Anda di halaman 1dari 12

SURAT GUGATAN

Surat Gugatan
Pasal 118 (1) HIR/142 RBG, menentukan bahwa gugatan harus diajukan
dengan surat permintaan yang ditandatangani oleh penggugat atau
wakilnya. Dalam praktik disebut Surat Gugatan. Karena harus diajukan
surat gugatan, maka bagi mereka yg buta huruf tetap dapat mengajukan
gugatan secara lisan kepada Ketua PN yang berwenang mengadili, dan
mohon agar dibuatkannya surat gugatan (Pasal 120 HIR).
Gugatan:
1. Tertulis
2. Disusun dengan format baku surat gugatan, diajukan kepada PN
yang berwenang serta ditandatangani oleh penggugat atau wakilnya
3. Apabila diajukan secara lisan karena penggugat buta huruf, maka
penggugat menghadap Ketua PN, mengutarakan maksudnya,
dengan menunjukan bukti yg dimilikinya, kemudian Ketua PN
memerintahkan Panitera untuk mengkonstruksinya dalam surat
gugatan.
• Tidak ada keharusan atau kewajiban
hukum bagi penggugat untuk
menguasakan atau memberi kuasa
dalam pembuatan, penandatanganan,
serta pengajuan gugatan kepada
seseorang yang berpredikat pengacara
atau advokat;
• Akan tetapi, hal tersebut tidak
mengurangi haknya untuk menunjuk
seseorang atau beberapa orang kuasa,
yang akan bertindak mengurus
kepentingannya dalam pembuatan dan
pengajuan gugatan;
Sejalan dengan Pasal 123 (1) HIR, bahwa penggugat dan tergugat:
• Dapat dibantu atau diwakili oleh kuasa yang dikuasakan untuk
melakukan tindakan di depan pengadilan, dan
• Kuasa itu diberikan dengan surat kuasa khusus (special power of
attorney), prosedurnya:
 sebelum membuat dan menandatangani surat gugatan, kuasa yang
akan bertindak mewakili penggugat harus terlebih dahulu diberi
surat kuasa khusus;
 Berdasarkan surat kuasa, kuasa bertindak membuat,
menandatangani dan mengajukan surat gugatan atas nama dan
mewakili kepentingan penggugat/pemberi kuasa;
 Apabila kuasa atau penerima kuasa, membuat menandatangani
dan mengajukan gugatan sebelum mendapat kuasa atau lebih
dahulu membuat dan menandatangani gugatan daripada tanggal
surat kuasa:
Gugatan yang dibuat dan ditandatangani kuasa itu dianggap cacat
formil;
Akibatnya, gugatan akan dinyatakan pengadilan tidak sah dan
tidak dapat diterima atas alasan, gugatan ditandatangani oleh
orang yg tidak berwenang.
Format dan Unsur Surat Gugatan
1. Ditujukan ke Ketua PN yang berwenang (perhatikan masalah
kompetensi absolut dan relatif)
2. Memuat tanggal gugatan diajukan (Perhatikan tanggal surat
kuasa dan tanggal gugatan didaftarkan ke PN)
3. Memuat identitas para pihak/kuasanya (nama, pekerjaan,
alamat, dan kalau perlu jabatan kedudukan penggugat dan
tergugat)
4. Uraian posita/fundamentum petendi (disusun secara
kronologis, bernilai juridis, latar belakang diajukannya gugatan
sebagai landasan apa yang akan dimohonkan dalam petitum) –
merumuskan dasar hukum dan fakta/peristiwa (yang saling
berhubungan);
5. Petitum (Memuat apa yang dimohonkan penggugat agar
dikabulkan oleh pengadilan. Petitum harus disertai alasan yang
cukup dalam posita. Meliputi petitum primer (utama), secara
fakultatif, dapat disertai petitum sekunder (ex aequo et bono)
6. Tanda tangan penggugat atau kuasanya (bila ada).
7. Didaftar di kepaniteraan PN yang berwenang dengan
membayar uang muka perkara.
Tips?
1. Surat gugatan sebaiknya diketik
dengan rapi, dan tidak perlu
dibubuhi meterai;
2. Surat gugatan harus dibuat dalam
beberapa rangkap. Satu helai
(aslinya) untuk PN, satu helai
untuk arsip penggugat dan
ditambah sekian banyak salinan
lagi untuk masing-masing tergugat
atau turut tergugat;
Contoh Surat Gugatan
Perihal: Surat Gugatan
Kepada yang terhormat 10 September 2020
Ketua Pengadilan Negeri Surabaya
Dengan hormat,
Markus Aurelius, atlet, bertempat tinggal di Jl. Dharmawangsa No. 100, Kota Surabaya,
berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 12 Agustus 2020, telah memberikan kuasa
kepada :
1. Hector Helios, S.H., M.H.
2. Evander, S.H.
Advokat-advokat, beralamat di Jl. Kertajaya, No. 20 Surabaya, baik secara bersama-sama
atau sendiri-sendiri, yang selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT, bermaksud
mengajukan gugatan terhadap :
Ahmad Argamemnon, swasta, bertempat tinggal di Jl. Manyar, No. 35, Surabaya,
selanjutnya disebutTERGUGAT;
Adapun alasan-alasan gugatan sebagai berikut :
1. Bahwa, Tergugat telah menerima pinjaman berupa uang tunai dari Penggugat
sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah), sebagaimana terurai pada Akta
Perjanjian No. 55 tanggal 14 Februari 2018, sebagaimana dibuat di hadapan
Karim, SH Notaris di Surabaya;
2. Bahwa, Tergugat meminjam uang tersebut untuk digunakan sebagai tambahan
modal usaha;
3. Bahwa, sesuai dengan ketentuan pasal 10 Akta tersebut, Tergugat berkewajiban
melunasi hutangnya tersebut kepada Penggugat paling lambat tanggal 14 Februari
2019;
4. Bahwa, ternyata sampai dengan jatuh tempo pelunasan utangnya tersebut,
Tergugat tidak memenuhi kewajibannya, maka secara juridis Tergugat melakukan
wanprestasi;
5. Bahwa, untuk menjamin agar gugatan Penggugat tidak sia-sia, maka Penggugat mohon
agar harta Tergugat berupa sebidang tanah seluas kurang lebih 600 M2 dengan
bangunan rumah yang berdiri di atasnya, yang terletak di Jl, Sulawesi No.456 Surabaya,
diletakkkan dalam sita jaminan (conservatoir beslag);
6. Bahwa…
Berdasarkan uraian tersebut di atas, Penggugat mohon Pengadilan menjatuhkan putusan :
Primair:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya;
2. Menyatakan Tergugat memiliki utang sebesar Rp. 100.000.000,- kepada Penggugat;
3. Menyatakan Tergugat telah melakukan wanprestasi;
4. MenghukumTergugat untuk membayar lunas utangnya kepada Penggugat sebesar Rp.
100.000.000,-;
5. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang telah diletakkan;
6. MenghukumTergugat untuk membayar biaya perkara;
Subsidair:
Apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex
aequo et bono).

