Oleh :
DESTIA PARAMITA
FAKULTAS HUKUM
YOGYAKARTA
2021
1
A. Latar Belakang Masalah
lainnya.
Kata notaris berasal dari kata nota literaria yang artinya tanda tulisan
bukti autentik tetap diperlukan oleh sistem hukum negara, maka jabatan
2
serta ditetapkannya (konstatir) adalah benar, ia adalah pembuat dokumen
(capnya) memberi jaminan dan bukti kuat, seorang ahli yang tidak
tanggung jawab.6 Peran dan tanggung jawab tersebut melekat pada diri
4
Tan Thong Kie, Studi Notariat, Beberapa Mata Pelajaran dan Serba-Serbi
PraktekNotaris, Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, 2013, hlm 444
5
Ibid
6
Ibid
7
G.H.S Lumban Tobing,Op Cit, hlm 42
8
Ibid
3
dalam bentuk apapun juga harus setelah si pewaris meninggal dunia,
bahwa suatu akta autentik memberikan di antara para pihak beserta ahli
suatu bukti yang sempurna tentang apa yang termuat di dalamnya. Akta
para pihak yang berkepentingan beserta para ahli warisnya ataupun bagi
dalamnya.10
menentukan bahwa akta harus dibuat antara lain di hadapan atau oleh
pejabat umum, dihadiri oleh saksi, disertai pembacaan oleh notaris dan
9
Lihat Pasal 943 Kitab Undang-undang Hukum Perdata.
10
Lihat Pasal 1870 KUHPerdata.
11
Tan Thong Kie, Studi Notariat, Beberapa Mata Pelajaran dan Serba-Serbi Praktek
Notaris, Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, 2013, hlm. 444.
4
hadapan pejabat umum yang berwenang untuk itu di tempat akta itu
dibuat.12
merupakan akta yang dibuat oleh pejabat yang diberi wewenang untuk
Pasal 165 HIR dan Pasal 285 RBg mendefinisikan akta autentik
sebagai suatu akta yang dibuat oleh atau di hadapan pejabat yang diberi
wewenang untuk itu, merupakan bukti yang lengkap antara para pihak dan
para ahli warisnya dan mereka yang mendapat hak daripadanya tentang
atas antara lain, notaris, panitera, jurusita, pegawai sipil, hakim, dan
sebagainya.14 Salah satu bentuk akta autentik ialah akta wasiat. 15 Akta
12
Pasal 1868 Kitab Undang-undang Hukum Perdata.
13
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, Liberty, Yogyakarta, 1999,
hlm. 121.
14
Irwan Soerodjo, Kepastian Hukum Hak Atas Tanah di Indonesia, Arloka, Surabaya,
2003, hlm. 148.
15
Wirjono Prodjodikoro, Hukum Warisan di Indonesia, Sumur, Bandung, 1995, hlm. 69.
5
wasiat merupakan akta yang memuat kehendak terakhir pewaris sebelum
ia meninggal dunia yang memuat penetapan atau penentuan apa yang akan
apabila pewaris telah meninggal dunia dan selama pewaris masih hidup
notaris dalam proses pembuatan akta wasiat dan atau akta wasiat
pewasiatan.18
ini, dapat melakukan dengan melihat identitas dari penghadap atau para
tentang adanya surat wasiat yang disimpan olehnya, dan dalam tempo satu
16
Ibid
17
Wirjono Prodjodikoro, Op Cit, hlm. 70.
