HUKUM
ACARA
PERDATA
Agung damarsasongko, sh, mh
Anda mengendarai
sendiri pesawat
pribadi, dan pesawat
Anda jatuh karena
kehabisan bakar,
terjatuh di sebuah
pulau terpencil tidak
berpenghuni, apa
rencana Anda untuk
Tujuan
pembelajaran
Pengaturan Hukum Acara Perdata
Pokok-pokok Ketentuan dalam
hukum acara Perdata
Hukum acara yang diatur dalam Peraturan
tertentu, yaitu antara lain :
1)Arbitrase (UU No 30 Tahun 1999),
2)Acara Perkara Kepailitan,
3)Acara Gugatan Perwakilan Kelompok/Class Action
(PERMA No 1 Tahun 2002),
4)Proses Acara Mediasi (PERMA No 1 tahun 2008),
5)Anti Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU
No 5 Th 1999),
6)Perlindungan Konsumen, & Lembaga BPSK (UU No 8
Tahun 1999),
7)Pengadilan Hubungan Industrial ,
8)Peradilan Pajak,
9)Peradilan Perikanan,
10)Dll
Asas-asas hukum acara perdata
Sumber : (Endang Handrian dan Lukman Hakim, 2020: 5)
Apa yang akan
Anda lakukan
ketika mendapat
permasalahan
hukum?
TEBAK : kalimat apa yang dimaksud dari gambar?
TEBAK : kalimat apa yang dimaksud dari gambar?
Haris (pemilik Modal) dan Darmawan (Pemborong), diawali dengan
perjanjian kerjasama, Haris dan Darmawan membeli tanah dari Suparno,
yang mana jual beli dilakukan secara Notaril, yang dibuat berdasarkan
akta pengikatan untuk jual beli dan surat kuasa, sesuai akta tersebut
Darmawan sebagai pihak pembeli, tetapi seluruh biaya pembelian tanah
tersebut dibayar oleh Haris.
Diperkuat dengan akta pengakuan dan pernyataan secara notaril, yang
isinya Darmawan dan Haris menyerahkan sertifikat induk kepada pihak
Notaris, untuk dilakukan pemecahan sertifikat dan dalam akta pengakuan
dan pernyataan itu juga terdapat pasal yang berbunyi, apabila Darmawan
Permasalahan:
akan menjual rumahrumah yang nanti akan dibangun harus mendapat
persetujuan Haris. 1)Bagaimana kedudukan hukum dan
Tetapi selang beberapa bulan pembangunan rumah-rumah yang tanggung jawab para pihak dalam
dijanjikan oleh pihak Darmawan tidak dilaksanakan, Haris kasus jual beli dibawah tangan ?
mempertanyakan keberadaan sertifikat induk kepada Notaris, dari pihak
2)Bagaimana kekuatan hukum dari
Notaris ternyata sertifikat induk telah diserahkan kepada Darmawan
jual beli dibawah tangan yang
tanpa sepengetahuan Haris.
Dan pada tanggal 20 Juli 2010 Haris melaporkan Darmawan ke Kepolisian dilegalisasi?
Daerah Sumatera Utara atas dugaan melakukan tindakan pidana 3)Bagaimana tanggung jawab
penipuan dan penggelapan. Ketika diproses di Kepolisian Darmawan Notaris/PPAT mengamankan
mengakui telah mengalihkan tanah tersebut kepada pihak lain. Jual beli sertifikat induk dalam rangka proses
tersebut dibuat secara dibawah tangan, yang telah dilegalisir oleh pemecahan sertifikat ?
Notaris, dengan Nomor : 1442/Leg/2010, dan berkaitan dengan surat
kuasa jual Nomor: 15 tanggal 21 juni 2010, yang dibuat dihadapan
Notaris dan peralihan tersebut tanpa sepengetahuan Haris.
Alur Penanganan Perkara
Pengadilan Negeri /
Tingkat I :
1.Pendaftaran Gugatan Banding : Kasasi ke
2.Pemanggilan para pihak Pengadilan Mahkamah Upaya Hukum
3.Pemeriksaan Para Pihak Tinggi Luar biasa:
Agung RI
4.Mediasi Upaya •Mengajukan Upaya •Pengajuan Keberatan Peninjauan
hukum Keberatan atas
5.Pembacaan Gugatan hukum atas putusan Kembali
Putusan Pengadilan
Pengadilan Tinggi
6.Jawaban •Hakim memeriksa
•Hakim memeriksa
dokumen keberatan
7.Replik •Putusan
Dokumen Keberatan
•Putusan
8.Duplik
9.Pembuktian / Saksi
10.Kesimpulan
11.Putusan
Konsep Gugatan &
Permohonan
Gugatan Voluntair :
Perkara Voluntair (Perkara Permohonan) adalah perkara yang diajukan
dalam bentuk permohonan yang ditandatangani oleh pemohon atau
kuasanya yang ditujukan kepada Ketua Pengadilan, permohonan
merupakan kepentingan sepihak dari pemohon yang tidak mengandung
sengketa dengan pihak lain. Sebagai contoh antara lain: penetapan Waris,
adopsi anak.
Gugatan Contentiosa,
yaitu peradilan memeriksa perkara tentang persengketaan
antara pihak berperkara yang diajukan lewat surat gugatan.