Hormat kami
Kuasa Penggugat

Hector Helios, S.H., M.H. Evander, S.H.


Setelah gugatan di daftarkan:
 Selanjutnya dicatat dalam register dan diberi nomor perkara, misal No.
200/Pdt.G/2020/PN Sby;
 Ketua PN menetapkan majelis hakim serta panitera pengganti;
 Ketua PN melimpahkan berkas perkara kepada majelis hakim;
 Setelah menerima pelimpahan berkas, Majelis hakim mempelajari
berkas perkara;
 Majelis hakim menetapkan jadwal sidang pertama;
 Majelis hakim memerintahkan jurusita pengganti untuk memanggil
secara resmi tertulis kepada pihak-pihak berperkara agar hadir dalam
sidang pertama yang telah ditentukan;
Setelah gugatan di daftarkan:
• Selanjutnya dicatat dalam register dan diberi nomor
perkara, misal No. 200/Pdt.G/2020/PN Sby;
• Ketua PN menetapkan majelis hakim serta panitera
pengganti;
• Ketua PN melimpahkan berkas perkara kepada majelis
hakim;
• Setelah menerima pelimpahan berkas, Majelis hakim
mempelajari berkas perkara;
• Majelis hakim menetapkan jadwal sidang pertama;
• Majelis hakim memerintahkan jurusita pengganti untuk
memanggil secara resmi tertulis kepada pihak-pihak
berperkara agar hadir dalam sidang pertama yang telah
ditentukan;
TUGAS II
1. Cari contoh-contoh surat kuasa subtitusi!
2. Cari contoh-contoh surat gugatan dan
permohonan!

Anda mungkin juga menyukai