18
Ibid
6
bulan setelah diketahui meninggalnya si pewaris, notaris tersebut harus
penuh tanggung jawab. Apabila notaris lalai dan kurang hati-hati dalam
“…saya batalkan dan cabut kembali semua dan segala surat wasiat
(welingan) dan surat-surat lainnya yang mempunyai kekuatan hukum sama
dengan surat wasiat (welingan) yang dahulu pernah saya buat atau suruh
membuat, tidak ada sepucukpun yang dikecualikan. Selanjutnya saya
pesankan di sini, bahwa sepeninggalan saya nanti, maka tanah milik
beserta semua harta kekayaan yang berupa tanah sawah dengan alas hak
leter C Nomor 495, persil 41, kelas S.II, luas 2.1500m 2 dan tanah
pekarangan beserta rumah yang berdiri di atasnya seluas kurang lebih
500m2. Keduanya terletak di Kledokan, Umbulmartani, Ngemplak,
Sleman, saya berikan sebagai hibah wasiat dan sekaligus saya tunjuk
sebagai ahli waris saya satu-satunya yang berhak atas tanah sawah dan
pekarangan beserta rumah tersebut, yakni Nona Eny Listyaningsih, lahir
19
G.H.S. Lumban Tobing, Op Cit, hlm. 179.
7
12 Desember 1977, WNI (pribumi), swasta, bertempat tinggal di
Kledokan, RT/RW 02/07, Umbulmartani, Ngemplak, Sleman”20
Tanah milik beserta semua harta kekayaan yang berupa tanah sawah
dengan luas kurang lebih 500 meter persegi namun tidak disebutkan
nomor hak milik atau letter C sesuai aslinya, tanah yang dimaksud juga
tidak tercatat atas nama siapa pun. Sehingga dalam hal ini Notaris yang
yang diwasiatkan oleh Pewasiat kepada penerima wasiat, namun tanpa ada
20
Akta Wasiat Welingan Nomor 01 tanggal 1 Februari tahun 2001.
21
Ibid
8
kurang teliti atau kurang seksama dalam membuat akta wasiat tersebut,
keterangan mengenai alas hak objek wasiat tersebut ternyata tidak dapat
hadapannya.
tidak memiliki alas hak kepemilikan atas tanah di Sleman dalam perkara
Purnomo S.,H. tidak ditarik sebagai turut tergugat, tetapi hanya dihadirkan
sebagai saksi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dalam
C. Tujuan Penelitian
Berikut adalah tujuan dilaksanakannya penelitian ini, di antaranya:
1. Tujuan Objektif
9
a. Untuk mengetahui dan menganalisis akibat hukum dari
2. Tujuan Subjektif
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoretis, penulis berharap hasil penelitian ini nantinya bisa
E. Keaslian Penelitian
10
Oleh Notaris terdapat Wasiat Nomor 32
Dalam Putusan persamaan, yakni tanggal 19 2012,
Pengadilan sama-sama sedangkan pada
Tinggi No. membahas akta penelitian ini Akta
805/Pdt./2018/ wasiat yang Wasiat yang dikaji
PT.DK dibuat oleh adalah Akta wasiat
Notaris dengan nomor
Welingan Nomor
01 tanggal 1
Februari tahun
2001
2 Debora Pembatalan Persamaan Penelitian
Claudia Akta Wasiat penelitian yakni Terdahulu
Panjaita Sebagai Akibat sama-sama mengkaji Putusan
n23 Pembatalan membahas akta Kasasi Nomor
Melawan wasiat yang 3124K/PDT/2013
Hukum Yang dibatalkan oleh sedangkan pada
Dilakukan Pengadilan penelitian ini
Notaris (Studi penulis mengkaji
Putusan No. Putusan Pengadilan
3124K/PDT/20 Negeri Sleman
13) Nomor
1395/Pdt.G/2013/P
A.Smn
3 Nur Tinjauan Persamaan Perbedaan
Raahmah Yuridis penelitian yakni penelitian yakni
Surya Terhadap sama-sama penelitian terdahulu
Ningsih24 Pembatalan membahas mengkaji putusan
Akta Notaris pembatalan akta Pengadilan Negeri
notaris Surabaya Nomor
260/1981/Pidana
sedangkan pada
penelitian ini
penulis mengkaji
Putusan Pengadilan
Negeri Sleman
Nomor
1395/Pdt.G/2013/P
A.Smn
23
Debora Claudia Panjaitan, Pembatalan Akta Wasiat Sebagai Akibat Pembatalan
Melawan Hukum Yang Dilakukan Notaris (Studi Putusan No. 3124K/PDT/2013), Jurnal Vol 21;
Tahun 2016.
