Anda di halaman 1dari 34

Pengertian Istilah-Istilah dalam Ilmu Hukum

Abolisi adalah Penghapusan terhadap seluruh akibat penjatuhan putusan pengadilan pidana
kepada seseorang terpidana, terdakwa yang bersalah melakukan delik

Acara pemeriksaan singkat adalah Pemeriksaan terhadap perkara yang diancam dengan
pidana penjara atau kurungan paling lama tiga bulan dan atau denda sebanyak-banyaknya
tujuh ribu lima ratus rupiah dan penghinaan ringan, kecuali perkara pelanggaran lalu lintas

Acara pemeriksaan tindak pidana ringan adalah Tindak pidana yang diancam dengan
pidana penjara atau kurungan paling lama tiga bulan dan atau denda sebanyak-banyaknya
tujuh ribu lima ratus rupiah, dan penghinaan ringan
 
Actio in pauliana adalah Tuntutan hukum untuk pernyataan batal segala perbuatan yang
tidak diwajibkan yang dilakukan oleh pihak yang berhutang, yang menyebabkan penagih
hutang dirugikan (pasal 1341 KUHPerdata)

Actor rei forum sequitur adalah Penggugat harus menggugat tergugat di pengadilan di
tempat tergugat tinggal
 
Actor sequitur forum rei adalah Pengadilan negeri di tempat tergugat tinggal (mempunyai
alamat, berdomisili) yang berwenang memeriksa gugatan atau tuntutan hak
 
Administrasi pengadilan adalah Rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pengadilan untuk
menciptakan efisiensi, akurasi dan konsistensi dalam sistim peradilan. Suatu struktur
administrasi pengadilan dilakukan dalam rangka menunjang kerja hakim dan untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan. Administrasi pengadilan
diantaranya meliputi pengawasan terhadap anggaran, penunjukan hakim dalam suatu perkara,
menciptakan jadwal persidangan dan mengawasi pekerjaan yang bersifat non-perkara.
 
Administrasi perkara adalah Rangkaian kegiatan yang dibutuhkan dalam menangani perkara
dalam rangka penertiban dokumen data perkara semenjak pendaftaran perkara, persidangan,
pengajuan upaya hukum sampai dengan pelaksanaan putusan pengadilan.
 
Advokasi adalah Tindakan untuk mempermasalahkan suatu hal/ide/topik tertentu

1
 Advokat adalah Orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di dalam maupun di luar
yang memenuhi persyaratan berdasarkan ketentuan undang-undang nomor 18 tahun 2003 ttg
advokat
 Advokat / pengacara asing adalah Advokat berkewarganegaraan asing yang menjalankan
profesinya di wilayah negara Republik Indonesia berdasarkan persyaratan ketentuan peraturan
perundang-undangan

Aequo et bono adalah Suatu istilah yang terdapat pada akhir dokumen hukum dalam
peradilan, baik perdata maupun pidana yang prinsipnya menyerahkan kepada kebijaksanaan
hakim pemeriksa perkara. Arti harfiahnya : apabila hakim berpendapat lain mohon putusan
yang seadil-adilnya.
 
Ajudikasi/ adjudication adalah Penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan;
pengambilan keputusan
 
Akta adalah suatu tulisan yang dibuat dengan sengaja untuk dijadikan bukti tentang sesuatu
peristiwa dan ditandatangani oleh pembuatnya
 
Akta autentik adalah Akta yang dibuat oleh/dihadapan pejabat yang diberi wewenang untuk
itu oleh penguasa, menurut ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan baik dengan ataupun
tanpa bantuan yang berkepentingan untuk dicatat di dalamnya; surat yang sejak semula
dengan sengaja secara resmi dibuat untuk pembuktian jika terjadi sengketa di kemudian hari
 
Akta di bawah tangan adalah Akta yang sengaja dibuat untuk pembuktian oleh para pihak
tanpa bantuan dari seorang pejabat
 
Akta notariil adalah Akta yang dibuat di hadapan dan di muka pejabat yang berwenang untuk
itu

Alat bukti adalah Alat yang sudah ditentukan didalam hukum formal, yang dapat digunakan
sebagai pembuktian didalam acara persidangan, hal ini berarti bahwa diluar dari ketentuan
tersebut tidak dapat dipergunakan sebagai alat bukti yang sah. contoh : didalam hukum
pidana, secara formal diatur dalam pasal 184 kuhap
 
Alat bukti surat adalah Surat yang dibuat atas kekuatan sumpah jabatan atau dikuatkan
dengan sumpah

Alibi adalah Bukti bahwa tersangka berada ditempat lain pada saat perbuatan hukum terjadi

2
 Amnestie adalah Pernyataan umum (diterbitkan melalui atau dengan undang-undang) yang
memuat pencabutan semua akibat pemidanaan dari suatu perbuatan pidana (delik) tertentu
atau satu kelompok perbuatan pidana (delik) tertentu, bagi terpidana, terdakwa yang
dinyatakan bersalah melakukan delik-delik tersebut.

 Aparatur hukum adalah Mereka yang memiliki tugas dan fungsi: penyuluhan hukum,
penerapan hukum, penegakan hukum, dan pelayanan hukum
 
Asas audie et alteram partem adalah Kedua belah pihak harus didengar
 
Asas domisili adalah Status dan kewenangan personal seseorang ditentukan berdasarkan
hukum domicile (hukum tempat kediaman permanen) orang itu

Asas droit de suite adalah Asas berdasarkan hak suatu kebendaan seseorang yang berhak
terhadap benda itu mempunyai kekuasaan/wewenang untuk mempertahankan atau menggugat
bendanya dari tangan siapapun juga atau dimanapun benda itu berada

 Asas exceptio non adimpleti contractus adalah Tangkisan bahwa pihak lawan dalam
keadaan lalai juga, maka dengan demikian tidak dapat menuntut pemenuhan prestasi

 Asas in dubio pro reo adalah Dalam keadaan yang meragukan, hakim harus mengambil
keputusan yang menguntungkan terdakwa
 
Asas kebebasan berkontrak adalah Para pihak bebas membuat kontrak dan mengatur sendiri
isi kontrak tersebut, sepanjang memenuhi ketentuan sebagai berikut : 1. memenuhi syarat
sebagai suatu kontrak; 2. tidak dilarang oleh undang-undang; 3. sesuai dengan kebiasaan yang
berlaku; 4. dilaksanakan dengan itikad baik
 
Asas kebenaran materiil adalah Asas untuk mencari kebenaran hakiki berdasarkan fakta-
fakta hukum

 Asas kepastian hukum adalah Asas dalam negara hukum yang menggunakan landasan
peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan
penyelenggara negara
 
Asas lex specialis derogat legi generali adalah Kalau terjadi konflik/pertentangan antara
undang-undang yang khusus dengan yang umum maka yang khusus yang berlaku

3
 Asas lex superior derogat legi inferiori adalah Kalau terjadi konflik/pertentangan antara
peraturan perundang-undangan yang tinggi dengan yang rendah maka yang tinggilah yang
harus didahulukan
 
Asas ne bis in idem adalah Asas yang melarang seseorang untuk diadili dan dihukum untuk
kedua kalinya bagi kejahatan yang sama
 
Asas pacta sunt servanda adalah Bahwa perjanjian yang sudah disepakati berlaku sebagai
undang-undang bagi para pihak yang bersangkutan
 
Badan hukum adalah Suatu badan yang dapat mempunyai harta kekayaan, hak serta
kewajiban seperti orang-orang pribadi

 Badan usaha adalah Perusahaan berbentuk badan hukum yang menjalankan jenis usaha
bersifat tetap, terus-menerus dan didirikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku serta bekerja dan berkedudukan dalam wilayah negara kesatuan Republik Indonesia;
 
Berita Acara Pemeriksaan tersangka/saksi adalah Catatan atau tulisan yang bersifat otentik,
dibuat dalam bentuk tertentu oleh penyidik/penyidik pembantu atas kekuatan sumpah jabatan,
diberi tanggal dan ditandatangani oleh penyidik/penyidik pembantu dan tersangka serta
saksi/saksi ahli, memuat uraian tindak pidana yang mencakup/memenuhi unsur-unsur tindak
pidana yang dipersangkakan dengan menyebut waktu, tempat dan keadaan pada waktu tindak
pidana dilakukan, identitas pemeriksa dan yang diperiksa, keterangan yang diperiksa, catatan
mengenai akta dan /atau benda serta segala sesuatu yang dianggap perlu untuk kepentingan
penyelesaian perkara

 Barang bukti/corpus delicti adalah Barang yang digunakan untuk melakukan suatu
kejahatan atau hasil dari suatu kejahatan
 
Batal demi hukum adalah Kebatalan yang terjadi berdasarkan undang-undang, berakibat
perbuatan hukum yang bersangkutan dianggap tidak pernah terjadi

Beban pembuktian terbalik adalah Beban yang menjadi tanggung jawab pelaku untuk
membuktikan ada tidaknya unsur kesalahan dalam kasus pidana
 

4
Bebas dari segala dakwaan / Vrijspraak adalah Putusan yang dijatuhkan oleh majelis hakim
karena dari hasil pemeriksaan di sidang kesalahan terdakwa atas perbuatan yang didakwakan
kepadanya tidak terbukti secara sah dan meyakinkan

Benda sitaan adalah Benda yang disita oleh negara untuk keperluan proses peradilan.
 
Benturan kepentingan adalah Benturan yang timbul ketika kepentingan seseorang
memungkinkan orang lain melakukan tindakan yang bertentangan dengan pihak tertentu, yang
kepentingannya seharusnya dipenuhi oleh orang lain tersebut.
 
