Dari segi kacamata yuridis, konsep ganti rugi dalam hukum dikenal dalam dua
bidang, yaitu sebagai berikut: yang pertama konsep ganti rugi karena wanprestasi
kontrak, dan yang kedua: konsep ganti rugi karena perikatan berdasarkan undang-
undang termasuk ganti rugi karena perbuatan melawan hukum. Banyak persamaan
antara konsep ganti rugi karena wanprestasi kontrak dengan konsep ganti rugi karena
perbuatan melawan hukum, akan tetapi perbedaannya juga banyak. Ada juga konsep
ganti rugi yang dapat diterima dalam system ganti rugi karena perbuatan melawan
hukum, tetapi terlalu keras jika diberlakukan terhadap ganti rugi karena wanprestasi
kontrak. Untuk sahnya suatu perjanjan diperlukan empat syarat:
1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya.
2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan.
3. Suatu hal tertentu.
4. Suatu sebab yang halal.
2. Berdasarkan ketentuan mengenai syarat sahnya suatu perjanjian tersebut, tidak ada
satupun syarat dalam Pasal 1320 KUH Perdata yang mengharuskan suatu perjanjian dibuat
secara tertulis. Dengan kata lain, suatu Perjanjian yang dibuat secara lisan juga mengikat
secara hukum bagi para pihak yang membuatnya, pacta sun servanda (vide: Pasal 1338
KUH Perdata).
Pada kasus ini Suryani berencana menggugat suhanda namun kasus mereka tidak
merupakan perjanjian tertulis maka Untuk itu, jika seorang pihak (Penggugat) ingin
mendalilkan mengenai adanya suatu suatu perjanjian utang-piutang secara lisan ke
Pengadilan, maka Penggugat tersebut dapat mengajukan alat bukti saksi yang dapat
menerangkan adanya perjanjian utang-piutang secara lisan tersebut. Artinya bahwa
seorang saksi saja tidak cukup untuk membuktikan suatu peristiwa atau perjanjian, karena
terdapat batas minimal pembuktian dalam mengajukan alat bukti saksi, yaitu paling sedikit
dua orang saksi, atau satu orang saksi disertai dengan alat bukti yang lain, misalnya adanya
pengakuan dari pihak lawan yang membuat perjanjian tersebut. Membuat per- janjian
dalam bentuk lisan tetaplah sah, selama telah memenuhi syarat sahnya perjanjian yang
tercantum dalam Pasal 1320. Perjanjian lisan juga sah selama tidak ada undang-undang
yang menentukan bahwa perjanjian yang akan dibuat harus berbentuk tertulis.
Suhanda melakukan Wanprestasi kepada Suryani maka Suhanda harus menukar
kerugian materil akibat perbuatannya.