Anda di halaman 1dari 6

1.

Hukum yang mengatur tentang hubungan hukum antara individu yang satu dengan individu
yang lain atau pihak yang satu dengan pihak yang lain. Hukum perdata sebenarnya mengatur
tentang hak dan kewajiban satu pihak dengan pihak yang lain
2. Ruang Lingkup
 Formil: Suatu kumpulan dari pada peraturan perundang-undangan yang mengatur
tentang hak dan kewajiban keperdataan antara pihak yang satu dengan pihak yang lain.
Ex: KUHPerdata, KUHD, UU PT, UU Fidusia
 Materiil: Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pelaksanaan sanksi
hukuman terhadap para pelanggar hak-hak keperdataan sesuai dengan hukum perdata
materiil sanksi yang sifatnya memaksa.
Ex: HIR, Rbg
materiil: perkara perdata: contentious (mengandung sengketa)
voluntair (tidak mengandung sengketa)
3. Contentious
 Perkara yang mengandung sengketa
 Terdapat pelanggaran hak yang merugikan salah satu pihak
 Mengikat hanya pada pihak yang bersengketa
 Pihak: penggugat, tergugat
 Bentuk: gugatan
 Hasil: putusan
4. Voluntair
 Perkara yang tidak mengandung sengketa
 Berkenaan dengan keabsahan hak
 Kekuataan mengikat semua pihak
 Pihak: Pemohon
 Bentu: Pemohonan
 Hasil: Penetapan
5. PERKARA PERDATA
 Secara Umum: Suatu perkara perdata yang terjadi antara pihak yang satu dengan
pihak lainnya dalam hubungan keperdataan.
 Arti Luas: Perkara perdata meliputi yang mengandung sengketa (contentious) maupun
yang tidak mengandung sengketa (voluntair)
 Arti Sempit: Perkara perdata yang didalamnya mengandung sengketa
6. Tuntutan Hak dalam Perkara Perdata
a) Pengertian
Tindakan yang bertujuan untuk memperoleh perlindungan hak yang diberikan oleh pengadilan
untuk mencegah “eigenrichting”.
b) Syarat
• Harus ada kepentingan hukum
• Harus bisa membuktikan
c) Macam
contentious (mengandung sengketa)
voluntair (tidak mengandung sengketa)
7. Beracara
 Pengertian: Pelaksanaan tuntutan hak baik yang mengandung sengketa maupun yang tidak
mengandung sengketa yang diajukan oleh pihak yang berkepentingan
 Tujuan: Mengandung Sengketa? Pelaksanaan hak dan kewajiban dengan cara paksa
Tidak Mengandung Sengketa? Mendapatkan keabsahan tentang hak yang dipunyai
1. Asas Hukum acper
 Hakim bersifat pasif (Ruang lingkup tuntutan hak adalah inisiatif dari Penggugat)
Hakim dalam putusan tidak boleh / Dilarang memberikan putusan melebihi /
tidak dituntut oleh para pihak.
 Pergeseran Penerapan Asas Hakim Bersifat Pasif
1. hakim bersifat pasif
2. Putusan tidak boleh melebihi tuntutan (judex non ultra petita)
3. Hakim bersifat aktif
4. Putusan dapat melebihi (judex ultra petita)
Hakim bersifat aktif (Hakim harus memeriksa dan mengadili perkara sesuai
dengan tuntutan hak Penggugat)
 Hakim bersifat menunggu (Pengajuan tuntutan hak adalah inisiatif dari
Penggugat)
 Sifat terbukanya persidangan
 Untuk kasus perceraian dilakukan dengan tertutup
 Mendengar kedua belah pihak
 Objektifitas
 Bebas dari campur tanga pihak luar pengadilan
 Persidangan berbentuk majelis
 Beracara tidak harus diwakilkan
 Berperkara dikenai biaya
 Sederhana, cepat, biaya ringan
 Putusan harus disertai alasan
 Bukti, alasan hukum, keyakinan hakim
 Putusan harus dilaksanakan setelah inkrecht
 Pengecualian :
Putusan Provisionil (penyitaan dilakukan sebelum putusan akhir)
Putusan Uit Voerbaar Bij Vootraad (penyitaan dilakukan walaupun ada upaya
hukum)