Berita Acara Persidangan (BAP) adalah Catatan yang berisi mengenai segala kejadian di
sidang yang berhubungan dengan pemeriksaan saksi, hal yang penting dari keterangan saksi,
terdakwa dan ahli
Contempt of Court adalah Setiap tindakan dan/perbuatan, baik aktif maupun pasif, tingkah
laku, sikap dan/ucapan, baik di dalam maupun di luar pengadilan, yang bermaksud
merendahkan dan merongrong kewibawaan, martabat dan kehormatan institusi peradilan yang
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang sehingga mengganggu dan merintangi
sistem serta proses peradilan yang seharusnya.
 
Kadaluarsa (verjaring) adalah Lampaunya tenggang waktu yang ditetapkan undang-undang,
sehingga mengakibatkan orang yang menguasai barang memperoleh hak milik
 
De auditu testimonium de auditu adalah Keterangan saksi yang disampaikan di muka sidang
pengadilan yang merupakan hasil pemikiran saja atau hasil rekaan yang diperoleh dari orang
lain

 Delik adalah Suatu tindakan melanggar hukum yang telah dilakukan dengan sengaja ataupun
tidak sengaja oleh seseorang yang tindakannya tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan
oleh undang-undang telah dinyatakan sebagai suatu perbuatan yang dapat dihukum.

Delik aduan adalah Delik yang hanya dapat dituntut karena adanya pengaduan dari pihak
yang dirugikan (korban)
 
Delik berlanjut adalah Suatu perbuatan yang dilakukan sebagian demi sebagian hingga
merupakan perbuatan pidana yang utuh
 
Delik commissionis adalah Delik yang berupa pelanggaran terhadap larangan-larangan di
dalam undang-undang

5
Delik commissionis per ommissionis commissa adalah Delik yang berupa pelanggaran
terhadap larangan dalam undang-undang (delik commissionis) tetapi dilakukannya dengan
cara tidak berbuat
 
Delik culpa adalah Delik yang memuat kealpaan sebagai salah satu unsurnya atau delik-delik
yang cukup terjadi "dengan tidak sengaja" agar pelakunya dapat dihukum
 
Delik dengan pemberatan adalah Delik-delik dalam bentuk yang pokok, yang karena di
dalamnya terdapat keadaan-keadaan yang memberatkan maka hukuman yang diancamkan
menjadi lebih berat
 
Delik dolus adalah Delik yang memuat unsur-unsur kesengajaan atau delik-delik yang oleh
pembentuk undang-undang dipersyaratkan bahwa delik-delik tersebut harus dilakukan
"dengan sengaja"
 
Delik hukum/ rechts delict adalah Perbuatan yang bertentangan dengan keadilan, terlepas
apakah perbuatan itu diancam dengan pidana dalam satu undang-undang atau tidak, jadi
benar-benar dirasakan oleh masyarakat sebagai bertentangan dengan keadilan
 
Delik ommissionis adalh Delik yang berupa pelanggaran terhadap perintah (keharusan-
keharusan) menurut undang-undang
 
Delik materiil adalah Suatu perbuatan pidana yang dilarang, yaitu akibat yang timbul dari
perbuatan itu

 Delik undang undang/ wet delict adalah Perbuatan yang oleh umum baru disadari bahwa
dapat dipidana karena undang-undang menyebutnya sebagai delik, jadi karena undang-undang
mengancamnya dengan pidana
 
Deposisi adalah Bukti saksi atau ahli yang didasarkan atas sumpah yang dilakukan diluar
pengadilan
 
Derdenverzet / perlawanan pihak ketiga adalah Perlawanan yang dilakukan oleh pihak
ketiga yang hak-haknya dirugikan kepada hakim yang menjatuhkan putusan yang dilawan itu
dengan menggugat para pihak yang bersangkutan dengan cara biasa

6
Diktum/pemidanaan adalah Suatu kesimpulan dari kegiatan penafsiran terhadap kaedah
hukum (in abstracto) yang dilakukan oleh hakim terhadap fakta-fakta hukum yang telah diuji
di pengadilan (in concretto)
 
Doktrin ultra vires adalah Doktrin yang mengajarkan bahwa perseroan tidak dapat
melakukan kegiatan di luar dari kekuasaan perseroan

 Domisili adalah Tempat kediaman tetap

Droit de preference adalah Keistimewaan yang bersangkutan dengan hasil penjualan tanah
yang dijadikan jaminan, dalam hubungannya dengan kreditur-kreditur lain yang tidak
mempunyai hak yang lebih mendahulu
 
Duplik adalah Jawaban tergugat terhadap replik yang diajukan penggugat
 
Eigenrichting / tindakan main hakim sendiri adalah Tindakan untuk melaksanakan hak
menurut kehendak sendiri tidak lain merupakan tindakan untuk melaksanakan hak menurut
kehendak sendiri yang bersifat sewenang-wenang, tanpa persetujuan pihak lain yang
berkepentingan, hal ini merupakan pelaksanaan sanksi oleh perorangan

 Eksaminasi adalah Ujian atau pemeriksaan terhadap putusan pengadilan/hakim


 
Eksaminasi publik terhadap suatu putusan pengadilan adalah Suatu penilaian atau kontrol
oleh masyarakat terhadap putusan hukum yang menjadi bagian dari publik atau menjadi milik
publik
 
Eksekusi adalah Pelaksanaan terhadap suatu putusan yang telah berkekuatan hukum tetap
 Eksepsi adalah Surat jawaban yang yang mengemukakan tangkisan di luar pokok perkara
 Eksepsi materiil adalah Bantahan yang didasarkan atas ketentuan hukum materiil
 Eksepsi prosesuil adalah Upaya yang menuju kepada tuntutan tidak diterimanya gugatan
 Events of defaults/wanprestasi/ cidera janji/trigger clausel opeisbaar clause
Tindakan-tindakan bank sewaktu-waktu dapat mengakhiri perjanjian kredit dan untuk
seketika akan menagih semua utang beserta bunga dan biaya lainnya yang timbul
 
Fakta hokum adalah Uraian mengenai hal-hal yang menyebabkan timbulnya sengketa
 Forum rei sitae adalah Pengadilan di tempat benda tetap terletak (pasal 118 ayat 3 hir)

7
Ganti kerugian adalah hak seorang untuk mendapat pemenuhan atas tuntutannya yang
berupa imbalan sejumlah uang karena ditangkap, ditahan, dituntut ataupun diadili tanpa alasan
yang berdasarkan undang-undang atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum
yang diterapkan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini
 
Ganti rugi aktual / actual damages adalah Kerugian yang benar-benar diderita secara aktual
dan dapat dihitung dengan mudah sampai ke nilai rupiah

Ganti rugi karena perbuatan melawan hokum adalah Suatu bentuk ganti rugi yang
dibebankan kepada orang yang telah menimbulkan kesalahan kepada pihak yang
dirugikannya
 
Ganti rugi karena wanprestasi adalah Suatu bentuk ganti rugi yang dibebankan kepada
debitur yang tidak memenuhi isi perjanjian yang telah dibuat antara kreditur dengan debitur
 
Ganti rugi nomimal adalah Ganti rugi berupa pemberian sejumlah uang, meskipun kerugian
sebenarnya tidak bisa dihitung dengan uang, bahkan bisa jadi tidak ada kerugian material
sama sekali
 Ganti rugi penghukuman / punitive damages adalah Suatu ganti rugi dalam jumlah besar
yang melebihi dari jumlah kerugian yang sebenarnya, ganti rugi itu dimaksudkan sebagai
hukuman bagi si pelaku
 
Grasi adalah Pengampunan berupa perubahan, peringanan, pengurangan, atau penghapusan
pelaksanaan pidana kepada yang diberikan oleh presiden
 
Gratifikasi adalah Pemberian dalam arti luas yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat
(discount), komisi, pinjaman, tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan
wisata, pengobatan cuma-cuma dan fasilitas lainnya yang diberikan kepada pegawai negeri
sipil dan dilakukan baik didalam negeri maupun diluar negeri dan dilakukan dengan
menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik
 
Gugatan perwakilan / Class Action adalah Gugatan yang berupa hak kelompok kecil
masyarakat untuk bertindak mewakili masyarakat dalam jumlah besar dalam upaya
mengajukan tuntutan berdasarkan kesamaan permasalahan, fakta hukum, dan tuntutan ganti
kerugian.

 Gugatan perwakilan kelompok adalah Suatu tata cara pengajuan gugatan, dalam mana satu
orang atau lebih yang mewakili kelompok mengajukan gugatan untuk diri atau diri-diri

8
meraka sendiri, dan sekaligus mewakili sekelompok orang banyak yang jumlahnya banyak,
yan mewakili kesamaan fakta atas dasar hukum ntara wakil kelompok dan anggota kelompok
yang dimaksud.
 Gugatan provisional adalah Suatu gugatan untuk memperoleh tindakan sementara selama
proses perkara masih berlangsung

Hakim adalah Seseorang yang mempunyai fungsi memeriksa dan memutus (mengadili) suatu
perkara
 
Hakim ad hoc adalah Hakim yang diangkat dari luar hakim karier yang memenuhi
persyaratan profesional, berdedikasi dan berintegritas tinggi, menghayati cita-cita negara
hukum dan negara kesejahteraan yang berintikan keadilan, memahami dan menghormati hak
asasi manusia dan kewajiban dasar manusia.
 Hakim bersifat menunggu/ judex ne procedat ex officio adalah Inisiatif untuk mengajukan
tuntutan hak diserahkan sepenuhnya kepada yang berkepentingan/ hakim bersifat menunggu
datangnya tuntutan hak diajukan kepadanya
 Harta pailit adalah Harta milik debitur yang dinyatakan pailit berdasarkan keputusan
pengadilan
 Hukum yurisprudensi adalah Hukum yang terbentuk karena keputusan hakim
 Ilegal (logging) adalah Kegiatan di bidang kehutanan atau yang merupakan rangkaian
kegiatan yang mencakup penebangan, pengangkutan, pengolahan hingga kegiatan jual beli
(ekspor-impor) kayu yang tidak sah atau bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku,
atau perbuatan yang dapat menimbulkan kerusakan hutan.
 