24
Nur Rahmah Surya Ningsih, Tinjauan Yuridis Terhadap Pembatalan Akta Notaris,
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Makassar, 2015.
11
F. Tinjauan Pustaka
a. Pengertian Wasiat
25
R. Subekti dan Tjitrosoedibio, Kamus Hukum, Pradnya Paramitha, Jakarta, 1996, hlm.
106.
26
Ibid
27
Ibid
28
Ibid
12
Wasiat dalam Islam dikenal sebagai salah satu ajaran yang
yang bertakwa”.30
29
Muhammad Amin Suma, Hukum Keluarga Islam di Dunia Islam, Rajagrafindo
Persada, Jakarta, 2004 hlm. 128.
30
Ibid
31
Ibid
13
Pasal 931 KUHPerdata mengatur bahwa terdapat tiga macam
verbal.32
32
Ali Afandi, Hukum Waris, Hukum Keluarga, Hukum Pembuktian, Rineka Cipta,
Jakarta, 2000, hlm, 18.
14
terbuka atau secara tertutup. Notaris dengan dua orang saksi
berbeda.
isinya.34
33
Wirjono Prodjodikoro, Op Cit, hlm. 71.
34
Ibid
15
pewaris menuturkan kepada notaris apa kehendaknya.
menandatanganinya sendiri.
35
Lihat Pasal 939 Kitab Undang-undang Hukum Perdata.
36
Ibid
16
Kertas yang mengandung wasiat rahasia atau
17
pembukaannya, dan keadaannya serta menyerahkannya
materiil, yakni:
objek;
fidei commis37.
37
Fidei commis atau pewarisan secara lompat tangan sebagai suatu ketetapan dalam surat
wasiat dimana ditentukan bahwa orang yang menerima harta si pewaris, atau sebagian dari
padanya, termasuk para penerima hak dari pada mereka, berkewajiban untuk menyimpan yang
mereka terima, dan sesudah suatu jangka waktu tertentu atau pada waktu matinya si penerima,
menyampaikan/menyerahkan kepada seorang ketiga. Dalam J. Satrio, Hukum Waris, Citra Aditya
Bakti, Bandung, 1990, hlm. 165.
18
Pasal 905 KUHPerdata, anak yang belum dewasa tidak boleh
tersebut.
d. Unsur-Unsur Wasiat
wasiat, yakni suatu wasiat adalah suatu akta, akta menunjuk pada
38
Lihat Pasal 912 Kitab Undang-undang Hukum Perdata.
19
dunia. Artinya wasiat baru berlaku kalau si pembuat wasiat telah
di antaranya:41
20
pewasiat dan pelaksanaan wasiat saat pewasiatnya sudah
a. Pengertian Akta
bentuk dari adanya suatu perbuatan hukum, dengan kata lain akta
42
Lihat Pasal 194 Kompilasi Hukum Islam.
43
Lihat Pasal 195 Kompilasi Hukum Islam.
44
Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, Intermasa, Jakarta, 1980, hlm. 29.
45
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, Liberty, Yogyakarta, 2009,
hlm. 116.
21
Pasal 1867 KUHPerdata menjelaskan yang dimaksud dengan
sumpah.
tangan.
1) Akta Autentik
22
ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan, baik dengan
pembuktian.48
46
Victor M. Situmorang dan Cormentyna Sitanggang, Gross Akta dalam Pembuktian dan
Eksekusi, Rinika Cipta, Jakarta, 1993, hlm. 26.
47
Daeng Naja, Teknik Pembuatan Akta, Pustaka Yustisia,Yogyakarta, 2012, hlm. 1.
