Anda di halaman 1dari 9

GUGATAN DAN PERMOHONAN

KELOMPOK : 1
1. MAULANA HAKIM ABIDIN 191120002
2. TUBAGUS FATURROHMAN 191120003
3. MUHAMMAD ALIF FIRGIAWAN 191120004
4. SAHRANI 191120005
5. ARIEF FADLURAHMAN 191120006
6. ASEP PUDOLI 191120007
7. SITI AWALUSSALAMAH 191120008
Pengertian Gugatan dan Permohonan

 Gugatan adalah surat yang diajukan oleh penggugat pada ketua pengadilan yang berwenang
yang memuat tuntutan hak yang didalamnya mengandung suatu sengketa dan melupakan
dasar landasan pemeriksaan perkara dan suatu pembuktian kebenaran suatu hak.
 permohonan adalah suatu surat permohonan yang didalamnya berisi tuntutan hak perdata
oleh satu pihak yang berkepentingan terhadap suatu hal yang tidak mengandung sengketa.

Perbedaan dari gugatan dan permohonan yaitu, jika gugatan adalah suatu perkara antara
penggugat dan tergugat maka permohonan hanya satu pihak yang berkepentingan dan tanpa
sebuah perkara atau sengketa, dalam gugatan hakim berfungsi sebagai hakim yang mengadili
dan memutuskan serta berproduk vonis (putusan)
sedangkan dalam permohonan hakim hanya menjalankan fungsi eksekutif power (administratif)
dan berproduk beschikking (penetapan), untuk penetapan pada putusan gugatan mengikat kedua
belah pihak (berkekuatan eksekutorial), sedang penetapan pada permohonanhanya mengikat
pemohon saja.
Perbedaan antara permohonan dan gugatan adalah sebagai berikut:

 Dalam permohonan hanya ada satu pihak saja sedangkan dalam gugatan terdapat dua pihak yang
bersengketa;
 Dalam permohonan tidak terdapat sengketa, sedangkan perkara gugatan terdapat sengketa antara kedua
belah pihak
 Dalam permohonan hakim hanya menjalankan fungsi executive power atau administratif saja, sehingga
permohonan disebut jurisdictio valuntaria atau peradilan yang bukan sebenarnya. Sedangkan dalam
gugatan hakim berfungsi sebagai hakim yang mengadili dan memutus pihak yang benar dan yang tidak
benar. Gugatan disebut juga Jurisdictio contentieus atau peradilan yang sesungguhnya;
 Produk pengadilan dalam perkara permohonan berupa penetapan atau beschikking, disebut juga
putusan declaratoir yaitu putusan yang sifatnya menerangkan atau menetapkan suatu keadaan alau
status tertentu. Produk pengadilan dalam perkara gugatan berupa putusan atau vonnis, yang putusannya
dapat berupa putusan condemnatoir yaitu putusan yang bersifat menghukurn kepada para pihak yang
bersengketa;
 Penetapan hanya mengikat pada pemohon saja, sehingga mempunyai kekuatan eksekutorial atau
penetapan tidak dilaksanakan/eksekusi. Sedangkan putusan gugatan mengikat kepada kedua belah
pihak sehingga mempunyai kekuatan eksekutorial.
Pembuatan Surat Gugatan dan Permohonan

Gugatan harus diajukan secara tertulis oleh penggugat atau kuasanya dan bagi yang buta huruf
dapat mengajukan secara lisan. Isi gugatan secara garis besar diantaranya:
 Identitas para pihak
 Posita (fakta-fakta atau hubungan hukum yang terjadi antara dua belah pihak).
 Petita atau petitum (isi tuntutan).
Secara sistematis susunan gugatan sebagai berikut:
1. Nama kota dimana gugatan dibuat, berikut tanggalnya.
2. Alamat Ketua Pengadilan Agama yang berwenang memeriksa perkara
3. Identitas para pihak berikut penegasan kedudukan para pihak sebagai penggugat atau
tergugat
4. Posita
5. Tuntutan (petitum)
6. Tanda tangan penggugat atau kuasanya.
Sedangkan untuk surat permohonan tidak jauh beda dengan isi dari surat gugatan yaitu
identitas, petita, dan posita. Hanya saja pada surat permohonan tidak dijumpai kalimat
"berlawanan dengan", "duduk perkaranya", dan "permintaan membayar biaya perkara kepada
pihak lain".
Prosedur Pendaftaran Gugatan dan Permohonan

Gugatan atau permohonan di daftarkan ke kepanitraan pengadilan agama, yang berwenang


memeriksa dan selanjutnya membayar pajak biaya perkara. Biaya perkaranya diantaranya:
1. Biaya kepaniteraan dan biaya materai.
2. Biaya untuk para saksi, saksi ahli, penerjemah, dan biaya pengambilan sumpah.
3. Biaya untuk pemeriksaan setempat dan tindakan lain yang diperlukan pengadilan.
4. Biaya panggilan, pemberitahuan, dan lain-lain.
Tata Cara Pengajuan Gugatan dan Pemohonan

 Tahap Persiapan
Sebelum mengajukan permohonan atau gugatan ke pengadilan perlu diperhatika hal-hal
sebagai berikut:
1. Pihak yang berpekara
2. Kuasa
3. Kewenangan Pengadilan
 Tahap pembuatan permohonan atau Gugatan
 Tahap pendaftaran pemohon atau gugatan
kesimpulan
Dalam mencari keadilan, banyak sekali persoalan yang sering muncul, seperti kurang
memahaminya cara membuat surat gugatan dan permohonan yang baik dan benar, bagaimana
proses pendaftaran gugatan dan permohonan, serta bagaimana prosedur pendaftaran gugatan
dan permohonan.
Gugatan adalah surat yang diajukan oleh penggugat pada ketua pengadilan yang berwenang
yang memuat tuntutan hak yang didalamnya mengandung suatu sengketa dan melupakan dasar
landasan pemeriksaan perkara dan suatu pembuktian kebenaran suatu hak. Sedangkan
permohonan adalah suatu surat permohonan yang didalamnya berisi tuntutan hak perdata oleh
satu pihak yang berkepentingan terhadap suatu hal yang tidak mengandung sengketa.

Gugatan harus diajukan secara tertulis oleh penggugat atau kuasanya dan bagi yang buta huruf
dapat mengajukan secara lisan, ke Ketua Pengadilan Agama atau dilimpahkan kepada hakim
untuk disusun permohonan/gugaatan kemudian dibacakan dan diterangkan maksud dan isinya
kepada pihak, kemudian ditanda tangani oleh Ketua Pengadilan Agama atau Hakim yang
ditunjuk.
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai