Penyelidikan
Serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa
yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya
dilakukan penyidikan
Penyidikan
Serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur serta
mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak
pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya
Penuntutan
Tindakan penuntut umum untuk melimpahkan perkara pidana ke pengadilan
negeri yang berwenang dalam hal dan menurut cara yang diatur undang-undang
ini dengan permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh hakim di persidangan
Tersangka, Terdakwa, dan Terpidana
Tersangka
Seseorang yang karena perbuatannya atau keadaannya, berdasarkan
bukti permulaan patut diduga sebagai pelaku tindak pidana
Terdakwa
Seorang tersangka yang dituntut, diperiksa dan diadili di sidang
pengadilan
Terpidana
Seseorang yang dipidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum yang tetap
Bukti, Barang Bukti, dan Alat Bukti
Bukti
KUHAP tidak menjelaskan definisi bukti. Menurut KBBI, bukti adalah: “1 sesuatu
yang menyatakan kebenaran suatu peristiwa; keterangan nyata; 2 hal yang menjadi
tanda perbuatan jahat.”
Barang Bukti
Benda, baik yang bergerak atau tidak bergerak, yang berwujud maupun yang tidak
berwujud, yang mempunyai hubungan dengan tindak pidana yang terjadi
Alat Bukti
KUHAP tidak menjelaskan definisi alat bukti. Namun, perhatikan bunyi pasal 183
KUHAP: “Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila
dengan sekurang - kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan
bahwa suatu tindak pidana benar - benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang
bersalah melakukannya.”
Barang Bukti
• Agar dapat dijadikan bukti, suatu barang harus disita terlebih dahulu
oleh penyidik
• Untuk melakukan penyitaan, penyidik harus memperoleh surat izin
dari Ketua Pengadilan Negeri di dalam daerah hukum dimana benda
tersebut berada
• Khusus untuk penyidik KPK, tidak memerlukan izin dari Ketua
Pengadilan Negeri setempat
Barang Bukti
Ada dua cara memperoleh alat bukti keterangan ahli yang sah, yaitu:
1. Ahli memberikan keterangan di depan penyidik yang dituangkan
dalam bentuk BAP. Wajib bersumpah sebelum dilakukan BAP
2. Ahli memberikan keterangan di sidang pengadilan
Surat
Surat yang mempunyai nilai pembuktian sebagai alat bukti surat harus dibuat
atas sumpah jabatan atau dikuatkan dengan sumpah:
1. Surat yang dibuat oleh pejabat umum yang berwenang atau yang dibuat di
hadapan yang memuat keterangan tentang kejadian atau keadaan yang
didengar, dilihat atau dialaminya sendiri disertai alasan tentang
keterangannya itu. Contoh: akta notaris, akta PPAT, berita acara lelang
negara, dll. BAP saksi dan tersangka tidak termasuk alat bukti surat
2. Surat yang dibuat menurut peraturan perudang-undangan atau surat yang
dibuat oleh pejabat mengenai hal yang termasuk dalam tata laksana yang
menjadi tanggung jawabnya dan diperuntukkan bagi pembuktian suatu hal
yang menjadi tanggung jawabnya dan diperuntukkan bagi pembuktian suatu
hal atau keadaan. Contoh: SIM, Paspor, KTP, IMB, Ijazah, dll
3. Surat yang dibuat oleh ahli yang memuat pendapat berdasarkan keahliannya
mengenai suatu peristiwa atau keadaan yang diminta secara resmi dari
padanya. Contoh: visum et repertum, laporan hasil audit BPK, dll.
Keterangan Terdakwa