1. Penggugat adalah pihak yang mulai membuat Putusan pengadilan ini baru dapat dilaksanakan
perkara. kalau putusan ini sudah mempunyai kekuatan hukum (in
2. Tergugat adalah pihak yang oleh pihak Penggugat kracht van gewijsde), yang berarti kedua belah pihak telah
ditarik ke muka Pengadilan. menerima putusan tersebut dan lebih mengajukan upaya
hukum lagi.
Adanya suatu perkara perdata, tergantung pada inisiatif
Penggugat, yaitu dimulainya pengajuan surat oleh Hakim dapat memutuskan suatu perkara tanpa
Penggugat atau Kuasanya kepada Ketua Pengadilan Negeri hadirnya Tergugat, dalam hal Tergugat telah dipanggil
dalam daerah hukumnya Tergugat bertempat tinggi (Pasal dengan sepatutnya tetapi tidak hadir tanpa suatu alasan
118 HIR). yang sah. Putusan ini disebut Verstek.
Pemeriksaan perkara dalam sidang pengadilan adalah Terhadap putusan ini yang biasanya merugikan,
bersifat terbuka. Pasal 19 Ayat (1): “Sidang pemeriksaan Tergugat dapat mengajukan keberatan/perlawanan yang
Pengadilan adalah terbuka untuk umum, kecuali undang- disebut Verzet, yang diajukan kepada hakim yang
undang menentukan lain.” memeriksa perkara tersebut dalam tingkat pertama.
Putusan Verstek tidak dapat banding.
Kuputusan Hakim juga harus diucapkan dalam sidang
terbuka. Pasal 20 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004: Banding, Verset, dan Kasasi itu merupakan upaya
“Semua putusan pengadilan hanya sah dan mempunyai hukum terhadap putusan Hakim, yaitu suatu upaya atau
kekuatan hukum apabila diucapkan dalam sidang terbuka alat untuk mencegah atau memperbaiki kekeliruan dalam
untuk umum.” putusan.
Pasal 227 HIR memungkinkan bagi Penggugat untuk
Tujuan Sidang Terbuka minta supaya barang-barang milik Tergugat di-beslah
lebih dahulu. Beslah ini dinamakan “Conservatoir beslag”
1. Melindungi hak-hak asasi manusia (khusus dalam (Beslah untuk menyimpan).
hal ini para pihak yang sedang berperkara)
2. Menjamin adanya objektivitas peradilan @lisaa.krista