Perbedaan
Gugatan Permohonan
1. Ada Sengketa/Konflik yang harus Tidak ada sengketa
diselesaikan dan diputus oleh Pengadilan
2. Terdapat dua pihak atau lebih, yaitu Hanya ada satu pihak yaitu pemohon
Penggugat dan Tergugat
3. Hakim memutus sebatas yang diminta Hakim dapat memutus melebihi yang dimohonkan :
atau digugat bersifat Administratif
4. Hakim hanya memperhatikan dan Hakim memiliki kebebasan menggunakan
menerapkan apa yang telah ditentukan kebijaksanaannya
Peraturan.
5. Putusan Hakim hanya mengikat pihak- Putusan Hakim mengikat pada semua pihak
pihak yang bersengketa.
6. Hasilnya berupa Putusan Hasil berupa Penetapan
Syarat Gugatan:
Gugatan pada
prinsipnya
didefinisikan
merupakan tuntutan
hukum guna
pemenuhan hak dan
kewajiban tertentu,
yang diajukan oleh
seseorang atau lebih
(sebagai Penggugat)
terhadap
seseorang/suatu
badan hukum atau
lebih (sebagai • Identitas para pihak
Tergugat). Gugatan • Dasar atau dalil gugatan/ posita /fundamentum petendi berisi
tentang : kejadian-kejadian peristiwanya ( feitelijke gronden )
dapat diajukan, baik menjelaskan duduknya perkara dan menguraikan tentang
hukumnya ( recht s gronden ) yaitu uraian tentang adanya hak
atau hubungan hukum yang menjadi dasar yuridis gugatan.
itu secara secara lisan • Tuntutan/petitum terdiri dari tuntutan primer dan tuntutan
subsider/tambahan
Pada hari ini ________, tanggal _______ bertempat di _______ yang bertanda tangan di bawah ini:
Atau Anda juga dapat cukup menuliskan:
Yang bertanda tangan di bawah ini:
5. Perbuatan yang dikuasakan
Bagian ini berisi perbuatan-perbuatan yang dikuasakan kepada penerima kuasa. Perbuatan tersebut sedapat
mungkin dituliskan secara rinci dan detail mengenai setiap tindakan yang akan dijalani oleh penerima kuasa.
Selain itu, cantumkan juga waktu perbuatan itu harus dilakukan, bagaimana perbuatan itu dilakukan, kepada siapa
mengurusnya, serta identitas atau nomor atau spesifikasi perbuatan tersebut, sebisa mungkin dibuat secara
terperinci untuk mencegah penerima kuasa melakukan perbuatan yang melampaui batas yang dikuasakan. Hal
ini mengingat penerima kuasa tidak boleh melakukan hal-hal yang melampaui kuasanya
6.Klausul hak substitusi, honorarium, dan/atau retensi
a. Hak substitusi
Secara umum, hak substitusi dapat diartikan sebagai hak si penerima kuasa untuk menunjuk orang lain sebagai penggantinya, sebagaimana diatur dalam Pasal 1803
KUH Perdata. Jika dalam surat kuasa tidak dimuat hak substitusi, maka penunjukkan orang pengganti tersebut tidak sah.
29
Kasus
Haris (pemilik Modal) dan Darmawan (Pemborong), diawali dengan perjanjian
kerjasama, Haris dan Darmawan membeli tanah dari Suparno, yang mana jual beli
dilakukan secara Notaril. sesuai akta tersebut Darmawan sebagai pihak pembeli,
tetapi seluruh biaya pembelian tanah tersebut dibayar oleh Haris.
Diperkuat dengan akta pengakuan dan pernyataan secara notaril, yang isinya
Darmawan dan Haris menyerahkan sertifikat induk kepada pihak Notaris, untuk
dilakukan pemecahan sertifikat dan dalam akta pengakuan dan pernyataan itu
juga terdapat pasal yang berbunyi, apabila Darmawan akan menjual rumahrumah
yang nanti akan dibangun harus mendapat persetujuan Haris.
Tetapi selang beberapa bulan pembangunan rumah-rumah yang dijanjikan oleh
pihak Darmawan tidak dilaksanakan, Haris mempertanyakan keberadaan sertifikat
induk kepada Notaris, dari pihak Notaris ternyata sertifikat induk telah diserahkan
kepada Darmawan tanpa sepengetahuan Haris.
Dan pada tanggal 20 Juli 2010 Haris melaporkan Darmawan ke Kepolisian Daerah
Sumatera Utara atas dugaan melakukan tindakan pidana penipuan dan
penggelapan. Ketika diproses di Kepolisian Darmawan mengakui telah
mengalihkan tanah tersebut kepada pihak lain. Jual beli tersebut dibuat secara
dibawah tangan, yang telah dilegalisir oleh Notaris, dengan Nomor :
1442/Leg/2010, dan berkaitan dengan surat kuasa jual Nomor: 15 tanggal 21 juni
2010, yang dibuat dihadapan Notaris dan peralihan tersebut tanpa sepengetahuan
Haris.
• Dari kasus tersebut, buat
Surat Kuasa Dari Pihak
Penggugat kepada Kuasa
Tugas Hukum
kelompok • Buatkan pokok-pokok
Gugatan dari kasus tersebut
dan buat pokok-pokok
jawaban dari gugatan.