48
Ibid
23
undang-undang oleh/atau di hadapan pejabat umum yang
untuk itu ditempat di mana akta itu dibuat. Dalam akta ini,
pihak yang merupakan isi dari akta tersebut. Isi dalam akta
acte/relaas acte
49
Tan Thong Kie,Op Cit, hlm. 455.
50
Ibid
24
merupakan surat yang diberi tanda tangan yang memuat
51
Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, Liberty, Yogyakarta, 2006,
hlm. 149.
52
Subekti, Hukum Pembuktian, Pradnya Paramitha, Jakarta, 2005, hlm. 25.
53
Sudikno Mertokusumo, Op Cit, hlm. 121.
25
keterangan seorang pejabat, yang menerangkan apa yang
yang lengkap antara para pihak dan para ahli warisnya dan
berkepentingan saja.
54
Lihat Pasal 165 HIR dan Pasal 285 RBg.
55
Sudikno Mertokusumo, Op Cit, hlm. 125.
26
ditandatangani di bawah tangan, surat, daftar, surat urusan
yang melegalisasi
tanda tangan.
27
dan menyaksikan berbagai surat perjanjian, surat wasiat, akta, dan
Kata notaris berasal dari kata nota literaria yang artinya tanda
57
Komar Andasasmita, Notaris I, Sumur, Bandung, 1999, hlm. 10.
58
G.H.S Lumban Tobing,Op Cit, hlm 41.
59
Ibid
28
tanggalnya, menyimpan asli atau minutanya dan mengeluarkan
notariat ini hanya diatur oleh 2 (dua) buah reglemen yaitu Notaris
b. Fungsi Notaris
29
Segala sesuatu yang ditulis serta ditetapkannya (konstatir) adalah
hukum.63
kuat, seorang ahli yang tidak memihak dan penasihat yang tidak
G. Metode Penelitian
63
Tan Thong Kie, Studi Notariat, Beberapa Mata Pelajaran dan Serba-Serbi
PraktekNotaris, Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, 2013, hlm 444
64
Ibid
65
Cholid Narbuko dan H Abu Ahmadi, Metodelogi Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta,
2002, hlm. 1.
66
Ibid
67
Ibid
30
1. Jenis Penelitian
2. Pendekatan Penelitian
31
yang dihadapi yang telah menjadi putusan pengadilan yang telah
3. Sifat Penelitian
di tempat tertentu dan pada saat tertentu, atau peristiwa hukum tertentu
4. Sumber Data
2009;
71
Ibid, hlm. 134.
72
Redaksi, https://idtesis.com/penelitian-hukum-dikelompokkan-berdasar-sifat-dan-
fokus-kajian,diakses pada tanggal 5 Oktober 2021
32
c) Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan
1935/Pdt.G/2013/PA.Smn;
tahun 2001.
a) Kamus Hukum;
b) Kamus Umum;
c) Internet.
33
hubungan dengan penelitian ini.73 Adapun tempat-tempat melakukan
6. Analisis Data
73
Jhonny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Bayumedia,
Malang, 2006, hlm. 46.
34
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
35
Ahmadi, Abu H dan Narbuko Cholid, 2002, Metodelogi Penelitian, Bumi
Aksara, Jakarta,
36
Soekanto, Soerjono, 1998, Penelitian Hukum Normatif, Rajawali press,
Jakarta, 1998.
Thong, Tan Kie, 2013, Studi Notariat, Beberapa Mata Pelajaran dan
Serba-Serbi Praktek Notaris, Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta.
B. Peraturan Perundang-Undangan
5491.
37
Kode Etik Notaris.
Pramana Putra, Pembatalan Akta Wasiat Yang Dibuat Oleh Notaris Dalam
Putusan Pengadilan Tinggi No. 805/Pdt./2018/PT.DKI, Tesis,
Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas
Pelita Harapan, Tangerang, 2018;
38