In casu adalah Dalam perkara ini, dalam hal ini
 Jaksa adalah Pejabat fungsional yang diberi wewenag oleh undang-undang untuk bertindak
sebagai penuntut umum dan pelaksanaan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap serta wewenang lain berdasarkan undang-undang.
 
Jatuh tempo adalah Suatu ketetapan waktu yang ditentukan undang-undang dalam jangka
waktu mana debitur wajib memenuhi perikatan
 Judex adalah Hakim
 Judex facti (dalam hukum perdata) adalah Hakim yang berwenang memeriksa fakta dan
bukti, dalam hal ini hakim-hakim pengadilan negeri dan pengadilan tinggi
 Judicatum adalah Keputusan
 Juncto adalah "dihubungankan/dikaitkan" dapat berupa undang-undang, pasal, ketentuan-
ketentuan yang satu dengan undang-undang, pasal, ketentuan-ketentuan yang lainnya dan
biasanya disingkat dengan "jo". misalnya : undang-undang nomor 6 tahun 1982 tentang hak

9
cipta sebagaimana telah diubah dengan undang-undang nomor 7 tahun 1987 tentang
perubahan atas undang-undang nomor 6 tahun 1982 tentang hak cipta sebagaimana telah
diubah dengan undang-undang nomor 12 tahun 1997 tentang perubahan atas undang-undang
nomor 6 tahun 1982 tentang hak cipta, dalam hal ini dapat disingkat undang-undang nomor 6
tahun 1982 jo undang-undang nomor 7 tahun 1987 jo undang-undang nomor 12 tahun 1997.

Kaidah hukum
Peraturan yang dibuat secara resmi oleh penguasa masyarakat atau penguasa negara, mengikat
setiap orang dan berlakunya dapat dipaksakan oleh aparat masyarakat atau aparat negara,
sehingga berlakunya kaidah hukum dapat dipertahankan

Kasasi
Pembatalan putusan atas penetapan pengadilan-pengadilan dari semua lingkungan peradilan
dalam tungkat peradilan terakhir

Keadaan kahar; keadaan memaksa/force majeure / overmacht


Keadaan di mana seorang debitur terhalang untuk melaksanakan prestasinya karena keadaan
atau peristiwa yang tidak terduga pada saat dibuatnya kontrak,keadaan atau peristiwa tersebut
tidak dapat dipertanggungjawabkan kepada debitur, sementara si debitur tersebut tidak dalam
keadaan beritikad buruk

Kegiatan eksaminasi publik


melakukan pengujian terhadap suatu putusan pengadilan atau putusan hukum yang terkait
dengan kepentingan hukum, penegakan hukum dan keadilan dan masyarakat secara luas, oleh
sebab itu dalam melakukan eksaminasi perlu dilakukan secara hati-hati, cermat dan tidak
melanggar hukum atau bertentangan dengan asas-asas hukum

Kekuatan pembuktian formil


Didasarkan atas benar tidaknya ada pernyataan oleh yang bertanda tangan di bawah akta itu.
kekuatan ini memberi kepastian tentang peristiwa bahwa pejabat dan para pihak menyatakan
dan melakukan apa yang dimuat dalam akta.

Kelalaian/negligence
Melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan atau tidak melakukan sesuatu yang
seharusnya dilakukan

10
Kepailitan
Sita umum atas semua kekayaan debitor pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan
oleh kurator di bawah pengawasan hakim pengawas sebagaimana diatur dalam undang-
undang ini.

Keputusan declaratoir
Suatu keputusan yang menimbulkan suatu keadaan hukum baru

Keterangan ahli
Keterangan yang diberikan oleh seorang yang memiliki keahlian khusus tentang hal yang
diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan

Keterangan anak
Keterangan yang diberikan oleh seorang anak tentang hal yang diperlukan untuk membuat
terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan dalam hal serta menurut cara yang
diatur dalam undang-undang ini

Keterangan saksi
Salah satu alat bukti dalam perkara pidana yang berupa keterangan dari mengenai suatu
peristiwa pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri dengan menyebut
alasan dari pengetahuannya itu

Keterangan terdakwa
Apa yang terdakwa nyatakan di sidang tentang perbuatan yang ia lakukan atau yang ia ketahui
sendiri atau alami sendiri (pasal 189 ayat (1) KUHAP)

Kewajiban adalah Beban yang diberikan oleh hukum kepada orang ataupun badan hukum

Kompetensi absolut (kewenangan mutlak) adalah Kewenangan badan pengadilan didalam


memeriksa jenis perkara tertentu dan secara mutlak tidak dapat diperiksa oleh badan
pengadilan lain
 Kompetensi relative adalah Wewenang hakim berkaitan dengan wilayah hukum suatu
pengadilan
 Kreditur konkuren adalah Kreditur yang piutangnya tidak dijamin dengan suatu hak
kebendaan tertentu
 Kreditur separatis adalah Kreditur yang piutangnya dijamin dengan hak kebendaan tertentu,
misalnya hipotik, fiducia, gadai atau hak tanggungan

11
 Kreditur preferen adalah Kreditur yang tagihannya didahulukan atau diistimewakan
daripada tagihan-tagihan kreditu lain
 
Kualifikasi gugatan adalah Suatu perumusan mengenai perbuatan materiil maupun formal
dari tergugat, yang dapat berupa perbuatan melawan hukum, wanprestasi dan lain-lain
 KUHAP adalah Undang-undang nomor 8 tahun 1981 tentang Kitab Undang-undang Hukum
Acara Pidana
 
Kurator Kepailitan adalah Balai harta peninggalan atau orang perseorangan yang diangkat
oleh pengadilan untuk mengurus dan membereskan harta debitor pailit di bawah pengawasan
hakim pengawas sesuai dengan undang-undang ini.

 Lembaga perlindungan saksi dan korban adalah Lembaga yang bertugas dan berwenang
untuk memberikan perlindungan dan hak-hak lain kepada saksi dan/atau korban sebagaimana
diatur dalam undang-undang nomor 13 tahun 2006 tentang perlindungan saksi dan korban
 Locus delictie/tempat kejadian perkara,tkp
a) Tempat dimana suatu tindak pidana dilakukan/terjadi, atau akibat yang ditimbulkannya;
 b) Tempat-tempat lain dimana barang-barang bukti atau korban yang berhubungan dengan
tindak pidana tersebut dapat diketemukan; tempat dimana pembuat melakukan sesuatu adalah
tempat dimana ia seharusnya melakukan sesuatu, atau tempat terjadinya akibat yang
dimaksud dalam perumusan peraturan perundang-undangan atau tempat yang menurut
perkiraan pembuat akan terjadi akibat ini.

Masa percobaan adalah Masa tertentu yang diberikan oleh hakim melalui putusannya kepada
seorang terpidana untuk memperbaiki perbuatannya dengan syarat tidak mengulangi
perbuatannya atau melakukan perbuatan lain yang dapat dipidana
 
Menejemen alur perkara adalah Mengkoordinasikan proses dan sumber daya pengadilan
agar perkara berjalan secara tepat waktu mulai dari pendaftaran sampai dengan penyelesaian
dengan tanpa memperhatikan jenis penyelesaiannya.
 
Minutasi perkara adalah Proses yang dilakukan panitera pengadilan dalam menyelesaikan
proses administrasi meliputi pengetikan, pembendelan serta pengesahan suatu perkara

Nebis in idem adalah Asas yang menyebutkan bahwa terhadap perkara yang sama tidak dapat
diadili untuk kedua kalinya

12
Nullum delictum nulla poena sine praevia lege poenali adalah Tidak ada perbuatan yang
dapat dipidana kecuali atas kekuatan aturan pidana dalam perundang-undangan yang telah ada
sebelum perbuatan dilakukan

 Onrechtmatigedaad(tort/perbuatan melawan hukum) adalah Perbuatan yang bertentangan


dengan hukum
 
Organisasi advokat adalah Organisasi profesi yang didirikan berdasarkan undang-undang
nomor 18 tahun 2003 tentang advokat
 
Pailit adalah Suatu keadaan di mana seseorang sudah tidak mampu lagi membayar hutang-
hutangnya.
 
Panitera adalah Pejabat pengadilan yang salah satu tugasnya adalah membantu hakim dalam
membuat berita acara pemeriksaan dalam proses persidangan
 
Panitera pengadilan/ clerk of the court adalah Pejabat atau petugas yang berfungsi
memelihara atau menjaga segala dokumen atau melaksanakan pekerjaan umum kantor
pengadilan (to perform general office work)

 Pembantaran penahanan adalah Penahanan yang dilakukan kepada tersangka yang sakit
dan perlu dirawat inap di rumah sakit, dengan ketentuan jangka waktu tertentu menjalani
rawat inap tersebut tidak dihitung sebagai masa penahanan.
 
