DI PENGADILAN NEGERI
Pertama, yang harus diperhatikan adalah mengenai identitas pemberi kuasa dan
penerima kuasa, yaitu: nama, umur atau tempat tanggal lahir, pekerjaan, alamat,
dan lain-lain. Kalau pemberi kuasanya adalah suatu Badan Hukum, maka dalam
surat kuasa haruslah izin dulu nama badan hukumnya lalu identitas orang yang
telah diberi kuasa menurut anggaran dasar / peraturan yang berlaku.
Kedua, isi / materi surat kuasa itu sendiri harus secara jelas memperjelas uraian
tentang apa kuasa yang diberikan
Keempat, ditandatangani oleh kedua belah pihak antara pemberi kuasa dan
penerima kuasa yang harus dibubuhi materai. Dalam sengketa usaha negara,
khusus untuk surat kuasa Badan / Pejabat tata usaha negara wajib pula
dilengkapi dengan cap stempel instansi karena kewenangan tata kuasa dalam
hal tersebut adalah bertindak untuk dan atas nama instansi atau jabatan yang
melekat padanya, Adakalanya surat kuasa khusus yang telah dibuat dan
diserahkan kepada Pengadilan, ternyata ada kesalahan atau kekeliruan atau
kekurangan mengenai pengisiannya. Untuk memperbaikinya, hanya Pemberi
Kuasalah yang dapat melakukannya. Penerima Kuasa tidak laku.