2. Alur Persidangan
1) Pemeriksaan awal
2) Mediasi
3) Pembacaan gugatan
4) Jawaban
5) Replik
6) Duplik
7) Re-replik
8) Re-duplik
9) Pembuktian
10) Kesimpulan
11) Putusan
12)
3. Penerapan asas mendengarkan kedua belah pihak

 Penggugat: Kesimpulan, pembuktian, replik, Re-replik, Gugatan


 Tergugat: Kesimpulan, pembuktian, duplik, Re-duplik, jawaban

4. Putusan

 Putusan (upaya hukum 14 hari) : banding/kasasi


 Penetapan (upaya hukum) : kasasi
 Putusan inkrecht (upaya hukum 180 hari) : pk, pk dengan novum
• Pemberian kuasa? (Pasal 1792)
Suatu persetujuan yang berisikan pemberian kekuasaan kepada orang lain yang
menerimanya untuk melaksanakan sesuatu atas nama orang yang memberikan
kuasa.
• Pemberi Kuasa?
Pihak yang memberikan kewenangan kepada pihak lain untuk menjalankan
suatu perbuatan demi dan atas namanya
 Orang yang belum dewasa / dalam pengampuan
 Banyak orang (kelompok) yang dirugikan
 Badan Hukum / Badan Usaha
 Negara
• Penerima Kuasa?
Pihak yang menerima kewenangan dari pihak lain untuk melakukan tindakan
hukum atas nama pihak lain
 Advokat
 Memiliki kantor yang tetap (domisili hukum yang jelas)
 Telah disumpah di Pengadilan Tinggi
• Surat kuasa khusus?
(Pasal 1795 KUH Perdata)
"Pemberian kuasa dapat dilakukan secara khusus, yaitu hanya mengenai satu
kepentingan tertentu atau lebih, atau secara umum, yaitu meliputi segala
kepentingan pemberi kuasa."
(Pasal 1797 KUH Perdata)
"Penerima kuasa tidak boleh melakukan apa pun yang melampaui kuasanya,
kekuasaan yang diberikan untuk menyelesaikan suatu perkara secara damai,
tidak mengandung hak untuk menggantungkan penyelesaian perkara pada
keputusan wasit."
• Isi Kuasa
 Hak dan kewajiban
 Lingkup kewenangan yang diberikan
 Penerima kuasa
 Pemberi kuasa
 Tempat dan tanggal
 materai
 Ttd para pihak
• Pemberi Kuasa Tidak Bisa Tandatangan?
Kalimat “Yang cap jempol di bawah ini …
• Hak Penerima Kuasa
Hak Substitusi
Hak melimpahkan sebagian atau seluruhnya kepada pihak lain (1803 KUHPerdata)
Hak Honorarium
Hak untuk mendapatkan upah (1808 & 1794 KUHPerdata)
Hak Retensi
Hak untuk menahan segala apa kepunyaan si pemberi kuasa yang berada di
tangannya, sekian lamanya, hingga kepadanya telah dibayar lunas segala apa yang
dapat dituntutnya sebagai akibat pemberian kuasa (1812 KUHPerdata)
• Berakhirnya Surat Kuasa
 Dilimpahkan kepada orang lain secara keseluruhan
 Telah selesai tugas & tanggung jawabnya sesuai dengan surat kuasa khusus
 Dicabutnya surat kuasa khusus oleh pemberi kuasa
 Pemberi kuasa meninggal dunia
 Pemberi kuasa jatuh pailit & tidak mampu lagi untuk membayar
 Pengangkatan surat kuasa baru untuk melaksanakan urusan yang sama

Anda mungkin juga menyukai