta Rekomendasi Kejaksaan Agung Soal Kelanjutan Lelang
ERP
Pada 3 Maret 2020, Anies Baswedan membatalkan proses lelang Electronic Road Pricing (ERP).
Lelang tersebut dibatalkan karena dua peserta lelang mengundurkan diri. PTUN Jakarta meminta
Anies tetap melanjutkan lelang ERP. Anies kemudian meminta rekomendasi dari Kejaksaan Agung
terkait kelanjutan lelang ERP. Hasil rekomendasi dari Kejagung, Anies diminta mengulan proses
lelang, namun hak itu tidak wajib.
Kasus Pengelolaan Aset Hotel Komodo
Kejaksaan Negeri Bima, Nusa Tenggara Barat, memeriksa kasus pengelolaan Hotel Komodo.
Sebelumnya, permasalahan tersebut sudah pernah masuk pembahasan legal opinion dari bidang
perdata dan tata usaha negara (datun) kejaksaan.
Hasil kajian menyatakan masa kerja sama aset tersebut sudah habis. Pengelolaan aset tersebut
semestinya sudah dikembalikan kepada Pemkab Bima.
Polemik Program Kartu Prakerja
Pada Juni 2020 beberapa pihak meminta program Kartu Prakerja dihentikan. Program tersebut
dinilai mempunyai keterlibatan kasus korupsi. KPK mengeluarkan tujuh poin rekomendasi kepada
pemerintah untuk pelaksanaan program tersebut. Pada poin ketiga, KPK menghimbau
pemerintah meminta legal opinion kepada Kejaksaan Agung,

Anda mungkin juga menyukai