Pembebasan bersyarat adalah Bebasnya narapidana setelah menjalani sekurang-kurangnya
dua pertiga masa pidananya dengan ketentuan dua pertiga tersebut tidak kurang dari 9
(sembilan) bulan.

Pembuatan berita acara pemeriksaan tersangka dan saksi adalah Catatan/ tulisan yang
bersifat otentik, dibuat dalam bentuk tertentu oleh penyidik atau penyidik pembantu
(pemeriksa atas) atas kekuatan sumpah jabatan, diberi tanggal dan ditandatangani oleh
penyidik atau penyidik pembantu dan tersangka serta saksi/ ahli (yang diperiksa), memuat
uraian tindak pidana yang mencakup/ memenuhi unsur-unsur tindak pidana yang
dipersangkakan dengan waktu, tempat dan keadaan pada waktu tindak pidana dilakukan,
identitas pemeriksa dan yang diperiksa, keterangan yang diperiksa, catatan mengenai akta
dan/ atau benda serta segala sesuatu yang dianggap perlu untuk kepentingan penyelesaian
perkara

13
Pembuktian adalah Penyajian alat-alat bukti yang sah menurut hukum kepada hakim yang
memeriksa suatu perkara guna memberikan kepastian tentang kebenaran peristiwa yang
dikemukakan
 
Pembuktian terbalik/pidana adalah Pembuktian terhadap ada tidaknya unsur kesalahan
dalam kasus pidana, merupakan beban dan tanggung jawab pelaku usaha
 
Pemeriksaan tindak pidana ringan/ pemeriksaan cepat/summir adalah Pemeriksaan
terhadap perkara yang diancam dengan pidana penjara atau kurungan paling lama tiga bulan
dan denda sebanyak-banyaknya tujuh ribu lima ratus rupiah dan penghinaan ringan kecuali
yang ditentukan dalam acara pemeriksaan perkara pelanggaran lalu lintas jalan (pasal 211 s/d
216 KUHAP)
 
Penahanan adalah Penempatan tersangka atau terdakwa di tempat tertentu oleh penyidik,
atau penuntut umum atau hakim dengan penetapannya, dalam hal serta menurut cara yang
diatur dalam KUHAP

Penangguhan penahanan adalah Mengeluarkan tersangka/ terdakwa dari penahanan


sebelum batas waktu penahanannya berakhir

Penangkapan adalah Suatu tindakan penyidik berupa pengekangan sementara waktu


kebebasan tersangka atau terdakwa apabila terdapat cukup bukti guna kepentingan penyidikan
atau penuntutan dan atau peradilan dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam KUHAP
 
Penasehat hokum adalah Seseorang yang memenuhi syarat yang ditentukan oleh atau
berdasar undang-undang untuk memberi bantuan hukum

Penegakan hokum adalah Kegiatan menyerasikan hubungan nilai-nilai yang terjabarkan


dalam kaidah-kaidah, pandangan-pandangan yang mantap dan mengejawantahkannya dalam
sikap, tindak sebagai serangakaian penjabaran nilai tahap akhir untuk menciptakan kedamaian
pergaulan hidup

Pengaduan adalah Pemberitahuan disertai permintaan oleh pihak yang berkepentingan


kepada pejabat yang berwenang untuk menindak menurut hukum seorang yang telah
melakukan tindak pidana aduan yang merugikannya

14
Pengakuan di muka hakim di persidangan adalah Keterangan sepihak, baik tertulis maupun
lisan yang tegas dan dinyatakan oleh salah satu pihak dalam perkara di persidangan, yang
membenarkan baik seluruhnya atau sebagian dari suatu peristiwa, hak atau hubungan hukum
yang diajukan oleh lawannya, yang mengakibatkan pemeriksaan lebih lanjut oleh hakim tidak
perlu lagi
 Pengawasan narapidana adalah Pengawasan terhadap orang-orang yang untuk sementara
waktu dilepas dari lembaga pemasyarakatan

Penggugat adalah Pihak yang terdiri dari satu orang atau lebih yang mengajukan gugatan
atau tuntutan hak ke pengadilan negeri yang berwenang.

 Penuntut Umun adalah Jaksa yang diberi wewenang oleh undang-undang ini untuk
melaksanakan penuntutan dan melaksaakan penetapan hakim
 
Penyelidikan adalah Serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan suatu
peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan
penyidikan menurut cara yang diatur dalam KUHAP

 Penyidik pembantu adalah Pejabat polisi negara Republik Indonesia tertentu dengan
pangkat serendah-rendahnya sersan dua (serda) yang diangkat oleh kepala kepolisian negara
Republik Indonesia atas usul komandan atau pimpinan kesatuan masing-masing
 
Penyidikan adalah Serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur
dalam undang-undang ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu
membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya
 
Penyitaan adalah Serangkaian tindakan penyidik untuk mengambil alih dan atau menyimpan
di bawah penguasaannya benda bergerak atau tidak bergerak, berwujud atau tidak berwujud
untuk kepentingan pembuktian dalam penyidikan, penuntutan dan peradilan
 
Peradilan koneksitas adalah Bercampurnya orang-orang yang sebenarnya termasuk
yurisdiksi pengadilan yang berbeda dalam suatu perkara

Perbuatan melanggar atau melawan hokum adalah Tiap perbuatan yang melanggar hukum
yang membawa kerugian kepada orang lain

15
Perbuatan pidana formil/ delik formil adalah Perbuatan pidana yang sudah dilakukan dan
perbuatan itu benar-benar melanggar ketentuan yang dirumuskan dalam pasal undang-undang
yang bersangkutan
 
Percobaan adalah Percobaan untuk melakukan kejatahan yang nyata dari adanya permulaan
pelaksanaan, namun pelaksanaan itu tidak selesai, oleh karena sebab-sebab di luar kehendak
pelaku

Perdamaian adalah Suatu persetujuan dimana kedua belah pihak dengan menyerahkan,
menjanjikan atau menahan suatu barang, mengakhiri suatu perkara yang sedang bergantung
ataupun mencegah timbulnya suatu perkara
 
Perikatan kumulatif adalah perikatan dengan lebih daripada satu prestasi bagi debitor
Perjanjian perdamaian/dading adalah Suatu persetujuan yang berisi bahwa dengan
menyerahkan, menjanjikan atau menahan suatu barang, kedua belah pihak mengakhiri suatu
perkara yang sedang diperiksa pengadilan atau mencegah timbulnya suatu perkara
 
Perkara koneksitas adalah Perkara tindak pidana yang dilakukan bersama-sama oleh mereka
yang termasuk lingkungan peradilan umum dan mereka yang termasuk lingkungan peradilan
militer, diperiksa dan diadili oleh pengadilan dalam lingkungan peradilan umum, kecuali
berdasarkan hasil penyidikan/ penelitian oleh "tim tetap" ternyata titik berat kerugian yang
ditimbulkan terletak pada kepentingan militer
 
Perlawanan/verzet adalah Upaya hukum terhadap putusan yang dijatuhkan di luar hadirnya
tergugat

Perlindungan saksi adalah Pemberian jaminan kemanan terhadap saksi dengan meminta
bantuan kepolisian atau penggantian identitas pelapor atau melakukan evakuasi termasuk
perlindungan hukum

 Persetujuan timbal balik adalah Persetujuan yang memberi kewajiban dan hak kepada
kedua belah pihak

Petitum adalah Dalil-dalil yang menjadi tuntutan para pihak dalam proses perkara perdata
khususnya dalam surat gugat; merupakan kesimpulan dari suatu gugatan, yang berisi hal-hal
yang dimohonkan untuk diputuskan oleh hakim atau pengadilan

Piutang adalah Hak untuk menerima pembayaran

16
Pleidooi/nota pembelaan adalah Alasan/ dasar hukum yang diajukan oleh terdakwa atau
melalui penasihat hukumnya, untuk melemahkan pendapat-pendapat penuntut umum
sebagaimana dikemukakan dalam tuntutan pidana, dan atas dasar alasan/ dasar tersebut
terdakwa/ penasihat hukum meminta agar terdakwa dibebaskan atau dilepaskan dari segala
tuntutan hukum

Posita adalah Dalil-dalil kongkrit tentang adanya hubungan hukum yang merupakan dasar
serta alasan dari tuntutan

Praperadilan adalah Wewenang pengadilan negeri untuk memeriksa dan memutus menurut
cara yang diatur dalam undang-undang ini, tentang: -.sah atau tidaknya suatu penangkapan
dan atau atas permintaan tersangka atau keluarganya atau pihak lain atas kuasa tersangka; 1.
sah atau tidaknya penghentian penyidikan atau penghentian penuntutan atas permintaan demi
tegaknya hukum dan keadilan; 2. permintaan ganti kerugian atau rehabilitasi oleh tersangka
atau keluarganya atau pihak lain atas kuasanya yang perkaranya tidak diajukan ke pengadilan
 
Preponderance of evidence adalah Bukti-bukti yang lebih berbobot atau lebih meyakinkan
atau lebih dapat dipecaya jika dibanding dengan bukti lainnya, atau bukti-bukti yang dianggap
cukup untuk dapat membuktikan kebenaran suatu peristiwa.
 
