DI PENGADILAN AGAMA
INDONESIA
KELOMPOK 2 :
1. INDANA ZULFA (20107011091)
2. MUHAMMAD IMAMUDDIN (20107011128)
3. AHMAD NUR YA KHABIBI (20107011079)
4. NUR KOGOYA (20107011169)
PENGERTIAN
• Gugatan adalah surat yang diajukan oleh
penggugat pada ketua pengadilan yang
berwenang yang memuat tuntutan hak yang di
dalamnya mengandung suatu sengketa dan
melupakan dasar landasan pemeriksaan perkara
dan suatu pembuktian kebenaran suatu hak.
• permohonan adalah suatu surat permohonan
yang di dalamnya berisis tuntutan hak perdata
oleh satu pihak yang berkepentingan terhadap
suatu hal yang tidak mengandung sengketa
PERBEDAAN
perbedaan dari gugatan dan permohonan yaitu :
• Gugatan, ada suatu perkara antara penggugat dan
1) Identitas pemohon;
2) Uraian kejadian (posita);
3) Permohonan(petitum);
• Permohonan ini merupakan kepentingan sepihak dari
pemohon yang tidak mengandung sengketa dengan pihak
lain. Ciri dari voluntair ini diantaranya:
1) Masalah yang diajukan berisi kepentingan sepihak.
2) Permasalah yang diselesaikan di pengadilan biasanya tidak
mengandung sengketa.
3) Tidak ada pihak lain atau pihak ketiga yang dijadikan lawan.
LANJUTAN
2. GUGATAN
Isi gugatan secara garis besar memuat hal-hal
sebagai berikut:
1) Identitas para pihak
2) Uraian kejadian (posita)
3) Permohonan (petitum)
Ciri – ciri dari gugatan ini diantaranya:
5. Surat izin dari komandan bagi TNI atau POLRI, surat izin atasan
bagi PNS (untuk perkara poligami).
6. Surat persetujuan tertulis dari istri atau istri-istrinya (untuk perkara
poligami)
7. Surat keterangan penghasilan (untuk perkara poligami)
8. Salinan atau foto copy akta nikah (untuk perkara gugat cerai
permohonan cerai, gugatan nafkah,istri, dan lainlain).
9. Salinan atau foto copy akta cerai (untuk perkara nafkah iddah,
gugatan tentang mut’ah).
10. Surat keterangan untuk bercerai dari kelurahan.
. Kewenangan-kewenagan Peradilan Agama
Tentang Gugatan dan Permohonan
Kewenangan relatif atau relative competentie adalah kekuasaan dan wewenangan yang
diberikan antara pengadilan dalam lingkungan yang sama atau wewenang yang
berhubungan dengan wilayah hukum antara Pengadilan Agama dalam lingkungan
Peradilan Agama. Misalnya antara Pengadilan Agama Bandung dengan Pengadilan
Agama Bogor.
1. Kewenangan relatif perkara gugatan Pada dasarnya setiap gugatan diajukan ke
pengadilan yang wilayah hukumnya meliputi:
• Gugatan diajukan kepada pengadilan yang wilayah hukumnya meliputi wilayah
kediaman tergugat.
• Bila tergugat lebih dari satu orang, maka gugatan dapat diajukan kepada pengadilan
yang wilayah hukumnya mengikuti tempat tinggal penggugat.
• Bila tempat tinggal tergugat tidal di ketahui maka gugatan diajukan ke pengadilan yang
wilayah hukumnya meliputi tempat tinggal penggugat.
• Bila objek perkara benda tidal bergerak maka gugatan diajukan ke pengadilan yang
wilayah hukumnya meliputi letak benda tidak bergerak tersebut.
• Bila suatu akta tertulis domisili pilihan, gugatan diajukan ke pengadilan yang
domisilinya dipilih. Terdapat beberapa pengeculian kewenangan relative perkara
gugatan pada Pengadilan Agama diantaranya permohonan cerai talak yang diatur dalam
pasal 66 ayat (2) UU No.7 Tahun 1989 dan perkara gugat cerai yang diatur dalam dalam
pasal 73 UU No. 7 Tahun 1989.
lanjutan
• Bila objek perkara benda tidal bergerak maka gugatan diajukan ke
pengadilan yang wilayah hukumnya meliputi letak benda tidak
bergerak tersebut.
• Bila suatu akta tertulis domisili pilihan, gugatan diajukan ke
2. Biaya untuk para saksi, saksi ahli, penerjemah, dan biaya pengambilan
sumpah.
3. Biaya untuk pemeriksaan setempat dan tindakan lain yang diperlukan
pengadilan.
4. Biaya panggilan, pemberitahuan, dan lain-lain.
TERIMA KASIH