Hukum publik : hukum yang mengatur tentang negara dengan warga negara. Subjek hukumnya, negara
dengan warga negara. Misalnya; HTN, HAN, Hukum Pidana, dll
Hukum Privat : mengatur kepentingan orang yang satu dg yang lain. Misalnya; Hukum Perdata, Hukum
dagang.
HUKUM PERDATA : Hukum yang mengatur hubungan warga negara satu dengan warga negara yang lain.
Tampak menonjol pada pola hubungan Perikatan (satu pihak punya hak dan satunya ada kewajiban).
Untuk mewujudkan hk materiil ini perlu namanya hukum acara perdata formill.
Hukum Perdata termasuk ke dalam hukum privat, dimana hukum ini mengatur hubungan antar
penduduk/ warga negara sehari hari.
Hk acara perdata yaitu peraturan hukum yang mengatur bagaimana caranya menjamin ditaatinya hukum
perdata materiil dengan perantara hakim(pengadilan)
1. Pendaftaran gugatan
Dilakukan oleh penggugat pada Pengadilan negeri dan membayar biaya perkara.
2. Pemanggilan para pihak
Majelis Hakim memerintahkan memanggil para pihak
3. Sidang 1
Majelis hakim memerintahkan para pihak untuk melakukan proses Meditasi
4. Meditasi
Pihak berpekara menempuh proses Mediasi dengan mediator yang terdaftar di PN dalan jangka
waktu tertentu(paling lama 40 hari)
5. Jawab jinawab
Apabila setelah Mediasi belum mendapatkan kesepakatan, dilakukan proses jawab jinawab.
6. Pembuktian
Para pihak tergugat mengajukan alat bukti masing masing untuk memperkuat dalih.
7. Kesimpulan
Hakim menutup proses Pembuktian dan mempersiapkan para pihak menyusun kesimpulan
8. Putusan
Setelah para pihak selesai membacakan kesimpulannya. Majelis Hakim akan menjatuhkan
putusannya
9. Upaya hukum
Apabila ada pihak yang keberatan atas putusan hakim, maka pihak yang keberatan dapat
mengajukan Upaya hukum (banding,kasasi, dan peninjauan kembali)
10. Eksekusi
Apabila para pihak telah menyetujui maka pihak yang dimenangkan oleh putusan dapat
memohonkan pelaksanaan Eksekusi.
Pengadilan negeri bertugas dan berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara pidana
dan perkara perdata di tingkat pertama (Pasal 25 ayat 2 UU No. 48 th 2009)
Ketua Pengadilan mengadakan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku hakim, panitera,
sekretaris, dan juru sita.
Hakim pengadilan adalah pejabat yang melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman. Pengawasan dan
pembinaan thdp hakim dilakukan oleh MA.
Panitera bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara. Putusan, dokumen, akta, buku daftar, biaya
perkara, uang titipan pihak ketiga, surat berharga, barang bukti, dan Surat surat lainnya.
Jurusita bertugas; melaksanakan semua perintah ketua sidang, menyampaikan pengumuman, teguran,
protes, pemberitahuan putusan pengadilan, melakukan penyimpanan atas perintah ketua PN.
Petitum adalah apa yang diminta atau dituntut oleh pihak yang mengajukan gugatan/penggugat,
sementara posita adalah dasar/ alasan/ fakta-fakta yang mendukung tuntutan tersebut.