Proses peradilan adalah Suatu rangkaian acara peradilan mulai dari penindakan terhadap
adanya suatu tindak pidana (sumber tindakan) sampai pada lahirnya keputusan pengadilan
yang mempunyai kekuatan hukum tetap
 
Putusan condemnatoir adalah Putusan yang bersifat menghukum pihak yang dikalahkan
untuk memenuhi prestasi

 Putusan insidentil adalah Putusan yang bersifat sementara untuk mencegah timbulnya
akibat hukum yang lebih lanjut sebelum putusan dijatuhkan

 Putusan interlocutoir adalah Putusan yang isinya memerintahkan pembuktian

Putusan lepas adalah Putusan yang dijatuhkan kepada terdakwa yang setelah melalui
pemeriksaan ternyata menurut pendapat pengadilan perbuatan yang didakwakan kepada
terdakwa terbukti, tetapi perbuatan itu tidak merupakan suatu tindak pidana

17
Putusan pengadilan adalah Pernyataan hakim yang diucapkan dalam sidang pengadilan
terbuka, yang dapat berupa pemidanaan atau bebas atau lepas dari segala hukum dalam hal
serta menurut cara yang diatur dalam KUHAP
 
Putusan praeparatoir adalah Putusan sebagai persiapan putusan akhir, tanpa mempunyai
pengaruhnya atas pokok perkara atau putusan akhir

 Putusan provisional adalah Putusan yang menjawab tuntutan provisionil, yaitu permintaan
pihak yang bersangkutan agar sementara diadakan tindakan pendahuluan guna kepentingan
salah satu pihak, sebelum putusan akhir dijatuhkan
 
Putusan sela / antara adalah Putusan yang dijatuhkan sebelum putusan akhir yang diadakan
dengan tujuan untuk memungkinkan atau mempermudah kelanjutan pemeriksaan perkara

 Putusan verstek adalah Putusan yang dijatuhkan oleh hakim tanpa hadirnya tergugat,
meskipun telah dipanggil secara layak (sebagaimana mestinya)
 
kepailitan adalah Penghapusan dosa bagi debitur pailit, sehingga setelah rehabilitasi tersebut,
debitur benar-benar seperti tidak pernah terjadi kepailitan
 
Replik adalah Jawaban penggugat terhadap jawaban tergugat atas gugatannya

Requisitoir adalah Suatu pembuktian tentang terbukti atau tidaknya surat dakwaan

Restitusi adalah Suatu nilai tambah yang telah diterima oleh pihak yang melakukan
wanprestasi, nilai mana terjadi sebagai akibat dari pelaksanaan kontrak oleh pihak lain dari
yang melakukan wanprestasi

 Resume bap tersangka/saksi adalah Ikhtisar dan kesimpulan dari hasil penyidikan tindak
pidana yang terjadi yang dituangkan dalam bentuk dan persyaratan penulisan tertentu
 Saksi adalah Orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan,
penuntutan dan peradilan tentang suatu perkara pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri
dan ia alami sendiri

Saksi a charge adalah Saksi yang memberatkan/memberikan keterangan yang memberatkan


 Saksi a decharge adalah Saksi yang meringankan/memberikan keterangan yang
meringankan

18
Saksi ahli/keterangan ahli adalah Keterangan yang diberikan oleh seorang yang memiliki
keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna
kepentingan pemeriksaan
 
Saksi korban adalah Saksi yang mengalami kejadian dan yang dirugikan atas suatu perbuatan
pidana yang dilakukan oleh orang lain.
 
Sita adalah Suatu tindakan yang diambil oleh pengadilan melalui penetapan hakim, atas
permohonan penggugat, guna menempatkan barang (tetap/bergerak) berada dalam
penguasaan/pengawasan pengadilan, sampai adanya suatu putusan yang pasti tentang suatu
perkara

 Sita conservatoir adalah Sita jaminan terhadap barang milik debitur untuk menjamin dapat
dilaksanakannya putusan perdata dengan menguangkan atau menjual barang debitur yang
disita guna memenuhi tuntutan penggugat
 
Sita material  adalah Penyitaan yang dilakukan untuk menjamin agar barang yang yang disita
tidak dijual, untuk melindungi hak pemohon selama pemeriksaan sengketa perceraian di
pengdilan berlangsung antara pemohon dan lawannya, dengan menyimpan atau membekukan
barang-barang yang disita agar jangan sampai jatuh di tangan pihak ketiga
 
Sita revindicatoir adalah Penyitaan yang diminta oleh pemilik barang bergerak yang
barangnya ada di tangan orang lain, diajukan kepada ketua pengadilan negeri di tempat orang
yang memegang barang tersebut tinggal

 Sitaan gadai adalah Sitaan yang menyangkut barang milik orang lain yang kebetulan si
pailit sebagai pemegang gadai

 Surat dakwaan adalah Surat yang dibuat atau disiapkan oleh penuntut umum yang
dilampirkan pada waktu melimpahkan berkas perkara ke pengadilan yang memuat nama dan
identitas pelaku perbuatan pidana, kapan dan dimana perbuatan dilakukan, serta uraian secara
cermat, jelas dan lengkap mengenai perbuatan tersebut yang didakwakan telah dilakukan oleh
terdakwa yang memenuhi unsur-unsur pasal-pasal tertentu dan undang-undang tertentu pula
yang nantinya merupakan dasar dan titik tolak pemeriksaan terdakwa di sidang pengadilan
untuk dibuktikan apakah benar perbuatan yang didakwakan itu betul dilakukan dan apabila
betul, terdakwa adalah pelakunya yang dapat dipertanggungjawabkan untuk perbuatan
tersebut.

19
 Surat gugatan adalah Surat permohonan (surat rekes) yang ditujukan kepada ketua
pengadilan negeri yang berwenang.

 Surat keterangan ahli adalah Surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat
berdasarkan keahliannya mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan yang diminta secara
resmi daripadanya
 
Surat kuasa adalah Surat yang menerangkan bahwa seseorang memberikan kewenangan dan
hak kepada orang yang ditujukan untuk melakukan sebagian urusannya di depan hukum
 
Surat kuasa khusus adalah Kuasa yang menerangkan bahwa pemberian kuasa hanya
berlaku khusus untuk hal-hal tertentu saja

Surat sanggup adalah Surat yang dibuat oleh seseorang yang berisikan suatu kesanggupan
untuk membayar sejumlah uang pada waktu tertentu

 Surat sanggup bayar/ promissory note adalah Surat pernyataan kesanggupan tanpa syarat
untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak yang tercantum dalam surat tersebut
atau kepada penggantinya

 Terdakwa adalah Seorang tersangka (seseorang karena perbuatan atau keadaannya


berdasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai pelaku tindak pidana) yang dituntut,
diperiksa, dan diadili di sidang pengadilan (pasal 1 butir 14 jo. butir 15 KUHAP)

 Tergugat adalah Orang atau badan hukum yang terhadapnya diajukan gugatan atau tuntutan
hak oleh penggugat.
 
Terpidana adalah Seseorang yang didasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap dinyatakan terbukti dengan sah dan meyakinkan bersalah
 
Tersangka Adalah seorang yang karena perbuatannya atau keadaannya, berdasarkan bukti
permulaan patut diduga sebagai pelaku tindak pidana

Tertangkap tangan adalah Tertangkapnya seorang pada waktu sedang melakukan tindak
pidana, atau dengan segera sesudah beberapa saat tindak pidana itu dilakukan, atau sesaat
kemudian diserukan oleh khalayak ramai sebagai orang yang melakukannya, atau apabila
sesaat kemudian padanya ditemukan benda yang diduga keras telah dipergunakan untuk

20
melakukan tindak pidana itu yang menunjukkan bahwa ia adalah pelakunya atau turut
melakukan atau membantu melakukan tindak pidana itu

 Tindak pidana adalah Setiap perbuatan yang diancam hukuman sebagai kejahatan atau
pelanggaran baik yang disebut dalam KUHP maupun peraturan perundang-undangan lainnya
 
Tindak pidana aduan adalah Tindak-tindak pidana yang hanya dapat dituntut atas
permintaan dari pihak penderita atau korban
 
Tindak pidana khususadalah Tindak pidana yang diatur tersendiri dalam undang undang
khusus, yang memberikan peraturann khusus tentang tata cara penyidikannya, tuntutannya,
pemeriksaannya, maupun sanksinya yang menyimpang dari ketentuan yang dimuat dalam
KUHP
 Tindak pidana korupsi
a. tindakan seseorang yang dengan atau karena melakukan suatu kejahatan atau pelanggaran
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu badan yang secara langsung atau tidak
langsung merugikan keuangan atau perekonomian negara atau daerah atau merugikan
keuangan suatu badan yang menerima bantuan dari keuangan negara atau daerah atau badan
hukum lain yang mempergunakan modal kelonggaran-kelonggaran dari negara atau
masyarakat;
 b. perbuatan seseorang, yang dengan atau karena melakukan suatu kejahatan atau
pelanggaran memperkaya diri sendiri atau orang lain atau badan yang dilakukan dengan
menyalahgunakan jabatan dan kedudukan; c. kejahatan-kejahatan tercantum dalam pasal 17
sampai pasal 21 peraturan ini dan dalam pasal 209, 210, 415, 416, 417, 418, 419, 420, 423,
425 dan 435 kitab undang-undang hukum pidana.

 Tindakan penahanan adalah Penempatan tersangka atau terdakwa di tempat tertentu oleh
penyidik atau penuntut umum atau hakim dengan penetapannya, dalam hal serta menurut cara
yang diatur dalam KUHAP
 
Tuntutan hak adalah Tindakan yang bertujuan memperoleh perlindungan hak yang diberikan
oleh pengadilan untuk mencegah "eigenrichting".
 
