2. Aspek legalitas.
Aspek legalitas maksudnya perancang kontrak harus mampu
menuangkan transaksi bisnis kedalam kontrak yang sah, dan dapat
dilihat.
2. Aspek hokum
Aspek hokum menuntut perancang kontrak menguasai aturan hokum
positif nasional dan internasional tentang dam berkaitan dengan
kontrak yang akan diberlakukan terhadap kontrak.
3. Aspek praktis.
Aspek praktis membutuhkan kehati-hatian dan kecermatan dari
perancang kontrak, terkait dengan waktu yang harus cukup untuk
menganalisis isi kontrak, klausula-klausula yang harus memenuhi
kebutuhan dan pembicaraan informal dalam situasi dan kondisi yang
harus kondusif, dan bebas dari tekanan fisik dan psykologis.
FUNGSI FILOSOFIS, YURIDIS DAN EKONOMIS KONTRAK
Fungsi Filosofis
Fungsi filosofis dari kontrak yaitu mewujudkan keadilan bagi para
pihak yang membuat kontrak, bahkan bagi pihak ketiga yang
mempunyai kepentingan hukum terhadap kontrak tersebut.
Fungsi Yuridis
Kontrak mempunyai fungsi yuridis yaitu mewujudkan kepastian
hokum bagi para pihak yang membuat kontrak, bahkan bagi pihak
ketiga yang mempunyai kepentingan hokum terhadap kontrak
tersebut.
Kontrak memberikan jawaban atas kebutuhan hokum ekonomi yang
kongkrit dalam masyarakat dan sekaligus ditujukan untuk menjamin
terwujudnya kepastian hokum.
Fungsi Ekonomis
Fungsi atau arti penting kontrak dalam lalu lintas bisnis, menurut
Agus Yudha Hermoko, antara lain :
Dalam Pasal 123 ayat 1 HIR/Pasal 147 RBg, antara lain disebutkan bahwa “jika
dikehendaki, para pihak dapat didampingi atau menunjuk seorang kuasa sebagai wakilnya,
untuk ini harus diberikan surat kuasa khusus untuk itu, kecuali kalau pemberi kuasa hadir.
Penggugat dapat juga memberi kuasa yang dicantumkan dalam surat gugat atau dalam
gugat lisan secara langsung disampaikan, dan harus dicantumkan dalam catatan ketua.
Di dalam Pasal 1792 KUH Perdata disebutkan bahwa “pemberian kuasa adalah
suatu persetujuan dengan mana seorang memberikan kekuasaan kepada seorang lain, yang
menerimanya, untuk atas namanya menyelenggarakan suatu urusan”.
Cara memberikan kuasa itu dapat dilakukan dengan akta Notaris, dengan akta yang
dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri, yang dalam daerah hukumnya pemberi kuasa itu
bertempat tinggal, atau dengan akta dibawah tangan yang dilegalisir serta didaftar menurut
ordonansi Stb. No. 46 Tahun 1916, yaitu ordonansi tentang cara menandatangani surat akta
dibawah tangan (Abdulkadir Muhammad, 2000: 71).
1. Identitas pemberi dan penerima kuasa, yaitu nama lengkap, pekerjaan, alamat atau
tempat tinggal.
2. Apa yang menjadi pokok sengketa perdata.
3. Pertelaan isi kuasa yang diberikan.
4. Memuat hak substitusi.
Contoh:
SURAT KUASA
Nama : ………………………………….
Pekerjaan : ………………………………….
Alamat : …………………………………..
Dalam hal ini memilih domisili hukum di kantor kuasanya tersebut di bawah ini, menerangkan
dengan ini memberi kuasa kepada: ……………….
………………..dst.
--------------- ---------------------------KHUSUS--------------------------------------------
Surat kuasa ini dapat dialihkan kepada orang lain dengan hak substitusi serta tegas dengan hak
retensi dan seterusnya menurut hukum, seperti dimaksud dalam pasal 1812 KUH Perdata dan
menurut syarat-syarat lainnya yang ditetapkan dalam Undang-Undang.
Jayapura, …………………
Meterai
………………… ……………………
MoU
Suatu akta otentik (akta Notaris) harus mengacu pada ketentuan umum
dalam Pasal 38 UU No 30 Tahun 2004, yakni :
- Awal akta atau kepala akta;
- Badan akta,
- Akhir atau penutup akta.
Dalam perkembangan praktek ada juga anatomi kontrak yang terdiri dari :
- Kepala akta’
- Komparisi;
- Praemisse;
- Definisi;
- Isi akta;
- Penutup akta, dan
- Amandemen atau addendum akta.
2. Komparisi
Komparisi berasal dari Bahasa asing yaitu : Comparitie ) Belanda_ dan
Compared (Latin). Yang berarti kehadiran para pihak pada suatu
perbuatan hokum yang direncanakan.
Isi komparisi mempunyai arti sebagai bagian dari suatu akta yang
berupa deskripsi tentang kapasitas Comparant, yaitu orang yang
menghadap atau hadir di hadapan pejabat umum, sehingga diketahui
kedudukan, kewenangan, kecakapan Comparant dalam akta atau
untuk melakukan perbuatan hokum sebagaimana termuat dalam akta.
3. Praemisse
Praemisse berfungsi sebagai konsideran atau bagian dari akta yang
memuat keterangan yang menerangkan pertimbangan tentang latar
belakang, maksud dan tujuan para pihak membuat kontrak yang dibuat
dalam kalimat yang jelas dan kongkrit.
4.. Definisi
6. Penutup Akta
Penutup akta merupakan bagian akhir dari akta kontrak yang
isinya menguraikan secara jelas dan kongkrit penandatangan dan
pemeteraian akta kontrak oleh para pihak yang terlibat dalam
pembuatan akta kontrak.
Unsur-unsur yang terkandung dalam penutup akta kontrak
sebagai bagian akhir akta kontrak, yakni :
1) Tempat pembuatan akta;
2) Penanggalam akta;
3) Identitas saksi;
4) Pemeteraian akta;
5) Tandatangan,