Upaya hokum adalah Hak atau penuntut umum untuk tidak menerima putusan pengadilan
yang berupa perlawanan atau banding atau kasasi atau hak terpidana untuk mengajukan
permohonan peninjauan kembali dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam undang-
undang nomor 8 tahun 1981 tentang KUHAP

21
 Upaya hukum biasa adalah Upaya hukum yang dilakukan oleh terdakwa/ penasihat
hukumnya atau penuntut umum pada tingkat banding atau tingkat kasasi untuk mengadili dan
memutus sendiri suatu perkara yang sudah diputus oleh pengadilan tingkat pertama (untuk
banding) atau putusan pengadilan tinggi (untuk kasasi)
 
Utang piutang adalah Memberikan sesuatu kepada seseorang dengan perjanjian dia (orang
yang meminjam) akan mengembalikannya sejumlah yang dipinjam

 Wanprestasi adalah Suatu keadaan di mana debitur tidak memenuhi janjinya atau tidak
memenuhi sebagaimana mestinya dan kesemuanya itu dapat dipersalahkan kepadanya

 Yurisprudensi adalah Suatu keputusan hakim yang terdahulu yang diikuti oleh hakim-hakim
lainnya dalam perkaranya yang sama
 
Yurisprudensi (hk adm negara) adalah Ajaran hukum yang tersusun dari dan dalam
peradilan, yang kemudian dipakai sebagai landasan hukum

Beban pembuktian; adalah Kewajiban memberikan bukti atas dalil-dalil yang diungkapkan
di muka pengadilan

Berkas perkara adalah Kumpulan formulir dan dokumen, baik yang dibuat oleh para pihak
maupun oleh Pengadilan dalam menyelesaikan suatu perkara

 Putusan berkekuatan hukum tetap adalah Putusan yang sudah tidak dilakukan upaya
hukum lagi baik banding maupun kasasi

Surat dakwaan kumulasi adalah Surat dakwaan yang disusun berupa rangkaian dari
beberapa dakwaan atas kejahatan atau pelanggaran. Dakwaan jenis ini bisa merupakan
gabungan dari beberapa dakwaan sekaligus atau kumulasi tindak pidana ataupun gabungan
dari beberapa terdakwa karena kumulas terdakwanya karena melakukan tindak pidana
bersama-sama dengan orang lain. Biasanya terdapat kata "dan"
 
Surat dakwaan alternative adalah Surat dakwaan yang tindak pidananya masing-masing
dirumuskan secara saling mengecualikan dan memberikan pilihan kepada pengadilan untuk
menentukan dakwaan mana yang paling tepat untuk dipertanggungjawabkan oleh terdakwa
sehubungan dengan tindak pidana. Biasanya dalam surat dakwaan ada kata “atau”.
 

22
Surat dakwaan subsidair adalah Surat dakwaan penuntut umum yang memuat beberapa (dua
atau lebih) dakwaan yang disusun berurutan mulai dari dakwaan tindak pidana yang “terberat
ancaman pidananya” sampai kepada dakwaan tindak pidana “ yang lebih ringan” (an inferior
portion or capacity). Biasanya terdapat kalimat Primair, Subsidair, Lebih Subsidair, Lebih
Subsidair lagi.

Surat dakwaan campuran adalah Bentuk gabungan antara dakwaan kumulatif dengan
dakwaan subsider atau dengan bentuk-bentuk dakwaan lainnya.

 Dasar hokum adalah Peraturan hukum yang melandasi suatu perbuatan

Gugatan provisional adalah Suatu gugatan untuk memperoleh tindakan sementara selama
proses perkara masih berlangsung dengan tujuan untuk menghindari kerugian yang lebih
besar lagi bagi salah satu pihak
 
Gugatan balik adalah Gugatan yang diajukan oleh tergugat bersama-sama dalam jawabannya
kepada penggugat
 
Hakim Pengawas adalah Hakim yang bertugas untuk mengawasi pelaksanaan putusan untuk
perkara kepailitan dan mengawasi proses pemberesan yang dilakukan oleh kurator.
 
Hakim Pengawas dan Pengamat (Kimwasmat) adalah Hakim yang bertugas untuk
mengawasi pelaksanaan putusan pengadilan untuk perkara pidana
 
Juru sita adalah Petugas pengadilan yang melaksanakan putusan pengadilan atas perkara
perdata selain perkara kepailitan

Kasus Posisi adalah Urutan peristiwa yang terkait dengan perkara adalah Kontra memori
kasasi adalah jawaban termohon kasasi atas memori kasasi yang diajukan oleh pemohon
kasasi
 
Kuasa hokum adalah Pihak yang diberikan kewenangan untuk melaksanakan proses hukum
di muka pengadilan

 Memori kasasi adalah Alasan yang diberikan pemohon kasasi dalam mengajukan upaya
hukum kasasi
 

23
Penetapan hakim adalah Putusan Hakim yang bersifat declaratoir untuk menetapkan suatu
peristiwa tertentu

 Pengadilan tingkat pertama adalah Pengadilan yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara pada tingkat pertama

 Perkara-perkara yang telah didaftarkan adalah Perkara yang telah memiliki nomor urut
perkara

 Perkara-perkara yang belum diputus adalah Perkara yang telah didaftarkan namun belum
diputus oleh majelis hakim

 Pro bono adalah Suatu perbuatan/pelayanan hokum yang dilakukan untuk kepentingan
umum atau pihak yang tidak mampu tanpa dipungut biaya

 Sitaan umum adalah Sitaan terhadap harta benda dengan kepemilikan mutlak pada debitur,
baik yang ada sekarang maupun di masa yang akan datang yang digunakan sebagai jaminan
pemberesan piutang debitur kepada para krediturnya
 
Upaya paksa adalah Upaya yang dilakukan aparat penegak hukum berupa penangkapan,
penahanan, penggeledahan, penyitaan dan pemeriksaan dalam rangka melaksanakan proses
peradila

24
BANDING, KASASI, DAN PENINJAUAN KEMBALI
» Pengertian

» Senin, 09 Maret 2015

BANDING, KASASI, DAN PENINJAUAN KEMBALI

A.Banding

Suatu permohonan terhadap suatu perkara yang diputus pada putusan tingkat pertama dimana
terdakwa atau penuntut umum memintanya dan sebabnya mereka meminta karena keberatan
dan tidak setuju atas putusan yang dijatuhkan pengadilan tingkat pertama, disamping banding
merupakan upaya hukum yang dibenarkan undang-undang dan sifat upaya banding
merupakan upaya hukum biasa, jika ditinjau dari segi yuridis, upaya banding adalah hak yang
diberikan undang-undang kepada pihak yang berkepentingan!!!!

Alasan dan Akibat Banding

a) Alasan Permintaan Banding


Undang-undang tidak merinci alasan yang dapat dipergunakan terhadap penuntut umum
untuk mengajukan permintaan banding, berbeda dengan permintaan kasasi, pasal 253 ayat (1)
merinci alasan yang dapat dikemukakan oleh pemohon kasasi. Oleh karena undang-undang
sendiri tidak menjelaskan alasan apa yang dapat dijadikan dasar permintaan banding untuk
mencari landasan alasan banding.
 Apa sebab putusan pengadilan tingkat pertama diperiksa dan diputus pada tingkat banding
dengan putusan tingkat terakhir, karena terdakwa dan penuntut umum memintanya, dan
alasan mereka memintanya diperiksan karena keberatan dan tidak setuju pada putusan
pengadilan tingkat pertama .

b) Akibat Permintaan Banding


Permintaan banding yang diajukan pada putusan pengadilan tingkat pertama dapat
menimbulkan beberapa akibat hukum. Akibat hukum  permintaan banding terhadap putusan
tersebut dapat diuraikan antara lain:

1) Putusan menjadi mentah kembali

25
Inilah akibat hukum yang pertama, permintaan banding mengakibatkan putusan menjadi
mentah, seolah-olah putusan tidak mempunyai arti apa-apa 

lagi dengan kata lain, format putusan itu tetap ada, tetapi nilai putusan itu  lenyap dengan
adanya permintaan banding.
2) Segala sesuatu beralih menjadi tanggung jawab yuridis pengadilan tingkat banding.
Dengan adanya permintaan banding, segala sesuatu yang berhubungan dengan perkara
tersebut beralih menjadi tanggung jawab yuridis pengadilan tinggi tingkat banding. Peralihan
tanggung jawab yuridis terhitung sejak tanggal permintaan banding diajukan dan sepanjang
permintaan banding tidak dicabut kembali baik mengenai barang bukti dan penahanan beralih
menjadi tanggung jawab peradilan tingkat banding.
3) Putusan yang dibanding tidak mempunyai daya eksekusi.
Akibat lain yang timbul karena permintaan banding, menyebabkan hilangnya daya eksekusi
putusan, karena dengan adanya permintaan banding putusan menjadi mentah kembali.
Putusan itu belum mempunyai kekuatan hukum mengikat bauk terhadap terdakwa maupun
terhadap penuntut umum, kekuatan hukum tetap belum melekat pada putusan yang dibanding,
karena itu belum mempunyai daya eksekusi.

II. Putusan Yang Dapat Dibanding Dan Tidak Dapat Dibanding

i. Putusan Pengadilan Tingkat Pertama Yang Dapat Dibanding


1) Putusan pemidanaan dalam acara biasa
2) Putusan pemidanaan dalam acara singkat
3) Putusan yang menyatakan dakwaan dapat diterima dalam acara biasa dan singkat
4) Putusan yang menyatakan dakwaan batal demi hukum
5) Putusan perampasan kemerdekaan dalam acara cepat
6) Putusan praperadilan terhadap penghentian penyidikan atau penuntutan

ii. Putusan Pengadilan Tingkat Pertama Yang Tidak Dapat Dibanding

1) Putusan Bebas (Vrijspraak Acquited)


Putusan bebas dijelaskan dalam pasal 191 ayat (1) KUHAP apabila kesalahan terdakwa sesuai
dengan perbuatan yang didakwa kepadanya tidak terbukti secara sah dan meyakinkan,
terhadap putusan bebas yang demikian tidak dapat diajukan permintaan banding.

26
2) Lepas dari segala tuntutan hukum (Onslag Van Recht Vervolging)
Mengenai bentuk putusan lepas dari segala tuntutan hukum, diatur dalam pasal 191 ayat (2),
yakni apabila yang didakwakan terhadap terdakwa memang terbukti, akan tetapi perbuatan
yang didakwakan tidak merupakan tindak pidana.

III. Tenggat Waktu Berfikir

Secara tegas tidak ada diatur tentang hak dan tenggang waktu berfikir terhadap putusan yang
diajukan pengadilan. Akan tetapi secara “implisit” hak dan tenggang waktu berfikir untuk
menerima atau menolak putusan pengadilan negeri, dapat disimpulkan dari ketentuan pasal
196 ayat (3) kemudian secara tegas dan rinci hak dan tenggang waktu berfikir dijelaskan
sebagai pedoman pada angka 14 Keputusan Menteri Kehakiman No. M.14-PW.07.03 Tahun
1983.
Tujuan dan arti masa berfikir ialah dalam tenggat waktu tertentu terdakwa maupun penuntut
umum diberi hak untuk berfikir apakah akan menerima atau menolak putusan. Selama kedua
pihak masih dalam masa berfikir putusan berada dalam “status quo” akan tetapi jika salah satu
menyatakan menolak putusan dan mengajukan permohonan banding, maka seketika itu juga
lenyaplah “status quo” tersebut.

1. Tenggang Waktu Berfikir 7 Hari


Masa tenggang waktu berfikir untuk menerima atau menolak putusan yang dijatuhkan, serupa
dan persis dengan tenggang waktu mengajukan permintaan banding. Wujud masa tenggang
berfikir merupakan penjelmaan dari masa tenggang permintaan banding. Dia bukan
merupakan tenggat waktu yang berdiri sendiri, tenggang waktu berfikir masih ada selama
tenggang waktu mengajukan permintaan banding masih ada, tenggang waktu berfikir dengan
sendirinya berakhir dan lenyap dengan berakhirnya tenggang waktu permintan banding.
Dari penjelasan tenggang watu berfikir adalah sama dan persis dengan tenggang waktu
mengajukan banding, yang berarti:
a. Tenggang waktu berfikir terhitung sejak 7 hari sejak putusan dijatuhkan baik bagi penuntut
umum dan terdakwa yang hadir pada saat putusan dijatuhkan.
b. Sedang bagi terdakwa yang tidak hadir pada saat putusan dijatuhkan, tenggang waktu
berfikir 7 hari sejak putusan diberitahukan dengan sah kepadanya

2. Selama Tenggang Waktu Berfikir Berhak Mencabut Pernyataan

27
Disamping pasal 196 ayat (3) huruf a memberi hak berfikir kepada terdakwa dan penuntut
umum Pasal 196 ayat (3) huruf e memberi hak untuk mencabut pernyataan yang telah
disampaikan, selama tenggang waktu berfikir, undang-undang memberikan hak kepada
terdakwa dan penuntut umum untuk mencabut kembali pernyataan dan penerimaan atau
penolakan putusan. Misalnya 2 atau 6 hari setelah putusan dijatuhkan, terdakwa menerima
putusan. Pernyataan tersebut masih bisa dicabut, asal pencabutan itu tidak melampaui
tenggang waktu berfikir. Pada hari ke 7 pun ia masih berhak mencabutnya serta sekaligus
mengajukan permintaan banding pada hari itu juga, sebab kalu pada hari ke 7 terdakwa tidak
mengajukan permintaan banding, maka terdakwa akan terjebak oleh tenggang waktu
mengajukan permintaan banding, karena pada esoknya tenggang waktu mengajukan
permintaan banding telah berakhir

3. Tenggat Waktu Mengajukan Memori Banding


Arti memori banding adalah uraian atau risalah yang memuat tanggapan keberatan terhadap
putusan yang dijatuhkan pengadilan tingkat pertama. Sudah dikatakan, diterima atau tidak
permohonan banding tidak digantungkan pada ada atau tidak memori banding. Permohonan
banding yang dibarengi memori banding tidak menghalangi pemeriksaan perkara pada tingkat
banding. Bahkan pemeriksaan tingkat banding tidak mesti terikat pada isi memori banding,
malahan berwenang untuk mengesampingkannya.
Pembuat undang-undang sengaja memberikan waktu yang luas bagi pemohon banding untuk
menyerahkan memori banding, berdasarkan ketentuan menurut pasal 237:
a. Memori dan kontra memori dapat diserahkan selama  pengadilan tinggi belum mulai
melakukan pemeriksaan perkara.
Dari ketentuan pasal tersebut, batas jangka waktu menyerahkan atau menyampaikan memori
dan kontra memori banding terhitung sejak tanggal permohonan banding diajukan, dan
selambat-lambatnya sebelum perkara mulai diperiksa.
b. Adapun yang berhak menyampaikan atau menyerahkan memori atau kontra memori
banding adalah terdakwa atau kuasanya dan penuntut umum.
Adapun cara penyerahan memori dan kontra memori banding adalah diserahkan kepada
pengadilan tinggi melaui pengadilan negeri atau boleh langsung diserahkan kepada
pengadilan tinggi.

4. Tata Cara Pemeriksaan Tingkat Banding 

28
Dalam uraian tata cara pemeriksaan perkara pada tingkat banding, akan digabung dengan
masalah tata cara pemeriksaan tambahan, bentuk putusan yang dijatuhkan, pengembalian
berkas perkara dan pemberitahuan putusan banding, adapun tata cara dalam pemeriksaan
tingkat banding adalah:
a. Pemeriksaan yang dilakukan dengan sekurang-kurangnya 3 orang hakim.
b. Pemeriksaan perkara dengan acarac cepat boleh diperiksa dan diputus dengan hakim
tunggal.
c. Pemeriksaan terhadap pelanggran ketentuan pasal 238 ayat (1).

B.  Kasasi

Kasasi artinya pembatalan putusan oleh Mahkamah Agung (MA). Sedangkan pengertian
pengadilan kasasi ialah Pengadilan yang memeriksa apakah judex fatie tidak salah dalam
melaksanakan peradilan.Upaya hukum kasasi itu sendiri adalah upaya agar putusan PA dan
PTA/PTU/PTN dibatalkan oleh MA karena telah salah dalam melaksanakan peradilan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia arti kasasi adalah sebagai berikut : Pembatalan atau
pernyataan tidak sah oleh MA terhadap putusan hakim, karena putusan itu, menyalahi atau
tidak sesuai dengan undang-undang. Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa hak kasasi
hanyalah hak MA, sedangkan menurut kamus istilah hokum, kasasi memiliki arti sebagai
berikut : pernyataan tidak berlakunya keputusan hakim yang lebih rendah oleh MA, demi
kepentingan kesatuan peradilan

1. Syarat-syarat Kasasi
Ada beberapa syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam mengajukan kasasi, yaitu sebagai
berikut:
a. Diajukan oleh pihak yang berhak mengajukan kasasi
b. Diajukan masih dalam tenggang waktu kasasi.
c. Putusan atau penetapan PA dan PTA/PTU/PTN, menurut hukum dapat  Dimintakan kasasi
d. Membuat memori kasasi (pasal 47 ayat (1) UU No. 14/1985)
e. Membayar panjar biaya kasasi (pasal 47)

2. Alasan-alasan Kasasi
Mahkamah Agung (MA) merupakan putusan akhir terhadap putusan Pengadilan Tingkat
Banding, atau Tingkat Terakhir dari semua lingkungan Peradilan. Ada beberapa alasan bagi

29
MA dalam tingkat kasasi untuk membatalkan putusan atau penetapan dari semua lingkungan
peradilan, diantarannya ialah sebagai berikut :
a. Karena tidak berwenang atau melampaui batas wewenang
b. Salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku
c. Lalai memenuhi syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang
mengancam kelalaian 
        itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan (pasal 30 UU No. 14 /1985).

3. Putusan yang dapat Dikasasi


Menurut ketentuan pasal 244 putusan perkara pidana yang dapat diajukan permohonan
pemeriksaan kasasi adalah semua putusan perkara yang diberikan pada tingkat terakhir oleh
pengadilan, kecuali terhadap putusan Mahkamah Agung dan putusan bebas. Adalah wajar dan
logis permohonan kasasi tidak dapat diajukan terhadap putusan Mahkamah Agung, karena hal
itu akan menlenyapkan tujuan penegakan terhadap kepastian hukum. Kalau putusan kasasi
masih boleh lagi dikasasi maka tidak terwujud kepastian hukum atau legal certain dan akan
terjadi siklus pemeriksaan perkara yang tidak berujung pangkal.
Jenis perkara yang diputus oleh pengadilan negeri yang dalam kedudukannya sekaligus
sebagai peradilan tingkat pertama dan terakhir, yang terhadap putusan tidak dapat diajukan
permohonan banding. Jenis perkara yang diputus dalam tingkat pertama dan terakhir oleh
pengadilan negeri adalah perkara-perkara yang diperiksa dengan acara pemeriksaan cepat.
Terhadap putusan bebas, berdasarkan ketentuan pasal 244 terhadap putusan bebas tidak dapat
diajukan permohonan kasasi, akan tetapi kenyataan praktek larangan pasal 244 tersebut telah
disingkirkan oleh Mahkamah Agung secara contra legam. Mengenai putusan hal ini sudah
dibicarakan baik pada ulasan yang berhubungan dengan putusan bebas dikaitkan dengan
upaya banding dan kasasi maupun pada pendahuluan uraian kasasi. 

4. Tenggang Waktu Mengajukan Permohonan Kasasi


Seperti yang telah pernah disinggung, sering kali pemohon kasasi kurang cermat dalam
memperhatikan tenggang waktu yang dibenarkan dalam undang-undang. Akibatnya,
permohonan kasasi tidak sah, karena hak untuk mengajukan kasasi telah gugur, dan
permohonan kasasi dinyatakan tidak diterima. Tenggat waktu mengajukan permohonan diatur
dalam pasal 245 ayat (1) yang menegaskan:

30
a. Permohonan kasasi disampaikan oleh pemohon kepada panitera pengadilan negeri yang
telah memutus perkara dalam tingkat pertama.
b. Permohonan diajukan dalam waktu 14 hari sesudah putusan pengadilan yang hendak
disaksasi diberitahukan kepada terdakwa. Terlambat dari batas waktu 14 hari, mengakibatkan
hak untuk mengajukan permohonan kasasi menjadi gugur seperti yang ditegaskan dalam pasal
246 ayat (2).

Apabila permohonan kasasi diajukan terlambat dari tenggang waktu 14 hari, maka dengan
sendirinya menurut hukum hak seorang terdakwa dalam mengajukan kasasi akan gugur,
terdakwa dianggap menerima putusan dan untuk itu maka panitera akan membuat akta
penerimaan putusan.

5. Tenggat Waktu Dalam Menyerahkan Memori Kasasi


Tenggang dan batas waktu penyampaian atau penyerahan memori kasasi adalah yakni dalam
waktu 14 hari sejak tangggal permohonan kasasi diajukan, adapun cara menghitung tenggang
waktu tersebut adalah:

a. Tenggang waktu pengajuan permohonan kasasi adalah 14 hari terhitung sejak tanggal
putusan pengadilan tinggi diberitahukan. Misalnya putusan pengadilan tinggi diberitahukan
kepada terdakwa pada tanggal 1 Januari, berarti tenggang waktu mengajukan permohonan
kasasi adalah 14 hari dari tanggal pemberitahuan putusan tersebut, dengan begitu batas waktu
terakhir bagi terdakwa dalam mengajukan permohonan kasasi jatuh pada tanggal 15 Januari,
lewat dari batas waktu tersebut berakibat gugurnya hak terdakwa dalam mengajukan
permohonan kasasi.
b. Tenggang waktu menyerahkan atau menyampaikan memori kasasi adalah 14 hari dari
tanggal pengajuan permohonan kasasi.

6. Pencabutan Permohonan Kasasi


Undang-undang membenarkan pencabutan permohonan kasasi oleh pemohon. Pencabutan
memang wajar sebab itu adalah hak yang melekat pada diri pemohon. Akan tetapi sekalipun
pencabutan merupakan hak pemohon, ada batas-batas penggarisan yang diatur dalam pasal
247 yang menegaskan:

31
a. Dapat dilakukan sewaktu-waktu sebelum perkara diputus oleh mahamah agung. Inilah batas
mempergunakan hak mencabut permohonan kasasi yakni selama perkara yang bersangkutan
belum diputus oleh mahkamah agung.
b. Sekali dicabut tidak dapat diajukan lagi.
Adapun saatnya pencabutan boleh dilakukan, atau pada taraf proses seperti apa pencabutan
permohonan kasasi dapat dilakukan oleh pemohon yakni sebelum berkas perkara dikirim,
pencabutan sebelum perkara diperiksa oleh Mahkamah Agung, dan pencabutan setelah
perkara mulai diperiksa.

7. Tata Cara Pemeriksaan Kasasi


a. Pemeriksaan dilakukan dengan sekurang-kurangnya 3 orang hakim
b. Pemeriksaan dilakukan berdasarkan berkas perkara
c. Pemeriksaan tambahan.

8. Kasasi Demi Kepentingan Hukum


Secara ringkas KDKH adalah upaya hukum yang diberikan oleh UU kepada Jaksa Agung
untuk meluruskan putusan Pengadilan Tingkat Pertama maupun Banding yang telah
berkekuatan hukum tetap (inkracht) yang mengandung kesalahan penerapan hukum atau
pertanyaan hukum (question of law) yang penting bagi perkembangan hukum, yang apabila
diputus oleh MA dapat menjadi suatu yurisprudensi (putusan-putusan Hakim terdahulu yang
telah berkekuatan hukum tetap dan diikuti oleh para hakim atau badan peradilan lain dalam
memutus perkara atau kasus yang sama) baru. Namun berbeda dengan kasasi biasa, KDKH
pada dasarnya hanya untuk kepentingan hukum semata, bukan untuk kepentingan dari para
pihak yang bersengketa, sehingga tidak mengikat bagi para pihak yang bersengketa. 
Tata cara dalam mengajukan permohonan kasasi demi kepentingan hukum diataur dalam
pasal 260 KUHAP yang dimana dalam mengajukannya tidaklah rumit oleh karena itu
pembahasan mengenai hal ini dibicarakan sepintas lalu permohonan diajukan secara tertulis
oleh jaksa agung, kemudian permohonan disampaikan melalui panitera pengadilan negeri
disertai dengan risalah yang memuat alasan permintaan dilanjutkan dengan risalah
disampaikan kepada pihak yang berkepentingan dan terakhir ketua pengadilan negeri segera
meneruskan permintaan kepada Mahkamah Agung. 

5. Peninjauan Kembali

32
Peninjauan kembali merupakan upaya hukum luar biasa yang dimaksudkan.untuk
memperbaiki kesalahan atau kekeliruan putusan Pengadilan tingkat yang lebih rendah oleh
Pengadilan yang lebih tinggi, di mana kesalahan atau kekeliruan tersebutmerupakan kodrat
manusia, termasuk Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara.Menyadari kemungkinan
adanya kesalahan atau kekeliruan tersebut, maka Undang-Undang memberikan kesempatan
dan sarana bagi para pencari keadilan untukmemperoleh keadilan sesuai dengan tahapan
hukum acara yang berlaku.
Pemeriksaan peninjauan kembali putusan Pengadilan yang telah memperolehkekuatan hukum
tetap dalam perkara perdata diatur dalam Pasal 66 s/d 77 Undang-Undang No.14 Tahun 1985
jo Undang-Undang No.5 Tahun 2004 jo Undang-Undang No.3 Tahun 2009, sedangkan dalam
perkara pidana diatur dalam Pasal 26s/d 269 Undang-Undang No.8 Tahun 1981 tentang
hukum acara pidana.Baik permohonan/permintaan peninjauan kembali yang diatur dalam
perkaraperdata maupun yang diatur dalam perkara pidana, hanya dapat diajukan 1 (satu)
kalisebagaimana ditentukan dalam Pasal 66 ayat (1) Undang-Undang 14 Tahun 1985 danPasal
268 ayat (3) Undang-Undang No.8 Tahun 1981. Hal ini dipertegas lagi dalamPasal 24 ayat (2)
Undang-Undang No.48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman,bahwa terhadap putusan
peninjauan kembali tidak dapat dilakukan peninjauankembali.

1. Alasan Dilakukanya Peninjauan Kembali


Alasan peninjauan kembali dalam perkara pidana diatur dalam Pasal 263 KUHAP yaitu
Terhadap putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, kecuali putusan
bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum, Terpidana atau ahli warisnya dapat mengajukan
permintaan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung. 

Adapun alasan permohonan peninjauan kembali dapat dilakukan adalah berdasarkan atas:

1) Apabila terdapat keadaan baru yang menimbulkan dugaan kuat bahwa jika keadaan itu
sudah diketahui pada waktu sidang masih berlangsung, hasilnya akan berupa putusan bebas
atau putusan lepas dari segala tuntutan hukum atau tuntutan Penuntut Umum tidak dapat
diterima atau terhadap perkara itu diterapkan ketentuan pidana yang lebih ringan
2) Apabila dalam berbagai putusan terdapat pernyataan bahwa sesuatu telahterbukti, akan
tetapi hal atau keadaan sebagai dasar dan alasan putusan yangdinyatakan telah terbukti itu,
ternyata telah bertentangan satu dengan yanglain.

33
3) Apabila putusan itu dengan jelas memperlihatkan suatu kekhilafan Hakim atau suatu
kekeliruan yang nyata Atas dasar alasan yang sama.
Sebagaimana tersebut pada ayat (2) terhadap suatu putusan Pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap dapat diajukan permintaan peninjauan kembali apabila
dalam putusan itu suatu perbuatan yang didakwakan telah dinyatakan terbukti akan tetapi
tidak diikuti oleh suatu pemidanaan.

2. Tenggang Waktu Mengajukan Permintaan Peninjauan Kembali


Mengenai tenggang waktu yang diatur dalam pasal 264 ayat (3) secara tegas ketentuan ini
menetapkan bahwa permintaan mengajukan permohonan peninjauan kembali tanpa batas
waktu.

34

Anda mungkin juga menyukai